:WVObASYWbO`
[ EaS^e
]S b aS
`Y
^W
^
6[
0HPXDW
3HWXQMXN8PXPPXP 3HWXQMXN.KXVXV
6WUDWHJL3HP
3HPEHODMDUDQ .HJLDWDQ3HPEHODMDUDQ
3HUHQFDQDDQ3HP
3HPEHODMDUDQ $OWHUQDWLI5XEULN3HQLODLDQ.HJLDW
JL WDQ
JLDWD
$VHVPHQ3HQLODLDQ
DQ 3UR\HN3HQJXDWDQ3URILO3HODMDU
3UR\HN3HQJXDWDQ3URILO3HOD
3HOD
3DQFD
DQFDVLOD 3
/(9(/
3HPEDJLDQ-DP3HODMDUDQ
.XQFL3HPEDKDVDQ
XQFL3HPEDKDVDQ
Buku Panduan Guru Kelas
Bahasa Indonesia
Lihat Sekitar
IV
untuk SD/MI Semester 1
Kata Pengantar
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengembangkan kurikulum beserta buku teks pelajaran (buku teks utama) yang
mengusung semangat merdeka belajar. Kurikulum ini disebut sebagai Kurikulum Merdeka. Sebelumnya, Kurikulum
Merdeka ini dikenal dengan nama Kurikulum Prototipe untuk Sekolah Penggerak.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan
lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru
memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat
dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.
Proyek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang
ditetapkan oleh pemerintah. Proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu
sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Kami PT Warna Mukti Grafika, ingin berpartisipasi dalam menyukseskan program pemerintah dengan menerbitkan
buku-buku ajar yang dapat digunakan sebagai pendamping belajar peserta didik di sekolah maupun di rumah. Buku
panduan guru yang kami susun ini adalah buku panduan untuk guru untuk menggunakan buku teks pendamping yang
juga kami terbitkan dengan nama Modul Cerdas yang semoga dapat membantu guru dalam mencerdaskan siswa-
siswa Indonesia bersama Kurikulum Merdeka.
Acuan penulisan buku teks pendamping ini adalah Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 tentang Perubahan
atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Semoga buku ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.
@2324.1
ii
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Keunggulan Buku
Buku ini sesuai dengan Kurikulum Merdeka yaitu bertujuan untuk mengasah minat dan bakat
anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi
peserta didik. Keunggulan buku ini terangkum dalam komponen-komponen berikut.
A. Petunjuk Umum
Petunjuk umum menyajikan pendahuluan yang menguraikan tujuan buku guru dan tujuan
pembelajaran yang menjelaskan tentang hasil belajar dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor,
serta menjelaskan tentang profil pelajar Pancasila yang meliputi:
B. Petunjuk Khusus
Menyajikan detail-detail dari pembelajaran yang ada pada buku teks pendamping (Modul
Cerdas) dan orang tua yang meliputi:
iii
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Daftar Isi
Kata Pengantar --------------------------------------------------------------------------- ii
Keunggulan Buku -------------------------------------------------------------------------- iii
Daftar Isi ---------------------------------------------------------------------------------- iv
Bagian 1: Petunjuk Umum
A. Pendahuluan ------------------------------------------------------------------------- 2
B. Strategi Pembelajaran --------------------------------------------------------------- 7
C. Perencanaan Pembelajaran ----------------------------------------------------------- 14
D. Asesmen (Penilaian)------------------------------------------------------------------ 20
Bagian 2: Petunjuk Khusus
Pembagian Jam Pelajaran Bahasa Indonesia IVA ----------------------------------------- 26
Bab 1 Sudah Besar ----------------------------------------------------------------------- 28
A. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ------------------------------------------------------ 28
B. Kegiatan Pembelajaran -------------------------------------------------------------- 29
C. Alternatif Rubrik Penilaian Kegiatan -------------------------------------------------- 30
D. Penilaian Asesmen Formatif Bab 1 ---------------------------------------------------- 34
E. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) --------------------------------------- 38
F. Siswa dan Orang Tua ----------------------------------------------------------------- 40
Bab 2 Di Bawah Atap -------------------------------------------------------------------- 41
A. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ------------------------------------------------------ 41
B. Kegiatan Pembelajaran -------------------------------------------------------------- 42
C. Alternatif Rubrik Penilaian Kegiatan -------------------------------------------------- 44
D. Penilaian Asesmen Formatif Bab 2 ---------------------------------------------------- 48
E. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) --------------------------------------- 53
F. Siswa dan Orang Tua ----------------------------------------------------------------- 54
G. Penilaian Asesmen Sumatif 1 --------------------------------------------------------- 55
Bab 3 Lihat Sekitar ---------------------------------------------------------------------- 60
A. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ------------------------------------------------------ 60
B. Kegiatan Pembelajaran -------------------------------------------------------------- 61
C. Alternatif Rubrik Penilaian Kegiatan -------------------------------------------------- 63
D. Penilaian Asesmen Formatif Bab 3 ---------------------------------------------------- 67
E. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) --------------------------------------- 72
F. Siswa dan Orang Tua ----------------------------------------------------------------- 74
Bab 4 Meliuk dan Menerjang ------------------------------------------------------------ 75
A. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ------------------------------------------------------ 75
B. Kegiatan Pembelajaran -------------------------------------------------------------- 76
C. Alternatif Rubrik Penilaian Kegiatan -------------------------------------------------- 77
D. Penilaian Asesmen Formatif Bab 4 ---------------------------------------------------- 81
E. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) --------------------------------------- 85
F. Siswa dan Orang Tua ----------------------------------------------------------------- 86
G. Penilaian Asesmen Sumatif 2 --------------------------------------------------------- 87
Daftar Pustaka ---------------------------------------------------------------------------- 92
Pelaku Penerbitan ------------------------------------------------------------------------- 92
iv
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Bagian 1
Petunjuk
Umum
1
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
A. Pendahuluan
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di
mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep
dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar,
sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Dasar-dasar hukum implementasi Kurikulum Merdeka, antara lain:
1. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
2. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
3. Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran.
4. Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek No. 033/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang
Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka merupakan revisi atau perubahan dari
Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek No. 008/H/KR/2022 tentang Capaian
Pembelajaran.
5. Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek No. 009/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang
Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
Buku ini terdiri atas dua bagian yang disajikan dengan rinci dan berurutan. Bagian pertama
berisi petunjuk umum bagi guru dalam mempraktikkan kegiatan belajar mengajar. Adapun bagian
kedua berisi petunjuk khusus bagi guru untuk mempraktikkan prinsip pembelajaran mutakhir.
Buku Guru ini dirancang untuk mempermudah proses pembelajaran. Dalam buku ini dituliskan
langkah demi langkah proses pembelajaran dari tiap bab dan topik serta model pembelajaran
alternatifnya. Diharapkan dengan adanya buku ini dapat mempermudah guru dalam proses
pembelajaran. Buku ini didasarkan pada buku siswa sesuai dengan jenjang yang digunakan dan
metode yang relevan dalam pembelajaran.
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan buku tentunya menggunakan
prinsip-pinsip yang mutakhir. sehingga guru dapat lebih mudah dalam aplikasi pembelajarannya.
Beberapa prinsip pembelajaran mutakhir yang digunakan, antara lain berpusat pada peserta didik,
pembelajaran kontekstual, serta konsep pembelajaran abad ke-21.
Pembelajaran
berpusat pada
peserta didik
Konsep
Pembelajaran
pembelajaran
Kontekstual
abad ke-21
2
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
1. Tujuan Buku Guru
Buku guru mempunyai tujuan untuk menjadi pedoman panduan bagi guru-guru ketika
merencanakan dan melaksanakan serta mengevaluasi setiap pembelajaran. Buku guru sebagai
pedoman berisi mengenai desain pembelajaran yang mencakup strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, teknik pembelajaran dan evaluasi mata pelajaran atau tema (Lailiyah, Nur, Rahayu,
2016).
Buku guru mempunyai komponen-komponen yang ada di dalamnya. Beberapa komponen
tersebut di antaranya sebagai berikut. (Afifah, Orasetyo, Lisdiana., 2016).
a. Pertama, petunjuk umum memuat informasi fungsi buku guru yang dilengkapi rancangan
penilaian untuk setiap komponen.
b. Kedua, tujuan pembelajaran menekankan output peserta didik untuk mampu memahami
pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Ketiga, petunjuk khusus memuat instruksi untuk melakukan aktivitas peserta didik selama
membimbing peserta didik dalam menyelesaikan isu melalui kegiatan inkuiri dengan
memfasilitasi guru dalam merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan menyediakan kolom
catatan guru.
d. Keempat, penilaian memuat instruksi asesmen secara lengkap dan terperinci.
Buku guru menjadi panduan yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi guru sebagai panduan
dalam merancang pembelajaran sampai pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Buku guru
bukan seluruhnya harus dilaksanakan, melainkan buku guru bersifat sebagai pemantik kreativitas
dan inovasi guru dalam merancang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Buku
guru diharapkan mampu menjadi sasaran minimal yang perlu dirancang dan dilaksanakan dalam
pembelajaran di kelas.
Buku guru ini dikembangkan untuk dapat menjadi panduan bagi guru dalam memfasilitasi
pembelajaran sesuai jenjang pendidikan masing-masing. Beberapa prinsip mutakhir dalam
pendidikan tentu menjadi hal yang juga diperhatikan dalam pengembangan buku ini, sehingga
memudahkan guru untuk mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran.
Sistem pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau siswa mengharuskan orientasi
pembelajaran benar-benar menempatkan siswa sebagai titik pusatnya. Dalam hal ini, bukan materi
pembelajaran melainkan peserta didiklah yang perlu menjadi perhatian utama guru. Selama
substansinya benar, kelengkapan serta struktur materi bukan yang terpenting dalam pendekatan
ini melainkan kemudahannya dalam proses pembelajaran. Pembelajaran konstektual menjadi
aspek berikutnya yang menjadi landasan. Dalam hal ini, proses pembelajaran perlu menggunakan
contoh, sarana, hingga metode yang sesuai dalam kehidupan peserta didik.
Meskipun demikian, pemenuhan pembelajaran kontekstual tersebut juga perlu memperhatikan
aspek lain yang sangat penting yakni konsep pembelajaran abad ke-21. Konsep pembelajaran
abad ke-21 menuntut proses yang mendorong kemampuan berpikir kritis untuk mencapai asas
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Hal ini harus dipenuhi dengan
tetap berlandaskan pada konteks yang relevan. Dorongan untuk mengoptimalkan penggunaan
teknologi informasi menjadi suatu keharusan. Begitu pula pengembangan sikap kebinekaan global
serta kolaborasi.
Pembelajaran abad ke-21 berfokus pada student center dengan tujuan untuk memberikan
peserta didik keterampilan berpikir, yaitu sebagai berikut.
a. Berpikir kritis
b. Memecahkan masalah
c. Metakognisi
d. Berkomunikasi
e. Berkolaborasi
f. Inovasi dan kreatif
g. Literasi informasi
3
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Sumber: https://bit.ly/3Gdfaw4
Gambar 1.2 Keterampilan abad 21
Pembelajaran yang dilakukan berpusat pada peserta didik, sehingga dapat mempersiapkan
pemikiran yang logis dan kritis serta terampil dalam memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.
Pembelajaran yang dilakukan diperkuat dengan media pembelajaran yang interaktif, sehingga
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
Beberapa hal yang menjadi acuan dari pengembangan buku siswa adalah Profil Pelajar
Pancasila, karakteristik mata pelajaran dalam setiap jenjang pendidikan, serta rumusan capaian
pembelajaran dalam fase masing-masing. Penggunaan gambar dan infografik dibuat untuk
mempermudah dalam pemahaman mata pelajaran. Penulisan yang dibuat secara kontekstual
sampai model pembelajaran yang relevan menjadi bagian dari buku ini. Semua dimaksudkan supaya
dapat membantu guru menjalankan pembelajaran secara benar dan efektif sesuai perkembangan
zaman.
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi (pengetahuan,
keterampilan, sikap) yang diperoleh peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran.
Berikut ini cakupan tujuan pembelajaran secara umum.
a. Hasil Belajar dalam Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Kurikulum mempunyai tujuan-tujuan yang perlu dicapai. Tujuan dari kurikulum
adalah empat kompetensi, yakni kompetensi sikap spIritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan. Keempat kompetensi ini perlu menjadi sasaran untuk dicapai selama
pelaksanaan pembelajaran dalam lingkup intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Tujuan kurikulum mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang perlu dipahami dan
dilaksanakan oleh peserta didik.
Rumusan kompetensi dalam pembelajaran mencakup kompetensi sikap spiritual, sosial,
pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi sikap spiritual mempunyai rumusan, yakni
“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Sementara kompetensi sikap
sosial mempunyai rumusan yakni “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, (toleransi dan gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kompetensi-kompetensi tersebut perlu dicapai dengan pembelajaran secara tidak langsung
(indirect teaching).
4
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Pembelajaran tidak langsung dilaksanakan dengan mencerminkan sikap-sikap seperti
keteladanan, pembiasaan sikap sopan dan santun, serta budaya sekolah. Hal tersebut tentunya
dengan cara memperhatikan setiap karakteristik dari tiap-tiap mata pelajaran, kebutuhan dan
kondisi peserta didik. Kompetensi sikap ditumbuhkan dan dikembangkan pada pelaksanaan
pembelajaran dan bisa menjadi acuan bagi analisis guru dalam memutuskan pengembangan
karakter peserta didik pada tahap lebih lanjut.
Peserta didik memahami keberadaan diri dan keluarga serta lingkungan terdekatnya.
Peserta didik memahami tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara
maju. Peserta didik dapat menyadari perannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan
dunia di tengah isu-isu regional maupun global yang sedang terjadi. Peserta didik memahami
dan menerapkan materi pembelajaran melalui siklus inkuiri dalam proses belajarnya, yaitu
mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, merumuskan dan melaksanakan aksi
nyata atau membuat karya terkait dengan materi yang dipelajari dengan melakukan refleksi
dalam setiap tahapan siklus.
Peserta didik dapat mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar serta membuat
kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Peserta didik dapat
membuat karya atau melakukan aksi sosial yang relevan di lingkungan keluarga dan
masyarakat terdekat. Selanjutnya, peserta didik melakukan refleksi dari setiap proses yang
sudah dilakukan.
b. Profil Pelajar Pancasila
Pelajar Pancasila adalah salah satu dari tujuan yang perlu dicapai dalam pendidikan
Indonesia. Pelajar Pancasila dapat dibina dalam mata pelajaran guna mewujudkan generasi
penerus yang memiliki wawasan kebangsaan dan global dari amanah dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.
Profil Pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan menunjukkan karakter dan
kompetensi yang diharapkan diraih serta menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik
maupun para pemangku kepentingan. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari 6 dimensi dengan
penjabaran elemen di masing-masing dimensinya. Dimensi adalah karakter dan kompetensi
fondasi yang perlu dikembangkan pendidik.
Profil Pelajar Pancasila merupakan upaya menjelaskan tujuan dan visi pendidikan ke
dalam format yang lebih mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
Rumusan Profil Pelajar Pancasila dibuat dengan tujuan sebagai arah bagi pendidik dan pelajar
Indonesia. Segala pembelajaran, program, dan kegiatan dalam satuan pendidikan bertujuan
akhir pada Profil Pelajar Pancasila.
Karakter utama Pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia, yaitu pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Karakter utama Pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Karakter tersebut dapat dilihat dari profilnya sebagai berikut.
1) Pelajar Indonesia adalah pelajar yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Keimanan dan ketakwaannya termanifestasi dalam akhlak yang mulia terhadap
diri sendiri, sesama manusia, alam, dan negaranya. Ia berpikir dan bersikap sesuai
dengan nilai-nilai ketuhanan sebagai panduan untuk memilah dan memilih antara baik
benar, bersikap welas asih pada ciptaan-Nya, serta menjaga integritas dan menegakkan
keadilan.
2) Pelajar Indonesia senantiasa berpikir dan bersikap terbuka terhadap kemajemukan
maupun perbedaan, serta secara aktif berkontribusi pada peningkatan kualitas
kehidupan manusia sebagai bagian dari warga Indonesia dan dunia.
5
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
3) Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, Pelajar Indonesia memiliki identitas diri
untuk merepresentasikan budaya luhur bangsanya. Ia menghargai dan melestarikan
budayanya sembari berinteraksi dengan berbagai budaya lainnya.
4) Pelajar Indonesia merupakan pelajar yang peduli pada lingkungannya dan menjadikan
kemajemukan yang ada sebagai kekuatan untuk hidup bergotong royong. Ia bersedia
serta terampil bekerja sama dan saling membantu dengan orang lain dalam berbagai
kegiatan yang bertujuan mensejahterakan dan membahagiakan masyarakat.
5) Pelajar Indonesia merupakan pelajar yang mandiri. Ia berinisiatif dan siap mempelajari
hal-hal baru, serta gigih dalam mencapai tujuannya.
