Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL

1. Membran Sel
Membran Sel Tersusun atas lapisan lipoprotein gabungan lemak dan protein perbandingan 50:50.
Lipid yang menyusun membran adalah pospolipid yang bersifat hidrofilik dan sterol yang
bersifat hidrofobik. Protein yagn terdapat pada permukaan luar dan dalam membran sel disebut
protein ekstrinsik yang bersifat hidrofobik. Sedangkan protein yang ada dan menembus kedua
lapis lipid disebut protein intrinsik yang bersifat hidrofobik. Membran sel bersifat semi
permiabel. Berikut ini sifat sifat membran sel:

Pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel


Sebagai pelindung sel
Sebagai tempat pertukaran zat
Sebagai reseptor dari rangsang luar
Sebagai tempat berlangsungnya reaksi-readsi kimia.

2. Sitoplasma
sitoplasma ada dalam dua bentuk yang dipengaruhi kandungan air yaitu fase Sol yang padat dan
Fase Gel (cair).

3. Organel Sel
ada macam macam organel sel, antara lain Mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma, Golgi
komplek, lisosom, vakuola, ribosom, peroksisom, mikrotubulus, mikrofilamen, nukleus, aparatus
golgi, dan sentrosom

a. Mitokondria
Pada beberapa sel, mitokondria dapat bergerak bebas membawa ATP ke daerah-daerah yang
memerlukan energi. mitokondria tersusun atas 2 sistem membran yaitu membran dalam dan
membran luar. Membren dalam membentuk tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista)
untuk memperluas bidang penyerapan oksigen. Matrik Mitokondria mengandung protein, lemak,
enzim sitokrom, DNA & ribosom sehingga memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi secara
otonom. untuk melintasi membran mitokondria memerlukan mekanisme transpor aktif.
Fungsi Mitokondria adalah sebagai tempat berlangsung respirasi untuk menghasilkan energi.

b. Peroksisom (badan mikro)

Peroksisom dibentuk dalam retikulum endoplasma granular. Peroksisom mengandung berbagai


enzim yang terlibat dalam produksi peroksida hidrogen (H2O2).

Fungsi peroksisom yaitu penghasail enzim katalase yang menguraikan H2O2 menjadI H2O + O2

c. Mikrotubulus
Mikrotubulus berfungsi untuk membentuk silia, sentriol dan benang-benang spindel.

d. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah penanggung jawab seluruh gerakan di dalam sel

e. Nukleus
Nukleus adalah inti sel. Inti sel berhubungan dengan kandungan DNA. Volume nukleus
betambah seiring dengan peningkatan aktivitas sintetis sel.

f. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) terdiri dari RE Kasar dan RE halus
Fungsi RE halus: mengangkut protein yang disusun pada RE kasar bersama Golgi Komplek,
melaksanakn reaksi awal pada oksidasi lemak, menyimpan fospolipid, glikolipid dan steroid,
melaksanakan detoksifikasi drug dan racun.

g. Aparatus Goolgi
Aparatus golgi terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang berbentuk kantong berkelok-kelok
(sisternae). Aparatus Golgiyang terdapat pada sel tumbuhan disebut diktiosom, kebanyakan
terletak di dekat membran sel .Aparatus golgi dapat bergerak mendekati membran sel untuk
mensekresikan isinya ke luar sel. oleh karena itu, organel ini disebut organes sekresi.
Di dalam aparatus golgi banyak enzim pencernaan yang belum aktif, seperti zimogen dan
koenzim. selain itu dihasilkan pula lendir yang disebut musin. Aparatus golgi juga dapat
membentuk lisosom.

h. Ribosom
Ribosom adalah organel pen-sintesis protein. Ribosom sering menempel satu sama lain
membentuk rantai yang disebut poliribosom atau polisom. Antar unit ribosom diikat oleh mRNA.
Berdasarkan kecepatan sedimentasi, dibedakan menjadi ribolom subunit kecil (40s) dan ribosom
subunit besar (60s).

i. Lisosom
Lisosomdihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein. Lisosom menghasilkan
enzim-enzim hidrolitik seperti proteolitik, lipase, dan fosfatase. Enzim hidrolitik berfungsi untuk
mencerna makanan yang masuk ke dalam sel secara fagositosis. Lisosom juga menghasilkan zat
kekebalan sehingga banyak dijumpai pada sel-sel darah putih. Lisosom juga bersifat autolisis,
autofagi, dan menghancurkan makanan secara edsositosis.

Ada dua macam lisosom, yaitu lisosom primer dan sekunder. Lisosom primer memproduksi
enzim-enzim yang belum aktif. Fungsinya adalah sebagai vakuola makanan. Lisosom sekunder
adalah lisosom yang terlibat dalam kegiatan mencerna. Ia berfungsi sebagai autofagosom.

j. Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau yang disebut klorofil. Kloroplas
berasal dari proplastida. Proplastida berukuran lebih kecil dari kloroplas dengan sedikit atau
tanpa membran internal. Kloroplas terbungkus oleh membran ganda. Membran ganda berperan
mengatur keluar masuknya ion atau senyawa ke dandari dalam kloroplas. Pada membran internal
kloroplas terdapat pigmen fotosintesis. Pigmen itu banyak terdapat pada permukaan luar
membran internal disebut thilakoid.

Pigmen utama yang terdapat pada membran thilakoid adalah klorofil a (C55H72O5N4Mg) dan
klorofil b ( C55H70O5N4Mg ), selain itu juga terdapat pigmen karotenoid. Pada membran
pembungkus kloroplas umumnya terdapat violaxanthin.
Fungsi kloroplas adalah sebagai tempat berlangsung fotosintesis.

k. Sentrosom
Sentrosom hanyadapat dijumpai pada sel hewan. Sentrosom pada saat reproduksi sel akan
membelah menjadi sentriol. Sentriol tersusun atas benang-benang tubulin atau dibentuk oleh
mikrotubulus. Sentriol membentuk benang-benang spindel yang dapat menggerakkan kromosom
pada saat pembelahan mitosis.

l. Dinding Sel
Dindingsel tersusun atas selusosa dan derivat-derivatnya. Dinding sel berfungsi sebagai proteksi
sel terhadap faktor-faktor mekanis dan memberi bentuk sel relatif tetap. Dinding sel hanya
terdapat pada sel tumbuhan saja. Pada dinding sel terdapat celah untuk berkomunikasi antarsel
yang disebut plasmodemata.

m. Vakuola
Vakuola berisi garam-garam organik, glikosida, tanin(zat penyamak), minyak eteris, alkaloid,
enzim, dan butir-butir pati. Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vakuola
nonkontraktil.

