Anda di halaman 1dari 56

Dalam ilmu logika informatika / logika matematika / matematika diskrit dikenal beberapa cara

penarikan kesimpulan, di antaranya:

1. Modus Ponens

2. Modus Tollens

3. Penambahan Dusjungsi

4. Penyederhanaan Konjungsi

5. Silogisme Disjungsi

6. Silogisme Hipotesis

7. Dilema

Berikut penjelasannya:

MODUS PONENS
Modus ponens adalah metode penarikan kesimpulan apabila ada pernyataan "p q" dan
diketahui "p" maka bisa ditarik kesimpulan "q".

Contoh dalam kalimat:


p : Hari ini hari Senin.
q : Saya belajar Matematika Diskrit.
pq : Jika hari ini hari Senin maka saya belajar Matematika Diskrit.
p : Hari ini hari Senin.
kesimpulan(q) : Saya belajar Matematika Diskrit.

Tabel kebenaran modus ponens ((p q) p) q :

tabel 1: tabel kebenaran modus ponens

MODUS TOLLENS
Modus tollens adalah metode penarikan kesimpulan apabila ada pernyataan "p q" dan
diketahui "-q" maka bisa ditarik kesimpulan "-p".

Contoh dalam kalimat:


p : Hari ini hari Senin.
q : Saya belajar Matematika Diskrit.
pq : Jika hari ini hari Senin maka saya belajar Matematika Diskrit.
-q : Saya tidak belajar Matematika Diskrit.
kesimpulan(-p) : Hari ini bukan hari Senin.

Tabel kebenaran modus tollens ((p q) -q) -p:

tabel 2: tabel kebenaran modus tollens

PENAMBAHAN DISJUNGSI
Penarikan kesimpulan dengan menambahkan disjungsi didasarkan pada fakta yakni jika suatu
kalimat dihubungkan dengan "v" maka kalimat itu akan bernilai benar jika sekurang-kurangnya
salah satu komponennya bernilai benar.

Contoh dalam kalimat:


p : Saya mengambil mata kuliah Logika Matematika.
q : Saya mengambil mata kuliah Kalkulus.
kesimpulan (p v q) : Saya mengambil mata kuliah Logika Matematika atau Kalkulus.

Tabel kebenaran penambahan disjungsi (p q) (p v q)

tabel 3: tabel kebenaran penambahan disjungsi

PENYEDERHANAAN KONJUNGSI
Jika suatu kalimat dihubungkan dengan "" maka dapat diambil salah satu komponennya secara
khusus.

Contoh dalam kalimat:


pq : Saya mengambil mata kuliah Logika Matematika dan Kalkulus.
kesimpulan1(p) : Saya mengambil mata kuliah Logika Matematika.
kesimpulan2(q) : Saya mengambil mata kuliah Kalkulus.

Tabel kebenaran penyederhanaan konjungsi (p q) p atau (p q) q

tabel 4: tabel kebenaran penyederhanaan konjungsi


SILOGISME DISJUNGSI
Silogisme disjungsi adalah penarikan kesimpulan dimana jika diberikan dua pilihan "p" atau "q"
sedangkan "q" tidak dipilih maka kesimpulannya yang dipilih adalah "p".

Contoh kalimat:
pvq : Bulan ini saya akan mudik ke Yogyakarta atau pergi ke Bali.
-q : Bulan ini saya tidak pergi ke Bali.
kesimpulan(p) : Bulan ini saya mudik ke Yogyakarta.

Tabel kebenaran silogisme disjungsi ((p v q) -q) p atau ((p v q) -p) q

tabel 5: tabel kebenaran silogisme disjungsi

SILOGISME HIPOTESIS
Silogisme Hipotesis adalah jika diketahui "p q" dan "q r" maka kesimpulannya "p r".

Contoh kalimat:
p : Saya belajar.
q : Saya bisa mengerjakan soal.
r : Saya lulus ujian.
pq : Jika saya belajar maka saya akan bisa mengerjakan soal.
qr : Jika saya bisa mengerjakan soal maka saya lulus ujian.
kesimpulan (p r) : Jika saya belajar maka saya lulus ujian.

Tabel kebenaran silogisme hipotesis (p q) (q r) (p r).

tabel 6: tabel kebenaran silogisme hipotesis

DILEMA
Dilema adalah penarikan kesimpulan jika diketahui "p v q" dan "p r" dan "q r" maka
kesimpulannya adalah "r".

Contoh kalimat:
p : Hari ini Rizki ulang tahun.
q : Kemarin Bambang juara LKS nasional.
r : Saya akan ditraktir makan bakso.
pvq : Hari ini Rizki ulang tahun dan Kemarin Bambang juara LKS nasional.
pr : Jika hari ini Rizki ulang tahun maka saya akan ditraktir makan bakso.
qr : Jika kemarin Bambang juara LKS nasional saya akan ditraktir makan bakso.
kesimpulan(r) : Saya akan ditraktir makan bakso.
tabel kebenaran dilema ((p v q) (p r) (q r)) r

tabel 7: tabel kebenaran dilema

Perhatikan ilustrasi berikut ini!

Anda adalah seorang siswa SMK yang baru saja lulus sekolah
dan langsung memulai berwirausaha dengan berdagang, yang
sebagian modalnya Anda pinjam dari seorang teman. Anda
berjanji, Bila saya tidak rugi, saya akan melunasi semua utang
saya sesegera mungkin. Keadaan berikut ini, yang manakah
Anda dapat dikatakan ingkar janji?

i) Anda tidak rugi dan Anda melunasi utang dengan segera

ii) Anda tidak rugi dan Anda tidak melunasi utang dengan segera

iii) Anda melunasi utang padahal anda rugi

iv) Anda melunasi utang dan Anda tidak rugi

Jelas bahwa tanpa logika, kita sering melakukan kesalahan


dalam penarikan kesimpulan.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita di hadapkan pada
suatu keadaan yang mengharuskan kita untuk membuat suatu
keputusan. Agar keputusan kita itu baik dan benar, maka terlebih
dahulu kita harus dapat menarik kesimpulan-kesimpulan dari
keadaan yang kita hadapi itu, dan untuk dapat menarik
kesimpulan yang tepat diperlukan kemampuan menalar yang
baik.

Kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik


kesimpulan yang tepat dari bukti-bukti yang ada dan menurut
aturan-aturan tertentu. Lalu apa kaitannya dengan logika?
Logika adalah ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar.
Secara bahasa, logika berasal dari kata logos (bahasa Yunani),
yang artinya kata, ucapan, pikiran. Kemudian pengertian itu
berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Logika dalam pengertian
ini adalah berkaitan dengan argumen-argumen, yang
mempelajari metode-metode dan prinsip-prinsip untuk
,menunjukkan keabsahan (sah atau tidaknya) suatu argumen,
khususnya yang dikembangkan melalui penggunaan metode-
metode matematika dan simbol-simbol matematika dengan
tujuan untuk menghindari makna ganda dari bahasa yang biasa
kita gunakan sehari-hari.
Pengertian Pernyataan dan Bukan Pernyataan
Sebelum membahas pernyataan, terlebih dahulu kita bahas
pengertian kalimat. Kalimat adalah rangkaian kata yang disusun
menurut aturan bahasa yang mengandung arti.
Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau
salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah. (pernyataan disebut
juga preposisi, kalimat deklaratif). Benar diartikan ada
kesesuaian antara apa yang dinyatakan dengan keadaan yang
sebenarnya.
Perhatikan beberapa contoh berikut!

