KELOMPOK 1:
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan
kemampuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Frekuensi harapan, Peluang, dan Peluang Kejadian Majemuk”. Penulis
menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari motivasi dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, terimakasih penulis ucapkan kepada ibu
Dra.Hj. Susda Heleni, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Kombinatorik.
Semoga kebaikan yang telah ibu berikan dibalas oleh Allah Swt. Penulis talah
berusaha menyelesaikan makalah ini sesuai dengan ilmu dan pengetahuan yang
penulis peroleh. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama dalam kemajuan dunia pendidikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi sistematika penulisan maupun dari segi penyajian. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca. Atas perhatian,
saran dan kritikan dari pembaca penulis ucapkan terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.3. Tujuan
1.2.3 Untuk mengetahui pengertian frekuensi harapan, peluang dan peluang
kejadian majemuk
1.2.4 Untuk menyelesaikan permasalahan frekuensi harapan, peluang dan
peluang kejadian majemuk
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Frekuensi Harapan
F(K) = n P (K)
Contoh :
Bila kita melemparkan sebuah dadu sebanyak 480 kali, berapakah kita harapkan
muncul angka 4?
Penyelesaian :
1
P(K) = 6 dan n = 480
F(K) = n P(K)
1
= 480 = 80 Jadi harapannya 80 kali.
6
3
2) muncul gambar (A) = 1
N=2
P(G) = ½ ; P(A) = ½
Sifat peluang klasik : saling eksklusif dan kesempatan yang sama
Event M1 M2 M3 M4 M5 M6 total
M 166 169 165 167 169 164 1000
P(M1) = 166/1000 ; P(M6) = 164/1000
4
2.3 Peluang Kejadian Majemuk
Apabila dua kejadian atau lebih dioperasikan sehingga menghasilkan
kejadian baru, maka kejadian baru itu disebut kejadian majemuk.
1) Dua kejadian A dan B sembarang
A dan B AB
A atau B AB
6
30
=
45
6
=
7
Jadi peluang yang terpilih siswa yang menyukai matematika atau bahasa Inggris
3
adalah .
4
Kejadian majemuk dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Komplemen suatu kejadian
n−a
P (Ac) =
n
n a
= −
n n
a
=1–
n
P (Ac) = 1 – P (A)
Contoh 1 :
Sebuah dadu dilempar sekaliu, tentukan peluang munculnya mata dadu lebih dari
dua.
Penyelesaian :
Cara I
Sebuah dadu dilempar sekali, maka U (S) = 6
Jika A = {mata dadu kurang dari sama dengan 2}
Maka Ac = {mata dadu lebih dari 2}
7
Sehingga :
Ac = {3, 4, 5, 6}
n (Ac) = 4
n (A c ) 4 2
P(A ) = c
= =
n (S) 6 3
2
Jadi peluang munculnya mata dadu lebih dari 2 adalah
3
Cara II
Sebuah dadu dilempar sekali, maka n (S) = 6
Jika A = {mata dadu kurang dari sama dengan 2}
= {1, 2}
n(A) = 2
n (A) 2 1
P(A) = = =
n (S) 6 3
Sehingga :
P (Ac) = 1 – P (A)
1
=1–
3
2
=
3
2
Jadi peluang munculnya mata dadu lebih dari 2 adalah
3
Contoh 2:
Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama, tentukan peluang bahwa jumlah
mata kedua dadu lebih dari 3!
Penyelesaian :
Dua buah dadu dilambungkan bersama, maka n (S) = 6 6 = 36
Jika A = {jumlah mata kedua dadu 3}
= {(1,1), (1,2), (2,1)}
n(A) = 3
8
n (A) 3 1
P (A) = = =
n (S) 36 12
1
P (Ac) = 1 –
12
11
=
12
11
Jadi peluang bahwa jumlah mata kedua dadu > 3 adalah
12
Contoh 3:
Jika peluang hari esok akan hujan adalah 0,35, berapa peluang bahwa cuaca akan
cerah esok hari?
Penyelesaiannya :
A = {esok hari akan turun hujan)
P (A) = 0,35
P (Ac) = 1 – P(A
= 1 – 0,35
= 0,65
Jadi peluang bawah cuaca akan cerah hari esok adalah 0,65.
• Dua kejadian saling lepas
P (A B) = P(A) + P (B)
Contoh 1 :
9
Dari satu set kartu bridge diambil 1 kartu secara acak.
Berapa peluang untuk mendapatkan kartu As atau king?
