A. Pernyataan
Kalimat dekleratif (pernyataan) adalah kalimat yang mempunyai nilai nilai benar atau
salah saja, dan tidak keduanya pada saat yang sama. Nilai kebenaran kalimat
disesuaikan dengan keadaan sebenarnya.
1. Ingkaran (negasi)
Perhatikan pernyataan “ Jakarta adalah ibu kota RI”
Bagaimana ingkaran (negasi) pernyataan tersebut? Dengan mudah dapat dijawab
“Jakarta bukan ibu kata RI” atau “Tidak benar Jakarta adalah ibu kota RI” jika
pernyataan awal bernilai benar maka ingkarannya bernilai salah.
Ingkaran pernyataan p atau negasi p dinyatakan dengan “p”. jika p pernyataan bernilai
benar, maka p bernilai salah. Sebaliknya jika p bernilai salah, maka p bernilai benar.
Cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mendapatkan ingkaran suatu pernyataan
adalah menambahkan kata “bukan” atau “tidak benar” pada kalimat.
Contoh:
1. p : Kuala Lumpur ibu kota Malaysia (B)
p : Kuala Lumpur bukan ibu kota Malaysia (S)
Atau p : Tidak benar Kuala Lumpur ibu kota Malaysia (S)
4. s : 10 – 3 < 5 (S)
s : Tidak benar bahwa 10 – 3 < 5 (B)
Atau s : 10 – 3 5
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dibuat table nilai kebenaran untuk ingkaran
(negasi) sebagai berikut:
p p
B S
S B
Pernyataan Negasi/Ingkaran
Semua ……. Ada/beberapa…..tidak….
Ada/beberapa….. Semua….tidak…..
Sama dengan ( = ) Tidak sama dengan
Lebih dari ( > ) Kurang dari atau sama dengan
Lebih dari atau sama dengan Kurang dari ( < )
Kurang dari ( < ) Lebih dari atau sama dengan
Kurang dari atau sama dengan Lebih dari ( > )
Contoh
Tentukan negasi dari pernyataan berikut:
a. Semua hewan berkaki empat.
b. Ada ikan yang bernapas dengan paru-paru
c. Ada manusia yang tidak dapat hidup di daerah pegunungan.
d. Semua siswa SMK tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi
e. 3 + 12 : 4 < 5
Penyelesaian :
a. Ada hewan yang tidak berkaki empat.
b. semua ikan tidak bernapas dengan paru-paru
c. semua manusia dapat hidup di daerah pegunungan.
d. Beberapa siswa SMK dapat melanjutkan ke perguruan tinggi
e. 3 + 12 : 4 5
2. Pernyataan majemuk
Dalam pelajaran logika (matematika) kata hubung kalimat diterjemahkan sebagai kata
hubung logika, yaitu : konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi.
A. Konjungsi
Konjungsi dari pernyataan p dan q adalah pernyataan majemuk yang dibentuk dari
pernyataan p dan q dengan menggunakan kata penghubung “dan”. Konjungsi
dilambangkan dengan notasi “”
Jika p dan q adalah dua pernyataan, maka p q ( dibaca p dan q).
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat konjungsi.
1. p : Saham adalah surat berharga.
q : Saham diperjual belikan di bursa efek.
p q : Saham adalah surat berharga dan diperjual belikan di bursa efek
p q pq
B B B
B S S
S B S
S S S
Contoh:
B. Disjungsi
Konjungsi dari pernyataan p dan q adalah pernyataan majemuk yang dibentuk
dari pernyataan p dan q dengan menggunakan kata penghubung “atau”. Konjungsi
dilambangkan dengan notasi “ ”
Jika p dan q adalah dua pernyataan, maka p q ( dibaca p atau q).
Nilai kebenaran disjungsi dari dua pernyataan p dan q dapat dilihat pada table berikut:
p q pq
B B B
B S B
S B B
S S S
Contoh :
1. p : 102 = 100 (B)
q : 3 adalah bilangan ganjil (B)
p q : 102 = 100 atau 3 adalah bilangan ganjil (B)
C. Implikasi
Banyak pernyataan dalam komunikasi sehari-hari, tidak terkecuali dalam
matematika yang merupakan pernyataan bersyarat. Ciri utama pernyataan ini adalah
berbentuk “ jika ….maka….”
Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Jika kamu bekerja keras, maka kamu akan berhasil
2. Jika x + 3 = 5 maka x > 3
Pernyataan majemuk “jika p, maka q” yang dibentuk dari pernyataan p dan q disebut
implikasi dan ditulis p q. Pernyataan p q dapat dibaca “jika p maka q”.
Seperti halnya konjungsi dan disjungsi dalam implikasi juga tidak diharuskan adanya
hubungan antara komponen-komponennya. Tentu saja sebuah implikasi dapat bernilai
benar atau salah. Nilai kebenaran dari implikasi dari p dan q adalah sebagai berikut
implikasi p q bernilai salah jika p bernilai benar dan q bernilai salah dalam hal lain
implikasi bernilai benar
p q p q
B B B
B S S
S B B
S S B
D. Biimplikasi
Pada Biimplikasi p q, p disebut syarat perlu dan cukup bagi q dan q syarat perlu
dan cukup bagi p. nilai kebenaran pernyataan p q dapat pula diartikan sebagai
p q q p
p q p q
B B B
B S S
S B S
S S B
Nilai kebenaran p q q p
p q p q qp p q q p
B B B B B
B S S B S
S B B S S
S S B B B
Dari tabel p q bernilai benar jika p dan q bernilai sama, dalam kasus lain
biimplikasi bernilai salah.
Contoh:
Penyelesaian
c. p : 5 < 1 (S)
q : 32 > 9 (S)
p q : 5 < 1 jika dan hanya jika 32 > 9 (S)
a. Negasi konjungsi
Contoh:
Tentukan negasi dari pernyataan berikut:
a. 2 + 3 = 5 dan 5 bilangan prima.
b. Hana mengonsumsi vitamin dan berolahraga setiap hari.
c. Semua siswa berada di dalam kelas dan belajar.
Penyelesaian:
a. 2 + 3 5 atau 5 bukan bilangan prima.
b. Hana tidak mengonsumsi vitamin atau tidak berolahraga setiap hari.
c. Ada siswa yang tidak berada di dalam kelas atau ada siswa yang tidak belajar.
b. Negasi disjungsi
Contoh:
Tentukan negasi dari pernyataan berikut:
a. Hari ini hujan atau angin bertiup kencang
b. Daerah rawan gempa di Indonesia adalah Jakarta atau Banda Aceh
Penyelesaian:
a. Hari ini tidak hujan dan angin tidak bertiup kencang
b. Daerah rawan gempa di Indonesia adalah bukan Jakarta dan bukan Banda Aceh
c. Negasi implikasi
Contoh :
Tentukan negasi dari pernyataan berikut:
6
a. Jika 3 adalah bilangan rasional, maka 3 dapat dibuat pecahan
2
b. Jika efisiensi manajemen di tingkatkan, maka keuangan perusahaan akan naik
c. Jika segitiga tersebut sama sisi, maka ketiga sudut segitiga besarnya sama
d. Jika Narda siswa SMA maka ia tidak mengikuti praktik kerja industri.
