Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PERCOBAAN BIOTEKNOLOGI

PEMBUATAN BIOETANOL DARI SINGKONG

Oleh :

 CALVIN BLAIR
 MUHAMMAD ALGODRI
 MUHAMMAD RAFIF
 NAUFAL FADILLAH
 RIVAN LAZUARDI
 RAFI MAULANA

SMAN 8 KOTA BEKASI


Jalan Irigasi No.01, RT. 005/021 Kecamatan Pekayon Jaya,
Kelurahan Bekasi Selata
n, Kota Bekasi, Jawa Barat
Telp. 02182409416, Fax. 02182430888
https://sman8bekasi.sch.id/
BAB 1
(Pendahuluan)

A. Latar Belakang Massalah


Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan
biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang
mempertemukan ilmu alam dan ilmu sosial.
Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah bioteknologi. Dimana
bioteknologi disini di bagi ke dalam bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional.
Salah satu contoh bioteknologi konvensional adalah fermentasi. Fermentasi adalah proses
produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi
adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas
yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa
akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa
contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen

Ethanol adalah bahan bakar beroktan tinggi dan dapat menggantikan timbal sebagai

peningkat nilai oktan dalam bensin. Dengan mencampur ethanol dengan bensin, akan

mengoksigenasi campuran bahan bakar sehingga dapat terbakar lebih sempurna dan mengurangi

emisi gas buang (seperti karbon monoksida/ CO).

Bioethanol dapat dibuat dari singkong. Singkong (Manihot utilissima) sering juga

disebut sebagai ubi kayu atau ketela pohon, merupakan tanaman yang sangat populer di seluruh

dunia, khususnya di negara-negara tropis. Di Indonesia, singkong memiliki arti ekonomi

terpenting dibandingkan dengan jenis umbi-umbian yang lain. Selain itu kandungan pati dalam

singkong yang tinggi sekitar 25-30% sangat cocok untuk pembuatan energi alternatif. Dengan

demikian, singkong adalah jenis umbi-umbian daerah tropis yang merupakan sumber energi

paling murah sedunia. Potensi singkong di Indonesia cukup besar maka dipilihlah singkong
sebagai bahan baku utama. Melihat potensi tersebut kami melakukan percobaan pembuatan

bioethanol dari singkong secara farmentasi menggunakan ragi tape. Digunakan ragi tape karena

ragi tape sangat komersil dan mudah didapat. Dengan beberapa alasan diatas maka dipilihlah

singkong sebagai bahan baku utama pembuatan ethanol.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pembuatan Bioethanol

2. Mengapa Singkong dipilih sebagai Bahan Baku pembuatan Bioethanol.

3. Bagaimana Pengembangan Bioethanol di Indonesia.

C. Tujuan Praktikum
1. Membuktikan konsep bioteknologi;
2. Mengetahui contoh penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari;
3. Membuktikan bioteknologi melalui pemanfaatan singkong
BAB II
(Tinjauan Pustaka)

Bioethanol adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan

baku nabati. Ethanol atau etil alkohol C2H5OH, merupakan cairan yang tidak berwarna, larut

dalam air, eter, aseton, benzene, dan semua pelarut organik, serta memiliki bau khas alkohol.

Salah satu pembuatan ethanol yang paling terkenal adalah fermentasi. Bioethanol dapat diperoleh

salah satunya dengan cara memfermentasi singkong.

Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan

tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan

pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayura. Memiliki nama latin Manihot

utilissima merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah

2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya

berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun

ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap

akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia. Umbi singkong merupakan

sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus

justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam aminometionin.


BAB III
(Metode Penelitian)
A. Alat dan bahan
 Alat
1. Tangki Stainless steel.
2. Tangki sakarifikasi
3. Tangki fermentasi
4. Selang plastik
5. Pipa
 Bahan Baku
1. Singkong.
2. Jamur Aspergillus
3. Gula pasir
B. Waktu pelaksanaan
Hari, tanggal : Minggu, 5 Februari 2023
Tempat : Rumah Calvin
Pukul : jam 9.00 wib

C. Cara kerja
1. Kupas 125 kg singkong segar, semua jenis dapal dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah

berukuran kecil-kecil.