BIOLOGI SEL. Sel merupakan unit struktural dan fungsional yang menjadi kesatuan hereditas
dalam pertumbuhan makhluk hidup. Secara umum terdapat 4 teori yang terkenal mengenai sel
yaitu :
1. Sel merupakan unit struktural makhluk hidup (Mathias Jacob Schleiden - Theodor Schwann)
2. Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup (Max Schultze)
3. Sel merupakan unit pertumbuhan makhluk hidup (Rudolf Virchow)
4. Sel merupakan unit hereditas makhluk hidup (Walter Sutton - Theodor Boveri)

BAGIAN-BAGIAN SEL. Secara garis besar, sel dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
1. Membran sel (hewan) atau dinding sel (tumbuhan)
Membran sel merupakan bagian terluar dari sel dan sitoplasma yang berfungsi mengatur
pertukaran substansi zat dan melindungi bagian dalam sel. Pada sel tumbuhan terdapat dinding
sel yang berfungsi :
a. Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam
b. Memperkokoh sel
c. Mencegah agar sel tidak pecah
d. Menjadi tempat berpindahnya air dan mineral

2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan massa protoplasma yang terletak di bagian dalam sel di antara membran
sel dan nukleus. Sitoplasma terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar (ektoplasma) dan bagian
dalam (endoplasma). Sitoplasma dapat berbentuk cair atau gel dan berperan penting dalam
transportasi zat makanan.

3. Organel
Organel adalah bagian atau organ di dalam sel yang memiliki fungsi tertentu. Organel yang
terdapat dalam sel antara lain inti sel, plastida, ribosom, vakuola, mitokondria, badan golgi,
retikulum endoplasma, lisosom, badan mikro, mikrotubulus dan mikrofilamen.

FUNGSI ORGANEL. Organel memiliki fungsi-fungsi tertentu di dalam sel. Berikut beberapa
fungsi dari organel sel :
1. Inti sel (nukleus)
Merupakan salah satu organel terbesar yang dilindungi oleh membran nukleus yang disebut
nukleus dan di dalamnya terdapat nukleolus. Nukleus berfungsi :
- sebagai pusat pengatur seluruh kegiatan sel
- mengendalikan reproduksi sel
- mengatur sintesis protein

2. Retikulum endoplasma
Merupakan organel yang berbentuk saluran-saluran yang terhubung dengan inti. Retikulum
endoplasma terdiri dari 2 jenis yaitu retikulum endoplasma halus (REH) yang tidak mengandung
ribosom, dan retikulum endoplasma kasar (REK) yang merupakan tempat menempelnya
ribosom. Retikulum endoplasma memiliki fungsi antaralain :
- berperan dalam transport zat
- tempat menempelnya ribosom

3. Mitokondria
Merupakan organel sel yang berbentuk kapsul dengan saluran lekuk pendek di bagian dalamnya.
Mitokondria dilindungi oleh membran rangkap. Adapun fungsi mitokondria yaitu :
- untuk respirasi sel
- pusat pembangkit tenaga

4. Badan golgi
Merupakan organel yang berbentuk bulatan yang memiliki fungsi sebagai berikut :
- berperan penting dalam sekresi zat
- sintesis lisosom
- mengangkut dan mengubah materi zat secara kimia

5. Ribosom
Merupakan organel sel yang terdapat di sitoplasma dan menempel di retikulum endoplasma
kasar. Ribosom memiliki peran penting untuk sintesis protein.

6. Lisosom
Organel yang banyak ditemukan dalam sel-sel yang berperan penting dalam imunitas seperti
leukosit dan limfosit. Lisosom memiliki beberapa fungsi diantaranya :
- mencerna zat-zat yang belum dapat diurai
- menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi
- merupakan tempat pembentukan enzim pencernaan

7. Plastida
Merupakan organel yang khas pada sel tumbuhan sebagai tempat pigmen warna. Plastida terdiri
dari beberapa bagian seperti kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.

8. Vakuola
Vakuola umumnya ditemui pada sel tumbuhan. Vakuola merupakan organel yang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sekaligus menyimpan zat-zat yang akan
dieksresikan.

9. Mikro tubulus
Merupakan organel mikro yang berfungsi sebagai kerangka sel dan berperan penting dalam
pembentukan spindel.

10. Mikro filamen


Merupakan benang-benang filamen halus yang mempengaruhi kontraksi sel.
PERANAN & MANFAAT ILMU BIOLOGI
1. Bidang Kedokteran dan kesehatan

Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan, manfaat Biologi dalam
meningkatkan kesejahteraan manusia tidak perlu diragukan lagi. Berdasarkan ilmu murni
Biologi, telah dikembangkan berbagai ilmu terapan (bioteknologi) yang telah memajukan dunia
kedokteran, industri, pertanian, dan peternakan, serta perikanan. Seberapa besarkah pemanfaatan
biologi untuk kesejahteraan manusia telah dilaksanakan? Untuk mengetahui hal tersebut marilah
kita pelajari uraian selanjutnya berikut ini.
Dahulu banyak masalah penyakit yang tidak dipahami penyebab maupun cara
pengobatannya, sehingga cara yang ditempuh untuk mencegah maupun dalam
menyembuhkannya tidak tepat. Tetapi berkat perkembangan Biologi, khususnya dalam cabang
ilmu: anatomi dan fisiologi manusia, mikrobiologi, virologi danpatologi, telah banyak membantu
para dokter dalam memahami penyebab gangguan tersebut. Dengan demikian para dokter
berhasil mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit yang sampai saat ini sering menjadi
masalah yang menakutkan manusia. Berikut ini adalah contoh-contoh sumbangan pengetahuan
yang telah diberikan oleh Biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia kesehatan dan
atau kedokteran.
a. Para penderita penyakit yang mengalami kerusakan pada salah satu organ tubuhnya, kini
telah mendapatkan jalan keluarnya yaitu melalui teknik transplantasi (pencangkokan) organ.
Transplantasi organ yang sudah berhasil dilakukan oleh para dokter adalah pencangkokan
ginjal, jantung, sumsum tulang belakang maupun hati.
b. Teknik fertilasi invitro telah dapat diaplikasikan tidak hanya pada hewan ternak, tetapi telah
dapat dilakukan pada manusia. Teknik ini dapat membantu pasangan suami istri yang sulit
mendapatkan keturunan karena suatu kelainan. Fertilasi ini tentunya berasal dari gamet
pasangan yang bersangkutan. Teknik karakterisasi dan pemisahan gamet sperma yang
membawa kromosom X dan Y (penentu jenis kelamin keturunan) juga telah berhasil
dilakukan. Teknik ini memungkinkan para pasangan suami isteri mendapatkan keturunannya
dengan jenis kelamin tertentu.
c. Mikrobiologi kedokteran telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis mikroba yang
menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan. Dengan demikian, antibiotik untuk
mikroba-mikroba tersebut dapat dibuat.
d. Virologi pun telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran, dengan mendasari
pengetahuan dalam usaha menciptakan vaksin-vaksin. Misalnya pada kasus yang baru saja
terjadi yaitu mengenai Virus Flu Burung. Sebuah surat kabar memberitakan bahwa Virus Flu
Burung atau disebut jugaVirus Avian Influenza, yang hanya dapat diteruskan kepada
manusia melalui kontak yang sangat dekat, telah dapat ditemukan vaksinnya oleh para pakar
Imunologi dan Bioteknologi di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Caranya adalah dengan
menggabungkan gen Avian dengan gen flu pada manusia agar menjadi aman. Mereka
mengambil satu gen virus flu burung kemudian menggantikan gennya tadi dengan gen flu
manusia. Hasil dari kombinasi virus buatan ini kemudian dipersiapkan sebagai basis untuk
pembuatan vaksinnya.

2. Bidang Pertanian

Manfaat ilmu biologi dalam bidang pertanian, sebagai contoh Ilmu Biologi merupakan
dasar dari Ilmu Pertanian terutama dalam penemuan jenis tanaman unggul, rekayasa genetika
tumbuhandan hewan.
Misalnya: Pengetahuan mengenai Sifat suatu tanaman berdasarkan analisa sel (ilmu
biologi) membuat manusia mampu menerapkan cara pembudidayaan yang tepat dan pengolahan
hasilnya lebih lanjut (pertanian). Misalnya Penemuan bibit unggul melelui seleksi, persilangan
dan radiasi, pembuatan pupuk organik, pemberantasan hama dengan predator.
Pengetahuan mengenai sifat dan karakter serangga yang berhubungan dengan iklim atau
musim (ilmu biologi) membuat manusia dapat menetapkan waktu bercocok tanam yang tepat
atau metode penanggulangan hama serangga tersebut (ilmu pertanian).
Ada banyak sekali manfaat biologi di berbagai bidang kehidupan. Hal ini ditandai
dengan banyaknya cabang cabang dari ilmu biologi, yaitu sebagai berikut ini :
a. Anatomi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan tubuh makhluk hidup.
b. Bakteriologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk bakteri dan kehidupannya.
c. Botani adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk tumbuhan dan kehidupannya.
d. Ekologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup dengan
lingkungan alam tempat tinggalnya (habitat).
e. Embriologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pengkembangan suatu
organisme semenjak berbentuk telur hingga menjadi embrio.
f. Entomologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk serangga beserta
kehidupannya.
g. Evolusi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk perkembangan makhluk hidup
mulai dari bentuk yang sederhana hingga yang kompleks.
h. Fisiologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk proses serta kegiatan yang
dilakukan oleh makhluk hidup.
i. Genetika adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk penurunan sifat suatu makhluk
hidup kepada keturunannya.
j. Higien adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pemeliharaan kesehatan
manusia.
k. Histologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-
bagian yang ada pada jaringan makhluk hidup.
l. Mikrobiologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk organisme renik (mikro)
serta kehidupannya.
m. Palaeontologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk kehidupan makhluk hidup
di masa lalu serta kehidupannya dengan mempelajari fosil yang berasal dari masa lampau.
n. Parasitologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk parasit, baik pengaruh
terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.
o. Sitologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-
bagian yang ada pada sel makhluk hidup.
p. Virologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk virus, baik pengaruh terhadap
makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.
q. Zoologi adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk hewan serta kehidupannya.
r. Patologi adalah ilmu biologi yang mempelajari tentang penyakit pada makhluk hidup

