Anda di halaman 1dari 7

STRUKTUR DAN FUNGSI BIOMOLEKUL SERTA

ENERGI DALAM SISTEM HIDUP

Oleh Kelompok 1 :
1. Umi Helvydah (201410654)
2. Sumardi (181431368)
3. Reski Hidayanti (201410653)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
2021
A. Biomolekul
Biomolekul atau molekul biologis adalah istilah yang digunakan secara luas untuk
menyebut molekul di dalam tubuh organisme yang berperan penting dalam satu proses
biologis tertentu atau lebih, seperti pembelahan sel, morfogenesis, atau perkembangan.
Biomolekul adalah senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk organisme hidup dan
bersifat khas sebagai produk aktivitas biologis. Biomolekul dapat dilihat sebagai turunan
hidrokarbon yaitu senyawa karbon dan hidrogen yang memiliki kerangka dasar yang
tersusun dari atom karbon , yang disatukan oleh ikatan kovalen. Kerangka dasar
hidrokarbon bersifat stabil, karena ikatan yang tunggal dan ganda karbon-karbon
menggunakan pasangan elektron bersama secara merata. Biomolekul bersifat
polifungsional, mengandung dua atau lebih jenis gugus fungsi yang berbeda. Pada
molekul tersebut, dari setiap gugus fungsi memiliki sifat serta reaksi kimia masing-
masing.

B. Pengertian Sel, Struktur Dasar Sel dan Fungsinya


1. Pengertian Sel
Sel berasal dari kata latin yaitu “cella” yang berarti ruangan kecil, yang ditemukan
oleh Robert Hooke, saat melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat
ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut). Dalam biologi, sel merupakan
kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun
semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan
sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di sel.

Sel merupakan unit struktural terkecil dari organisme hidup. Tubuh dari organisme
terdiri dari sistem organ, sistem organ disusun oleh organ, organ dibentuk oleh
jaringan dan jaringan dibentuk oleh sel. Sel mengatur dan mengolah semua informasi
sehingga dapat menjalankan fungsi kehidupan pada makhluk hidup.

Secara umum fungsi sel yang sekaligus menjadi teori sel adalah sebagai berikut :
a. Sel sebagai unit fungsional tubuh (Teori yang dikemukakan oleh Max Schultze)
b. Sel sebagai unit struktural tubuh (Teori yang dikemukakan oleh Mathias Jacob
Schleiden dan Theodor Schwaan)
c. Sel sebagai unit pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (Teori Rudolf
Virchow)
d. Sel sebagai kesatauan hereditas (pewaris sifat) yang dapat menurunkan sifatnya
kepada keturunannya (teori ini di perkenalkan oleh Walter Sutton dan Theoder
Boveri)

2. Struktur Dasar Sel dan Fungsinya


Secara umum sel terdiri dari 3 bagian utama yaitu membran sel, sitoplasma, dan inti
sel. Sel juga memiliki komponen padat di dalam sitoplasma yang disebut organel sel.
Organel-organel sel memiliki fungsi masing-masing.
Bagian-bagian organel sel :
a. Membran sel / Membran plasma
Membran sel adalah selaput tipis yang merupakan bagian terluar sel. Membran
plasma tersusun dari lipid berupa fosfolipid, protein, dan karbohidrat. Fosfolipid
disusun oleh fosfat yang bersifat hidrofilik (suka air) dan lipid yang bersifat
hidrofobik (takut air). Membran sel akan menyeleksi zat mana yang bisa dilalui
dan zat mana yang tidak dapat dilaluinya. Membran sel merupakan bagian yang
mengatur hubungan antara komponen dalam sel dengan lingkungan luar sel.

Fungsi dari membran sel :


a. Melindungi bagian sel dan memberi bentuk sel
b. Media komunikasi antar lingkungan sel
c. Melakukan seleksi pada zat yang keluar masuk sel
d. Tempat berlangsunya reaksi kimia
e. Sebagai reseptor dari rangsangan luar

b. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Penyususn
utama dari sitoplasma yaitu air yang berfungsi sebagai pelarut dan tempat
terjadinya reaksi kimia. Matriks sitoplasma merupakan sitosol (cairan) yang
bersifat koloid. Matriks sitoplasma dapat berubah dari fase gel (semipadat) ke fase
sol (cairan). Matriks sitoplasma memiliki sifat iritabilitas (peka terhadap
rangsangan) dan konduktivitas.
Fungsi sitoplasma :
a. Tempat berlangsungnya reaksi kimia dan metabolisme
b. Sebagi tempat menjaga fungsi kehidupan sel
c. Menjaga keadaan di dalam sel
d. Mengatur transpor zat di dalam sel
e. Pembentukan energi

Di dalam sitoplasma terdapat beberapa organel sel, yaitu :


a. Retikulum endoplasma (RE). Berfungsi membentuk jaringan, menyediakan
enzim, dan transportasi enzim di sepanjang RE. Retikulum endoplasma juga
merupakan salah satu komponen sel yang dibutuhkan untuk membentuk
fosfolipid, kolesterol, dan karbohidrat.
b. Aparatus golgi. Organel ini bertugas membawa zat-zat yang dihasilkan oleh
RE (biasanya berbentuk protein) yang dihasilkan oleh membran sel.
c. Ribosom. Berbentuk butiran yang tersusun atas RNA dan protein dan
memiliki fungsi sebagai sintesis protein. Ribosom bergerak bebas di dalam
sitoplasma ataupun melekat pada RE, kemudian membelah dan membentuk
hemoglobin dalam eritroblas yang selanjutnya akan menjadi eritrosit.
d. Mitokondria. Dapat dikatakan sebagai pabrik energi sel karena ia bertugas
mmengubah lemak menjadi karbohidrat sehingga timbul energi dalam bentuk
ATP.
e. Plastida, di dalamnya terkandung klorofil berfungsi dalam fotosintesis.
f. Lisosom, berfungsi sebagai pengurai organel sel yang telah rusak.
g. Peroksisom, berfungsi untuk mengoksidasi asam lemak panjang menjadi lebih
pendek.

c. Nukleus
Nukleus adalah bagian yang umumnya berbentuk bulat atau lonjong dan sering
terletak di tengah sel atau tepi sel. Nukleus merupakan bagian gerpenting dari
kehidupan sel. Nukleus memiliki fungsi utama sebagai pusat pengendali segala
aktivitas sel. Nukleus sel dilindungi oleh sebuah dinding yang menyerupai
membran sel. Struktur pelindung ini disebut membran inti.
Bagian-bagian nukleus :
1. Nukleolus
Nukleolus merupakan bagian dalam inti sel yang berbentuk bulat, padat dan
berwarna gelap. Nukelus tidak dilengkapi oleh membran di bagian luarnya.
bagian ini memainkan peran penting dalam memproduksi ribosom yang
bertindak sebagai tempat pembentukan protein di dalam sel.
2. Selubung inti
Selubung inti adalah selaput halus yang melapisi inti sel. Bagian ini memiliki
fungsi sebagai pelindung sekaligus pemisah dengan organel lainnya. Selubung
nukleus memiliki celas kecil atau pori-poro yang menjadi tempat keluar
masuknya molekul.
3. Nukleoplasma
Nukleoplasma merupakan cairan kental yang ada di dalam nukleus yang
mengandung banyak protein dan zat lainnya, seperti mineral, DNA, dan RNA.
Nukleoplasma berfungsi sebagai tempat untuk mengolah berbagai enzim dan
juga berperan dalam membantu menjaga bentuk dan struktur sel.
4. Kromatin
Kromatin merupakan benang-benang halus yang terdapat di dalam inti sel.
Kromatin mengandung DNA, yaitu substansi yang menyimpan segala
informasi genetik suatu makhluk hidup. Saat terjadinya pembelahan sel,
kromatin akan memendek, dan melingkar membentuk kromosom.

