Anda di halaman 1dari 96

0cYc>O\RcO\5c`c

[ EaS^e
]S b aS
`Y

^W

^
6[

0HPXDW
3HWXQMXN8PXPPXP 3HWXQMXN.KXVXV
6WUDWHJL3HP
3HPEHODMDUDQ .HJLDWDQ3HPEHODMDUDQ
3HUHQFDQDDQ3HP
3HPEHODMDUDQ $OWHUQDWLI5XEULN3HQLODLDQ.HJLDW
JL WDQ
JLDWD
$VHVPHQ3HQLODLDQ
DQ 3UR\HN3HQJXDWDQ3URILO3HODMDU
3UR\HN3HQJXDWDQ3URILO3HOD
3HOD
3DQFD
DQFDVLOD 3

/(9(/
 3HPEDJLDQ-DP3HODMDUDQ
.XQFL3HPEDKDVDQ
XQFL3HPEDKDVDQ
Buku Panduan Guru Kelas

Pendidikan Pancasila IV
untuk SD/MI Semester 1

Penulis : Tim Publishing © Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang


Warna Mukti Grafika No. 28 Tahun 2014. Dilarang mengutip atau
Editor : Ali Musafak memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
Perancang Sampul : Ivan Ardiansyah Pratama ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Penata letak isi : Evan Suhendri Saputra All right reserved.
Ilustrator : Redwita Angga Okianang
Tahun terbit : 2023
PT Warna Mukti Grafika
Tata letak isi buku menggunakan Adobe InDesign® CS,
font isi Baar Metanoia 10 pt Jl. Embarkasi Haji Km 1, Jembangan, Gagaksipat,
ukuran buku 19,0 cm x 27,5 cm. Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.
Telp. (0271) 784724, Email: wmg.csr@gmail.com

Kata Pengantar
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengembangkan kurikulum beserta buku teks pelajaran (buku teks utama) yang
mengusung semangat merdeka belajar. Kurikulum ini disebut sebagai Kurikulum Merdeka. Sebelumnya, Kurikulum
Merdeka ini dikenal dengan nama Kurikulum Prototipe untuk Sekolah Penggerak.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih
optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki
keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan
belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan
bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.
Proyek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang
ditetapkan oleh pemerintah. Proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu,
sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Kami PT Warna Mukti Grafika, ingin berpartisipasi dalam menyukseskan program pemerintah dengan menerbitkan
buku-buku ajar yang dapat digunakan sebagai pendamping belajar peserta didik di sekolah maupun di rumah. Buku
panduan guru yang kami susun ini adalah buku panduan untuk guru untuk menggunakan buku teks pendamping yang
juga kami terbitkan dengan nama Modul Cerdas. Semoga buku ini dapat membantu guru dalam mencerdaskan siswa-
siswa Indonesia bersama Kurikulum Merdeka.
Acuan penulisan buku teks pendamping ini adalah Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 tentang Perubahan
atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Semoga buku ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.

@2324.1

ii
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Keunggulan Buku
Buku ini sesuai dengan Kurikulum Merdeka, yaitu bertujuan untuk mengasah minat dan bakat
anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi
peserta didik. Keunggulan buku ini terangkum dalam komponen-komponen berikut.

A. Petunjuk Umum
Petunjuk umum menyajikan pendahuluan yang menguraikan tujuan buku guru dan tujuan
pembelajaran yang menjelaskan tentang hasil belajar dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor,
serta menjelaskan tentang profil pelajar Pancasila. Petunjuk Umum berisi tentang:

Strategi Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran


Menjelaskan perencanaan pembelajaran,
Menjelaskan tentang pendekatan pem-
yaitu: memahami Capaian Pembelajaran
belajaran, yaitu pendekatan kontekstual,
(CP), merumuskan Tujuan Pembelajaran
pendekatan in kuir i, pembelajaran
(TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
berdiferensiasi/differentiated learning,
(ATP), dan merancang pembelajaran.
dukungan orang tua dan keluarga.
Menjelaskan juga beberapa model
pembelajaran, yaitu project based learning,
saintifik, inkuiri learning, problem based Asesmen (Penilaian)
learning, eksperimen, discovery learning,
Meliputi: asesmen diagnostik (asesmen
discovery-inkuiri, contextual learning
diagnostik kognitif dan asesmen
(CTL), resitasi. Menjelaskan juga tentang
diagnostik nonkognitif), asesmen formatif,
media pembelajaran.
asesmen sumatif.

B. Petunjuk Khusus
Menyajikan detail-detail pembelajaran yang dilakukan merujuk pada buku teks pendamping
(Modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A). Petunjuk Khusus berisi tentang:

Pembagian Jam Pelajaran


Disusun berdasarkan struktur kurikulum Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
dari mata pelajaran.
Berisi capaian pembelajaran, alur materi,
tujuan pembelajaran, dan profil pelajar
Pancasila
Kegiatan Pembelajaran
Berisi skema penyajian bahan ajar, persiapan
mengajar, dan kegiatan pengajaran

iii
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Daftar Isi

Kata Pengantar --------------------------------------------------------------------------- ii


Keunggulan Buku -------------------------------------------------------------------------- iii
Daftar Isi ---------------------------------------------------------------------------------- iv

Bagian 1: Petunjuk Umum


A. Pendahuluan ------------------------------------------------------------------------- 2
B. Strategi Pembelajaran --------------------------------------------------------------- 7
C. Perencanaan Pembelajaran ----------------------------------------------------------- 14
D. Asesmen (Penilaian)------------------------------------------------------------------ 20

Bagian 2: Petunjuk Khusus


Pembagian Jam Pelajaran Pendidikan Pancasila IV Semester 1 --------------------------- 26
Bab 1 Pancasila sebagai Nilai Kehidupan ------------------------------------------------ 28
A. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)------------------------------------------------------- 28
B. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran -------------------------------------------- 29
C. Rubrik Penilaian ---------------------------------------------------------------------- 36
D. Kunci dan Pembahasan Asesmen Formatif Bab 1 -------------------------------------- 38
E. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) --------------------------------------- 42

Bab 2 Konstitusi dan Norma di Masyarakat ---------------------------------------------- 45


A. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ------------------------------------------------------ 45
B. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran -------------------------------------------- 46
C. Rubrik Penilaian ---------------------------------------------------------------------- 56
D. Kunci dan Pembahasan Asesmen Formatif Bab 2 ------------------------------------- 57
E. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) --------------------------------------- 62
F. Kunci dan Pembahasan Asesmen Sumatif 1 ------------------------------------------- 65

Bab 3 Membangun Jati Diri dalam Kebinekaan ------------------------------------------ 69


A. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ------------------------------------------------------ 69
B. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran -------------------------------------------- 70
C. Rubrik Penilaian ---------------------------------------------------------------------- 75
D. Kunci dan Pembahasan Asesmen Formatif Bab 3 ------------------------------------- 77
E. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) --------------------------------------- 82
F. Siswa dan Orang Tua ----------------------------------------------------------------- 84
G. Kunci dan Pembahasan Asesmen Sumatif 2 ------------------------------------------ 84
H. Kunci dan Pembahasan Asesmen Sumatif 3 ------------------------------------------ 88

Daftar Pustaka ---------------------------------------------------------------------------- 92


Pelaku Penerbitan ------------------------------------------------------------------------- 92

iv
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Bagian 1

Petunjuk
Umum

1
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
A. Pendahuluan
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di
mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep
dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar,
sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Dasar-dasar hukum implementasi Kurikulum Merdeka, antara lain:
1. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
2. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
3. Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran.
4. Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek No. 033/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang
Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka merupakan revisi atau perubahan dari
Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek No. 008/H/KR/2022 Tentang Capaian
Pembelajaran.
5. Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek No. 009/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang
Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
Buku ini terdiri atas dua bagian yang disajikan dengan rinci dan berurutan. Bagian pertama
berisi petunjuk umum bagi guru dalam mempraktikkan kegiatan belajar mengajar. Adapun bagian
kedua berisi petunjuk khusus bagi guru untuk mempraktikkan prinsip pembelajaran mutakhir.
Buku Guru ini dirancang untuk mempermudah proses pembelajaran. Dalam buku ini dituliskan
langkah demi langkah proses pembelajaran dari tiap bab dan topik serta model pembelajaran
alternatifnya. Diharapkan dengan adanya buku ini dapat mempermudah guru dalam proses
pembelajaran. Buku ini didasarkan pada buku siswa sesuai dengan jenjang yang digunakan dan
metode yang relevan dalam pembelajaran.
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan buku menggunakan prinsip-pinsip
yang mutakhir. Sehingga guru dapat lebih mudah dalam aplikasi pembelajaran. Beberapa prinsip
pembelajaran mutakhir yang digunakan antara lain: berpusat pada peserta didik, pembelajaran
kontekstual, serta konsep pembelajaran abad ke-21.

Pembelajaran
berpusat pada
peserta didik

Konsep
Pembelajaran
pembelajaran
Kontekstual
abad ke-21

Sumber: Indah Sawitri/Warna Mukti Grafika


Gambar 1 Skema prinsip pembelajaran mutakhir

2
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
1. Tujuan Buku Guru
Buku guru mempunyai tujuan untuk menjadi panduan bagi guru-guru ketika merencanakan
dan melaksanakan serta mengevaluasi setiap pembelajaran. Buku guru berisi tentang desain
pembelajaran yang mencakup strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran
dan evaluasi mata pelajaran atau tema (Lailiyah, Nur, Rahayu, 2016).
Buku guru mempunyai komponen-komponen yang ada di dalamnya. Beberapa komponen
tersebut di antaranya sebagai berikut. (Afifah, Orasetyo, Lisdiana., 2016).
a. Pertama, petunjuk umum memuat informasi fungsi buku guru yang dilengkapi rancangan
penilaian untuk setiap komponen.
b. Kedua, tujuan pembelajaran menekankan output peserta didik untuk mampu memahami
pengetahuan, ilmu pengetahuan dan keterampilan agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Ketiga, petunjuk khusus memuat instruksi untuk melakukan aktivitas peserta didik selama
membimbing peserta didik dalam menyelesaikan isu melalui kegiatan inkuiri dengan
memfasilitasi guru dalam merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan menyediakan kolom
catatan guru.
d. Keempat, penilaian memuat instruksi asesmen secara lengkap dan terperinci.
Buku guru menjadi panduan yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi guru sebagai panduan
dalam merancang pembelajaran sampai pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Buku guru
bukan seluruhnya harus dilaksanakan, melainkan buku guru bersifat sebagai pemantik kreativitas
dan inovasi guru dalam merancang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Buku
guru diharapkan mampu menjadi sasaran minimal yang perlu dirancang dan dilaksanakan dalam
pembelajaran di kelas.
Buku ini dikembangkan untuk dapat menjadi panduan bagi guru dalam memfasilitasi
pembelajaran sesuai jenjang pendidikan masing-masing. Beberapa prinsip mutakhir dalam
pendidikan menjadi hal yang diperhatikan dalam pengembangan buku ini, sehingga memudahkan
guru untuk mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran.
Sistem pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau siswa mengharuskan orientasi
pembelajaran benar-benar menempatkan siswa sebagai titik pusatnya. Dalam hal ini, bukan materi
pembelajaran melainkan peserta didiklah yang perlu menjadi perhatian utama guru. Selama
substansinya benar, kelengkapan, serta struktur materi bukan yang terpenting dalam pendekatan
ini melainkan kemudahannya dalam proses pembelajaran. Pembelajaran konstektual menjadi
aspek berikutnya yang menjadi landasan. Dalam hal ini, proses pembelajaran perlu menggunakan
contoh, sarana, hingga metode yang sesuai dalam kehidupan peserta didik.
Meskipun demikian, pemenuhan pembelajaran kontekstual tersebut juga perlu memperhatikan
aspek lain yang sangat penting yakni konsep pembelajaran abad ke-21. Konsep pembelajaran
abad ke-21 menuntut proses yang mendorong kemampuan berpikir kritis untuk mencapai asas
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Hal ini harus dipenuhi dengan
tetap berlandaskan pada konteks yang relevan. Dorongan untuk mengoptimalkan penggunaan
teknologi informasi menjadi suatu keharusan. Begitu pula pengembangan sikap kebinekaan global
serta kolaborasi.
Pembelajaran abad 21 berfokus pada student center dengan tujuan untuk memberikan peserta
didik keterampilan berpikir, yaitu sebagai berikut.
a. Berpikir kritis
b. Memecahkan masalah
c. Metakognisi
d. Berkomunikasi
e. Berkolaborasi
f. Inovasi dan kreatif
g. Literasi informasi

3
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Sumber: https://bit.ly/3Gdfaw4
Gambar 2 Keterampilan abad 21

Pembelajaran yang dilakukan berpusat pada peserta didik, sehingga dapat mempersiapkan
pemikiran logis dan kritis serta terampil dalam memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.
Pembelajaran yang dilakukan diperkuat dengan media pembelajaran interaktif, sehingga
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
Beberapa hal yang menjadi acuan dari pengembangan buku siswa adalah Profil Pelajar
Pancasila, karakteristik mata pelajaran dalam setiap jenjang pendidikan, serta rumusan capaian
pembelajaran dalam fase masing-masing. Penggunaan gambar dan infografis dibuat untuk
mempermudah dalam pemahaman mata pelajaran. Penulisan yang dibuat secara kontekstual
sampai model pembelajaran yang relevan menjadi bagian dari buku ini. Semua dimaksudkan supaya
dapat membantu guru menjalankan pembelajaran secara benar dan efektif sesuai perkembangan
zaman.
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi (pengetahuan,
keterampilan, dan sikap) yang diperoleh peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran.
Berikut adalah cakupan tujuan pembelajaran secara umum:
a. Hasil Belajar dalam Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Kurikulum mempunyai tujuan-tujuan yang perlu dicapai. Tujuan dari kurikulum
adalah empat kompetensi, yakni kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan. Keempat kompetensi ini perlu menjadi sasaran untuk dicapai selama
pelaksanaan pembelajaran dalam lingkup intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Tujuan kurikulum mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang perlu dipahami dan
dilaksanakan oleh peserta didik.
Rumusan kompetensi dalam pembelajaran mencakup kompetensi sikap spiritual, sosial,
pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi sikap spiritual mempunyai rumusan, yakni
“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Sementara kompetensi sikap
sosial mempunyai rumusan yakni “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, (toleransi dan gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kompetensi-kompetensi tersebut perlu dicapai dengan pembelajaran secara tidak langsung
(indirect teaching).

4
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Pembelajaran tidak langsung dilaksanakan dengan mencerminkan sikap-sikap seperti
keteladanan, pembiasaan sikap sopan dan santun, serta budaya sekolah. Hal tersebut tentunya
dengan cara memperhatikan setiap karakteristik dari tiap-tiap mata pelajaran, kebutuhan dan
kondisi peserta didik. Kompetensi sikap ditumbuhkan dan dikembangkan pada pelaksanaan
pembelajaran dan bisa menjadi acuan bagi analisis guru dalam memutuskan pengembangan
karakter peserta didik pada tahap lebih lanjut.
Peserta didik memahami keberadaan diri dan keluarga serta lingkungan terdekatnya.
Peserta didik memahami tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara
maju. Peserta didik dapat menyadari perannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan
dunia di tengah isu-isu regional maupun global yang sedang terjadi. Peserta didik memahami
dan menerapkan materi pembelajaran melalui siklus inkuiri dalam proses belajarnya, yaitu
mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, merumuskan dan melaksanakan aksi
nyata atau membuat karya terkait dengan materi yang dipelajari dengan melakukan refleksi
dalam setiap tahapan siklus.
Peserta didik dapat mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar serta membuat
kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Peserta didik dapat
membuat karya atau melakukan aksi sosial yang relevan di lingkungan keluarga dan
masyarakat terdekat. Selanjutnya peserta didik melakukan refleksi dari setiap proses yang
sudah dilakukan.
b. Profil Pelajar Pancasila
Pelajar Pancasila adalah salah satu dari tujuan yang perlu dicapai dalam pendidikan
Indonesia. Pelajar Pancasila dapat dibina dalam mata pelajaran guna mewujudkan generasi
penerus yang memiliki wawasan kebangsaan dan global dari amanah dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.
Profil Pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan menunjukkan karakter dan
kompetensi yang diharapkan diraih serta menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik
maupun para pemangku kepentingan. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari 6 dimensi dengan
penjabaran elemen di masing-masing dimensinya. Dimensi adalah karakter dan kompetensi
fondasi yang perlu dikembangkan pendidik.
Profil Pelajar Pancasila merupakan upaya menjelaskan tujuan dan visi pendidikan ke
dalam format yang lebih mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
Rumusan Profil Pelajar Pancasila dibuat dengan tujuan sebagai arah bagi pendidik dan pelajar
Indonesia. Segala pembelajaran, program, dan kegiatan dalam satuan pendidikan bertujuan
akhir pada Profil Pelajar Pancasila.

