Anda di halaman 1dari 12

PELUANG

BERSYARAT

PERKALIAN
PROSES
PELUANG
STOKASTIK
BERSYARAT
PELUANG BERSYARAT
 Untuk dua kejadian A dan B, peluang bersyarat dari A, adalah

peluang A dimana B telah terjadi (atau tidak terjadi).


Peluang bersyarat A dimana B, ditulis P(A∣B), didefinisikan
sebagai
P(A∣B) =
Jika kejadian A dan B saling bebas (independen), 
P(A∩B) = P(A) × P(B). Sehingga
P(A∣B)=P(A)
P(B∣A)=P(B)
CONTOH SOAL
 
Di sebuah daerah, peluang bahwa suatu hari akan berawan adalah 0,4.
Diketahui juga bahwa peluang suatu hari berawan dan hujan adalah 0,3.
Jikalau hari ini berawan, berapakah peluang bahwa hari ini akan hujan?
Jawab :
Marilah kita lambangkan kejadian hari berawan dengan A dan kejadian hari
hujan dengan H.
P(A)=0,4
P(H∩A)=0,3
P(H∣A)=
=
=0,75
Jika hari ini berawan, ada 75% kemungkinan akan hujan hari ini.
PERKALIAN PELUANG BERSYARAT

 
Sebagai konsekuensi dari rumus peluang bersyarat diatas, maka diperoleh:

Atau

Jika terdapat tiga kejadian A1,A2,dan A3. Maka perkalian peluang bersyaratnya
adalah

 
Jika ada n kejadian A1,A2,…,An, maka perkalian peluang bersyaratnya adalah
CONTOH SOAL

Kelas 3 SMP terdiri atas 12 siswa, 4 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Tiga siswa dipilih
secara acak satu per satu (tidak sekaligus). Berapa peluang bahwa ketiga siswa terpilih adalah
laki-laki?
Jawab
Karena syarat adalah laki-laki, maka pemilihan pertama peluangnya = ; pemilihan kedua juga
laki-laki, jadi peluangnya = = , pemilihan ketiga peluangnya = = . Jadi menurut aturan
perkalian bersyarat :
Peluang ketiga siswa laki-laki = . . =
PROSES STOKASTIK TERHINGGA

Proses Stokastik Terhingga adalah suatu


eksperimen (dua atau lebih eksperimen), yang mana
setiap eksperimen menghasilkan peluang. Cara
mudah memahami proses ini adalah dengan
menyatakan dalam bentuk diagram pohon. Aturan
perkalian peluang bersyarat digunakan dalam proses
ini.
CONTOH SOAL

Diketahui tiga kotak, kotak pertama memiliki 10 bola lampu dan 4


diantaranya rusak ; kotak kedua memiliki 6 bola lampu dan 1 rusak; kotak
ketiga memiliki 8 bola lampu dan 3 rusak. Jika dipilih sebuah kotak secara
acak dan kemudian dipilih sebuah bola lampu secara acak, berapa
peluang bahwa yang terpilih adalah bola lampu rusak?
Jawab
Dalam poses pemilihan ini, ada dua eksperimen yang dilakukan
secara berurutan, eksperimen pertama memilih satu kotak dari tiga kotak,
dan eksperimen kedua memilih bola lampu dari yang baik atau rusak.
Secara diagram proses stokastik tersebut sebagai berikut.
 
4/10 RUSAK

1 BAIK
1/3
 
1/6 RUSAK
1/3 2
BAIK

1/3
3/8 RUSAK
3
BAIK

Jadi, peluang yang terpilih rusak =(1/3)(4/10) + (1/3)(1/6) + (1/3)(3/8)= 113/360


CONDITIONAL PROBABILITY

The probability of an event B occurring


when it is known that some event A has
occurred is called a conditional
probability and is denoted by P(B|A). The
symbol P(B|A) is usually read “the
probability that B occurs given that A
occurs” or simply “the probability of B,
given A.”
Theorem : The conditional probability of B, given A, denoted by P(B|A), is defined by

 
P(B|A) = , provided P(A) > 0

Theorem: Two events A and B are independent if and only if

P(B|A) = P(B) or P(A|B) = P(A),

assuming the existences of the conditional probabilities. Otherwise, A


and B are dependent.
THE PRODUCT RULE OR THE MULTIPLICATIVE RULE
Multiplying the formula in Definition 2.10 by P(A), we obtain
the following important multiplicative rule (or product rule),
which enables us to calculate66 Chapter 2 Probability the
probability that two events will both occur.

Theorem : If in an experiment the events A and B can both occur, then


P(A ∩ B) = P(A)P(B|A), provided P(A) > 0.
The multiplicative rule can be extended to more than two-event situations

Theorem : If in an experiment, the events A1, A2, . . . , Ak can occur, then


P(A1 ∩ A2 ∩ · · · ∩ Ak) = P(A1)P(A2|A1)P(A3|A1 ∩ A2) · · · P(Ak|A1 ∩ A2 ∩ · · · ∩ Ak−1).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai