Artinya, pada dua kejadian A dan B yang saling lepas peluang terjadinya
kejadian A atau kejadian B adalah penjumlahan peluang dua kejadian tersebut.
Contoh 1
Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Peluang muncul jumlah
kedua mata dadu sama dengan 3 atau 10 adalah....
Penyelesaian:
Dua kejadian pada pelemparan dua buah dadu, n(S) = 36,
A = kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu adalah 3
B = kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu adalah 10
Jadi, peluang muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 3 atau 10 adalah
5/36
Contoh 2
Sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Diambil
sebuah bola secara acak, peluang terambil bola merah atau hitam adalah….
Penyelesaian:
Jumlah semua bola yang ada dalam kantong adalah n(S) = 4 + 3 + 3 = 10 bola.
Dari 10 bola diambil satu bola.
Dua kejadian A dan B dikatakan tidak saling lepas jika dua kejadian tersebut
dapat terjadi secara bersamaan, atau dengan kata lain terdapat irisan dari
kedua kejadian tersebut.
Sebuah dadu diundi bersama-sama sebanyak satu kali. Misalkan, A adalah
kejadian muncul dadu bermata ganjil dan B adalah kejadian muncul mata
dadu prima. Kejadian A dan B merupakan kejadian tidak saling lepas sebab
irisan dari dua kejadian tersebut adalah bukan himpunan kosong.
Contoh 1
Sebuah dadu merah dan sebuah dadu putih dilantunkan serentak satu kali.
Tentukanlah peluang munculnya mata dadu 3 pada dadu merah atau mata
dadu 5 pada dadu putih!
Penyelesaian:
Banyaknya anggota rang sampel pada pengundian dua dadu adalah n(S) = 6 x 6
= 36
A = kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu merah
B = kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu putih
Contoh 2
Dari 45 siswa pada suatu kelas, diketahui 28 siswa suka Matematika, 22 siswa
suka bahasa Inggris, dan 10 siswa suka kedua-duanya. Jika seorang siswa
dipilih secara acak, tentukan peluang siswa yang terpilih adalah yang menyukai
Matematika atau bahasa Inggris!
Penyelesaian :
n(S) = 45
Suka Matematika, n(M) = 28 → P(M) = 28/45
Suka Bahasa Inggris, n(B) = 22 → P(B) = 22/45
Suka keduanya, n(M ∩ B ) = 10 → P(M ∩ B) = 10/45
Peluang terpilih yang suka Matematika atau Bahasa Inggris ialah:
P (M ∪ B) = P (M) + P (B) – P (M ∩ B)
Jadi, peluang siswa yang terpilih adalah yang menyukai Matematika atau
bahasa Inggris adalah 8/9.
Contoh 3
Jika kita mempunyai 1 set kartu bridge, selanjutnya akan kita ambil sebuah
kartu dari 1 set kartu bridge tersebut. Tentukan peluang terambilnya kartu as
atau kartu hati dari proses pengambilan kartu tersebut!
Penyelesaian:
Hal ini seperti digambarkan pada peristiwa pelemparan dua buah dadu
sekaligus. Misalkan A merupakan kejadian munculnya mata 5 pada dadu
pertama dan B merupakan kejadian munculnya mata 3 pada dadu kedua.
Sehingga kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling
bebas, yang dirumuskan sebagai berikut :
Contoh 1
Terdapat dua buah dadu yang akan diundi secara bersamaan, dari pelemparan
tersebut tentukan peluang munculnya mata dadu 3 untuk dadu pertama dan
mata dadu 5 untuk dadu kedua?
Penyelesaian :
Kejadian pada soal ini merupakan dua kejadian saling bebas, hal ini
disebabkan karena munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama tidak
terpengaruh kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua.
S = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), ….., (6, 6)} → n(S) = 36
Misalkan:
A adalah kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama, sehingga:
A = {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} → n(A) = 6 P(A) = 6/36 = 1/6
B adalah kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua, sehingga:
B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (5, 5), (6, 5)} → n(B) = 6 P(B) = 6/36 = 1/6
Sehingga peluang munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama dan mata dadu
5 pada dadu kedua adalah 1/36.
Contoh 2
Kotak I berisi 2 bola merah dan 3 bola putih. Kotak II berisi 5 bola
merah dan 3 bola putih. Dari masing-masing kotak diambil 1 bola. Peluang bola
yang terambil bola merah dari kotak I dan bola putih dari kotak II adalah....
Penyelesaian:
P(A) = peluang terambil bola merah dari kotak I.