1. Al-Quran adalah sumber hukum pertama umat Islam

2. 4 + 3 = 8
3. Frodo mencintai 1

4. Asep adalah bilangan ganjil

Contoh nomor 1 bernilai benar, sedangkan contoh nomor 2


bernilai salah, dan keduanya adalah pernyataan. Sementara
contoh nomor 3 dan 4 adalah kalimat yang tidak mempunyai arti.
Sekarang perhatikan contoh di bawah ini!

1. Rapikan tempat tidurmu!

2. Apakah hari ini akan hujan?

3. Indah benar lukisan ini!

4. Berapa orang yang datang?

Kalimat di atas tidak mempunyai nilai benar atau salah,


sehingga bukan pernyataan.
Catatan:
Suatu pernyataan biasa kita simbolkan dengan huruf
kecil p,q,r,s, dan sebagainya.
Kalimat Terbuka
Perhatikan contoh berikut ini!

1. yang duduk di bawah pohon itu cantik rupanya

2. seseorang memakai kacamata

3. 2x + 8y > 0

4. x + 2 = 8
Keempat contoh di atas belum tentu bernilai benar atau salah.
Kalimat yang demikian itu dinamakan kalimat terbuka. Kalimat
terbuka biasanya ditandai dengan adanya variabel (peubah). Jika
variabelnya diganti dengan konstanta dalam semesta yang
sesuai maka kalimat itu akan menjadi sebuah pernyataan.
Variabel (Peubah) adalah lambang yang menunjukkan anggota
yang belum tentu dalam semesta pembicaraan,
sedangkan konstanta adalah lambang yang menunjukkan
anggota tertentu dalam semesta pembicaraan.
Pengganti variabel yang menyebabkan kalimat terbuka menjadi
pernyataan yang bernilai benar,
disebut selesaian atau penyelesaian.
Contoh:

x+2=8

x adalah variabel, 2 dan 8 adalah konstanta, dan x = 6 untuk x


anggora bilangan real adalah selesaian.

Secara skematik, hubungan kalimat, pernyataan, dan kalimat


terbuka dapat kita rumuskan sebagai berikut:

Pernyataan Majemuk
Logika merupakan sistem matematika artinya memuat unsur-
unsur yaitu pernyataan-oernyataan dan operasi-operasi yang
didefinisikan. Operasi-operasi yang akan kita temui berupa kata
sambung logika (conective logic):
: Merupakan lambang operasi untuk negasi

: Merupakan lambang operasi untuk konjungsi

: Merupakan lambang operasi untuk disjungsi

: Merupakan lambang operasi untuk implikasi

: Merupakan lambang operasi untuk biimplikasi

1) Negasi (Ingkaran) Sebuah Pernyataan


Dari sebuah pernyataan tunggal (atau majemuk), kita bisa
membuat sebuah pernyataan baru berupa ingkaran dari
pernyataan itu. ingkaran disebut juga negasi atau
penyangkalan. Ingkaran menggunakan operasi uner (monar)
atau .

Jika suatu pernyataan p benar, maka negasinya p salah, dan


jika sebaliknya pernyataan p salah, maka negasinya p benar.
Definisi tersebut dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:

B = benar

S = salah
Perhatikan cara membuat ingkaran dari sebuah pernyataan serta
menentukan nilai kebenarannya!

1. p : kayu memuai bila dipanaskan (S)


p: kayu tidak memuai bila dipanaskan (B)
2. r : 3 bilangan positif (B)
r : (cara mengingkar seperti ini salah)
3 bilangan negatif

(seharusnya) 3 bukan bilangan positif (S)

2) Pernyataan Majemuk
Pernyatan majemuk adalah pernyataan baru yang dibentuk
dengan merantgkaikan pernyataan-pernyataan tunggal dengan
kata sambung logika.

Contoh:

disebut konjungsi

disebut disjungsi

disebut Implikasi

disebut biimplikasi

3) Konjungsi ( )
Konjungsi dua pernyataan p dan q bernilai benar hanya jika
kedua pernyataan komponennya bernilai benar. Dan jika salah
satu atau kedua pernyataan komponennya salah, maka
konjungsi itu salah.
Dengan tabel kebenaran
Contoh:

1. p : 5 bilangan prima (B)


q : 5 bilangan ganjil (B)
: 5 bilangan prima dan ganjil (B)

4) Disjungsi/ Alternasi ( )
Disjungsi dari dua buah pernyataan p dan q bernilai benar asal
salah satu atau kedua pernyataan komponennya benar. Dan jika
kedua pernyataan komponennya salah, maka konjungsi itu salah.
(Disjungsi seperti ini disebut disjungsi inklusif)
Dengan tabel kebenaran

Contoh:
1. p : 1 akar persamaan (B)
q : -1 akar persamaan (B)
: 1 atau -1 akar persamaan (B)

2. p : Bogor di Jawa barat (B)


q : Bogor itu kota propinsi (S)
: Bogor di Jawa Barat atau ibu kota propinsi (B)
5) Implikasi/ Kondisional ( )
boleh dibaca:
jika p maka q
q hanya jika p
p syarat perlu untuk q
q syarat cukup untuk p
p disebut anteseden atau hipotesis
q disebut konsekuen atau konklusi
Implikasi bernilai benar jika konsekuennya bernilai benar
atau anteseden dan konsekuen kedua-duanya salah, dan bernilai
salah jika antesedennya bernilai benar, sedangkan
konsekuennya salah.
Dengan tabel kebenaran

Contoh:

1. Jika 2 x 2 = 4, maka 4 : 2 = 2 (B)

(B) (B)

2. Jika manusia bersayap , maka kita bisa terbang (B)

(S) (S)

6) Biimplikasi atau Bikondisional ( )


boleh dibaca:
p jika dan hanya jika q (disingkat p jhj q)
jika p maka q, dan jika q maka p
p syarat perlu dan cukup untuk q
q syarat perlu dan cukup untuk p
biimplikasi bernilai benar apabila anteseden dan
konsekuen kedua-duanya bernilai benar atau kedua-duanya
bernilai salah. Jika tidak demikian maka biimplikasi bernilai salah.
Dengan tabel kebenaran

Contoh:

1. 2 x 2 = 4 jika dan hanya jika 4 : 2 = 2 (B)

(B) (B)

2. 2 x 4 = 8 jika dan hanya jika 8 : 4 = 0 (S)

(B) (S)

Konvers, Invers, dan Kontraposisi


Dari pernyataan berbentuk implikasi dapat kita turunkan
pernyataan-pernyataan baru yang disebut invers, konvers, dan
kontraposisi.

Implikasi :

Inversnya :
Konversnya :

Kontraposisinya :

Contoh:

Implikasi : Jika harimau bertaring, maka ia binatang buas

Inversnya : Jika harimau tidak bertaring, maka ia bukan binatang


buas

Konversnya : Jika harimau binatang buas, maka ia bertaring

Kontraposisinya : Jika harimau bukan binatang buas, maka ia


tidak bertaring

Dengan tabel kebenaran:

Implikasi Invers Konvers K

B B S S B B B B

B S S B S B B S

S B B S B S S B

S S B B B B B B

Dari tabel di atas terlihat bahwa implikasi mempunyai nilai


kebenaran sama dengan kontraposisi, dan nvers dengan konvers
i. Sehingga dapat kita katakan bahwa implikasi setara dengan
kontraposisi dan invers setara dengan konvers. Bisa kita tulis:
Catatan:
artinya ekivalen
Contoh:

Buatlah pernyataan yang setara dengan pernyataan: jika ia


benar-benar mencuri, maka pada saat pencurian harus berada di
tempat ini.

Jawab:

Implikasi setara dengan kontraposisi. Maka pernyataan itu dapat


diubah menjadi, jika pada saat pencurian tidak berada di tempat
itu, maka ia tidak mencuri.

Penarikan Kesimpulan (Inferensi)


1) Pengertian Argumen
Perhatikan beberapa contoh argumen berikut ini!

1. Jika harga barang naik, maka permintaan barang turun (premis


1)

Harga barang naik


(premis 2)

Jadi permintaan barang turun


(konklusi)

2. Jika , maka (premis 1)

(premis 2)
Jadi (konklusi)

Dari contoh-contoh di atas, maka dapat kita rumuskan:

Argumen adalah serangkaian pernyataan-pernyataan yang


mempunyai ungkapan-ungkapan pernyataan penarikan
kesimpulan
Argumen terdiri dari dua kelompok pernyatan,
yaitu premis (pernyataan-pernyataan sebelum kesimpulan) dan
sebuah konklusi (kesimpulan).
2) Modus ponens, modus tollens, dan sillogisma
Sekarang kita akan membahas 3 bentuk argumentasi yang sah,
yaitu modus ponens, modus tollens, dan sillogisma.

1. Modus ponens

Modus ponens disebut juga kaidah pengasingan.

Bentuknya sebagai berikut:

(premis 1) berupa implikasi

(premis 2) berupa anteseden

(konklusi)

Keabsahan (sah atau tidaknya) sebuah argumen dapat dilihat


melalui tabel kebenaran.
B B B

B S S

S B B

S S B

Argumentasi ini sah karena untuk premis dan p benar,


konklusi q juga benar.
Contoh:

Jika harga barang naik, maka permintaan barang turun

Harga barang naik

Jadi permintaan barang turun

2. Modus tollens

Modus tollens disebut juga kaidah penolakan.

Bentuknya sebagai berikut:

(premis 1) berupa implikasi

(premis 2) berupa negasi dari konsekuen


-

(konklusi)

Keabsahannya diperlihatkan dengan tabel kebenaran berikut:

B B S S B

B S S B S

S B B S B

S S B B B

Argumen ini sah, karena untuk premis dan benar,


konklusi juga benar.

Contoh:

Persamaan , , maka dan berlainan

dan tidak berlainan

Jadi persamaan ,

3. Silogisma

Bentuknya sebagai berikut:

(premis 1) berupa implikasi

(premis 2) berupa implikasi


-

(konklusi)

Keabsahannya diperlihatkan dengan tabel kebenaran berikut:

B B B B B B

B B S B S S

B S B S B B

B S S S B S

S B B B B B

S B S B S B

S S B B B B

S S S B B B

Argumen ini sah, karena untuk premis dan benar,


konklusi

juga benar.

Contoh:

Jika , maka
Jika , maka

Jadi jika , maka

Kompetensi Dasar :
Menggunakan operasi dan sifat-sifat serta manipulasi aljabar dalam pemecaham
masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, logaritma, persamaan kuadrat,
fungsi kuadrat, sistem persamaan linear kuadrat, pertidaksamaan, logika matematika.

Indikator :
1. Menentukan nilai kebenaran.
2. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan.
3. Menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan majemuk beserta
ingkarannya.
4. Menarik kesimpulan.

1. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Negasi.


Ilmu matematika yang mempelajari tentang pola pikir yang logis(masuk akal) dan tepat
adalah Logika Matematika. Penyampaian pemikiran atau gagasan melalui kalimat,
dalam logika matematika kalimat yang dimaksud adalah pernyataan dan kalimat
terbuka.

1. Pernyataan.
Suatu kalimat yang dapat ditentukan nilai benar atau salahnya dan tidak sekaligus benar
dan salah disebut pernyataan. Pernyataan juga disebut Kalimat Deklaratif.
Perhatikan contoh-contoh berikut, manakah yang merupakan pernyataan:

1. Matahari terbit di sebelah timur.


2. Semarangberada di Jawa Tengah.
3. 3 adalah bilangan genap.
4. Terdapat 31 hari pada bulan September.
5. Gadis di depanku cantik sekali.
6. x + 3 = 7.
Dari contoh diatas yang merupakan pernyataan adalah kalimat a,b,c,d sedangkan
kalimat e dan f bukan pernyataan karena tidak bisa ditentukan nilai kebenarannya.

Setiap pernyataan memiliki nilai kebenaran. Pernyataan yang benar nilai kebenarannya
B. Pernyataan yang salah nilai kebenarannya S.

Cara menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan ada 2 cara, yaitu :

1. Cara Empiris : nilai kebenaran berdasarkan fakta / kenyataan pada


waktu dan tempat tertentu.
Contoh : Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia.

1. Cara Non Empiris : nilai kebenaran mutlak.


Contoh : Air laut asin rasanya.

1. Kalimat Terbuka.
Kalimat yang memuat variable sehingga belum dapat ditentukan nilai benar atau salah
disebut Kalimat Terbuka. Apabila peubah/variable diganti sesuatu maka kalimat
tersebut bernilai B atau S.
Perhatikan contoh berikut :

1. 3x + 4 = 7, x B
2. x 8x + 15 = 0, x R
2

3. Log x = 5.
4. p adalah bilangan prima kurang dari 10.
Dari contoh diatas apabila variable x dan p diganti kalimat terbuka tersebut menjadi
pernyataan. Pengganti variable x dan p yang menjadikan pernyataan bernilai benar
disebut penyelesaian.

1. Ingkaran atau Negasi.


Ingkaran suatu pernyataan adalah suatu pernyataan baru yang disusun dari pernyataan
semula sehingga nilai kebenarannya berlawanan dengan nilai kebenaran pernyataan
semula.

Jika p adalah suatu pernyataan yang bernilai benar maka ingkarannya bernilai salah.
Iingkaran dari pernyataan p ditulis (-p) dibaca ingkaran p atau negasi p atau
bukan/tidak p.

Cara menentukan ingkaran dari suatu pernyataan adalah dengan menambahkan kata :

tidak benar bahwa.

tidak

bukan

Perhatikan contoh berikut :

1. p : 17 adalah bilangan prima. (B)

-p : 17 adalah bukan bilangan prima. (S)


2. p : 6 + 5 = 11. (B)

-p : 6 + 5 11. (S)

3. p : Ada bulan yang jumlah harinya 31 hari. (B)

-p :Tidak benar bahwa ada bulan yang jumlah harinya 31 hari. (S)
4. p : Sapi adalah binatang pemakan daging. (S)

-p : Sapi adalah bukan binatang pemakan daging. (B)

Latihan 1.
1. Manakah yang merupakan pernyataan, bukan pernyataan dan kalimat
terbuka ?
A. Bilangan asli terkecil adalah 0.
B. Salatiga adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah.
C. Desaku bersih dan rapi.
D. 3 2x = 5.
E. Terima kasih anda sopan di ruang ini.
F. Hari ini ada upacara bendera.
G. Tentukan nilai kebenaran
i. Gunung Krakatu berada di Jawa Timur.
ii. PresidenRIke-2 adalah Soeharto.
iii. Tana Toraja berada di Sulawesi Selatan.
iv. AC Milan pernah menjadi juara Liga Champion.
v. 36 adalah bilangan berpangkat 3.
vi. 2 +5 =7.
2 2 2

vii. Log 81 = 4.
viii. Jumlah sudut suatu segitiga adalah 180 . 0

ix. Tentukan penyelesaian dari kalimat terbuka berikut :


a. 5x + 2 = 27.
b. x 9=0
2

c. 3 = 2x

d. log x = -1.
e. Tentukan negasi dari pernyataan berikut :
a. Matahari terbenam di sebelah barat.
b. Air laut rasanya asin.
c. 2 adalah bilangan prima genap.
d. 4 adalah merupakan salah satu akar dari
Persamaan Kuadrat 2x 5x 12 = 0.
2

e. Tentukan ingkaran dari pernyuataan-


pernyataan berikut :
a. p : Kereta api adalah alat transportasi
udara.
b. q : Ayam adalah binatang berkaki
empat.
c. r : Jumlah 2 buah bilangan ganjil adalah
bilangan ganjil juga.
d. s : x = 5 adalah penyelesaian dari 5x 3
= 17.

1. B. Pernyataan Majemuk.
Kalimat yang diperoleh dengan menggabungkan dua buah pernyataan atau lebih
disebut Kalimat Majemuk. Dua pernyataan tersebut digabungkan dengan kata
sambung : dan, tetapi, atau, jika maka , jika dan hanya jika .
Dalam Matematika ada 4 macam pernyatan majemuk, yaitu :

1. Konjungsi.
2. Disjungsi
3. Implikasi
4. Bi-Implikasi

1. 1. Konjugsi.
Konjungsi adalah dua pernyataan yang dihubungkan dengan
katadan,tetapi,sedangkan. Konjungsi ditulis dengan lambang p q dibaca p
konjungsi g atau p dan q.
Perhatikan cerita berikut :

Ayah meminta tolong pada Della : Della ,tolong ambilkan buku dan pulpen.

1. Della datang membawa buku dan pulpen.


2. Della datang membawa buku saja.
3. Della datang membawa pensil saja.
4. Della datang tidak membawa apa-apa.
Dari cerita diatas , pernyataanya adalah

p : Ambilkan buku
q : Ambilkan pulpen

p q : Ambilkan buku dan pulpen

Della dinyatakan benar bila membawa buku dan pensil (A) sehingga dapat dibuat table
kebenaran sebagai berikut :

p q pq

B B B

B S S

S B S

S S S

Contoh :

1. p : Ada 365 hari dalam 1 tahun. (B)


q :Ada30 hari pada bulan September. (B)

p q : Ada 365 hari dalam 1 tahun dan ada 30 hari pada bulan September. (B)

2. p : 4 adalah factor dari 12. (B)


q : 4 adalah factor dari 12 (S)

p q : 4 adalah factor dari 12 dan 4 adalah factor dari 12. (S)


3. p : Semua binatang berkaki empat. (S)
q : Ayam binatang berkaki dua. (B)

p q : Semua binatang berkaki empat dan ayam binatang berkaki dua. (S)

4. p : 2 + 3 = 6. (S)
q : 6 adalah bilangan prima. (S)

pq : 2 + 3 = 6 dan 6 adalah bilangan prima. (S)

Latihan 2.
1. Tentukan komponen dari pernyataan-pernyataan berikut :
1. Bunga melati berwarna putih dan berbau harum.
2. Anita dan Anisa adalah siswa kelas X.
3. Anak itu cerdas tetapi pemalas.
4. 4 + 3 = 7 dan 4 X 3 = 12.
2. Diketahui : p : Hari ini ulangan Matematika.
q : Aku belum belajar.

Tulislah pernyataan-pernyataan yang dilambangkan dengan :

1. pq d. (p q)
2. p -q e.-(p -q)
3. -p -q f. (-p -q)
4. Faktor dari 12 adalah 3 dan 4.
5. Bandung dan Semarang berada di Jawa Tengah.
6. Luas segitiga adalah .a t dan diagonal-diagonal belah ketupat saling
tegak lurus.
7. Bilangan yang habis dibagi 3 adalah 15 dan 49.
3. Tentukan nilai kebenaran :
4. Diketahui ; p : pernyataan bernilai benar.
q : pernyataan bernilai salah.

Tentukan nilai kebenaran :

1. pq c. (p -q)
2. -p q d. (-p -q)

5. Buatlah table kebenaran :


A. (p q) r c. p (-q r)
B. (-p q) -r d. (p -q) -r

1. 2. Disjungsi
Disjungsi adalah dua pernyataan yang dihubungkan dengan kata atau . Disjungsi
ditulis dengan lambang p q dibaca p disjungsi q atau p atau q.
Perhatikan contoh berikut :

Isilah biodata dengan menggunakan pulpen warna hitam atau


biru
1. Agung mengisi biodata dengan pulpen warna hitam dan biru
bergantian.
2. Ema mengisi biodata dengan pulpen warna hitam.
3. Prast mengisi biodata dengan pulpen warna biru.
4. Elsa mengisi biodata dengan pulpen warna merah.
Dari cerita diatas, pernyataannya adalah :

p : Mengisi biodata dengan pulpen warna hitam.

q : Mengisi biodata dengan pulpen warna biru.

Apa yang dilakukan Agung, Ema dan Prast adalah bernilai benar sedangkan Elsa bernilai
salah, sehingga dapat dibuat table kebenaran:
p q p q

B B B

B S B

S B B

S S S

Contoh :

1. p : 5 + 3 = 8. (B)
q : 8 adalah bilangan genap. (B)

p q : 5 + 3 = 8 atau 8 adalah bilangan genap. (B)

2. p : 5 adalah bilangan prima (B)


q : 5 adalah factor dari 24. (S)

pq : 5 adalah bilangan prima atau 5 adalah factor dari 24 (B)

3. p : 2 X 3 = 5 (S)
q : 2 X 3 = 5 (B)

p q : 2 X 3 = 5 atau 2 X 3 = 5 (B)

4. p : 4 X 3 12. (S)
q : 12 adalah bilanga prima (S)

p q : 4 X 3 12 atau 12 adalah bilanga prima. (S)

Pada rangkaian arus listrik sederhana terdapat 2 rangkaian yaitu rangkaian seri dan
rangkaian paralel.

Pada rangkaian seri arus dari A menuju B dihubungkan oleh 2 buah saklar p dan q,
seperti gambar berikut :

A B

p q

Jika saklar p dihidupkan dan saklar q dihidupkan maka arus dari A sampai ke B.

Jika saklar p dihidupkan dan saklar q tidak dihidupkan maka arus dari A tidak sampai
ke B.

Jika saklar p tidak dihidupkan dan saklar q dihidupkan maka arus dari A tidak sampai
ke B.

Jika saklar p tidak dihidupkan dan saklar q tidak dihidupkan maka arus dari A tidak
sampai ke B.

Dengan demikian rangkain seri identik dengan konjungsi (p q ).


Pada rangkaian paralel arus dari A menuju B dihubungkan oleh 2 buah saklar p dan q,
seperti gambar berikut :

A B

Jika saklar p dihidupkan dan saklar q dihidupkan maka arus dari A sampai ke B.

Jika saklar p dihidupkan dan saklar q tidak dihidupkan maka arus dari A sampai ke B.

Jika saklar p tidak dihidupkan dan saklar q dihidupkan maka arus dari A sampai ke B.

Jika saklar p tidak dihidupkan dan saklar q tidak dihidupkan maka arus dari A tidak
sampai ke B.

Dengan demikian rangkain paralel identik dengan disjungsi (pq).

Latihan 3.
1. Tentukan komponen dari pernyataan-pernyatan berikut :
A. 4 adalah bilangan kuadrat atau bilangan genap.
B. Bengawan Solo di Jawa Tengah atau Gunung Bromo di Jawa
Timur.
C. 2(x + 3) = 2x + 6 atau x 4 = (x 2)(x + 2).
2

D. Diagonal-diagonal persegi panjang sama panjang atau saling


tegak lurus.
2. Diketahui p : Saya ingin memesan teh.
q : Saya ingin memesan ice cream.

Tulislah pernyatan diatas yang dilambangkan dengan :

1. p q c. -p -q
2. -p q d. (p q)
Tentukan nilai kebenaran :
1. Candi Prambanan terletak di Jawa Tengah atau DIY.
2. Kepala Negara RI adalah Presiden atau Perdana Menteri.
3. 5 adalah bilangan bulat atau bilangan ganjil.
4. 4 + 3 6
Buatlah table kebenaran
1. (p q) r
2. p (q r)
3. (-p q) -r
4. p (-q -r)
Tulislah pernyataan majemuk dari lambang berikut :
a.

A p q B

b. p

A B
q

c. q

A B

d.

p q

A s B

1. 3. Implikasi.
Jika dua pernyataan p dan q digabungkan dengan kata jika p maka q pernyataan
tersebut disebut implikasi yang dilambangkan dengan p q, implikasi tersebut dapat
dibaca :
1. Jika p maka q.
2. p berimplikasi q.
3. q hanya jika p.
4. p syarat cukup untuk q.
Pada implikasi p q

p disebut Anteseden (hipotesis)

q disebut Konsekuen (kesimpulan)

Tabel kebenaran Implikasi :

p q pq

B B B

B S S

S B B

S S B

Contoh :

1. p : 2 + 4 = 6 (B)
q : 6 adalah bilangan genap (B)

p q : Jika 2 + 4 = 6 maka 6 adalah bilangan genap. (B)

1. p : 5 < 7 (B)
q : 7 adalah bilangan genap. (S)
p q : Jika 5 < 7 maka 7 adalah bilangan genap. (S)

1. p : 4 + 3 = 12 (S)
q : 4 adalah factor dari 12. (B)

p q : Jika 4 + 3 = 12 maka 4 adalah factor dari 12. (B)

1. p : 3 4 = 1. (S)
q : 3 1 = 4. (S)

p q : Jika 3 4 = 1 maka 3 1 = 4. (B)

Tautologi dan Kontradiksi


Perhatikan table kebenaran berikut :

p q pq (p q) p ((p q) p q

B B B B B

B S S S B

S B B S B

S S B B B

Nilai kebenaran pada pernyataan majemuk diatas adalah semua benar (B) hal seperti itu
dinamakan Tautologi.
Sedangkan pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya semua S
dinamakanKontradiksi.
Perhatikan table kebenaran berikut ;

p q p q -(p q) -(p q) p

B B B S S

B S B S S

S B B S S

S S S B S

Latihan 4.
1. Tuliskan implikasi dari pernyataan berikut :
1. p :IndonesiaNegara Agraris.
q :IndonesiaSwasembada pangan

2. p : ABC adalah segitiga sama sisi.


q : ABC adalah segitiga sama kaki.

2. Tentukan nilai kebenaran :


A. Jika 3 adalah bilangan prima maka 3 adalah bilangan cacah.
B. 2 X 2 = 2 + 2 operasi perkalian sama dengan operasi
penjumlahan.
C. 3+4=7 3+ 4=7
D. Jika x = 4 maka x = 2.
2

3. Buatlah table kebenaran :


A. p(qr)
B. p (qr)
C. (p q) (qr)
D. (p q) (qr)
3 Selidiki pernyataan berikut manakah yang merupakan Tautology atau
Kontradiksi.
A. ((p q) -q) p
B. (p (p q)) p
3 Tentukan nilai x agar implkasi berikut bernilai benar (B) :
A. Jika 2x = 6 maka 3 adalah bilangan ganjil.
B. Jika x > 0 maka log x = 3.
C. Jika x = 9 maka 9 adalah bilangan prima.
2

D. Jika 5 + 3 = 8 maka 5.x = 25.

1. 4. Bi Implikasi
Jika dua pernyataan p dan q digabungkan dengan kata hubung jika dan hanya
jika pernyataan majemuk tersebut disebut Bi Implikasi dan dilambangkan p q
Tabel kebenaran Bi Implikasi.

p q p q

B B B

B S S

S B S

S S B

Contoh :
1. p : 8 X 2 = 16. (B)
q : 16 : 2 = 8. (B)

p q : 8 X 2 = 16 jika dan hanya jika 16 : 2 = 8 (B)

1. p : Nilai ulangan saya bagus. (B)


q : Saya menjawab soal dengan benar. (B)

p q : Nilai ulangan saya bagus jika dan hanya jika Saya menjawab soal dengan benar
(B)

1. p : 2 = 8. (B)
3

q : log 8 = 3. (B)

p q : 2 = 8 jika dan hanya jika log 8 = 3 (B)


3

Implikasi logis dan Bi Implikasi logis.


Perhatikan table kebenaran berikut :

p q pq pq p

B B B B

B S S B

S B S B

S S S B

Pernyataan majemuk pq p bernilai Benar semua, Implikasi yang semua nilai


kebenaranya B disebut Implikasi Logis.
Perhatikan table berikut :

p q ( pq) p ( pq) (p ( pq))p

B B B B B

B S S B B

S B S S B

S S S S B

Pernyataan majemuk (p ( pq))p bernilai Benar semua, Bi Implikasi yang semua nilai
kebenarannya B disebut Bi Implikasi Logis.

Latihan 5.
1. Diketahui p : Benar dan q : Salah, tentukan nilai kebenaran pernyataan
berikut :
a.( p q ) -p

b.(p-q) p

1. Buatlah table kebenaran :


a.(( pq) p) q

b. (p (pq)) p

1. Buatlah table kebenaran :


a.(pq) (q p)

b. (pq) -p
1. Selidiki pernyataan majemuk berikut :
1. ((pq) p) q
2. (pq) (-pq)

3. Bentuk Ekuivalen Pernyataan Majemuk.


Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen jika kedua pernyataan majemuk tersebut
mempunyai nilai kebenaran yang sama. Ekuivalensi dari dua pernyataan majemuk
dilambangkan dengan .

Perhatikan table kebenaran berikut :

p q -p -p q pq

B B S B B

B S S S S

S B B B B

S S B B B

Dari table diatas terlihat nilai kebenaran kolom ke-4 dan kolom ke-5 sama.

Jadi pernyataan majemuk -p q ekuivalen dengan p q . Atau bisa juga ditulis -p q


pq

Latihan 6.
1. Selidiki pernyataan majemuk berikut apakah ekuivalen atau tidak.
A. (p q) dan (-p -q)
B. (p q) dan (-p -q)
C. p q dan q -p
D. q p dan p -q
2. Tunjukkan dengan table kebenaran :
A. (p q) (q p)
B. (p q) r p (q r )
2 Dengan menggunakan table kebenaran tunjukkan bentuk ekuivalen :
A. p q (p q) (q p)
B. p q (-p q) (q p)
4. Negasi Pernyataan Majemuk.
Menentukan negasi suatu pernyataan p dilakukan dengan menambahkan katatidak /
bukan sehingga nilai kebenarannya berlawanan dengan pernyataan p. Bagaimana kalau
negasi pada pernyataan majemuk ?
Misalkan ada konjungsi sebagai berikut :

Seragam sekolah hari Senin adalah baju putih dan celana abu-abu

Dari konjungsi diatas p : baju putih

q : celana abu-abu

Selanjutnya akan kita tentukan pernyataan yang merupakan negasi dari konjungsi
diatas.

-p : Seragam hari Senin adalah baju bukan putih.

(Apakah pernyataan -p tersebut sudah mengingkari konjungsi diatas )

Atau

-q : Seragam hari Senin adalah celana bukan abu-abu.

(Apakah pernyataan -q tersebut sudah mengingkari konjungsi diatas )


Dari keterangan tersebut yang merupakan negasi dari konjungsi diatas adalah

Seragam hari Senin adalah baju bukan putih atau celana bukan abu-abu yang
dilambangkan dengan :

(p q) -p -q

Selanjutnya perhatikan disjungsi berikut :

Hari Minggu Aida akan pergi ke supermarket atau pergi ke kolam renang

Disjungsi diatas berarti Aida akan melakukan setidaknya satu dari kegiatan tersebut,
yaitu pergi ke supermarket atau pergi ke kolam renang.

p : pergi ke supermarket

q : pergi ke kolam renang

Negasi dari Disjungsi diatas kalau pada Hari Minggu Aida tidak melakukan kedua
kegiatan tersebut yaitu : Aida tidak pergi ke supermarket dan tidak pergi ke kolam
renang , yang dilambangkan dengan : (p q) -p -q

1. Ingkaran Konjungsi : (p q) -p -q
2. Ingkaran Disjungsi : (p q) -p -q
3. Ingkaran Implikasi : (p q) p -q
4. Ingkaran Bi Implikasi : -( pq) (p -q) ( q -p)
Contoh :

1. Hari ini hujan dan udara dingin.


Negasi : Hari ini tidak hujan atau udara tidak dingin.
1. Shinta pergi ke sekolah atau pergi ke Jakarta.
Negasi : Shinta tidak pergi ke sekolah dan tidak pergi ke Jakarta.
1. Jika saya rajin maka saya pintar.
Negasi : Saya rajin dan saya tidak pintar.

1. Ali mendapat gaji jika dan hanya jika Ali bekerja.


Negasi : Ali mendapat gaji dan Ali tidak bekerja , atau

Ali bekerja dan Ali tidak mendapat gaji.

Latihan 7.
1. Tunjukkan dengan table kebenaran :
a. (p q) -p -q

b. (p q) -p -q

c. (p q) p -q

d. -( pq) (p -q) ( q -p)

1. Tentukan negasi dari :


A. Gadis itu cantik tetapi sering bolos pelajaran.
B. Adasiswa yang tidak masuk sekolah dan ada siswa yang
terlambat.
C. Susan mau bermain basket atau bola volley.
D. 12 adalah bilangan genap atau 12 kurang dari 10.
E. Tentukan ingkaran dari pernyatan berikut :
i. Jika harga BBM naik maka ongkos angkutan naik.
ii. x = 3 jika dan hanya jika x = 16.
2

iii. Jika guru tidak masuk maka siswa senang.


iv. Jika pelajaran kosong maka ketua kelas atau wakil harus ke
ruang guru.
5. Konvers, Invers dan Kontraposisi.
Dari suatu Implikasi p q dapat dibentuk :

1. Konvers, yaitu : q p
2. Invers, yaitu : -p -q
3. Kontraposisi, yaitu : -q -p
Tabel kebenaran :

p q p q q p -p -q -q -p

B B B B B B

B S S B B S

S B B S S B

S S B B B B

* ** ** *

Dari table diatas terlihat bahwa :

Nilai kebenaran Implikasi = nilai kebenaran Kontraposisi.

Nilai kebenaran Konvers = nilai kebenaran Invers.

Diketahui suatu Implikasi :

Jika hujan deras maka halaman banjir.

1. Konvers : Jika halaman banjir maka hujan deras.


2. Invers : Jika hujan tidak deras maka halaman tidak banjir.
3. Kontraposisi : Jika halaman tidak banjir maka hujan tidak deras.

Latihan 8.
1. Tentukan Konvers, Invers dan Kontraposisi
A. Jika nilai ulangan bagus maka hatiku senang.
B. Jika guru mengajar dengan baik maka semua siswa senang.
C. Jika malam minggu maka ia akan datang mengunjungiku.
D. Jika tidak ada api maka tidak ada asap.
2. Tentukan Konvers, Invers dan Kontraposisi
A. Jika AC tegak lurus BD maka ABCD adalah layang-layang.
B. Jika 2 = 8 maka log 8 = 3.
3

C. Jika n bilangan ganjil maka 2n adalah bilangan genap.


D. Jika persamaan kuadrat memiliki akar-akar sama maka nilai
diskriminan = 0.
2 Tentukan Konvers, Invers dan Kontraposisi
a. -p -q

b. p ( p q)

c. ( p q) -q

d. ( p -q) r

6. Pernyataan Berkuantor.
Pernyataan berkuantor artinya pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas atau
jumlah. Pernyataan berkuantor mengandung kata semua, setiap, tiap-tiap, ada,
terdapat, beberapa dan sebagainya.
Terdapat dua macam kuantor, yaitu :

1. Kuantor Universal.
Disebut juga kuantor umum, ditandai dengan kata : semua, setiap, tiap-
tiap.Kuantor universal dilambangkan (x),p(x).
Contoh :

1. Semua siswa memakai seragam.


2. Tiap-tiap kelas selalu menjaga kebersihan.
3. Setiap manusia punya kesalahan.
4. Setiap bilangan asli adalah bilangan cacah.
5. (x), (xB x0)
1. Kuantor Eksistensial.
Disebut juga Kuantor Khusus, ditandai dengan kata : Ada, terdapat, beberapa .
Kuantor eksistensial dilambangkan (x), p(x)
Contoh :

1. Adasiswa yang tidak mengerjakan PR.


2. Terdapat bilangan prima yang genap.
3. Beberapa kelas sedang tidak belajar.
4. (x),( xB x+ 5x + 6 = 0)
5. (x),( xR x + 5 > 5)
1. Ingkaran Kuantor Universal.
p : Semua kucing berwarna putih.
-p : Tidak benar bahwa semua kucing berwarna putih.

-p :Adakucing yang tidak berwarna putih.

Secara umum ingkaran dari semua adalah ada/beberapa, dan dilambangkan :


( (x),p(x)) (x), -p(x)
1. Ingkaran Kuantor Eksistensial.
p :Adaperempuan yang menjadi presiden.

-p : Tidak ada perempuan yang menjadi presiden.

-p : Semua perempuan tidak menjadi presiden.

Secara umum ingkaran dari Ada/beberapa adalah semua, dan dilambangkan :


((x), p(x) ) (x),-p(x)

Latihan 9.
1. Tentukan jenis kuantor dari pernyataan berikut :
A. Semua orang asing berkulit putih.
B. Adaanak yang berani melawan orang tua.
C. Setiap hari matahari terbit di sebelah timur.
D. Terdapat bilangan genap yang merupakan bilangan kuadrat.
E. Tentukan nilai kebenaran :
i. Semua Presiden RI mempunyai Wakil Presiden.
ii. Setiap makhluk hidup akan menemui ajal.
iii. Adabilangan cacah yang negative.
iv. Adamakhluk hidup pemakan daging.
v. Tentukan ingkaran dari :
a. Setiap orang kaya hidup bahagia.
b. Setiap siswa menganggap matematika sulit.
c. Adapersamaan kuadrat yang tidak memiliki akar-
akar real.
d. Setiap x bilangan real, x lebih dari sama dengan 0.
2

e. Tentukan negasi dari :


a. (x), (xA x0)
b. (x), (xC x + 3 > 10 )
c. (x),( xB x+ 15x 16 = 0)
d. (x),( xR x> 2x )

7. Penarikan Kesimpulan
Dalam logika matematika kesimpulan ditarik dari beberapa pernyataan yang
diasumsikan (premis). Ada beberapa prinsip dalam penarikan kesimpulan yaitu:

1. Prinsip Modus Ponens.


Premis 1 :p q

Premis 2 :p

Konklusi : q

Contoh :

Premis 1 : Jika nanti sore tidak hujan maka Ardi pergi ke rumah Ika.
Premis 2 : Sore itu tidak hujan.

Konklusi : Ardi pergi ke rumah Ika.

1. Prinsip Modus Tolens.


Premis 1 :p q

Premis 2 : -q

Konklusi : -p

Contoh :

Premis 1 : Jika saya lulus maka saya pergi ke Bali.

Premis 2 : Saya tidak pergi ke Bali.

Konklusi : Saya tidak lulus.

1. Prinsip Silogisme.
Premis 1 :p q
Premis 2 :qr

Konklusi :p r

Contoh :

Premis 1 : Jika saya belajar maka nilaiku bagus.

Premis 2 : Jika nilaiku bagus maka saya naik kelas.

Konklusi : Jika saya belajar maka saya naik kelas.

Latihan 10.
1. Tuliskan kesimpulan dari premis-premis berikut :
A. p : Jika Novita berangkat sekolah maka ia memakai seragam.
1

p : Novita tidak memakai seragam.


2

1. p Jika Anisa sakit maka ia pergi ke dokter.


1:

p Anisa tidak pergi ke dokter.


2:

1. p : Jika 2x = 8 maka x = 4.
1

p Jika x = 4 maka x = 16.


2:
2

1. p : Jika a = b maka a + 2 = b + 2.
1

p : a + 2 b + 2.
2

1. Selidiki sah atau tidak penarikan kesimpulan berikut dengan


menggunakan table kebenaran :
A. p : p q
1
p :p2

: q

1. p : p q
1

p : 2 -q
: -p

1. p : p q
1

p : q r
2

: p r

1. p : p -q
1

p : 2 -q
: p

1. p : p -q
1

p : 2 -q
: -p

1. p : -p q
1

p : -p
2

: q
1. Tulislah kesimpulan yang sah dari premis-premis berikut :
A. p : p -q
p: -q

: ..

1. p : -q -p
p: q r

: ..

1. p: p q
p: q -r

: ..

1. p : -p q
p: q -r

p: p

: ..

1. Tulislah kesimpulan yang sah dari premis-premis berikut :


A. p : Anton anak yang tidak rajin belajar atau Anton anak pintar.
p: Anton anak yang tidak pintar

: ..
1. p : Gadhis lulus ujian atau Gadhis melanjutkan sekolah.
p: Jika Gadhis melanjtukan sekolah maka Gadhis rajin belajar.

: ..

1. p : Jika saya tidak masuk maka Kartika sedih


p: Jika Kartika sedih maka ia malas belajar

p : Jika Kartika malas belajar maka Pak guru marah.

: .

1. p : Jika semua masyarakat resah maka harga BBM naik


p: Harga BBM tidak naik atau Harga sembako tidak naik

p : Harga sembako naik.

: .

8. Penyusunan Bukti.
Adabeberapa pembuktian dalam matematika, yaitu :

1. Bukti Langsung.
Contoh :

Buktikan bahwa ada bulan yang jumlah harinya 31 hari.

