Perioksim Glioksisom - Sesuai namanya, badan mikro berukuran kecil dengan diameter 0,3
hingga 1,5 m. Organel ini terbungkus oleh selapis membran yang terdiri atas peroksisom dan
glioksisom. Perhatikan Gambar 1. Perioksisom mengandung banyak enzim katalase.
Enzim katalase berperan untuk menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) sehingga menjadi netral
dari racun. Selain itu, enzim katalase juga berperan dalam metabolisme lemak dan
fotorespirasi. Perioksisom dapat kita temukan pada sel hewan dan sel tumbuhan. Pada sel hewan,
banyak perioksisom terdapat pada sel hati, sel otot, dan sel ginjal. Perioksisom ini sangat terkait
dengan relitikulum endoplasma. Sebab, peroksisom merupakan membran yang dihasilkan
retikulum endoplasma.
Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.
Badan Mikro
1) Peroksisom
Organel ini ditemukan pada sel hewan, sel tumbuhan tertentu maupun sel ragi. Peroksisom
pertama kali ditemukan oleh De Duve dan kawan-kawannya pada tahun 1965 di dalam sel-sel
hati. Di dalam peroksisom ditemukan beberapa macam enzim oksidase dan enzim katalase. Oleh
karena enzim - enzim ini berperan dalam pembentukan katalase. oleh karena enzim - enzim ini
berperan dalam pembentukan dan pembongkaran hidrogen peroksida(H2O2) , maka organel
tersebut dinamakan peroksisom.Pada sel tumbuhan, fungsi organel ini berkaitan dengan siklus
glioksilat sehingga dinamakan glioksisom.
Di dalam sel, peroksisom berbentuk bulat telur dengan diameter kurang lebih antara 0,5 - 0,7
mikrometer, hanya dibungkus oleh selapis membran. Jumlah peroksisom untuk tiap sel bervariasi
antara 70-700. Peroksisom memiliki kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat
membentuk peroksisom anak. Protein dan lipid yang diperlukan ditransfer dari sitosol. Selain
berfungsi untuk pembentukan dan perombakan H2O, menjadi substrat organik dan H2O,
peroksisom juga berfungsi untuk merombak asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi
glukosa untuk proses perkecambahan.
2) Glioksisom
Glioksisom merupakan badan mikro yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Diameter
glioksisom antara 0,5 sampai 1,0 mikrometer. Sedangkan peroksisom merupakan badan mikro
yang ditemukan baik pada sel hewan maupun sel tumbuhan. Glioksisom banyak ditemukan pada
biji-bijian yang berperan sebagai tempat menyimpan asam lemak untuk pembentukan energi
dalam Proses perkecambahan.
Salah satu proses utama pada biji yang sedang mengalami perkecambahan adalah perubahan dari
asam lemak dalam glioksisom, menjadi karbohidrat atau disebut glukoneogenesis. Penguraian
asam lemak menjadi asetil ko-A selanjutnya berubah menjadi oksaloasetat untuk membentuk
sitrat. Asam sitrat yang terbentuk akan diubah menjadi glukosa melalui serangkaian reaksi
enzimatis yang terdapat di dalam glioksisom.
Badan Mikro
Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Kata "sel" itu
sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia
mengamati sayatan gabus dengan mikroskop.
Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah
protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje
protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma
Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan
penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E
Cellula).
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
d. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah
satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya
ginjal.
f. Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis).
Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
g. Plastida
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
a) Lekoplas
(plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),terdiri dari:
Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
Proteoplas (untuk menyimpan protein).
b) Kloroplas
yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan
klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
c) Kromoplas
yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
Karotin (kuning)
Fikodanin (biru)
Fikosantin (kuning)
Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel)
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas
Vakuola berisi :
garam-garam organik
glikosidatanin (zat penyamak)
minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar
Zingiberine pada jahe)
alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)enzimbutir-butir pati
Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
i. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai
"rangka sel".
Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus
berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
j. Mikrofilamen
Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein
aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
k. Peroksisom (Badan Mikro)
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan
banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
a. Selaput Inti (Karioteka)
b. Nukleoplasma (Kariolimfa)
c. Kromatin / Kromosom
d. Nukleolus(anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai pada bakteri,
ganggang biru.
Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel
terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
Gbr. a. Ultrastruktur Sel Hewan, b. Ultrastruktur Sel Tumbuhan
Badan mikro merupakan organel-organel kecil di dalam sitoplasma, yang mengandung enzim
katalase dan oksidase. Diameter sekitar 400 nm. Bentuk bulat atau lonjong dan bersistem
membran. Dibedakan 2 kelompok badan mikro yaitu peroksisom dan glioksisom.
Peroksisom berfungsi menetralkan peroksida (H2O2), yang berbahaya bagi kehidupan sel
menjadi air dan oksigen. Glioksisom selain mengandung katalase dan oksidase juga berisi enzim
yang berfungsi pada daur glioksisat. Pada sel hewan badan mikro letaknya tersebar di sekitar
retikulum endoplasma. Pada tumbuhan badan mikro terletak berdekatan dengan kloroplas dan
berfungsi dalam fotorespirasi, yaitu respirasi tumbuhan yang diaktifkan oleh cahaya dan
melibatkan metabolisme.
Peroksisom merupakan organel purbakala yang melakukan semua metabolisme oksigen di dalam
sel eukariot primitif. Produksi oksigen oleh bakteri fotosintetik akan terakumulasi di atmosfer.
Hal ini menyebabkan oksigen menjadi toksik bagi sebagian sel. Peroksisom berperan
menurunkan [oksigen] dalam sel dan melakukan reaksi oksidatif. Perkembangan mitokondria
membuat peroksisom kurang terpakai. Sebagian besar fungsi peroksisom diambil alih
mitokondria. Yang tersisa hanya fungsi penting yang tidak dapat dilakukan mitokondria.
Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim
dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase berfungsi mengkatalisis perombakan
hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan produk metabolism sel yang
berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi
karbohidrat. Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada hewan, peroksisom
banyak terdapat di hati dan ginjal, sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat dalam berbagai
tipe sel.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian.
Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam vakuola. Glioksisom
sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Glioksisom
mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan
energi yang diperlukan bagi perkecambahan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan suatu unit biologi terkecil yang mempunyai sifat metabolisme, pertumbuhan,
reproduksi dan organisasi. Setiap sel berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan mengubah
lingkungannya, membentuk organisme multiselular dengan struktur dan fungsi yang khas. Ada
empat konsep pokok tentang sel yang kita kenal, pertama bahwa sel adalah satuan struktur
makhluk hidup, kedua bahwa sel adalah satuan fungsi makhluk hidup, ketiga bahwa sel yang
baru berasal dari sel yang telah ada sebelumnya, dan yang keempat bahwa sel mengandung zat
pembawa sifat keturunan yang akan diwariskan oleh sel induk kepada sel anaknya pada waktu
pembelahan sel. Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke pada tahun 1665,
kemudian pada tahun 1831 Robert Brown menemukan adanya benda bulat yang dia namakan
nucleus.
Sedangkan istilah protoplasma pertama kali dikemukakan oleh Purkinje pada athun 1839
yang berarti cairan hidup. Adanya kemajuan teknologi menyebabkan struktur-struktur lain yang
ada di dalam sel menjadi terungkap. Tahun 1952 James Watson dan Francis Crick
mengungkapkan bahwa pembawa sifat keturunan itu adalah molekul DNA.Secara umum sel
terdiri dari bagian yang bersifat hidup yaitu protoplasma dan bagian-bagian yang mati. Yang
termasuk bagian-bagian yang mati adalah vakuola dan dinding sel, sedangkan bagian-bagian
yang hidup yaitu sitoplasma dengan organelnya dan inti sel. Salah satu organel sel tersebut
adalah peroksisom.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Badan Mikro
Badan mikro adalah hasil asosiasi peroksisom dan glioksisom yang memiliki struktur
serupa dengan lisosom. Badan mikro didalamnya terdapat dua bagian yaitu proksisom dan
glioksisom.