Dalam kotak I ada 2 bola merah dari 5 bola yang ada di kotak A. Sehingga
peluang terambilnya bola merah dari kotak I adalah
P(A) = 2/5
Peluang bola yang terambil bola merah dari kotak I dan bola putih dari kotak II
adalah
P(A∩B) = P(A) × P(B)
= 2/5 × 3/8
= 6/40
= 3/20
Jadi, Peluang bola yang terambil bola merah dari kotak I dan bola putih dari
kotak II adalah 3/20.
Contoh 3
Sebuah dadu dan sekeping uang logam dilemparkan sekali bersama-
sama di atas meja. Peluang munculnya mata dadu lima dan angka pada uang
logam adalah...
Penyelesaian:
A = kejadian munculnya angka 5 pada pelemparan dadu.
Ruang sampel pada pelemparan sebuah dadu S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Diperoleh
n(S) = 6
n(A) = 1
Sehingga P(A) = 1/6
Peluang munculnya mata dadu lima dan angka pada uang logam dengan
demikian adalah
P(A∩B) = P(A) × P(B)
= 1/6 × 1/2
= 1/12
Contoh 4
Dalam sebuah keranjang A yang berisi 10 buah jeruk, 2 buah jeruk
diantaranya busuk, sedangkan dalam keranjang B yang berisi 15 buah
salak, 3 diantaranya busuk. Ibu menghendaki 5 buah jeruk dan 5 buah
salak yang baik, peluangnya adalah....
Penyelesaian:
10 buah jeruk di keranjang A, 2 buah busuk, artinya 8 yang bagus.
15 buah salak di keranjang B, 3 buah busuk, artinya 12 yang bagus.
A : kejadian terpilih 5 jeruk bagus dari keranjang A.
B : kejadian terpilih 5 salak bagus dari keranjang B.
10!
5!5!
Sementara itu pengambilan 5 buah jeruk bagus dari 8 jeruk bagus yang
ada di keranjang A menghasilkan cara sejumlah
8!
n( A) 8 C5
(8 5)!5!
8!
3!5!
Contoh 2
Dalam sebuah kotak terdapat 3 bola merah dan 2 bola putih. Dari dalam kotak
tersebut diambil dua bola. Tentukan peluang terambil 1 bola merah dan 1 bola
putih jika cara pengambilan bola tersebut:
a. Satu demi satu dengan pengembalian
b. Satu demi satu tanpa pengembalian
Penyelesaian:
a. Ada dua kemungkinan pada kejadian tersebut yaitu:
Terambil bola merah pada pengambilan pertama dan terambil bola putih
pada pengambilan kedua atau terambil bola putih pada pengambilan
pertama dan terambil bola merah pada pengambilan kedua.
Kemungkinan pertama:
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah
M, sehingga :
P(M) = n(M)/n(S)= 3/5
Misalkan kejadian terambilnya bola putih pada pengambilan kedua adalah
P, sehingga :
P(P|M) = n(P|M)/n(S) = 2/5
P(M∩P) = P(M) × P(P|M) = 3/5 × 2/5 = 6/25
Kemungkinan kedua:
Misalkan kejadian terambilnya bola putih pada pengambilan pertama adalah
P, sehingga :
P(P) = n(P)/n(S)= 2/5
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah
M, sehingga :
P(M|P) = n(M|P)/n(S) = 3/5
P(A∩B) = P(P) × P(M|P) = 2/5 × 3/5 =6/25
Jadi, peluang terambilnya 1 bola merah dan 1 bola putih adalah 6/25 + 6/25
= 12/25.
Kemungkinan pertama:
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah
M, sehingga :
P(M) = n(M)/n(S)= 3/5
Misalkan kejadian terambilnya bola putih pada pengambilan kedua adalah
P, sehingga :
P(P|M) = n(P|M)/n(S) = 2/4 (ruang sampel pada pengambilan kedua
berkurang 1 karena bola tidak dikembalikan pada pengambilan pertama)
P(M∩P) = P(M) × P(P|M) = 3/5 × 2/4 = 6/20
Kemungkinan kedua:
Misalkan kejadian terambilnya bola putih pada pengambilan pertama adalah
P, sehingga :
P(P) = n(P)/n(S)= 2/5
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah
M, sehingga :
P(M|P) = n(M|P)/n(S) = 3/4 (ruang sampel pada pengambilan kedua
berkurang 1 karena bola tidak dikembalikan pada pengambilan pertama)
P(A∩B) = P(P) × P(M|P) = 2/5 × 3/4 =6/20
Jadi, peluang terambilnya 1 bola merah dan 1 bola putih adalah 6/20 + 6/20
= 12/20 = 3/5.
@@@@@