Anda di halaman 1dari 6

BAB II

BIOMOLEKUL DAN SEL HIDUP


Yang dimaksud dengan kata biomolekul atau disingkat biomol adalah semua
senyawa yang terdapat di dalam sel hidup. Mereka saling mengadakan interaksi yang
terarah dan teratur sehingga menampakkan ciri hidup.
1.

SUSUNAN KIMIA DAN SIFAT SELEKTIF SEL HIDUP


Untuk mengetahui unsur-unsur apa atau senyawa apakah yang ada dan
menyusun jasad hidup, maka perlu dijalankan suatu analisa. Hasil analisa yang
diperoleh dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel II.1. Komposisi kimia jasad hidup (dalam % berat)
Kandungan senyawa kimia

Bahan
Jagung

Air
76

Karbohidrat Protein
20
02

Lemak
00,7

Abu
1,3

Beras

12

80

07

00,3

0,4

Bayam

93

03

02

00,3

1,5

Dari hasil analisa kasar tersebut dalam tabel di atas, ternyata bahwa hewan
adalah, tanaman kaya akan karbohidrat. Bilamana data di atas diteliti lebih lanjut
akan kandungan unsur-unsurnya maka diperoleh gambaran tersebut dalam tabel
II.2.
Baik dari tabel II. 1 maupun II. 2 dapat diambil kesimpulan bahwa senyawa
yang banyak terdapat dalam jasad hidup mengandung unsur-unsur yang dapat
mengadakan ikatan kovalen, unsur-unsur tersebut adalah O, C, H, dan N.
Sebagaimana diketahui unsur-unsur yang terdapat dalam kerak bumi lebih
dari seratus, akan tetapi yang diambil oleh jasad hidup hanyalah sekitar sebelas.
Di samping itu juga perbandingan antar unsur dalam kerak bumi tidak sama
dengan yang terdapat dalam jasad hidup.

Oksigen

Tabel 11.2. Komposisi keunsuran jasad hidup


Kalsium
1,50%
65,000%

Karbon

18,000%

Fosfor

1,00%

Hidrogen

10,000%

Kalium

0,35%

Nitrogen

3,000%

Belerang

0,35%

Khlor

0,200%

Besi

0,006%

Natrium

0,15%

Seng

0,003%

Magnesium

0,05%

Tembaga

0.001%

Rupa-rupanya ada sifat selektif dan kecocokan yang dipunyai oleh jasad
hidup dalam mengambil unsur yang diperlukan sebagai bahan penyusun senyawa
dasar maupun polimer. Kenyataan menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut,
yang terdapat dalam goongan IV, V, dan VI periode dua dan tiga sistem berkala,
adalah unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen yang relatip mantap.
Suatu hal lagi yang menarik perhatian para ahli biokimia ialah bahwa dalam
rangka penyusunan polimer seperti protein, yang dipergunakan sebagai
bahan/senyawa dasar hanyalah duapuluh jenis asam amino. padahal jumlah jenis
asam amino yang pernah diisolasi berkisar antara seratus. Demikian pula
pembentukan DNA hanya membutuhkan empat jenis basa nitrogen, sedangkan
dalam jasad hidup jumlah jenis basa itu lebih dari empat.

Kebutuhan akan unsur atau senyawa dasar yang dipergunakan untuk


menyusun tubuhnya diambil dari sekelilingnya, baik itu berasal dari makanan
maupun dari lingkungan hidupnya. Dalam rangka penyusunan senyawa dasar
mejadi polimer yang disebut makromolekul, dibedakan dua sifat yaitu
informasional dan tidak informasional.
Yang pertama ialah bahwa untuk menyusun makromolekul dimaksud perlu
ada suatu keterangan tentang urut-urutan senyawa dasar dalam bentuk rantai
polimer itu, frekuensinya dan lain-lain. Sebaliknya seperti pada pembentukan
pati ataupun glikogen tidak diperlukan keterangan.
2.

