Anda di halaman 1dari 10

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

Suatu kejadian terkadang mempunyai hubungan dengan kejadian yang lain.


Ada kejadian yang saling mempengaruhi, ada juga yang tidak. Beberapa kejadian
dapat dikombinasikan untuk menghasilkan satu kejadian baru yang disebut
dengan kejadian majemuk.
Widya dan Angga ingin kuliah di universitas yang sama, tetapi dengan
program studi yang berbeda. Mereka telah memiliki data tentang daya tamping,
peminat pada tahun sebelumnya, dan peluang dari program studi yang mereka
inginkan. Adapun datanya sebagai berikut.
Universitas Program Studi Daya Tampung Peminat Peluang
Widya A X 50 418 0,119
Angga A Y 55 927 0,059
Kejadian diterimanya Widya di universitas A dan kejadian diterimanya Angga di
universitas A merupakan dua kejadian sederhana. Dua kejadian tersebut dapat
digabung menjadi kejadian majemuk yaitu kejadian diterimanya Widya dan Angga
di universitas A. Adapun peluang diterimanya Widya dan Angga di universitas A
merupakan peluang kejadian majemuk.
Berdasarkan data di atas, berapa besar peluang Widya dan Angga diterima di
universitas A? Berapakah peluang Widya diterima, sedangkan Angga tidak
diterima? Berapakah peluang Widya tidak diterima, sedangkan Angga diterima?
Berapakah peluang kedua-duanya tidak diterima.
Bagaimana menghitung besar peluang tersebut? Pelajari uraian materi berikut dan
temukan jawabannya.
Peluang kejadian majemuk adalah rangkaian beberapa kejadian yang
dihubungkan dengan “dan” (dilambangkan dengan ∩ ) serta “atau” (dilambangkan
dengan U).
Berikut beberapa jenis peluang kejadian majemuk.

1. Peluang Dua Kejadian Saling Lepas


Dua kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika dua kejadian tersebut tidak
dapat terjadi secara bersamaan, atau dengan kata lain tidak saling terkait
(tidak mempunyai irisan).

Sebuah dadu seimbang diundi. Misalkan, A adalah kejadian muncul dadu


bermata ganjil dan B adalah kejadian muncul dadu bermata genap. Kejadian A
dan B merupakan kejadian saling lepas sebab irisan dari dua kejadian tersebut
adalah himpunan kosong.

Diketahui, himpunan A melambangkan kejadian A dan himpunan B


melambangkan kejadian B. Apabila P(A) dan P(B) setiap peluang kejadian A dan
kejadian B yang saling lepas, peluang gabungan dua kejadian tersebut yang
dinyatakan oleh P(A ∪ B) adalah P(A) + P(B) – P(A ∩ B). Oleh karena A ∩ B = Ø
maka tentunya P(A ∩ B) = 0 sehingga P(A ∪ B) = P(A) + P(B)

Artinya, pada dua kejadian A dan B yang saling lepas peluang terjadinya
kejadian A atau kejadian B adalah penjumlahan peluang dua kejadian tersebut.
Contoh 1
Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Peluang muncul jumlah
kedua mata dadu sama dengan 3 atau 10 adalah....
Penyelesaian:
Dua kejadian pada pelemparan dua buah dadu, n(S) = 36,
A = kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu adalah 3
B = kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu adalah 10

Dari ruang sampel pelemparan dua buah dadu, diperoleh


A = {(1, 2), (2, 1)}
B = {(4, 6), (5, 5), (6, 4)}

n (A) = 2 → P(A) = 2/36


n (B) = 3 → P(B) = 3/36
Tidak ada yang sama antara A dan B, jadi n (A ∩B) = 0

Sehingga peluang "A atau B" adalah


P (A ∪ B) = P(A) + P(B)
= 2/36 + 3/36
= 5/36

Jadi, peluang muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 3 atau 10 adalah
5/36

Contoh 2
Sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Diambil
sebuah bola secara acak, peluang terambil bola merah atau hitam adalah….
Penyelesaian:
Jumlah semua bola yang ada dalam kantong adalah n(S) = 4 + 3 + 3 = 10 bola.
Dari 10 bola diambil satu bola.