Karakter utama Pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia, yaitu pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Karakter utama Pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Karakter tersebut dapat dilihat dari profilnya sebagai berikut.
1) Pelajar Indonesia adalah pelajar yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Keimanan dan ketakwaannya termanifestasi dalam akhlak yang mulia terhadap
diri sendiri, sesama manusia, alam, dan negaranya. Berpikir dan bersikap sesuai dengan
nilai-nilai ketuhanan sebagai panduan untuk memilah dan memilih antara baik benar,
bersikap welas asih pada ciptaan-Nya, serta menjaga integritas dan menegakkan
keadilan.
2) Pelajar Indonesia senantiasa berpikir dan bersikap terbuka terhadap kemajemukan
maupun perbedaan, serta secara aktif berkontribusi pada peningkatan kualitas
kehidupan manusia sebagai bagian dari warga Indonesia dan dunia.

5
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
3) Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, pelajar Indonesia memiliki identitas diri
untuk merepresentasikan budaya luhur bangsanya. Ia menghargai dan melestarikan
budayanya sembari berinteraksi dengan berbagai budaya lainnya.
4) Pelajar Indonesia merupakan pelajar yang peduli pada lingkungannya dan menjadikan
kemajemukan yang ada sebagai kekuatan untuk hidup bergotong royong. Ia bersedia
serta terampil bekerja sama dan saling membantu dengan orang lain dalam berbagai
kegiatan yang bertujuan mensejahterakan dan membahagiakan masyarakat.
5) Pelajar Indonesia merupakan pelajar yang mandiri. Ia berinisiatif dan siap mempelajari
hal-hal baru, serta gigih dalam mencapai tujuannya.
6) Pelajar Indonesia gemar dan mampu bernalar secara kritis dan kreatif. Ia menganalisis
masalah menggunakan kaidah berpikir saintifik dan mengaplikasikan alternatif solusi
secara inovatif. Ia aktif mencari cara untuk senantiasa meningkatkan kapasitas diri
dan bersikap reflektif agar dapat terus mengembangkan diri dan berkontribusi kepada
bangsa, negara, dan dunia.
Berdasarkan uraian tersebut, ada enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu:
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri,
bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Keenam elemen ini dilihat sebagai satu kesatuan
yang saling mendukung dan berkesinambungan satu sama lain.

Sumber: https://bit.ly/3G9W9uf
Gambar 3 Ruang lingkup pelajar Pancasila

6
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
B. Strategi Pembelajaran
Sebelum menentukan strategi yang tepat untuk mata pelajaran masing-masing, maka terlebih
dahulu perlu dicermati Profil Pelajar Pancasila, terutama yang menyangkut karakter berkebinekaan
global, bergotong royong, serta capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. Setelah itu, baru
digunakan strategi yang relevan dengan tumbuh kembang peserta didik khususnya sesuai jenjang
pendidikan masing-masing. Di antara strategi yang diperlukan untuk pembelajaran adalah
pemilihan pendekatan pendidikan yang tepat, model dan metode pendidikan yang relevan, serta
media pembelajaran yang kontekstual.
1. Pendekatan Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan acuan yang menjadi standar minimal yang harus
dicapai oleh peserta didik. Guru/pendidik/edukator dalam konteks ini berperan sebagai pendidik,
pengajar, fasilitator yang akan memfasilitasi, mengevaluasi, memotivasi dan mendukung dalam
proses belajar peserta didik. Secara umum tujuan dari pembelajaran seperti yang tercantum pada
CP memiliki target, baik dari ranah kognitif (pengetahuan/elemen konten), afektif (penghayatan
sebagai bagian dari profil pelajar Pancasila), dan psikomotorik (aspek tindakan/aksi/praktik).
Pendekatan pembelajaran yang sangat diperlukan adalah pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, pembelajaran kontekstual dan konsep pembelajaran abad ke-21. Pembelajaran
berbasis keterampilan abad 21 dominan pada karakteristik pembelajaran yang mengarah pada
Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan 4C (Creativity and Innovation, Critical Thinking and Problem
Solving, Collaboration, Communication) yang bertujuan agar peserta didik antusias memupuk
nilai-nilai luhur Pancasila yang ada dalam dirinya.
a. Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) adalah konsep belajar untuk
membantu guru dalam mengaitkan materi yang diajarkan dengan keadaan dunia nyata serta
mendorong peserta didik membuat keterkaitan antara pengetahuan yang ia miliki dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Baik sebagai anggota keluarga maupun sebagai
anggota dalam masyarakat. Namun demikian, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
harus mendapat porsi lebih daripada model pembelajaran lain.
Pendekatan kontekstual memungkinkan proses belajar dan pembelajaran berlangsung
dengan tenang dan menyenangkan karena proses pembelajaran dilakukan secara alamiah dan
peserta didik dapat mempraktikkan secara langsung beberapa materi yang telah dipelajari.
Pembelajaran CTL ini mendorong peserta didik untuk memahami hakikat, makna, dan manfaat
belajar sehingga memberikan motivasi kepada mereka untuk rajin belajar. Melalui pendekatan
ini, guru tidak hanya menyampaikan materi berupa hafalan, tetapi juga mengatur lingkungan,
strategi belajar, dan faktor lain yang berpengaruh.
Harus menjadi kesadaran oleh guru bahwa subjek pendidikan adalah siswa atau peserta
didik, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator. Untuk menciptakan peserta didik yang
berpikir kritis maka pendekatan pembelajaran abad ke-21 juga perlu dioptimalkan. Yang
bisa dilakukan guna menciptakan daya kritis peserta didik adalah meningkatkan literasi
digitalnya. Implementasi pembelajaran abad ke-21 harus dilakukan secara kontekstual, namun
tetap berdasarkan keadaan sekolah masing-masing. Adapun manfaat metode pembelajaran
kontekstual bagi peserta didik adalah sebagai berikut.
1) Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir secara kritis, logis, dan sistematis.
2) Pemahaman yang diperoleh peserta didik bisa bertahan lebih lama karena memahami
dengan menerapkan.
3) Peserta didik dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
4) Meningkatkan kreativitas peserta didik berkaitan dengan permasalahan yang ada di
sekitar dan disesuaikan dengan keilmuan yang didapatkan.

7
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
b. Pendekatan Inkuiri
Pendekatan inquiry (inkuiri/mencari tahu) merupakan implementasi pembelajaran
induktif yang memberikan kesempatan bagi pelajar untuk termotivasi mencari pengetahuan,
mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi apa yang telah dipelajarinya (Murdoch,
2015). Inquiry learning adalah pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk melakukan
proses dalam menemukan pengetahuannya secara mandiri lewat serangkaian investigasi,
pencarian, eksplorasi, dan mengarahkan peserta didik untuk melakukan percobaan atau
penelitian dalam memecahkan suatu masalah atau mengetahui suatu materi pengetahuan
yang sedang dipelajari. Pada pendekatan inkuiri, guru dan peserta didik terlibat secara aktif
dengan peserta didik sebagai pusat pembelajaran (Student Centered Learning). Peran guru
dalam konteks ini sebagai fasilitator dan pembimbing.
Pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan proses
belajar peserta didik. Model pembelajaran inkuiri mengembangkan keterampilan berpikir
secara kritis dan kreatif sekaligus melatih keterampilan berkolaborasi secara terbuka bagi
peserta didik. Proses pembelajaran dikembangkan supaya peserta didik terlibat secara
aktif pada proses pengamatan, menanya, mencoba, mengolah data dan menyajikan serta
menyimpulkan dan mencipta suatu pengembangan.
Keterlibatan peserta didik pada proses pembelajaran secara maksimal merupakan suatu
aktivitas aktif. Diharapkan dengan aktivitas tersebut, dapat memicu interaksi peserta didik
dan meningkatkan keterampilan literasinya.
Ada enam literasi dasar yang ditumbuhkan melalui proses pembelajaran, yaitu literasi
baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya
dan kewargaan. Keterampilan literasi dapat tumbuh dengan cepat, jika peserta didik sering
berinteraksi secara maksimal dengan sumber-sumber belajar yang tersedia secara digital,
kemudian peserta didik dapat memanfaatkan informasinya melalui proses belajar inkuiri.
Pada pembelajaran inkuiri, peserta didik dituntut untuk mampu beraktifitas semaksimal
mungkin sehingga kesimpulan dapat disusun secara sederhana dan akurat oleh peserta
didik. Berikut enam prosedur pembelajaran inkuiri yang disajikan sederhana melalui diagram
proses pembelajaran.

1
orientasi
masalah
6 2
membuat
merumuskan
kesimpulan
masalah
Prosedur
pembelajaran
5 inkuiri 3
menguji menyusun
hipotesis hipotesis
4
eksplorasi

Sumber: Indah Sawitri/Warna Mukti Grafika


Gambar 4 Prosedur pembelajaran inkuiri

8
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
c. Pembelajaran Berdiferensiasi (differentiated learning)
Pembelajaran berdiferensiasi (differentiated learning) atau dikenal sebagai Differentiated
Instruction (Tomlinson, 1999, 2001; Tomlinson et al., 2002) adalah pembelajaran yang
memberikan kesempatan pada peserta didik sebagai praktik pendidikan inklusif. Pembelajaran
berdiferensiasi adalah pendekatan yang berupaya untuk memastikan bahwa semua
peserta didik belajar dengan baik, meskipun ada banyak perbedaan. Beberapa tujuan dari
pembelajaran berdiferensiasi adalah “Mengatasi perbedaan”, “Belajar untuk semua” atau
“Sukses untuk semua".

Strategi dan upaya guru untuk merespons kebutuhan


atas keberagaman peserta didik
Pembelajaran
Berdiferensiasi Keragaman Pengelompokan Penilaian dan penyesuaian
tugas yang fleksibel belajar yang berkelanjutan

Prasyarat implementasi pembelajaran berdiferensiasi adalah guru memahami keragaman


peserta didik. Adapun keragaman yang dimaksud adalah keragaman kemampuan kognisi,
minat, cara belajar peserta didik, serta kekhususan yang dimiliki oleh peserta didik. Sehingga
guru dalam konteks ini dapat memberikan motivasi dan dukungan yang bisa dilakukan baik
oleh guru, teman, orang tua, serta terapis atau guru pendamping khusus apabila dibutuhkan.
Prinsip metode ini adalah keragaman metode pembelajaran yang menyesuaikan kebutuhan
peserta didik sehingga tidak ada yang tertinggal.

Kenali dan pahami keragaman serta kebutuhan peserta didik


Tahapan
Dukungan dan motivasi kepada peserta didik
Pembelajaran
Berdiferensiasi Keragaman metode pembelajaran

Dukungan dan pendampingan orang tua atau guru khusus

d. Dukungan Orang Tua dan Keluarga


Orang tua, wali, dan keluarga memiliki peran penting bagi peserta didik. Keluarga sebagai
bagian dari pendidikan informal memiliki peran yang strategis dalam mendukung proses
belajar peserta didik. Selain faktor fisiologis dan psikologis, prestasi belajar peserta didik juga
dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga. Peran penting orang tua dan keluarga adalah
sebagai pendidik, pembimbing, motivator, dan fasilitator bagi anak. Dalam proses pembelajaran,
dukungan yang hendaknya dilakukan orang tua dan keluarga adalah sebagai berikut.
1) Memberikan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat.
2) Mendampingi dan menyediakan berbagai informasi serta sumber belajar yang relevan.
3) Mendukung berbagai kebutuhan dan fasilitas belajar anak.
Orang tua dan keluarga adalah mitra bagi guru maupun sekolah sebagai bagian dari
komunitas sekolah. Untuk mengoptimalkan proses belajar peserta didik dan profil pelajar
Pancasila, komunikasi dengan orang tua hendaknya senantiasa dilakukan oleh guru untuk
mendukung proses belajar terbaik peserta didik. Orang tua, wali peserta didik atau keluarga
merupakan bagian dari sumber belajar peserta didik. Guru dan sekolah dapat bekerja sama
dan berkolaborasi dengan orang tua. Hal yang terkait dengan pengalaman, keilmuan, keahlian
dan latar belakang orang tua, wali peserta didik, dan keluarga dapat menjadi sumber belajar
bagi peserta didik. Orang tua dan peserta didik juga dapat bekerja sama dalam mempelajari
materi pelajaran berupa tugas-tugas yang dilakukan di rumah.

9
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk
melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar peserta didik dalam tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Tujuan penggunaan model pembelajaran
sebagai strategi bagaimana pembelajaran yang dilaksanakan dapat membantu peserta didik
mengembangkan dirinya, baik berupa informasi, gagasan, keterampilan nilai, dan cara berpikir.
Setiap kurikulum memiliki model pembelajaran tertentu yang masuk dalam top prioritas.
Salah satu model yang direkomendasikan dalam penerapan Kurikulum Merdeka, yakni model
pembelajaran Project Based Learning. Project Based Learning merupakan model pembelajaran
yang menghasilkan projek pada akhir pembelajaran. Model ini diharapkan mampu memberikan
dukungan pada proses pengembangan karakter berdasar program profil pelajar Pancasila.
Guru mempunyai kebebasan dalam memilih dan mengembangkan model pembelajaran yang
dianggap sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain itu, guru juga berhak menentukan alternatif
pembelajaran apabila model yang digunakan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Setiap
mata pelajaran mempunyai model pembelajaran masing-masing yang lebih cocok untuk diterapkan.
Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing model pembelajaran.

a. Project Based Learning

Penjelasan Tahapan

Menurut Sumarmi (2011: 173), pendekatan Langkah pembelajaran berbasis proyek


pembelajaran ini merupakan salah satu (Sumarmi, 2011: 179-180)
pendekatan penciptaan lingkungan belajar 1. Menetapkan tema proyek.
yang mendorong peserta didik mengons- 2. Menetapkan konteks belajar.
truksi pengetahuan dan keterampilan secara 3. Merencanakan aktivitas-aktivitas.
personal, dapat digunakan untuk memahami 4. Memproses aktivitas-aktivitas.
permasalahan lingkungan berikut solusinya. 5. Penerapan aktivitas-aktivitas untuk
menyelesaikan proyek.

b. Saintifik

Penjelasan Tahapan

Saintifik adalah proses pembelajaran yang Langkah-langkah pembelajaran (Machin,


dirancang untuk mengonstruksikan konsep, 2014)
hukum, atau prinsip melalui tahapan- 1. Mengamati.
tahapan mengamati, merumuskan masalah, 2. Menanya.
mengajukan atau merumuskan hipotesis, 3. Mengasosiasikan.
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, 4. Mencoba.
menganalisis data, menarik kesimpulan dan 5. Membentuk jejaring.
mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang ditemukan.

10
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
c. Inkuiri Learning

Penjelasan Tahapan

Merupakan kegiatan belajar yang melibatkan 1. Orientasi masalah.


seluruh kemampuan peserta didik untuk 2. Merumuskan masalah.
menyelidiki secara sistematis, analisis, kritis, 3. Merumuskan hipotesis.
dan logis. 4. Pengumpulan data.
5. Menguji hipotesis.
6. Menarik kesimpulan.

d. Problem Based Learning

Penjelasan Tahapan

Menurut Sumarmi (2011: 147), pembelajaran 1. Orientasi masalah.


berbasis masalah adalah pendekatan dengan 2. Mengorganisasikan peserta didik untuk
kurikulum terstruktur yang menghadapkan belajar.
peserta didik pada permasalahan praktis, 3. Membimbing penyelidikan kelompok.
di mana dikembangkan stimulus untuk 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil
pembelajaran. karya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.

e. Eksperimen

Penjelasan Tahapan

M e n u r u t D j a m a ra h d a l a m N u g r o h o Menurut Asra Sumiati (2008:102) dalam


(2012) metode eksperimen adalah cara Nugroho (2012: 6) langkah-langkah dalam
penyajian pelajaran di mana peserta didik pembelajaran metode eksperimen:
melakukan percobaan dengan mengalami 1. Memberikan penjelasan tentang apa
dan membuktikan sendiri sesuatu yang yang harus dilakukan dalam eksperimen.
dipelajari. 2. Menyampaikan kepada peserta didik
tentang langkah yang ditempuh, materi
pembelajaran yang diperlukan, variabel
yang perlu diamati dan hal yang perlu
dicatat.
3. Menentukan langkah-langkah pokok
dalam membantu peserta didik selama
eksperimen.
4. Menetapkan follow-up (tindak lanjut) dari
eksperimen.

11
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
f. Discovery Learning

Penjelasan Tahapan

Discovery learning adalah model pembelajaran 1. Stimulation (pemberian rangsangan).


yang memfasilitasi peserta didik untuk 2. Problem Statement (identifikasi masalah).
mencari tahu tentang permasalahan atau 3. Data Collection (pengumpulan data).
suatu hal yang sebenarnya ada namun 4. Verification (pengolahan data).
belum mendapat perhatian dan menemukan 5. Generalization (menarik kesimpulan).
solusi yang diperoleh dari hasil pengolahan
informasi sehingga peserta didik memiliki
pengetahuan baru yang dapat digunakannya
untuk memecahkan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari.

g. Discovery-Inkuiri

Penjelasan Tahapan

Pembelajaran ini mengutamakan agar 1. Merumuskan permasalahan.


peserta didik menemukan, menggunakan 2. Merumuskan hipotesis.
berbagai sumber informasi dan ide untuk 3. Mengumpulkan data.
lebih memahami suatu permasalahan 4. Menguji hipotesis.
(Sumarmi 2012: 17). 5. Membuat kesimpulan.

h. Contextual Learning (CTL)

Penjelasan Tahapan

Menurut Driver et al., dalam Sumarmi Langkah pembelajaran menurut Nurhadi


(2012: 29), pembelajaran kontekstual (2009)
adalah pembelajaran yang berdas ar 1. Pembelajaran bermakna.
pada pendekatan konstruktivisme yang 2. Aplikasi pengetahuan.
memerlukan berpikir kritis, inkuiri, problem 3. Menggunakan high order thinking skill.
solving, situasi fisik, intelektual dan konteks 4. Mengacu kepada kurikulum berdasarkan
sosial yang relevan. standar.
5. Responsif terhadap budaya.
6. Menggunakan penilaian autentik.

i. Resitasi

Penjelasan Tahapan

Pembelajaran model resitasi merupakan 1. Tahap pemberian tugas.


penyajian bahan di mana guru memberikan 2. Tahap pelaksanaan tugas.
tugas tertentu agar peserta didik melakukan 3. Tahap mempertanggungjawabkan tugas.
kegiatan belajar.