2. Keringkan singkong yang telah dicacah hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong

yang dikeringkan menjadi gaplek. Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat

menyimpan sebagai cadangan bahan baku

3. Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki stainless steel berkapasitas 120 liter, lalu

tambahkan air hingga mencapai volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100″C selama

0,5 jam. Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.

4. Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam tangki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah

proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan jamur Aspergillus

yang akan memecah pati menjadi glukosa. Untuk menguraikan 100 liter bubur pati
singkong. perlu 10 liter larutan jamur Aspergillus atau 10% dari total bubur. Konsentrasi

cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebelum digunakan, Aspergillus dilulurkan pada

bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan sifat kimia bubur gaplek. Jamur

berkembang biak dan bekerja mengurai pati.

5. Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk

kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi.

Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17-18%. Itu

adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces unluk hidup dan

bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebth tinggi, tambahkan air

hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir

agar mencapai kadar gula maksimum.

6. Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja

mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak

membutuhkan oksigen. Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28-32oC dan pH 4,5-5,5.

Setelah 2-3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa

endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6-

12% etanol. Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron

untuk menyaring endapan protein. Meski telah disaring, etanol masih bercampurair. Untuk

memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada

suhu 78″C atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air

yang bertitik didih 100°C. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga

terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.

Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larut,

diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi
absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100oC. Pada suhu itu, etanol dan air menguap. Uap

keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit

akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dicampur dengan bensin.

Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120-130 liter bir yang dihasilkan dari 25 kg gaplek.
BAB IV
(Hasil pengamatan dan Pembahasan)
Salah satu energi alternatif yang menjanjikan adalah bioetanol. Bioethanol adalah

ethanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan proses farmentasi.

Ethanol atau ethyl alkohol C2H5OH berupa cairan bening tak berwarna, terurai secara biologis

(biodegradable), toksisitas rendah dan tidak menimbulkan polusi udara yang besar bila bocor.

Ethanol yang terbakar menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan air. Ethanol adalah bahan bakar

beroktan tinggi dan dapat menggantikan timbal sebagai peningkat nilai oktan dalam bensin.

Dengan mencampur ethanol dengan bensin, akan mengoksigenasi campuran bahan bakar

sehingga dapat terbakar lebih sempurna dan mengurangi emisi gas buang (seperti karbon

monoksida/ CO).

Bioethanol dapat dibuat dari singkong (Manihot utilissima) atau sering juga disebut

sebagai ubi kayu atau ketela pohon, merupakan tanaman yang sangat populer di seluruh dunia,

khususnya di negara-negara tropis. Di Indonesia, singkong memiliki arti ekonomi terpenting

dibandingkan dengan jenis umbi-umbian yang lain Selain itu kandungan pati dalam singkong

yang tinggi sekitar 25-30% sangat cocok untuk pembuatan energi alternatif. Dengan demikian,

singkong adalah jenis umbi-umbian daerah tropis yang merupakan sumber energi paling murah

sedunia. Melihat potensi tersebut peneliti melakukan percobaan pembuatan bioethanol dari

singkong secara farmentasi menggunakan ragi tape. Digunakan ragi tape karena ragi tape sangat

komersil dan mudah didapat. Produksi ethanol/bio-ethanol (alkohol) dengan bahan baku tanaman

yang mengandung pati atau karbohydrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi

gula (glukosa) larut air. Konversi bahan baku tanaman yang mengandung pati atau karbohydrat

dan tetes menjadi bio-ethanol.


BAB V
(Kesimpulan dan saran)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu singkong sebagai bahan
baku utama pembuatan etanol pada percobaan ini telah terbukti dapat dijadikan salah satu
bioteknologi alternatif yaitu bioethanol dari singkong

B. Saran

Makalah ini merupakan makalah yang berisi informasi dan wawasan mengenai bioteknologi.
Sesuai dengan tujuan makalah ini, kami mengharapkan agar pembaca dapat lebih memahami
tentang informasi yang terkandung dalam makalah ini. Oleh sebab itu, makalah ini sebaiknya
dibaca dengan cermat dan teliti agar pembaca dapat benar-benar memahami isinya dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai