Anda di halaman 1dari 25

Fungsi organel sel

1. Reticulum Endoplasma (RE) yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti
sel. Fungsinya adalah sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Ada dua jenis RE
yaitu:
RE Granuler (Rough E.R)
RE Agranuler (Smooth E.R)
2. Ribosom (Ergatoplasma). Strukturnya berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan
kecil, ada yang melekat sepanjang RE dan ada pula yang soliter. Ribosom berfungsi sebagai
tempat sintesis protein dan merupakan contoh organel yang tidak bermembran.
3. Mikrodia (The Power House). Berfungsi memperluas permukaan sehingga proses pengikatan
oksigen dalam respirasi sel berlangsung lebih efektif. Bagian yang terletak diantara membran
Krista yang berisi cairan (disebut matriks) dan banyak mengandung enzim pernafasan atau
sitokrom.
4. Lisosom. Fungsinya sebagai penghasil enzim pencernaan seluler. Salahsatu enzimnya
bernama Lisozym.
5. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom). Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh
yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
6. Setrosom (Sentriol). Sentriol berperan dalam proses pembelahan sel dengan membentuk
benang spindel. Benang inilah yang akan menarik kromosom menuju ke kutub sel yang
berlawanan.
7. Plastida. Plastida yang berisi pigmen klorofil, berfungsi sebagai organel utama penyelenggara
proses fotosintesis.
8. Vakuola (Rongga sel). Pada hewan ber sel satu terdapat 2 jenis Vakuola. yaitu:
Vakuola makanan yang berfungsi dalam pencernaan intrasel
Vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai osmoregulator.
9. Mikrotubulus. Berfungsi sebagai "kerangka"sel karena berfungsi sebagai pelndung dan
membentu sel.
Struktur, Gambar, dan Fungsi Organel Sel
1. Membran Sel (Plasmalemma atau Selaput Plasma)

Merupakan membran sel atau selaput yang letaknya paling luar yang terbentuk dari senyawa
kimia Lipoprotein (gabungan protein dan lemak) dengan perbandingan 50:50. Lipid penyusun
membran yaitu pospolid.

Protein yang ada di permukaan luar dan dalam disebut protein instriksik yang mempunyai sifat
hidrofilik (larut dalam air) dan yang ada dan menembus kedua lapis lipid disebut protein
instriksi yang mempunyai sifat hidrofobik (tidak larut dalam air). Oleh karenanya membran sel
bersifat Selektif Permeabel (Semi Permeabel) yang artinya hanya bisa dilewati oleh molekul
tertentu saja.

Fungsi dari Membran Sel:


-Melindungi sel
-Mengatur keluar masuk (pertukaran) zat dari sel satu ke sel lainnya
-Penerima rangsang dari luar sel
-Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
Khusus sel tumbuhan, selain selaput plasma terdapat satu struktur yang letaknya diluar selaput
plasma yaitu Cell Wall atau Dinding Sel. Tersusun dari dua lapisan senyawa Selulosa. Diantara
kedua lapisan selulosa terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang bisa
terisi oleh zat penguat (contoh: chitine, pektin, suberine, lignin).
Pada sel tumbuhan terkadang juga terdapat celah yang disebut Noktah. Di notah/pit ini sering
dijumpai penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang mempunyai fungsi hampir
sama dengan fungsi saraf pada hewan.

2. Sitoplasma dan Organel Sel

Bagian cair dalam sel disebut dengan Sitoplasma yang ada dalam dua bentuk yaitu Fase Sol
(padat) dan Fase Gel (cair) dan khusus cairan yang berada di dalam inti sel disebut
Nukleoplasma. Sitoplasma disusun oleh 90% air dimana air menjadi penyusun utamanya, dan
berfungsi melarutkan zat-zat kimia dan tempat reaksi kimia sel.

Organel sel sendiri merupakan benda-benda solid yang ada di dalam sitoplasma dan
menjalankan fungsi kehidupan (bersifat hidup). Terdapat berbagai macam organel sel, organel
sel tersebut yaitu:

a. Retikulum Endoplasma (RE.)


Retikulum Endoplasma merupakan organel yang berupa sistem membran berlipat-lipat
menghubungkan membran sel dengan membran inti berbentuk seperti benang-benang jala.
Ikut berperan juga dalam proses transpor zat intra sel. Ada dua macam Retikulum Endoplasma
yaitu RE Kasar dan RE Halus. Struktur Retikulum Endoplasma hanya bisa dilihat dengan
mikroskop elektron.
Fungsi RE Halus:
Sebagai transpor atau pengangkut sintesis lemak dan steroit.
Tempat menyimpan fospolipid, glikolipid, dan steroid
Melaksanakan detoksifikasi drug dan racun
Tidak terdapat ribosom di RE Halus
Fungsi RE Keras: transpor atau pengangkut sintetis protein, terdapat juga di ribosom.

b. Ribosom (Ergastoplasma)
Ribosom merupakan organel pen sintensis protein. Ribosom kerap menempel satu sama lain
dan membentuk rantai yang sering disebut polisom atau pololiribosom. Struktur ribosom
berbentuk bulat bundar terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang soliter dan ada yang
melekat sepanjang R.E.
Ribosom adalah organel sel terkecil yang tersuspensi dalam sel. Antara satu ribosom dengan
yang lainnya diikat oleh mRNA. Menurut kecepatan sedimentasi dibedakan menjadi ribolom
sub unit kecil (40s) dan ribosom sub unit besar (60s)
Fungsi Ribosom: Sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein dan contoh organel tidak
bermembran. Oleh penyusun utamanya yaitu asam ribonukleat dan berada bebas di dalam
sitoplasma ataupun melekat pada RE.

c. Mitokondria (The Power House)

Di dalam biologi Mitokondria diberi julukan The Power House karena merupakan organel yang
mempunyai fungsi sebagai tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber
energi sel. Mitokondria memiliki dua lapisan membran yaitu membran dalam dan membran
luar.

Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista). Krista


mempunyai fungsi memperluas permukaan agar proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel
berlangsung semakin efektif.

Terdapat Mastrik Mitokondria yang terletak diantara membran krista dan banyak mengandung
enzim pernafasan atau sitokrom, protein, dna dan ribosom yang memungkinkan sintesis enzim-
enzim respirasi secara otonom. Untuk melintasi membran mitokondria memerlukan
mekanisme transpor aktif. Mastrik Mitokondria berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
respirasi untuk menghasilkan energi.
d. Lisosom

Lisosom dihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein. Berbentuk kantong-lantong
kecil dan menghasilkan enzim-enzim hidrolitik seperti fosfatase, lipase, dan proteolitik. Enzim
hidrolitik mempunyai fungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam sel secara
fagositosis.
Lisosom menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak ditemui pada sel darah putih, bersifat
autofagi, autolisis, dan menghancurkan makanan secara edsosistosis. Fungsi organel sel lisosom
ini ialah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satunya yaitu
Lisozym.
Ada dua macam lisosom yaitu lisosom primer dan sekunder, lisosom primer memproduksi
enzim yang belum aktif. Berfungsi sebagai vakuola makanan. Lisosom sekunder adalah lisosom
yang terlibat dalam kegiatan mencerna, berfungsi sebagai autofagosom.
Lisosom mempunyai peran dalam peristiwa:
-Pencernaan instrasel: mencerna materi secara fagositosis
-Eksositosis: pembebasan sekrit keluar sel
-Autofagi: penghancuran organel sel yang telah rusak
-Autolisis: penghancuran diri sel dengan cara melepas enzim pencerna dari dalam lisosom ke
dalam sel, contoh proses ini yaitu hilangnya ekor berudu ketika proses menuju dewasa.
e. Badan Golgi (Aparatus Golgi = Diktiosom)

Badan golsi terdiri dari kumpulan vesikel pipih yang mempunyai bentuk berkelok-kelok
(sisternae) atau berbentuk seperti kantong pipih. Badan golgi yang ada di dalam sel tumbuhan
disebut diktiosom, dimana kebanyakan berada di dekat membran sel.
Di dalam badan golgi terdapat banyak enzim pencernaan yang belum aktif, seperti koenzim dan
zimogen. Dihasilkan juga lendir yang disebut musin, badan golgi juga dapat membentuk
lisosom. Badan golgi bisa bergerak mendekati membran sel untuk mensekresikan isinya ke luar
sel, karena ini disebut juga organes sekresi.
Organel sel ini dihubungkan dengan fungsi ekskreasi sel, dan struktur nya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Badan golgi banyak ditemui di organ tubuh yang
melaksanakan fungsi eksresi atau sel-sel penyusun kelenjar (contoh: ginjal).
f. Sentrosom (Sentriol)

Hal yang sangat penting yaitu setrosom hanya bisa ditemukan pada sel hewan. Sentrosom
disaat reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Struktur sentrosom berbentuk bintang
dengan fungsi untuk pembelahan sel (Meiosis maupun Mitosis).
Sentriol berbentuk layaknya tabung dan tersusun oleh mikrotubulus yang terdiri 9 triplet,
terletak disalah satu kutub inti sel. Sentriol berperan dalam kegiatan pembelahan sel dengan
membentuk benang spindel. Benang ini yang menarik kromosom menuju ke kutub sel
berlawanan.

g. Plastida
Plastida ialah organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang berisi pigmen klorofil disebut
kloroplas, fungsinya yaitu sebagai organel utama dalam proses fotosintesis. Kroloplas berasal
dari proplastida, proplastida berukuran lebih kecil dari kloroplas dimana terdapat sedikit
bahkan tanpa membran internal.

Kloroplas terbungkus membran ganda, membran yang berperang mengatur keluar masuk
senyawa atau ion ke dandari dalam kloroplas. Di membran internal kloroplas ada pigmen
fotosintesis yang banyak ditemui di permukaan luar membran internal yang disebut thilakoid.
Sedangkan plastida yang berisi pigmen selain klorofil (contoh: fikoerithin, xantofil, karoten)
disebut dengan Kromoplas. Plastida yang tidak mempunyai warna (tidak berwarna) disebut
leukoplas.
Ada macam-macam leukoplas berdasarkan bahan yang dikandungnyam yaitu elaioplas
(lipoplas) berisi lemak, amiloplas berisi amilum, dan proteoplas berisi protein. Yang dapat
dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Tiga jenis plastisida, yaitu:
1. Lekoplas yaitu plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan.
terdiri dari:
-Amiloplas: tempat menyimpan amilum
-Elaioplas (Lipidoplas): tempat menyimpan lemak/minyak
-Proteoplas: tempat menyimpan protein
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau yang berfungsi menghasilkan klorofil dan tempat
berlangsungnya fotosintesis
3. Klomoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya:
-Fikodanin (biru)
-Fikosantin (kuning)
-Karotin (kuning)
-Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel)

Vakuola tidak dimasukan dalam organel sel oleh beberapa ahli, benda ini bisa dilihat melalui
mikroskop cahaya biasa. Vakuola berisi garam-garam organik, tanin (zat penyamak), glikosida,
minyak eteris, enzime, alkaloid, dan butir-butir pati. Selaput pembatas antara vakuola dengan
sitoplasma disebut Tonoplas. Pada beberapa spesies terdapat vakuola kontraktil dan vakuola
nonkontraktil.
Pada beberapa terdapat vakuola kecil atau bahkan tidak ada, kecuali hewan bersel satu. Hewan
bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dengan fungsi dalam proses
pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai osmoregulator.
i. Mikrotubulus

Mikrotubulus berbentuk benang silindris, kaku dan mempunyai fungsi untuk membentuk silia,
flagela, sentriol dan benang-benang spindel, serta mempertahankan bentuk sel dan sebagai
rangka sel. Contoh organel ini antaranya yaitu benang-benang gelembung pembelahan.
Mikrotubulus ini disusun oleh protein yang disebut tubulin. Diameter mikrotubulus kira-kira 25
nm. Organel ini merupakan serabut penyusun sitoskeleton terbesar.
j. Mikrofilamen

Organel mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus tetapi mempunyai diameter yang lebih kecil.
Bahan pembentuk mikrofilamen adalah miosin dan aktin seperti yang ditemui pada otot.
Berdasarkan hasil penelitian, mikrofilamen ikut andil dalam proses pergerakan sel, eksositosis,
dan endositosis. Contohnya yaitu gerakan amuba.
k. Peroksisom (Badan Mikro)

Peroksisom atau badan mikro mempunyai ukuran sama seperti Lisosom dan dibentuk dalam
Retikulum Endoplasma Granular. organel peroksisom ini terus menerus berasosiasi dengan
organel sel lain, banyak juga mengandung enzim katalase dan oksidae yang banyak disimpan
dalam sel-sel hati.
Peroksisom memiliki fungsi mengurangikan peroksida (H2O2) dimana ini merupakan sisa
metabolisme yang bersifat toksik menjadi oksigen dan air. Badan mikro pada tumbuhan disebut
Gliosisom, ikut andil dalam proses pengubahan senyawa lemak menjadi sukrosa.
3. Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan bagian sel yang berukuran lebih besar dibandingkan dengan organel sel
seperti biasanya, mempunyai ukuran 10 – 20 nm. Letak inti sel (nukleus) terkadang di bagian
tepi atau di tengah, mempunyai bentuk bulit atau lonjong seperti cakram.
Inti sel atau Nukleus merupakan bagian sel yang mempunyai fungsi sebagai pusat pengendali
aktivitas atau pusat perintah sel karena adanya benang-benang kromosom di dalam nukleus.
Umumnya sel-sel mempunyai satu nukelus inti.

Inti sel (nukelus) dibatasi oleh membran inti atau selaput inti yang mempunyai kontrol keluar
masuk nukleus. Nukleus diperlukan untuk mengontrol reaksi-reaksi kimia, pembelahan sel, dan
pertumbuhan.
Tetapi sesuai dengan fungsinya, ada juga sel yang mempunyai dua atau lebih inti. Nukelus juga
mempunyai tugas untuk membawa perintah sintesis di inti DNA dikarenakan terdapat sandi
DNA (DNA code) di dalamnya untuk menentukan urutan asam amino protein.
Nukleus terdiri dari bagian-bagian:
-Nukleoplasma (Kariolimfa)
-Kromatin / Kromosom
-Selapue Inti (Karioteka)
-Nukleolus(anak inti)
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dikenal dua penggolongan sel yaitu:
-Sel Eukariotik (Sel yang mempunyai selaput inti)
-Sel Prokariotik (Sel yang tidak memiliki selaput inti, contohnya pada ganggang biru, bakteri.
Fungsi dari nukelus sendiri adalah mengatur semua aktivitas sel, karena di dalam nukleus
terdapat kromosom yang berisikan ADN yang mengatur sintesis protein. Inti mempunyai tugas
mengendalikan semua kegiatan sel mulai dari metabolisme sampai pembelahan sel.
Pada sel eukariotik, inti diselubungi membran inti atau karioteka rangkap dua dan berpori, lain
hal dengan sel prokariotik dimana sel ini tidak memiliki membran. Di dalam nukleus terdapat
cairan yang biasa disebut nukleoplasma, kromosom yang biasanya berupa benang kromatin,
serta Nukleolus (anak inti) yang digunakan sebagai tempat pembentukan asam ribonukleat
(ARN).

Jenis jenis jaringan lainnya ,karakteristik(ciri* nya apa


saja?),lokasi(terdapat dimana?),dan fungsi jaringan?

Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan adalah jaringan epitelium, ikat biasa, kartilago,
tulang sejati, darah, limfa, otot, lemak, dan saraf.
A. Jaringan Epitelium

Jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Jaringan ini berfungsi untuk mengikat jaringan dengan bagian yang ada dibawahnya dan
melaksanakan fungsi absorpsi dan proteksi.

Jenis-jenis jaringan epitelium berdasarkan struktur:


1. Epitelium pipih: Berbentuk pipih, inti bulat dan terletak ditengah
-Epitelum pipih selapis: Tersusun atas selapis sel-sel berbentuk pipih yang berfungsi untuk
osmosis, difusi, filtrasi, dan sekresi. Epitelium ini terletak pada pembuluh limfe, darah kapiler,
alveolus, dan selaput pembungkus jantung.
-Epitelium pipih berlapis banyak: Tersusun atas berlapis-lapis sel berbentuk pipih yang
berfungsi sebagai pelindung. Epitelium ini terletak pada rongga mulut, hidung,esofagus, telapak
kaki, dan vagina.
2. Epitelium silindris (batang): Seperti batang, inti bulat dan terletak pada bagian dasar sel.
-Epitelium silindris selapis: Tersusun atas sel berbentuk batang dan rapat. Berfungsi untuk
menyerap sari-sari makanan pada usus halus.
-Epitelium silindris berlapis banyak: Tersusun atas sel berbentuk batang yang berlapis-lapis.
Berfungsi sebagai pelindung dan untuk sekresi. Epitelium ini terdapat pada faring, laring, trakea,
dan kelenjar ludah.
-Epitelium silindris bersilia: Tersusun atas sel berbentuk batang yang memiliki silia. Jaringan ini
terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran pernapasan, dan rongga hidung. Fungsi jaringan
ini adalah untuk sekresi, proteksi, dan gerakan yang melewati permukaan.
3. Epitelium kubus: Berbentuk kubus, inti bulat dan di tengah.
-Epitelium kubus berlapis tunggal: tersusun atas sel-sel berbentuk kubus yang rapat dengan inti
terletak di tengah. Epitelium ini berfungsi untuk sekresi dan pelindung. Terletak pada
permukaan ovarium, lensa mata, dan nefron ginjal.
-Epitelium kubus berlapis-lapis: tersusun atas sel-sel berbentuk kubus yang berlapis-lapis.
Berfungsi sebagai proteksi dari gesekan dan pengelupasan, sekresi, dan absorpsi. Epitelium ini
banyak dijumpai pada folikel ovarium, testes, kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
4. Epitelum Transisional: Epitelium yang bentuknya berubah ketika menjalankan fungsi.
Jaringan ini berfungsi untuk menahan tegangan dan regangan. Terletak pada kantong kemih,
ureter, dan pelvis ginjal.
B. Jaringan Ikat Biasa
Jaringan yang berfungsi untuk mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan dan mengikat
jaringan-jaringan untuk membentuk organ. Jaringan ikat tersusun atas:
1. Matriks: Bahan dasar atau materi dasar tempat sesuatu melekat.
2. Fibroblas:Mensekresikan protein untuk membentuk matriks
3. Makrofag: Memakan zat buangan sel, sel mati, dan bakteri
4. Sel lemak: Berfungsi untuk menimbun lemak
5. Sel plasma: Penghasil antibody
6. Sel tiang: Berfungsi untuk heparin dan histamin. heparin adalah zat kaogulan dari
polisakarida dan histamin adalah zat yang berfungsi untuk meningkatkan permebialitas
pembuluh darah.

Macam-macam jaringan ikat biasa berdasarkan struktur dan fungsi:


Jaringan ikat longgar: Tersusun atas serat-serat yang longgar. Terletak disekitar pembuluh
darah, saraf, dan organ tubuh.
Jaringan ikat padat: Mempunyai struktur serat kolagen yang padat. Contoh pada tendon dan
lapisan bawah kulit.
C. Kartilago (Tulang rawan)
Jaringan yang tersusun atas kondrosit (sel-sel tulang rawan) dan matriks. Fungsi jaringan ini
adalah untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada tahap embrio maupun
pada saat dewasa.
Jenis Kartilago berdasarkan matriks dan susunan serabutnya:
1. Kartilago Hialin: Matriks putih kebiruan dengan serat elastis yang tinggi. Berperan sebagai
rangka pada masa embrio, menyokong bagian tertentu pada orang dewasa, serta membantu
pergerakan persendian.
2. Kartilago Fibrosa: Matriks gelap, keruh, dengan serabut kolagen yang padat dan kasar.
Berfungsi untuk menyokong dan melindungi bagian di dalamnya. Terletak pada ruas-ruas tulang
belakang dan persendian.
3. Kartilago Elastis: Matriks berwarna kuning dengan serabut kolagen yang berbentuk seperti
jala. Terdapat pada organ laring, pembuluh eustachius, dan telinga luar.
D. Jaringan Tulang Sejati

Sel tulang disebut osteosit yang terbentuk dari osteoblas. Bagian pusat dilingkari endapan
garam mineral membentuk lamela. Sel-sel tulang tersusun membentuk sistem Havers.
Berdasarkan kepadatan matrik, jaringan tulang terbagi menjadi:
Tulang kompak: Tersusun atas matrik yang rapat dimana tulang ini dalam sistem Haver
mempunyai 4-20 lamela.
Tulang Spons (bunga karang): Matriks tersusun longgar, dan tidak ada sistem Havers.
E. Jaringan Darah

Jaringan yang tersusun atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit
(keping darah), serta plasma darah. Fungsi jaringan darah adalah sebagai berikut:
1. Mengangkut sari makanan, oksigen, dan hormon ke sel-sel tubuh.
2. Mengangkut zat sisa dan karbon dioksida dari sel tubuh,
3. Mengatur suhu tubuh.
4. Melawan bibit penyakit
5. Menutup luka melalui proses pembekuan darah.
F. Jaringan Limfa
Jaringan yang tersusun atas sel-sel limfosit dan makrofag. Jaringan ini berfungsi untuk
mengangkut cairan berupa lemak, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran darah.
G. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Jaringan ini mempunyai kemampuan kontraksi dan
relaksasi karena mempunyai aktin dan miosin sebagai alat gerak aktif dalam tubuh.
Jenis-jenis jaringan otot berdasarkan struktur penyusun:
otot gambar
H. Jaringan Lemak
Jaringan yang tersusun atas sel-sel lemak (adiposa) dan matriks. Jaringan ini tersusun atas sel-
sel lemak yang kaya akan rongga sel yang berisis tetes-tetes minyak dan disokong oleh serabut
kolagen. Fungsi jaringan ini adalah sebagai cadangan energi, penjaga kestablilan tubuh, serta
proteksi mekanis. Jaringan ini terletak pada rongga tubuh, di bawah kulit, dan pantat (glutea)
I. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf (neuron). Bagian-bagian dari neuron adalah sel
saraf, dendrit dan akson. Dendrit berfungsi untuk menerima sinyal dan menghantarkan
ke badan sel. Akson berfungsi untuk menghantarkan impuls ke badan sel neuron lain,
atau menyampaikan respon ke efektor.

1. Otot Polos Manusia


Sel Otot Polos memiliki bentuk yg memanjang dgn kedua ujungnya yang runcing serta
nukleus yang terletak pada bagian tengah sel otot. Serat miofibril pd otot polos memiliki
sifat homogen serta lebih kecil dari serabut otot lurik. Otot polos terdapat pada bagian
dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, ovarium, dan paru – paru. Otot
polos memiliki sifat lambat reaksinya dalam hal menerima rangsangan, akan tetapi
tahan terdapat kelelahan dan dapat bekerja dibawah pengaruh saraf tidak sadar.
Ciri – Ciri Otot Polos Manusia antara lain :
– Memiliki bentuk yang runcing pada bagian ujungnya
– Mempunyai bentuk gelondong.
– Hanya memiliki satu jumlah inti sel.
– Letak inti sel berada pada bagian tengah sel.
– Sistem kerja dilakukan secara tidak sadar.
– Reaksi terhadap gerakan adalah lambat.
– Gerakannya tidak cepat lelah.
– Posisinya terdapat pada bagian sistem organ.
2. Otot Lurik Manusia
Otot lurik atau Otot kerangka merupakan otot yang terletak pada bagian kerangka,
bagian tubuh manusia yg berdaging merupakan otot kerangka. Otot lurik sendiri disebut lurik
karena memperlihatkan suatu pola serat melintang ataupun bergaris. Irisan melintang otot ini
terdapat beribu-ribu serabut otot dan serabut ini tersusun dlm bentuk berkas yg sejajar serta
terikat sesamanya oleh jaringan penyambung yg dilalui oleh pembuluh darah sera saraf.
Diameter otot lurik sendiri kurang lebih 50 mikron dgn panjang 2.5 cm. Kontraksi otot lurik
sendiri adalah cepat, kuat, dan bekerja secara sadar. Serabut yang terdapat otot lurik dibungkus
oleh endomisium, dan kumpulan berkas serbut tersebut dibungkus oleh fasia propia atau
perimisium. Sedangkan otot (daging) dibungkus oleh selaput fasia super fisalis atau epimisium.
Endomisium, epimisium, dan perimisium tergabung membentuk urat atau tendo yg melekatkan
otot pada tulang.
Ciri – Ciri Otot Lurik Manusia antara lain :
– Memiliki jumlah inti sel yang banyak.
– Posisi inti sel berada pada bagian tepi sel.
– Sistem kerja dilakukan secara sadar.
– Reaksi terhadap gerakannya cepat.
– Gerakannya tidak cepat lelah.
– Posisinya terdapat pada bagian rangka.
3. Otot Jantung Manusia
Otot jantung merupakan otot yang terdapat pada bagian dinding jantung, struktur otot
jantung sendiri menyerupai otot lurik. Akan tetapi nukleusnya terletak pada posisi tengah sel
serta memiliki percabangan. Setiap percabangan yang terdapat pada otot jantung terdapat
jaringan pengikat yg disebut dengan discus interkalaris. Otot jantung sendiri bekerja dibawah
pengaruh saraf tidak sadar, dan reaksi saraf ini cepat terhadap rangsangan dan tahan terdapat
kelelahan. Ciri Ciri Otot Jantung Manusia antara lain :
– Memiliki bentuk silinder, memanjang, dan bercabang.
– Jumlah inti sel lebih dari satu.
– Sistem kerjanya terjadi secara tidak sadar.
– Reaksi terhadap gerakannya lambat.
– Gerakannya tidak cepat lelah.
– Posisinya atau letaknya terdapat pada jantung.
Sistem organ yang lain beserta organ penyusunnya dan fungsi dari organ tersebut

1. Sistem Pencernaan pada Manusia


Sistem pencernaan adalah sekumpulan organ terintegrasi yang memproses makanan,
menguraikan zat yang terkandung pada makanan, dan menyerap sari-sari dan nutrisi makanan
supaya makanan tersebut bermanfaat bagi tubuh. Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas
mulut, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, jejunum, ileum, usus besar, dan anus. Selain itu,
ada beberapa organ tubuh lain yang berperan dalam sistem pencernaan yakni hati dan
pankreas. Fungsi utama sistem pencernaan adalah mencerna makanan. Berikut adalah
beberapa fungsi sistem pencernaan pada manusia:
- Memasukkan makanan ke dalam tubuh.
- Menghancurkan makanan.
- Memecah nutrisi pada makanan supaya mudah dicerna.
- Menyerap makanan.
- Membusukkan dan membuang sisa-sisa makanan.
2. Sistem Ekskresi pada Manusia
Sistem ekskresi adalah sistem organ yang membuang cairan tubuh yang berlebih dan
tidak berguna sehingga mencegah tubuh dari keracunan atau kerusakan. Sistem ekskresi juga
membuang zat sisa metabolisme. Sistem ekskresi pada manusia terdiri dari ginjal, paru-paru,
kulit, dan hati (liver). Berikut adalah fungsi sistem ekskresi pada manusia:
- Membuang zat atau cairan yang tidak dibutuhkan tubuh.
- Membuat zat sisa metabolisme.
- Mencegah zat bermanfaat keluar dari tubuh.
- Mengendalikan konsentrasi zat dan cairan di dalam tubuh.
- Mengendalikan suhu tubuh (keringat pada kulit).
3. Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang mengatur proses respirasi
manusia. Respirasi adalah proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dari luar dan dalam
tubuh. Organ yang paling berperan dalam sistem pernapasan pada manusia adalah paru-paru.
Namun selain itu, terdapat organ lain seperti hidung, tenggorokan, dan trakea. Berikut adalah
fungsi sistem pernapasan pada manusia:
- Membantu tubuh mendapatkan pasokan oksigen dari udara luar tubuh.
- Mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan uap air.
- Menyaring, mengatur suhu, dan melembabkan udara yang masuk.
- Mencegah penyakit dan benda asing masuk ke dalam tubuh melalui saluran
pernapasan.
4. Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Sistem peredaran darah adalah sistem organ yang membuat darah tetap bersirkulasi di
dalam tubuh sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai pengangkut nutrien, oksigen,
karbon dioksida, hormon, melawan penyakit, mengatur suhu dan pH, dan mengatur
homeostasis. Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh
darah (arteri, vena, dan kapiler). Berikut adalah fungsi sistem peredaran darah pada manusia:
- Mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
- Mengatur homeostasis.
- Menyebar panas tubuh supaya merata.
- Juga berfungsi sebagai kekebalan tubuh.
5. Sistem Rangka pada Manusia
Sistem gerak adalah kerangka tubuh yang terdiri dari 300 tulang saat lahir, dan 206
tulang saat usia dewasa. Kerangka manusia terdiri dari beberapa bagian utama seperti
tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk, tulang selangka, tulang belikat,
tulang lengan, tulang tangan, dan tulang kaki. Sistem rangka memiliki banyak fungsi lain tidak
hanya sebagai kerangka tubuh manusia. Berikut adalah beberapa fungsi sistem rangka pada
manusia:
- Memberi dukungan saat bergerak dan melakukan aktivitas.
- Memberikan bentuk tubuh.
- Melindungi organ-organ vital terutama pada badan dan kepala.
- Menyimpan berbagai macam mineral tubuh.
- Menopang berat badan tubuh.
- Memproduksi sel darah merah.
6. Sistem Saraf pada Manusia
Sistem saraf adalah bagian dari tubuh manusia yang mengkoordinasi respon tubuh
terhadap lingkungannya dan memberikan sinyal kepada tubuh untuk bergerak. Seluruh sistem
saraf pada manusia dikendalikan di sistem saraf pusat yang berada pada otak manusia. Sistem
saraf pusat mengatur respon gerak baik gerakan biasa maupun gerak refleks. Sistem saraf
terdiri dari sel-sel saraf. Satu sel saraf terdiri dari beberapa bagian seperti dendrit, badan sel,
nukleus, neurit, selubung mielin, sel schwann, nodus ranvier, dan sinapsis. Berikut adalah
beberapa fungsi sistem saraf pada manusia:
- Menerima rangsangan dari panca indera.
- Menghantarkan rangsangan (impuls) ke sistem saraf pusat.
- Memberikan tanggapan atas rangsangan tersebut.
- Mengendalikan gerakan tubuh sadar.
- Mencegah tubuh terkena bahaya (seperti panas dan benda tajam) dengan gerak
refleks.
7. Sistem Endokrin pada Manusia
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar organisme yang mensekresi hormon
langsung ke darah melalui sistem sirkulasi untuk dibawa menuju organ tujuan. Beberapa
kelenjar pada sistem endokrin pada manusia adalah kelenjar pituitari, kelenjar pineal, pankreas,
hipotalamus, kelenjar adrenal, testis, ovarium, kelenjar tiroid, dan kelenjar paratiroid. Berikut
adalah beberapa fungsi sistem endokrin pada manusia:
- Menghasilkan hormon dan mengedarkannya ke organ/jaringan tujuan melalui sistem
peredaran darah.
- Merangsang aktivitas tubuh
- Mengendalikan aktivitas tubuh.
- Mengatur proses metabolism
- Merangsang pertumbuhan jaringan
8. Sistem Imun pada Manusia
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah pusat sistem pertahanan tubuh yang
melindungi tubuh dari penyakit. Organ penyusun sistem kekebalan tubuh pada manusia adalah
sumsum tulang, kelenjar timus, limpa, kelenjar getah bening, adenoid, dan amandel. Sedangkan
sel-sel yang berperan sebagai alat pertahanan tubuh adalah sel-T, sel natural killer, sel-B,
granulosit, makrofag, dan sel dendritik. Berikut adalah beberapa fungsi sistem imun pada
manusia:
- Melindungi tubuh dari bibit penyakit.
- Menghilangkan sel mati untuk regenerasi jaringan.
- Menghancurkan substansi asing pada tubuh.
- Menetralisir racun yang dikeluarkan mikroorganisme asing.
9. Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem reproduksi adalah sistem fertilisasi internal oleh proses pertemuan antara organ
kelamin pria dan wanita. Tujuan utama sistem reproduksi adalah untuk menghasilkan
keturunan. Sistem reproduksi pada pria dan wanita berbeda. Sistem reproduksi pada pria terdiri
dari testis, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, kelenjar cowper, uretra, penis, dan
skrotum. Sedangkan organ reproduksi pada wanita terdiri dari ovarium, oviduk, tuba falopi,
rahim, dan vagina. Fungsi sistem reproduksi pada manusia adalah:
- Untuk berkembang biak.
- Sebagai tempat pertumbuhan janin bagi wanita.
- Menghasilkan sel kelamin pria (sperma) atau wanita (sel telur)
10. Sistem Indera pada Manusia
Sistem indera adalah sistem penerima rangsangan dari lingkungan sekitar. Sistem indera
dipisahkan dengan sistem saraf karena sistem saraf merupakan sistem penghantar dan
pemroses rangsangan. Manusia memiliki lima indera (panca indra) yakni penglihatan (mata),
pendengaran (telinga), perasaan (kulit), pengecap (lidah), dan penciuman (hidung). Berikut
adalah fungsi sistem indera pada manusia:
- Mengenali lingkungan sekitar.
- Mencegah tubuh dari bahaya.
- Membantu berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
- Membantu alat tubuh lain. Seperti lidah membantu menelan dan kulit membantu
mengarahkan gerakan manusia.
11. Sistem Otot pada Manusia
Sistem otot adalah sistem penggerak tulang dan organ tubuh. Otot dikendalikan otak
melalui sistem saraf, baik secara sadar maupun tak sadar. Jika sistem indera merupakan
penerima rangsangan dan otak pemroses rangsangan, maka sistem otot merupakan efektor
atau pelaksana respon dari rangsangan tersebut. Otot terdiri dari sel-sel otot. Macam-macam
sel otot meliputi otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Berikut adalah fungsi sistem otot pada
manusia:
- Sebagai pelaksana respon dari suatu rangsangan.
- Bergerak dengan menggerakkan tulang.
- Membantu organ lain menjalankan tugasnya.
- Membentuk postur tubuh.
12. Sistem Integumen pada Manusia
Sistem integumen adalah sistem organ yang melindungi tubuh dari berbagai macam
kerusakan seperti kehilangan cairan atau abrasi dari luar. Sistem integumen pada manusia
terdiri dari kulit dan tambahannya (termasuk rambut dan kuku). Berikut fungsi sistem
integumen pada manusia:
- Bekerja sebagai anti air.
- Melindungi jaringan di dalamnya.
- Mengekskresi zat buangan.
- Mengatur suhu tubuh.
- Menyimpan air dan lemak.
- Sebagai tempat menempel reseptor saraf untuk mendeteksi sakit, rabaan, tekanan,
dan suhu.
- Melakukan sintesis vitamin D.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
4 Perbedaan Dasar Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel Tumbuhan Sel Hewan