12
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
3. Media Pembelajaran
Menurut Jauhar (2011), media berasal dari bahasa Latin, yaitu medium yang artinya di antara.
Istilah tersebut menunjukkan segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan
penerima. Sedangkan menurut Anitah (2008), media pembelajaran adalah setiap orang, bahan,
alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk
menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Media dalam kegiatan pembelajaran meliputi lembar peraga (chart), gambar, LCD (Liquid
Crystal Display), kaset dan video, proyektor dan tape recorder, microsoft powerpoint, media
film pendek, dan berbagai program lain yang melekat pada media presentasi yang digunakan.
Penggunaan media pembelajaran bertujuan memperjelas penyajian materi yang disampaikan oleh
guru kepada peserta didik. Melalui media, peserta didik dapat memperoleh pemahaman dengan
cara visual, auditif, dan motorik.

Sumber: https://bekawan.com/wp-content/uploads/2022/06/IMG-20220601-WA0004.jpg
Gambar 5 Ilustrasi media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan faktor yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran


di sekolah karena dapat membantu proses penyampaian informasi dari guru kepada peserta
didik ataupun sebaliknya. Media yang menyenangkan pada era abad 21 ini adalah media yang
mengombinasikan teknologi, yaitu media digital. Media pembelajaran digital adalah media yang
mengintegrasikan teks, efek suara, musik melalui bantuan teknologi.
Ketersediaan media pembelajaran mutakhir berbasis digital akan sangat membantu proses
pembelajaran terutama untuk kegiatan eksplorasi. Untuk aktivitas rutin pembelajaran, penggunaan
laptop serta LCD juga akan memudahkan pemaparan konten pembelajaran termasuk penggunaan
infografis yang relevan. Meskipun demikian, ketika terdapat keterbatasan di lingkungan sekolah,
media pembelajaran sederhana seperti karton manila, kliping media, gambar dan peta sederhana
sudah cukup membantu. Media pembelajaran tersebut akan membantu penguatan proses
pembelajaran dengan baik selama orientasi pembelajaran berpusat pada peserta didik serta
keteladanan guru dapat diwujudkan.

13
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
C. Perencanaan Pembelajaran
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan.
Capaian Pembelajaran (CP) perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional
dan konkret, sehingga dapat dicapai satu persatu oleh peserta didik dan mencapai akhir fase.
Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran ditunjukkan dalam gambar berikut.

Memahami Merumuskan Menyusun


Capaian Tujuan Alur Tujuan Merancang
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
(CP) (TP) (ATP)

Sumber: Indah Sawitri/Warna Mukti Grafika


Gambar 6 Proses perancangan kegiatan pembelajaran

1. Memahami Capaian Pembelajaran (CP)


Proses pertama yang perlu dilakukan oleh guru atau pendidik adalah memahami Capaian
Pembelajaran (CP). Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada tahap perkembangan peserta didik untuk setiap mata pelajaran pada
satuan pendidikan. Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi
yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian pembelajaran dirumuskan
sebagai gambaran kompetensi utuh, sehingga mudah dipahami guru dalam satu kesatuan.
Capaian pembelajaran ditulis dalam paragraf yang merangkai pengetahuan, keterampilan, dan
sikap terhadap ilmu pengetahuan yang dipelajari. Capaian pembelajaran disusun per fase (2-3
tahun) untuk memberikan kesempatan belajar yang lebih fleksibel dan mendalam. Untuk dapat
memahami Capaian Pembelajaran (CP) ada 4 langkah yang harus diperhatikan, yaitu memahami
rasional, memahami tujuan mata pelajaran, mempelajari karakteristik, dan mempelajari capaian
per fase.

Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Umumnya Umumnya Umumnya Umumnya Umumnya Umumnya
Kelas I-II Kelas III-IV Kelas V-VI Kelas VII-IX Kelas X Kelas XI-XII
SD SD SD SMP SMA SMA

Sumber: Indah Sawitri/Warna Mukti Grafika


Gambar 7 Fase capaian pembelajaran

Capaian pembelajaran tiap fase memuat beberapa faktor penting sebagai berikut.
a. Capaian pembelajaran merupakan kompetensi yang dicapai oleh pelajar pada akhir fase
sebagai hasil dari pembelajaran yang telah diterima.
b. Capaian pembelajaran menggambarkan kualitas hasil pembelajaran (tingkat pengetahuan,
kedalaman pemahaman, dan kompleksitas keterampilan) yang diharapkan akan dicapai.
c. Rumusan capaian pembelajaran mengacu pada taksonomi Anderson (2001), yaitu (remember/
recall, understand, apply, analyze, evaluate, create) dikombinasikan dengan dimensi
pengetahuan (fakta, konsep, prosedur, metakognitif).
d. Capaian pembelajaran merupakan sarana untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

14
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Capaian Pembelajaran (CP) berfokus pada hal yang diharapkan siswa di akhir pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan pendekatan student centered dalam dunia pendidikan. Kondisi ini juga
ditegaskan oleh Kennedy et.al (2014:3) yang menyatakan bahwa trend internasional dalam
pendidikan menunjukkan pergeseran dari pendekatan tradisional yaitu "berpusat pada guru" ke
pendekatan "berpusat pada siswa". Model alternatif ini berfokus pada apa yang diharapkan dari
siswa yang harus dilakukan di akhir modul atau program. Oleh karena itu, pendekatan ini biasa
disebut sebagai pendekatan berbasis hasil.
Capaian pembelajaran menunjukkan kemajuan belajar yang digambarkan secara vertikal
dari satu tingkat ke tingkat yang lain serta didokumentasikan dalam suatu kerangka kualifikasi.
Selain itu, capaian pembelajaran juga harus disertai dengan kriteria penilaian yang tepat dan
dapat digunakan untuk menilai bahwa hasil pembelajaran telah dicapai. Capaian pembelajaran
bersama dengan kriteria penilaian hal tersebut mengidentifikasi capaian pembelajaran sebagai
tujuan belajar yang terukur. Pencapaian CP hanya dapat diidentifikasi setelah siswa mengikuti
proses pembelajaran melalui penilaian dan harus dapat didemonstrasikan dalam kehidupan nyata.
Berikut merupakan capaian pembelajaran Pendidikan Pancasila Fase B Kelas IV SD.

Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-


sila Pancasila serta menceritakan contoh penerapan sila Pancasila
dalam kehidupan seharihari sesuai dengan perkembangan dan
konteks peserta didik. Peserta didik mampu menerapkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Undang-Undang Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah,


Dasar Negara dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya
Republik dengan bimbingan orang tua dan guru. Peserta didik mampu
Indonesia Tahun mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak dan
1945 kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.
Peserta didik melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota
keluarga dan sebagai warga sekolah.

Bhinneka Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan


Tunggal Ika teman-temannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya. Peserta
didik mampu mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik
dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya. Peserta didik
mampu menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh :
warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin,
kaya, dll) orang di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu
menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya, dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan berbagai


Republik bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di lingkungan
Indonesia sekitar. Peserta didik mampu memahami lingkungan sekitar
(RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian
tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu
menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan kesatuan.

15
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP)
Setelah memahami Capaian Pembelajaran (CP), pendidik akan mulai mendapatkan ide-ide
tentang hal-hal yang harus dipelajari peserta didik dalam suatu fase. Pada tahap ini, pendidik mulai
mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci yang telah dikumpulkannya pada tahap
sebelumnya, untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dikembangkan ini
perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung
fase, peserta didik dapat mencapai Capaian Pembelajaran (CP).
Pada tahap merumuskan tujuan pembelajaran ini, pendidik belum mengurutkan tujuan-
tujuan tersebut, cukup merancang tujuan-tujuan belajar yang lebih operasional dan konkret saja.
Urutan-urutan tujuan pembelajaran akan disusun pada tahap berikutnya. Dengan demikian,
pendidik dapat melakukan proses pengembangan rencana pembelajaran atau modul ajar langkah
demi langkah.
Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:
a. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan oleh peserta
didik. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: Secara konkret,
kemampuan apa yang perlu peserta didik tunjukkan? Tahap berpikir apa yang perlu peserta
didik tunjukkan?
b. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit
pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: Hal apa saja
yang perlu dipelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP? Apakah lingkungan
sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari
konten dalam CP?
Anderson dan Krathwohl (2001) mengembangkan taksonomi berdasarkan Taksonomi Bloom,
dan dinilai lebih relevan untuk konteks belajar saat ini. Anderson dan Krathwohl mengelompokkan
kemampuan kognitif menjadi tahapan-tahapan dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar
ke yang paling tinggi sebagai berikut.

Mengingat, termasuk di dalamnya mengingat kembali informasi yang telah


dipelajari, termasuk
Mengingat, definisi, fakta-fakta,
termasuk di dalamnya daftar urutan, atau
mengingat menyebutkan
kembali informasi
Level 1
kembali suatu materi yang pernah diajarkan kepadanya.
yang telah dipelajari yaitu definisi, fakta-fakta, daftar urutan, atau
Mengingat
Mengingat
menyebutkan kembali suatu materi yang pernah diajarkan kepadanya.

Memahami,
Memahami, termasuk di dalamnya
termasuk di dalamnya menjelaskan
menjelaskanide
ideatau
ataukonsep
konsep
seperti menjelaskan suatu konsep menggunakan kalimat
seperti menjelaskan suatu konsep menggunakan kalimat sendiri,sendiri,
Level 2
menginterpretasikan
menginterpretasikansuatu informasi,
suatu menyimpulkan,
informasi, menyimpulkan,atau
ataumembuat
membuat
Memahami
Memahami
parafrasa dari suatu bacaan.
parafrasa dari suatu bacaan.

Mengingat, termasuk di dalamnya mengingat kembali informasi yang telah


Mengaplikasikan,
dipelajari, termasuk
termasuk definisi, di dalamnya
fakta-fakta, menggunakan
daftar urutan, konsep,
atau menyebutkan
Level
Level 3
1
pengetahuan, atau informasi yang telah dipelajarinya
kembali suatu materi yang pernah diajarkan kepadanya. pada situasi
Mengingat
Mengaplikasikan
berbeda dan relevan.

16
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Menganalisis,
Memahami, termasuk
termasuk di dalam kemampuan
dalamnya ini adalah
menjelaskan memecah-
ide mecah
atau konsep
informasi
seperti menjadi beberapa
menjelaskan bagian,menggunakan
suatu konsep kemampuan untuk mengeksplorasi
kalimat sendiri,
Level 2
4
hubungan/korelasisuatu
menginterpretasikan atau informasi,
membandingkan antara dua
menyimpulkan, hal membuat
atau atau lebih,
Menganalisis
Memahami
menentukan
parafrasa dari suatuketerkaitan
bacaan. antarkonsep, atau mengorganisasikan
beberapa ide dan/atau konsep.

Mengingat, termasuk di dalamnya mengingat kembali informasi yang telah


dipelajari, termasuk definisi,
Mengevaluasi, termasuk fakta-fakta,
kemampuan daftar urutan,
untuk atau menyebutkan
membuat keputusan,
Level
Level 5
1
kembali suatu
penilaian, materi yang
mengajukan pernah
kritik diajarkan
dan kepadanya.
rekomendasi yang sistematis.
Mengingat
Mengevaluasi

Menciptakan,
Memahami, yaitu merangkaikan
termasuk di dalamnya berbagai elemen
menjelaskan idemenjadi satu hal
atau konsep
baru yang utuh, melalui proses pencarian ide, evaluasi
seperti menjelaskan suatu konsep menggunakan kalimat sendiri, terhadap hal/ide/
Level 2
6
benda yang ada sehingga
menginterpretasikan suatu kreasi yang diciptakan
informasi, menjadiatau
menyimpulkan, salahmembuat
satu solusi
Memahami
Menciptakan
terhadap
parafrasa darimasalah yang ada. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan
suatu bacaan.
memberikan nilai tambah terhadap suatu produk yang sudah ada.

Pendidik juga dapat merujuk pada teori lain yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins
(2005) tentang enam bentuk pemahaman untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Sebagaimana
yang disampaikan dalam penjelasan tentang CP, pemahaman (understanding) adalah proses
berpikir tingkat tinggi, bukan sekadar menggunakan informasi untuk menjelaskan atau menjawab
pertanyaan. Menurut Tighe dan Wiggins, pemahaman dapat ditunjukkan melalui kombinasi dari
enam kemampuan berikut.
a. Penjelasan (explanation) yaitu mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun
hubungan, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan, menjelaskan sebuah teori, dan
menggunakan data.
b. Interpretasi yaitu menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti
memaknai sebuah ide, perasaan, atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain.
c. Aplikasi yaitu menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai sesuatu
dalam situasi yang nyata atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan).
d. Perspektif yaitu melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, peserta didik dapat
menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang
mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
e. Empati adalah menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak
lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
f. Pengenalan diri atau refleksi diri adalah memahami diri sendiri yang menjadi kekuatan, area
yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Pendidik dapat menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan
pembelajaran, selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta
konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, dan konteks lingkungan pembelajaran.

17
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
3. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Pembelajaran (AP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis
dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir
suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dari hari ke hari untuk mengukur Capaian Pembelajaran (CP).
Fungsi Alur Pembelajaran (AP) adalah sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai
Capaian Pembelajaran di akhir fase tersebut. Kurikulum operasional satuan pendidikan dan
Alur Tujuan pembelajaran (ATP) memiliki fungsi yang sama dengan silabus, yaitu sebagai acuan
perencanaan pembelajaran.
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik
di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian Tujuan Pembelajaran (TP)
yang disusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran untuk peserta didik dalam
mencapai Capaian Pembelajaran (CP) tersebut.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) menjadi panduan guru dan peserta didik untuk mencapai
capaian pembelajaran di akhir suatu fase. Setiap poin dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. Guru dapat
menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) menyesuaikan dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik di kelas yang diampu. Pemerintah menyediakan beberapa contoh Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi dan membuat panduan untuk penyusunan
perangkat ajar.
Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan “silabus”, yaitu
untuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka
waktu satu tahun. Oleh karena itu, pendidik dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran saja.
Alur tujuan pembelajaran ini dapat diperoleh pendidik dengan merancang sendiri berdasarkan
CP, mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, ataupun menggunakan contoh
yang disediakan pemerintah.
Bagi pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan
pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu
alur (sequence) yang berurutan secara rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru
melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan
demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan
pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran.
Alur tujuan pembelajaran tidak ditetapkan oleh pemerintah, sehingga pendidik yang satu
dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran yang berbeda dengan pendidik lainnya meskipun
mengajar peserta didik dalam fase yang sama. Oleh karena itu, rencana pembelajaran yang dibuat
masing-masing pendidik pun dapat berbeda-beda, terlebih lagi karena rencana pembelajaran ini
dirancang dengan memperhatikan berbagai faktor lainnya, termasuk faktor peserta didik yang
berbeda, lingkungan sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain-lain.
Ada tujuh langkah-langkah yang menjadi prosedur dalam penyusunan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) antara lain:
a. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran(CP) yang memuat materi dan kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
b. Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi-kompetensi sebelumnya
yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase.
c. Melakukan analisis setiap elemen dan atau subelemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai
dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran (CP) pada fase tersebut.

18
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
d. Berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di akhir fase, rumuskan tujuan
pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman
bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir yang perlu dikuasai peserta
didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
e. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
f. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan
pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama).
g. Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan.
4. Merancang Pembelajaran
Rencana pembelajaran yang termuat dalam modul ajar dirancang untuk memandu guru
melaksanakan pembelajaran sehari-hari agar tercapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan
demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan
pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran.
Modul ajar sekurang-kurangnya yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, asesmen,
serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu pendidik dalam melaksanakan
pembelajaran. Satu modul ajar biasanya berisi rancangan pembelajaran untuk satu tujuan
pembelajaran berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun.
Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik dalam mengajar
secara fleksibel dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku teks pelajaran. Modul ajar dapat
menjadi pilihan lain atau alternatif strategi pembelajaran. Berikut merupakan salah satu contoh
komponen dalam modul ajar.

Komponen Modul Ajar

Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

1. Identitas penulis modul 1. Tujuan pembelajaran 1. Lembar kerja peserta didik


2. Kompetensi awal 2. Asesmen 2. Pengayaan dan remedial
3. Profil Pelajar Pancasila 3. Pemahaman bermakna 3. Bahan bacaan pendidik
4. Sarana dan prasarana 4. Pertanyaan pemantik dan peserta didik
5. Target peserta didik 5. Kegiatan pembelajaran 4. Glosarium
6. Model pembelajaran 6. Refleksi peserta didik dan 5. Daftar pustaka
yang digunakan pendidik

Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah sebagai berikut.
a. Esensial, yaitu pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar
dan lintas disiplin ilmu.
b. Menarik, bermakna, dan menantang, yaitu menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan
peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak
terlalu mudah untuk tahap usianya.
c. Relevan dan kontekstual, yaitu berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada.
d. Berkesinambungan, yaitu keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar
peserta didik.

19
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
D. Asesmen (Penilaian)
Kata asesmen berasal dari serapan bahasa Inggris, yaitu assessment yang artinya penilaian.
Dalam dunia pendidikan, asesmen adalah serangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan data,
analisis data, hingga interpretasi data yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan
kinerja peserta didik selama proses pembelajaran. Asesmen ini tidak hanya dilakukan di akhir
pembelajaran, tetapi juga selama proses pembelajaran berlangsung.
Selain bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kinerja peserta didik selama
proses pembelajaran, asesmen dalam Kurikulum Merdeka juga dapat digunakan sebagai alat
untuk evaluasi proses pembelajaran. Hasil evaluasi ini bisa menjadi acuan guru dalam membantu
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Adapun tujuan dari asesmen adalah sebagai berikut.
1. Memberikan informasi kepada guru mengenai gaya belajar peserta didik.
2. Memberikan informasi lebih rinci mengenai kemajuan peserta didik dalam pembelajaran.
3. Memperlihatkan kemajuan hasil belajar peserta didik.
4. Memberikan informasi mengenai efektivitas pembelajaran yang dilakukan.
5. Memberikan ruang kepada guru untuk dapat memberikan umpan balik kepada peserta didik.
6. Memotivasi peserta didik untuk meningkatkan atau mempertahankan hasil belajarnya.
7. Memudahkan guru untuk mengetahui potensi dan minat peserta didik.
Prosedur penilaian hasil belajar peserta didik sesuai Permendikbudriset No. 21 Tahun 2022
tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Jenjang Pendidikan Menengah meliputi beberapa hal berikut.

perumusan tujuan penilaian


Prosedur Penilaian
Hasil Belajar pemilihan dan/atau pengembangan instrumen penilaian
Peserta Didik
pelaksanaan penilaian
sesuai
Permendikbudriset pengolahan hasil penilaian
No. 21 Tahun 2022
pelaporan hasil penilaian

Secara umum macam-macam asesmen dalam pembelajaran kurikulum merdeka di antaranya


meliputi asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif. Asesmen kurikulum merdeka
memiliki satu fungsi utama, yaitu untuk mengetahui kebutuhan, perkembangan, dan pencapaian
belajar peserta didik.
1. Asesmen Diagnostik
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang dilakukan secara khusus untuk mengidentifikasi
keterampilan, kekuatan, dan kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan
berdasarkan keterampilan dan kondisi peserta didik. Penilaian diagnostik adalah upaya untuk
mengumpulkan informasi tentang kondisi peserta didik dari aspek kognitif dan non-kognitif yang
relevan untuk mempersiapkan peserta didik dalam mata pelajaran berikutnya. Penilaian diagnostik
kognitif adalah penilaian diagnostik yang dapat dilakukan secara berkala, dimulai ketika guru
akan memperkenalkan topik pembelajaran baru, berakhir ketika guru selesai menjelaskan serta
membahas suatu topik, mata pelajaran, dan pada waktu lain selama semester.
Penilaian diagnostik kognitif bertujuan untuk mengetahui pencapaian kemampuan,
menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan rata-rata, mengoreksi subkelompok peserta
didik. Penilaian ini secara cepat memetakan kemampuan seluruh peserta didik di kelas, untuk
mengidentifikasi peserta didik yang paham, paham sedikit, dan tidak paham. Dengan demikian,
guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan peserta didik.

20
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Berbeda dengan penilaian diagnostik kognitif, penilaian diagnostik nonkognitif bertujuan
untuk mengetahui status psikososial dan emosional peserta didik, aktivitas belajar di rumah, dan
kondisi keluarga. Keberagaman kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, dan kondisi daerah sangat
bervariasi dalam pembelajaran dan keterampilan peserta didik.
Asesmen diagnostik di sekolah memberikan banyak hal positif. Salah satu di antaranya adalah
guru dapat menyesuaikan dan merancang metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai
dengan kemampuan peserta didik untuk menyampaikan materi capaian pembelajaran.
a. Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif adalah asesmen yang dilakukan di awal dan akhir
pembelajaran untuk memantau sejauh mana peserta didik bisa memahami materi
pembelajaran. Kegiatan asesmen semacam ini harus dilakukan secara rutin sebelum guru
memulai dan setelah mengakhiri pembelajaran atau biasa disebut asesmen formatif. Tidak
hanya itu, asesmen kognitif juga bisa dilakukan di pertengahan atau akhir semester dalam
bentuk ujian atau biasa disebut asesmen sumatif.
Adapun tujuan asesmen diagnostik kognitif adalah sebagai berikut.
1) Mengidentifikasi pencapaian kompetensi peserta didik.
2) Merancang pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi rata-rata peserta didik.
3) Membentuk kelas remedial yang mampu mengakomodir peserta didik dengan
kemampuan di bawah rata-rata.
Adapun tahap asesmen diagnostik kognitif adalah sebagai berikut.
1) Tahap Persiapan
Cara melakukan asesmen diagnostik diawali dengan persiapan. Adapun persiapan
meliputi hal-hal berikut.
a) Membuat jadwal pelaksanaan asesmen.
b) Mengidentifikasi materi asesmen.
c) Menyusun pertanyaan sederhana yang mencakup 2 pertanyaan sesuai capaian
pembelajaran baru.
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pengerjaan soal-soal asesmen oleh peserta
didik. Soal diberikan untuk semua peserta didik, baik tatap muka maupun daring (jika
menerapkan hybrid learning).
3) Tahap Diagnosis atau Tindak Lanjut
Di tahap ini, guru akan membuat kebijakan terkait hasil perolehan rata-rata kompetensi
peserta didik. Langkah-langkah di tahap ini meliputi:
a) Mengolah hasil asesmen yaitu dengan membuat skor misal 1-5 atau berupa
pernyataan misalnya “Paham utuh”, “Paham sebagian”, atau “Tidak paham”.
b) Hitung rata-rata peroleh kompetensi peserta didik.
c) Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, guru dapat membagi peserta didik ke
dalam tiga kelompok.
(1) Jika perolehan peserta didik sama dengan rata-rata kelas, peserta didik akan
diajar oleh guru kelas yang bersangkutan sesuai dengan fasenya.
(2) Jika perolehan peserta didik di bawah rata-rata, maka guru yang bersangkutan
akan memberikan pendampingan berupa materi tambahan.
(3) Jika perolehan peserta didik di atas rata-rata, peserta didik tersebut dapat
mengikuti kegiatan pengayaan.

21
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
b. Asesmen Diagnostik NonKognitif
Asesmen diagnostik nonkognitif adalah asesmen yang dilakukan untuk mengetahui
kondisi psikologi, emosi, dan sosial peserta didik. Artinya, asesmen ini lebih mengarah pada
kondisi personal peserta didik. Tentu guru memahami betul bahwa kondisi personal peserta
didik akan mempengaruhi pencapaiannya di sekolah. Misal, peserta didik yang tidak merasa
nyaman di rumah karena adanya masalah keluarga, pasti ia juga merasa kesulitan untuk
fokus saat di sekolah.
Adapun tujuan asesmen diagnostik nonkognitif adalah sebagai berikut.
1) Memahami tingkat kesejahteraan psikologi, emosi, dan sosial peserta didik.
2) Mengetahui aktivitas peserta didik saat belajar di rumah.
3) Memahami kondisi keluarga peserta didik.
4) Memahami latar belakang pergaulan peserta didik.
5) Mengidentifikasi karakter, minat, serta gaya belajar peserta didik.
Adapun tahap asesmen diagnostik nonkognitif adalah sebagai berikut.
1) Tahap Persiapan
Cara melakukan asesmen nondiagnostik diawali dengan persiapan. Adapun persiapan
meliputi hal-hal berikut.
a) Siapkan instrumen asesmen yang meliputi gambar atau emoji yang mendukung
suasana hati seseorang.
b) Membuat tabel atau pernyataan atau pertanyaan sejenis kuesioner yang
dihubungkan dengan gambar atau emoji di poin sebelumnya. Contoh pertanyaan
asesmen diagnostik nonkognitif adalah “Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?”,
“Apa kamu merasa nyaman saat belajar”, “Apa kegiatanmu setelah pulang sekolah?”,
“Pengalaman apa yang paling berkesan buatmu?”, dan masih banyak lainnya.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, peserta didik harus mengisi instrumen asesmen yang telah dibuat oleh
guru. Pengisian dilakukan secara jujur tanpa ada tekanan atau paksaan. Agar pengisian
bisa berjalan sesuai harapan, berikan waktu bagi peserta didik untuk berpikir.
3) Tahap Diagnosis atau Tindak Lanjut
Pada tahap ini, guru harus bisa menganalisis kondisi psikologi dan emosional peserta didik
melalui hasil asesmen. Kemudian, lakukan pendekatan dan libatkan orang tua jika diperlukan.
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memberikan informasi atau
umpan balik kepada guru maupun peserta didik agar dapat memperbaiki proses belajar. Asesmen
ini dilakukan di awal pembelajaran, pertengahan pembelajaran, akhir pembelajaran, maupun
sepanjang pembelajaran berlangsung.
Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran bertujuan untuk memberikan
informasi kepada guru mengenai kesiapan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran
sekaligus kesiapan mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Artinya, asesmen ini tidak digunakan untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang
dilaporkan dalam rapor.
Sementara jika asesmen formatif dilakukan di pertengahan, akhir, atau sepanjang
pembelajaran berlangsung bertujuan untuk mengetahui perkembangan peserta didik sekaligus
memberikan umpan balik yang cepat kepada guru, misalnya mengenai pemahaman peserta didik
terhadap materi yang sudah dijelaskan.

22
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Jika peserta didik sudah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, maka guru dapat melanjutkan
ke tujuan pembelajaran berikutnya. Namun, jika tujuan pembelajaran belum tercapai, maka guru
perlu melakukan penguatan terlebih dahulu sebelum lanjut ke tujuan pembelajaran.
3. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memastikan tercapai tujuan
pembelajaran secara keseluruhan. Itulah mengapa, asesmen ini sering dilakukan di akhir proses
pembelajaran, seperti di akhir semester, akhir tahun ajaran, atau akhir jenjang pendidikan.
Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif dapat mempengaruhi nilai rapor peserta
didik dan menentukan kelanjutan proses belajar peserta didik di kelas atau jenjang pendidikan
berikutnya. Itu artinya, peserta didik yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran atau tidak
memenuhi standar pencapaian pembelajaran yang telah ditetapkan, bisa saja tidak naik kelas
atau tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Perlu diketahui bahwa guru tidak hanya dapat menggunakan teknik atau instrumen tertentu
untuk melakukan asesmen sumatif, seperti tes tertulis, tetapi juga bisa menggunakan teknik lain,
seperti observasi, praktik, mengerjakan proyek, dan membuat portofolio.
Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih tujuan
pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan pembelajaran setiap peserta
didik. Pendidik dapat menggunakan data kualitatif sebagai hasil asesmen tujuan pembelajaran
peserta didik. Namun, dapat juga menggunakan data kuantitaif dan mendsikripsikannya secara
kualitatif. Pendidik diberi keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara merata maupun
proporsional. Contoh hasil asesmen sumatif peserta didik dipetakan ke dalam 4 kualitas, yaitu:
a. perlu bimbingan
b. cukup
c. baik
d. sangat baik
Pendidik juga dapat menentukan angka kuantitatif pada setiap kualitas yang disajikan,
misalnya untuk kriteria perlu bimbingan antara 0-60, kriteria cukup antara 61-70, kriteria baik
antara 71-80, dan sangat baik antara 81-100.
Capaian tujuan pembelajaran peserta didik merupakan bahan pengolahan yang kemudian
menjadi nilai akhir. Untuk memperolehnya, data yang berbentuk kuantitatif dapat langsung diolah.
Sedangkan data yang berupa kualitatif, harus disertai dengan penjelasan kompetensi yang sudah
dikuasai peserta didik. Hal yang perlu diingat, pendidik tidak mencampur penghitungan dari hasil
asesmen formatif dan sumatif. Karena baik asesmen sumatif maupun asesmen formatif memiliki
fungsi yang berbeda. Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses.
Sehingga asesmen formatif bukan menjadi penentu atau pembagi nilai akhir. Sebaliknya, dalam
mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif pendidik perlu membagi asesmennya ke
dalam beberapa kegiatan. Pembagian tersebut bertujuan agar peserta didik dapat menyelesaikan
asesmen sumatifnya dengan optimal. Pada situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari
beberapa kegiatan asesmen.
Pengolahan dan pelaporan hasil asesmen untuk rapor Kurikulum Merdeka dilakukan dengan
memanfaatkan hasil formatif dan sumatif. Terdapat dua jenis data, yaitu data hasil asesmen yang
berupa angka (kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif). Pengolahan
hasil asesmen dalam bentuk angka (kuantitatif) didasarkan hanya pada hasil asesmen sumatif,
sementara asesmen formatif berupa data atau informasi yang bersifat kualitatif, digunakan sebagai
umpan balik untuk perbaikan pembelajaran sekaligus sebagai bahan pertimbangan menyusun
deskripsi capaian kompetensi.

23
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Contoh Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif yang disajikan di dalam buku siswa
(Modul Cerdas Pendidikan Pancasila IVA), yaitu sebagai berikut.
1. Pilihan Ganda
Contoh:
Sila kedua Pancasila berupa rantai emas yang berjumlah 17 melambangkan sebagai ....
a. hari kemerdekaan Indonesia
b. masyarakat yang mempunyai tenaga
c. generasi penerus yang turun temurun
d. bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
2. Pilihan Ganda Kompleks
Contoh 1:
Beri tanda centang () apabila setuju dan silang (x) apabila tidak setuju!
(....) Jumlah bulu pada masing-masing sayap Garuda Pancasila adalah 17 yang melambangkan
tanggal kemerdekaan Indonesia.
(....) Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini digunakan
menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
(....) Sila pertama Pancasila bersimbol gambar bintang.
Contoh 2:
Perhatikan pernyataan berikut ini dengan saksama! HOTS
(1) Ketika sedang berjalan-jalan, Adi menemukan dompet dan berisi uang dengan jumlah
yang cukup banyak. Sikap yang dilakukan Adi adalah mengembalikan dompet tersebut
kepada pemiliknya.
(2) Ketika di lingkungan tempat tinggal Budi melaksanakan kegiatan kerja bakti
membersihkan lingkungan, Budi pura-pura tidak tahu.
(3) Ahmad mengakui persamaan hak dan kewajiban setiap manusia tanpa memandang
suku, agama, keturunan, kedudukan sosial, dan warna kulit.
(4) Nina menyampaikan dan mendengarkan pendapat dari orang lain ketika melaksanakan
kegiatan diskusi di dalam kelas.
Sikap yang menunjukkan perilaku pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
ditunjukkan pada nomor ....
a. (1) dan (2)
b. (2), dan (3)
c. (1), (2), dan (3)
d. (1), (3), dan (4)
3. Isian
Contoh:
Nilai kerakyatan terkait erat dengan pemerintahan di Indonesia yang menerapkan sistem
demokrasi, yaitu .... HOTS
4. Uraian
Contoh:
Mengapa harus melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah? HOTS
Jawab: ...................................................................................................................................................

24
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Bagian 2

Petunjuk
Khusus

25
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Pembagian Jam Pelajaran Pendidikan Pancasila IV Semester 1

Struktur Kurikulum Merdeka SD


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas IV (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Alokasi Per Alokasi Proyek Total JP


Mata Pelajaran
Tahun (Minggu) Per Tahun Per Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi


108 (3) 36 144
Pekerti *

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


108 (3) 36 144
Pekerti *

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


108 (3) 36 144
Pekerti *

Pendidikan Agama Buddha dan Budi


108 (3) 36 144
Pekerti *

Pendidikan Agama Hindhu dan Budi


108 (3) 36 144
Pekerti *

Pendidikan Agama Khonghucu dan


108 (3) 36 144
Budi Pekerti *

Pendidikan Kepercayaan Terhadap


108 (3) 36 144
Tuhan yang Maha Esa dan Budi Pekerti

Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180

Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252

Matematika 180 (5) 36 216

IPAS (IPA & IPS di K13) 180 (5) 36 216

Seni dan Budaya**:


1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 (3) 36 144
3. Seni Teater
4. Seni Tari

PJOK 108 (3) 36 144

Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72 ***

Muatan Lokal 72 (2) *** - 72 ***

26
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Keterangan:
* Diikuti murid sesuai agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimum 1 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
dan/atau Seni Tari). Murid memilih salah satu.
*** Paling banyak 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Bahan ajar Pendidikan Pancasila 4A dapat dibagi sebagai berikut.
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit.
Buku Pendidikan Pancasila 4A ini disajikan dalam 1 semester pembelajaran, sehingga alokasi
intrakurikuler per semester adalah 144 : 2 = 72 JP.
Untuk alokasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila per semesternya adalah 36 : 2 = 18 JP.
Berikut pembagian bahan ajar untuk Pendidikan Pancasila 4A:

Nama Bab Topik tiap Bab Jam Pelajaran Alokasi Waktu

4 pertemuan
Bab 1 A. Kenali Aku: Pancasila 8 JP
(@2 x 35 menit)
Pancasila sebagai Nilai
Kehidupan B. Nilai Kebersamaan dalam 4 pertemuan
8 JP
Pancasila (@2 x 35 menit)
Intrakurikuler: C. Nilai Juang Perumusan 4 pertemuan
24 JP atau 12 pertemuan 8 JP
Pancasila (@2 x 35 menit)
P5:
3 pertemuan
6 JP atau 3 pertemuan P5 6 JP
(@2 x 35 menit)
A. Kehidupan Berlandaskan 3 pertemuan
6 JP
Norma (@2 x 35 menit)
Bab 2
Konstitusi dan Norma B. Hak dan Kewajiban Anak 3 pertemuan
6 JP
di Masyarakat di Kehidupan (@2 x 35 menit)
C. Terbiasa Melakukan 3 pertemuan
6 JP
Intrakurikuler: Kegiatan Musyawarah (@2 x 35 menit)
24 JP atau 12 pertemuan D. Musyawarah di 3 pertemuan
P5: 6 JP
Lingkungan Sekitar (@2 x 35 menit)
6 JP atau 3 pertemuan
3 pertemuan
P5 6 JP
(@2 x 35 menit)
A. Persatuan dan Kesatuan 3 pertemuan
6 JP
dalam Kebinekaan (@2 x 35 menit)
Bab 3
Membangun Jati Diri B. Kebersamaan dalam 3 pertemuan
6 JP
dalam Kebinekaan Keberagaman (@2 x 35 menit)
C. Hidup Rukun dalam 3 pertemuan
6 JP
Intrakurikuler: Keberagaman (@2 x 35 menit)
24 JP atau 12 pertemuan D. Menghargai Keragaman 3 pertemuan
P5: 6 JP
Suku Bangsa dan Budaya (@2 x 35 menit)
6 JP atau 3 pertemuan
3 pertemuan
P5 6 JP
(@2 x 35 menit)

27
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Bab 1 Pancasila sebagai Nilai Kehidupan

A. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)


Pada Bab 1 ini akan membahas tentang Pancasila sebagai nilai kehidupan. Bab 1 terdiri atas
tiga topik. Topik A membahas tentang Pancasila, Topik B membahas tentang nilai kebersamaan
dalam Pancasila, dan Topik C membahas tentang nilai juang perumusan Pancasila. Saat mempelajari
materi Pancasila sebagai nilai kehidupan, guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
media pembelajaran. Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, peserta didik diharapkan lebih
mudah memahami materi.
Sajian bahan belajar peserta didik dalam buku disajikan seperti yang terlihat dalam Alur
Tujuan Pembelajaran Bab 1 berikut.
Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila Fase B
Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta menceritakan
contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan
dan konteks peserta didik. Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Profil Pelajar
Alur Materi Tujuan Pembelajaran
Pancasila

Kenali Aku: B.1. Mengetahui lambang negara Indonesia. Mandiri


Pancasila B.2. Memahami bunyi sila-sila Pancasila. Bekerja sama
B.3. Memaparkan simbol dan makna sila-sila Bernalar kritis
Pancasila.
B.4. Memahami nilai-nilai yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila.
B.5. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila.

Nilai B.6. Mengetahui rumusan Pancasila hasil sidang Beriman, Bertakwa


Kebersamaan Panitia Sembilan. kepada Tuhan YME,
dalam Pancasila B.7. Memahami utusan pembawa pesan dari dan Berakhlak
wakil Indonesia Timur. Mulia
B.8. Memaparkan nilai kebersamaan menjelang Bekerja sama
tanggal 18 Agustus 1945.

Nilai Juang B.9. Memahami perubahan yang ada di piagam Bekerja sama
Perumusan Jakarta sebagai bentuk kebersamaan. Mandiri
Pancasila B.10. Mengetahui sikap para bapak bangsa dalam Kreatif
merumuskan Pancasila.
B.11. Menerapkan sikap para bapak bangsa ketika
merumuskan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.

28
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
B. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Skema Penyajian Bahan Ajar

Sub Topik
Topik A
Kenali Aku: Lambang Negara Nilai-Nilai yang
Indonesia Terkandung dalam Sila-
Pancasila
Sila Pancasila

Sub Topik
Topik B
Nilai Rumusan
Kebersamaan Utusan Pembawa Nilai Kebersamaan
Pancasila Hasil
dalam Pesan dari Wakil Menjelang Tanggal
Sidang Panitia
Pancasila Indonesia Timur 18 Agustus 1945
Sembilan

Sub Topik
Topik C
Nilai Juang Perubahan Piagam Sikap Para Bapak Bangsa
Perumusan Jakarta sebagai Bentuk dalam Merumuskan
Pancasila Kebersamaan Pancasila

2. Persiapan Pembelajaran
Pada unit kegiatan pembelajaran Bab I, beberapa hal yang harus dipersiapkan guru antara lain:
a. Guru menyiapkan suasana belajar yang kondusif dengan didukung adanya sarana dan
prasarana. Beberapa sarana dan prasarana yang perlu disiapkan di antaranya:
1) Sarana : papan tulis, spidol, laptop, dan LCD
2) Prasarana : buku paket, lks modul cerdas Pendidikan Pancasila 4A, buku referensi
lain yang relevan, informasi dari berbagai media dan internet, serta video pembelajaran.
b. Guru dapat menyiapkan media belajar yang mendukung untuk mengenal dan mempelajari
tentang Pancasila sebagai nilai kehidupan. Beberapa media yang dapat digunakan di
antaranya:
1) Guru dapat menyiapkan gambar Garuda Pancasila disertai masing-masing sila agar
peserta didik lebih jelas dalam mengenal lambang negara.
2) Jika sarana dan prasarana memadai, guru menyiapkan video simbol-simbol Pancasila
yang dapat ditampilkan menggunakan proyektor.
3) Guru dapat menyiapkan buku bacaan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam sila-
sila Pancasila.
4) Guru dapat menyiapkan gambar/poster anggota Panitia Sembilan dalam upaya
melekatkan anggota panitia sembilan dalam ingatan peserta didik.
5) Guru dapat menyiapkan tabel yang berisi nilai juang sikap para bapak bangsa dalam
merumuskan Pancasila.
c. Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran sebagai berikut.
1) Pembelajaran : tatap muka
2) Model pembelajaran : Discovery Learning dan Problem Based Learning
Alternatif model pembelajaran Project Based Learning
3) Metode pembelajaran : ceramah dan diskusi interaktif
Penggunaan model dan metode pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-
masing.

29
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
3. Kegiatan Pembelajaran
A. Kenali Aku: Pancasila (8 JP atau 4 pertemuan)
1. Pertemuan 1 dan 2 (4 x 35 menit)

Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan lambang negara Indonesia.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang lambang negara Indonesia.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang lambang negara Indonesia.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan media gambar Garuda Pancasila disertai masing-masing sila agar
peserta didik lebih jelas dalam mengenal lambang negara Indonesia.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang lambang negara
Indonesia. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik adalah melakukan
kegiatan Ayo Bekerja Sama pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A halaman 8.
5. Guru menjelaskan materi tentang lambang negara Indonesia secara kritis.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
lambang negara Pancasila.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang lambang negara


Indonesia.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang lambang negara
Indonesia.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu nilai-nilai
yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.

Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya problem based learning. Langkah-langkah pembelajaran berbasis
masalah diawali dengan guru menyajikan masalah kepada peserta didik yang berhubungan
dengan lambang negara Indonesia. Masalah yang disajikan terkait dengan kehidupan sehari-
hari. Guru mengorganisir penyelesaian permasalahan tersebut. Berdasarkan langkah model
pembelajaran problem based learning, peserta didik dapat menemukan penyelesaian masalah
dan membuat kesimpulan yang berhubungan dengan lambang negara Indonesia.

30
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
2. Pertemuan 3 dan 4 (4 x 35 menit)

Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang nilai yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang nilai yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan media video sila-sila Pancasila yang dapat ditampilkan
menggunakan proyektor agar peserta didik lebih jelas dalam mengenal sila-sila
pancasila.
4. Guru menjelaskan materi tentang nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila
secara kritis.
5. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang pengamalan sila
Pancasila. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik adalah melakukan
kegiatan Ayo Mandiri pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A halaman 10.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang nilai yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang nilai yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya yaitu nilai
kebersamaan dalam Pancasila.

Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya problem based learning. Langkah-langkah pembelajaran
berbasis masalah diawali dengan guru menyajikan masalah kepada peserta didik yang
berhubungan dengan nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Guru mengorganisir
penyelesaian permasalahan tersebut. Berdasarkan langkah model pembelajaran problem
based learning, peserta didik dapat menemukan penyelesaian masalah dan membuat
kesimpulan yang berhubungan dengan nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.

31
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
B. Nilai Kebersamaan dalam Pancasila (8 JP atau 4 pertemuan)
1. Pertemuan 5 dan 6 (4 x 35 menit)

Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan rumusan Pancasila hasil sidang Panitia Sembilan.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang rumusan Pancasila hasil
sidang Panitia Sembilan.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang sila Pancasila.


2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan media gambar/vidio tentang rumusan hasil sidang Panitia
Sembilan agar peserta didik lebih jelas dalam mengenal materi tentang rumusan
Pancasila hasil sidang Panitia Sembilan.
4. Guru menjelaskan materi tentang rumusan Pancasila hasil sidang Panitia Sembilan
secara kritis.
5. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
sila Pancasila.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang rumusan Pancasila hasil
sidang Panitia Sembilan.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang rumusan Pancasila
hasil sidang Panitia Sembilan.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu nilai
kebersamaan mejelang tanggal 18 Agustus 1945.

Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya problem based learning. Langkah-langkah pembelajaran
berbasis masalah diawali dengan guru menyajikan masalah kepada peserta didik yang
berhubungan dengan lambang negara Pancasila. Masalah yang disajikan terkait dengan
kehidupan sehari-hari. Guru mengorganisir penyelesaian permasalahan tersebut.
Berdasarkan langkah model pembelajaran problem based learning, peserta didik dapat
menemukan penyelesaian masalah dan membuat kesimpulan yang berhubungan dengan
rumusan Pancasila hasil sidang Panitia Sembilan

32
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
2. Pertemuan 7 dan 8 (4 x 35 menit)

Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan nilai kebersamaan menjelang 18 Agustus 1945.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang nilai kebersamaan
menjelang tanggal 18 Agustus 1945.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang nilai kebersamaan menjelang tanggal
18 Agustus 1945.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang penerapan nilai
kebersamaan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik adalah melakukan
kegiatan Ayo Bekerja Sama pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A halaman 13.
4. Guru menjelaskan materi tentang nilai kebersamaan menjelang tanggal 18 Agustus
1945 secara kritis.
5. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
nilai kebersamaan menjelang tangal 18 Agustus 1945.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang nilai kebersamaan


menjelang tanggal 18 Agustus 1945.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang nilai kebersamaan
menjelang tanggal 18 Agustus 1945.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu nilai
juang perumusan Pancasila.

Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya saintifik. Tahapan-tahapan dalam model pembelajaran
saintifik adalah mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan kesimpulan yang ditemukan. Guru membimbing peserta didik untuk
mengamati nilai kebersamaan menjelang tanggal 18 Agustus 1945 dan mencari informasi dari
berbagai media yang membahas tentang penerapan nilai kebersamaan. Kemudian peserta
didik mengikuti langkah pembelajaran saintifik sesuai arahan guru untuk mendapatkan
kesimpulan.

33
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
C. Nilai Juang Perumusan Pancasila (8 JP atau 4 pertemuan)
1. Pertemuan 9 dan 10 (4 x 35 menit)

Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan perubahan piagam Jakarta sebagai bentuk
kebersamaan.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang perubahan piagam Jakarta
sebagai bentuk kebersamaan.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang perubahan piagam Jakarta sebagai
bentuk kebersamaan.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan
Pancasila.
3. Guru menggunakan gambar maupun video tentang sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945 dalam mengubah piagam Jakarta pada rumusan dasar negara agar peserta didik
lebih jelas dalam memahami perubahan piagam Jakarta sebagai bentuk kebersamaan.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang nilai semangat
dan komitmen para tokoh Indonesia. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta
didik adalah melakukan kegiatan Ayo Mandiri pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila
4A halaman 16.
5. Guru menjelaskan materi tentang perubahan piagam Jakarta sebagai bentuk
kebersamaan secara kritis.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
perubahan piagam Jakarta sebagai bentuk kebersamaan.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang perubahan piagam


Jakarta sebagai bentuk kebersamaan.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang perubahan piagam
Jakarta sebagai bentuk kebersamaan.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu sikap
para bapak Bangsa dalam merumuskan Pancasila.

34
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya problem based learning. Langkah-langkah pembelajaran
berbasis masalah diawali dengan guru menyajikan masalah kepada peserta didik yang
berhubungan dengan perubahan Piagam Jakarta sebagai bentuk kebersamaan. Masalah
yang disajikan terkait dengan kehidupan sehari-hari. Guru mengorganisir penyelesaian
permasalahan tersebut. Berdasarkan langkah model pembelajaran problem based learning,
peserta didik dapat menemukan penyelesaian masalah dan membuat kesimpulan yang
berhubungan dengan perubahan piagam Jakarta sebagai bentuk kebersamaan.

2. Pertemuan 11 dan 12 (4 x 35 menit)

Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan sikap para bapak bangsa dalam merumuskan
Pancasila.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang sikap para bapak bangsa
dalam merumuskan Pancasila.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang sikap para bapak bangsa dalam
merumuskan Pancasila.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan
Pancasila.
3. Guru menggunakan gambar maupun video tentang contoh sikap para bapak bangsa
dalam merumuskan Pancasila agar peserta didik lebih jelas dalam memahami sikap
para bapak bangsa dalam merumuskan Pancasila.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi yang berhubungan dengan
Pancasila. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik adalah melakukan
kegiatan Ayo Bekerja Sama pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A halaman 18.
5. Guru menjelaskan materi tentang sikap para bapak bangsa dalam merumuskan
Pancasila secara kritis.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
contoh nilai Pancasila di lingkungan sekitar.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang sikap para bapak bangsa
dalam merumuskan Pancasila.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang sikap para bapak bangsa
dalam merumuskan Pancasila.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

35
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru memberikan tugas berupa kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik dengan
orang tuanya di rumah.
3. Guru menginstruksikan peserta didik untuk menyelesaikan tugas projek yang diberikan.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi pada bab berikutnya.

Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang lebih efektif dan efisien sesuai
kondisi kelas, misalnya problem based learning. Berdasarkan langkah model pembelajaran
problem based learning, peserta didik dapat menemukan penyelesaian masalah dan membuat
kesimpulan yang berhubungan dengan sikap para bapak bangsa dalam merumuskan pancasila.

C. Rubrik Penilaian
Berikut beberapa contoh alternatif rubrik penilaian pada kegiatan. Guru juga dapat
mengembangkan rubrik penilaian sendiri.

1. Ayo Bekerja Sama (Modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A Halaman 8)

Jawaban Kegiatan

No. Gambar/Simbol Melambangkan

1. Bintang Simbol bintang bersudut lima yang melambangkan


sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa.

2. Rantai Emas Simbol rantai melambangkan sila kedua Pancasila,


Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

3. Pohon Beringin Gambar pohon beringin yang melambangkan sila


ketiga, Persatuan Indonesia.

4. Kepala Banteng Gambar kepala banteng yang melambangkan


sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan.

5. Padi dan Kapas Gambar padi dan kapas yang melambangkan


sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.

6. Sayap yang masing-masing berbulu 17, Jumlah masing-masing sayap bulunya berjumlah
ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 17 yang mempunyai makna tanggal kemerdakaan
19, dan leher berbulu 45 negara kita yakni tanggal 17.
Bulu ekor memiliki jumlah 8 yang melambangkan
bulan kemerdekaan negara kita bulan Agustus yang
merupakan bulan ke-8.
Bulu di pangkal ekor atau perisai berjumlah 19
helai dan di lehernya berjumlah 45 helai yang
melambangkan tahun kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu tahun
1945.

