Anda di halaman 1dari 26

LEMBAR KERJA SISWA 1

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/ Semester : X/ 2
Standar Kompetensi : Menggunakan logika matematika dalam pemecahaan masalah yang
berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuator
Kompetensi dasar : 1. 1. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk
dan pernyataan berkuantor
Indikator 1. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor
2. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor
3. M enentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk
4. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan majemuk

Tujuan pembelajaran : Siswa dapat menentukan nilai dari suatu pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor

Ringkasan materi
A. Pernyataan
Perryataan adalah kalimat yang hanya benar saja atau salah saja ,tetapi tidak dapat sekaligus

Contoh:
1. 4 adalah bilangan genap (benar)
2. 6 – 2 = 2(salah)

B. Negasi/ ingkaran

Ingkaran atau negasi adalah dari sebuah pernyataan dapat dibentuk pernyataan baru dengan
membubuhkan kata tidak benar di depan pernyataan semula atau bila memungkinkan dengan
menyisipkan kata tidak atau bukan dalam pernyataan semula.
Simbol:
~𝑝

Contoh:
p : 7 adalah bilangan prima
-p: tidak benar 7 bilangan prima

-p: 7 bukan bilangan prima

Nilai kebenaran
(i) Jika p adalah pernyataan yang bernilai benar maka ~𝑝 bernilai salah
(ii) Jika p adalah pernyataan yang bernilai salah maka ~𝑝 bernilai benar

Tabel kebenaran
𝑃 ~𝑃
B S
S B

1
C. Disjungsi
Adalah pernyataan yang dibentuk dari dua pernyataan p dan q yang dirangkai menggunakan
kata hubung “atau” ( diberi notasi “ v “ ).
Simbol:
pvq

Contoh:

P: 3 𝑥 5 = 15

q : 15 adalah bilangan ganjil

pvq : 3 𝑥 5 = 15 atau 15 adalah bilangan ganjil.

Nilai kebenaran
( i) : p v q benar, jika salah satu diantara p dan q benar atau p dan q dua-duanya benar.
(ii ) p v q salah, jika p dan q dua-duanya salah.

Tabel kebenaran
𝑝 𝑞 pvq
B B B
B S B
S B B
S S S

D. Konjungsi
Adalah pernyataan yang di bentuk dari dua pernyataan p dan q yang di rangkai dengan
menggunakan kata hubung “ dan “ (diberi notasi “  ”)

Symbol:
p q

contoh

P: 4 + 2 = 6

q : Pekanbaru ibukota Propinsi Riau

p  q: 4 + 2 = 6 dan Pekanbaru ibukota Propinsi Riau

Nilai kebenaran
( i) p  q benar, jika p benar dan q benar
(ii ) p  q salah, jika salah satu p atau q salah atau p salah dan q salah

Tabel kebenaran
𝑝 Q p q
B B B
B S S
S B S
S S S

E. Implikasi
Adalah pernyataan majemuk yang di susun dari dua pernyataan p dan q dalam bentuk jika p
maka q
Simbol:
𝑝→𝑞

Contoh:
P: Ali anak pandai

q : Ali lulus ujian

2
𝑝 → 𝑞 : Jika Ali anak pandai maka ia lulus ujian

Nilai kebenaran
𝑝 → 𝑞 dinyatakan salah, jika p benar dan q salah dan dalam kemungkinan yang lainya 𝑝 →
𝑞 dinyatakan benar

Tabel kebenaran
p 𝑞 𝑝→𝑞
B B B
B S S
S B B
S S B

F. Biimplikasi
Adalah pernyataan p dan pernyaataan q yang dirangkai dengan menggunakan kata hubung “
jika dan hanya jika ” sehingga diperoleh pernyataan baru yang berbentuk “ p jika dan
hanya jika q “
Simbol:
𝑝↔𝑞

Contoh:

p : Rita lulus ujian

q : Rita mempunyai nilai matematika 5,5

𝑝 ↔ 𝑞 : Rita lulus ujian jika dan hanya jika mempunyai nilai matematika 5,5

Nilai kebenaran
𝑝 ↔ 𝑞 dinyatakan benar jika p dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama
𝑝 ↔ 𝑞 dinyatakan salahjika p dan q mempunyai nilai kebenaran yang tidak sama

Tabel kebenaran
𝑝 𝑞 𝑝↔𝑞
B B B
B S S
S B S
S S B

G. Ingkaran dari Disjungsi, Konjungsi , Implikasi dan Biimplikasi


1. ~( 𝑝 𝑣 𝑞 ) ≡ ( ~𝑝  ~𝑞 )

Contoh :

9 adalah bilangan ganjil atau bentuk kuadrat


Ingkaranya : 9 bukan bilangan ganjil dan bukan bentuk kuadrat.
2. ~( p  q )≡ (~ 𝑝 𝑣 ~ 𝑞 )

Contoh :

Matahari terbit di timur dan tenggelam di barat


Ingkaranaya : Matahari tidak terbit di timur atau tidak tenggelam di barat.
3. ~ ( 𝑝 → 𝑞 ) ≡ ( 𝑝  ~𝑞 )

Contoh :
Jika harga naik maka Permintaan turun

3
Ingkaranya : harga naik dan permintaan tidak turun

4. ~ ( 𝑝 ↔ 𝑞) ≡ ( 𝑝  ~𝑞 ) v ( .q  ~𝑝)
Contoh:

2 adalah bilangan prima jika dan hanya jika 2 adalah bilangan ganjil
Ingkaranya : 2 adalah bilangan prima dan 2 bukan bilangan ganjil atau 2 adalah bilangan
ganjil dan 2 bukan bilangan prima
H. konvers, invers dan kontraposisi
Jika diketahui implikasi 𝑝 → 𝑞 maka ;
1. Pernyataan 𝑞 → 𝑝 disebut konvers dari 𝑝 → 𝑞
2. Pernyataan ~𝑝 → ~𝑞 disebut invers dari 𝑝 → 𝑞
3. Pernyataan ~𝑞 → ~𝑝 disebut kontraposisi dari 𝑝 → 𝑞

Contoh:
Jika harga naik maka permintaan turun
Konvers : Jika permintaan turun maka harga naik
Invers : Jika harga tidak naik maka permintaan tidak turun
Kontraposisi : Jika permintaan tidak turun maka harga tidak naik

LEMBAR KOMPETENSI

Pilihlah jawaban yang paling tepat.