Penyelesaian :
Jika A = kejadian mendapatkan kartu A n (A) = 4
B= kejadian mendapatkan kartu king n (B) = 4
n(A B) =
Maka : P (A B) = P(A) + P (B)
4 4
= +
52 52
2
=
13
2
Jadi peluang untuk mendapatkan kartu As atau king adalah
13
Contoh 2:
Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama. Berapa peluang jumlah angka kedua
dadu sama dengan 5 atau 10.
Penyelesaian :
n (S) = 6 6 = 36
jika A = {jumlah angka sama dengan 5}
= {(1, 4), (4, 1), (2, 3) (3, 2)}
n (A) = 4
jika B = {jumlah angka sama dengan 10}
= {(4, 6), (6, 4), (5, 5)}
n (B) = 3
AB=
n (A B) = 0
Maka : P (A B) = P (a) + P(B)
4 3
= +
36 36
7
=
36
10
7
Jadi nilai kemungkinan jumlah angka kedua mata dadu 5 atau 10 adalah
36
Contoh 3:
Di dalam sebuah kotak terdapat 5 bola merah dan 4 bola putih. Dari dalam kotak
tersebut diambil dua bola sekaligus. Berapa peluang kedua boila itu berwarna
sama?
Penyelesaian :
n (S) = 9C2 = 36
Dua bola berwarna sama, berarti dua merah atau dua putih
A = {dua merah}, n (a) = nC2 = 10
n (A) 10
P(A) = =
n (S) 36
11
a. Pada dadu merah muncul angka satu.
b. Pada dadu putih muncul angka enam.
c. Pada dadu merah muncul angka satu dan pada dadu putih muncul angka
enam.
Penyelesaian :
Dua dadu ditos, maka n(S) = 6 x 6 = 36
A = {dadu merah muncul angka satu}
= {(1,1), (1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6)}, n(A) = 6
𝑛(𝐴) 6 1
P(A) = 𝑛(𝑆) = 36 = 6
1
Jadi, peluang pada dadu merah muncul angka satu adalah 6
a. 𝐴 ∩ 𝐵 = {(1,6)}, 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) = 1
𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) 1
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = =
𝑛(𝑆) 6
1
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 ∶
6
1 1
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑥
6 6
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴)𝑥 𝑃(𝐵)
Jadi, peluang pada dadu merah muncul angka satu dan pada dadu putih
1
muncul angka enam adalah .Dari pembahasan contoh 1 diperoleh rumus sebagai
36
berikut
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴)𝑥 𝑃(𝐵) :
12
Dua kejadian atau lebih yang terjadi secara berurut dikatakan kejadian tak
bebas (kejadian bersyarat) apabila kejadian yang satu mempengaruhi peluang
terjadinya kejadian yang lain.
Rumus :
Jika kejadian A dan B bersyarat, maka :
𝐂𝐨𝐧𝐭𝐨𝐡 ∶
Didalam sebuah kotak terdapat 3 bola merah dan 4 bola putih. Dari dalam
kotak tersebut diambil dua bola secara berturut-turut tanpa pengembalian.
Tentukan peluang bahwa kedua bola tersebut berwarna merah.
Pembahasan :
Supaya kedua bola tersebut berwarna merah maka pada pengembalian
pertama dan kedua harus berwarna merah.Peluang terambilnya bola merah pada
3
pengambilan pertama adalah 𝑃(𝐴) = 7. Kejadian A sudah terjadi sehingga di
dalam kotak tinggal 2 bola merah dan 4 bola putih. Peluang terambilnya bola
2 1
merah pada pengambilan kedua adalah P(B/A) = 6 = 3.
3 1 3 1
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴)𝑥 𝑃(𝐵/𝐴)= 7 × 3 = =7
21
1
Jadi, peluang bahwa kedua bola yang terambil berwarna merah adalah 7.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari para pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://20matematika/peluang/Mawar%20Berduri%20di%20Tepi%20Jurang%20%
20MAKALAH%20PELUANG.htm
http://genius.smpn1mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/matematika/Teori%20Peluan
g/materi01.html
http://mtksmampsw.wordpress.com/kelas-xi/kelas-xi-ipa-semester-i/peluang/
http://matematikanet.blogspot.com/2009/01/teori-peluang.html
http://Cara%20Menentukan%20Peluang%20Kejadian%20Majemuk%20dan%20
Kejadian%20Bersyarat%20-%20Rumus%20Matematika.htm
15