Bukti : Bulan Januari terdapat 31 hari.


Jadi :Adabulan yang jumlah harinya 31 hari.

1. Bukti tidak langsung.


Contoh :

Buktikan bahwa setiap x bilangan Asli, x + 2 3.

Bukti :

Misalkan ada x bilangan Asli , x + 2 < 3

x < 32

x < 1

Dari x < 1 adalah salah karena tidak ada bilangan Asli yang kurang dari 1.

Jadi : Setiap x bilangan Asli, x + 2 3.

1. Induksi Matematika.
Langkah-langkah dalam melakukan pembuktian dengan Induksi Matematika :

1. Buktikan rumus berlaku untuk n = 1.


2. Misalkan rumus berlaku untuk n = k,
Buktikan rumus berlaku untuk n = k + 1.

Contoh :

Buktikan bahwa 1 + 3 + 5 + 7 + + (2n 1) = n untuk n bilangan Asli.


2

Bukti :
1. n = 1, 2n 1 = n 2

2.1 1 = 1 2

1 = 1 (Rumus berlaku untuk n = 1)

2. n = k, 1 + 3 + 5 + 7 + + (2k- 1) = k 2

n = k + 1, 1 + 3 + 5 + 7 + + (2(k + 1) 1) = (k + 1) 2

1 + 3 + 5 + 7 + + (2k + 2 1) = (k + 1) 2

1 + 3 + 5 + 7 + + (2k + 1) = (k + 1) 2

1 + 3 + 5 + 7 + + (2k 1) + (2k + 1) = (k + 1) 2

k 2
+ (2k + 1) = (k + 1) 2

k + 2k + 1 = (k + 1)
2 2

(k + 1) = (k + 1)
2 2

Terbukti.

Latihan 11.
Buktikan dengan menggunakan induksi matematika.
1. 1 + 2 + 3 + 4 + + n = n (n + 1).

2. 1 + 9 + 25 + 49 + + (2n 1) = n (2n 1)(2n + 1).


2

3. =

4. Buktikan bahwa :

Bentuk n (n + 1)(n + 2) habis dibagi 6 untuk setiap n bilangan Asli.

LOGIKA MATEMATIKA

A. Pernyataan
Kalimat ada 2 macam :

1. Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak dapat ditentukan nilai benar atau
salahnya.

Contoh : 3x + 5 = 10

1. Kalimat tertutup ( pernyataan ) adalah kalimat yang dapat ditentukan nilai


benar atau salahnya.

Contoh : 5 + 6 = 11

B. Negasi , Disjungsi , Konjungsi , Implikasi , Biimplikasi

Negasi adalah ingkaran dari suatu pernyataan , jika sutau pernyataan bernila benar ,
maka ingkarannya bernilai salah, begitu pula jika pernyataan bernilai salah maka
ingkarannya bernilai benar. Simbolnya : ~

Disjungsi adalah operasi logika atau symbol : V, suatu pernyataan majemuk yang
dihubungkan dengan kata atau akan bernilai salah, jika kedua pernyataanya bernilai
salah. Sedangkan lainnya benar.

Konjungsi adalah operasi logika dan symbol : , suatu pernyataan majemuk yang
dihubungkan dengan kata dan akan bernilai benar Jika nilai kedua pernyataanya
bernilai benar. Sedangkan lainnya salah.

Implikasi adalah operasi logika jika maka, symbol : => , Suatu pernyataan
majemuk yang dihubungkan dengan jika..maka akan bernilai salah , jika pernyataan
pertama bernilai benar dan pernyataan kedua bernilai salah. Sedang lainnya bernilai
benar.

Biimplikasi adalah operasi logika jika dan hanya jika atau implikasi dua arah. Symbol
,Suatu pernyataan majemuk yang dihubungkan oleh jika dan hanya jika akan
bernilai benar jika kedua pernyataanya bernilai benar atau keduanya bernilai salah.

TABEL KEBENARAN

p q ~p pVq p q p => q p q
B B S B B B B
B S S B S S S
S B B B S B S
S S B S S B B

C. TAUTOLOGI , KONTRADIKSI , DUA PERNYATAAN YANG EKUIVALEN

Tautologi adalah pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya benar (B) semua..

Contoh : (pq) => q

Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya salah (S) semua.

Dua pernyataan majemuk disebut ekuivalen , jika mempunyai nilai kebenaran yang
sama.

Contoh :

~(pVq) ~p ~q

~(p q) ~p V ~q

~(p=>q) p ~q

D. IMPLIKASI, KONVERSI , INVERSI , KONTRAPOSISI

Implikasi : p => q

Konversi : q => p

Inversi : ~p => ~q

Kontraposisi : ~q => ~p

Contoh :

Implikasi : Jika saya ke Bandung , maka saya membeli sepatu.

Konversi : Jika saya membeli sepatu , maka saya ke Bandung.

Inversi : Jika saya tidak ke Bandung, maka saya tidak membeli sepatu.

Kontraposisi : Jika saya tidak membeli sepatu, maka saya tidak ke Bandung.
E. KALIMAT BERKUANTOR

a. kuantor universal (symbol :

ialah kalimat yang mengandung kata semua, setiap,seluruh dsb..

Contoh :

Semua siswa SMA memakai seragam putih abu .

Kalimat ini ekuivalen dengan :

jika Ani adalah siswa SMA , maka Ani memakai seragam putih abu.

Negasi dari kalimat ini adalah :

Tidak semua siswa SMA memakai seragam putih abu

Ekuivalen dengan

Ada siswa SMA tidak memakai seragam putih abu.

b. Kuantor existensial

ialah kalimat yang mengandung kata ada,beberapa, dsb..

Contoh :

Ada Gunung yang masih aktif mengeluarkan lava

Kalmat ini ekuivalen dengan :

Sekurang kurangnya ada satu gunung yang masih mengeluarkan lava

Negasi dari kalimat ini adalah :

Semua gunung tidak mengeluarkan lava

F. PENARIKAN KESIMPULAN

a. Modus Ponen b. Modus Tollens c. Silogisme


Premis 1 : p => q Premis 1 : p => q Premis 1 : p =>q
Premis 2 : p Premis 2 : ~ q Premis 2 : q => r

Konklusi : q Konklusi : ~ p Konlusi : p=>r

Contoh :

1. Modus ponen

Premis 1 : Jika hujan turun, maka halaman basah.

Premis 2 : Hari ini hujan turun

Kesmpulan : Hari ini halaman basah.

2.Modus Tollens

Premis 1 : Jika makan cabe , maka terasa pedas.

Premis 2 : Tidak merasa pedas.

Kesimpulan : Tidak makan cabe.

3.Silogisme

Premis 1 : Jika berenang pagi , maka akan kedinginan.

Premis 2 : Jika kedinginan , maka akan minum kopi panas.

Kesimpulan : Jika berenang pagi, maka akan minum kopi panas.

Anda mungkin juga menyukai