3. Bidang Perikanan dan Peternakan

Manfaat Ilmu Biologi dengan Ilmu Perikanan


Negara kita terkenal kaya akan berbagai sumber daya alamnya. Berbekal pengetahuan
Biologi kita akan mengetahui bagaimana mengelola sumber-sumber daya alam tersebut secara
bijaksana, agar berdaya guna dan berhasil guna, baik untuk generasi sekarang maupun yang akan
datang. Kurangnya pengetahuan akan Biologi atau kurangnya sikap yang bijaksana dalam
mengeksploitasi sumber daya alam, dapat mengancam keseimbangan dan kelestarian alam kita
sendiri di masa datang.
Ilmu Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan segala aspeknya. Tujuan
Mempelajari Biologi adalah untuk mengetahui lebih banyak mengenai diri kita dan tempat
dimana ada kehidupan baik hewan maupun tumbuhan dalam semua aspek kehidupan. Didalam
memahami perkembangan Biologi, Ilmu Biologi berkedudukan sangat penting karena ilmu
Biologi merupakan ilmu Murni (Pure Science) yang mendasari Ilmu lainnya, yang dapat
berperan dalam mengembangkan ilmu terapan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia seperti Kedokteran, Gizi dan Kesehatan/Higiene, Pertanian, Peternakan, Perikanan,
serta Bioteknologi.
Dalam ilmu Perikanan pengetahuan Biologi dasar sangatlah bermanfaat. pemanfaatan
Biologi dalam bidang Perikanan yaitu :
a. Sebagai landasan pengetahuan (basic science) dalam usaha pembudidayaan ikan-ikan atau
hewan laut lainnya yang telah diketahui memiliki nilai gizi tinggi (yaitu sebagai sumber
protein hewani) dan bernilai ekonomis. Selain itu, Biologi juga dapat dijadikan landasan
pengetahuan dalam penelitian-penelitian lain yang lebih luas lingkupnya, yakni pada lingkup
ekosistem perairan laut dan pantai. Ikan yang hidup di air tawar maupun yang hidup di laut,
merupakan organisme air yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai salah satu bahan
pangan, karena diketahui kandungan proteinnya sangat tinggi. Selain itu, ikan-ikan yang
bentuk ataupun permukaan tubuhnya tampak menarik dapat dijadikan hiasan dalam sebuah
akuarium. Adapun pemanfaatan Biologi dalam bidang perikanan tampak antara lain dalam
upaya pembudidayaan ikan, juga dalam usaha pelestarian ekosistem perairannya.
permasalahan perikanan banyak terfokus pada maksimisasi hasil tangkapan dengan
mengabaikan faktor produksi dan biaya yang digunakan dalam perikanan. Melalui
penelitian-penelitian dalam bidang Biologi juga diketahui bahwa manfaat hutan bakau,
mangrove, serta lamun adalah penting dalam ekosistem pantai. Selain berperan sebagai
produsen, ketiga macam ekosistem tersebut diketahui juga memiliki fungsi fisik. Fungsi
fisik tersebut adalah; dengan adanya hutan bakau, mangrove dan lamun, energi hempasan
gelombang laut yang masuk ke pantai dapat tertahan atau berkurang, dengan demikian dapat
mencegah abrasi (erosi daratan akibat pasang surut air laut). Selain itu, ketiga jenis
ekosistem pantai tersebut diketahui berperan sebagai penyaring sedimen/lumpur dari
daratan, hal ini sangatlah penting bagi ekosistem terumbu karang, karena terumbu karang
memerlukan perairan yang jernih.
b. Pada tambak-tambak, usaha pembudidayaan ikan-ikan yang diketahui bernilai gizi tinggi
atau yang bernilai ekonomis adalah dengan dilakukannya pemijahan. Dengan teknik
pemijahan dalam tambak-tambak, spermatozoa dan sel telur dari ikan jantan dan ikan betina,
dapat dengan mudah bertemu menjadi zigot, tanpa harus terganggu oleh arus air laut. Selain
itu telur-telur yang dihasilkan juga akan terhindar dari para pemangsa/predatornya, sehingga
besar kemungkinannya telur-telur itu akan menetas dan menjadi ikan. Contoh pemanfaatan
Biologi lainnya dalam bidang ini adalah dengan diketemukannya manfaat daun singkong
yang ternyata dapat dijadikan pakan tambahan bagi ikan nila merah sehingga dapat
mempercepat pertumbuhan ikan tersebut.
c. Perkembangan bioteknologi dan Biologi molekuler saat ini adalah ditemukannya beberapa
teknik rekayasa genetika seperti; teknik transfer nukelus, pemotongan dan penyambungan
gen, serta teknik penyisipan gen. Teknik-teknik ini sudah diaplikasikan untuk keperluan
bidang Perikanan, peternakan, pertanian, dan kedokteran, melalui kloning.
d. Reproduksi adalah naluri setiap organisme untuk beranak-pinak. Secara umum diketahui
bahwa ikan memperbanyak diri secara seksual dengan bertelur. Meskipun demikian, tidak
bisa dipungkiri, dijumpai beberapa variasi dari cara bertelur ikan tersebut. Apakah itu suatu
penyimpangan?? Tentunya bukan.
e. Reproduksi ikan diawali dengan bercampurnya spermatozoid dari ikan jantan dengan telur
(ovum) dari ikan betina sehingga menghasilkan telur yang dibuahi. Selanjutnya telur ini
akan mengalami pembelahan sel berulang-ulang, berkembang dan akhirnya membentuk
individu baru.
f. Pada sebagian besar ikan, betina dan jantan merupakan individu terpisah. Akan tetapi pada
beberapa fimili, seperti Sparidae dan Serranidae, jantan dan betinanya bisa terdapat pada
satu invidu sehingga mereka dapat melakukan pembuahan sendiri. Fenomena ini dikenal
sebagai hermaphroditic. Pada hermaphroditik, telur dan sperma sama-sama dihasilkan (baik
pada waktu bersamaan, maupun berbeda), selanjutnya mereka kawin dengan jenis
hermaprodit lainnya. Pembuahan sendiri secara eksternal bisa terjadi pada ikan
hermaphrodit yang akan mengeluarkan telur dan sperma secara simultan. Pada jenis
hermaphrodit yang lain pembuahan internal sendiri juga dapat berlangsung. Proses
reproduksi pada sebagian besar ikan hias, pada umumnya berlangsung melalui pembuahan
telur yang terjadi di luar tubuh ikan. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan saling
mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya si jantan
akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini bercampur di dalam air.
Cara reproduksi demikian dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di
luar tubuh induk ikan. Selain oviparus, dikenal pula cara reproduksi lain, yaitu ovoviviparus
dan viviparus. Ovoviviparus merupakan suatu cara reproduksi dimana embrio ikan
berkembang di dalam tumbuh induk betina akan tetapi tidak mendapatkan suplai makanan
dari induk tersebut. Dalam hal ini tidak ada transfer makanan dari induk ke embrio. Dengan
kata lain induk hanya memberi perlindungan saja, tapi tidak memberi makan. Cara
reproduksi demikian dijumpai misalnya pada beberapa jenis Charasin seperti Corynopoma
riisei . Pada saat kawin si jantan akan mendekatkan diri pada si betina selama beberapa saat
kemudian akan melepaskan paket-paket sperma kedalam saluran telur (oviduct) si betina. Si
betina selanjutnya akan dapat menghasilkan telur-telur yang dibuahi selama beberapa bulan,
tanpa perlu kawin lagi.
g. Viviparus adalah suatu cara reproduksi yang kurang lebih mirip dengan proses reproduksi
yang terjadi pada mamalia. Dalam proses ini struktur menyerupai plasenta (ari-ari) akan
terbentuk dan telur yang dibuahi selanjutnya akan mendapatkan makanan dari induk ikan
melalui plasenta tersebut. Pada famili Enbitocidae, misalnya, embrio ikan akan mendapatkan
makanan dari induknya hingga tumbuh dan mencapai ukuran 1.75 inchi. Baru kemudian
dilahirkan. Ikan jantan yang dilahirkan biasanya akan sudah dalam keadaan matang seksual.
Pada Heterandria formosa dapat dijumpai sejumlah embrio dengan usia berbeda dalam
rongga ovarianya. Prosesnya didahului dengan lepasnya telur matang dari ovari kedalam
rongga ovaria secara bertahap, kemudian dibuahi oleh paket sperma yang sudah ada disana.
Bayi-bayi ikan kemudian akan dilahirkan 2 3 ekor setiap hari, selama periode 1- 2 minggu.
h. Dalam kasus ovoviviparus dan viviparus, ikan betina dapat menyimpan paket sperma hingga
selama 8 10 bulan. Selain itu pada beberapa kasus, seekor ikan betina bisa juga
menyimpan sperma dari beberapa jantan sekaligus. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa ditinjau dari cara reproduksinya ikan dapat dibagi menjadi golongan
bertelur (egg layer) atau oviparus dan golongan melahirkan (live bearer). Golongan
melahirkan ini terdiri dari ovoviviparus dan viviparus. Sedangkan dari proses
reproduksinya dapat digolongkan menjadi heteroseksual, hermaphroditik, dan
parthenogenetik.
Demikian pembahasan singkat tentang Hubungan Ilmu Biologi dengan ilmu Perikanan, semoga
dapat membantu dalam mengemukakan manfaat pengetahuan biologi perikanan bagi
masyarakat, pengusaha dan pemerintah.