36
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
No. Gambar/Simbol Melambangkan

7. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat
pita putih yang dicengkeram yang bertuliskan
"BHINNEKA TUNGGAL IKA" yang ditulis dengan
huruf latin, yang merupakan semboyan negara
Indonesia. Kata “Bhineka” berarti beraneka ragam
atau berbeda-beda, Kata “Tunggal” berarti satu, dan
Kata “Ika” berarti itu. Perkataan bhinneka tunggal
ika merupakan kata dalam Bahasa Jawa Kuno yang
berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu jua".
Contoh Rubrik Penilaian
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan mandiri.
Indikator Tujuan
Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran
B3. Peserta Belum Menunjukkan Menunjukkan Mampu
didik dapat menunjukkan sebagian kecil sebagian besar menganalisis
menganalisis penguasaan dalam penguasaan dalam penguasaan dalam gambar atau
gambar atau menganalisis menganalisis menganalisis simbol pada
simbol pada gambar atau gambar atau gambar atau Pancasila.
Pancasila. simbol pada simbol pada simbol pada dengan
Pancasila. Pancasila. Pancasila. benar.
Keterangan :
∑Skor yang Diperoleh
skor 1 : Perlu Bimbingan skor 3 : Baik Nilai = x 100
skor 2 : Cukup skor 4 : Sangat Baik Skor Maksimal

2. Ayo Bekerja Sama (Modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A Halaman 10)

Jawaban Kegiatan
Kebijaksanaan guru
Contoh Rubrik Penilaian
Instrumen Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (Umum) sebagai Penilaian Pembelajaran
Tujuan Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran Bimbingan

B.2. Memahami Tidak dapat Dapat memahami Dapat Dapat


pengamalan memahami pengamalan sila memahami memahami
sila Pancasila. pengamalan sila Pancasila namun pengamalan sila pengamalan sila
Pancasila. kurang tepat. Pancasila. Pancasila dengan
B.3. Menyebutkan tepat.
contoh Tidak dapat Dapat contoh lain Tidak dapat Dapat
lain yang contoh lain yang yang berhubungan menyebutkan menyebutkan
berhubungan berhubungan dengan Pancasila. contoh lain yang contoh lain yang
dengan dengan berhubungan berhubungan
Pancasila. Pancasila. dengan Pancasila dengan Pancasila
Keterangan :
∑Skor yang Diperoleh
skor 1 : Perlu Bimbingan skor 3 : Baik Nilai = x 100
skor 2 : Cukup skor 4 : Sangat Baik Skor Maksimal

37
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
D. Kunci dan Pembahasan Asesmen Formatif Bab 1
I. Pilihan Ganda Biasa
1. Sila kedua Pancasila berupa rantai emas Jawaban: b. rumusan dasar negara
yang berjumlah 17 melambangkan sebagai Pembahasan: Pada sidang per tama
…. BPUPKI, terdapat beberapa pembicara
a. hari kemerdekaan Indonesia dalam sidang tersebut, yakni Moh.
b. masyarakat yang mempunyai tenaga Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Beliau
c. generasi penerus yang turun temurun memaparkan gagasan mengenai rumusan
d. bangsa yang beriman dan bertakwa dasar negara. Gagasan tersebut kemudian
kepada Tuhan dimusyawarahkan dan disepakati hingga
Jawaban: c. generasi penerus yang turun akhirnya bernama Pancasila yang menjadi
temurun dasar negara Indonesia.
Pembahasan: Gambar rantai dengan 4. Rumusan sila pertama di dalam Piagam
latar belakang warna merah dijadikan Jakar ta adalah ketuhanan dengan
sebagai dasar Kemanusiaan yang Adil kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
dan Beradab. Simbol gambar rantai ini pemeluk-pemeluknya diganti dengan ....
dijadikan sebagai lambang sila kedua a. Ketuhanan Yang Maha Kuasa
dari Pancasila. Rantai yang berjumlah 17 b. Ketuhanan Yang Maha Esa
dan saling sambung menyambung tidak c. Ketuhanan bagi setiap pemeluk agama
terputus, ini melambangkan generasi Islam
penerus yang turun temurun. d. Ketuhanan bagi semua umat beragama
2. Simbol gambar di dalam Pancasila Jawaban: b. Ketuhanan Yang Maha Esa
yang melambangkan kemakmuran dan
Pembahasan: Rumusan sila pertama di
kesejahteraan adalah ....
dalam Piagam Jakarta adalah ketuhanan
a. rantai emas
dengan kewajiban menjalankan syariat
b. pohon beringin
Islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti
c. kepala banteng
dengan "Ketuhanan Yang Maha Esa" agar
d. padi dan kapas
Indonesia tidak terpecah belah.
Jawaban: d. padi dan kapas
5. Menolong teman, bekerja sama, dan saling
Pembahasan: Simbol gambar padi dan menghormati adalah contoh pengamalan
kapas melambangkan kemakmuran dan nilai sila .... HOTS
kesejahteraan. Simbol gambar padi dan a. Ketuhanan Yang Maha Esa
kapas dijadikan sebagai dasar Keadilan b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. c. Persatuan Indonesia
Simbol gambar padi dan kapas ini terletak d. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
di sebelah kanan bawah dari gambar Indonesia
bintang dan dijadikan sebagai lambang
Jawaban: b. Kemanusiaan yang adil dan
sila kelima Pancasila.
beradab
3. Dalam sidah B PUP KI, Moh. Yamin,
Pembahasan: Manusia perlu dikembangkan
Soepomo, dan Soekarno berkumpul untuk
sikap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,
menyampaikan gagasan, yaitu tentang ....
gemar melakukan kegiatan kemanusiaan,
HOTS dan berani membela kebenaran dan keadilan.
a. ketuhanan dan kebudayaan
Pengamalan nilai sila kemanusiaan yang
b. rumusan dasar negara
adil dan beradab dapat dilakukan antara
c. demokrasi dan kesejahteraan
lain dengan sikap saling mencintai dan
d. nasionalisme dan kerja sama
tolong-menolong antar sesama manusia.

38
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
6. Berteman dengan baik tanpa membedakan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
suku, ras, agama, dan golongan adalah pemeluk-pemeluknya menjadi Ketuhanan
pengamalan sila .... HOTS Yang Maha Esa.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa 9. Pancasila merupakan salah satu bentuk
b. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat keputusan bersama dari bangsa Indonesia.
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ Pancasila tidak hanya dimiliki oleh pihak
perwakilan tertentu, namun ....
c. Persatuan Indonesia a. keputusan bagi semua pemeluk
d. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat agama Islam
Indonesia b. milik agama-agama tertentu saja
Jawaban: c. Persatuan Indonesia c. untuk kepentingan semua masyarakat
Pembahasan: Berteman dengan baik d. milik seluruh rakyat Indonesia
tanpa membedakan suku, ras, agama, Jawaban: d. milik seluruh rakyat Indonesia
dan golongan serta menjaga kerukunan Pembahasan: Pancasila merupakan
dan toleransi di antara teman dan guru salah satu bentuk keputusan bersama
adalah pengamalan sila per s atuan dari bangsa Indonesia. Pancasila tidak
Indonesia. hanya dimiliki oleh pihak tertentu, namun
7. Peri kemanusiaan, peri kebangsaan, dan milik seluruh rakyat Indonesia. Pancasila
peri ketuhanan adalah beberapa asas dasar merupakan suatu bentuk keputusan yang
negara yang disampaikan oleh .... mengutamakan kepentingan bersama,
a. Ir. Soekarno yaitu kepentingan bangsa dan negara.
b. Prof. Dr. Soepomo 10. Para tokoh yang ikut mer umuskan
c. Moh. Yamin Pancasila tidak hanya berasal dari suatu
d. Moh. Hatta golongan saja. Mereka ikut serta dalam
Jawaban: c. Moh. Yamin proses perumusan Pancasila dengan
Pembahasan: Asas dasar negara yang tujuan .... HOTS
disampaikan oleh Moh. Yamin, di antaranya a. berlomba-lomba untuk merumuskan
peri kebangsaan, peri kemanusiaan, Pancasila
peri ketuhanan, per kerakyatan, dan b. mencar i jalan keluar ter hadap
kesejahteraan rakyat. permasalahan
8. Moh. Hatta melakukan beberapa perubahan c. menyampaikan gagasan terhadap
pada Piagam Jakarta yang tercantum dasar negara
dalam .... d. memperjuangkan kepentingan bangsa
a. alinea ketiga dan negara
b. alinea keempat Jawaban: d. memperjuangkan kepenting-
c. alinea kelima an bangsa dan negara
d. Pancasila Pembahasan: Para tokoh yang ikut
Jawaban: b. alinea keempat merumuskan Pancasila tidak hanya berasal
Pembahasan: Muhammad Hatta segera dari suatu golongan saja. Mereka berasal
melakukan beberapa perubahan pada dari berbagai golongan. Agama dan
Piagam Jakarta terutama pada rumusan suku bangsa mereka juga berbeda. Akan
dasar negara. Perubahan rumusan dasar tetapi mereka ikut serta dalam proses
negara yang tercantum dalam alinea perumusan Pancasila dengan tujuan utama
keempat. Perubahan rumusan dasar memperjuangkan kepentingan bangsa
negara yang dilakukan dengan mengubah dan negara. Mereka mengesampingkan
isi sila pertama yaitu Ketuhanan, dengan kepentingan pribadi maupun golongannya.

39
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
II. Pilihan Ganda Kompleks
1. Beri tanda centang () apabila setuju dan silang (x) apabila tidak setuju!
() Jumlah bulu pada masing-masing sayap Garuda Pancasila adalah 17 yang melambangkan
tanggal kemerdekaan Indonesia.
() Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini digunakan
menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
() Sila pertama Pancasila bersimbol gambar bintang.
2. Lingkarilah pada Fakta atau Opini pada jawaban mengenai pernyataan tentang pengamalan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
(Fakta) Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain merupakan bentuk pengamalan
sila ke satu Pancasila.
(Opini) Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat
ekonomi, maupun tingkat pendidikan merupakan bentuk pengamalan sila ke satu
Pancasila.
(Fakta) Cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri merupakan bentuk
pengamalan sila ke tiga Pancasila.
(Fakta) Mengedepankan musyawarah, diskusi, atau bertukar pendapat untuk mencapai
mufakat atau kesepakatan dalam menyelesaikan masalah merupakan bentuk
pengalaman sila keempat Pancasila.
3. Jawaban: d. (1), (3), dan (4)
Pembahasan: Apabila di lingkungan tempat tinggal melaksanakan kegiatan kerja bakti
membersihkan lingkungan, maka kita harus mengikutinya.
4. Berilah tanda panah pada pernyataan tentang pengamalan Pancasila! HOTS

Mengutamakan musyawarah
dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama

Mengembangkan persatuan
Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika

Melakukan kegiatan dalam rangka


mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial

Membina kerukunan hidup di


antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa

Mengembangkan sikap hormat


menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain

40
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
5. Berilah tanda centang () untuk pernyataan yang benar dan tanda silang (x) untuk pernyataan
yang salah. HOTS
() Saling menghormati antartetangga walaupun berbeda keyakinan.
() Menjaga kebersihan lingkungan dengan ikut kerja bakti.
(X) Mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang lain.
() Saling bekerja sama dan menghormati antartetangga.

III. Isian
1. meremehkan kelompok atau orang lain
2. kesejahteraan
3. sila kedua
4. rasa cinta terhadap tanah air Indonesia
5. pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat

IV. Uraian
1. Pancasila sebagai dasar negara juga berarti bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum negara Indonesia. Fungsinya sebagai pandangan hidup dan dasar negara
menegaskan bahwa Pancasila juga berperan sebagai sumber nilai dan moral dalam bersikap
dan berperilaku. Artinya Pancasila menjadi tolok ukur untuk menentukan mana yang baik
dan buruk bagi seluruh masyarakat Indonesia maupun pemerintah. Misalnya nilai ketuhanan
mengajak masyarakat Indonesia untuk menghormati dan menghargai setiap orang dengan
keyakinan berbeda.
2. Sila pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Negara juga telah menjamin kebebasan
beragama lewat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29. Artinya, setiap warga negara Indonesia
berhak memeluk dan meyakini kepercayaan yang dianut tanpa perlu diusik dan diganggu.
Selain itu, kita sebagai warga negara Indonesia juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai
toleransi dalam kehidupan beragama. Jangan sampai kita merasa paling benar hingga justru
menyalahkan orang lain yang agamanya berbeda dengan kita.
3. Musyawarah mufakat tertuang dalam dasar negara, sila keempat Pancasila dan menjadi media
yang tepat untuk menjalin silaturahim, menjaga dan memelihara kebersamaan dan juga untuk
menjaga persatuan dan kesatuan di tengah kehidupan masyarakat. Melalui musyawarah
mufakat bisa didapatkan penyelesaian persoalan yang beradab dengan menjunjung tinggi
kebersamaan, persatuan dan kesatuan serta hasil keputusan yang dihasilkan dapat diterima
oleh semua pihak. Salah satu keuntungan yang bisa diperoleh masyarakat ketika musyawarah
mufakat dilakukan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi akan dapat
menyatukan pendapat yang berbeda dan juga silaturahim atau persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan masyarakat bisa terus terpelihara dengan baik tanpa ada perpecahan antara satu
dengan lainnya.
4. (Jawaban disesuaikan dengan pemahaman dan pengetahuan peserta didik)
5. Nilai luhur perumusan Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah rela berkorban. Perumusan
Pancasila membutuhkan banyak pengorbanan, baik waktu, biaya, tenaga, dan lain-lain. Tetapi,
demi kepentingan bangsa dan negara, pengorbanan menjadi bermanfaat bagi masa depan
bangsa dan negara. Pengorbanan merupakan bakti kepada negara.

41
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Skor Asesmen Formatif

Skor
Jenis Soal Kriteria Penilaian
Maksimal

1 = jawaban benar
I. Pilihan Ganda Biasa 1 x 10 = 10
0 = jawaban salah

II. Pilihan Ganda 1 = jawaban benar


1x5=5
Kompleks 0 = jawaban salah

1 = jawaban benar
III. Isian 1x5=5
0 = jawaban salah

4 = jawaban benar dan lengkap


3 = jawaban benar akan tetapi kurang lengkap
IV. Uraian 2 = jawaban benar dan tidak lengkap 4 x 5 = 20
1 = jawaban salah
0 = tidak menjawab

Total Skor Maksimal 40

∑Skor yang Diperoleh


Nilai = x 100
Skor Maksimal

E. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)


Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu
dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan. P5 berisi kegiatan pembelajaran
dengan metode PBL (Project Based Learning) dan Inkuiri. Sesuai struktur kurikulum, proyek
penguatan profil pelajar Pancasila (P5) pada pembelajaran Bab 1 Pendidikan Pancasila 4A ini adalah
selama 3 pertemuan (@2 x 35 menit). Pada Modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A disajikan P5
dengan 2 model, yaitu inkuiri dan project based learning. (halaman 24).
Rubrik penilaian yang dapat digunakan guru antara lain sebagai berikut. Guru dapat
mengembangkan rubrik penilaian sendiri sesuai dengan P5 yang disajikan.
1 Project Based Learning : Menggambar Simbol-Simbol Pancasila
a. Rubrik Perencanaan

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Menyiapkan alat dan bahan.

Membuat perencanaan tugas.

Keterangan: diisi dengan ()


Keterangan skor :
∑Skor yang Diperoleh
skor 1 : Mulai Berkembang skor 3 : Mahir Nilai = x 100
skor 2 : Sudah Berkembang skor 4 : Sangat Mahir Skor Maksimal

42
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
b. Rubrik Pelaksanaan

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Membuat gambar Pancasila


dengan terampil.

Melakukan kegiatan bersama


kelompok dengan kompak.

Keterangan: diisi dengan ()


Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir
c. Rubrik Ketepatan Sasaran

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Mengetahui simbol dan


lambang Pancasila.

Menyelesaikan tugas dengan


baik dan rapi.

Keterangan: diisi dengan ()


Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir

2. Inkuiri : Mengamati Penerapan Pancasila di Rumah dan Sekolah


a. Rubrik Perencanaan

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Menyiapkan alat pengamatan.

Menentukan lokasi pengamatan.

Keterangan: diisi dengan ()


Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir

43
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
b. Rubrik Pelaksanaan

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Melakukan pengamatan
dengan tertib.

Mencatat hasil pengamatan


dengan rapi.

Keterangan: diisi dengan ()


Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir
c. Rubrik Ketepatan Sasaran

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Memahami penerapan sila-


sila Pancasila di sekolah.

Menyampaikan hasil
pengamatan dengan lengkap
dan jelas.
Keterangan: diisi dengan ()
Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir

44
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Bab 2 Konstitusi dan Norma di Masyarakat

A. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)


Pada Bab 2 ini akan membahas tentang konstitusi dan norma di masyarakat. Bab 2 terdiri atas
empat topik, yaitu Topik A membahas tentang kehidupan berlandaskan norma, Topik B membahas
tentang hak dan kewajiban, Topik C membahas tentang melakukan kegiatan musyawarah, dan
Topik D membahas tentang musyawarah di lingkungan sekitar.
Sajian bahan belajar siswa dalam buku disajikan seperti yang terlihat dalam Alur Tujuan
Pembelajaran Bab 2 berikut.
Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila Fase B
Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat
tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru. Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga
dan sebagai warga sekolah. Peserta didik melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota
keluarga dan sebagai warga sekolah.
Profil Pelajar
Alur Materi Tujuan Pembelajaran
Pancasila

Kehidupan B.1. Mengetahui macam-macam norma di lingkungan Beriman, Bertakwa


Berlandaskan masyarakat. kepada Tuhan YME,
Norma B.2. Memahami akibat pelanggaran terhadap norma dan Berakhlak
bagi masyarakat. Mulia
B.3. Mengetahui norma-norma di lingkungan keluarga, Mandiri
sekolah, dan masyarakat. Bekerja sama
B.4. Menerapkan norma-norma di lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.

Hak dan B.5. Mengetahui hak dan kewajiban anak di lingkungan Bekerja sama
Kewajiban Anak keluarga. Mandiri
di Kehidupan B.6. Menerapkan hak dan kewajiban anak di lingkungan Bernalar kritis
keluarga.
B.7. Memahami hak dan kewajiban anak di lingkungan
sekolah.
B.8. Memapar kan hak dan kewajiban anak di
lingkungan sekolah.