1. Dibawah ini yang merupakan pernyataan , kecuali


a. Ayah pulang kampong
b. Mbak rati mendapat rezeki
c. Indonesia bukan Negara kepulauan
d. Semoga anda selamat
e. Api tidak bias membakar

2. Pernyataan berikut ini yang benar adalah ….


a. 111 bukan bilangan prima.
b. -11(7 +2 ) = -99.
c. V9 bilangan bentuk akar.
d. x – 5 = 7
e. kuda adalah binatang bertanduk.

3. Jika p adalah Vina gadis cantik dan q adalah Vina gadis yang pintar, maka pernyataan Vina
gadis cantik dan pintar dapat dinyatakan dengan lambang …
a. p v q
b. p  q
c. p → 𝑞
d. p ↔ 𝑞
e. q v p

4. Ingkaran dari pernyataan “Tidak benar hari ini tidak hujan “ adalah…
a. Hari ini reda

4
b. Kemarin hujan lebat
c. Kemarin hujan reda
d. Hari ini hujan
e. Hari ini belum hujan
5.
P Q 𝑝↔𝑞
B B .............................
B S .............................
S B .............................
S S .............................

Isi kolom terakhir pada tabel diatas adalah…


a. BSBS
b. SBSB
c. BBSS
d. BSSB
e. BBSS
6. Diketahui p : 3 adalah bilangan prima
q : 3 adalah bilangn ganjil
p v q adalah….
a. 3 adalah bilangan prima dan 3 dalah bilangan ganjil
b. 3 adalah bilangan prima atau 3 dalah bilangan ganjil
c. 3 bukan bilangan prima dan 3 dalah bilangan ganjil
d. 3 adalah bilangan prima atau 3 bukan bilangan ganjil
e. 3 adalah bilangan prima dan 3 bukan bilangan ganjil

7. “Jika harga barang naik maka gaji pegawai naik” konvers dari kalimat tersebut adalah….
a. Jika harga barang naik maka gaji pegawai tidak naik
b. Jika harga barang tidak naik mak gaji pegawai naik
c. Jika gaji pegawai naik maka harga barang naik
d. Jika gaji pegawai tidak naik maka harga barang tidak naik
d. Jika gaji pegawai naik maka harga barang tidak naik

8. Kontraposisi dari pernyataan “jika Ali tidak belajar maka ia tidak lulus” adalah….
a. Jika ia lulus maka Ali tidak belajar
b. Jika Ali lulus maka ia belajar
c. Jika Ali belajar maka ia lulus
d. Jika Ali belajar maka ia tidak lulus
e. Jika Ali lulus maka ia tidak belajar

9. Invers dari kalimat “Jika ada gula maka ada semut” adalah….
a. Jika ada semut maka ada gula
b. Jika tidak ada gula maka ada semut
c. Jika ada semut maka tidak ada gula

5
d. Jika tidak ada gula maka tidak ada semut
e. Jika tidak ada semut maka ada gula
10. Jika p= benar dan q= salah ,maka berikut ini yang bernilai salah..
a. ~𝑝 𝑣 ~ 𝑞
b. 𝑝 𝑣 ~ 𝑞
c. 𝑞 → ~ 𝑝
d. 𝑝 → ~ 𝑞
e. . ~𝑝 → ~ 𝑞

6
LEMBAR KERJA SISWA 2

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/ Semester : X/ 2
Standar Kompetensi : Menggunakan logika matematika dalam pemecahaan masalah yang
berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuator
Kompetensi dasar : 1.2. Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan
majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan

Indikator : Membuat pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk


atau pernyataan berkuantor

Tujuan pembelajaran : Siswa dapat Membuat pernyataan yang setara dengan pernyataan
majemuk atau pernyataan berkuantor
Ringkasan materi

KUANTOR UNIVERSAL DAN KUANTOR EKSISTENSIAL

Pengertian Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial


Untuk memahami pengertian kuantor universal dan kuantor eksistensial, simaklah pernyataan-
pernyataan berikut.
(1). “semua siswa SMAN Kelas X-1 pandai
Pernyataan ini mengandung arti bahwa setiap siswa SMAN kelas X-1
Adalah siswa yang pandai.
Pertanyaan yang menggunakan kata semua atau setiap seperti pada pernyataan (1) di atas
Disebut pernyataan berkuantor universal (umum). Kata semua atau setiap disebut
Kuantor universal.

(2) “ Beberapa siswa SMAN Kelas X-1 pandai”


Pernyataan ini mengandung arti bahwa dari himpunan siswa SMAN Kelas X-1
Secara keseluruhan ada yang pandai tetapi ada pula yang tidak pandai.
Pernyataan yang menggunakan kata beberapa atau ada seperti pada pernyataan (2) di atas
Disebut pernyataan berkuantor eksistensial (khusus). Kata beberapa atau ada disebut
Kuantor eksistensial.

Kuantor Universal
Sekarang kita akan mempelajari kuantor universal dengan menggunakan pendekatan himpunan.
Untuk tujuan itu, pehatikan himpunan-himpunan berikut ini.
U = himpunan semua siswa SMAN
A = himpunan semua siswa SMAN kelas X-1 yang pandai.
B = himpunan semua siswa SMAN kelas X yang pandai.

7
Himpunan – himpunan A, B dan U diperlihatkan dengan diagram Venn pada gambar berikut ini.

B
U

Gambar
A

Berdasarkan diagram Venn pada gambar tampak bahwa A – B = ∅ dan A ∩ B = A.


Ini berarti,untuk semua x 𝜖 A maka x juga = B.
Dengan demikian, pernyataan “ semua siswa SMAN pandai” dapat ditulis dengan lambing
sebagai berikut.

∀ x, x ∈ A → x ∈ B

Lambing ∀ ( dibaca : untuk semua atau untuk setiap) adalah lambang kuantor universal.
Jadi, pernyataan” semua siswa SMA kelas X-1 pandai” ekuivalen dengan pernyataan implikasi:
“ jika x adalah siswa SMAN Kelas X-1, maka x adalah siswa yang pandai”.

Secara umum :

Pernyataan berkuantor universal” semua A adalah B” ekuivalen dengan pernyataan implikasi


“ jika x ∈ A, maka x ∈ B.

CONTOH :

a) “semua penyanyi dangdut berparas cantik”, ekuivalen dengan


“ jika eli penyanyi dangdut, maka ia berparas cantik”.

b) “ semua penjahat memakai topeng”, ekuivalen dengan


“ jika x seorang penjahat, maka x memakai topeng”

c) “ semua bilangan prima adalah bilangan asli”, ekuivalen dengan


“ jika x adalah bilangan prima, maka x adalah bilangan asli”.

d) “semua segitiga sama sisi adalah segitiga sama kaki”, ekuivalen dengan
“jika ∆ABC sama sisi,maka ∆ABC sama kaki”

Pada awal pokok bahasan logika matematika ini, kitatelah melihat bahwa kalimat terbuka
p(x) dapat diubah menjadi pernyataan dengan cara mengganti peubah pada kalimat terbuka itu
dengan nilai-nilai pengganti pada himpunan yang telah ditentukan. Cara lain utuk mengubah
kalimat terbukamenjadi pernyataan adalah dengan membubuhkan kuantor universal didepan
kalimat terbuka itu. Misalkan p(x) pada sebuah kalimat terbuka, maka untuk menyatakan
penyelesaian dari p(x) pada himpunan semesta S dituliskan sebagai berikut.

∀ x, p(x)
Dibaca: untuk semua x berlakulah p(x)
Atau
∀ x 𝜖 S, p(x)
Dibaca: untuk semua x anggota S berlakulah p(x)

8
Nilai kebenaran (benar atau salah) dari pernyataan berkuantor ∀ x, p(x) ditentukan oleh:

(1) Himpunan semesta yang ditinjau.


(2) Bentuk kalimat terbuka p(x).

Untuk lebih jelasnya, simaklah beberapa contoh berikut.


CONTOH

Diketahui kalimat terbuka p(x): 2x – 1 =3


Nyatakan pernyataan berkuantor universal dari p(x) serta nilai kebenarannya, jika himpunan
semestanya adalah

a) Semua himpunan bilangan real R.


b) Semua himpunan bilangan bulat B
c) Semua himpunan bilangan asli N

Jawab:

a) Pernyataan berkuantor universal ∀ x 𝜖 R, 2x – 1 = 3


Penyataan ini bernilai salah, sebab jika diambil pengganti x = 4 misalnya, diperoleh
2 . 4 – 1 =3 merupakan pernyataan yang salah.

b) Pernyataan berkuantor universal ∀ x 𝜖 B, 2x – 1 = 3


Penyataan ini bernilai salah

c) Pernyataan berkuantor universal ∀ x 𝜖 N, 2x – 1 = 3


Penyataan ini bernilai salah

Kuantor Eksistensial

Untuk memahami kuantor eksistensial, perhatikan himpunan-himpunan berikut.

U = himpunan semua siswa SMAN


A = himpunan semua siswa SMAN kelas X-1
B = himpunan semua siswa SMAN kelas X yang pandai.

Penyataan “ beberapa siswa SMAN kelas X- 1 pandai” dapat diperlihatkan dengan diagram
venn seperti pada gambar berikut (bagian yang diarsir).

U B
A

Berdasarkan diagram Venn pada Gambar tampak bahwa A ∩ B ≠ ∅ (bukan himpunan


kosong). Ini berarti, sekurang-kurangnya ada sebuah element x ∈ A yang jga merupakan x ∈ B.
Dengan demikian, pernyataan “beberapa siswa SMAN X-1 pandai” dapat ditulis dengan
lambang sebagai berikut.

∃ x, x A dan x 𝜖 B

9
Lambang ∃ (dibaca: ada atau beberapa) adalah lambang kuantor eksistensial. Perkataan ada
mengandung arti satu atau lebih.

Jadi, pernyataan “ sekurang-sekurangnya ada seorang siswa SMAN kelas X-1 yang pandai”.

Secara umum:

Pernyataan berkuantor eksistensial “ beberapa A adalah B” ekuivalen dengan “sekurang-


kurangnya ada sebuah x ∈ A yang merupakan ∈ B”.

CONTOH

a) “Beberapa kuda berwarna coklat”, ekuivalen dengan


“sekurang-kurangnya ada seekor kuda yang berwarna coklat”.

b) “beberapa dinding rumah terbuat dari papan kayu”. Ekuivalen dengan


“sekurang-kurangnya ada sebuah dinding rumah yang terbuat dari papan kayu”.

c) “beberapa bilangan genap adalah bilangan prima”. Ekuivalen dengan


“sekurang-kurangnya ada sebuah bilangan genap yang merupakan bilangan prima”.

Seperti halnya pada kuantor eksistensial dapat digunakan untuk mengubah kalimat terbuka
menjadi sebuah pernyataan. Perhatikan beberapa contoh berikut.

CONTOH

Diketahui kalimat terbuka p (x): 2x – 1 =3.


Tentukan pernyataan berkuantor eksistensial dari p(x) serta nilai kebenarannya, jika himpunan
semestanya adalah himpunan bilangan real R.

Jawab :

Pernyataaan berkuantor eksistensial dari p(x) adalah :


∃ x ∈ R, 2x – 1 =3
Pernyataan itu bernilai benar. Sebab ada sebuah nilai x ∈ R, yaitu untuk x = 2, yang mengubah
kalimat terbuka p(x): 2x – 1 =3 menjadi pernyataan yang benar.
Perhatikan, untuk x = 2 diperoleh:
2 . 2 – 1 = 3, merupakan pernyataan yang benar

LEMBAR KOMPETENSI
Pilihlah jawaban yang paling tepat

1. Ingkaran dari “Semua siswa tidak melanjutkan ke perguruan tinggi” adalah …


A. Beberapa siswa tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
B. Beberapa siswa melanjutkan ke perguruan tinggi.
C. Semua siswa melanjutkan ke perguruan tinggi.
D. Semua siswa melanjutkan bukan ke perguruan tinggi.
E. Beberapa siswa melanjutkan bukan ke perguruan tinggi.

2. Suatu pernyataan “jika saya rajin belajar maka saya lulus ujian”.
Pernyataan yang ekuivalen dengan implikasi di atas adalah …
A. jika saya tidak lulus ujian maka saya tidak rajin belajar
B. jika saya tidak lulus ujian maka saya tidak rajin belajar
C. jika saya tidak lulus ujian maka saya tidak rajin belajar
D. jika saya tidak lulus ujian maka saya tidak rajin belajar
E. jika saya tidak lulus ujian maka saya tidak rajin belajar

3. Negasi dari pernyataan ”semua tamu undangan berdiri saat pengantin tiba” adalah ….
A. Tidak semua tamu undangan duduk saat pengantin tiba.
B. Tidak benar ada tamu undangan yang tidak berdiri saat pengantin tiba.

10
C. Semua tamu undangan duduk saat pengantin tiba.
D. Tidak ada tamu yang duduk saat pengantin tiba.
E. Ada tamu undangan yang tidak berdiri saat pengantin tiba.

11
LEMBAR KERJA SISWA 3

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/ Semester : X/ 2
Standar Kompetensi : Menggunakan logika matematika dalam pemecahaan masalah yang
berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuator
Kompetensi dasar : 1.3. Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan
dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor dalam
penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah
Indikator : 1. Memeriksa keabsahan penarikan kesimpulan menggunakan
prinsip logika matematika
2. Menentukan kesimpulan dari beberapa premis yang diberikan
Tujuan pembelajaran : Siswa dapat menentukan kesimpulan dari beberapa premis dengan
menggunakan metode silogisme, modus ponens dan modus tollens

Ringkasan materi
Penarikan kesimpulan dalam logika matematika harus melalui langkah-langkah yang logis. Dari
beberapa pernyataan yang diketahui ( Premis ) dapat diturunkan suatu pernyataan yang benar dan
disebut kesimpulan atau konklusi.
a. Silogisme
Adalah penarikan kesimpulan berdasarkan prinsip :
“ jika 𝑝 → 𝑞 benar dan 𝑞 → 𝑟 maka 𝑝 → 𝑟 pasti benar dan ditulis
𝑝 → 𝑞……….premis 1
𝑞 → 𝑟……….premis 2

𝑝 → 𝑟………konklusi

Contoh: - Jika ali pandai maka ia naik kelas


- jika ia naik kelas maka ia senang
Kesimpulan : Jika ali pandai maka ia senang

b. Modus Ponens
Adalah penarikan kesimpulan berdasarkan prinsip “jika p benar dan 𝑝 → 𝑞 benar maka q pasti
benar dan ditulis :
𝑝→𝑞
p
∴q

Contoh :
- Jika hari ini terjadi gempa maka banyak rumah roboh
- Banyak rumah roboh
Kesimpulan : Hari ini terjadi gempa
c. Modus tollens
Adalah penariakn kesimpulan berdasarkan prinsip “jika q benar dan 𝑝 → 𝑞 benar maka p pasti
benar” dan ditulis :
𝑝 → 𝑞 (𝐵)
𝑞 (𝐵)
∴ p (B)

Contoh : - Jika Herman mandi maka badannya wangi

12
- Herman tidak wangi
Kesimpulan : Herman tidak wangi

LEMBAR KOMPETENSI

Pilihlah jawaban yang paling tepat.


1. Jika Ali belajar maka Badu bermain
Jika Badu bermain maka Ronald menyanyi
Kesimpulan pernyataan diatas adalah…
a. Jika badu bermain maka Ali belajar
b. Ali belajar dan Ronald menyanyi
c. Jika Ali belajar maka Ronald menyanyi
d. Ronald menyanyi maka Ali belajar
e. Ali belajar atau Badu bermain

2. Jika Tuti rajin belajar maka ia akan naik kelas


Tuti rajin belajar
Konklusi dari pernyataan diatas adalah..
a. Tuti tidak naik kelas
b. Tuti akan naik kelas
c. Tuti belum tentu naik kelas
d. Tuti tinggal kelas
e. Tuti lulus sekolah

3. Jika hari libur maka sinta rekreasi


Sinta tidak rekreasi
Kesimpulan dari pernyataan diatas adalah…
a. Bukan hari libur
b. Hari libur panjang
c. Hari itu hari libur
d. Hari itu hari minggu
e. Hari libur adalah tanggal merah

4. Premis 1 : Jika Safitri rajin belajar maka ia naik kelas


Premis 2 : Safitri rajin belajar
Kesimpulan: Safitri naik kelas
Menarik kesimpulan dengan cara seperti itu disebut ….
a. Modus Ponens
b. Modus Tollens
c. Kontraposisi
d. Konvers
e. Silogisme

5 . p1 : Jika Jericho malas belajar maka Jericho tidak naik kelas

13
p 2 :Jika Jericho tidak naik kelas maka Jericho bodoh
Kesimpulannya adalah ….
A. Jika Jericho malas belajar maka Jericho bodoh
B. Jika Jericho malas maka Jericho naik kelas
C. Jika Jericho bodoh maka Jericho naik kelas
D. Jika Jericho bodoh maka Jericho tidak naik kelas
E. Jika Jericho rajin maka Jericho tidak naik kelas

14
LEMBAR KERJA SISWA 4

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/ Semester : X/ 2
Standar Kompetensi : Menggunakan perbandingan , fungsi , persamaaan , dan identitas
trigonometri dalam pemecahan masalah
Kompetensi dasar : 1.1 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang
berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan
identitas trigonometri
Indikator : 1. Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitig
siku-siku
2. Menentukan nilai perbandingan trigonometri dari sudut di
semua kuadran
Tujuan pembelajaran : 1. Siswa dapat Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku
2. Siswa dapat Menentukan nilai perbandingan trigonometri dari
sudut di semua kuadran

Ringkasan materi
A. Ukuran sudut dalam derajat
Satuan ukuran suatu sudut yang digunakan adalah derajat. Diketahui satu putaran adalah
360° n sedangkan satuan ukuran yang lebih kecil ialah menit atau detik dengan ketentuan
1 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 = 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 1 ° = 60′
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 1′ 𝑎𝑡𝑎𝑢 = 60 "

Contoh :

12°30′ = 12,5°
6°10′ = 6,166°

B. Ukuran sudut dalam radian


𝜋
1° = 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
180
180°
1 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 =
𝜋

Contoh :
Nyatakan ukuran sudut-sudut berikut ini ke dalam bentuk derajat atau radian

1. 30° = 30 𝑥 1°
𝜋
= 30 𝑥 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
𝜋
180
= 6 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛

𝜋 𝜋
2. 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 = 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑥 1 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
2 2
180𝜋
= 2𝜋
= 90°

C. Perbandingan- perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku

15
Defenisi perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku

1. 𝑠𝑖𝑛 𝛼° = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼


𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝛼

2. 𝑐𝑜𝑠 𝛼° = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼


𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝛼

3. 𝑡𝑎𝑛 𝛼° = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡𝛼


𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡𝛼

4 .cot 𝛼° = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼


𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼

5. sec 𝛼° = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝛼


𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼

6. 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝛼


𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼

Contoh :

c
a

b
Tentukan keenam perbandingan trigonometri untuk sudut 𝛼°
Jawab :
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 𝑎
sin 𝛼 = =
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝛼 𝑐

𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒅𝒊 𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕 𝒔𝒖𝒅𝒖𝒕 𝜶 𝑏


cos 𝛼 = =
𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒎𝒊𝒓𝒊𝒏𝒈 𝜶 𝑐

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 𝑎


tan 𝛼 = =
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 𝑏

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 𝑏


cot 𝛼 = =
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝛼 𝑎

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝛼 𝑏
sec 𝛼 = =
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 𝑐

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝛼 𝑐
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼 = =
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 𝑎

2. Diketahui siku-siku ABC mempunyai panjang sisi 𝑎 = √3 dan = 1 . carilah nilai dari
keenam perbandingan trigonometri untuk sudut 𝛼
Jawab :

16
c
a = √3

b=1
Nilai c dapat dihitung terlebih dahulu dengan memakai teorema phythagoras :

𝑐 = √𝑎2 + 𝑏 2
2
= √(√3) + (1)2
= √4
= 2

Jadi nilai- nilai perbandingan trigonometrinya adalah :

𝑎 √3 1
sin 𝛼° = = = √3
𝑐 2 2

𝑏 1
cos 𝛼° = =
𝑐 2

𝑎 √3
tan 𝛼° = = = √3
𝑏 1

𝑏 1 1
cot 𝛼° = = = √3
𝑎 √3 3

𝑐 2
sec 𝛼° = = =2
𝑏 1
𝑐 2 2
cosec 𝛼° = = = √3
𝑎 √3 3
2
3.Diketahui sin 𝛼° = 3 dan 𝛼° sudut lancip (0° < 𝛼° < 90°) . carilah nilai perbandingan
trigonometri sudut 𝛼° yang lain.

Jawab :

A=2 C =3

ao A
b
C

Nilai 𝑏 di cari dengan memakai rumus Pythagoras :


𝑏 = √𝑐 2 − 𝑎 2
= √(3)2 − (2)2
= √9 − 4
= √5
Jadi nilai nilai perbandingan trigonometri sudut 𝛼 yang lain adalah :

17
𝑏 √5
cos 𝛼° = =
𝑐 2
𝑎 2 2
tan 𝛼° = = = √5
𝑏 √5 5
𝑏 √5 1
cot 𝛼° = = = √5
𝑎 2 2
𝑐 3 3
sec 𝛼° = = = √5
𝑏 √5 5
𝑐 3
cosec 𝛼° = =
𝑎 2

D. Perbandingan Trigonometri sudut- sudut di semua kuadran

Dalam pasal ini akan dipelajari perbandingan-perbandingan trigonometri untuk sudut- sudut
yang terletak di semua kuadran yaitu sudut- sudut yang besarnya antara 0° samapai dengan 360°.
Sudut- sudut ini dikelompokkan menjadi 4 wilayah atau kuadran didasarkan pada besarnya sudut
yaitu :

1. Sudut – sudut yang terletak di kuadran I yaitu sudut- sudut yang besarnya anatara 0°
sampai 90° atau0° < 𝛼1 ° < 90°

2. Sudut – sudut yang terletak di kuadran II yaitu sudut- sudut yang besarnya anatara 90°
sampai 180° atau 90° < 𝛼2 ° < 180°

3. Sudut – sudut yang terletak di kuadran III yaitu sudut- sudut yang besarnya anatara 180°
sampai 270° atau 180° < 𝛼3° < 270

4. Sudut – sudut yang terletak di kuadran IV yaitu sudut- sudut yang besarnya anatara 270°
sampai 360° atau 270° < 𝛼4 ° < 360°