Bola merah ada 4, sehingga peluang terambil bola merah:


P(A) = 4/10

Bola hitam ada 3, sehingga peluang terambil bola hitam:


P(B) = 3/10

Peluang terambil bola merah atau hitam:


P(A∪B) = P(A) + P(B)
= 4/10 + 3/10
= 7/10
Jadi, peluang terambil bola merah atau hitam adalah 7/10

2. Peluang Dua Kejadian Tidak Saling Lepas

Dua kejadian A dan B dikatakan tidak saling lepas jika dua kejadian tersebut
dapat terjadi secara bersamaan, atau dengan kata lain terdapat irisan dari
kedua kejadian tersebut.
Sebuah dadu diundi bersama-sama sebanyak satu kali. Misalkan, A adalah
kejadian muncul dadu bermata ganjil dan B adalah kejadian muncul mata
dadu prima. Kejadian A dan B merupakan kejadian tidak saling lepas sebab
irisan dari dua kejadian tersebut adalah bukan himpunan kosong.

Diketahui, himpunan A melambangkan kejadian A dan himpunan B


melambangkan kejadian B. Apabila P(A) dan P(B) setiap peluang kejadian A dan
kejadian B yang tidak saling lepas, peluang gabungan dua kejadian tersebut
yang dinyatakan oleh P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B).

Contoh 1
Sebuah dadu merah dan sebuah dadu putih dilantunkan serentak satu kali.
Tentukanlah peluang munculnya mata dadu 3 pada dadu merah atau mata
dadu 5 pada dadu putih!
Penyelesaian:
Banyaknya anggota rang sampel pada pengundian dua dadu adalah n(S) = 6 x 6
= 36
A = kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu merah
B = kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu putih

A = {(3,1), (3,2), (3,3), (3,4), (3,5), (3,6)} , n(A) = 6 → P(A) = 6/36


B = {(1,5), (2,5), (3,5), (4,5), (5,5), (6,5)} , n(B) = 6 → P(B) = 6/36
A ∩ B = {(3,5)} , n(A ∩ B) = 1 → P(A ∩ B) = 1/36
Karena A dan B tidak saling lepas, maka:

Contoh 2
Dari 45 siswa pada suatu kelas, diketahui 28 siswa suka Matematika, 22 siswa
suka bahasa Inggris, dan 10 siswa suka kedua-duanya. Jika seorang siswa
dipilih secara acak, tentukan peluang siswa yang terpilih adalah yang menyukai
Matematika atau bahasa Inggris!

Penyelesaian :
n(S) = 45
Suka Matematika, n(M) = 28 → P(M) = 28/45
Suka Bahasa Inggris, n(B) = 22 → P(B) = 22/45
Suka keduanya, n(M ∩ B ) = 10 → P(M ∩ B) = 10/45
Peluang terpilih yang suka Matematika atau Bahasa Inggris ialah:
P (M ∪ B) = P (M) + P (B) – P (M ∩ B)

Jadi, peluang siswa yang terpilih adalah yang menyukai Matematika atau
bahasa Inggris adalah 8/9.

Contoh 3
Jika kita mempunyai 1 set kartu bridge, selanjutnya akan kita ambil sebuah
kartu dari 1 set kartu bridge tersebut. Tentukan peluang terambilnya kartu as
atau kartu hati dari proses pengambilan kartu tersebut!

Penyelesaian:

n(S) = 52 (banyaknya kartu dalam 1 set kartu bridge adalah 52)


A = kejadian terambilnya kartu As
n(A) = 4 (Banyaknya kartu As dalam1 set kartu bridge 4)
P(A) =4/52
B = kejadian terambilnya kartu Hati
n(B) = 13 (Banyaknya kartu Hati dalam1 set kartu bridge 13)
P(B) = 13/52
n(A∩B) = 1 (Banyaknya Kartu As dan Hati dalam1 set kartu bridge 1)
P(A∩B) = 1/52
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
= 4/52 + 13/52 – 1/52
=16/52
= 4/13
Sehingga peluang kejadian terambilnya kartu As atau Hati adalah 4/13.

3. Peluang Dua Kejadian Saling Bebas


Jika terdapat dua kejadian A dan B, dua kejadian ini dikatakan saling bebas
jika terjadinya kejadian A tidak mempengaruhi terjadinya kejadian B begitu
juga sebaliknya. Atau terjadi atau tidaknya kejadian A tidak tergantung terjadi
atau tidaknya kejadian B, begitu juga sebaliknya.

Hal ini seperti digambarkan pada peristiwa pelemparan dua buah dadu
sekaligus. Misalkan A merupakan kejadian munculnya mata 5 pada dadu
pertama dan B merupakan kejadian munculnya mata 3 pada dadu kedua.
Sehingga kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling
bebas, yang dirumuskan sebagai berikut :

P(A∩B) = P(A) × P(B)

Contoh 1
Terdapat dua buah dadu yang akan diundi secara bersamaan, dari pelemparan
tersebut tentukan peluang munculnya mata dadu 3 untuk dadu pertama dan
mata dadu 5 untuk dadu kedua?