6) Pelajar Indonesia gemar dan mampu bernalar secara kritis dan kreatif. Ia menganalisis
masalah menggunakan kaidah berpikir saintifik dan mengaplikasikan alternatif solusi
secara inovatif. Ia aktif mencari cara untuk senantiasa meningkatkan kapasitas diri
dan bersikap reflektif agar dapat terus mengembangkan diri dan berkontribusi kepada
bangsa, negara, dan dunia.
Berdasarkan uraian tersebut, ada enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu:
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri,
bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Keenam elemen ini dilihat sebagai satu kesatuan
yang saling mendukung dan berkesinambungan satu sama lain.
Sumber: https://bit.ly/3G9W9uf
Gambar 1.3 Ruang lingkup Pelajar Pancasila
6
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
B. Strategi Pembelajaran
Sebelum menentukan strategi yang tepat untuk mata pelajaran masing-masing, maka terlebih
dahulu perlu dicermati Profil Pelajar Pancasila, terutama yang menyangkut karakter berkebinekaan
global, bergotong royong, serta capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. Setelah itu, baru
digunakan strategi yang relevan dengan tumbuh kembang peserta didik khususnya sesuai jenjang
pendidikan masing-masing. Di antara strategi yang diperlukan untuk pembelajaran adalah
pemilihan pendekatan pendidikan yang tepat, model dan metode pendidikan yang relevan, serta
media pembelajaran yang kontekstual.
1. Pendekatan Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan acuan yang menjadi standar minimal yang harus
dicapai oleh peserta didik. Guru/pendidik/edukator dalam konteks ini berperan sebagai pendidik,
pengajar, fasilitator yang akan memfasilitasi, mengevaluasi, memotivasi dan mendukung dalam
proses belajar peserta didik. Secara umum tujuan dari pembelajaran seperti yang tercantum pada
CP memiliki target, baik dari ranah kognitif (pengetahuan/elemen konten), afektif (penghayatan
sebagai bagian dari profil pelajar Pancasila), dan psikomotorik (aspek tindakan/aksi/praktik).
Pendekatan pembelajaran yang sangat diperlukan adalah pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, pembelajaran kontekstual dan konsep pembelajaran abad ke-21. Pembelajaran
berbasis keterampilan abad ke-21 dominan pada karakteristik pembelajaran yang mengarah pada
Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan 4C (Creativity and Innovation, Critical Thinking and Problem
Solving, Collaboration, Communication) yang bertujuan agar peserta didik antusias memupuk
nilai-nilai luhur Pancasila yang ada dalam dirinya.
a. Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) adalah konsep belajar untuk
membantu guru dalam mengaitkan materi yang diajarkan dengan keadaan dunia nyata serta
mendorong peserta didik membuat keterkaitan antara pengetahuan yang ia miliki dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Baik sebagai anggota keluarga maupun sebagai
anggota dalam masyarakat. Namun demikian, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
harus mendapat porsi lebih daripada model pembelajaran lain.
Pendekatan kontekstual memungkinkan proses belajar dan pembelajaran berlangsung
dengan tenang dan menyenangkan karena proses pembelajaran dilakukan secara alamiah dan
peserta didik dapat mempraktikkan secara langsung beberapa materi yang telah dipelajari.
Pembelajaran CTL ini mendorong peserta didik untuk memahami hakikat, makna, dan manfaat
belajar sehingga memberikan motivasi kepada mereka untuk rajin belajar. Melalui pendekatan
ini, guru tidak hanya menyampaikan materi berupa hafalan, tetapi juga mengatur lingkungan,
strategi belajar, dan faktor lain yang berpengaruh.
Harus menjadi kesadaran oleh guru bahwa subjek pendidikan adalah siswa atau peserta
didik, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator. Untuk menciptakan peserta didik yang
berpikir kritis maka pendekatan pembelajaran abad ke-21 juga perlu dioptimalkan. salah satu
yang bisa dilakukan guna menciptakan daya kritis peserta didik adalah meningkatkan literasi
digitalnya. Implementasi pembelajaran abad ke-21 harus dilakukan secara kontekstual, namun
tetap berdasarkan keadaan sekolah masing-masing. Adapun manfaat metode pembelajaran
kontekstual bagi peserta didik adalah sebagai berikut.
1) Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir secara kritis, logis, dan sistematis.
2) Pemahaman yang diperoleh peserta didik bisa bertahan lebih lama karena memahami
dengan menerapkan.
3) Peserta didik dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
4) Meningkatkan kreativitas peserta didik berkaitan dengan permasalahan yang ada di
sekitar dan disesuaikan dengan keilmuan yang didapatkan.
7
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
b. Pendekatan Inkuiri
Pendekatan inquiry (inkuiri/mencari tahu) merupakan implementasi pembelajaran
induktif yang memberikan kesempatan bagi pelajar untuk termotivasi mencari pengetahuan,
mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi apa yang telah dipelajarinya (Murdoch,
2015). Inquiry learning adalah pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk melakukan
proses dalam menemukan pengetahuannya secara mandiri lewat serangkaian investigasi,
pencarian, eksplorasi, dan mengarahkan peserta didik untuk melakukan percobaan atau
penelitian dalam memecahkan suatu masalah atau mengetahui suatu materi pengetahuan
yang sedang dipelajari. Pada pendekatan inkuiri, guru dan peserta didik terlibat secara aktif
dengan peserta didik sebagai pusat pembelajaran (Student Centered Learning). Peran guru
dalam konteks ini sebagai fasilitator dan pembimbing.
Pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan proses
belajar peserta didik. Model pembelajaran inkuiri mengembangkan keterampilan berpikir
secara kritis dan kreatif sekaligus melatih keterampilan berkolaborasi secara terbuka bagi
peserta didik. Proses pembelajaran dikembangkan supaya peserta didik terlibat secara
aktif pada proses pengamatan, menanya, mencoba, mengolah data dan menyajikan, serta
menyimpulkan dan mungkin mencipta suatu pengembangan.
Keterlibatan peserta didik pada proses pembelajaran secara maksimal merupakan suatu
aktivitas aktif. Diharapkan dengan aktivitas tersebut, dapat memicu interaksi peserta didik
dan meningkatkan keterampilan literasinya.
Ada enam literasi dasar yang ditumbuhkan melalui melalui proses pembelajaran, yaitu
literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya
dan kewargaan. Keterampilan literasi dapat tumbuh dengan cepat, jika peserta didik sering
berinteraksi secara maksimal dengan sumber-sumber belajar yang tersedia secara digital,
kemudian peserta didik dapat memanfaatkan informasinya melalui proses belajar inkuiri.
Pada pembelajaran inkuiri, peserta didik dituntut untuk mampu beraktivitas semaksimal
mungkin sehingga kesimpulan dapat disusun secara sederhana dan akurat oleh peserta
didik. Berikut enam prosedur pembelajaran inkuiri yang disajikan sederhana melalui diagram
proses pembelajaran.
orientasi
masalah
membuat
merumuskan
kesimpulan
masalah
Prosedur
pembelajaran
inkuiri
menguji menyusun
hipotesis hipotesis
eksplorasi
8
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
c. Pembelajaran Berdiferensiasi (differentiated learning)
Pembelajaran berdiferensiasi (differentiated learning) atau dikenal sebagai Differentiated
Instruction (Tomlinson, 1999, 2001; Tomlinson et al., 2002) adalah pembelajaran yang
memberikan kesempatan pada peserta didik yang beragam sebagai praktik pendidikan inklusif.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang berupaya untuk memastikan bahwa
semua peserta didik belajar dengan baik, meskipun ada banyak perbedaan. Beberapa tujuan
dari pembelajaran berdiferensiasi adalah “Mengatasi perbedaan”, “Belajar untuk semua” atau
“Sukses untuk semua.
9
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk
melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar peserta didik dalam tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Tujuan penggunaan model pembelajaran
sebagai strategi bagaimana pembelajaran yang dilaksanakan dapat membantu peserta didik
mengembangkan dirinya, baik berupa informasi, gagasan, keterampilan nilai, dan cara berpikir.
Setiap kurikulum memiliki model pembelajaran tertentu yang masuk dalam top prioritas.
Salah satu model yang direkomendasikan dalam penerapan Kurikulum Merdeka, yakni model
pembelajaran Project Based Learning. Project Based Learning merupakan model pembelajaran
yang menghasilkan projek pada akhir pembelajaran. Model ini diharapkan mampu memberikan
dukungan pada proses pengembangan karakter berdasar program profil pelajar Pancasila.
Guru mempunyai kebebasan dalam memilih dan mengembangkan model pembelajaran yang
dianggap sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain itu, guru juga berhak menentukan alternatif
pembelajaran apabila model yang digunakan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Setiap
mata pelajaran mempunyai model pembelajaran masing-masing yang lebih cocok untuk diterapkan.
Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing model pembelajaran.
Penjelasan Tahapan
b. Saintifik
Penjelasan Tahapan
10
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
c. Inkuiri Learning
Penjelasan Tahapan
Penjelasan Tahapan
e. Eksperimen
Penjelasan Tahapan
11
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
f. Discovery Learning
Penjelasan Tahapan
g. Discovery-Inkuiri
Penjelasan Tahapan
Penjelasan Tahapan
i. Resitasi
Penjelasan Tahapan
12
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
3. Media Pembelajaran
Menurut Jauhar (2011), media berasal dari bahasa Latin, yaitu medium yang artinya di antara.
Istilah tersebut menunjukkan segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan
penerima. Sedangkan menurut Anitah (2008), media pembelajaran adalah setiap orang, bahan,
alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk
menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Media dalam kegiatan pembelajaran meliputi lembar peraga (chart), gambar, LCD (Liquid
Crystal Display), kaset dan video, proyektor dan tape recorder, Microsoft PowerPoint, media
film pendek, dan berbagai program lain yang melekat pada media presentasi yang digunakan.
Penggunaan media pembelajaran bertujuan memperjelas penyajian materi yang disampaikan oleh
guru kepada peserta didik. Melalui media, peserta didik dapat memperoleh pemahaman dengan
cara visual, auditif, dan motorik.
Sumber: https://bekawan.com/wp-content/uploads/2022/06/IMG-20220601-WA0004.jpg
Gambar 1.5 Ilustrasi media pembelajaran
13
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
C. Perencanaan Pembelajaran
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan.
Capaian Pembelajaran (CP) perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional
dan konkret, sehingga dapat dicapai satu persatu oleh peserta didik dan mencapai akhir fase.
Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran ditunjukkan dalam gambar berikut.
Capaian pembelajaran tiap fase memuat beberapa faktor penting sebagai berikut.
a. Capaian pembelajaran merupakan kompetensi yang dicapai oleh pelajar pada akhir fase
sebagai hasil dari pembelajaran yang telah diterima.
b. Capaian pembelajaran menggambarkan kualitas hasil pembelajaran (tingkat pengetahuan,
kedalaman pemahaman, dan kompleksitas keterampilan) yang diharapkan akan dicapai.
c. Rumusan capaian pembelajaran mengacu pada taksonomi Anderson (2001), yaitu (remember/
recall, understand, apply, analyze, evaluate, create) dikombinasikan dengan dimensi
pengetahuan (fakta, konsep, prosedur, metakognitif).
d. Capaian pembelajaran merupakan sarana untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
14
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Capaian Pembelajaran (CP) berfokus pada hal yang diharapkan siswa di akhir pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan pendekatan student centered dalam dunia pendidikan. Kondisi ini juga
ditegaskan oleh Kennedy, et.al (2014: 3) yang menyatakan bahwa tren internasional dalam
pendidikan menunjukkan pergeseran dari pendekatan tradisional yaitu "berpusat pada guru" ke
pendekatan "berpusat pada siswa". Model alternatif ini berfokus pada apa yang diharapkan dari
siswa yang harus dilakukan di akhir modul atau program. Oleh karena itu, pendekatan ini biasa
disebut sebagai pendekatan berbasis hasil.
Capaian pembelajaran menunjukkan kemajuan belajar yang digambarkan secara vertikal
dari satu tingkat ke tingkat yang lain serta didokumentasikan dalam suatu kerangka kualifikasi.
Selain itu, capaian pembelajaran juga harus disertai dengan kriteria penilaian yang tepat dan
dapat digunakan untuk menilai bahwa hasil pembelajaran telah dicapai.
Capaian pembelajaran bersama dengan kriteria penilaian hal tersebut mengidentifikasi
capaian pembelajaran sebagai tujuan belajar yang terukur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
capaian pembelajaran kedudukannya sangat penting dalam pelaksanaan dan penilaian. Pencapaian
CP hanya dapat diidentifikasi setelah siswa mengikuti proses pembelajaran melalui penilaian dan
harus dapat didemonstrasikan dalam kehidupan nyata.
Berikut merupakan capaian pembelajaran Bahasa Indonesia Fase B Kelas IV SD.
Membaca dan Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang
Memirsa kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk
cetak atau elektronik. Peserta didik mampu membaca kata-
kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya
dengan fasih. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan
ide pendukung pada teks informatif. Peserta didik mampu
menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks
narasi. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks
yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap
Mempresentasikan tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi
yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mengajukan dan
menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan
dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif. Peserta didik
mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan
diskusi dengan mematuhi tata caranya. Peserta didik mampu
menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar
dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks
rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat
yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang
beragam. Peserta didik terampil menulis tegak bersambung.
15
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP)
Setelah memahami Capaian Pembelajaran (CP), pendidik akan mulai mendapatkan ide-ide
tentang hal-hal yang harus dipelajari peserta didik dalam suatu fase. Pada tahap ini, pendidik mulai
mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci yang telah dikumpulkannya pada tahap
sebelumnya, untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dikembangkan ini
perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung
fase, peserta didik dapat mencapai Capaian Pembelajaran (CP).
Pada tahap merumuskan tujuan pembelajaran ini, pendidik belum mengurutkan tujuan-
tujuan tersebut, cukup merancang tujuan-tujuan belajar yang lebih operasional dan konkret saja.
Urutan-urutan tujuan pembelajaran akan disusun pada tahap berikutnya. Dengan demikian,
pendidik dapat melakukan proses pengembangan rencana pembelajaran atau modul ajar langkah
demi langkah.
Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu sebagai berikut.
a. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan oleh peserta
didik. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: Secara konkret,
kemampuan apa yang perlu peserta didik tunjukkan? Tahap berpikir apa yang perlu peserta
didik tunjukkan?
b. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit
pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: Hal apa saja
yang perlu dipelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP? Apakah lingkungan
sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari
konten dalam CP?
Anderson dan Krathwohl (2001) mengembangkan taksonomi berdasarkan Taksonomi Bloom,
dan dinilai lebih relevan untuk konteks belajar saat ini. Anderson dan Krathwohl mengelompokkan
kemampuan kognitif menjadi tahapan-tahapan dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar
ke yang paling tinggi sebagai berikut.
Memahami,
Memahami, termasuk di dalamnya
termasuk di dalamnya menjelaskan
menjelaskanide
ideatau
ataukonsep
konsep
seperti menjelaskan
seperti menjelaskan suatu konsep
suatu menggunakan
konsep menggunakan kalimat
kalimatsendiri,
sendiri,
Level 2
menginterpretasikan
menginterpretasikansuatu informasi,
suatu menyimpulkan,
informasi, menyimpulkan,atau
ataumembuat
membuat
Memahami
Memahami
parafrasa dari suatu bacaan.
parafrasa dari suatu bacaan.
16
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Menganalisis,
Memahami, termasuk
termasuk di dalam kemampuan
dalamnya ini adalah
menjelaskan memecah-mecah
ide atau konsep
informasi
seperti menjadi beberapa
menjelaskan bagian,menggunakan
suatu konsep kemampuan untuk mengeksplorasi
kalimat sendiri,
Level 2
4
hubungan/korelasi atau membandingkan antara dua hal
menginterpretasikan suatu informasi, menyimpulkan, atau membuat atau lebih,
Menganalisis
Memahami
menentukan
parafrasa dari suatuketerkaitan
bacaan. antarkonsep, atau mengorganisasikan
beberapa ide dan/atau konsep.
Menciptakan,
Memahami, yaitu merangkaikan
termasuk di dalamnya berbagai elemen
menjelaskan idemenjadi satu hal
atau konsep
baru yang utuh, melalui proses pencarian ide, evaluasi
seperti menjelaskan suatu konsep menggunakan kalimat sendiri, terhadap hal/ide/
Level 2
6
benda yang ada sehingga
menginterpretasikan suatu kreasi yang diciptakan
informasi, menjadiatau
menyimpulkan, salahmembuat
satu solusi
Memahami
Menciptakan
terhadap
parafrasa darimasalah yang ada. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan
suatu bacaan.
memberikan nilai tambah terhadap suatu produk yang sudah ada.
Pendidik juga dapat merujuk pada teori lain yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins
(2005) tentang enam bentuk pemahaman untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Sebagaimana
yang disampaikan dalam penjelasan tentang CP, pemahaman (understanding) adalah proses
berpikir tingkat tinggi, bukan sekadar menggunakan informasi untuk menjelaskan atau menjawab
pertanyaan. Menurut Tighe dan Wiggins, pemahaman dapat ditunjukkan melalui kombinasi dari
enam kemampuan berikut.
a. Penjelasan (explanation), yaitu mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun
hubungan, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan, menjelaskan sebuah teori, dan
menggunakan data.
b. Interpretasi yaitu, menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti
memaknai sebuah ide, perasaan, atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain.
c. Aplikasi yaitu, menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai sesuatu
dalam situasi yang nyata atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan).
d. Perspektif yaitu, melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, peserta didik dapat
menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang
mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
e. Empati adalah menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak
lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
f. Pengenalan diri atau refleksi diri adalah memahami diri sendiri yang menjadi kekuatan, area
yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Pendidik dapat menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan
pembelajaran, selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta
konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, dan konteks lingkungan pembelajaran.
17
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
3. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Pembelajaran (AP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis
dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir
suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dari hari ke hari untuk mengukur Capaian Pembelajaran (CP).
Fungsi Alur Pembelajaran (AP) adalah sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai
Capaian Pembelajaran di akhir fase tersebut. Kurikulum operasional satuan pendidikan dan
Alur Tujuan pembelajaran (ATP) memiliki fungsi yang sama dengan silabus, yaitu sebagai acuan
perencanaan pembelajaran.
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik
di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian Tujuan Pembelajaran (TP)
yang disusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran untuk peserta didik dalam
mencapai Capaian Pembelajaran (CP) tersebut.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) menjadi panduan guru dan peserta didik untuk mencapai
capaian pembelajaran di akhir suatu fase. Setiap poin dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. Guru dapat
menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) menyesuaikan dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik di kelas yang diampu. Pemerintah menyediakan beberapa contoh Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi dan membuat panduan untuk penyusunan
perangkat ajar.
Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan “silabus”, yaitu
untuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka
waktu satu tahun. Oleh karena itu, pendidik dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran saja.
Alur tujuan pembelajaran ini dapat diperoleh pendidik dengan merancang sendiri berdasarkan
CP, mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, ataupun menggunakan contoh
yang disediakan pemerintah.
Bagi pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan
pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu
alur (sequence) yang berurutan secara rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru
melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan
demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan
pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran.
Alur tujuan pembelajaran tidak ditetapkan oleh pemerintah, sehingga pendidik yang satu
dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran yang berbeda dengan pendidik lainnya meskipun
mengajar peserta didik dalam fase yang sama. Oleh karena itu, rencana pembelajaran yang dibuat
masing-masing pendidik pun dapat berbeda-beda, terlebih lagi karena rencana pembelajaran ini
dirancang dengan memperhatikan berbagai faktor lainnya, termasuk faktor peserta didik yang
berbeda, lingkungan sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain-lain.
Ada tujuh langkah-langkah yang menjadi prosedur dalam Penyusunan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) antara lain sebagai berikut.
a. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran(CP) yang memuat materi dan kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
b. Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi-kompetensi sebelumnya
yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase.
c. Melakukan analisis setiap elemen dan atau subelemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai
dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran (CP) pada fase tersebut.
18
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
d. Berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di akhir fase, rumuskan tujuan
pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman
bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir yang perlu dikuasai peserta
didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
e. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
f. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan
pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama).
g. Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan.
4. Merancang Pembelajaran
Rencana pembelajaran yang termuat dalam modul ajar dirancang untuk memandu guru
melaksanakan pembelajaran sehari-hari agar tercapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan
demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan
pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran.
Modul ajar sekurang-kurangnya yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, asesmen,
serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu pendidik dalam melaksanakan
pembelajaran. Satu modul ajar biasanya berisi rancangan pembelajaran untuk satu tujuan
pembelajaran berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun.
Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik dalam mengajar
secara fleksibel dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku teks pelajaran. Modul ajar dapat
menjadi pilihan lain atau alternatif strategi pembelajaran. Berikut merupakan salah satu contoh
komponen dalam modul ajar.
Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah sebagai berikut.
a. Esensial, yaitu pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar
dan lintas disiplin ilmu.
b. Menarik, bermakna, dan menantang, yaitu menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan
peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks. Namun, juga tidak
terlalu mudah untuk tahap usianya.
c. Relevan dan kontekstual, yaitu berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada.
d. Berkesinambungan, yaitu keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar
peserta didik.
19
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
D. Asesmen (Penilaian)
Kata asesmen berasal dari serapan bahasa Inggris, yaitu assessment yang artinya penilaian.
Dalam dunia pendidikan, asesmen adalah serangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan data,
analisis data, hingga interpretasi data yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan
kinerja peserta didik selama proses pembelajaran. Asesmen ini tidak hanya dilakukan di akhir
pembelajaran, tetapi juga selama proses pembelajaran berlangsung.
Selain bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kinerja peserta didik selama
proses pembelajaran, asesmen dalam Kurikulum Merdeka juga dapat digunakan sebagai alat
untuk evaluasi proses pembelajaran. Hasil evaluasi ini bisa menjadi acuan guru dalam membantu
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Adapun tujuan dari asesmen adalah sebagai berikut.
1. Memberikan informasi kepada guru mengenai gaya belajar peserta didik.
2. Memberikan informasi lebih rinci mengenai kemajuan peserta didik dalam pembelajaran.
3. Memperlihatkan kemajuan hasil belajar peserta didik.
4. Memberikan informasi mengenai efektivitas pembelajaran yang dilakukan.
5. Memberikan ruang kepada guru untuk dapat memberikan umpan balik kepada peserta didik.
6. Memotivasi peserta didik untuk meningkatkan atau mempertahankan hasil belajarnya.
7. Memudahkan guru untuk mengetahui potensi dan minat peserta didik.
Prosedur penilaian hasil belajar peserta didik sesuai Permendikbudriset No. 21 Tahun 2022
tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Jenjang Pendidikan Menengah meliputi beberapa hal berikut.
20
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Berbeda dengan penilaian diagnostik kognitif, penilaian diagnostik nonkognitif bertujuan
untuk mengetahui status psikososial dan emosional peserta didik, aktivitas belajar di rumah, dan
kondisi keluarga. Keberagaman kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, dan kondisi daerah sangat
bervariasi dalam pembelajaran dan keterampilan peserta didik.
Asesmen diagnostik di sekolah memberikan banyak hal positif. Salah satu di antaranya adalah
guru dapat menyesuaikan dan merancang metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai
kemampuan peserta didik untuk menyampaikan materi capaian pembelajaran.
a. Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif adalah asesmen yang dilakukan di awal dan akhir
pembelajaran untuk memantau sejauh mana peserta didik bisa memahami materi
pembelajaran. Kegiatan asesmen semacam ini harus dilakukan secara rutin sebelum guru
memulai dan setelah mengakhiri pembelajaran atau biasa disebut asesmen formatif. Tidak
hanya itu, asesmen kognitif juga bisa dilakukan di pertengahan atau akhir semester dalam
bentuk ujian atau biasa disebut asesmen sumatif.
Adapun tujuan asesmen diagnostik kognitif adalah sebagai berikut.
1) Mengidentifikasi pencapaian kompetensi peserta didik.
2) Merancang pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi rata-rata peserta didik.
3) Membentuk kelas remedial yang mampu mengakomodir peserta didik dengan
kemampuan di bawah rata-rata.
Adapun tahap asesmen diagnostik kognitif adalah sebagai berikut.
1) Tahap Persiapan
Cara melakukan asesmen diagnostik diawali dengan persiapan. Adapun persiapan
meliputi hal-hal berikut.
a) Membuat jadwal pelaksanaan asesmen.
b) Mengidentifikasi materi asesmen.
c) Menyusun pertanyaan sederhana, yang mencakup 2 pertanyaan sesuai capaian
pembelajaran baru.
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pengerjaan soal-soal asesmen oleh peserta
didik. Soal diberikan untuk semua peserta didik, baik tatap muka maupun daring (jika
menerapkan hybrid learning).
3) Tahap Diagnosis atau Tindak Lanjut
Pada tahap ini, guru akan membuat kebijakan terkait hasil perolehan rata-rata kompetensi
peserta didik. Langkah-langkah pada tahap ini meliputi hal-hal berikut ini.
a) Mengolah hasil asesmen yaitu dengan membuat skor, misal 1-5 atau berupa
pernyataan misalnya “Paham utuh”, “Paham sebagian”, atau “Tidak paham”.
b) Hitung rata-rata peroleh kompetensi peserta didik.
c) Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, guru dapat membagi peserta didik ke
dalam tiga kelompok.
(1) Jika perolehan peserta didik sama dengan rata-rata kelas, peserta didik akan
diajar oleh guru kelas yang bersangkutan sesuai dengan fasenya.
(2) Jika perolehan peserta didik di bawah rata-rata, guru yang bersangkutan akan
memberikan pendampingan berupa materi tambahan.
(3) Jika perolehan peserta didik di atas rata-rata, peserta didik tersebut dapat
mengikuti kegiatan pengayaan.
21
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
b. Asesmen Diagnostik NonKognitif
Asesmen diagnostik nonkognitif adalah asesmen yang dilakukan untuk mengetahui
kondisi psikologi, emosi, dan sosial peserta didik. Artinya, asesmen ini lebih mengarah pada
kondisi personal peserta didik. Tentu guru memahami betul bahwa kondisi personal peserta
didik akan mempengaruhi pencapaiannya di sekolah. Misal, peserta didik yang tidak merasa
nyaman di rumah karena adanya masalah keluarga, pasti ia juga merasa kesulitan untuk
fokus saat di sekolah.
Adapun tujuan asesmen diagnostik nonkognitif adalah sebagai berikut.
1) Memahami tingkat kesejahteraan psikologi, emosi, dan sosial peserta didik.
2) Mengetahui aktivitas peserta didik saat belajar di rumah.
3) Memahami kondisi keluarga peserta didik.
4) Memahami latar belakang pergaulan peserta didik.
5) Mengidentifikasi karakter, minat, serta gaya belajar peserta didik.
Adapun tahap asesmen diagnostik nonkognitif adalah sebagai berikut.
1) Tahap Persiapan
Cara melakukan asesmen nondiagnostik diawali dengan persiapan. Adapun persiapan
meliputi hal-hal berikut.
a) Siapkan instrumen asesmen yang meliputi gambar atau emoji yang mendukung
suasana hati seseorang.
b) Membuat tabel atau pernyataan atau pertanyaan sejenis kuesioner yang
dihubungkan dengan gambar atau emoji di poin sebelumnya. Contoh pertanyaan
asesmen diagnostik nonkognitif adalah “Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?”,
“Apa kamu merasa nyaman saat belajar”, “Apa kegiatanmu setelah pulang sekolah?”,
“Pengalaman apa yang paling berkesan buatmu?”, dan masih banyak lainnya.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, peserta didik harus mengisi instrumen asesmen yang telah dibuat oleh
guru. Pengisian dilakukan secara jujur tanpa ada tekanan atau paksaan. Agar pengisian
bisa berjalan sesuai harapan, berikan waktu bagi peserta didik untuk berpikir.
3) Tahap Diagnosis atau Tindak Lanjut
Pada tahap ini, guru harus bisa menganalisis kondisi psikologi dan emosional peserta didik
melalui hasil asesmen. Kemudian, lakukan pendekatan dan libatkan orang tua jika diperlukan.
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memberikan informasi atau
umpan balik kepada guru maupun peserta didik agar dapat memperbaiki proses belajar. Asesmen
ini dilakukan di awal pembelajaran, pertengahan pembelajaran, akhir pembelajaran, maupun
sepanjang pembelajaran berlangsung.
Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran bertujuan untuk memberikan informasi
kepada guru mengenai kesiapan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran sekaligus kesiapan
mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Artinya, asesmen ini tidak
digunakan untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.
Sementara jika asesmen formatif dilakukan di pertengahan, akhir, atau sepanjang
pembelajaran berlangsung bertujuan untuk mengetahui perkembangan peserta didik sekaligus
memberikan umpan balik yang cepat kepada guru, misalnya mengenai pemahaman peserta didik
terhadap materi yang sudah dijelaskan.
22
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Jika peserta didik sudah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, maka guru dapat melanjutkan
ke tujuan pembelajaran berikutnya. Namun, jika tujuan pembelajaran belum tercapai, maka guru
perlu melakukan penguatan terlebih dahulu sebelum lanjut ke tujuan pembelajaran.
3. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memastikan tercapai tujuan
pembelajaran secara keseluruhan. Itulah mengapa, asesmen ini sering dilakukan di akhir proses
pembelajaran, seperti di akhir semester, akhir tahun ajaran, atau akhir jenjang pendidikan.
Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif dapat memengaruhi nilai rapor peserta
didik dan menentukan kelanjutan proses belajar peserta didik di kelas atau jenjang pendidikan
berikutnya. Itu artinya, peserta didik yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran atau tidak
memenuhi standar pencapaian pembelajaran yang telah ditetapkan, bisa saja tidak naik kelas
atau tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Perlu diketahui bahwa guru tidak hanya dapat menggunakan teknik atau instrumen tertentu
untuk melakukan asesmen sumatif, seperti tes tertulis, tetapi juga bisa menggunakan teknik lain,
seperti observasi, praktik, mengerjakan proyek, dan membuat portofolio.
Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih tujuan
pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan pembelajaran setiap peserta
didik. Pendidik dapat menggunakan data kualitatif sebagai hasil asesmen tujuan pembelajaran
peserta didik. Namun, dapat juga menggunakan data kuantitatif dan mendeskripsikannya secara
kualitatif. Pendidik diberi keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara merata maupun
proporsional. Contoh hasil asesmen sumatif peserta didik dipetakan ke dalam 4 kualitas, yaitu:
a. perlu bimbingan
b. cukup
c. baik
d. sangat baik
Pendidik juga dapat menentukan angka kuantitatif pada setiap kualitas yang disajikan,
misalnya untuk kriteria perlu bimbingan antara 0—60, kriteria cukup antara 61—70, kriteria baik
antara 71—80, dan sangat baik antara 81—100.
Capaian tujuan pembelajaran peserta didik merupakan bahan pengolahan yang kemudian
menjadi nilai akhir. Untuk memperolehnya, data yang berbentuk kuantitatif dapat langsung diolah.
Sedangkan data yang berupa kualitatif, harus disertai dengan penjelasan kompetensi yang sudah
dikuasai peserta didik. Hal yang perlu diingat, pendidik tidak mencampur penghitungan dari hasil
asesmen formatif dan sumatif. Karena baik asesmen sumatif maupun asesmen formatif memiliki
fungsi yang berbeda. Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses
sehingga asesmen formatif bukan menjadi penentu atau pembagi nilai akhir. Sebaliknya, dalam
mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif pendidik perlu membagi asesmennya ke
dalam beberapa kegiatan. Pembagian tersebut bertujuan agar peserta didik dapat menyelesaikan
asesmen sumatifnya dengan optimal. Pada situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari
beberapa kegiatan asesmen.
Pengolahan dan pelaporan hasil asesmen untuk rapor Kurikulum Merdeka dilakukan dengan
memanfaatkan hasil formatif dan sumatif. Terdapat dua jenis data, yaitu data hasil asesmen yang
berupa angka (kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif). Pengolahan
hasil asesmen dalam bentuk angka (kuantitatif) didasarkan hanya pada hasil asesmen sumatif,
sementara asesmen formatif berupa data atau informasi yang bersifat kualitatif, digunakan sebagai
umpan balik untuk perbaikan pembelajaran sekaligus sebagai bahan pertimbangan menyusun
deskripsi capaian kompetensi.
23
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Contoh Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif yang disajikan di dalam buku siswa (Modul
Cerdas Bahasa Indonesia IVA) yaitu sebagai berikut.
1. Pilihan Ganda
Contoh 1:
Cerita ditulis secara ... agar pembaca mudah memahami makna di dalamnya.
a. runtut
b. tidak beraturan
c. bolak-balik
d. zig-zag
Contoh 2:
Berikut ini yang bukan struktur kalimat transitif adalah ....
a. S–P–O
b. S–P–O–K
c. S–P–O–Pel
d. S–P–Pel
2. Pilihan Ganda Kompleks
Byta ingin mencari arti kata swafoto pada kamus. Langkah yang dilakukan Byta adalah
mencari halaman yang memuat kata berawalan huruf s.
Alasan:
Kamus merupakan buku tentang kumpulan pengertian kata yang disusun berdasarkan urutan
abjad.
Jawaban yang tepat sesuai hal tersebut adalah .... HOTS
a. pernyataan benar dan alasan benar
b. pernyataan benar dan alasan salah
c. pernyataan salah dan alasan benar
d. pernyataan salah dan alasan salah
Contoh 2:
Jenis kamus yang berisi lebih dari dua bahasa dinamakan kamus dwibahasa.
Kalimat aktif transitif tidak bisa diubah ke dalam bentuk kalimat pasif.
3. Isian
Contoh:
Gadis itu tersenyum bahagia.
Pola dari kalimat tersebut adalah ....
4. Uraian
Contoh:
Jelaskan perbedaan kalimat transitif dan kalimat intransitif!
Jawab: ...................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
24
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Bagian 2
Petunjuk
Khusus
25
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Pembagian Jam Pelajaran Bahasa Indonesia IVA
Pendidikan Agama
Islam dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti *
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti *
Pendidikan Agama
Katolik dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti *
Pendidikan Agama
Buddha dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti *
Pendidikan Agama
Hindhu dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti *
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti *
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan 108 (3) 36 144
Kesehatan
26
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Keterangan:
* Diikuti murid sesuai agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimum 1 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
dan/atau Seni Tari). Murid memilih salah satu.
*** Paling banyak 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Bahan ajar Bahasa Indonesia IVA dapat dibagi sebagai berikut.
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit.
Buku Bahasa Indonesia IVA ini disajikan dalam 1 semester pembelajaran sehingga alokasi
intrakurikuler per semester adalah 216 : 2 = 108 JP.
Untuk alokasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila per semesternya adalah 36 : 2 = 18 JP.
Berikut pembagian bahan ajar untuk Bahasa Indonesia IVA:
27
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Bab 1 Sudah Besar
Kalimat Transitif B.1. Memahami kalimat transitif dan ciri- Beriman, Bertakwa
dan Intransitif cirinya. kepada Tuhan YME, dan
B.2. Memahami kalimat intransitif dan Berakhlak Mulia
ciri-cirinya. Mandiri
Bernalar Kritis
28
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Skema Penyajian Bahan Ajar
Topik A: Kalimat Transitif dan Intransitif
Sub Topik:
a. Memahami Isi Cerita
b. Kalimat Transitif
c. Kalimat Intransitif
2. Persiapan Mengajar
a. Siapkan ruang kelas yang nyaman, harum, bersih, dan rapi.
b. Siapkan berbagai jenis kamus.
3. Kegiatan Pengajaran
Topik A. Kalimat Transitif dan Intransitif (15 JP atau 5x Pertemuan)
a. Pertemuan 1 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru mengarahkan siswa untuk menceritakan kenangan pada masa kanak-kakak.
2) Guru mengajak siswa diskusi mengenai jenis-jenis cerita.
3) Guru mengarahkan siswa mencari cerita untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.
b. Pertemuan 2 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru mengarahkan siswa untuk membaca cerita yang sudah dibawa dari rumah.
2) Guru mengarahkan siswa mencari tahapan permasalahan pada cerita tersebut.
3) Guru mengarahkan siswa mengerjakan fitur ayo mandiri pada buku siswa halaman 6.
c. Pertemuan 3 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab mengenai ciri-ciri kalimat transitif.
2) Guru mengarahkan siswa untuk membuat contoh kalimat transitif.
3) Guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas.
d. Pertemuan 4 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru mengarahkan siswa untuk diskusi mengenai ciri-ciri kalimat intransitif.
2) Guru mengarahkan siswa untuk membuat contoh kalimat intransitif.
3) Guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas.
e. Pertemuan 5 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru mengarahkan siswa menjawab kalimat yang dibacakan guru termasuk kalimat
transitif atau kalimat intransitif.
2) Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan fitur ayo bernalar kritis (HOTS) pada buku
siswa halaman 8.
3) Guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasil karyanya di depan kelas.
29
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Topik B. Cara Mencari Kata dalam Kamus (12 JP atau 4x Pertemuan)
a. Pertemuan 1 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab mengenai kamus dan kegunaannya.
2) Guru mengarahkan siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah melihat jenis-jenis kamus.
3) Guru mengarahkan siswa membacakan informasi yang didapat.
b. Pertemuan 2 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab mengenai kamus cetak dan cara mencari arti kata.
2) Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan fitur ayo bekerja sama pada buku siswa
halaman 11).
3) Guru mengarahkan masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya.
c. Pertemuan 3 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru mempraktikkan cara membuka laman kamus daring.
2) Guru mengarahkan siswa untuk menulis berbagai benda yang ada di lingkungan sekolah.
3) Guru mengarahkan siswa mengerjakan fitur ayo kreatif pada buku siswa halaman 12.
d. Pertemuan 4 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab mengenai perbedaan kamus cetak dan kamus daring.
2) Guru mengarahkan siswa untuk memberi tanggapan fitur aku pelajar Pancasila pada
buku siswa halaman 12.
3) Guru bersama siswa mengulas kembali pembelajaran pada Bab 1.
Ayo Mandiri
Kerjakan tugas berikut dengan sungguh-sungguh!
1. Baca dan pahami cerita berjudul "Kue Kesukaan Tama" dengan cara pindai QR code berikut
ini atau tautan https://bit.ly/3kxHr9d!
Cerita Berjudul
“Kue Kesukaan
Tama”
30
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Contoh Alternatif 1
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan mandiri.
Tujuan Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran Bimbingan
B.1. Memahami Belum menun– Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
kalimat transitif jukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan
dan ciri-cirinya. penguasaan penguasaan penguasaan pada semua
B.2. Memahami kompetensi dan lingkup materi lingkup materi lingkup materi
kalimat lingkup materi yang ada yang ada yang ada
intransitif dan pada tujuan pada tujuan pada tujuan pada tujuan
ciri-cirinya. pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran
(memahami (memahami (memahami (memahami
isi cerita dan isi cerita dan isi cerita dan isi cerita dan
permasalahan permasalahan permasalahan permasalahan
yang terjadi). yang terjadi). yang terjadi). yang terjadi).
Keterangan:
Skor 1 : Perlu Bimbingan
∑Skor yang Diperoleh
Skor 2 : Cukup Nilai = x 100
Skor 3 : Baik Skor Maksimal
Skor 4 : Sangat Baik
Maafkan aku,
Nurul. Aku tidak
sengaja.
31
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Contoh Alternatif 2
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan bernalar kritis (HOTS).
Tujuan Pembelajaran Kelas IV (Fase B)
B.1. Memahami kalimat transitif dan ciri-cirinya.
B.2. Memahami kalimat intransitif dan ciri-cirinya.
Berilah tanda centang () pada kolom sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Skala Skor
No. Indikator Capaian
1 2 3 4
32
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Contoh Alternatif 3
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan bekerja sama.
Indikator Tujuan
Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran
B.4. Mengerti Belum Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
cara mencari menunjukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan
arti kata penguasaan penguasaan penguasaan dalam mencari
dalam dalam mencari dalam mencari dalam mencari arti kata pada
kamus. arti kata pada arti kata pada arti kata pada kamus.
kamus. kamus. kamus.
Keterangan:
Skor 1 : Perlu Bimbingan ∑Skor yang Diperoleh
Nilai = x 100
Skor 2 : Cukup Skor Maksimal
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Ayo Kreatif
Kerjakan tugas berikut dengan sikap jujur!
1. Tulislah berbagai nama benda yang ada di lingkungan sekolahmu!
2. Artikan kata-kata tersebut sesuai pemahamanmu!
3. Susunlah kata-kata tersebut beserta artinya sesuai urutan abjad!
4. Kerjakan di buku tugas lalu kumpulkan kepada gurumu!
Contoh Alternatif 4
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan kreatif.
Indikator Tujuan Pembelajaran:
B.3. Memahami jenis-jenis kamus.
B.4. Mengerti cara mencari arti kata dalam kamus.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
dst.
Keterangan:
Skor 1 : Kurang
∑Skor yang Diperoleh
Skor 2 : Cukup Nilai = x 100
Skor Maksimal
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
33
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
D. Penilaian Asesmen Formatif Bab 1
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d sesuai jawaban yang benar!
1. Cerita ditulis secara ... agar pem baca 4. Penjelasan di bawah ini yang tepat adalah
mudah memahami makna di dalamnya. .... HOTS
a. runtut a. kalimat aktif transitif tidak dapat
b. tidak beraturan dipasifkan
c. bolak-balik b. k a l i m a t a k t i f i n t ra n s i t i f d a p a t
d. zig-zag dipasifkan
Jawaban: a. runtut c. kalimat aktif intransitif tidak memiliki
Pembahasan: objek
Cerita perlu ditulis dengan runtut salah d. kalimat aktif transitif posisi predikat
satu tujuannya agar pembaca mudah mendahului subjek
memahami makna di dalamnya. Jawaban: c. kalimat aktif intransitif tidak
2. Perhatikan kalimat berikut! memiliki objek
Ibu membeli obat di apotek. Pembahasan:
Susunan kalimat aktif intransitif ada unsur
Susunan dari kalimat tersebut adalah ....
objek yang tidak diperlukan. Meskipun
a. S–O–P–K
posisi objek dihilangkan, kalimat memakai
b. S–P–O–K
kata keterangan atau kata pelengkap di
c. S–P–K
dalamnya.
d. S–P–O
Jawaban: b. S–P–O–K 5. Berikut ini yang bukan struktur kalimat
Pembahasan: transitif adalah ....
Ketika menulis perlu memperhatikan pola a. S–P–O
kalimat. Kalimat "Ibu membeli obat di b. S–P–O–K
apotek" berpola S–P–O–K. Ibu (S), membeli c. S–P–O–Pel
(P), obat (O), dan di apotek (Keterangan d. S–P–Pel
tempat). Jawaban: d. S–P–Pel
3. Indah kesulitan memahami permasalahan Pembahasan:
dalam cerita. Salah satu kemungkinannya Kalimat transitif menggunakan pola S–P–O,
adalah .... S–P–O-Pel, atau S–P–O–K. Sementara
a. Indah tidak menyelesaikan bacaan pola kalimat S–P–Pel merupakan pola
dalam satu waktu kalimat intransitif.
b. Indah memulai membaca dari bagian 6. Perhatikan kalimat berikut!
awal, tengah, dan akhir Kakak sedang membaca buku.
c. Indah langsung membaca pada
Kalimat tersebut termasuk kalimat transitif
bagian akhir cerita
karena .... HOTS
d. Indah menggunakan kamus untuk
a. pola kalimatnya S–P–Pel
mencari arti kata
b. menggunakan imbuhan me-
Jawaban: c. Indah langsung membaca c. tidak bisa dibuat kalimat pasif
pada bagian akhir cerita d. tidak mempunyai objek
Pembahasan:
Jawaban: b. menggunakan imbuhan me-
Cerita ditulis dengan alur yang runtut.
Pembahasan:
Apabila pembaca langsung membaca
Predikat pada kalimat transitif berupa kata
pada bagian akhir, kemungkinan sulit
kerja. Salah satu ciri kalimat transitif yakni
memahami isi cerita yang diangkat penulis.
menggunakan imbuhan me-.
34
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
7. Kamus ditulis sesuai urutan .... a. Badan Pengembangan dan Pembinaan
a. panjang atau pendeknya arti Bahasa
b. jumlah kata b. Kementerian Informasi dan
c. penulis Komunikasi
d. abjad c. Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Jawaban: d. abjad d. Kementerian Sosial
Pembahasan: Jawaban: a. Badan Pengembangan dan
Kamus berisi kumpulan arti dari suatu kata. Pembinaan Bahasa
Kamus pada umumnya disusun sesuai Pembahasan:
urutan abjad. Badan Pengembangan dan Pembinaan
8. Ika menganggap kamus daring lebih Bahasa bertugas melaksanakan
efektif dan efisien. pengembangan, pembinaan, ser ta
pelindungan di bidang bahasa dan sastra.
Arti dari kata daring adalah ....
a. terhubung melalui jaringan 10. KBBI terus mengalami perkem bangan.
b. terputus dengan sinyal KBBI edisi keempat terbit pada tahun ....
c. tidak memerlukan sinyal a. 2007
d. membutuhkan banyak referensi dari b. 2008
sumber lain c. 2001
d. 2019
Jawaban: a. terhubung melalui jaringan
Pembahasan: Jawaban: b. 2008
Arti dari daring adalah dalam jaringan atau Pembahasan:
terhubung melalui jejaring internet. KBBI diluncurkan pertama kali pada tahun
1988, KBBI II diluncurkan pada tahun 1991,
9. Lembaga negara yang bertugas mengem–
KBBI III diluncurkan pada tahun 2000, dan
bangkan dan mengelola laman Kamus
KBBI IV diluncurkan pada tahun 2008.
Besar Bahasa Indonesia adalah ....
II. Kerjakan sesuai perintahnya (jawaban benar bisa lebih dari satu)!
1. Berilah huruf B pada pernyataan yang kamu setujui. Berilah huruf S pada pernyataan yang
tidak kamu setujui. HOTS
Pernyataan Keterangan
Permasalahan yang ada dalam suatu cerita dibuat agar pembaca tidak bosan. ....
Jawaban:
Pernyataan Keterangan
Permasalahan yang ada dalam suatu cerita dibuat agar pembaca tidak bosan. B
35
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Pembahasan: Kata kerja aktif transitif yang terdapat
Kamus yang ada di sekitar kita dibedakan dalam kutipan teks tersebut adalah ....
menjadi beberapa jenis, misalnya kamus HOTS
unidireksional dan kamus bidireksional.
a. berjalan c. meminta
a. Kamus unidireksional disajikan dalam
b. berteriak d. melintas
satu arah.
b. Kamus dua arah disebut kamus Jawaban: c. meminta
bidireksional. Pembahasan:
Ke d u a k a m u s t e r s e b u t t e n t u s a j a Salah satu ciri kalimat aktif transitif
mempunyai karakteristik dan peruntukan adalah bisa dipasifkan. Kata meminta jika
masing-masing. dipasifkan menjadi diminta, sedangkan
kata melintas tidak bisa dipasifkan. Selain
2. Perhatikan beberapa kalimat di bawah ini!
bisa dipasifkan, berikut beberapa ciri
1) Kakak membeli sabun di toko toserba.
kalimat transitif.
2) Ayah melarang Adik tertawa terbawak-
a. Pola kalimat S–P–O, S–P–O–Pel, atau
bahak.
S–P–O–K.
3) Kita tidak boleh berlarian di tempat
b. Menggunakan imbuhan me- pada
ibadah.
bagian predikat.
4) Ana bercerita di depan kelas.
c. Kalimat yang mempunyai kata
Kalimat yang termasuk kalimat aktif berkedudukan sebagai objek.
transitif ditunjukkan nomor ... HOTS 4. Pernyataan:
a. 1) dan 2) c. 3) dan 4) Byta ingin mencari arti kata swafoto pada
b. 2) dan 3) d. 4) dan 1) kamus. Langkah yang dilakukan Byta
Jawaban: a. 1) dan 2) adalah mencari halaman yang memuat
Pembahasan: kata berawalan huruf s.
Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang Alasan:
memiliki objek dan dapat dipasifkan. Dari Kamus merupakan buku tentang kumpulan
keempat kalimat tersebut, hanya kalimat pengertian kata yang disusun berdasarkan
nomor (1) dan (2) yang memiliki objek. urutan abjad.
a. Kalimat 1) Kakak membeli sabun di Jawaban yang tepat sesuai hal tersebut
toko toserba (S–P–O–K). adalah .... HOTS
b. Kalimat 2) Ayah melarang Adik a. pernyataan benar dan alasan benar
tertawa terbahak-bahak (S-P-O). b. pernyataan benar dan alasan salah
3. Simak kutipan teks cerita fabel berikut! c. pernyataan salah dan alasan benar
Pada suatu pagi, sang Semut kembali d. pernyataan salah dan alasan salah
berjalan ke taman itu. Karena hujan, Jawaban: a. pernyataan benar dan alasan
genangan lumpur terdapat di mana- benar
mana. Lumpur yang licin membuat semut Pembahasan:
tergelincir dan jatuh ke dalam lumpur. Sang Kamus berisi tentang kumpulan ar ti
Semut hampir tenggelam dalam genangan suatu kata atau istilah yang disusun
lumpur itu. Semut berteriak sekencang berdasarkan urutan abjad. Langkah Byta
mungkin untuk meminta bantuan. sudah benar ketika ingin menjadi arti kata
“ To l o n g , b a n t u a k u ! A k u m a u swafoto langsung mencari halaman kata
tenggelam, tolong ... tolong ...!” berawalan huruf s. Setelah itu mencari
Untunglah saat itu ada seekor Kupu- huruf kedua, yakni huruf w (sw). Jika kata
Kupu yang terbang melintas. Kemudian, yang ingin dicari maknanya merupakan
kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting kata berimbuhan, perlu mencari kata dasar
ke arah semut. dari kata yang ingin dicari maknanya.
36
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
5. Berilah tanda centang () pada penyataan yang sesuai! HOTS
Jenis kamus yang berisi lebih dari dua bahasa dinamakan kamus dwibahasa.
Kalimat aktif transitif tidak bisa diubah ke dalam bentuk kalimat pasif.
Jenis kamus yang berisi lebih dari dua bahasa dinamakan kamus dwibahasa.
Kalimat aktif transitif tidak bisa diubah ke dalam bentuk kalimat pasif.
37
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Contoh:,
No. Contoh Kalimat Transitif Contoh Kalimat Intransitif
1. Bintang menyodorkan segelas air. Dika mengalah.
2. Evan berusaha menggaruk punggungnya. Bayu mulai bingung.
3. Arum mendapatkan kembali mainannya. Ivan berteriak.
3. Jelaskan perbedaan kalimat transitif dan kalimat intransitif!
Jawab:
Kalimat transitif adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja yang membutuhkan objek.
Sementara kalimat intransitif adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja yang tidak
membutuhkan objek.