Pada gambar di bawah ditampilkan sebuah system koordinat cartesius. Ruang garis 𝑂𝐴 dapat
diputar atau dirotasi terhadap titik asal , sehingga besar < 𝑋𝑂𝐴 dapat berubah dari 0° sampai
dengan 360° . Untuk < 𝑋𝑂𝐴 = 𝛼° , maka ruas garis 0𝐴 berada pada posisi tertentu. Dengan
demikian pada ruas garis 0𝐴 dapat ditempatkan sebarang titik 𝑃 dengan koordinat (𝑥 , 𝑦 ) .
Absis , ordinat 𝑦 dan jarak 𝑟 = 𝑂𝑃 memenuhi hubungan yng berlaku dalam teorema Pythagoras
yaitu

𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2

Oleh karena 𝑟 menyatakan jarak dari titik 𝑂 ke titik 𝑃 maka tanda dari 𝑟 selalu positif (𝑟 > 0)

y A
p (x,y)

ao
x(absis) x

Berdasarkan gambar diatas perbandingan – perbandingan trigonometri dapat di defenisikan


kembali dengan menggunakan variabel- variable absis 𝑥 , ordinat 𝑦 dan jarak 𝑟
Defenisi : Perbandingan trigonametri Berdasarkan Tinjauan Geometri analitis

𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑦
1. sin 𝛼° = =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑟

𝑎𝑏𝑠𝑖𝑠 𝑥
2. cos 𝛼° = =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑟

18
𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑦
3. tan 𝛼° = =
𝑎𝑏𝑠𝑖𝑠 𝑥

𝑎𝑏𝑠𝑖𝑠 𝑥
4. cot 𝛼° = =
𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑦

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑟
5. sec 𝛼° = =
𝑎𝑏𝑠𝑖𝑠 𝑥

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑟
6. cosec 𝛼° = =
𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑦

Tanda – tanda perbandingan Trigonometri Sudut-sudut di semua kuadran


1. Untuk o1 dikuadran I
Absis x positif dan ordinat y positif. y
𝑦 𝑥
Sin o1 = 𝑟 (positif) ; cot o1 = 𝑦 (positif) p(x,y)

𝑥 𝑟
Cos o1 = 𝑟 (positif) ; sec o1 = 𝑥 (positif) r y

𝑦 𝑟
tan o1 = 𝑥 (positif) ; cosec o1 = 𝑦 (positif) x x

2. Untuk o2 dikuadran II y


Absis x negative dan ordinat y positif.
𝑦 𝑥
Sin o2 = 𝑟 (positif) ; cot o2 = 𝑦 (negatif) p(x.y)

𝑥 𝑟
Cos o2 = 𝑟 (negatif) ; sec o2 = 𝑥 (negatif) y r o2
𝑦 𝑟
tan o2 = 𝑥 (negatif) ; cosec o2 = 𝑦 (positif) x x

y
3. Untuk o3 dikuadran III o3
Absis x negative dan ordinat y positif. x
𝑦 𝑥
Sin o3 = 𝑟 (negatif) ; cot o3 = 𝑦 (positif) x
𝑥 𝑟
Cos o3 = 𝑟 (negatif) ; sec o3 = 𝑥 (negatif) y r

𝑦 𝑟 p(x,y)
tan o3 = 𝑥 (positif) ; cosec o3 = 𝑦 (negatif)

4. Untuk o4 dikuadran IV y


Absis x negative dan ordinat y positif.
x x
𝑦 𝑥
Sin  4 = 𝑟 (positif) ; cot  4 = 𝑦 (negatif)
o o
o4
𝑥 𝑟
Cos o4 = 𝑟 (negatif) ; sec o4 = 𝑥 (negatif) r y
𝑦 𝑟
tan o4 = 𝑥 (negatif) ; cosec o4 = 𝑦 (positif) P(x,y)

19
Hasil – hasil tersebut dapat disajikan dengan me-
makai baagian seperti pada gambar disamping.
Cara lain untuk menyajikan tanda-tanda perbandingan II I
trigonometri sudut-sudut d berbagai kuadran adalah Sin, positif Semua positif
Cosec, positif
dengan menggunakan tabel. Perhatikan tabel
berikut ini.
III IV
tan, positif cos, positif
Cot, positif sec, positif

Perbandingan Sudut – sudut kuadran


Trigonometri I II III IV
Sin + + - -
Cos + - - +
Tan + - + -
Cot + - + -
Sec + - - +
cosec + + - -

CONTOH y
Pada gambar disamping, koordinat titik Q(-12, 5). 5

a) Hitunglah panjang r atau OQ. Q(-12, 5)

b) Jika besar XOQ = 𝛽 0, hitunglah sin 𝛽 0, cos 𝛽 0, y=5 r

tan 𝛽 0, cot 𝛽 0, sec 𝛽 0, dan cosec 𝛽 0.


x = -12 𝛽0
- 12
Jawab :
a) r =OQ = √𝑥 2 + 𝑦 2 = √(−12)2 + (5)2 = 13
𝑦 5 𝑥 −12 12
b) sin 𝛽0 = = cot 𝛽0 = = =-
𝑟 13 𝑦 5 5
𝑥 −12 12 𝑟 13 13
cos 𝛽0 = = =- sec 𝛽0 = = =-
𝑟 13 13 𝑥 −12 12
𝑦 5 5 𝑥 13
tan 𝛽0 = = =- cosec 𝛽0 = =
𝑥 −12 12 𝑦 5

E. RUMUS PERBANDINGAN TRIGONOMETRI UNTUK SUDUT- SUDUT BERELASI


Defenisi : Sudut- sudut Berelasi
Misalkan suatu sudut besarrnya 𝛼 o.
Sudut lain yang besarnya (90o – 𝛼) dikatakan berelasi dengan sudut 𝛼 dan sebaliknya.
Sudut-sudut lain berelasi dengan sudut 𝛼 adalah sudut-sudut y2ang besarnya
(90o + 𝛼o), (180 ± 𝛼 o), (270 ± 𝛼 o), (360 ± 𝛼 o), dan - 𝛼 o
1. Rumus perbandingan trigonometri untuk sudut ( 90 ° − 𝛼°)

a. sin ( 90° − 𝛼°) = cos 𝛼°


b. cos ( 90° − 𝛼°) = sin 𝛼°
c. tan ( 90° − 𝛼°) = cot 𝛼°
d. cot ( 90° − 𝛼°) = tan 𝛼°
e. sec ( 90° − 𝛼°) = cosec 𝛼°
f. cosec ( 90° − 𝛼°) = sec 𝛼°

20
CONTOH
Nyatakan perbandingan trigonometri berikut ini dalam perbandingan trigonometri sudut
komplemennya.

a) Sin 36o b) cot 18o

Jawab :
a) Sin 36o =sin (90o – 54o) =cos 54o
Jadi, sin 36o = cos 54o
b) Cot 18o = cot (90o – 72o) = tan 72o
Jadi, cot 18o = tan 72o.

2. Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut ( 90o + 𝛼 o)

a) Sin (90o + 𝛼 o ) = cos 𝛼 o d) cot (90o + 𝛼 o ) = -tan 𝛼 o


b) Cos (90o + 𝛼 o ) = -sin 𝛼 o e) sec (90o + 𝛼 o ) = - cosec 𝛼 o
c) Tan (90o + 𝛼 o ) = -cot 𝛼 o f) cosec (90o + 𝛼 o ) = sec 𝛼o

CONTOH

Hitunglah nilai dari :


a) Sin 120o b) cos 135o

Jawab :
1
a) Sin 120o = sin (900 + 30o) = cos 30o = 2 √2
1
Jadi, nilai dari sin 120o = 2 √3
1
b) Cos 135o = cos (900 + 45o) = -sin 30o = - 2 √2
1
Jadi, nilai dari cos 135o = - 2 √2

3. Rumus Perbandingan Trigonometri untuk sudut (180o - 𝛼 o)


Dapat diperoleh sebagai berikut :
A. Sin (180o – 𝛼 o) = sin 𝛼 o d) cot (180o – 𝛼 o) = cot 𝛼o
B. Cos (180o – 𝛼 o) = - cos 𝛼o e) sec (180o – 𝛼 o) = - sec 𝛼o
C. Tan (180o – 𝛼 o) = -tan 𝛼 o f) cosec (180o – 𝛼o) = cosec 𝛼 o

CONTOH
Hitunglah nilai dari :

a. Sin 120o b. cos 135o

Jawab :
1
a. Sin 120o = sin (1800 - 60o) = sin 60o = 2 √3
1
Jadi, nilai dari sin 120o = 2 √3
1
b. Cos 135o = cos (1800 - 45o) = -cos 45o = - 2 √2
1
Jadi, nilai dari cos 135o = - 2 √2

4. Rumus Perbandingan Trigonometri untuk sudut (180o + 𝛼o)

21
a. Sin (180o – 𝛼 o) = sin 𝛼 o d) cot (180o – 𝛼 o) = cot 𝛼o
b. Cos (180o – 𝛼 o) = - cos 𝛼o e) sec (180o – 𝛼 o) = - sec 𝛼o
c. Tan (180o – 𝛼 o) = -tan 𝛼 o f) cosec (180o – 𝛼o) = cosec 𝛼 o
Contoh :
a. Sin 240o b. cos 225o
Jawab :
1
a. Sin 240o = sin (1800 + 60o) = - sin 60o = - 2 √3
1
Jadi, nilai dari sin 240o = - 2 √3
1
b. Cos 225o = cos (1800 + 45o) = -cos 45o = - 2 √2
1
Jadi, nilai dari cos 225o = - 2 √2

5. Rumus Perbandingan Trigonometri untuk sudut (270o + 𝛼o)


Dapat diperoleh sebagai beerikut .

a) Sin (270o + 𝛼 o) = -cos 𝛼 o d) cot (270o + 𝛼 o) = -tan 𝛼 o


b) Cos (270o + 𝛼 o) = sin 𝛼 o e) sec (270o + 𝛼 o) = cosec 𝛼 o
c) Tan (270o + 𝛼 o) = -cot 𝛼o f) cosec (270o + 𝛼 o) = -sec 𝛼 o

CONTOH

a. Cos 280o = sin (2700 + 10o) = sin 10o


Jadi, nilai dari cos 280o = sin 10°

b. tan 295o = tan (2700 + 25o) = -cot 25o


Jadi, nilai dari tan295o = − cot 25°

A. Sin (270o – 𝛼 o) = -cos 𝛼 o d) cot (270o – 𝛼 o) = tan 𝛼 o


B. Cos (270o – 𝛼 o) = - sin 𝛼 o e) sec (270o – 𝛼 o) = - cosec 𝛼 o
C. Tan (270o – 𝛼 o) = cot 𝛼o f) cosec (270o – 𝛼 o) = -sec 𝛼o

6. Rumus Perbandingan Trigonometri untuk sudut (270o - 𝛼 o)


Dapat diperoleh sebagai beerikut
a. Sin (270o – 𝛼 o) = -cos 𝛼 o d) cot (270o – 𝛼 o) = tan 𝛼 o
b. Cos (270o – 𝛼 o) = - sin 𝛼 o e) sec (270o – 𝛼 o) = - cosec 𝛼 o
c. Tan (270o – 𝛼 o) = cot 𝛼o f) cosec (270o – 𝛼 o) = -sec 𝛼o

CONTOH
Hitunglah nilai dari :

a. Sin 240o b) cos 225o

Jawab :
1
a. Sin 240o = sin (2700 - 30o) = - cos 30o = - 2 √3
1
Jadi, nilai dari sin 240o = - 2 √3