Penyelesaian :

Kejadian pada soal ini merupakan dua kejadian saling bebas, hal ini
disebabkan karena munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama tidak
terpengaruh kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua.
S = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), ….., (6, 6)} → n(S) = 36

Misalkan:
A adalah kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama, sehingga:
A = {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} → n(A) = 6 P(A) = 6/36 = 1/6
B adalah kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua, sehingga:
B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (5, 5), (6, 5)} → n(B) = 6 P(B) = 6/36 = 1/6

P(A∩B) = P(A) × P(B) = 1/6 × 1/6 = 1/36

Sehingga peluang munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama dan mata dadu
5 pada dadu kedua adalah 1/36.

Contoh 2
Kotak I berisi 2 bola merah dan 3 bola putih. Kotak II berisi 5 bola
merah dan 3 bola putih. Dari masing-masing kotak diambil 1 bola. Peluang bola
yang terambil bola merah dari kotak I dan bola putih dari kotak II adalah....
Penyelesaian:
P(A) = peluang terambil bola merah dari kotak I.
Dalam kotak I ada 2 bola merah dari 5 bola yang ada di kotak A. Sehingga
peluang terambilnya bola merah dari kotak I adalah
P(A) = 2/5

P(B) = peluang terambil bola putih dari kotak II.


Dalam kotak II ada 3 bola putih dari 8 bola yang ada di kotak II. Sehingga
peluang terambilnya bola putih dari kotak II adalah
P (B) = 3/8

Peluang bola yang terambil bola merah dari kotak I dan bola putih dari kotak II
adalah
P(A∩B) = P(A) × P(B)
= 2/5 × 3/8
= 6/40
= 3/20
Jadi, Peluang bola yang terambil bola merah dari kotak I dan bola putih dari
kotak II adalah 3/20.

Contoh 3
Sebuah dadu dan sekeping uang logam dilemparkan sekali bersama-
sama di atas meja. Peluang munculnya mata dadu lima dan angka pada uang
logam adalah...
Penyelesaian:
A = kejadian munculnya angka 5 pada pelemparan dadu.
Ruang sampel pada pelemparan sebuah dadu S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Diperoleh
n(S) = 6
n(A) = 1
Sehingga P(A) = 1/6

B = kejadian munculnya angka pada pelemparan uang logam.


Ruang sampel pada pelemparan dadu S = {A, G} dengan A = angka, G = Gambar
n(S) = 2
n(B) = 1
Sehingga P(B) = 1/2

Peluang munculnya mata dadu lima dan angka pada uang logam dengan
demikian adalah
P(A∩B) = P(A) × P(B)
= 1/6 × 1/2
= 1/12

Contoh 4
Dalam sebuah keranjang A yang berisi 10 buah jeruk, 2 buah jeruk
diantaranya busuk, sedangkan dalam keranjang B yang berisi 15 buah
salak, 3 diantaranya busuk. Ibu menghendaki 5 buah jeruk dan 5 buah
salak yang baik, peluangnya adalah....
Penyelesaian:
10 buah jeruk di keranjang A, 2 buah busuk, artinya 8 yang bagus.
15 buah salak di keranjang B, 3 buah busuk, artinya 12 yang bagus.
A : kejadian terpilih 5 jeruk bagus dari keranjang A.
B : kejadian terpilih 5 salak bagus dari keranjang B.

Menentukan peluang dari kejadian A


Pengambilan 5 buah jeruk dari 10 buah jeruk yang ada di keranjang A,
menghasilkan banyak cara (titik sampel) sejumlah
10!
n( S )  10 C5 
(10  5)!5!

10!

5!5!
Sementara itu pengambilan 5 buah jeruk bagus dari 8 jeruk bagus yang
ada di keranjang A menghasilkan cara sejumlah
8!
n( A)  8 C5 
(8  5)!5!
8!

3!5!

Sehingga peluang terpilih 5 jeruk bagus dari keranjang A


8!
n( A) 3!5!
P( A)  
n( S ) 10!
5!5!

Menentukan peluang dari kejadian B


Pengambilan 5 buah salak dari 15 buah salak yang ada di keranjang B,
menghasilkan banyak cara sejumlah
15!
n( S )  15 C 5 
(15  5)!5!
15!

10!5!