4. Jelaskan arti dari kata wacana, fiksi, opini, dan fakta! HOTS
Jawab:
a. Wacana adalah keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan.
b. Fiksi adalah cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi.
c. Opini adalah pendapat atau pemikiran seseorang mengenai suatu topik tertentu.
d. Fakta adalah suatu peristiwa atau informasi sesuai dengan keadaan sebenarnya.
5. Jelaskan cara mencari arti kata menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia!
Jawab:
Cara mencari arti kata menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia, yakni 1) tentukan kata
yang ingin dicari maknanya; 2) tentukan kata dasar dari kata yang ingin dicari maknanya; 3)
bukalah KBBI; 4) carilah huruf pertama, huruf kedua, atau huruf ketiga kata yang ingin dicari
maknanya; dan 5) baca makna kata yang terletak di samping kata yang dicari.
Skor Penilaian
IV. Uraian 5 0 5 x 5 = 25
Total 50
Skor Total 50 : 5 = 10
38
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
1. Kegiatan P5
a. Pertemuan 1 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
Siswa menyiapkan berbagai alat dan bahan untuk melakukan kegiatan Project Based Learning
pada buku siswa halaman 16. Siswa mencatat kata-kata yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, setelah itu diartikan dan disusun menjadi sebuah kamus sederhana. Setelah jadi,
siswa mengumpulkan hasil karya kepada guru untuk dilakukan penilaian.
b. Pertemuan 2 : 2 x 35 Menit
Kegiatan:
Siswa menyiapkan berbagai alat dan bahan untuk melakukan kegiatan Inkuiri pada buku siswa
halaman 17. Siswa melakukan analisis dan menelaah berbagai kalimat transitif dan kalimat
intransitif yang terdapat pada surat kabar atau majalah. Siswa menyalin kalimat transitif dan
intransitif yang ditemukan pada buku tugas untuk dinilai guru.
2. Contoh Rubrik Penilaian P5
Berikut contoh rubrik penilaian P5.
a. Project Based Learning
Mulai Sudah Sangat
Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir
39
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
F. Siswa dan Orang Tua
Adanya profil pelajar Pancasila inilah yang membedakan antara Kurikulum Merdeka dengan
kurikulum sebelumnya. Setiap satuan pendidikan harus bisa melaksanakan kegiatan Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebuah kegiatan yang membutuhkan dukungan dari semua
pihak termasuk dari orang tua peserta didik.
Orang tua harus mengubah paradigma berpikirnya, di mana sekolah bukan hanya tempat
penitipan anaknya untuk mendapatkan pembelajaran. Artinya, semua peran diambil alih oleh guru
tanpa mau terlibat dalam setiap kegiatan di sekolah. Seolah tidak mau tahu tentang kegiatan
apa saja yang dilakukan oleh anaknya di sekolah. Akan tetapi, dalam Kurikulum Merdeka peran
orang tua sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan sekolah terutama kegiatan proyek profil
pelajar Pancasila. Orang tua membantu anaknya dalam mempersiapkan setiap proyek yang akan
dilaksanakan oleh anaknya di sekolah.
Dan untuk lebih luasnya lagi peran orang tua dalam menunjang setiap kegiatan, di antaranya
memberikan makanan bergizi selama di rumah dan di sekolah sehingga anaknya dapat semangat
dan mudah mengikuti setiap pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
Dikutip dari: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Penguatan-Projek-Profil-Pancasila.pdf
40
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Bab 2 Di Bawah Atap
41
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Skema Penyajian Bahan Ajar
Topik A: Penulisan Kata Berawalan Me-
Sub Topik:
a. Memahami Isi Teks
b. Arti Awalan Me-
c. Aturan Penggunaan Awalan Me-
d. Mengubah Bentuk Awalan
e. Bentuk-Bentuk Akhiran atau Sufiks
2. Persiapan Mengajar
a. Siapkan ruang kelas yang nyaman, harum, bersih, dan rapi.
b. Siapkan surat kabar dan majalah dari media daring atau media cetak.
3. Kegiatan Pengajaran
Topik A. Penulisan Kata Berawalan Me- (15 JP untuk 5 x Pertemuan)
a. Pertemuan 1 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru memberi pengantar cerita singkat dengan memasukkan awalan me-.
2) Guru dan siswa tanya jawab mengenai awalan (prefiks).
3) Guru dan siswa tanya jawab mengenai awalan me-.
4) Guru mengarahkan siswa untuk mengucapkan kalimat sederhana yang mengandung
awalan me-.
b. Pertemuan 2 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab mengenai arti dan fungsi awalan me-.
2) Guru mengarahkan siswa membuat 10 kalimat sederhana menggunakan awalan me-.
3) Guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas.
4) Guru mengarahkan siswa untuk diskusi jika ada hasil pekerjaan teman yang kurang
tepat dalam penggunaan awalan me-.
c. Pertemuan 3 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab mengenai aturan penggunaan awalan me-.
2) Guru bersama-sama dengan siswa ke perpustakaan sekolah. Siswa diarahkan untuk
menulis kalimat yang kata dasarnya luluh dan kata dasar tidak luluh.
3) Guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas.
4) Guru mengarahkan siswa untuk memberi tanggapan hasil tugas temannya.
5) Guru mengarahkan siswa untuk mencari penggunaan awalan me- dalam bacaan (fitur
ayo bekerja sama pada buku siswa halaman 23). Tugas ini untuk dikerjakan di rumah
dan dibahas pada pertemuan berikutnya.
42
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
d. Pertemuan 4 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru mengarahkan siswa untuk membacakan tugas pada pertemuan sebelumnya, yakni
mencari penggunaan awalan me- dalam bacaan.
2) Guru dan siswa tanya jawab mengenai awalan me- yang mengubah bentuk kata dasar.
3) Guru mengarahkan siswa untuk membuat cerita singkat tentang kegiatan yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Cerita yang ditulis mengandung berbagai bentuk awalan.
4) Guru mempersilakan siswa untuk membacakan hasil karyanya di depan kelas.
e. Pertemuan 5 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab mengenai akhiran (sufiks) dan bentuk-bentuknya.
2) Guru mengarahkan siswa untuk mengungkapkan suatu gagasan (fitur ayo bernalar kritis
(HOTS) pada buku siswa halaman 24).
3) Guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas.
4) Guru mengarahkan siswa yang lain untuk memberi pendapat terkait hasil pekerjaan
teman yang sedang di depan.
Topik B. Kalimat Majemuk (12 JP untuk 4 x Pertemuan)
a. Pertemuan 1 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab mengenai jenis kalimat majemuk setara.
2) Guru mengarahkan siswa untuk membuat contoh kalimat majemuk setara secara lisan.
3) Guru mengarahkan siswa untuk mencari kalimat majemuk setara di dalam sebuah bacaan
(fitur ayo mandiri pada buku siswa halaman 27). Tugas untuk dikerjakan di rumah dan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
b. Pertemuan 2 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru mengarahkan siswa untuk menyampaikan tugas pada pertemuan sebelumnya,
yakni mencari kalimat majemuk setara pada sebuah bacaan.
2) Guru mengarahkan siswa untuk menanggapi hasil pekerjaan temannya.
3) Guru bersama siswa memahami materi kalimat majemuk bertingkat.
4) Guru bersama siswa tanya jawab mengenai contoh-contoh pada setiap bentuk kalimat
majemuk bertingkat.
c. Pertemuan 3 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru mengarahkan siswa bermain tebak-tebakan untuk menentukan kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk bertingkat (fitur ayo kreatif pada buku siswa halaman 30).
2) Guru bersama dengan siswa memahami kalimat majemuk campuran.
3) Guru mengarahkan siswa untuk membuat contoh kalimat majemuk campuran dan
menyampaikan hasilnya di depan kelas.
4) Guru mengarahkan siswa yang lain memberi tanggapan kepada teman yang presentasi.
d. Pertemuan 4 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru bersama-sama dengan siswa memahami kalimat majemuk rapatan.
2) Guru mengarahkan siswa untuk membuat beberapa contoh kalimat majemuk rapatan.
3) Guru mengarahkan siswa menukarkan hasil pekerjaannya dengan teman di sampingnya.
4) Guru mengarahkan siswa untuk memberi tanggapan pada fitur aku pelajar Pancasila
pada buku siswa halaman 31.
5) Guru bersama siswa mengulas materi yang sudah dipelajari pada Bab 2.
43
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
C. Alternatif Rubrik Penilaian Kegiatan
Beberapa contoh alternatif rubrik penilaian pada kegiatan. Guru dapat mengembangkan
rubrik sendiri.
Ayo Mandiri
Kerjakan tugas berikut dengan sungguh-sungguh!
1. Baca dan pahami cerita berjudul "Pangeran Barasa" pada QR Code di bawah ini atau
laman https://bit.ly/3QG2mTF!
Cerita Pangeran
Barasa
Contoh Alternatif 1
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan mandiri.
Tujuan
Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran
B.3 Memahami Belum Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
kalimat menunjukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan pada
majemuk penguasaan penguasaan penguasaan semua lingkup
dan ciri- kompetensi dan lingkup materi lingkup materi materi yang ada
cirinya. lingkup materi yang ada yang ada pada tujuan
pada tujuan pada tujuan pada tujuan pembelajaran
pembelajaran pembelajaran pembelajaran (memahami
(memahami (memahami (memahami isi cerita dan
isi cerita dan isi cerita dan isi cerita dan menunjukkan
menunjukkan menunjukkan menunjukkan kalimat majemuk
kalimat majemuk kalimat majemuk kalimat majemuk setara).
setara). setara). setara).
Keterangan:
Skor 1 : Perlu Bimbingan
Skor 2 : Cukup ∑Skor yang Diperoleh
Nilai = x 100
Skor 3 : Baik Skor Maksimal
Skor 4 : Sangat Baik
44
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
2. Ayo Bekerja Sama (Buku Siswa Halaman 23)
Cerita Berjudul
“Pak Belalang”
Contoh Alternatif 2
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan bekerja sama.
Indikator Tujuan
Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran
B.1. Memahami Belum Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
awalan menunjukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan pada
me- dan penguasaan penguasaan penguasaan semua lingkup
maknanya. kompetensi dan lingkup materi lingkup materi materi yang ada
lingkup materi yang ada yang ada pada tujuan
pada tujuan pada tujuan pada tujuan pembelajaran
pembelajaran pembelajaran pembelajaran (menganalisis
(menganalisis (menganalisis (menganalisis awalan me- dan
awalan me- dan awalan me- dan awalan me- dan perubahannya
perubahannya perubahannya perubahannya pada sebuah
pada sebuah pada sebuah pada sebuah bacaan).
bacaan). bacaan). bacaan).
Keterangan:
Skor 1 : Perlu Bimbingan
Skor 2 : Cukup ∑Skor yang Diperoleh
Nilai = x 100
Skor 3 : Baik Skor Maksimal
Skor 4 : Sangat Baik
45
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
3. Ayo Bernalar Kritis (HOTS) (Buku Siswa Halaman 24)
Karena tari
termasuk kata
sifat, Pak.
Menurutmu, apakah jawaban Angga tepat? Jelaskan secara singkat pada kolom di bawah ini!
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
Contoh Alternatif 3
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan bernalar kritis.
Tujuan Pembelajaran Kelas IV (Fase B)
B.1. Memahami awalan me- dan maknanya.
B.2. Menggunakan awalan me- sesuai kaidah penulisan yang tepat.
Berilah tanda centang () pada kolom sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Skala Skor
No. Indikator Capaian
1 2 3 3
46
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Skala Skor
No. Indikator Capaian
1 2 3 3
Ayo Kreatif
Ayo membuat media pembelajaran berupa kartu pelajaran!
Alat dan Bahan:
Kertas karton, gunting, dan spidol warna.
Langkah Kegiatan:
1. Siapkan contoh kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat!
2. Gunting karton tebal sekitar 15–20 cm!
3. Tulislah kalimat majemuk bertingkat dan majemuk setara pada masing-masing kertas
karton yang sudah dipotong!
4. Bermainlah tebak-tebakan dengan teman sebangkumu!
5. Pemenang dalam permainan adalah pemain yang dapat menebak dengan benar kalimat
mana yang merupakan kalimat majemuk bertingkat dan kalimat mana yang merupakan
kalimat majemuk setara paling banyak!
Contoh Alternatif 4
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan kreatif.
Indikator Tujuan Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran Bimbingan
B.3 Memahami Belum Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
kalimat menunjukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan pada
majemuk penguasaan penguasaan penguasaan semua lingkup
dan ciri- materi pada tuju– materi pada tuju– materi pada tuju– materi pada tuju–
cirinya. an pembelajaran an pembelajaran an pembelajaran an pembelajaran
B.4 Membuat (bermain tebak- (bermain tebak- (bermain tebak- (bermain tebak-
kalimat tebakan kalimat tebakan kalimat tebakan kalimat tebakan kalimat
majemuk majemuk setara majemuk setara majemuk setara majemuk setara
sesuai dan majemuk dan majemuk dan majemuk dan majemuk
jenisnya. bertingkat). bertingkat). bertingkat). bertingkat).
47
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
D. Penilaian Asesmen Formatif Bab 2
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d sesuai jawaban yang benar!
48
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
c. Defika harus ikut bersama ayahnya c. Angga mengendarai sepeda terlalu
ke luar negeri jika tidak dia akan kencang sampai-sampai jatuh.
menyesal. d. Lantai rumah sangat licin.
d. Obat ini berkhasiat membunuh sel- Jawaban: c. Angga mengendarai sepeda
sel kanker, bahkan kemanjurannya terlalu kencang sampai-sampai jatuh.
bisa menyem buhkan kanker otak Pembahasan:
stadium 4. Kalimat majemuk menyatakan sebab
Jawaban: d. Obat ini berkhasiat membunuh menggunakan konjungsi hingga, sehingga,
sel-sel kanker, bahkan kemanjurannya bisa maka, akibatnya, dan akhirnya.
menyembuhkan kanker otak stadium 4. 10. Kalimat majemuk bertingkat, di mana anak
Pembahasan: kalimat keterangan syarat ditandai dengan
Kalimat majemuk setara adalah kalimat penggunaan konjungsi ....
yang terbentuk dari beberapa klausa atau a. tatkala c. tetapi
kalimat tunggal yang digabungkan. b. sehingga d. apabila
9. Kalimat berikut ini yang termasuk kalimat Jawaban: d. apabila
majemuk hubungan akibat adalah .... Pembahasan:
a. Enis duduk di depan kelas dengan Kalimat majemuk bertingkat dengan anak
wajah yang pucat. kalimat keterangan syarat ditandai dengan
b. Novi berangkat ke sekolah dengan konjungsi jika, kalau, apabila, andaikata,
mengendarai sepeda kesayangannya. dan andaikan.
II. Kerjakan sesuai dengan perintahnya (jawaban benar bisa lebih dari satu)!
1. Berilah huruf B pada pernyataan yang kamu setujui.
Berilah huruf S pada pernyataan yang tidak kamu setujui. HOTS
Pernyataan Keterangan
Imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar disebut infiks. ....
Konjungsi dalam kalimat majemuk mempunyai peran yang cukup penting. ....
Kalimat majemuk koordinatif merupakan nama lain dari kalimat majemuk ....
setara.
Jawaban:
Pernyataan Keterangan
Imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar disebut S
infiks.
49
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Pembahasan: Kalimat majemuk bertingkat di mana
a. Merapikan bermakna berkegiatan anak kalimat menjadi keterangan akibat
membuat tempat tidur menjadi rapi. terdapat pada kalimat ....
b. Infiks adalah imbuhan yang berada di a. Petani padi tidak mampu membeli
tengah atau sisipan. pupuk sehingga hasil panen turun
drastis.
2. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
b. P e m e r i n t a h s u d a h b e r u p a y a
1) Awalan me- akan berubah menjadi
menstabilkan harga pupuk dengan
mem- jika diikuti kata dasar berawalan
berbagai kebijakan.
huruf p dan v.
c. Kebijakan yang dilakukan pemerintah
2) Awalan me- akan berubah menjadi
sejauh ini belum memberi efek yang
meny- jika diikuti kata dasar berawalan
signifikan.
huruf y.
d. Jika harga pupuk masih terus tinggi
3) Awalan me- akan berubah menjadi
bisa berpotensi petani gagal panen.
meng- jika diikuti kata dasar
berawalan huruf vokal. Jawaban: a. Petani padi tidak mampu
4) Awalan me- akan tetap menjadi me- membeli pupuk sehingga hasil panen
jika diikuti kata sifat. turun drastis. dan d. Jika harga pupuk
5) Awalan me- akan menjadi men- masih terus tinggi bisa berpotensi petani
jika diikuti dengan kata dasar yang gagal panen
berawalan huruf c dan d. Pembahasan:
Kalimat majemuk bertingkat dengan anak
Pernyataan tersebut yang sesuai dengan
kalimat keterangan akibat menggunakan
awalan me- ditunjukkan oleh nomor ....
