Anda di halaman 1dari 29

PELUANG

Sumber: www.istockphoto.com
Kompetensi Dasar

• Mendeskripsikan dan menentukan peluang kejadian majemuk (peluang


kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan kejadian bersyarat) dari
suatu percobaan acak.
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian
majemuk (peluang, kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan
kejadian bersyarat).

Pengalaman Belajar

• Mengamati dan mengidentifi kasi peluang kejadian-kejadian saling


bebas, saling lepas, dan kejadian bersyarat dari suatu percobaan acak.
• Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual yang berkaitan dengan
peluang kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan kejadian
bersyarat dari suatu percobaan acak.
• Mengomunikasikan proses dan hasil pemecahan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan peluang kejadian-kejadian saling bebas, saling
lepas, dan kejadian bersyarat.
Backgammon adalah sebuah permainan yang menggunakan
papan dan dimainkan dengan dadu. Permainan ini
membutuhkan peluang dan keahlian. Suku Babilonia Kuno
dari Mesir juga mempunyai permainan serupa.

Dadu yang digulirkan merupa kan unsur peluang


dalam backgammon. Sedangkan cara tiap pemain mendapat
skor (nilai) adalah unsur keahlian. Kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi di hubungkan pada permainan dadu telah
dikembangkan oleh Sir Isaac Newton, Jaeques Bernoulli, Galileo
Galilei, Leonardo da Vinci, dan filsuf Perancis Blaise Pascal.

Dalam situasi permainan atau percobaan, maka “hasil” adalah


inti dari peluang. Ketika koin (uang logam) dilempar, hasilnya
dapat berupa gambar atau angka yang muncul. Kamu bisa
mendapatkan sepuluh pelemparan, tetapi kamu juga akan
tahu bahwa dalam banyak lemparan, kamu akan
mendapatkan hasil yang hampir sama dari angka dan gambar.
4.1 RUANG SAMPEL
Ruang sampel adalah himpunan semua kemungkinan hasil dari suatu percobaan,
dilambangkan dengan S.

Contoh:
Pada percobaan melemparkan dua mata uang logam bersama-sama, di mana sisi-sisi
uang logam adalah gambar (G) dan angka (A). Tuliskan:
a. ruang sampel sisi-sisi uang logam,
b. ruang sampel sisi gambar.

Jawab:
a. Ruang sampel sisi-sisi uang logam yang muncul yaitu:
S1 = {(A, A); (A, G); (G, A); (G, G)} atau {AA, AG, GA, GG}
b. Jika yang diamati adalah munculnya sisi gambar, maka ruang sampelnya
S2 = {0, 1, 2}
unsur 0 menyatakan tidak ada gambar yang muncul,
unsur 1 menyatakan sebuah gambar yang muncul, dan
unsur 2 menyatakan dua gambar yang muncul pada kedua sisi uang logam.
Kamu dapat menguji
pemahaman tentang
RUANG SAMPEL dengan
mengerjakan soal Latihan 1
pada halaman 209–210.
4.2 KEJADIAN

Suatu kejadian E adalah himpunan hasil yang dimaksud dari suatu ruang
sampel S, E ⊆ S.

Contoh:
Percobaan:
Menarik selembar kartu bridge tanpa joker. Hasil yang diamati adalah
“jenis kartu” yang diambil, maka
(1) Ruang sampelnya (S) = {sekop, klaver, hati, diamond}
(2) Jika E1 = Kejadian menarik sebuah kartu diamond, maka
E1 = {diamond}
(3) Jika E2 = Kejadian menarik kartu warna hitam, maka
E2 = {sekop, klaver}
4.2.1 Frekuensi Relatif

Contoh:
Percobaan mengundi sebuah dadu sebanyak 150, dan angka yang muncul lebih
dari 4 adalah 48 kali. Angka pada dadu lebih dari 4 adalah {5, 6}.
Frekuensi Relatif:

Misalkan S adalah ruang sampel suatu percobaan yang dilakukan n kali, dan A adalah
suatu kejadian dengan frekuensi munculnya A yaitu n(A). Jika suatu percobaan
menghasilkan n titik contoh yang masingmasing berpeluang sama dan kejadian A
terjadi dengan tepat k cara di mana k merupakan anggota dari titik contoh, maka
peluang kejadian A adalah:
Contoh:
1. Percobaan melambungkan sekeping uang logam satu kali,
berapakah peluang munculnya gambar?
2. Pada percobaan melemparkan sebuah dadu bersisi enam,
berapakah peluang munculnya mata dadu lebih dari 4?

