Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA DASAR

“ TEORI PELUANG DAN UJI KHI-KUADRAT “

DISUSUN OLEH :

1. Hulwia Malik : 061118004

2. Wanna Rosa Alawiyah : 061118012

3. Zahra Zenana : 061118042

PRODI : BIOLOGI
TANGGAL PRAKTIKUM : 21 MARET 2019
DOSEN PENGAMPU :
1. Ir. E. Mulyati Effendi., MS.
2. Irvana Fauziah, M.Sc.

LABORATORIUM BIOLOGI

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk lebih mudah dan cepat memahami nisbah genetik
(fenotipe,genotipe) generasi F2 percobaan mendel dapat dihitung dengan
menggunakan kaidah peluang. Pada percobaan biologis tidak mungkin
didapatkan data yang segera dapat di pertanggung jawabkan seperti hal
dengan matematika berhubungan dengan hasil yang di harapkan secara
teoritis harus dievaluasi. Salah satu uji statistik yang sering di gunakan
dalam menganalisa data percobaan genetika adalah Uji Khi-Kadrat.
Peluang muncul suatu kejadian
Peluang adalah kesempatan munculnya suatu peristiwa terhadap
semua peristiwa yang mungkin terjadi
Peluang (A) = frekunsi munculnya kejadian A
Frekuensi total kejadian
Bila sebuah mata uang logam yang kedua sisinya setimbang, salah
satu sisi diberi tanda A dan soso yang lain di beri tanda a . maka peluang
muncul a = ½
Peluang tersebut didapat dari banyaknya sisi A (=1) dibagi dengan
banyak sisi yang terdapat pada mata uang tersebut (=2). Peluang yang
sama berlaku untuk sisa = ½
Peluang dua kejadian bebas
Kejadian A bebas dari kejadian B bila :
P (AB) = P(A) X P(B)
Artinya, timbulnya kejadian A tidak di pengaruhi munculnya
kejadian B. Dua mata uang di lemparkan secara bersamaan akan
merupakan dua kejadian yang bebas satu sama lain. Dalam hal ini peluang
munculnya secara serempak sisi A1 pada mata uang pertama dan sisi a2
pada mata uang yang kedua adalah :
P(A1 a2) = P(A1) X (P(a2))
Uji khi- kuadrat :
𝑑2
X2 =∑( 𝑒 )

= ∑(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)2/𝐸𝑖

Keterangan : O : hasil pengamatan (observasi )

E : harapan (expected)

1.2 Tujuan praktikum


1. Memeriksa dua prinsip peluang yang penting untuk dapat memahami karya
mendel
2. Menggunakan uji khi-kuadrat dalam analisis genetika mendel
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah
dari tiap-tiap persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori 9n
memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu
hasil tertentu dari persilangan tersebut (LV Crowder:1986)
Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan antara
peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin
terjadi terhadap suatu objek. Dalam bahasa inggris kemungkinan ialah
probability.(yatim:2003)
Jika obyek yang diamati adalah uang logam Rp.100, sifat kejadian
yang diamati ialah lemparan, peristiwanya uang logam Rp.100 itu akan
terlentang atau telungkup dilantai setelah dilemparkan, jumlah yang
diamati ada dua yaitu terlentang dan terlungkup.
Diibaratkan uang Rp.100 yang sisinya bergambar burung ialah jantan dan
yang sisinya berupa angka ialah betina, maka jika kita mengharapkan
sekali lentingan muncul gambar burung(jantan) maka nilai
kemungkinannya ialah = . Hal ini dapat dijelaskan bahwa setiap dua kali
pelemparan kesempatan untuk muncul burung(jantan) ialah sekali. Tapi
tidak akan selalu terjadi dalam sekali lentingan akan muncul gambar
burung(jantan) dan sekali lentingan pula muncul angka(betina)
Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian,
peluang dan sebagainya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa
yang belum dapat dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan
suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, diduga
berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan dengan itu teori
kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika. Kemungkinan
atas terjadinya suatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan
antara suatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya (Suryo:1984)

Rumus kemungkinan menurut yatim wildan:

1. Rumus kemungkinan

K (x)

Keterangan:

K = Kemungkinan

K (x) = kemungkinan peristiwa x

x = peristiwa yang diharapkan

y = peristiwa yang tak diharapkan

2. Kemungkinan 2 peristiwa yang berdiri sendiri ialah


perkalian dari kemungkinan setiap peristiwa

K(x+y) = K(x).K(y)

Keterangan:

K(x+y) = Kemungkinan peristiwa x dan y

K(x) = Kemungkinan peristiwa x

K(y) = Kemungkinan peristiwa y

Dengan syaratperistiwa ini tidak terikat kepada


peristiwa x.