ORGANISASI MOLEKULAR SEL HIDUP


Dalam sel hidup senyawa dasar secara bertahap diubah ke dalam senyawa
yang lebih kompleks baik fungsi maupun struktur. Keadaan ini tampak pada
gambar di bawah ini :

Gambar II.1 Organisasi molekular dan struktural jasad hidup


Molekul sederhana terutama CO2, H2O, dan nitrogen atmosferik diubah
melalui senyawa dasar menjadi satuan penyusun oleh jasad/sel hidup.terakhir ini
bergabung melalui ikatan kovaden menjadi makromolekul dan selanjutnya
membentuk molekul yang lebih besar lagi ialah supramolekul. ikatan antara
makromolekul yang satu dengan lainnya tidak begitu kuat. Contoh supramolekul
adalah lipoprotein, gabungan lipida dan protein; ribosoma merupakan molekul
kompleks yang terdiri dari lipida dan protein.
Penggabungan senyawa dasar sehingga terbentuk supramolekul dan
selanjutnya menjadi organel diatur dan dikendalikan oleh suatu sistem multi
enzim. Walaupun struktural komponen itu sangat kompleks namun pengga bungannya sangat teratur dan mengikuti pola tertentu. Fungsi masing-masing
senyawa dalam molekul gabungan itu tidak nampak lagi. Mereka merupakan
komponen sel yang bersama-sama dan terpadu melaksanakan fungsi sel seperti
tampak pada gambar berikut ini.

Gambar II.2 Lokasi dalam hubungannya dengan Fungsi dan Organisasi


Gambar di atas memperlihatkan jalannya pengaliran enzim dari tempat
sintesa, pemekatan dan pengaliran ke luar sel. Enzim, sebagaimana protein
pada umumnya, disintesa pada permukaan endoplasmik retikulum. Kebutuhan
enersi untuk sintesa diperoleh dari mitokondria, yang letaknya dekat dengan
endoplasmik retikulum. Hasil sintesa organel terakhir ini disalurkan keluRr sel
setelah dipekatkan dan disimpan (lihat arah anak panah).
3.

ORGANEL DALAM SEL HIDUP


Kesatuan fungsional terbesar yang ada dalam sel adalah organel. Atas dasar
fungsinya maka benda-benda sel itu dibedakan menjadi: inti sel, dinding sel,
membran sel, vakuola, sitoplasma, endoplasmik retikulum, ribosoma,
mitokondria, kloroplas dan masih banyak lagi.
Organisasi struktural zarah-zarah terseut di dalam sel hampir tidak ada
bedanya antara sel yukarotik dan sel prokariotik. Sel prokariotik yang diwakili
oleh Eschericia coli mengandung organel yang batasnya tidak begitu tegas.
Misalnya inti sel E. coli seolah-olah tersebar dalam seluruh sel.
Contoh sel yukariotik ada dua kelompok yaitu kelompok sel hewan dan sel
tanaman. Masing-masing kelompok mempunyai ciri-ciri khas. Kelompok
tanaman mempunyai dinding sel yang kaku, mengandung kloroplas dan
vakuolanya besar-besar. Karena kandungan kloroplas maka kelompok sel
tanaman dinamakan sel yukariotik fotosintetik dan kelompok sel hewan adalah
sel yukariotik heterotropik.

Kedua kelompok sel berbeda dalam hal ukuran, jumlah serta macam
organel, yang tidak lain disebabkan karena fungsi serta luasnya tugas masingmasing. Kalau pada jasad hidup dikenal organ yang mempunyai kesatuan
fungsional terbesar, maka sel pun mempunyai kesatuan fungsional terbesar dalam
sel yang disebut organel. Apa fungsi masing-masing dapat dilihat dalam tabel
II.3.