Jawab:
1. Ruang sampelnya, S = {A, G}; n(S) = 2
Misalkan B adalah kejadian munculnya gambar:

Jadi, peluang munculnya gambar adalah

2. Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}; n(S) = 6


Kejadian E = {muncul mata dadu > 4}
E = {5, 6}; n(E) = 2
Jadi, .
Contoh:
Sebuah kantong berisi 2 bola berwarna merah (M), 5 bola berwarna putih
(P),dan 3 bola berwarna biru (B). Dari dalam kantong diambil secara acak
satu bola. Hitunglah peluang bahwa:
a. yang terambil bola berwarna biru,
b. yang terambil bola berwarna putih.

Jawab:
Ruang sampel ,
maka n(S) = 2 + 5 + 3 = 10
a. E = Kejadian mengambil satu bola biru
E = {B1, B2, B3} → n(E) = 3
Jadi, .
b. A = Kejadian mengambil satu bola putih
A = {P1, P2, P3, P4, P5} → n(A) = 5
Jadi, .
4.2.2 Kisaran Nilai Peluang
Jika S adalah suatu ruang sampel dari suatu percobaan, E adalah suatu kejadian, dan P
adalah suatu fungsi peluang, maka P(E) adalah peluang kejadian E yang bernilai nyata
jika memenuhi tiga sifat berikut.
1. 0 ≤ P(E) ≤ 1, untuk setiap E.
2. P(S) = 1.
3. P( ∪ ) = P() + P(), untuk dan
dan kejadian yang saling lepas atau ∩ = ∅.

Contoh:
Pada percobaan melempar dua dadu bersama-sama, berapakah peluang mendapatkan:
a. jumlah kedua mata dadu 9, b. jumlah kedua mata dadu 6?
Jawab:
n(S) = 36
a. Jika kejadian A = {jumlah mata dadu 9}, maka A = {(6, 3), (5, 4), (4, 5), (3, 6)}; n(A) = 4.
Jadi, .
b. Jika kejadian B = {jumlah mata dadu 6}, maka B = {(5, 1), (4, 2), (3, 3), (2, 4), (1, 5)};
n(B) = 5. Jadi, .
Kamu dapat menguji
pemahaman tentang
KEJADIAN dengan
mengerjakan soal Latihan 2
pada halaman 217–220.
4.3 FREKUENSI HARAPAN
Jika E adalah suatu kejadian dalam ruang sampel S dan P(E) adalah
peluang terjadinya E dalam n kali percobaan, maka frekuensi harapan
kejadian E didefinisikan:

Contoh:
Diketahui peluang seorang menembak tepat sasaran adalah 15 . Jika penembak itu
menembak 150 kali tembakan, berapakah banyaknya tembakan yang diharapkan
mengenai sasaran?
Jawab:
Banyaknya tembakan, n = 150
P(tembakan tepat sasaran) =
Jadi, frekuensi harapan kali
∴ Sebanyak 30 kali tembakan yang diharapkan mengenai sasaran.
Kamu dapat menguji
pemahaman tentang
FREKUENSI HARAPAN
dengan mengerjakan soal
Latihan 3 pada halaman
222–223.
4.4 KOMPLEMEN SUATU KEJADIAN

Kejadian bukan A dari himpunan S ditulis dengan simbol Aʹ atau AC


dan disebut komplemen dari A. Jika A mempunyai a elemen, dan S
mempunyai n elemen, maka Aʹ mempunyai n – a elemen.
Maka P(Aʹ) adalah peluang tidak terjadinya A, dan
𝑛−𝑎
𝑃 ( 𝐴 )=

𝑛
𝑛 𝑎
¿ −
𝑛 𝑛
𝑎
¿ 1−
𝑛
¿ 1− 𝑃 ( 𝐴 )
Contoh:
Sebuah dadu dilemparkan satu kali, maka ruang sampelnya adalah:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} Jika A = {kejadian muncul mata dadu lebih dari 2} = {3, 4, 5,
6}. Jika = {kejadian muncul mata dadu kurang atau sama dengan 2} = {1, 2}.
Tentukan P().