3. Kemungkinan 2 peristiwa yang timbal-balik ialah


pertambahan kemungkinan tiap peristwa.

K(x/y) = K(x) + K(y)

4. Rumus umum untuk kemungkinan

(a + b)n
Keterangan:

a= Kemungkinan pertama, yang diharapkan

b= Kemungkinan kedua, yang diharapkan

n=jumlah objek yang mengalami peristiwa


BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat dan bahan yang digunakan :


3.1.1 Alat dan Bahan :
Mata uang seratus rupiah
1. satu yang baru, dan
2. satu yang sudah kusam
3. botol aqua plastik
BAB IV
METODE PERCOBAAN

4.1 Metode Kerja :


4.1.2 melempar sekeping mata uang.
Mahasiswa A :
1. Buat lah daftar yang terdiri dari dua lajur
2. Satui lajur diberi tanda C
3. Yang lain di beri tanda B
Mahasiswa B :
1. Lemparkan sekeping mata uang sepuluh kali
2. Lakukan hal itu dengan memasukkan uang
seratus rupiah itu ke dalam tabung platic dan
kemudian digoyang goyangkan tabung yang di
genggam dalam dua telapak tangan setelah
beberapa menggoyang lemparkan mata uang ke
atas, tunggu sampai jatuh dan berhenti
bergoyang dan periksa sisi mana yang tiombul
sisi yang bergambar burung atau yang
bergambar bank indonesia
Mahasiswa A :
1. Tempatkan tanda garis miring di lajur yang
sesuai, untuk setiap kali mencatat sisi yang timbul.
Setelah lemparan ke sepuluh, buatlah garis pemisah
yang mendatar pada daftar catatan, kemudian
berikan daftar itu kepada
Mahasiswa B :
1. Ambillah tabung berisi mata uang itu, dan
adakah pelemparan 10 kali
Mahasiswa B :
1. Catatlah hasil pelemparan A kemudian berilah
garis pembatas yang mendatar di bawah catatan
itu. Kembalikanlah daftar kepada mahasiswa A
dengan cara yang sama mahasiswa A dan B
melakukan percobaan dan mencatat hasilnya
secara bergiliran sampai terjadi pelemparan
sebanyak 10x10 atau 100kali

4.1.3 Melempar dau mata uang serempak

Mahasiswa A :

1. Memilih daftar yang terdiri dari empat lajur,


lajur pertama dinamai keduanya C, lajur kedua
dinamai B lajur ketiga kusam C dan mengkilap
B serta lajur keempat kusam B dan mengkilap C
Mahasiswa B :
2. Masukkanlah sekeping mata uang mengkilap
dan sekeping mata uang kusam dalam tabung
plastik, lakukan pelemparan sampai 20 kali
Mahasiswa A :
1. Catatlah hasil masing masing pelemparan itu
pada daftar. Adakanlah pergiliran satu kali
sehingga seluruhnya terdapat 40 lemparan.
BAB V

DATA PENGAMATAN

5.1 Tabel Hasil Pengamatan


Tabel 1. 1 koin, 10 kali lemparan per mahasiswa

Mahasiswa Keterangan :
X Y C : Gambar
Koin B : Angka
C 4 7
B 6 3
Jumlah 10 10

Tabel 2. 1 koin, 20 kali lemparan per mahasiswa

Mahasiswa
X Y
Koin
C 14 7
B 6 13
Jumlah 20 20

Tabel 3. 2 koin, 10 kali lemparan per mahasiswa

Mahasiswa Keterangan:
X Y Cm : Gambar Mengkilap
Koin Bm : Angka Mengkilap
Cm 6 5
Ck : Gambar Kusam
Bm 4 5
Ck 4 8 Bk : Angka Kusam
Bk 6 2
Jumlah 20 20
Tabel 4. 2 koin, 20 kali lemparan per mahasiswa

Mahasiswa
X Y
Koin
Cm 14 12
Bm 6 8
Ck 11 7
Bk 9 13
Jumlah 40 40

5.2 Perhitungan
A. Standar Deviasi
(𝑒−𝑜)
dn = | |
𝑛

a. 1 koin, 10 lemparan (n=10)


(5−4)+(5−6)
Mahasiswa X → d10 = | |
10
1+1 2
= = = 0,2
10 10
(5−7)+(5−3)
Mahasiswa Y → d10 = | |
10
2+2 4 2
= = = 5 = 0,4
10 10
0,2 + 0,4
𝑥̅ = = 0,3
2
b. 1 koin, 20 lemparan (n=20)
(10−14)+(10−6)
Mahasiswa X → d20 = | |
20
4+4 8 2
= = = = 0,4
20 20 5
(10−7)+(10−13)
Mahasiswa Y → d20 = | |
20
3+3 6 3
= = 20 = 10 = 0,3
20