HOTS
konjungsi hingga, sehingga, maka,
akibatnya, dan akhirnya.
a. 1) dan 3) c. 3) dan 4)
4. Pernyataan:
b. 2) dan 3) d. 3) dan 5)
Semua informasi diharapkan bisa disajikan
Jawaban: a. 1) dan 3); d. 3) dan 5)
secara aktual dan tepercaya.
Pembahasan:
Kalimat tersebut termasuk kalimat
Awalan me- akan berubah menjadi meny-
majemuk bertingkat karena anak kalimat
jika diikuti kata dasar berawalan huruf s.
berjumlah lebih dari satu.
Awalan me- akan tetap menjadi me- jika
diikuti dengan kata dasar yang berawalan Alasan:
huruf l, m, n, r, w, dan y. Kalimat tersebut tersusun atas satu kalimat
dasar yang merupakan inti dan satu kalimat
3. Perhatikan bacaan berikut!
dasar yang berfungsi sebagai pengisi salah
Petani padi tidak mampu membeli
satu unsur kalimat inti tersebut.
pupuk sehingga hasil panen turun drastis.
Jawaban yang tepat sesuai hal tersebut
Kejadian tersebut bukan pertama kali
adalah .... HOTS
terjadi. Harga pupuk yang kian melambung
a. pernyataan benar dan alasan benar
dampaknya sangat terasa. Pemerintah sudah
b. pernyataan benar dan alasan salah
berupaya menstabilkan harga pupuk dengan
c. pernyataan salah dan alasan benar
berbagai kebijakan. Mulai dari operasi pasar
d. pernyataan salah dan alasan salah
hingga menambah pupuk impor.
Kebijakan yang dilakukan pemerintah Jawaban: a. pernyataan benar dan alasan
sejauh ini belum memberi efek yang benar
signifikan. Banyak pedagang yang masih Pembahasan:
menjual pupuk di atas aturan pemerintah. Anak kalimat yang berjumlah lebih dari satu
Jika harga pupuk masih terus tinggi bisa termasuk kalimat majemuk bertingkat.
berpotensi petani gagal panen. Fenomena Contoh kalimat tersebut tersusun atas
paceklik makin nyata. kalimat inti dan kalimat pengisi.
50
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
5. Berilah tanda centang () pada pernyataan yang sesuai! HOTS
Kata dasar bisa ditambah dengan awalah, sisipan, dan akhiran. Kata dasar dari
mereduksi adalah reduksi.
"Joko membeli buah, sayur, dan sembako" termasuk kalimat majemuk bertingkat.
Salah satu ciri kalimat majemuk bertingkat adalah klausa berdiri sendiri-sendiri, tetapi
menjadi satu kalimat dengan kata penghubung.
Kata dasar bisa ditambah dengan awalah, sisipan, dan akhiran. Kata dasar dari
mereduksi adalah reduksi.
"Joko membeli buah, sayur, dan sembako" termasuk kalimat majemuk bertingkat.
Salah satu ciri kalimat majemuk bertingkat adalah klausa berdiri sendiri-sendiri, tetapi
menjadi satu kalimat dengan kata penghubung.
51
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
IV. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan fungsi awalan me-!
Jawab:
Fungsi awalan me-, yakni a) melakukan tindakan seperti pada kata dasar; b) membuat jadi;
c) mengerjakan dengan alat; d) membuat seperti, e) dalam keadaan; dan f) mencari atau
mengumpulkan.
2. Buatlah tiga kalimat dengan awalan me- berubah menjadi meng-!
Jawab:
Kreativitas siswa, misalnya sebagai berikut.
a. Ana mengambil buku di meja belajar.
b. Angga mengikat tali sepatu dengan benar.
c. Aji menghadang Ali yang akan berlari.
3. Perhatikan gambar berikut!
52
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Skor Penilaian
IV. Uraian 5 0 5 x 5 = 25
Total 50
Skor Total 50 : 5 = 10
53
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
b. Inkuiri
Mulai Sudah Sangat
Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir
54
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
G. Penilaian Asesmen Sumatif 1
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d sesuai jawaban yang benar!
1. Kalimat berikut ini yang termasuk contoh 4. Ur utan kata dalam kamus disusun
kata kerja intransitif adalah .... berdasarkan ....
a. Koki langsung menendang bola yang a. abjad
dilempar oleh Didi si Gajah. b. jumlah suku kata
b. Ketika Kuki bertemu Kancil, Kuki c. letak
melihat Kancil sedang makan. d. kalimat
c. Roar sang Singa tidur di bawah pohon Jawaban: a. abjad
beringin. Pembahasan:
d. “Kamu duduk saja di sini,” ujar Roar Untuk memudahkan pencarian kata, entri-
kepada Kijang. entri kamus disusun menurut abjad.
Jawaban: c. Roar sang Singa tidur di bawah 5. Agar semakin enak, … susu itu!
pohon beringin.
Kata berimbuhan yang tepat untuk mengisi
Pembahasan: bagian yang rumpang pada kalimat
Jawaban c merupakan kalimat intransitif tersebut adalah …. HOTS
karena mempunyai unsur objek yang tidak a. gulakan
diperlukan dalam susunannya.
b. gulai
2. Kalimat berikut ini yang termasuk contoh c. menggulakan
kata kerja transitif adalah …. d. gula
a. Beruang madu segera meng ambil
Jawaban: b. gulai
sarang lebah yang tergantung di pohon.
Pembahasan:
b. Kancil membantu kerbau menum–
Kata berimbuhan yang tepat untuk mengisi
bangkan pohon untuk dibuat jembatan.
bagian yang rumpang adalah “gulai”.
c. Para monyet itu segera mandi di mata
6. Kalimat majemuk setara disebut juga
air.
kalimat majemuk ....
d. Cici si cicak mengantarkan hadiah
a. substitutif c. konsumtif
untuk Raja.
b. koordinatif d. rekonstruktif
Jawaban: d. Cici si cicak mengantarkan
hadiah untuk Raja. Jawaban: b. koordinatif
Pembahasan: Pembahasan:
Jawaban d berpola S-P-O, maka kalimat Kalimat majemuk setara disebut juga
tersebut merupakan kalimat transitif. kalimat majemuk koordinatif.
3. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, 7. Kalimat majemuk yang berisi kalimat
cabang ilmu pertanian yang berkenaan majemuk setara dan kalimat majemuk
dengan teori dan praktik produksi tanaman bertingkat disebut kalimat ....
dan pengolahan tanah secara ilmiah a. majemuk campuran
disebut .... HOTS b. majemuk bertingkat
a. agronomi c. geografi c. majemuk setara
b. agrobisnis d. patologi d. majemuk rapatan
55
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
8. Kalimat majemuk yang salah satu klausa a. subordinatif c. mandiri
menjadi bentuk perluasan suatu unsur b. utama d. lepas
kalimat disebut kalimat .... Jawaban: a. subordinatif
a. majemuk campuran Pembahasan:
b. majemuk bertingkat Klausa yang menjadi bagian dari klausa
c. majemuk setara lainnya disebut klausa subordinatif.
d. majemuk rapatan
10. Berikut ini yang bukan contoh konjungsi
Jawaban: b. majemuk bertingkat (kata hubung) dari kalimat majemuk
Pembahasan: bertingkat adalah ....
Kalimat majemuk bertingkat memiliki dua a. sesudah c. dan
klausa, tetapi salah satu klausanya menjadi b. sebelum d. supaya
bentuk perluasan suatu unsur kalimat.
Jawaban: c. dan
9. Klausa (satuan kata yang mempunyai Pembahasan:
predikat dan berpotensi menjadi kalimat) Kalimat majemuk bertingkat menggunakan
yang menjadi bagian dari klausa lainnya konjungsi sesudah, sebelum, supaya
disebut klausa .... meskipun, walaupun, dan karena.
II. Kerjakan sesuai dengan perintahnya (jawaban benar bisa lebih dari satu)!
1. Berilah huruf B pada pernyataan yang kamu setujui!
Berilah huruf S pada pernyataan yang tidak kamu setujui! HOTS
Pernyataan Keterangan
Nurul perlu membaca teks dari awal sampai akhir agar bisa memahami ....
permasalahan di dalam suatu bacaan.
Kalimat intransitif tidak mempunyai makna karena susunan kalimatnya tidak ....
mempunyai predikat.
Ketika ingin mencari makna atau arti kata di dalam kamus, kita tidak perlu ....
menentukan kata dasar dari kata yang akan dicari.
Odah melakukan gerakan merayap ketika bermain di taman bersama Defika. ....
Kata yang bercetak miring bermakna berbuat seperti.
Kata "menandai" tersusun atas awalan me-, kata dasar tanda, dan akhiran -i. ....
Jawaban:
Pernyataan Keterangan
Nurul perlu membaca teks dari awal sampai akhir agar bisa memahami B
permasalahan di dalam suatu bacaan.
Ketika ingin mencari makna atau arti kata di dalam kamus, kita tidak perlu S
menentukan kata dasar dari kata yang akan dicari.
Kata "menandai" tersusun atas awalan me-, kata dasar tanda, dan akhiran -i. B
56
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Pembahasan:
Kalimat intransitif tidak mempunyai Predikat, tetapi susunan kalimatnya tetap bermakna.
Salah satu cara mencari arti kata dalam kamus ialah dengan menentukan kata dasar.
2. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Kalimat aktif yang membutuhkan objek.
2) Kalimat aktif yang tidak membutuhkan objek.
3) Kata kerja pada kalimat memiliki imbuhan me- atau menge-.
4) Kalimat yang bisa diubah menjadi kalimat pasif.
Berdasarkan pernyataan di atas yang merupakan ciri-ciri kalimat transitif ditunjukkan nomor
.... HOTS
a. 1) dan 2) c. 2) dan 4)
b. 2) dan 3) d. 1) dan 3)
Jawaban: d. 1) dan 3)
Pembahasan:
Kalimat aktif transitif dikenali dari beberapa ciri-ciri, yakni kalimat aktif transitif membutuhkan
objek, kata kerja pada kalimat aktif transitif memiliki imbuhan me- atau menge-, dan kalimat
aktif transitif bisa diubah bentuknya ke dalam bentuk kalimat pasif.
3. Berilah tanda centang () pada penyataan yang sesuai! HOTS
Penulisan imbuhan diletakkan sebelum kata dasar. Salah satu ciri kalimat intransitif
adalah menggunakan imbuhan ber-.
Rutin membaca kamus setiap hari berpotensi menurunkan daya imajinasi seseorang.
Salah satu pedoman dalam menulis adalah KBBI. Kepanjangan KBBI adalah Kumpulan
Berbahasa Bahasa Indonesia.
"Byta tinggal di Jakarta, lalu keluarga pindah ke Sumatra." Kalimat tersebut termasuk
contoh kalimat majemuk yang menyatakan urutan peristiwa.
Jawaban:
Penulisan imbuhan diletakkan sebelum kata dasar. Salah satu ciri kalimat intransitif
adalah menggunakan imbuhan ber-.
Rutin membaca kamus setiap hari berpotensi menurunkan daya imajinasi seseorang.
Salah satu pedoman dalam menulis adalah KBBI. Kepanjangan KBBI adalah Kumpulan
Berbahasa Bahasa Indonesia.
"Byta tinggal di Jakarta, lalu keluarga pindah ke Sumatra." Kalimat tersebut termasuk
contoh kalimat majemuk yang menyatakan urutan peristiwa.
57
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Pembahasan:
Rajin membaca kamus bisa menambah penguasaan kosakata sehingga bisa meningkatkan
kemampuan analisis dan imajinasi seseorang.
KBBI singkatan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.
4. Pernyataan:
Wahyu menulis cerita tanpa memperhatikan tanda baca yang digunakan. Ia menganggap
bahwa tanda baca bukan unsur utama dalam menulis.
Alasan:
Tanda baca bisa memudahkan pembaca dalam memahami suatu kalimat. Tanpa adanya
tanda baca, maksud di dalam kalimat berpotensi menjadi ambigu atau sulit dipahami.
Jawaban yang tepat sesuai hal tersebut adalah .... HOTS
a. pernyataan benar dan alasan benar
b. pernyataan benar dan alasan salah
c. pernyataan salah dan alasan benar
d. pernyataan salah dan alasan salah
Jawaban: c. pernyataan salah dan alasan benar
Pembahasan:
Tanda baca mempunyai peran yang sangat penting, salah satunya memudahkan pembaca
memahami informasi yang disampaikan.
5. Kalimat berikut ini yang termasuk kalimat majemuk bertingkat perluasan objek adalah ....
HOTS
a. Para siswa tidak memercayai bahwa kepala sekolah yang baru merupakan bekas
komedian di tahun 2000-an.
b. Orang yang bernama depan Paijo atau Parto biasanya memiliki selera humor tinggi.
c. Kondisi adikku sudah membaik sejak ia mengonsumsi vitamin C dosis tinggi yang
dianjurkan dokter keluarga.
d. Adinda telah berusaha maksimal agar cita-citanya menjadi seorang guru tercapai.
Jawaban: a. Para siswa tidak memercayai bahwa kepala sekolah yang baru merupakan
bekas komedian di tahun 2000-an.
Pembahasan:
Jika “apakah” dan “bahwa” diletakkan di depan, menujukkan kalimat majemuk bertingkat
perluasan subjek.
58
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
IV. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Pahami paragraf berikut dengan saksama!
Rumah Putri mempunyai kebun bunga yang indah. Kebun bunga tersebut ditanami
dengan beragam jenis bunga, ada bunga mawar, melati, anggrek, dan bunga matahari. Putri
rajin merawat bunga dengan penuh semangat. Putri menyiram bunga di kebunnya dengan
air. Saat bunga mekar secara bersamaan, banyak kupu-kupu yang datang. Sungguh, Putri
merawat kebun bunga dengan sungguh-sungguh.
Berdasarkan paragraf tersebut, tulislah kalimat transitif!
Jawab:
Kreativitas siswa
Misalnya
a. Putri menyiram bunga di kebunnya dengan air.
b. Putri merawat kebun bunga dengan sungguh-sungguh.
2. Jelaskan perbedaan kalimat transitif dan kalimat intransitif!
Jawab:
a. Kalimat transitif adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja yang membutuhkan
objek.
b. Kalimat intransitif adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja yang tidak
membutuhkan objek.
3. Jelaskan perkembangan KBBI! HOTS
Jawab:
KBBI I pertama kali diluncurkan pada tahun 1988 dengan 62.000 entri. KBBI II diluncurkan
pada tahun 1991 dengan 72.000 entri, KBBI III diluncurkan pada tahun 2000 dengan 78.000
entri, KBBI IV keluar pada tahun 2008 dengan 90.049 entri, hingga KBBI V diluncurkan pada
tahun 2016 dengan 110.538 entri dan pemutakhiran terakhir.
4. Apa fungsi imbuhan dalam bahasa Indonesia? HOTS
Jawab:
Imbuhan di dalam bahasa Indonesia berfungsi untuk membentuk sebuah kata dasar menjadi
sebuah kata baru dengan makna yang baru pula.
5. Jelaskan pengertian dari kalimat majemuk setara!
Jawab:
Kalimat majemuk setara adalah jenis kalimat yang di dalamnya terdapat paling sedikit dua
kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal.
Skor Penilaian
Jenis Soal Benar Salah Skor Total
IV. Uraian 5 0 5 x 5 = 25
Total 50
Skor Total 50 : 5 = 10
59
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Bab 3 Lihat Sekitar
60
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Skema Penyajian Bahan Ajar
Topik A: Teks Argumentasi
Sub Topik:
a. Paragraf Argumentasi
b. Pola Pengembangan Paragraf Argumentasi
c. Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi
d. Langkah Menulis Paragraf Argumentasi
e. Penggunaan Awalan Ber-
Topik B: Paragraf Deskripsi
Sub Topik:
a. Paragraf Deskripsi
b. Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi
c. Unsur-Unsur Paragraf Deskripsi
d. Jenis-Jenis Paragraf Deskripsi
e. Langkah-Langkah Menulis Paragraf Deskripsi
2. Persiapan Mengajar
a. Siapkan ruang kelas yang nyaman, harum, bersih, dan rapi.
b. Siapkan surat kabar atau majalah dari media cetak maupun media elektronik.
3. Kegiatan Pengajaran
Topik A. Teks Argumentasi (15 JP untuk 5 x Pertemuan)
a. Pertemuan 1 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru memberi pengantar pembelajaran mengenai contoh penggunaan teks argumentasi
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Guru dan siswa tanya jawab tentang paragraf argumentasi (kegunaan dan situasi
penggunaan paragraf argumentasi).
3) Guru mengarahkan siswa untuk menceritakan pengalaman dalam memberikan suatu
argumen terhadap suatu situasi tertentu.
b. Pertemuan 2 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab mengenai pola pengembangan paragraf argumentasi.
2) Guru mengarahkan siswa membuat teks argumentasi sederhana (fitur ayo mandiri pada
buku siswa halaman 45).
3) Guru mengarahkan siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
4) Guru mengarahkan siswa yang lain untuk memberi tanggapan terhadap hasil pekerjaan
teman yang sedang presentasi jika ada perbedaan pendapat.
c. Pertemuan 3 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab tentang ciri-ciri paragraf argumentasi.