Jawab:
Dalam hal ini: n(S) = 6; n(A) = 4 dan n() = 2
sehingga:
(i) mencari P() secara langsung adalah:
ii) mencari P(AC) secara tidak langsung: karena

Maka:
.
Contoh:
Tiga keping uang logam dilemparkan bersama-sama. Berapa peluang muncul ketiga
mata uang sekurang-kurangnya satu gambar?

Jawab:
Misalkan:
B = {kejadian muncul ketiga mata uang sekurang-kurangnya satu gambar}, dan
C = {kejadian muncul ketiga mata uang semua angka}
Hasil percobaan tersebut dapat diperlihatkan pada tabel berikut ini.
Dari tabel di samping, terlihat bahwa C
adalah komplemen kejadian B.
Oleh karena P(C) = , maka
P(B) = 1 - P(C)
Kamu dapat menguji
pemahaman tentang
KOMPLEMEN SUATU KEJADIAN
dengan mengerjakan soal
Latihan 4 pada halaman 225.
4.5 KEJADIAN MAJEMUK

4.5.1 Dua Kejadian Saling Lepas


Jika suatu kejadian A dan B tidak bersekutu, maka kita katakan dua kejadian tersebut
adalah saling lepas. Untuk kejadian yang saling lepas (saling asing/ saling eksklusif),
maka P(A ∩ B) = P(∅) = 0. P(A ∪ B) = P(A) + P(B).

Pada diagram di samping ruang sampel S adalah bilangan asli kurang dari 13. A adalah
himpunan bilangan ganjil kurang dari 10, sedangkan B adalah himpunan bilangan
genap kurang dari 10.
Maka S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12}
n(S) = 12
A = {1, 3, 5, 7, 9}; n(A) = 5,
B = {2, 4, 6, 8}; n(B) = 4,

Jika kita perhatikan, P(A ∪ B) = P(A) + P(B) .


Contoh:
Sebuah dadu sisi-enam diundi satu kali. Misalkan A adalah kejadian mendapatkan
bilangan ganjil, B adalah kejadian mendapatkan bilangan prima, dan C adalah kejadian
mendapatkan bilangan genap lebih dari 2.
a. Tentukan mana yang merupakan kejadian saling lepas atau tidak.
b. Tentukan peluang mendapatkan satu bilangan ganjil atau satu bilangan prima.
c. Tentukan peluang mendapatkan satu bilangan ganjil atau satu bilangan genap
lebih dari 2.

Jawab:
Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
A = {1, 2, 3}, maka P(A) = b. P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
B = {2, 3, 5}, maka P(B) =
C = {4, 6}, maka P(C) = c. P(A ∪ C) = P(A) + P(C)
• A ∩ B = {3, 5}
A ∩ C = ∅ dan B ∩ C = ∅
a.Karena A ∩ C = ∅, maka kejadian A dan C saling lepas, dan karena B ∩ C = ∅,
maka kejadian B dan C saling lepas. Sedangkan kejadian A dan B tidak saling lepas
Contoh:
Gambar berikut adalah diagram Venn yang menunjukkan
himpunan
S = {x | x = 1, 2, 3, ..., 12; x ∈ bilangan asli}.
A = {x | x habis dibagi 2}, dan
B = {x | x habis dibagi 4} serta A ⊂ S dan B ⊂ S.
Jika suatu anggota x dipilih secara acak, tentukan peluang
untuk mendapatkan: a. P(A) , b. P(B) , c. P(A ∩ B), d. P(A ∪ B).

Jawab:
S = {1, 2, 3, ..., 12}; n(S) = 12
A = {2, 4, 6, 8, 10, 12}; n(A) = 6 c.
B = {4, 8, 12}; n(B) = 3 d. P(A ∪ B)
A ∪ B = {2, 4, 6, 8, 10, 12}; n(A ∪ B) = 6
A ∩ B = {4, 8, 12}; n(A ∩ B) = 3 ≠ 0
Jadi, kejadian A dan B tidak saling lepas.
a.
b.
Apabila dan adalah kejadian-kejadian dalam suatu per cobaan dan jika:
(i) ∩ = ∅, maka dan E2 disebut kejadian yang saling lepas dan
P( ∪ ) = P() + P();
(ii) ∩ ≠ ∅ maka dan disebut kejadian yang tidak saling lepas dan
P( ∪ ) = P() + P() − P( ∩ )
Kamu dapat menguji
pemahaman tentang DUA
KEJADIAN SALING LEPAS
dengan mengerjakan soal
Latihan 5 pada halaman
231 – 233.
4.5.1 Dua Kejadian Saling Bebas
A. Bola pertama dikembalikan sebelum bola kedua diambil