0,4 + 0,3
𝑥̅ = = 0,35
2

c. 2 koin, 10 lemparan (n=10)


(5−6)+(5−4)+(5−4)+(5−6)
Mahasiswa X → d10 = | |
10
1+1+1+1 4
= 10
= 10 = 0,4
(5−5)+(5−5)+(5+8)+(5+2)
Mahasiswa Y → d10 = | |
10
0+0+3+3 6
= = 10 = 0,6
10

0,4 + 0,6
𝑥̅ = = 0,5
2

d. 2 koin, 20 lemparan (n=20)


(10−14)+(10−6)+(10−11)+(10−9)
Mahasiswa X → d20 = | |
20
4+4+1+1 10 5
= = = = 0,5
20 20 10
(10−12)+(10−8)+(10−7)+(10−13)
Mahasiswa Y → d20 = | |
20
2+2+3+3 10 1
= = 20 = 2 = 0,5
20
0,5 + 0,5 1
𝑥̅ = = 2 = 0,5
2

B. Chi-Square
(𝑜−𝑒)2
𝒙𝟐 = | |
𝑒

a. 1 koin, 10 lemparan

Kelas O e 𝒙𝟐
C 11 10 0,1
B 9 10 0,1
Jumlah 20 20 0,2
1
 Perhitungan e = 2 × 20 = 10
 Perhitungan 𝑥 2
(11−10)2 12 1
 𝒙𝟐 C = | | = 10 = 10 = 0,1
10
(9−10)2 12 1
 𝒙𝟐 B = | | = 10 = 10 = 0,1
10
𝒙𝟐 h= 0,2 𝑷 = Antara 0,750 – 0,500 (Non Significant)
b. 1 koin, 20 lemparan

Kelas O e 𝒙𝟐
C 21 20 0.05
B 19 20 0,05
Jumlah 40 40 0,1
1
 Perhitungan e = 2 × 40 = 20
 Perhitungan 𝑥 2
(21−20)2 12 1
 𝒙𝟐 C = | | = 20 = 20 = 0,05
20
(19−20)2 12 1
 𝒙𝟐 B = | | = 20 = 20 = 0,05
20
𝒙𝟐 h= 0,1
𝑷 = 0,750 (Non Significant)
c. 2 koin, 10 lemparan per mahasiswa (dikali 2)

Kelas O e 𝒙𝟐
Cm 11 10 0,1
Bm 9 10 0,1
Ck 12 10 0,4
Bk 8 10 0,4
Jumlah 40 40 1
1
 Perhitungan e = 4 × 40 = 10
 Perhitungan 𝑥 2
(11−10)2 12 1
 𝒙𝟐 Cm = | | = 10 = 10 = 0,1
10
(9−10)2 12 1
 𝒙𝟐 Bm = | | = 10 = 10 = 0,1
10
(12−10)2 22 4
 𝒙𝟐 C k = | | = 10 = 10 = 0,4
10
(8−10)2 22 4
 𝒙𝟐 Bk = | | = 10 = 10 = 0,4
10
𝒙𝟐 h = 1 𝑷 = Antara 0,900 – 0,750 (Non Significant)
d. 2 koin, 20 lemparan per mahasiswa (dikali 2)

Kelas O e 𝒙𝟐
Cm 26 20 1,8
Bm 14 20 1,8
Ck 18 20 0,2
Bk 22 20 0,2
Jumlah 80 80 4
1
 Perhitungan e = × 80 = 20
4
 Perhitungan 𝑥 2
(26−20)2 62 36
 𝒙𝟐 Cm = | | = 20 = 20 = 1,8
20
(14−20)2 62 36
 𝒙𝟐 Bm = | | = 20 = 20 = 1,8
20
(18−20)2 22 4
 𝒙𝟐 C k = | | = 20 = 20 = 0,2
20
(22−20)2 22 4
 𝒙𝟐 Bk = | | = 20 = 20 = 0,2
20
𝒙𝟐 h = 4 𝑷 = 0,250 (Non Significant)
5.3 Pembahasan
A. Deviasi ( Penyimpangan )

Berdasarkan percobaan yang dilakukan didapatkan hasil seperti


pada tabel. Menurut teori, semakin banyak lemparan maka kesalahan
yang terjadi akan semakin kecil. Di percobaan kali ini dilakukan oleh
dua mahasiswa yang masing-masing melakukan 10 kali lemparan pada
1 koin, 10 kali lemparan pada 2 koin, 20 kali lemparan pada 2 koin,
dan 20 kali lemparan pada 2 koin. Kemudian hasil dari pelemparan
kedua mahasiswa di akumulasikan dan dibagi dua hasilnya. Dan dari
hasil yang didapatkan terbukti bahwa semakin banyak lemparan maka
semakin kecil deviasi yang terjadi.