22
1
b. Cos 225o = cos (2700 + 45o) = -sin 45o = - 2 √2
1
Jadi, nilai dari cos 225o = - 2 √2

7. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut Negatif (-𝛼 o)


Rumus – rumus perbandingan trigonometri untuk sudut (-𝛼 o) dapat dirangkum
sebagai berikut.

a) Sin (- 𝛼 o) = -sin 𝛼 o d) cot (- 𝛼 o) = -cot 𝛼 o


b) Cos (- 𝛼 o) = cos 𝛼 o e) sec (- 𝛼 o) = sec 𝛼 o
c) Tan (- 𝛼 o) = -tan 𝛼 o f) cosec (- 𝛼o) = -cosec 𝛼 o

CONTOH
Nyatakan perbandingan trigonometri berikut ini dalam perbandingan sudut lancip
Positif.

a) Sin (-40o)
b) Cos (-100o)

Jawab :

a) Sin (-40o) = - sin 40o


Jadi, sin (-40o) = - sin 40o
b) Cos (-100o) = cos 100o
Cos 100o = cos (90o + 10o) = -sin 10o
Cos 100o = cos (180o + 80o) = -cos 80o
Jadi, cos (-100o) = - sin 10o atau cos (-100o) = - cos 80o

8. Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut (n . 360o – 𝛼 o) dan


Sudut (n . 360o + 𝛼 o)

a) Sin (n . 360o – 𝛼 o) = Sin (- 𝛼 o) = -sin 𝛼 o


b) Cos (n . 360o – 𝛼 o) = cos (- 𝛼o) = cos 𝛼 o
c) tan (n . 360o – 𝛼 o) = tan (- 𝛼o) = -tan 𝛼 o
d) cot (n . 360o – 𝛼 o) = cot (- 𝛼o) = -cot 𝛼 o
e) Sec (n . 360o – 𝛼o) = Sec (- 𝛼o) = sec 𝛼 o
f) Cosec (n . 360o – 𝛼 o) = cosec (- 𝛼 o) = -cosec 𝛼o

a) Sin (n . 360o + 𝛼 o) = Sin 𝛼 o


b) Cos (n . 360o + 𝛼 o) = cos 𝛼o
c) tan (n . 360o + 𝛼 o) = tan 𝛼o
d) cot (n . 360o + 𝛼 o) = cot 𝛼o
e) Sec (n . 360o + 𝛼 o) = Sec 𝛼o

CONTOH
Nyatakan perbandingan trigonometri beerikut ini dalam perbandingan trigonometri sudut lancip.
a) Sin 340o b) cos 310o

Jawab :

23
a) Sin 340o = sin (360o – 20o) = -sin 20o =-cos 70o
Jadi, sin 340o = -sin 20o atau sin 340o = - cos 70o
b) cos 310o = cos (360o – 50o) = cos 50o =sin 40o
Jadi, cos 310o = -cos 50o atau cos 310o = sin 40o

LEMBAR KOMPETENSI

24
LEMBAR KERJA SISWA 3

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/ Semester : X/ 2
Standar Kompetensi : Menggunakan perbandingan , fungsi , persamaaan , dan identitas
trigonometri dalam pemecahan masalah
Kompetensi dasar :1.2 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas
trigonometri

Indikator : Membuktikan identitas`trigonometri sederhana dengan menggunakan


rumus hubungan antara perbandingan trigonometri

Tujuan pembelajaran: Siswa dapat Membuktikan identitas`trigonometri sederhana dengan


menggunakan rumus hubungan antara perbandingan trigonometri

Ringkasan materi
IDENTITAS TRIGONOMETRI

Identitas Trigonometri
1. Identitas trigonometri dasar merupakan hubungan kebalikan
1 1
a) Sin 𝛼o = atau cosec 𝛼 o =
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑎 sin 𝑎
1 1
b) cos 𝛼o = atau sec 𝛼 o =
𝑠𝑒𝑐 𝑎 cos 𝑎
1 1
c) tan 𝛼o = atau cot 𝛼 o =
𝑐𝑜𝑡 𝑎 tan 𝑎

2. Identitas trigonometri dasar yang diperoleh dari hubungan teorema phythagoras


a) Sin2 𝛼 o + cos2 𝛼 o = 1
b) 1 + tan2 𝛼 o= sec2 𝛼 o
c) 1 + cot2 𝛼 o= cosec2 𝛼 o

3. Identitas trigonometri dasar yang diperoleh dari hubungan teorema Pythagoras


a. Sin 2 𝛼 o + cos 𝛼 o =1
b. 1 + tan2 𝛼 o = sec2 𝛼o
c. 1 + cot2 𝛼 o = cosec2 𝛼 o

CONTOH

Diketahui cosec 𝛽 =2 dan 𝛽 sudut di kuadran kedua. Hitunglah :


a) Cot 𝛽 b) sin 𝛽 c) cos 𝛽

Jawab :

a) Dengan menggunakan rumus 5-18c:

25
1 + cot2 𝛽 = cosec2 𝛽
 cot2 𝛽 = cosec2 𝛽 -1
 cot2 𝛽 = (2)2 -1 = 3
 cot 𝛽 = -√3 atau cot 𝛽 = √3
karena 𝛽 sudut di kuadran II, diambil cot 𝛽 = -√3
jadi, cot 𝛽 = - √3

b) Dengan menggunakan rumus kebalikan:


1 1
Sin 𝛽 = =2
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛽

1
Jadi, sin 𝛽 = 2

c) Dengan menggunakan rumus perbandingan :


cos 𝛽
Cot 𝛽 =
sin 𝛽

 Cos 𝛽 = sin . cot 𝛽


1 1
 Cos 𝛽 = ( 2 )(-√3 ) = - 2 √3

1
Jadi, cos 𝛽 = - 2 √3 .

LEMBAR KOMPETENSI

26

Anda mungkin juga menyukai