Penyelesaian:
6
3 adalah bilangan rasional, dan 3 tidak dapat dibuat pecahan
2
a. Efisiensi manajemen di tingkatkan, dan keuangan perusahaan tidak akan naik
b. Segitiga tersebut sama sisi, dan ketiga sudut segitiga besarnya tidak sama
c. Narda siswa SMA dan ia mengikuti praktik kerja industri.
d. Negasi biimplikasi
contoh:
1. Tentukan negasi dari pernyataan berikut:
a. Ujian dibatalkan jika dan hanya jika hari ini hujan.
b. Suatu Negara maju jika dan hanya jika terletak di Benua Eropa
Penyelesaian:
a. Ujian dibatalkan jika dan hanya jika hari ini tidak hujan, atau
Ujian tidak dibatalkan jika dan hanya jika hari ini hujan.
b. Suatu Negara maju jika dan hanya jika tidak terletak di Benua Eropa, atau
Suatu Negara tidak maju jika dan hanya jika terletak di Benua Eropa
Dari suatu implikasi, misalnya p q, dapat diperoleh implikasi lain yaitu sebagai
berikut:
1. Konvers dari “p q” adalah “q p”
2. Invers dari “p q” adalah “p q”
3. Kontraposisi “p q” adalah “q p”
Contoh:
1. Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari implikasi berikut:
a. Jika 2 + 4 > 5, maka 5 merupakan bilangan prima.
b. Jika saya sakit maka saya pergi ke dokter
Penyelesaian:
a. Jika 2 + 4 > 5, maka 5 merupakan bilangan prima.
Konvers “q p” :
Jika 5 merupakan bilangan prima, maka 2 + 4 > 5
Invers dari “p q” :
Jika 2 + 4 5, maka 5 merupakan bukan bilangan prima
Kontraposisi “q p”
Jika 5 merupakan bukan bilangan prima, maka 2 + 4 5
D. Penarikan Kesimpulan
1. Modus Ponen.
Modus ponen adalah argumentasi atau penarikan kesimpulan yang disajikan dalam
bentuk sebagai berikut:
Premis 1 : p q
Premis 2 : p
Konklusi : q
Contoh:
1. Premis 1 : Jika seseorang menjadi pengusaha, maka ia memiliki banyak karyawan
Premis 2 : Ahmad seorang pengusaha.
Konklusi : Ahmad memiliki banyak karyawan.
2. Premis 1 : Jika n bilangan ganjil, maka n2 bilangan ganjil.
Premis 2 : 5 bilangan ganjil.
Konklusi : 52 merupakan bilangan ganjil.
2. Modus tollens.
Modus tollens adalah argumentasi yang disajikan dalam bentuk sebagai berikut:
Premis 1 : p q
Premis 2 : q
Konklusi : p
Contoh:
1. Premis 1 : Jika musim kemarau datang, maka penduduk kekurangan air.
Premis 2 : Penduduk tidak kekurangan air.
Konklusi : Musim kemarau tidak datang.
2. Premis 1 : Jika suatu Negara tidak korupsi, maka semua penduduk tidak miskin.
Premis 2 : ada penduduk Negara India yang miskin.
Konklusi : Di India masih ada korupsi.
3. Silogisme
Silogisme adalah argumentasi yang di sajikan dalam bentuk sebagai berikut:
Premis 1 : p q
Premis 2 : q r
Konklusi : p r
Contoh:
3. Premis 1 : Jika hari ini hari minggu, maka ayah tidak bekerja.
Premis 2 : Jika ayah tidak bekerja, maka kami pergi berlibur.
Konklusi : Jika hari ini hari minggu, maka kami pergi berlibur.
LATIHAN MODUL 1
1. Tentukan negasi dari pernyataan “Semua bilangan asli adalah bilangan cacah”
3. Diketahui pernyataan :
p : saya lulus ujian
q : semua keluarga berbahagia
r : saya melanjutkan ke perguruan tinggi
t : saya bekerja
Buatlah pernyataan berikut:
a. p q ( Saya lulus ujian dan semua keluarga berbahagia )
b. r t ( Saya tidak melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja )
c. p t ( Jika saya tidak lulus ujian maka saya tidak bekerja )
d. p t ( Saya tidak lulus ujian jika dan hanya jika saya bekerja )
5. Tuliskan negasi dari kalimat “Jika ibu pergi berbelanja, maka kami makan malam
bersama”
Jawaban : Ibu pergi berbelanja, dan kami makan malam tidak bersama