C. Energi Dalam Sistem Hidup


Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu usaha. Energi tidak dapat di ciptakan
dan energi tidak dapat dimusnahkan, energi hanya bisa berubah dari bentuk yang satu ke
bentuk yang lainnya. Tidak semua energi langsung dapat dimanfaatkan tetapi perlu di
ubah ke bentuk lain. Energi yang dimiliki suatu benda bisa bermacam-macam bentuk,
diantaranya :
1. Energi potensial, adalah energi yang dihasilkan dari gaya-gaya yang bergantung pada
posisi atau konfigurasi sebuah benda relative terhadap lingkungannya. Energi
potensial terbagi menjadi 2 yaitu, energi potensial gravitasi bumi dan energi potensial
elastisitas. Contohnya pada benda yang direnggangkan.
2. Energi kimia, adalah energi yang paling dibutuhkan oleh makhluk hidup, karena pada
bentuk kimiawi, energi mampu disimpan lebih lama. Energi kimia tersimpan dalam
bahan makanan. Dalam metabolisme sel, ATP adalah salah satu bentuk energi kimia
yang paling banyak digunakan oleh manusia.
3. Energi kinekik, adalah bentuk energi ketika suatu materi berpindah atau bergerak
4. Energi mekanik, adalah jumlah energi kinetik dan potensial di dalam sebuah sistem.
5. Energi panas, adalah bentuk energi yang berubah karena adanya perbedaan
temperatur. Energi panas dapat muncul karena terjadi perubahan bentuk energi seperti
pada reaksi kimia pada matahari yang mengakibatkan munculnya api serta panas
secara radiasi.
6. Energi listrik, adalah energi yang memiliki muatan listrik dan arus listrik.

D. Sumber Energi dan Penggunaan pada Sel


Pada makhluk hidup heterotrof, energi bersumber dari makanan yang dikonsumsi.
Transformasi energi tersebut terjadi di dalam sel. Tranformasi dalam sel terjadi sebagai
berikut.

1. Transformasi energi pada sel oleh klorofil


Klorofil adalah zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel tumbuhan yang disebut
kloroplas. Klorofil berfungsidalam fotosintesis. Energi radiasi matahari yang
ditangkap oleh klorofil berfungsi melancarkan proses fotosintesis. Proses tersebut
digunakan untuk mereaksikan CO2 dan H2O menjadi glukosa. Selain menjadi energi
kimia dalam glukosa, hasil reaksinya menghasilkan oksigen yang dapat digunakan
oleh tumbuhan untuk beraktivitas, seperti tumbuh, berkembang dan bernapas. Jadi,
energi radiasi matahari yang berbentuk energi cahaya diubah menjadi energi potensial
dan energi kimiawi yang disimpan dalam bentuk molekul karbohidrat. Energi ini
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk beraktivitas dan juga dimanfaatkan oleh makhluk
hidup lain yang mengonsumsi tumbuhan tersebut. Akibatnya energi yang terdapat
pada tumbuhan berpindah ke dalam tubuh makhluk hidup lainnya dan menjadi energi
potensial. Di dalam tubuh makhluk hidup, energi akan di transformasi kembali.

2. Transformasi energi pada sel oleh mitokondria


Mitokondria merupakan orgnel yang terdapat di dalam sel, yang memiliki peran
dalam respirasi sel. Di dalam mitokondria, energi kimia digunakan untuk mengubah
karbohidrat, protein, dan lemak. Mitokondria banyak terdapat pada sel otot makhlup
hidup dan sel saraf.
Daftar Pustaka

Azhar, Minda., 2016. Biomolekul Sel. Padang :UNP Press


Baharuddin, Masrawati., 2011. Biokimia Dasar. Makassar : Alauddin University
Press
Poedjiadi, A., 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesi

Anda mungkin juga menyukai