Gambar: Letak Peroksisom Pada Sel
2.2 Struktur dan Komposisi badan mikro
1. Struktur dan Penyebarannya
Badan mikro mudah dibedakan dari organel lain karena adanya enzim katalase. Dengan
mikroskop electron badan mikro yang berasal dari sel-sel hewan maupun tumbuhan tampak
sebagai bangunan yang dibatasi oleh membran tunggal, dan di dalamnya mengandung matriks
yang amorf atau glandular. Pada jaringan tertentu matriks badan mikro berisi struktur nukleoid
Kristal (crystalline nucleoid structure). Pada sel-sel tumbuhan, badan mikro sering berdekatan
dengan kloroplas, karena kedua organel ini terlibat dalam metabolisme jalur glikolat.
Sebagaimana diketahui bahwa jalur glikolat melibatkan tiga organel, yakni kloroplas, badan
mikro khususnya peroksisom, dan mitokondria.
2. Komposisi Kimia dan Permeabilitas Badan Mikro.
Membran yang membatasi badan mikro lebih tipis dari membrane plasma, tebalnya
hanya 6-8 mm. Badan mikro tidak memiliki tingkat osmotikum yang relatif stabil, tetapi akan
pecah bila berada dalam larutan pirofosfat. Badan mikro akan pecah bila dimasukkan ke dalam
0,01 M pirofosfat dengan sebab-sebab yang belum diketahui. Ternyata setelah pecah begitu sulit
memisahkan membran dengan enzim-enzim dalam matriksnya, salah satu sebab diantaranya
adalah karena enzim-enzim itu melekat pada membrannya.
Sudah diketahui ada dua jenis enzim, yang juga merupakan protein integral pada
membran retikulum endoplasma, terdapat pada membran badan mikro yaitu sitokrom b5 dan
NADH-sitokrom b5 reduktase. Beberapa enzim lain yang terdapat pada membran ditemukan
pada glioksisom. Beberapa contoh di antaranya adalah sitrat dan malat sintetase, malat
dehidrogenase, 3-hidroksil-KoA-dehidrogenase, dan krotonase.
Membran glioksisom mengandung lebih rendah fosfatidil inositol dan mungkin fosfatidil
serin, dan lebih tinggi kandungannya lemak yang tak teridentifikasi. Dalam banyak hal,
permeabilitas badan mikro terhadap berbagai molekul mirip seperti pada mikrosom. Hal ini
disebabkan karena keduanya mempunyai komposisi yang hampir sama. Membran badan mikro
sangat permeable terhadap sejumlah substansi yang alami sebagai substrat dari beberapa enzim
di dalamnya, seperti asam-asam amino, asam -hidroksi, dan asam urat. Sukrosa juga dapat
berdifusi melalui membran badan mikro.
2.3 Fungsi Badan Mikro
1. Oksidasi subtrat pada Mamalia.
Reaksi oksidasi pada peroksisom jaringan mamalia dipicu oleh enzim flavin oksidase
yang menggunakan oksigen sebagai penerima electron yang mengubahnya menjadi H 2O2. H2O
yang terjadi sifatnya toksik bagi sel, karena itu harus segera diubah menjadi H2O dan 1/2O2 oleh
enzim katalase di dalam peroksisom.
Contoh spesifik dari reaksi ini misalnya terjadi pada asam D-amino jika memasuki
perosisom. Asam amino ini akan mengalami deaminasi karena oksidasi dengan enzim FADoksidase sehingga terbentuklah asam -keto.
Asam D-amino + H2O + E-FAD ===> asam -keto + NH3 + E-FADH2
E-FADH2 + O2 ===> E-FAD + H2O2
H2O2 ==katalase==> H2O + O2
Enzim flavin adenine dinukleotid (E-FAD), tidak hanya terdapat pada badan mikro,
enzim ini juga berperan dalam transport elektron pada mitokondria. Namun aktivitas katalisisnya
di badan mikro berbeda secara mendasar dengan aktivitasnya yang terjadi di mitokondria. oksidasi asam lemak Mamalia.
Peran baru pada peroksisom jaringan mamalia di antaranya adalah oksidasi asam lemak.
Sebelumnya hanya berkembang satu pendapat bahwa asam lemak netral yaitu transil gliserol
yang merupakan cadangan lemak dalam sitosol, akan dihidrolisis oleh lipase menjadi asam
lemak bebas. Sekarang telah diketahui bahwa peroksisom jaringan hati tikus mampu
mengoksidasi palmitoil KoA menjadi asetil KoA. Oksidasi ini dikenal dengan -oksidasi.
Gambar . Penampang Peroksisom (Salah satu Badan mikro)
Jalur -oksidasi ini mempunyai kesamaan dengan jalur oksidasi yang terjadi di dalam
mitokondria dengan suatu kekecualian. Sedangkan oksidasi yang terjadi pada badan mikro enzim
flavin dehidrogenase bereaksi langsung dengan O2 dan menghasilkan H2O2. Untuk badan mikro
hal itu tidak merupakan suatu masalah, karena badan mikro memiliki katalase.
2. -oksidasi asam lemak pada endosperm biji tanaman
Enzim-enzim yang dibutuhkan untuk -oksidasi asam lemak dalam badan mikro untuk
pertama kalinya ditemukan pada glioksisom endosperm tumbuhan oleh Cooper dan Beever. Jalur
-oksidasi ini sama, baik yang terjadi pada peroksisom mamalia maupun yang terjadi di
glioksisom tumbuhan.
Gambar glioksisom pada badan mikro
Reaksi ini terjadi di dalam glioksisom dan dipacu oleh enzim-enzim yang terdapat
didalamnya. Hasil oksidasi asam lemak ini adalah asetil KoA, yang kemudian akan digunakan di
dalam glioksisom untuk membentuk senyawa (asam) dengan 4 atom C, yaitu asam suksinat
melalui jalur glikosilat.
Daur glioksilat
dianggap
sebagai
suatu
bentuk
modifikasi
dari
daur
asams i t r a t . D a u r g l i o k s i l a t m e n g h i n d a r i t a h a p - t a h a p r e a k s i d a u r a s a m s i t r a t
y a n g menghasilkan CO2.
3. Jalur glikolat
Jalur glikolat merupakan serangkaian reaksi kimia yang terjadi di peroksisom dan
bergandeng dengan siklus karbon di kloroplas. Jalur ini melibatkan kloroplas, peroksisom,
mitokondria, dan sitosol. Jalur ini meliputi pengubahan senyawa yang tak mengandung fosfat
(nonphosphorilated) yakni gliserat menjadi glisin, serin, dan persenyawaan C1, dan ini penting
sebagai precursor dalam biosintesis asam inti.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Badan mikro adalah hasil asosiasi peroksisom dan glioksisom yang memiliki struktur
serupa dengan lisosom. Badan mikro didalamnya terdapat dua bagian yaitu proksisom dan
glioksisom. Membran yang membatasi badan mikro lebih tipis dari membrane plasma, tebalnya
hanya 6-8 nm. jalur glikolat melibatkan tiga organel, yakni kloroplas, badan mikro khususnya
perksisom, dan mitokondria. Fungsi Badan Mikro diantarany Oksidasi subtrat pada Mammalia.
-oksidasi asam lemak Mammalia. Beberapa enzim lain yang terdapat pada membran ditemukan
pada glioksisom. Beberapa contoh di antaranya adalah sitrat dan malat sintetase, malat
dehidrogenase, 3-hidroksil-KoA-dehidrogenase, dan krotonase.
DAFTAR PUSTAKA
Winatasasmita, Djamhur. 1986. Biologi Sel. Jakarta : PT. Karunika.
http://betarisolihati.blogspot.com/2011/05/makalah-peroksisom.html
http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2012/03/badan-mikro.html
Mikrofilamen dn mikrotubulus
1.