Jika dan adalah dua kejadian dengan syarat bahwa peluang bagi kejadian
tidak mempengaruhi kejadian , maka dan disebut sebagai kejadian-
kejadian saling bebas. Dan berlaku rumus
P( ∩ ) = P() · P()

B. Bola pertama tidak dikembalikan sebelum bola kedua diambil

Jika dan adalah dua kejadian dengan syarat bahwa peluang kejadian akan
mempengaruhi kejadian , maka dan disebut sebagai kejadian bersyarat
tidak saling bebas.
Dan berlaku rumus:
P( ∩ ) = P() · P(|)
P(|) dibaca peluang kejadian dengan syarat telah terjadi
atau peluang bersyarat kejadian setelah diketahui kejadian .
Contoh:
Sebuah dadu bersisi enam dilemparkan dua kali. Berapakah peluang bahwa
nomor yang muncul pada lemparan pertama adalah 2 dan nomor yang muncul
pada lemparan kedua lebih dari 2?

Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, maka n(S) = 6
Misalkan:
= {kejadian nomor 2 muncul pada lemparan pertama}
= {2} → n() = 1
= {kejadian mendapatkan nomor > 2 pada lemparan ke-2}
= {3, 4, 5, 6} → n(E2) = 4
maka:
dan
Karena kejadian dan saling bebas, maka
P( ∩ ) = P() · P() =
Jadi, peluang berlakunya dan adalah .
Contoh:
Sebuah kantong berisi 5 bola hitam dan 3 bola putih. Diambil secara acak dua
kali berturut-turut masing-masing satu bola, tanpa pengembalian.
Berapa peluang mendapatkan keduanya bola putih?

Jawab:
Jika A kejadian mendapatkan bola putih pada pengambilan pertama. Maka
kejadian B pada pengambilan kedua tidak saling bebas terhadap A, sebab
tanpa pengembalian. Jadi, B terjadi dengan syarat A telah terjadi, maka
dan
Karena kejadian A dan B tidak saling bebas, maka
P(A ∩ B) = P(A) · P(B|A)

Jadi, peluang mendapatkan keduanya bola putih adalah .


Kamu dapat menguji
pemahaman tentang DUA
KEJADIAN SALING BEBAS
dengan mengerjakan soal
Latihan 6 pada halaman
239 – 242.
4.5.3 Peluang Kejadian Majemuk yang Melibatkan
Aturan Pecacahan
Contoh:
Dalam sebuah kotak yang berisi 5 bola merah dan 4 bola biru, akan
diambil 2 bola sekaligus secara acak. Tentukan:
a. peluang terambilnya bola berwarna merah dan biru,
b. peluang terambilnya kedua bola berwarna biru,
c. peluang terambil sekurang-kurangnya satu bola berwarna biru.

Jawab:
a. Peluang terambilnya bola berwarna merah dan biru.
Misal adalah kejadian terambilnya bola merah  n() = = 5
Misal adalah kejadian terambilnya bola biru  n() = = 4
Banyak anggota ruang sampel  n(S) = = 36
Peluang muncul dan adalah
b. Peluang terambil kedua bola berwarna biru.
Misal adalah kejadian terambilnya dua bola biru  n() = 4C2 = 6
Peluang muncul adalah

c. Peluang terambil sekurang-kurangnya satu bola berwarna biru. Artinya,


terdapat dua kemungkinan dalam kasus ini, yaitu:
• terambil masing-masing satu bola berwarna merah dan biru, dan
• terambil kedua bola berwarna biru.
Jadi, peluangnya adalah
Kamu dapat menguji pemahaman
tentang PELUANG KEJADIAN
MAJEMUK YANG MELIBATKAN
ATURAN PENCACAHAN dengan
mengerjakan soal Latihan 7 pada
halaman 243–245.

Anda mungkin juga menyukai