2) Guru mengarahkan siswa untuk menyampaikan pendapat pengenai perbedaan paragraf
argumentasi dengan paragraf jenis lainnya.
3) Guru dan siswa tanya jawab tentang penggunaan paragraf argumentasi.
61
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
d. Pertemuan 4 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru memberi pengantar pembelajaran mengenai persiapan yang dilakukan dalam
membuat paragraf argumentasi.
2) Guru dan siswa tanya jawab mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika
menulis paragraf argumentasi.
3) Guru mengarahkan siswa untuk berpendapat berdasarkan teks bacaan (fitur ayo bekerja
sama pada buku siswa halaman 46–47).
4) Guru mengarahkan siswa untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.
5) Guru mengarahkan supaya kelompok lain memberi tanggapan hasil pekerjaan kelompok
yang sedang presentasi.
e. Pertemuan 5 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab tentang awalan ber- dan penggunaannya.
2) Guru memberikan kuis secara lisan mengenai makna awalan ber-.
3) Guru mengarahkan siswa untuk membuat contoh kalimat menggunakan awalan ber-.
62
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
C. Alternatif Rubrik Penilaian Kegiatan
1. Ayo Mandiri (Buku Siswa Halaman 45)
Ayo Mandiri
Perhatikan gambar berikut!
Timur
Utara Selatan
Barat
Contoh Alternatif 1
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan mandiri.
Indikator Tujuan
Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran
B.1. Membuat Belum Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
teks menunjukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan pada
argumentasi penguasaan penguasaan penguasaan semua lingkup
sederhana. kompetensi dan lingkup materi lingkup materi materi yang ada
lingkup materi yang ada yang ada pada tujuan
pada tujuan pada tujuan pada tujuan pembelajaran
pembelajaran pembelajaran pembelajaran (mengungkapkan
(mengungkapkan (mengungkapkan (mengungkapkan kegunaan
kegunaan kegunaan kegunaan dan cara
dan cara dan cara dan cara menggunakan
menggunakan menggunakan menggunakan kompas).
kompas). kompas). kompas).
63
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Keterangan:
Skor 1 : Kurang ∑Skor yang Diperoleh
Nilai = x 100
Skor 2 : Cukup Skor Maksimal
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Contoh Alternatif 2
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan bekerja sama.
Tujuan Pembelajaran Kelas IV (Fase B)
B.1. Membuat teks argumentasi sederhana.
Berilah tanda centang () pada kolom sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Skala Skor
No. Indikator Capaian
1 2 3 4
64
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Keterangan:
Skor 1 : Kurang ∑Skor yang Diperoleh
Skor 2 : Cukup Nilai = x 100
Skor Maksimal
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Contoh Alternatif 3
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan bernalar kritis.
Indikator Tujuan
Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran
B.4 Menulis Belum Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
paragraf menunjukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan pada
deskripsi penguasaan penguasaan penguasaan semua lingkup
sederhana. kompetensi dan lingkup materi lingkup materi materi yang ada
lingkup materi yang ada yang ada pada tujuan
pada tujuan pada tujuan pada tujuan pembelajaran
pembelajaran pembelajaran pembelajaran (menulis paragraf
(menulis (menulis (menulis deskripsi sesuai
paragraf paragraf paragraf gambar).
deskripsi sesuai deskripsi sesuai deskripsi sesuai
gambar). gambar). gambar).
65
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Keterangan:
∑Skor yang Diperoleh
Skor 1 : Kurang Nilai = x 100
Skor Maksimal
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat baik
skor
4. 4Ayo
: Sangat Baik
Kreatif (Buku Siswa Halaman 53)
Ayo Kreatif
Perhatikan simbol-simbol berikut!
1. Pernahkah kamu melihat simbol lalu lintas seperti gambar di atas sewaktu pulang sekolah?
2. Gambarlah simbol-simbol tersebut pada kertas gambar!
3. Gunting dan tempelkan pada kardus tebal dan warnai dengan indah!
4. Presentasikan di depan kelas makna simbol-simbol tersebut untuk mendapatkan nilai
dari gurumu!
Contoh Alternatif 4
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan kreatif.
Tujuan Pembelajaran Kelas IV (Fase B)
B.3. Menyampaikan petunjuk arah.
Berilah tanda centang () pada kolom sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Skala Skor
No. Indikator Capaian
1 2 3 4
66
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
D. Penilaian Asesmen Formatif Bab 3
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d sesuai jawaban yang benar!
67
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
7. Teks deskripsi dibuat dengan tujuan dan 9. Alat berikut ini yang bisa digunakan
struktur yang telah ada. Hal tersebut agar sebagai penunjuk arah adalah ….
teks deskripsi menjadi menarik untuk dibaca. a. lampu lalu lintas c. kompas
Teks deskripsi bertujuan untuk menyam– b. tali-temali d. QR Code
paikan ... kepada orang lain. Jawaban: c. kompas
a. klarifikasi c. perintah Pembahasan:
b. pertanyaan d. informasi Kompas termasuk alat penunjuk arah.
Jawaban: d. informasi 10. Siswa kelas IV SD Merdeka sedang belajar
Pembahasan: di kelas. Keadaan di kelas sangat nyaman
Teks deskripsi digunakan untuk menyam– dan bersih. Gorden kelas dibuka agar sinar
paikan informasi kepada orang lain. matahari dapat masuk ke kelas. Lampu
8. Masing-masing paragraf mempunyai ciri kelas tidak perlu dinyalakan lagi. Kipas
dan kegunaan yang berbeda, termasuk angin dihidupkan agar suasana lebih sejuk.
paragraf deskripsi. Jenis paragraf deskripsi Semua siswa dapat mengikuti pelajaran
yang objeknya berupa benda dan ruangan dengan semangat.
adalah paragraf deskripsi .... Jenis paragraf tersebut adalah ….
a. objektif c. spasial a. narasi c. deskripsi
b. campuran d. subjektif b. persuasi d. argumentasi
Jawaban: c. spasial Jawaban: c. deskripsi
Pembahasan: Pembahasan:
Objek paragraf deskripsi spasial menggu– Paragraf deskripsi menggambarkan objek
nakan benda atau ruangan tertentu. tertentu yang diuraikan secara jelas.
II. Kerjakan sesuai dengan perintahnya (jawaban benar bisa lebih dari satu)!
1. Berilah huruf B pada pernyataan yang kamu setujui!
Berilah huruf S pada pernyataan yang tidak kamu setujui! HOTS
Pernyataan Keterangan
Paragraf argumentasi dengan pola sebab-akibat dapat dibuat menjadi akibat- ....
sebab.
Paragraf kesaksian disusun berdasarkan dari suatu kesaksian seseorang yang ....
pernah mengalami.
Paragraf pola autoritas disusun berdasarkan pendapat oleh semua orang. ....
Setelah paragraf deskripsi selesai ditulis, langkah selanjutnya membaca ulang ....
dan merevisi.
Merevisi paragraf deskripsi disesuaikan dengan KBBI dan EYD edisi V. ....
Jawaban:
Pernyataan Keterangan
68
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Pernyataan Keterangan
69
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Jawaban: a. pernyataan benar dan alasan benar
Pembahasan:
Pembuatan teks argumentasi tetap membutuhkan data yang valid dengan tujuan untuk
menguatkan argumen penulis.
4. Kalimat berikut ini yang termasuk kalimat majemuk setara berurutan adalah ....
a. Joko akan berkunjung ke rumah pamannya dahulu setelah itu akan pergi ke rumah
temannya.
b. Saya harus membersihkan rumah terlebih dahulu atau tidak diizinkan untuk menonton
pertunjukan nanti malam.
c. Anak itu bisa mendapatkan beasiswa berupa pesangon atau belanja buku setiap bulan.
d. Paman Herbayu memang terkenal baik hati, terlebih kepada orang yang sudah ia kenal
sejak lama.
Jawaban: a. Joko akan berkunjung ke rumah pamannya dahulu setelah itu akan pergi ke
rumah temannya.
Pembahasan:
Kalimat majemuk setara berurutan adalah kalimat majemuk yang memiliki kelompok kata
yang menggambarkan kejadian saling berurutan.
5. Berilah tanda centang () yang termasuk ciri-ciri paragraf deskripsi! HOTS
Jawaban:
Pembahasan:
Karangan deskripsi berkarakter lebih mengedukasi pembaca terhadap suatu informasi
sehingga informasi yang disampaikan ditulis secara detail.
Karangan deskripsi termasuk tulisan nonfiksi. Jadi, karangan yang satu ini dibuat berdasarkan
kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi sehingga bukan dibuat berdasarkan daya
imajinasi.
70
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
III. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Pendapat ahli pada paragraf autoritas digunakan sebagai ....
Jawaban: keputusan akhir atau penyelesaian dalam suatu hal
2. Bagian akhir paragraf argumentasi diberi kesimpulan untuk memperkuat ....
Jawaban: argumentasi
3. Kata dasar dari beregu adalah ....
Jawaban: regu
4. Istilah lain dari kalimat utama adalah ....
Jawaban: gagasan pokok
5. Teks argumentasi dengan pola penalaran sebab-akibat diakhiri dengan pernyataan sebagai ....
Jawaban: sebab
71
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Jawab:
Kreativitas siswa. Misalnya sebagai berikut.
Olahraga baik untuk menjaga kesehatan badan. Kegiatan olahraga tidak harus
dilakukan dalam waktu yang lama, tetapi dilakukan secara konsisten. Olahraga dibedakan
menjadi olahraga kecepatan, ketangkasan, dan kelincahan. Salah satu olahraga yang tidak
membutuhkan banyak peralatan adalah joging.
Joging merupakan bentuk olahraga yang dilakukan dengan cara berlari kecil. Joging
sebaiknya dilakukan pada saat pagi hari ataupun sore hari. Joging bisa melatih otot kaki
supaya lebih kuat. Jika tubuh sudah lelah, jangan dipaksakan untuk terus melakukan joging.
Ada baiknya mengistirahatkan tubuh terlebih dahulu.
5. Sebut dan jelaskan makna awalan ber-!
Jawab:
Berikut makna awalan ber-.
a. Awalan ber- bermakna memiliki
Contoh: Bersayap dan berekor
b. Awalan ber- bermakna menggunakan sesuatu
Contoh: Berdasi dan bersepatu
c. Awalan ber- bermakna menghasilkan
Contoh: Bertelur dan bersuara
d. Awalan ber- bermakna menyatakan jumlah
Contoh: Berdua dan bersepuluh
e. Awalan ber- bermakna menyebut
Contoh: Beradik
f. Awalan ber- bermakna bertindak
Contoh: Berlayar
Skor Penilaian
IV. Uraian 5 0 5 x 5 = 25
Total 50
Skor Total 50 : 5 = 10
72
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
1. Kegiatan P5
a. Pertemuan 1 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
Siswa menyiapkan berbagai alat dan bahan untuk melakukan kegiatan Project Based Learning
pada buku siswa halaman 59. Siswa membandingkan informasi dari berbagai sumber, misalnya
koran dan majalah. Namun, topik informasi yang dibahas dari kedua media tersebut sama.
Pada kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya analisis siswa terhadap suatu informasi
yang diperolehnya.
b. Pertemuan 2 : 2 x 35 Menit
Kegiatan:
Siswa menyiapkan berbagai alat dan bahan untuk melakukan kegiatan Inkuiri pada buku
siswa halaman 60. Siswa menelaah penggunaan awalan ber- pada koran, surat kabar, atau
sumber informasi media elektronik. Secara kita tahu, awalan ber- mempunyai beragam makna
sesuai konteks kalimatnya.
2. Contoh Rubrik Penilaian P5
Berikut contoh rubrik penilaian P5.
a. Project Based Learning
Mulai Sudah Sangat
Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir
73
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
F. Siswa dan Orang Tua
Adanya profil pelajar Pancasila inilah yang membedakan antara Kurikulum Merdeka dengan
kurikulum sebelumnya. Setiap satuan pendidikan harus bisa melaksanakan kegiatan Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebuah kegiatan yang membutuhkan dukungan dari semua
pihak termasuk dari orang tua peserta didik.
Orang tua harus mengubah paradigma berpikirnya, di mana sekolah bukan hanya tempat
penitipan anaknya untuk mendapatkan pembelajaran. Artinya, semua peran diambil alih oleh guru
tanpa mau terlibat dalam setiap kegiatan di sekolah. Seolah tidak mau tahu tentang kegiatan
apa saja yang dilakukan oleh anaknya di sekolah. Akan tetapi, dalam Kurikulum Merdeka peran
orang tua sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan sekolah terutama kegiatan proyek profil
pelajar Pancasila. Orang tua membantu anaknya dalam mempersiapkan setiap proyek yang akan
dilaksanakan oleh anaknya di sekolah.
Dikutip dari: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Penguatan-Projek-Profil-Pancasila.pdf
74
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Bab 4 Meliuk dan Menerjang
Ide Pokok dan Ide B.1. Memahami ide pendukung dan ciri- Beriman, Bertakwa
Pendukung cirinya. kepada Tuhan YME, dan
B.2. Memahami ide pokok dan ciri- Berakhlak Mulia
cirinya. Mandiri
Bernalar Kritis
75
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Skema Penyajian Bahan Ajar
Topik A: Ide Pokok dan Ide Pendukung
Sub Topik:
a. Ide Pokok
b. Ide Pendukung
c. Contoh dan Perbedaan Ide Pokok dan Ide Pendukung
2. Persiapan Mengajar
a. Siapkan ruang kelas yang nyaman, harum, bersih, dan rapi.
b. Siapkan bacaan dari berbagai sumber, misalnya koran, majalah, ataupun dari media daring.
3. Kegiatan Pengajaran
Topik A. Ide Pokok dan Ide Pendukung (15 JP untuk 5 x Pertemuan)
a. Pertemuan 1 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru memberi pengantar mengenai ide pokok dan ide pendukung.
2) Guru dan siswa tanya jawab tentang ide pokok pada suatu bacaan.
3) Guru mengarahkan siswa untuk menjawab ide pokok dari bacaan yang dibaca guru.
b. Pertemuan 2 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru mengarahkan siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah.
2) Guru mengarahkan siswa membaca berbagai buku, kemudian menulis ide pokoknya.
c. Pertemuan 3 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab tentang ide pendukung pada suatu bacaan.
2) Guru mengarahkan siswa untuk menentukan ide pokok dan ide pendukung pada suatu
bacaan (fitur ayo mandiri pada buku siswa halaman 65). Tugas ini untuk dikerjakan di
rumah dan dibahas pada pertemuan berikutnya.
d. Pertemuan 4 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasil pekerjaan rumah terkait tugas
menentukan ide pokok dan ide pendukung pada suatu bacaan.
2) Guru dan siswa tanya jawab tentang peran ide pokok dan ide pendukung.
e. Pertemuan 5 : 3 x 35 Menit
Kegiatan:
1) Guru dan siswa tanya jawab tentang perbedaan ide pokok dan ide pendukung.
2) Guru mengarahkan siswa untuk menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan paragraf
induktif (fitur ayo bernalar kritis (HOTS) pada buku siswa halaman 65).
76
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
3) Guru mengarahkan siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
4) Guru mengarahkan siswa yang lain untuk memberi tanggapan mengenai hasil pekerjaan
teman yang sedang presentasi.
77
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Contoh Alternatif 1
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan bekerja sama.
Tujuan Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran Bimbingan
B.3. Memahami Belum menun– Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
tahapan jukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan
wawancara. penguasaan penguasaan penguasaan semua materi
materi pada tuju– materi materi pada tujuan
an pembelajaran pada tujuan pada tujuan pembelajaran
(memahami pembelajaran pembelajaran (memahami
pertanyaan (memahami (memahami pertanyaan
dalam pertanyaan dalam pertanyaan dalam
wawancara wawancara dan dalam wawancara
dan sikap yang sikap yang baik wawancara dan dan sikap yang
baik ketika ketika melakukan sikap yang baik baik ketika
melakukan wawancara). ketika melakukan melakukan
wawancara). wawancara). wawancara).
Keterangan:
Skor 1 : Perlu Bimbingan ∑Skor yang Diperoleh
Skor 2 : Cukup Nilai = x 100
Skor Maksimal
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
78
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Contoh Alternatif 2
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan bernalar kritis.
Tujuan Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran Bimbingan
B.1. Memahami ide Belum menun– Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
pokok dan ciri- jukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan
cirinya. penguasaan penguasaan penguasaan pada semua
B.2. Memahami ide kompetensi dan lingkup materi lingkup materi lingkup materi
pendukung dan lingkup materi yang ada yang ada yang ada
ciri-cirinya. pada tujuan pada tujuan pada tujuan pada tujuan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran
(membuat (membuat (membuat (membuat
paragraf paragraf paragraf paragraf
deduktif dan deduktif dan deduktif dan deduktif dan
induktif). induktif). induktif). induktif).
Keterangan:
Skor 1 : Perlu Bimbingan
∑Skor yang Diperoleh
Skor 2 : Cukup Nilai = x 100
Skor Maksimal
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Ayo Mandiri
Kerjakan tugas berikut dengan sungguh-sungguh!