B. Chi-Square

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, didapatkan hasil


peluang nilai-nilai 𝑥 2 dari pelemparan 10 kali 1 koin yaitu 0,2. Dimana
Peluang berada diantara nilai 0,750 – 0,500.Untuk pelemparan 20 kali
1 koin didapatkan nilai 𝑥 2 yaitu 0,1. Dimana peluangnya berada di
nilai 0,750.

Pelemparan 10 kali 2 koin didapatkan nilai 𝑥 2 yaitu 1. Dimana


peluangnya berada diantara 0,900 – 0,750. Dan pada 20 kali
pelemparan 2 koin mata uang didapatkan nilai 𝑥 2 yaitu 4. Dimana
peluangnya berada di nilai 0,250.

Dari data tersebut semua nilai peluangnya berada di nilai >


0,05 yang artinya non significant atau tidak berbeda nyata dengan
hukum mendel.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan percobaan kali ini, didapatkan hasil kesimpulan yaitu :

1. Terbukti bahwa semakin banyak lemparan maka semakin kecil deviasi


yang terjadi.
2. Pada perhitungan chi-square didapatkan hasil non significant atau tidak
brbeda nyata dari hukum mendel.
Lampiran

Soal pertanyaan dan jawaban

MELEMPAR SEKEPING MATA UANG :


1. Berdasarkan pengertian tentang peluang, apakah yang kita harapkan
manakah yang timbul dari sepuluh lemparan mata uang?
Jawaban : Dari sepuluh kali lemparan koin kita mengharapkan
terjadinya 5 gambar dan 5 angka, dimana peluangnya yaitu 1:2.
2. Apakah data dari sepuluh lemparan tertentu yang telah memenuhi
harapan? kalau tidak ada yang memenuhi harapan berapakah
penyimpangan terkecil dari hasil yang diharapkan?
Jawaban : Tidak ada yang memenuhi harapan, penyimpangan terkecil
yang terjadi yaitu 0,3.
3. Apakah pengaruh bertambahnya jumlah lemparan terhadap deviasi rata
rata?
Jawaban : Berpengaruh, karena semakin banyak lemparan maka
penyimpangan yang terjadi akan semakin kecil.

MELEMPAR DUA KEPING MATA UANG :

4. Di berapa lajurkah terdapat timbulnya sisi C pada mata uang kusam?


Jawaban : terdapat di lajur ketiga
5. Dari seluruh lemparan, berapa bagiankah yang menimbulkan sisi C
pada mata uang kusam?
Jawaban : Dari seluruh lemparan, bagian yang menimbulkan sisi C
pada mata uang kusam yaitu 30 kali
6. Di berapa lajurkah terdapat timbulnya sisi C pada mata uang
mengkilap?
Jawaban : terdapat pada lajur pertama
7. Dari seluluh lemparan, berapa bagiankah yang menimbulkan sisi C
pada mata uang mengkilap?
Jawaban : Dari seluruh lemparan, bagian yang menimbulkan sisi C
pada mata uang kusam yaitu 37 kali
8. Di berapa lajurkah terdapat timbulnya sisi C pada mata uang kusam
maupun mengkilap?
Jawaban : terdapat di lajur 1 dan 3
9. Dari seluruh lemparan, berapa bagiankah yang menimbulkan sisi C
secara serentak pada kedua mata uang itu?
Jawaban : bagian yang menimbulkan sisi C secara serentak pada uang
kusam dan mengkilap ada 67 bagian
10. Apakah bagian ini nilainya lebih dekat pada jumlah, selisih ataukah
hasil kali kedua bagian lemparan yang menimbulkan satu sisi C dan
satu sisi B?
Jawaban : tidak, karena bagian lemparan yang menimbulkan satu sisi
C dan satu sisi B yang sebanyak 22 kali.
DAFTAR PUSTAKA

Surjadi. 1989. Pendahuluan Teori Kemungkinan Dan Statistika. Bandung: ITB


Surya, Ir., 2001. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Setiadi, Adi. 2012. Retrieved from
http://theadiokecenter.wordpress.com/2012/11/12/uji-x2-chi-square-test/

Meilinda. 2017. Teori Hereditas Mendel : Evoludi atau Revolusi (Kajian Filsafat
Sains).

JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 4, NOMOR 1, MEI


2017

Effendi, E. Mulyati, Ir., 2019. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Bogor:


Universitas Pakuan

Anda mungkin juga menyukai