Sementara itu pengambilan 5 buah salak bagus dari 12 salak bagus


yang ada di keranjang A menghasilkan cara sejumlah
12!
n( B)  12 C5 
(12  5)!5!
12!

7!5!

Sehingga peluang terpilih 5 salak bagus dari keranjang B


12!
n( B) 7!5!
P( B)  
n( S ) 15!
10!5!

Sehingga peluang terpilih 5 jeruk bagus dari keranjang A dan 5 salak


bagus dari keranjang B
Contoh 5
Dua orang sahabat Amir dan Budi bermaksud mengikuti ujian masuk
perguruan tinggi. Jika peluang Amir lulus 3/4 dan peluang Budi lulus 1/3,
maka tentukanlah peluang :
(a) Kedua-duanya tidak lulus
(b) Amir lulus tetapi Budi tidak lulus
Penyelesaian:

4. Peluang Kejadian Bersyarat


Jika diketahui dua buah kejadian A dan B, dua kejadian ini dikatakan kejadian
bersyarat/kejadian yang saling bergantung jika terjadi atau tidak terjadinya
kejadian A akan mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B.
Contoh 1
Terdapat sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Jika akan
diambil sebuah bola secara acak berturut-turut sebanyak dua kali tanpa
pengembalian. Tentukan peluang terambilnya keduanya bola merah!
Penyelesaian:
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah
A, sehingga :
P(A) = n(A)/n(S)= 5/8
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah B,
sehingga :
P(B/A) = n(B/A)/n(S) = 4/7
P(A∩B) = P(A) × P(B/A) = 5/8 × 4/7 =5/14
Jadi, peluang terambilnya keduanya bola merah adalah 5/14

Contoh 2
Dalam sebuah kotak terdapat 3 bola merah dan 2 bola putih. Dari dalam kotak
tersebut diambil dua bola. Tentukan peluang terambil 1 bola merah dan 1 bola
putih jika cara pengambilan bola tersebut:
a. Satu demi satu dengan pengembalian
b. Satu demi satu tanpa pengembalian
Penyelesaian:
a. Ada dua kemungkinan pada kejadian tersebut yaitu:
Terambil bola merah pada pengambilan pertama dan terambil bola putih
pada pengambilan kedua atau terambil bola putih pada pengambilan
pertama dan terambil bola merah pada pengambilan kedua.

Kemungkinan pertama:
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah
M, sehingga :
P(M) = n(M)/n(S)= 3/5
Misalkan kejadian terambilnya bola putih pada pengambilan kedua adalah
P, sehingga :
P(P|M) = n(P|M)/n(S) = 2/5
P(M∩P) = P(M) × P(P|M) = 3/5 × 2/5 = 6/25

Kemungkinan kedua:
Misalkan kejadian terambilnya bola putih pada pengambilan pertama adalah
P, sehingga :
P(P) = n(P)/n(S)= 2/5
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah
M, sehingga :
P(M|P) = n(M|P)/n(S) = 3/5
P(A∩B) = P(P) × P(M|P) = 2/5 × 3/5 =6/25
Jadi, peluang terambilnya 1 bola merah dan 1 bola putih adalah 6/25 + 6/25
= 12/25.

b. Ada dua kemungkinan pada kejadian tersebut yaitu:


Terambil bola merah pada pengambilan pertama dan terambil bola putih
pada pengambilan kedua atau terambil bola putih pada pengambilan
pertama dan terambil bola merah pada pengambilan kedua.

Kemungkinan pertama:
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah
M, sehingga :
P(M) = n(M)/n(S)= 3/5
Misalkan kejadian terambilnya bola putih pada pengambilan kedua adalah
P, sehingga :
P(P|M) = n(P|M)/n(S) = 2/4 (ruang sampel pada pengambilan kedua
berkurang 1 karena bola tidak dikembalikan pada pengambilan pertama)
P(M∩P) = P(M) × P(P|M) = 3/5 × 2/4 = 6/20

Kemungkinan kedua:
Misalkan kejadian terambilnya bola putih pada pengambilan pertama adalah
P, sehingga :
P(P) = n(P)/n(S)= 2/5
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah
M, sehingga :
P(M|P) = n(M|P)/n(S) = 3/4 (ruang sampel pada pengambilan kedua
berkurang 1 karena bola tidak dikembalikan pada pengambilan pertama)
P(A∩B) = P(P) × P(M|P) = 2/5 × 3/4 =6/20

Jadi, peluang terambilnya 1 bola merah dan 1 bola putih adalah 6/20 + 6/20
= 12/20 = 3/5.

@@@@@

Anda mungkin juga menyukai