Memiliki dinding sel Tidak memiliki diinding sel

Mempunyai plastida (kromoplas, kloroplas Tidak mempunyai plastida


dan leukoplas)

Tidak memiliki sentriol Memiliki sentriol

Memiliki vakuola berukuran besar Memiliki vakuola berukuran kecil

20 Perbedaan Lengkap Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


No Perbedaan Sel Tumbuhan Sel Hewan
1 Dinding Sel Ada Tidak Ada
2 Plastida Ada (kromoplas, kloroplas, Tidak Ada
dan leukoplas)
3 Sentriol Tidak Ada Ada
4 Vakuola Ada, vakuola berukuran besar Ada, vakuola berukuran kecil
5 Sambungan antar sel Plasmodesmata Desmosome, Tight junction
6 Tingkat Totipotensi Sangat Tinggi Rendah
7 Ketahanan Tekanan Kuat karena dinding sel Lemah tanpa vakuola
kontraktil
8 Sitokinesis sel Membentuk lempeng mitosis Membentuk furrowing
9 Pembentukan Spindle Secara anastral Secara Amphiastral
10 Flagela Jarang, hanya pada sperma Sering ditemukan
tumbuhan tertentu
11 Silia Sangat jarang Sering ditemukan
12 Ukuran Sel Besar Kecil
13 Organel Respirasi Kloroplast (plastida) dan Mitokondria
mitokondria
14 Sentrosom/Sentriol Tidak ada / Jarang ditemukan Ada
15 Letak Inti Sel Berada di pheriperal Berada di tengah sel
sitoplasma
16 Elastisitas jaringan Rendah, karena adanya Tinggi, tidak adanya dinding
dinding sel sel
17 Bentuk Sel Bentuk sel tumbuhan kaku, Berbagai macam, dapat
jarang berubah bentuk kecuali berubah ubah bentuk dan
derivat sel tidak kaku
18 Glioksisom Ada Tidak ada/Jarang
19 Lisosom Jarang ditemukan Umumnya banyak terdapat
dalam sel hewan
20 Matriks Ekstraselular Tidak ada Ada
struktur organ tubuh manusia
Berikut adalah penjelasan langkah cara kerja jantung:
1. Serambi kiri relaksasi sehingga darah dari paru-paru yang kaya akan oksigen masuk ke
serambi kiri jantung melalui pembuluh balik paru-paru (pulmonal).
2. Serambi kiri berkontraksi sehingga katup mitral terbuka dan darah masuk ke bilik kiri.
3. Bilik kiri berkontraksi sehingga darah kaya oksigen terpompa ke seluruh tubuh melalui
aorta.
4. Setelah oksigen digunakan oleh sel untuk metabolisme, darah mengambil karbon
dioksida dari sel yang merupakan limbah metabolisme dan membawanya ke jantung.
5. Serambi kanan berelaksasi sehingga darah dari seluruh tubuh yang kaya karbon dioksida
masuk ke serambi kanan jantung melalui vena cava.
6. Serambi kanan berkontaksi sehingga katup pulmoner terbuka dan darah masuk ke bilik
kanan.
7. Bilik kanan berkontraksi sehingga darah kaya karbon dioksida terpompa ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis untuk melepas karbon dioksida dan mengambil oksigen.
8. Kembali ke nomor 1.

Anda mungkin juga menyukai