Terbiasa B.9. Memahami pengertian musyawarah dan konstitusi Mandiri


Melakukan UUD NRI 1945. Bernalar kritis
Kegiatan B.10. Mengetahui hubungan musyawarah dengan Kreatif
Musyawarah konstitusi UUD NRI 1945.
B.11. Memaparkan tujuan dan manfaat kegiatan
musyawarah dalam kehidupan.

Musyawarah B.12. Memahami bentuk musyawarah di lingkungan Bekerja sama


di Lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Bernalar kritis
Sekitar B.13. Memaparkan bentuk musyawarah di lingkungan Kreatif
keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

45
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
B. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Skema Penyajian Bahan Ajar

Sub Topik
Topik A
Kehidupan
Norma di Sekolah,
Berlandaskan Macam-Macam Norma
Keluarga, dan Masyarakat
Norma

Sub Topik
Topik B
Hak dan
Kewajiban Anak Hak dan Kewajiban Anak Hak dan Kewajiban Anak
di Kehidupan di Lingkungan Keluarga di Lingkungan Sekolah

Topik C Sub Topik


Terbiasa
Melakukan Musyawarah dan Tujuan dan
Kegiatan Musyawarah dan
Konstitusi UUD Manfaat Kegiatan
Musyawarah Pancasila
NRI 1945 Musyawarah

Sub Topik
Topik D
Musyawarah Musyawarah Musyawarah Musyawarah Menyampaikan
di Lingkungan di Lingkungan di Lingkungan di Lingkungan Pendapat dalam
Sekitar
Keluarga Sekolah Masyarakat Musyawarah

2. Persiapan Pembelajaran
Pada unit kegiatan pembelajaran Bab 2, beberapa hal yang harus dipersiapkan guru antara lain:
a. Guru menyiapkan suasana belajar yang kondusif dengan didukung adanya sarana dan
prasarana. Beberapa sarana dan prasarana yang perlu disiapkan di antaranya:
1) Sarana : papan tulis, spidol, laptop, dan LCD
2) Prasarana : buku paket, lks modul cerdas Pendidikan Pancasila 4A, buku referensi
lain yang relevan, informasi dari berbagai media dan internet, serta video pembelajaran.
b. Guru dapat menyiapkan media belajar yang mendukung untuk mengenal dan mempelajari
tentang konstitusi dan norma. Beberapa media yang dapat digunakan di antaranya:
1) Guru dapat menyiapkan video animasi tentang macam-macam norma dalam kehidupan
yang dapat ditampilkan menggunakan proyektor, atau guru dapat menggantinya
menggunakan poster/banner berisi gambar terkait dengan norma dalam kehidupan.
2) Guru dapat menyiapkan cerita bergambar tentang penerapan norma-norma dalam
kehidupan.
3) Guru dapat menyiapkan kartu aturan yang berisi hak dan kewajiban anak di kehidupan.
4) Guru dapat menyiapkan tabel yang berisi perbedaan hak serta kewajiban anak di rumah
dan di sekolah.
5) Guru dapat menyiapkan gambar atau video yang berkaitan dengan kegiatan musyawarah
di lingkungan keluarga atau masyarakat.
6) Guru dapat menyiapkan kartu tentang aturan dalam menyampaikan pendapat ketika
bermusyawarah.

46
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
c. Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran sebagai berikut.
1) Pembelajaran : tatap muka
2) Model pembelajaran : Discovery Learning dan Problem Based Learning
Alternatif model pembelajaran Project Based Learning
3) Metode pembelajaran : ceramah dan diskusi interaktif
Penggunaan model dan metode pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-
masing.
3. Kegiatan Pembelajaran
A. Kehidupan Berlandaskan Norma (6 JP atau 3 pertemuan)
1. Pertemuan 13 (2 x 35 menit)
Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan macam-macam norma.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang macam-macam norma
dalam kehidupan.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang macam-macam norma.


2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan video tentang macam-macam norma yang dapat ditampilkan
menggunakan proyektor atau guru dapat menggantinya menggunakan gambar
penerapan norma dalam kehidupan.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang contoh norma yang
berlaku di masyarakat. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik adalah
melakukan kegiatan Ayo Mandiri pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A halaman 27.
5. Guru menjelaskan materi tentang macam-macam norma dalam kehidupan secara kritis.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
macam-macam norma dalam kehidupan.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang macam-macam norma


dalam kehidupan.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang macam-macam norma
dalam kehidupan.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu norma
di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

47
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya inkuiri learning. Model pembelajaran ini merupakan kegiatan
belajar yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik untuk menyelidiki secara sistematis,
analisis, kritis, dan logis. Tahapan model pembelajaran ini meliputi orientasi masalah,
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, pengumpulan data, menguji hipotesis, dan
menarik kesimpulan. Berdasarkan langkah model pembelajaran inkuiri learning, peserta
didik dapat membuat kesimpulan yang berhubungan dengan macam-macam norma dalam
kehidupan.
2. Pertemuan 14 (2 x 35 menit)
Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan contoh penerapan norma di sekolah, keluarga,
dan masyarakat.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang contoh penerapan norma
di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang contoh penerapan norma di sekolah,
keluarga, dan masyarakat.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan media kartu yang berisi contoh norma di sekolah, keluarga, dan
masyarakat.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang contoh norma di
masyarakat. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik adalah melakukan
kegiatan Ayo Bekerja Sama pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A halaman 29.
5. Guru menjelaskan materi tentang contoh norma di sekolah, keluarga, dan masyarakat
secara kritis.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
contoh norma di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang contoh norma di sekolah,
keluarga, dan masyarakat.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang contoh norma di sekolah,
keluarga, dan masyarakat.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu manfaat
penerapan norma di masyarakat.

48
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya problem based learning. Langkah-langkah pembelajaran berbasis
masalah diawali dengan guru menyajikan masalah kepada peserta didik yang berhubungan
dengan contoh norma di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Masalah yang disajikan terkait
dengan kehidupan sehari-hari. Guru mengorganisir penyelesaian permasalahan tersebut.
Berdasarkan langkah model pembelajaran problem based learning, peserta didik dapat
menemukan penyelesaian masalah serta membuat kesimpulan yang berhubungan dengan
contoh penerapan norma di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
3. Pertemuan 15 (2 x 35 menit)
Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan manfaat menerapkan norma dalam kehidupan.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang manfaat menerapkan
norma dalam kehidupan.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang manfaat menerapkan norma dalam
kehidupan.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan media cerita bergambar yang berisi manfaat menerapkan norma
dalam kehidupan.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang manfaat
menerapkan norma dalam kehidupan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
peserta didik adalah melakukan kegiatan Ayo Bernalar Kritis (HOTS) pada modul Cerdas
Pendidikan Pancasila 4A halaman 29.
5. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
manfaat menerapkan norma dalam kehidupan.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang manfaat menerapkan


norma dalam kehidupan.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang manfaat dan dampak
adanya peraturan.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu hak dan
kewajiban anak di kehidupan.

49
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya problem based learning. Langkah-langkah pembelajaran
berbasis masalah diawali dengan guru menyajikan masalah kepada peserta didik yang
berhubungan dengan menerapkan norma dalam kehidupan. Masalah yang disajikan terkait
dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan langkah model pembelajaran problem based
learning, peserta didik dapat menemukan penyelesaian masalah dan membuat kesimpulan
yang berhubungan dengan manfaat menerapkan norma dalam kehidupan.
B. Hak dan Kewajiban Anak di Kehidupan (6 JP atau 3 pertemuan)
1. Pertemuan 16 dan 17 (4 x 35 menit)
Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan hak dan kewajiban anak di lingkungan keluarga.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang hak dan kewajiban anak
di lingkungan keluarga.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang hak dan kewajiban anak di lingkungan
keluarga.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan media tabel yang berisi contoh hak dan kewajiban anak di
lingkungan keluarga.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang hak dan
kewajiban anak di lingkungan keluarga. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
peserta didik adalah melakukan kegiatan Ayo Bernalar Kritis (HOTS) pada modul Cerdas
Pendidikan Pancasila 4A halaman 30.
5. Guru menjelaskan materi tentang hak dan kewajiban anak di lingkungan keluarga
secara kritis.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
hak dan kewajiban anak di lingkungan keluarga.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang hak dan kewajiban anak
di lingkungan keluarga.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang hak dan kewajiban anak
di lingkungan keluarga.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu hak dan
kewajiban anak di lingkungan sekolah.

50
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya saintifik. Tahapan-tahapan dalam model pembelajaran
saintifik adalah mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan
dan mengomunikasikan kesimpulan yang ditemukan. Peserta didik mengikuti langkah
pembelajaran saintifik sesuai arahan guru untuk mendapatkan kesimpulan.

2. Pertemuan 18 (2 x 35 menit)

Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan hak dan kewajiban anak di lingkungan sekolah.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang hak dan kewajiban anak
di lingkungan sekolah.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang hak dan kewajiban di lingkungan sekolah.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan media gambar agar peserta didik lebih memahami hak dan
kewajiban anak di lingkungan sekolah.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang manfaat
menerapkan norma dalam kehidupan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
peserta didik adalah melakukan kegiatan Ayo Bernalar Kritis (HOTS) pada modul
Cerdas Pendidikan Pancasila 4A halaman 32.
5. Guru menjelaskan materi tentang hak dan kewajiban anak di sekolah secara kritis.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
hak dan kewajiban anak di lingkungan sekolah.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang hak dan kewajiban anak
di lingkungan sekolah.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang hak dan kewajiban anak
di lingkungan sekolah.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu kegiatan
musyawarah.

51
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya problem based learning. Langkah-langkah pembelajaran
berbasis masalah diawali dengan guru menyajikan masalah kepada peserta didik yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban di sekolah. Masalah yang disajikan terkait dengan
kehidupan sehari-hari. Misalnya guru menyajikan gambar berisi masalah di sekolah yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban. Berdasarkan langkah model pembelajaran problem
based learning, peserta didik dapat menemukan penyelesaian masalah dan membuat
kesimpulan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban di sekolah.

C. Terbiasa Melakukan Kegiatan Musyawarah (6 JP atau 3 pertemuan)


1. Pertemuan 19 (2 x 35 menit)

Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan musyawarah dan konstitusi NRI 1945.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang kegiatan musyawarah.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang materi musyawarah dan konstitusi
NRI 1945.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan media video atau gambar untuk mempermudah peserta didik
memahami materi tentang musyawarah dan konstitusi NRI 1945.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang musyawarah
dan konstitusi NRI 1945. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik adalah
melakukan kegiatan Ayo Mandiri pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A halaman 33.
5. Guru menjelaskan materi tentang konstitusi NRI 1945 serta tujuan dan manfaat
kegiatan musyawarah secara kritis.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
musyawarah.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang musyawarah.


2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang musyawarah.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu
musyawarah dan Pancasila.

52
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya project based learning. Langkah-langkah pembelajaran
diawali dengan menetapkan tema proyek, menetapkan konteks belajar, merencanakan
berbagai aktivitas, memproses aktivitas, serta penerapan aktivitas untuk menyelesaikan
proyek. Berdasarkan langkah model pembelajaran project based learning, peserta didik dapat
menemukan penyelesaian masalah dan membuat kesimpulan yang berhubungan dengan
konstitusi NRI, tujuan, serta manfaat musyawarah.

2. Pertemuan 20 dan 21 (4 x 35 menit)


Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan hubungan musyawarah dan Pancasila.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang musyawarah dan Pancasila.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang hubungan musyawarah dengan
Pancasila.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat word wall dengan tema menyampaikan
pendapat dalam musyawarah. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik
adalah melakukan kegiatan Ayo Kreatif pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A
halaman 36.
4. Guru menjelaskan materi tentang hubungan musyawarah dengan Pancasila secara kritis.
5. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
hubungan musyawarah dan Pancasila.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang hubungan musyawarah


dengan Pancasila.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang hubungan musyawarah
dengan Pancasila.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu tentang
musyawarah di lingkungan sekitar.
Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan
efisien sesuai kondisi kelas, misalnya inkuiri learning. Peserta didik merumuskan masalah
dan hipotesis kemudian melakukan pengumpulan data melalui pengamatan. Dari hasil
pengamatan kemudian menguji hipotesis dan menarik kesimpulan tentang hubungan
musyawarah dengan Pancasila.

53
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
D. Musyawarah di Lingkungan Sekitar (6 JP atau 3 pertemuan)
1. Pertemuan 22 (2 x 35 menit)

Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan musyawarah di lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang musyawarah di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang materi musyawarah di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang contoh
musyawarah di lingkungan keluarga. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta
didik adalah melakukan kegiatan Ayo Bekerja Sama pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A halaman 37.
4. Guru menjelaskan materi tentang musyawarah di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
5. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
musyawarah di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang musyawarah di


lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang musyawarah di
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu
menyampaikan pendapat dalam musyawarah.
Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya problem based learning. Langkah-langkah pembelajaran
berbasis masalah diawali dengan guru menyajikan masalah kepada peserta didik yang
berhubungan dengan perbedaan aturan. Berdasarkan langkah model pembelajaran problem
based learning, peserta didik dapat menemukan penyelesaian masalah dan membuat
kesimpulan yang berhubungan dengan musyawarah di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.

54
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
2. Pertemuan 23 dan 24 (4 x 35 menit)

Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan menyampaikan pendapat dalam musyawarah.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang menyampaikan pendapat
dalam musyawarah.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang menyampaikan pendapat dalam
musyawarah.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain, seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan mengamati tentang cara
menyampaikan pendapat dalam musyawarah. Salah satu kegiatan yang dapat
dilakukan peserta didik adalah melakukan kegiatan Ayo Bekerja Sama pada modul
Cerdas Pendidikan Pancasila 4A halaman 41.
4. Guru menjelaskan materi tentang menyampaikan pendapat dalam musyawarah secara
rinci.
5. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
menyampaikan pendapat dalam musyawarah.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang menyampaikan pendapat


dalam musyawarah.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang menyampaikan pendapat
dalam musyawarah.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru memberikan tugas berupa kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik dengan
orang tuanya di rumah.
3. Guru menginstruksikan peserta didik untuk menyelesaikan tugas projek yang diberikan.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi pada bab berikutnya.

Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya saintifik. Tahapan-tahapan dalam model pembelajaran
saintifik adalah mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan
dan mengomunikasikan kesimpulan yang ditemukan. Peserta didik mengikuti langkah
pembelajaran saintifik sesuai arahan guru untuk mendapatkan kesimpulan.

55
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
C. Rubrik Penilaian
Berikut beberapa contoh alternatif rubrik penilaian pada kegiatan. Guru juga dapat
mengembangkan rubrik penilaian sendiri.

2. Ayo Bekerja Sama (Modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A Halaman 29)

Jawaban Kegiatan
Kerja bakti membersihkan lingkungan dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bebas
dari kotoran, sampah, rumput, dan pohon yang sudah rimbun. Dengan lingkungan yang sehat, kita
tidak akan mudah terserang berbagai penyakit. Kebersihan lingkungan juga sangat berpengaruh
terhadap kenyamanan, keindahan dan keasrian lingkungan. Membersihkan lingkungan dengan
bergotong royong juga termasuk contoh penerapan norma di lingkungan masyarakat.
Contoh Rubrik Penilaian
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan kerja sama.
Indikator Tujuan Pembelajaran : B6. Peserta didik dapat menjelaskan gambar yang berhubungan
dengan penerapan norma di lingkungan masyarakat.
Berilah tanda centang () pada kolom sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Skala Skor
No. Indikator Capaian
1 2 3 4

1. Bekerja sama dengan teman dalam mengerjakan tugas.

2. Ketepatan jawaban.

3. Memahami hubungan gambar dengna penerapan norma di masyarakat.

Jumlah skor yang diperoleh

Keterangan :
∑Skor yang Diperoleh
skor 1 : Kurang skor 3 : Baik Nilai = x 100
skor 2 : Cukup skor 4 : Sangat Baik Skor Maksimal

3. Ayo Bekerja Sama (Modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A Halaman 30)

Jawaban Kegiatan
Beberapa hak di lingkungan keluarga, yakni sebagai berikut.
1. Berhak mendapatkan kasih sayang dari orang tua dan saudara.
2. Berhak mendapatkan pendidikan.
3. Berhak mendapatkan kesejahteraan hidup.
4. Berhak mendapatkan makanan dan minuman.
5. Berhak untuk bermain.

Sedangkan kewajiban di lingkungan keluarga, yakni sebagai berikut.


1. Wajib menghormati dan menyayangi anggota keluarga.
2. Wajib membantu orang tua dalam mengerjakan pekerjaan rumah.
3. Wajib ikut memelihara kebersihan, kenyamanan, dan keamanan keluarga.
4. Wajib menjaga nama baik keluarga.

56
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Contoh Alternatif 3
Instrumen Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (Umum) sebagai Penilaian Pembelajaran
Tujuan
Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran

B.2. Menyebutkan Dapat Dapat


hak di Tidak dapat Dapat
menyebutkan menyebutkan
lingkungan menyebutkan menyebutkan tiga
empat hak di lebih dari empat
keluarga. hak di lingkungan hak di lingkungan
lingkungan hak di lingkungan
keluarga. keluarga.
keluarga. keluarga.
B.2. Menyebutkan
kewajiban di Dapat
Tidak dapat Dapat Dapat
lingkungan menyebutkan
menyebutkan menyebutkan menyebutkan
keluarga. lebih dari empat
kewajiban di tiga kewajiban empat kewajiban
kewajiban di
lingkungan di lingkungan di lingkungan
lingkungan
keluarga. keluarga. keluarga.
keluarga.