1. Baca dan pahami cerita berjudul "Si Buncir" pada QR Code di bawah ini atau laman https://
bit.ly/3GQusau!
Cerita
Si Buncir
Contoh Alternatif 3
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan mandiri.
Indikator Tujuan Pembelajaran:
B.1. Memahami ide pendukung dan ciri-cirinya.
B.2. Memahami ide pokok dan ciri-cirinya.
79
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Mampu Mampu Mampu
Memahami Menentukan Menentukan
No. Nama Siswa Informasi Ide Pokok Ide Pendukung Nilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
dst.
Keterangan:
Skor 1 : Kurang
∑Skor yang Diperoleh
Skor 2 : Cukup Nilai = x 100
Skor 3 : Baik Skor Maksimal
Skor 4 : Sangat Baik
Ayo Kreatif
Saat melakukan wawancara, sering kali pewawancara menggunakan tanda pengenal.
Perlengkapan yang satu ini tidak wajib ada, artinya ketika tidak ada juga tidak ada masalah.
Sekarang, ayo membuat kartu pengenal sederhana.
Alat dan Bahan:
Kertas gambar, alat tulis, pensil warna, dan foto ukuran 4 x 6
Langkah kegiatan:
1. Buatlah bentuk kartu sesuai kreativitasmu.
2. Tuliskan namamu dan kelas serta tempelkan fotomu.
3. Hias kartu agar lebih menarik.
4. Kumpulkan kepada gurumu untuk mendapat nilai.
Contoh Alternatif 4
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan kreatif.
Tujuan Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran Bimbingan
B.3. Memahami Belum menun– Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
tahapan jukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan
wawancara. penguasaan penguasaan penguasaan semua materi
B.4. Memahami materi pada tuju– materi materi pada tujuan
cara membuat an pembelajaran pada tujuan pada tujuan pembelajaran
laporan hasil (membuat tanda pembelajaran pembelajaran (membuat tanda
observasi. pengenal). (membuat tanda (membuat tanda pengenal).
pengenal). pengenal).
Keterangan:
Skor 1 : Perlu Bimbingan ∑Skor yang Diperoleh
Nilai = x 100
Skor 2 : Cukup Skor Maksimal
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
80
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
D. Penilaian Asesmen Formatif Bab 4
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d sesuai jawaban yang benar!
1. Ide utama dari sebuah paragraf disebut .... Ide pendukung bertujuan untuk ... ide
a. kalimat c. pikiran pokok pokok.
b. kata d. tanda baca a. menyejajarkan
Jawaban: c. pikiran pokok b. menyusun
Pembahasan: c. membandingkan
Paragraf pada umumnya mempunyai ide d. menjelaskan
utama yang dinamakan pikiran pokok. Jawaban: d. menjelaskan
2. Memahami informasi dalam bacaan Pembahasan:
dilakukan dengan membaca .... Ide pendukung bertujuan untuk menjelaskan
a. sekilas c. bagian awal ide pokok agar pembaca lebih memahami
b. keseluruhan d. bagian akhir informasi yang disampaikan penulis.
Jawaban: b. keseluruhan 6. Berikut ini yang termasuk tujuan wawancara
Pembahasan: adalah ....
Suatu bacaan berisi informasi untuk a. mencari pendukung
disampaikan kepada pembaca. Seorang b. menguatkan pendapat
pembaca perlu membaca secara c. meyakinkan pembaca
keseluruhan agar bisa memahami d. mencari informasi
informasi di dalamnya. Jawaban: d. mencari informasi
3. Inti pembahasan dari sebuah paragraf Pembahasan:
merupakan ciri dari .... Wawancara bertujuan untuk mencari
a. kalimat penjelas informasi yang dilakukan dengan teknik
b. ide pendukung tanya jawab.
c. ide pokok 7. Wawancara bisa dilakukan secara daring
d. paragraf deduktif dengan menggunakan aplikasi .... HOTS
Jawaban: c. ide pokok a. Photoshop c. Zoom Meeting
Pembahasan: b. Ms. Excel d. Paint 3D
Paragraf terdiri atas ide pokok dan ide Jawaban: c. Zoom Meeting
pendukung. Salah satu ciri pokok yakni inti Pembahasan:
pembahasan pada suatu bacaan. Teknologi informasi melahirkan beragam
4. Ika membaca sebuah koran tentang aplikasi, misalnya Zoom Meeting bisa
pendidikan. Menurut Ika, ide pokok bacaan digunakan untuk bercakap-cakap secara
tersebut berada di akhir paragraf. Jadi, daring.
bacaan tersebut menggunakan paragraf 8. Setelah melakukan wawancara, langkah
.... HOTS selanjutnya adalah ....
a. deduktif c. induktif a. menyusun menjadi laporan
b. campuran d. deskripsi b. memublikasikan
Jawaban: c. induktif c. memberi pendapat
Pembahasan: d. menyimpan hasil wawancara
Paragraf ada beragam jenis, salah satunya Jawaban: a. menyusun menjadi laporan
paragraf induktif. Ide pokok pada paragraf Pembahasan:
induktif terletak di akhir paragraf. Informasi dari keg iatan wawancara
5. Suatu paragraf pada umumnya mempunyai selanjutnya disusun menjadi laporan
ide pokok dan ide pendukung. sebelum dipublikasikan.
81
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
9. Daftar pertanyaan berikut yang kurang etis Pembahasan:
ditanyakan kepada narasumber adalah .... Hindar i per tanyaan pr ivasi supaya
a. argumen narasumber terkait topik narasumber tetap merasa nyaman.
yang dibahas 10. Berikut yang bukan unsur adiksimba adalah
b. nominal pemasukan nara sumber ....
setiap bulan a. di mana c. mengapa
c. contoh kasus terkait topik wawancara b. karena apa d. bagaimana
d. analisis narasumber terkait topik
Jawaban: b. karena apa
wawancara
Pembahasan:
Jawaban: b. nominal pemasukan Adiksimba akronim dari apa, di mana,
narasumber setiap bulan kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
II. Kerjakan sesuai dengan perintahnya (jawaban benar bisa lebih dari satu)!
1. Berilah huruf B pada pernyataan yang kamu setujui.
Berilah huruf S pada pernyataan yang tidak kamu setujui. HOTS
Pernyataan Keterangan
Pernyataan Keterangan
82
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
3. Cermatilah kalimat-kalimat berikut!
Kalimat utama : memotret manusia adalah sebuah seni tertinggi dalam fotografi.
Kalimat penjelas : ....
1) Diperlukan kamera khusus yang harganya mahal karena kamera tersebut mempunyai
ketajaman fokus yang baik.
2) Dalam foto jurnalis, memotret manusia memerlukan waktu dan sudut pemotretan yang
sesuai.
3) Ada waktu yang tidak bisa ditawar saat menekan tombol kamera untuk merekam ekspresi
atau gestur tubuh yang khas.
4) Ada sudut pemotretan tertentu untuk merekam manusia dengan sebaik-baiknya sesuai
rencana pemotretan.
5) Memotret manusia hendaknya memotret model yang cantik atau tampan dan
menyesuaikan dengan situasi.
Kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama terdapat pada nomor .... HOTS
a. 1), 2), dan 3) c. 2), 3), dan 4)
b. 1), 2), dan 4) d. 3), 4), dan 5)
Jawaban: d. 3), 4), dan 5)
Pembahasan:
Kalimat penjelas bertujuan untuk menjabarkan ide pokok agar mudah dipahami pembaca.
Kalimat penjelas sesuai kalimat utama tersebut adalah nomor 3), 4), dan 5).
4. Berilah tanda centang () pada pernyataan yang sesuai! HOTS
Ide pendukung tidak dapat berdiri sendiri dan harus melekat dengan ide pokok.
Ciri khas dari wawancara adalah adanya tanya jawab antara narasumber dengan
pewawancara.
Adiksimba merupakan akronim dari apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan karena
apa.
Jawaban:
Ide pendukung tidak dapat berdiri sendiri dan harus melekat dengan ide pokok.
Ciri khas dari wawancara adalah adanya tanya jawab antara narasumber dengan
pewawancara.
Adiksimba merupakan akronim dari apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan karena
apa.
Pembahasan:
Menentukan maksud dan tujuan wawancara termasuk tahap persiapan wawancara.
Adiksimba merupakan akronim dari apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
Masing-masing unsur mempunyai peran dan fungsi yang sama penting.
83
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
5. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi
dan kondisi tertentu.
2) Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
3) Untuk memupuk rasa ingin tahu.
4) Untuk memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.
Pernyataan di atas yang termasuk dalam tujuan wawancara ditunjukkan nomor .... HOTS
a. 1), 2), 3) c. 2), 3), 4)
b. 1), 3), 4) d. 1), 2), 4)
Jawaban: d. 1), 2), 4)
Pembahasan:
Kegiatan wawancara mempunyai beberapa tujuan, misalnya untuk melengkapi data dalam
penyelidikan ilmiah dan mendapatkan data guna memengaruhi seseorang.
84
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
5. Sebutkan sistematika dalam membuat laporan hasil wawancara!
Jawab:
Sistematika laporan hasil wawancara, yakni a) latar belakang; b) tujuan wawancara; c) topik
pembicaraan dalam wawancara; d) waktu dan tempat wawancara; e) hasil wawancara; dan
f) kesimpulan dan saran.
Skor Penilaian
IV. Uraian 5 0 5 x 5 = 25
Total 50
Skor Total 50 : 5 = 10
85
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
b. Inkuiri
Mulai Sudah Sangat
Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir
Memahami bacaan secara saksama.
86
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
G. Penilaian Asesmen Sumatif 2
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d sesuai jawaban yang benar!
87
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Pertanyaan untuk narasumber disusun 9. Kata-kata yang diucapkan nara sumber
sebelum melakukan kegiatan wawancara. hendaknya ditulis secara .....
7. Sikap yang harus dimiliki seorang pewa– a. apa adanya c. berbelit-belit
wancara terhadap narasumber adalah .... b. panjang d. pendek
a. tidak hormat c. kasar Jawaban: a. apa adanya
b. meremehkan d. santun Pembahasan:
Jawaban: d. santun Sebagai pewawancara kita harus menulis
Pembahasan: informasi dari narasumber apa adanya,
Pewawancara perlu bersikap sopan agar tidak dikurangi ataupun ditambahi.
narasumber merasa nyaman. 10. Laporan hasil wawancara harus ditulis
8. Laporan wawancara yang baik dibuat dengan kalimat yang benar dan ....
berdasarkan .... a. indah c. panjang
a. khayalan c. tujuan b. jelas d. pendek
b. kenyataan d. keinginan Jawaban: b. jelas
Jawaban: b. kenyataan Pembahasan:
Pembahasan: Laporan hasil wawancara harus menggu–
Laporan hasil wawancara ditulis berdasar– nakan kalimat efektif, yakni kalimat yang
kan keadaan yang sebenarnya. singkat, benar, dan jelas.
II. Kerjakan sesuai dengan perintahnya (jawaban benar bisa lebih dari satu)!
1. Berilah huruf B pada pernyataan yang kamu setujui.
Berilah huruf S pada pernyataan yang tidak kamu setujui. HOTS
Pernyataan Keterangan
Andi menulis cerita dengan sesuka hati. Artinya, tidak mempertimbangkan ....
apakah pembaca mudah memahami tulisannya atau tidak.
Kalimat aktif intransitif tidak bisa berubah menjadi kalimat pasif karena tidak ....
dilengkapi oleh objek.
Ibu membersihkan gudang di hari libur, ayah menata kebun, serta aku ....
membereskan kamar tidur.
Kalimat tersebut termasuk kalimat majemuk menyatakan urutan peristiwa.
Kalimat aktif intransitif tidak bisa berubah menjadi kalimat pasif karena tidak B
dilengkapi oleh objek.
Ibu membersihkan gudang di hari libur, ayah menata kebun, serta aku S
membereskan kamar tidur.
Kalimat tersebut termasuk kalimat majemuk menyatakan urutan peristiwa.
88
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
Pembahasan:
Ibu membersihkan gudang di hari libur, ayah menata kebun, serta aku membereskan kamar
mandi termasuk kalimat majemuk setara.
Seorang pewawancara perlu membuat janji dengan narasumber supaya kegiatan wawancara
tidak dilakukan dadakan.
2. Perhatikan ciri-ciri di bawah ini!
1) Berisikan pendapat penulis tentang suatu fenomena.
2) Pendapat disertai alasan logis dan fakta.
3) Menggambarkan atau melukiskan sesuatu secara detail/rinci.
4) Fenomena dijabarkan dengan cara menganalisis dan memberikan analogi.
Berdasarkan hal-hal di atas, berikut ini yang bukan ciri-ciri paragraf argumentasi ditunjukkan
nomor ....
a. 1) c. 3)
b. 2) d. 4)
Jawaban: c. 3)
Pembahasan:
Jenis paragraf yang disajikan secara terperinci dan detail disebut dengan paragraf deskripsi.
Berdasarkan ukurannya, kamus dibagi menjadi kamus besar, kamus ringkas, dan
kamus saku.
Awalan me- akan berubah menjadi meng- apabila diikuti dengan kata dasar
berawalan huruf vokal serta huruf konsonan (g, h, k, q, dan x).
Pandemi segera berakhir, kalau semua orang mematuhi protokol sejak awal.
Kalimat tersebut termasuk anak kalimat keterangan sebab.
Diperlukan analisis dan sintesis (rangkuman baru yang butuhkan) merupakan ciri
paragraf deskripsi.
Angga membuat daftar pertanyaan untuk wawancara agar informasi yang dibutuhkan
bisa didapat semua.
Jawaban:
Berdasarkan ukurannya, kamus dibagi menjadi kamus besar, kamus ringkas, dan
kamus saku.
Awalan me- akan berubah menjadi meng- apabila diikuti dengan kata dasar
berawalan huruf vokal serta huruf konsonan (g, h, k, q, dan x).
Pandemi segera berakhir, kalau semua orang mematuhi protokol sejak awal.
Kalimat tersebut termasuk anak kalimat keterangan sebab.
Diperlukan analisis dan sintesis (rangkuman baru yang butuhkan) merupakan ciri
paragraf deskripsi.
Angga membuat daftar pertanyaan untuk wawancara agar informasi yang dibutuhkan
bisa didapat semua.
89
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Pembahasan:
"Pandemi segera berakhir, kalau semua orang mematuhi protokol sejak awal" termasuk anak
kalimat keterangan syarat karena menggunakan kata "kalau".
Kalimat deskripsi tidak perlu rangkuman baru karena berisi deskripsi tentang suatu hal.
4. Pernyataan:
Adi membuat tugas tentang perkembangan dunia IPTEK. Adi memilih Bu Ririn sebagai
narasumber karena beliau paham di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Alasan:
Ketika melakukan kegiatan wawancara, seseorang bebas memilih narasumber. Kriteria yang
paling utama adalah narasumber pernah mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi.
Jawaban yang tepat sesuai hal tersebut adalah .... HOTS
a. pernyataan benar dan alasan benar
b. pernyataan benar dan alasan salah
c. pernyataan salah dan alasan benar
d. pernyataan salah dan alasan salah
Jawaban: b. pernyataan benar dan alasan salah
Pembahasan:
Narasumber disesuaikan dengan topik dan penguasaan seberapa paham terhadap topik yang
dibahas.
5. Perhatikan tips di bawah ini!
1) Mulai dengan pertanyaan yang mudah.
2) Mulai dengan informasi fakta.
3) Menghindari pertanyaan bersifat pilihan.
4) Mengajukan pertanyaan pribadi untuk pendekatan.
5) Mengulang kembali jawaban untuk klarifikasi.
6) Memberikan kesan negatif.
7) Melakukan kontrol emosi negatif.
Berdasarkan hal di atas, yang bukan tips wawancara ditunjukkan nomor ....
a. 1) dan 2) c. 4) dan 6)
b. 3) dan 5) d. 5) dan 7)
Jawaban: c. 4) dan 6)
Pembahasan:
Ketika melakukan wawancara, seorang pewawancara perlu bersikap sopan. Pewawancara
tidak disarankan mengajukan pertanyaan pribadi untuk pendekatan bahkan meninggalkan
kesan negatif.
90
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar
5. Pihak yang diberikan pertanyaan dalam wawancara disebut ....
Jawaban: narasumber
Skor Penilaian
IV. Uraian 5 0 5 x 5 = 25
Total 50
Skor Total 50 : 5 = 10
91
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Daftar Pustaka
Moeliono, A. M. dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Edisi Keempat. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Nukman, Eva. dkk 2021. Bahasa Indonesia Lihat Sekitar SD Kelas IV. Jakarta. Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Prihantini, A. 2015. Majas, Idiom, dan Peribahasa Indonesia Superlengkap. Yogyakarta: Bentang
B First.
Schumm, J.S. 2004. Sekolah? Siapa Takut?. Bandung: Penerbit Kaifa.
Simanjuntak, T. dkk. 2015. Diaspora Melanesia di Nusantara. Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Wiyanto, A. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.
————. 2012. Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Galangpress.
Pelaku Penerbitan
92
Buku Panduan Guru
Bahasa Indonesia | Lihat Sekitar