Manfaat Ilmu Biologi dengan Ilmu Peternakan


Seperti halnya pada bidang pertanian, pemanfaatan Biologi pada bidang peternakan pun
sudah sedemikian besar. Dengan menerapkan pengetahuan cabang-cabang Biologi seperti
zoologi, anatomi hewan, fisiologi hewan, genetika, biologi reproduksi, embriologi, dan biologi
molekuler/rekayasa genetika, para peternak dan masyarakat yang lebih luas telah dapat
menikmati hasilnya. Melalui penerapan ilmu-ilmu tersebut telah banyak dihasilkan ternak
varietas unggul, diantaranya adalah ayam penghasil banyak telur, ayam pedaging, sapi pedaging,
sapi penghasil banyak susu, dan domba pedaging.
a. Dalam usaha perbanyakan ternak unggul tersebut kini pun telah banyak menggunakan teknik
kawin silang (hibridisasi) dan teknik kawin suntik (inseminasi buatan). Dengan teknik
inseminasi buatan, dapat dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa
mengenal musim kawin, serta tidak melibatkan sapi atau domba jantan.
b. Teknik inseminasi buatan ini diikuti dengan teknik superovulasi, yakni teknik perbanyakan
ternak unggul dengan cara menyuntikkan hormon reproduksi berupa PMSG (pregnant mare
serum gonadotrophin) dan HCG (human chorionic gonadotrophin). Hormon-hormon ini
berfungsi merangsang terbentuknya sel telur dalam jumlah banyak sebelum sapi atau domba
diinseminasi. Adapun spermatozoa yang berasal dari ternak jantan dapat diperoleh tidak
harus dari ternak jantan secara langsung, tetapi diambil dari tempat penyimpanan
spermatozoa. Teknik penyimpanan spermatozoa menggunakan nitrogen cair bersuhu 196
derajat celcius.
c. Selain teknik inseminasi dan superovulasi, dewasa ini telah dikembangkan juga teknik fertilisasi
in vitro. Pada teknik ini, embrio dapat dihasilkan di luar uterus (kandungan) induk betina
dalam jumlah tertentu. Dan sebelum embrio ini diimplantasikan (ditanam dalam uterus
induk betina) dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu pada nitrogen cair bersuhu 196
derajat celcius. Embrio dari jenis unggul ini kemudian dapat diimplantasikan ke induk sapi
betina yang tidak unggul bunting semu dari species yang sama. Dengan demikian akan cepat
diperoleh banyak sapi unggul. Contoh: penciptaan hewan varietas unggul melalui seleksi
buatan dan persilangan, penciptaan ikan-ikan kualitas unggul dengan seleksi buatan dan
persilangan serta teknologi suntik hormon.

4. Bidang Industri

Dahulu manusia hanya mengambil sesuatu dari lingkungannya yang langsung dapat
dimanfaatkan untuk kehidupannya, misalnya buah-buahan langsung dipetik untuk dimakan,
sementara bagian lain dari tumbuhan itu dibiarkan atau dibuang begitu saja. Begitu pula
pemanfaatan manusia terhadap hewan, hanya diambil daging atau telurnya saja. Namun setelah
berkembangnya Biologi, khususnya pada cabang zoologi, botani, taksonomi, biokimia,
mikrobiologi, dan bioteknologi, manusia telah berhasil menemukan berbagai bagian tubuh
tumbuhan atau hewan yang dapat diolah menjadi bahan baku industri.
Berikut ini adalah contoh-contoh pemanfaatan Biologi pada bidang industri:
a. Ditemukannya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tebu, menyebabkan
berkembangnya pabrik pengolahan tebu menjadi gula.
b. Diketahuinya bahwa serabut biji kapas dan bulu domba dapat diolah menjadi benang, dan
kepompong ulat sutera dapat diolah menjadi benang sutera, maka berkembanglah industri
tekstil/kain, kain wol dan kain sutera.
c. Dengan berkembangnya mikrobiologi, telah diketahui berbagai struktur dan sifat-sifat dari
berbagai jenis mikroba/jasad renik, baik yang menguntungkan maupun yang bersifat patogen
(menyebabkan penyakit), maka berkembanglah industri obat-obatan, makanan/minuman yang
berkhasiat obat. Contoh dalam industri makanan adalah sebagai berikut; Setelah
diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat bagi manusia
dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt
ini dibuat dari susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteri Lactobacillus, pada
suhu 40 derajat celcius selama 2,5 jam sampai 3,5 jam. Contoh lainnya pemanfaatan
mikrobiologi dalam bidang industri makanan adalah pada industri kecap, tempe, oncom, keju,
roti, dan nata de coco, serta minuman anggur.
d. Dalam industri obat-obatan, telah diketahui sifat-sifat bakteri Escherichia coli yang ternyata
dapat dibuat/disintesis menjadi insulin; insulin ini sangat berguna bagi penderita penyakit
Diabetes Melitus pada manusia. Contoh perkembangan mikrobiologi dalam industri obat-
obatan lainnya adalah pada industri pembuatan antibiotik dan vaksin. Macam-macam
antibiotik yang sudah berhasil dibuat antara lain adalah: Penisilin (dibuat dari jamur
Penicillium), Sefalosporin (dihasilkan oleh jamur Cephalosporium), dan Tetrasiklin
(dihasilkan oleh jamur Streptomycin)

Ilmu Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Ilmu biologi juga beperanan
penting terhadap kehidupan manusia, Untuk itu sangat penting mengetahui peranan atau manfaat
ilmu biologi dalam kehidupan manusia. Pengetahuan mengenai mahluk hidup dimanfaatkan
untuk memecahkan berbagai macam masalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan sandang, pangan, papan, energi, lingkungan kesehatan
bahkan sosial dapat diatasi dengan ilmu biologi. Beberapa contoh manfaat biologi dalam
kehidupan adalah :

1. Pemanfaatan Biologi Dalam Bidang Pertanian

Dewasa ini telah banyak ditemukan bibit unggul dengan mengadakan hibridisasi sehingga
mendapatkan varietas baru yang diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah didapatkan varietas
unggul seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas padi yang bersifat unggul memiliki rasa
yang enak, tahan penyakit, daya simpan lama dan berumur pendek.
Pengendalian hama dewasa ini telah dikembangkan melalui pengendalian hama secara biologis,
karena penggunaan pestisida dapat menyeabkan hama menjadi resisten, sisa pestisida dapat
mencemari lingkungan dan residunya tersimpan dalam tanaman yang akan menimbulkan
berbagai masalah bagi kehidupan manusia. Pengendalian hama dpat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain :
- memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama lebah penyengatuntuk kupu-kupu artona yang
merusak kelapa.
- memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan rotasi tanaman
- menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW (Varietas Unggul Tahan Wereng).

Penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan bibit tanaman dikembangkan teknik kultur
jaringan untuk perbanyakan tanaman perkebunan yang diperbanyak secara vegetatif dan
menghasilkan banyak tanaman klon dari sejumlah jaringan awal. Contoh: penemuan bibit unggul
melelui seleksi, persilangan dan radiasi, pembuatan pupuk organik, pemberantasan hama dengan
predator.

2. Pemanfaatan Biologi Dalam Bidang Kesehatan

Ditemukannya antibiotik dari jamur. Penicillium memungkinkan dihasilkannya penisilin dalam


jumlah banyak dengan cara mengkulturkan penicillium dalam tangki fermentasi yang berisi
larutan untuk pertumbuhannya. Juga ditemukan vaksin yang digunakan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh orang yang divaksinasi sehingga menimbulkan perlindungan pada tubuh dari
serangan virus dan bakteri tertentu misalnya : vaksinasi terhadap heptitis dan vaksinasi terhadap
batuk rejan ( infeksi oleh bakteri ). Contoh lainya adalah: transplantasi organ tubuh
manusia(ginjal,jantung,sumsum tulang belakang dan hati), teknik inviltrasi in vitro, pembuatan
antibiotika, penciptaan vaksin-vaksin seperti vaksin flu burung.

3. Manfaat Biologi Dalam Menyelesaikan Masalah Sosial

Molekul DNA dapat diisolasi dari sel kemudian dideteksi sehingga memberikan gambaran enzim
retriksi yang khas pada setiap orang. Dalam kasus pembunuhan, pengadilan bisa melacak
pelakunya bila penjahat meninggalkan sampel darah atau jaringan ditempat terjadinya kejahatan.
Demikian pula kasus perebutan anak di pengadilan dapat diselesaikan denganadanya hasil tes
DNA, karena anak memiliki kesamaan enzim retriksi dengan orang tuanya.

Berikut manfaat mempelajari ilmu biologi :

1.Biologi menawarkan berbagai kesempatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan tentang


dirimu sendiri dan benda hidup lainnya yang berguna bagi kehidupan sehari-hari.

2.Biologi dapat membantumu untuk melihat dunia dan alam kehidupan ini sebagaimana yang
dilakukan oleh para ilmuwan.

3.sebagai pengetahuan dasar untuk beberapa bidang dan profesi.misalnya:bidang


pertanian,kesehatan,perkebunan,dll.

4.Biologi akan membantumu untuk memahami dasar-dasar penyebab suatu penyakit.


Dampak negatif mempelajari biologi

a. Digunakan untuk senjata biologis. Bakteri dan virus yang mematikan dapat
digunakan sebagai senjata biologis untuk memusnahkan manusia.
b. Memunculkan organisme strain jahat. Dengan adanya rekayasa genetika,
sifat sifat makhluk hidup dapat diubah dengan mudah, termasuk
menyisipkan gen jahat yang dapat digunakan untuk membunuh atau
meneror manusia.
c. Mengganggu keseimbangan lingkungan. Organisme baru hasil rekayasa
manusia dikhawatirkan akan dapat memenangkan kompetisi dan
menyingkirkan organisme yang telah ada di alam sehingga dapat
menimbulkan ketidakseimbangan alam.
d. Pelanggaran hukum dan nilai nilai masyarakat. Misalnya ada seorang ibu
yang hamil dengan teknik bayi tabung yang spermanya berasal dari bank
sperma (tidak dari suaminya).
Hal ini tentu akan nengaburkan status anak dan menimbulkan permasalahan
di lain waktu
e. Mengeksploitasi SDA dengan sembarangan.
f. Penggunaan bibit unggul dan pestisida berlebihan yang akan berdampak
pada biodeversitas,
g. Penggunaan senjata biologi yang mematikan, yang akan merusak
lingkungan biotik maupun abiotik. Oleh karena itu kemajuan biologi yang
demikian pesatnya harus diimbangi dengan iman dan takwa, sehingga
pemanfaatan lebih optimal dan meminimalkan dampak negatif yang ada.

a. Senjata Biologis

Senjata biologis sering disebut sebagai senjata nuklir orang miskin (Gould,
1997). Biaya maupun teknologi yang diperlukan untuk membuat senjata
biologis jauh lebih rendah dan mudah dibanding senjata nuklir atau kimia.
Walaupun demikian, efek penghancuran massa-nya tidak kalah hebat
dibanding kedua senjata tadi. Menurut perhitungan Office of Technology
Assessment di Konggres Amerika pada tahun 1993, 100 kg spora Bacillus
anthracis yang disebarkan di atas ibukota Washington bisa menimbulkan
korban 3 juta jiwa. Dalam kenyataannya, penyebaran bakteri serupa dari
instalasi pembuatan senjata biologis Rusia di kota Yekaterinburg pada
tanggal 2-3 April 1979 telah menelan korban tewas puluhan ribu jiwa di
daerah sekitarnya menurut laporan Union for Chemical Safety, walau laporan
resmi pemerintah hanya 66 orang (Graeves, 1999.

Berbeda dengan senjata nuklir, senjata biologis punya banyak jenis.


Walaupun senjata kimia juga mempunyai banyak jenis (seperti gas sarin, gas
VX, sianida dan sebagainya), karena senjata biologis menggunakan agen
hayati seperti virus dan bakteri, jumlahnya cenderung bertambah dengan
munculnya berbagai macam penyakit infeksi fatal baru seperti virus Ebola,
virus Lassa dan lain-lain. Namun demikian, agen yang benar telah dipakai
sebagai senjata biologis adalah bakteri yang telah lama dikenal manusia,
mudah didapatkan di alam dan tidak sulit penanganannya.

Melarang senjata biologis

Perjanjian di tingkat internasional yang melarang penggunaan senjata


biologis dimulai sejak Geneva Protocol tahun 1925. Akan tetapi, sejarah
memperlihatkan bahwa pengembangan senjata biologis tetap berlanjut.
Salah satu contoh yang terdokumentasi adalah penggunaan senjata biologis
oleh tentara Jepang dalam perang dunia ke-2 di Cina. Untuk itu, pada tahun
1972 disepakati perjanjian Biological and Toxin Weapon Convention (BTWC)
yang disponsori oleh PBB. Dalam perjanjian ini, lebih ditegaskan lagi
mengenai pelarangan dalam pengembangan, pembuatan dan penyimpanan
segala jenis senjata biologis. Sampai saat ini tak kurang dari 140 negara
telah menandatangi perjanjian ini, termasuk Indonesia, Amerika, dan Rusia.

Kerugian

Jenis radiasi umumnya terjadi di limbah radioaktif peluruhan radioaktif dan


sampah.

Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Ernest Rutherford, Alfa, Beta, dan
sinar gamma. radiasi tersebut ditemukan melalui percobaan sederhana,
Rutherford menggunakan sumber radioaktif dan menemukan bahwa sinar
menghasilkan memukul tiga daerah yang berbeda. Salah satu dari mereka
menjadi positif, salah satu dari mereka bersikap netral, dan salah satu dari
mereka yang negatif. Dengan data ini, Rutherford menyimpulkan radiasi
yang terdiri dari tiga sinar. Beliau memberi nama yang diambil dari tiga huruf
pertama dari abjad Yunani yaitu alfa, beta, dan gamma.

a. Radiasi Alpha (a) Penyeluruhan Alpha Peluruhan Alpha adalah jenis


peluruhan radioaktif di mana inti atom memancarkan partikel alpha, dan
dengan demikian mengubah (atau 'meluruh') menjadi atom dengan nomor
massa 4 kurang dan nomor atom 2 kurang. Namun, karena massa partikel
yang tinggi sehingga memiliki sedikit energi dan jarak yang rendah, partikel
alfa dapat dihentikan dengan selembar kertas (atau kulit).

b. Radiasi beta () Penyeluruhan Beta peluruhan beta adalah jenis


peluruhan radioaktif di mana partikel beta (elektron atau positron)
dipancarkan. Radiasi beta-minus ()terdiri dari sebuah elektron yang penuh
energi. radiasi ini kurang terionisasi daripada alfa, tetapi lebih daripada sinar
gamma. Elektron seringkali dapat dihentikan dengan beberapa sentimeter
logam. radiasi ini terjadi ketika peluruhan neutron menjadi proton dalam
nukleus, melepaskan partikel beta dan sebuah antineutrino. Radiasi beta
plus (+) adalah emisi positron. Jadi, tidak seperti , peluruhan + tidak
dapat terjadi dalam isolasi, karena memerlukan energi, massa neutron lebih
besar daripada massa proton. peluruhan + hanya dapat terjadi di dalam
nukleus ketika nilai energi yang mengikat dari nukleus induk lebih kecil dari
nukleus. Perbedaan antara energi ini masuk ke dalam reaksi konversi proton
menjadi neutron, positron dan antineutrino, dan ke energi kinetik dari
partikel-partikel

c. Radiasi Gamma ()Penyeluruhan Gamma Radiasi gamma atau sinar


gamma adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang
diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya
seperti penghancuran elektron-positron. Radiasi gamma terdiri dari foton
dengan frekuensi lebih besar dari 1019 Hz. Radiasi gamma bukan elektron
atau neutron sehingga tidak dapat dihentikan hanya dengan kertas atau
udara, penyerapan sinar gamma lebih efektif pada materi dengan nomor
atom dan kepadatan yang tinggi. Bila sinar gamma bergerak melewati
sebuah materi maka penyerapan radiasi gamma proporsional sesuai dengan
ketebalan permukaan materi tersebut.

b. Clonning
hewan merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan, yang tentunya tidak
selayaknya untuk digandakan (dikloning). Tuhan menciptakan makhluk-
makhluknya dengan membawa sifat yang berbeda-beda, karena Tuhan telah
menciptakan segala sesuatu dengan memperhitungkan ukuran dan
kesesuaian untuknya (makhluk hidup), serta telah mempersiapkan kondisi-
kondisi yang cocok baginya (makhluk hidup). Mengkloning tentulah sangat
melanggar, terutama didasarkan pada nilai-nilai keagamaan. Pengkloningan
hewan lebih banyak gagal dari pada berhasil. Berdasarkan data yang ada,
satu-satunya hasil cloning hewan yang sangat kontoversial dan berhasil
hidup paling lama dan adalah domba/biri-biri yang diberi nama Dolly
(1997-2006). Domba Dolly mati akibat menderita penyakit persendian.

Seperti pendapat Arthur Caplan, pakar etika kedokteran Universitas


Pennsylvania bahwa percobaan pada hewan umumnya hanya menciptakan
satu keberhasilan dalam 400 percobaan. Caplan mengatakan. kloning juga
sangat berbahaya Jika Anda melihat apa yang terjadi pada kloning hewan,
setengah jumlah hewan hasil kloning mati dalam waktu satu tahun,
sementara mereka yang bertahan hidup mengalami gangguan kesehatan.

Dalam sector pangan, hasil kloning hewan belum dipercaya untuk bisa
dikonsumsi. Hal ini terjadi karena bahwa daging serta susu dari hewan hasil
kloning seperti sapi belum terjamin dalam hal kualitas kesehatannya dan
gampang sekali memiliki penyakit prion, salah satu jenis penyakit akibat
rekayasa genetika. Faktanya adalah seperti di Jepang, 530 Sapi dan 246
Babi hasil rekayasa genetika (kloning) yang berstasus tidak jelas karena
masih menunggu persetujuan untuk bisa dikonsumsi. Maka dari itu sama
saja untuk dalam waktu dekat tetap tidak mempunyai manfaat.

c. Transgenetic

Bahaya tanaman transgenik terhadap lingkungan : Tanaman transgenik,


misalnya kedelai tahan hama, kedelai tahan herbisida, jagung bt, kapas bt,
mempunyai potensi besar untuk merusak lingkungan. Potensi ini terkait
dengan adanya gen asing di dalam tubuh tanaman yang kemungkinan besar
bila berinteraksi dengan lingkungan sekitar dapat menimbulkan perubahan
ekologi, misalnya matinya serangga bukan hama, dan meningkatnya
ketahanan gulma terhadap herbisida. Para ahli pro transgenik berpendapat
bahwa penggunaan tanaman transgenik mempunyai dampak positif yang
besar bagi lingkungan dengan tidak digunakannya produk pestisida sehingga
dengan demikian dapat menghindari polusi dan bahaya racun pestisida
terhadap lingkungan. Apakah pendapat ini benar?

Resiko perubahan ekologi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu sifat


tanaman, sistem ekologi, cara bertani dan peranan pemerintah dalam
mengatur lingkungan.

BAHAYA TANAMAN TRANSGENIK BAGI TANAMAN DAN


KEANEKARAGAMAN HAYATI

Dari Literatur yang dapat dikumpulkan maka dapat diringkaskan bahaya


tanaman transgenik bagi tanaman dan keanekaragaman hayati adalah
sebagai berikut:

a. Gangguan terhadap lingkungan

a. Bahwa pola tanam di Indonesia kebanyakan bervariasi dalam satu luasan


lahan, maka tanaman yang tanaman transgenik akan mempengaruhi
tanaman lain yang ada disekitarnya, dengan demikian akan merubah varitas
tanaman yang ada sehingga memunculkan spesies baru yang tidak
terkendali.

b. Pola tanam banyak dikelilingi gulma baik di tanaman pangan maupun


perkebunan, maka akan tanaman transgenik akan memunculkan
perbanyakan silang dengan gulma yang ada di sekitarnya, dikhawatirkan
akan mengakibatkan tumbuhnya gulma baru.

c. Jika tanaman transgenik tidak dimusnahkan dengan cara membakar, pada


contoh jagung BT, beras BT atau kapas BT maka dapat memusnahkan jasad
renik di dalam bekas penanaman. Dalam jangka panjang akan merubah
struktur dan tekstur tanah.

d. Dengan contoh kasus musnahnya larva kupu-kupu, akan memberikan


dampak putusnya mata rantai siklus mahkluk hidup. Dampak ini juga akan
terjadi pada tanaman yang pada proses penyerbukan membutuhkan kupu-
kupu tersebut.

e. Pengaruh tersebut, akan juga berdampak pada manusia, karena orang


Indonesia memiliki hobi lalapan, akan menimbulkan penyakit tertentu jika
jengkol, petai, dan tanman lain tercemar gen dari tanaman transgenik.

f. Pakan ternak, berasal dari hijauan ataupun dari konsentrat, jagung, dedak,
kedelai dan lain sebagainya, jika sudah tercemar dengan gen transgenik
akan memberikan dampak kepada ternak, yang selanjutnya juga akan
membahayakan jika dikonsumsi oleh manusia.

g. Penyebaran gen transgenik yang dapat meyebar secara luas, antar spesies
akan sangat membahayakan bagi keanekaragaman hayati, dan juga
kesehatan manusia.

Anda mungkin juga menyukai