Gambar II.5
Sel Tanaman
Jenis organel yang tampak dalam gambar II.2. pada umumnya sama yaitu:
membran sel, inti, sitoplasma (sitosel; sel plasma), mitokondria, endoplasmik
retikulum, ribosoma dan benda selular penyimpan. Yang khusus misalnya
kloroplas, kompleks Golgi, vakuola, dan lain-lain.
Membran sel
Fungsi organel ini ialah melindungi organel lain supaya tidak mengalir keluar
sel terhadap pengaruh luar di samping mefigatur lalu lintas senyawa dari sel satu
ke lainnya atau ke medium, di mana sel itu hidup (prokariotik). Membran sel
pada tanaman dan jasad renik pada umumnya terdiri dari dinding sel dan
membran sel. Yang pertama kaku, mengandung benang-benang selulosa yang
direkatkan dengan polisakarida lain. Dinding sel prokariotik terdiri dari
polisakarida yang diseling oleh peptida yang di antaranya diisi dengan
lipopolisakarida. Komposisi kimiawi membran sel pada dua keloma pok sel tidak
banyak berbeda yaitu terdiri dari lapisan-lapisan protein-lipida protein. Lapisan
protein terluar pada sel hati tikus merupakan lapisan penutup.
Sitosol
Cairan sel ini mengandung garam anorganik maupun yang larut.
Inti
Pada sel yukariotik organel ini jelas terpisah dari organel lainnya karena
adanya dinding inti yang melipat, yang pada tempat tertentu ada salur-an
pengubung dengan luarnya. Pada sel kelompok prokariotik keadaan ini tidak
tampak hanyalah merupakan daerah keintian saja. Dalam inti terdapat senyawa
DNA, RNA serta protein. Kadar senyawa yang pertama sangat tinggi dibanding
dengan organel lainnya. Dari itu bisa diketahui bahwa fungsi dari inti antara lain
adalah penyimpan sifat keturunan.
Mitokondria
Organel ini mempunyai dua lapis dinding, bagian dalam dan luar. Lapisan
dinding dalam melipat-lipat ke dalam dan membentuk sekat yang disebut krista.
Keadaan melipat itu mengakibatkan lapisan dinding menjadi lebih luas. Isi
mitokondria disebut matriks yang kaya akan enzimdan di dalamnya terdapat pula

DNA. Gambar ILS. menunjukkan perbedaan bentuk mitokondria dalam


hubungannya dengan luas fungsinya. Pada umumnya fungsi mitokondria adalah
mengoksidasi senyawa antara, misalnya asetil-KoA menjadi COZ dan air.
Fosforilasi oksidatif dan transport elektron juga terjadi dalam organel ini.

Gambar II.6
Mitokondria
Kloroplas
Benda interselular lain yang fungsinya serupa dengan mitokdondria adalah
kloroplas yang terdapat dalam tumbuhan berklorofil. Plastida ini aktif melakukan
kegiatan fotosintetik. Gambar di bawah ini menunjukkan struktur morfologi
kloroplas.
Nama Organel
Prokariotik
1.
Dinding sel

2.

Daerah inti

3.
4.

Ribosoma
Granula

5.

Sitosol

Yukariotik
1.
Pelindung
sel membran
2.
Inti
3.

Mitokondria

4.

Kompleks
golgi

5.

Endoplasmik
retikulum
Kloroplas

Sifat

Fungsi

Kaku, mengandung polisakarida Mencegah


dan peptida.
pengelembungan. Berpori
dapat melakukan molekul
kecil.
DNA heliks
ganda
pada Informasi genetik.
umumnya tunggal melilit.
Mengandung RNA dan protein.
Sintesa protein.
Sebagai
penyimpan
biasa Senyawa
yang
karbohidrat.
dikandungnya
sebagai
bahan bakar.
Tanpa struktur, viskus kadar Mengandung enzim dan
proteinnya tinggi.
metabolit.

Fleksibel,
tipis
membran
mengandung lipida dan protein.
Mempunyai dinding melipatlipat.
Dengan
historis
membentuk kromosoma.
Mempunyai dua dinding antara
krista terdapat matriks, kaya
akan enzim dan mengandung
DNA.
Berupa saluran pipih, beberapa
menjadi vakuola, dimana hasil
sekresi dipekatkan.
Berupa saluran pipih.

Melindungi
permiabel.
Replikasi DNA
nukleous.

isi,
dalam

Oksidasi menghasilkan
CO2 dan H2O.
Enzim elektron transport
terdapat dalam membran
bagian
dalam
pembentukan
membrn
plasma.
Sintesa protein.

Berhubungan dengan satu sama Fosforilasi fotosintetik.


lain.

Gambar II.7 Kloroplas dan bagian-bagiannya

Membran kloroplas ada dua lapis, luar dan dalam. Membran dalam melipatlipat yang akhirnya menjadi "vesicle" yang disebut tilakoida, tersusun merapat
dan dinamakan grana,
Dalam gambar II. 4 pada umumnya organel ini tampak bersama-sama
dengan ribosoma. Organel kelima dan keenam ini mempunyai fungsi dalam
sintesa protein. Sebagaimana tampak dalam gambar II. 4, maka organel ini
merupakan saluran yang tidak tertutup dan meenuhi ruangan sel dan menjalar di
antara mitokondria dan benda-benda sel lainnya. Ruangan di dalamnya disebut
cisterne, rupa-rupanya dipergunakan untuk penyaluran.

Anda mungkin juga menyukai