Keterangan :
∑Skor yang Diperoleh
skor 1 : Kurang skor 3 : Baik Nilai = x 100
skor 2 : Cukup skor 4 : Sangat Baik Skor Maksimal

D. Kunci dan Pembahasan Asesmen Formatif Bab 2


I. Pilihan Ganda Biasa
1. Andi sedang mengikuti ulangan harian. Ia 3. Norma terdiri atas empat jenis yaitu norma
tidak pernah menyontek atau berbuat curang agama, norma kesusilaan, norma kesopanan,
ketika mengerjakan. Andi mencerminkan dan norma hukum. Berikut yang tidak
norma .... termasuk ciri dari norma hukum adalah ....
a. kesopanan a. peraturan itu bersifat memaksa
b. kesusilaan b. dibuat oleh lembaga yang berwenang
c. agama c. berisi perintah dan larangan
d. hukum d. dibuat untuk kepentingan pejabat
Jawaban: b. kesusilaan Jawaban: d. dibuat untuk kepentingan pejabat
Pembahasan: Norma kesusilaan, yaitu Pembahasan: Norma adalah aturan atau
peraturan hidup yang bersumber dari ketentuan yang mengatur kehidupan warga
suara hati nurani manusia, misalnya tidak masyarakat digunakan sebagai panduan,
menyontek ketika mengerjakan ulangan tatanan, dan pengendali tingkah laku. Ciri-
harian. ciri dari norma hukum, kecuali dibuat untuk
2. Melaksanakan ibadah sesuai dengan kepentingan pejabat.
ajaran yang dianutnya termasuk norma .... 4. C o n t o h n o r m a y a n g d i t e ra p k a n d i
a. kesopanan c. agama lingkungan masyarakat adalah ....
b. kesusilaan d. hukum a. menjaga kerukunan antar warga
Jawaban: c. agama masyarakat
Pembahasan: Norma agama adalah b. mengenakan seragam sesuai jadwalnya
per turan hidup yang bersumber dari c. mengerjakan tugas yang diberikan oleh
wahyu Tuhan Yang Maha Esa, seperti guru
melaksanakan ibadah sesuai agama dan d. m e n g h a r g a i d a n m e n g h o r m a t i
kepercayaan masing-masing. sesama anggota keluarga

57
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Jawaban: a. menjaga kerukunan antar hak asasi manusia yang wajib dijamin,
warga masyarakat dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua,
Pembahasan: Salah satu contoh penerapan keluarga, masyarakat, pemerintah, dan
norma di lingkungan masyarakat negara.
adalah menjaga kerukunan antar warga 8. Berikut ini yang termasuk kewajiban
masyarakat meskipun banyak perbedaan. seorang anak adalah .... HOTS
5. Manfaat ketika melaksanakan norma a. menunaikan ibadah sesuai dengan
adalah .... ajarannya
a. mengakibatkan perselisihan b. menjaga kebersihan dan ketertiban
b. melanggar hak-hak orang lain sekolah
c. merugikan orang lain c. mendapat suasana belajar dengan
d. membuat hidup menjadi tenang tenang
Jawaban: d. membuat hidup menjadi tenang d. m e m p e r h a t i k a n g u r u k e t i k a
Pembahasan: Apabila seseorang menjalan- menjelaskan materi
kan serta melaksanakan norma dengan baik Jawaban: a. menunaikan ibadah sesuai
makan hidupnya akan menjadi lebih tenang. dengan ajarannya
6. Sanksi yang diberikan apabila melakukan Pembahasan: Menunaikan ibadah sesuai
perbuatan yang melanggar norma hukum dengan ajaran agama yang dianutnya
adalah .... masing-masing termasuk kewajiban
a. dicemooh oleh masyarakat seorang anak dalam kehidupan sehari-
b. hukuman penjara atau denda hari.
c. dikucilkan oleh warga 9. Musyawarah dilakukan untuk membahas
d. mendapat teguran dari Tuhan suatu permasalahan. Di antara tujuan
Jawaban: b. hukuman penjara atau denda kegiatan musyawarah adalah .... HOTS
Pembahasan: Sanksi terhadap pelanggaran a. mengutamakan kepentingan pribadi
norma hukum bersifat tegas, nyata, b. memperoleh keputusan mufakat
mengikat, dan memaksa bagi setiap orang c. memberi kesempatan orang lain untuk
tanpa terkecuali, biasanya berbentuk menyela pembicaraan
hukuman atau denda. d. acuh terhadap pendapat orang lain
Jawaban: b. m e m p e r o l e h k e p u t u s a n
7. Hak anak adalah bagian dari hak asasi
mufakat
manusia yang wajib dijamin, dilindungi,
dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, Pembahasan: Di antara tujuan dilaksanakan
masyarakat, pemerintah, dan negara kegiatan musyawarah adalah untuk
terdapat pada .... HOTS memperoleh suatu keputusan bersama
a. Undang-Undang Perlindungan Anak secara mufakat dan mengutamakan
Nomor 13 Tahun 2002 kepentingan umum daripada kepentingan
b. Undang-Undang Perlindungan Anak pribadi.
Nomor 22 Tahun 2002 10. Musyawarah yang dilakukan di sekolah
c. Undang-Undang Perlindungan Anak biasanya membahas tentang ....
Nomor 23 Tahun 2002 a. berdiskusi rencana liburan ke rumah
d. Undang-Undang Perlindungan Anak nenek
Nomor 32 Tahun 2022 b. musyawarah dalam pemilihan ketua
Jawaban: c. Undang-Undang Perlindungan RT
Anak Nomor 23 Tahun 2002 c. ikut berpartisipasi dalam kegiatan
Pembahasan: Menurut Undang-Undang pemilu
Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 d. menyiapkan rencana menjenguk
menguraikan hak anak adalah bagian dari teman yang sakit

58
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Jawaban: d.menyiapkan rencana menjenguk teman yang sakit
Pembahasan: Selain di lingkungan masyarakat, musyawarah juga dapat dilakukan di
lingkungan sekolah. Misalnya bermusyawarah dalam menyiapkan rencana untuk menjenguk
teman sekelas yang sedang sakit.

II. Pilihan Ganda Kompleks


1. Lingkarilah pada Fakta atau Opini pada jawaban mengenai penerapan norma dalam kehidupan
sehari-hari!

No. Pernyataan Jawaban

Polisi menilang pengendara motor, karena menerjang lampu


1. merah termasuk melanggar norma hukum. Fakta

Dalam ajaran agama, setiap orang dilarang menyakiti makhluk


2. lain termasuk kepada hewan dan tumbuhan. Fakta

Mengetuk pintu sebelum masuk rumah orang lain merupakan


3. bentuk norma kesopanan di masyarakat. Fakta

Pencuri mendapatkan hukuman penjara karena norma hukum


4. bersifat tegas. Fakta

2. Jodohkan pernyataan yang sesuai dengan macam-macam norma!

Norma hukum
Mengembalikan dompet yang ditemukan
di tempat umum

Norma kesopanan
Berkata dengan sopan dan santun kepada
orang yang lebih tua.
Norma kesusilaan

Menghukum para koruptor sesuai dengan


peraturan.
Norma agama

3. Jawaban: a. (1) dan (2)


Pembahasan: Contoh kewajiban anak di sekolah adalah menghormati guru, teman, dan
seluruh anggota masyarakat sekolah. Mengerjakan tugas tepat waktu juga termasuk
kewajiban anak di lingkungan sekolah.
4. Lengkapi tanda kurung (....) dengan tanda centang () pada pernyataan yang tepat di bawah
ini! HOTS
() Berbicara yang jelas dan sopan ketika menyampaikan pendapat.
(x) Menggunakan bahasa yang bertele-tele.
() Menghargai pendapat yang disampaikan orang lain.
(x) Menyela ketika orang lain berpendapat.

59
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
5. Berilah tanda centang () pada pernyataan yang tepat di bawah ini! HOTS
 Bermusyawarah untuk memperoleh satu keputusan bersama.

 Bermusyawarah untuk mengutamakan kepentingan umum.

 Ikut berpartisipasi dalam pemilihan ketua RT dan RW.

 Mendengarkan menghormati pendapat orang lain.

III. Isian
1. norma
2. Tuhan Yang Maha Esa
3. norma hukum
4. menghormati dan taat
5. lapang dada dan tidak marah saat pendapatnya tidak diterima

IV. Uraian
1. Norma juga bisa diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam
kehidupan masyarakat. Orang yang ingin memiliki hidup tenang dan harmonis, maka wajib
hukumnya mematuhi aturan atau ketentuan tersebut. Jika mencoba melanggar, maka akan
mendapatkan sanksi baik hukum ataupun sosial. Tujuan norma dalam kehidupan sehari-hari
adalah untuk membuat kehidupan dalam bermasyarakat menjadi adil, tentram, dan makmur.
Dengan dibuatnya norma, diharapkan bahwa di dalam masyarakat akan lahir keteraturan
dan saling menghargai satu sama lain demi mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
2. Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang bersumber dari suara hati nurani manusia.
Peraturan hidup ini berkenaan dengan bisikan kalbu dan suara hati nurani manusia. Contoh
dalam norma kesusilaan seperti jujur dalam berkata, berbicara baik, dan juga mengenakan
pakaian yang sesuai dengan tempat dan situasi.
3. Hak siswa di sekolah
a. Memperoleh perlakuan adil, baik dalam pembelajaran, maupun dalam penilaian dari
guru dan perlindungan serta pelayanan yang baik dari unsur pengelola sekolah.
b. Memperoleh bimbingan dari guru dan pendidikan.
c. Berhak meminjam buku di perpustakaan.
d. Berhak memiliki banyak teman.
e. Berhak memakai fasilitas yang ada di sekolah.
e. Memperoleh perlindungan dan keamanan.
f. Memperoleh laporan dan umpan balik hasil proses pendidikan yang diikutinya.
4. Ada beberapa hal yang harus dipikirkan dan perhatikan terlebih dahulu sebelum
menyampaikannya, agar tidak menyinggung atau bahkan menimbulkan perselisihan.
a. Menggunakan bahasa yang santun
Saat ingin mengungkapkan pendapat, sampaikan dengan kata-kata yang sopan
dan santun. Tidak dengan kata-kata yang kasar yang disertai dengan makian sehingga
akan menyakiti orang lain. Penyampaian pendapat menggunakan bahasa yang santun
membuat jalanya musyawarah berjalan dengan baik.

60
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
b. Menghargai pendapat teman dan tidak memotong pembicaraan
Setiap orang yang hadir dalam musyawarah mempunyai hak dan kesempatan untuk
mengutarakan pendapat. Kita harus bisa menghargai perbedaan pendapat dan jangan
selalu ingin mendominasi pembicaraan.
c. Tidak memaksakan pendapat
Setiap orang pasti memiliki pemikiran atau pandangan berbeda. Penolakan
merupakan hal yang sangat wajar dalam sebuah musyawarah, kita tidak bisa memaksakan
teman untuk selalu setuju pada gagasanmu.
5. Melalui musyawarah mufakat bisa didapatkan penyelesaian persoalan yang beradab dengan
menjunjung tinggi kebersamaan, persatuan dan kesatuan serta hasil keputusan yang
dihasilkan dapat diterima oleh semua pihak. Salah satu keuntungan yang bisa diperoleh
masyarakat ketika musyawarah mufakat dilakukan dalam menyelesaikan berbagai persoalan
yang terjadi akan dapat menyatukan pendapat yang berbeda dan juga silaturahim atau
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat bisa terus terpelihara dengan baik
tanpa ada perpecahan antara satu dengan lainnya.

Skor Asesmen Formatif

Skor
Jenis Soal Kriteria Penilaian
Maksimal

I. Pilihan Ganda 1 = jawaban benar


1 x 10 = 10
Biasa 0 = jawaban salah

II. Pilihan Ganda 1 = jawaban benar


1x5=5
Kompleks 0 = jawaban salah

1 = jawaban benar
III. Isian 1x5=5
0 = jawaban salah

4 = jawaban benar dan lengkap


3 = jawaban benar akan tetapi kurang lengkap
IV. Uraian 2 = jawaban benar dan tidak lengkap 4 x 5 = 20
1 = jawaban salah
0 = tidak menjawab

Total Skor Maksimal 40

∑Skor yang Diperoleh


Nilai = x 100
Skor Maksimal

61
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
E. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu
dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan. P5 berisi kegiatan pembelajaran
dengan metode PBL (Project Based Learning) dan Inkuiri.
Profil pelajar Pancasila membedakan antara kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya.
Di mana setiap satuan pendidikan harus dapat melaksanakan kegiatan proyek penguatan profil
pelajar Pancasila, yaitu kegiatan yang membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk dari
orang tua peserta didik.
Sesuai struktur kurikulum, proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) pada pembelajaran
Bab 2 Pendidikan Pancasila 4A ini adalah selama 3 pertemuan (@2 x 35 menit). Pada Modul
Cerdas Pendidikan Pancasila 4A disajikan P5 dengan 2 model, yaitu project based learning dan
inkuiri. (halaman 46).
Rubrik penilaian yang dapat digunakan guru antara lain sebagai berikut. Guru dapat
mengembangkan rubrik penilaian sendiri sesuai dengan P5 yang disajikan.
1. Project Based Learning : Membuat Kliping tentang Kegiatan Musyawarah
a. Rubrik Perencanaan

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Berkumpul dengan teman


sekelompok sesuai dengan
arahan guru.

Menyiapkan alat dan bahan


yang diperlukan.

Membuat perencanaan tugas.

Keterangan: diisi dengan ()


Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir

b. Rubrik Pelaksanaan

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Mengetahui macam-macam
kegiatan musyawarah.

Memahami contoh-contoh
kegiatan musyawarah.

Melakukan kegiatan bersama


kelompok dengan kompak.

62
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Keterangan: diisi dengan ()
Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir
c. Rubrik Ketepatan Sasaran

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Mengetahui contoh berbagai


aturan di rumah.

Menyimulasikan kegiatan
musyawarah.

Menyelesaikan tugas dengan


baik dan rapi.
Keterangan: diisi dengan ()
Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir

2. Inkuiri : Mengamati Perilaku yang Mencerminkan Norma


a. Rubrik Perencanaan

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Berkumpul dengan kelompok


sesuai arahan guru.

Menyiapkan alat
pengamatan.

Menentukan lokasi pengamatan.

Keterangan: diisi dengan ()


Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir

63
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
b. Rubrik Pelaksanaan

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Menuliskan contoh perilaku


yang mencerminkan norma.

Melakukan pengamatan
dengan tertib.

Mencatat hasil pengamatan


dengan rapi.

Keterangan: diisi dengan ()


Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir

c. Rubrik Ketepatan Sasaran

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Memahami perilaku yang


mencerminkan norma di
lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat.

Menuliskan hasil pengamatan


pada buku tugas.

Menyampaikan hasil
pengamatan dengan lengkap
dan jelas.
Keterangan: diisi dengan ()
Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir

64
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
F. Kunci dan Pembahasan Asesmen Sumatif 1
I. Pilihan Ganda Biasa
Pembahasan: Sebagai seorang pelajar, kita
1. Sesama makhluk hidup di bumi harus
wajib mengamalkan nilai-nilai Pancasila
saling menyayangi dan menghormati.
dalam kehidupan sehari-hari. Tingkah laku
Bentuk pengamalan sila pertama Pancasila
sehari-hari kita harus mencerminkan nilai-
terhadap tumbuhan adalah .... HOTS
nilai luhur Pancasila.
a. menganggap bahwa tumbuhan
4. Berikut bukan termasuk usul dasar negara
diciptakan di dunia ini untuk
dari Mohammad Yamin saat sidang BPUPKI
dihabiskan
tanggal 29 mei 1945 - 1 juni 1945 adalah ....
b. menganggap bahwa tumbuhan
a. peri kebangsaan
adalah ciptaan Tuhan yang tidak boleh
b. peri ketuhanan
dimanfaatkan
c. peri kemanusiaan
c. mensyukuri karunia berupa tumbuhan
d. peri keadilan
dengan cara mengeksploitasi semua
Jawaban: d. peri keadilan
tumbuhan yang ada
Pembahasan: Lima Asas Dasar Negara
d. rasa syukur dan turut menjaga
Indonesia Moh. Yamin, yakni sebagai
tumbuhan sebagai sumber kehidupan
berikut.
manusia
(1) Peri Kebangsaan
Jawaban: d. r a s a s y u k u r d a n t u r u t
(2) Peri Kemanusiaan
menjaga tumbuhan sebagai sumber
(3) Peri Ketuhanan
kehidupan manusia
(4) Peri Kerakyatan
Pembahasan: Contoh pengamalan sila
(5) Kesejahteraan Rakyat
pertama Pancasila adalah bersyukur kepada
5. Rumusan Pancasila yang resmi dan sah
Tuhan Yang Maha Esa dan menyadari
terdapat dalam .... HOTS
bahwa semua tumbuhan yang ada di dunia
a. pembukaan UUD 1945
ini diciptakan sebagai sumber kehidupan.
b. piagam Jakarta
2. Nilai yang sesuai dengan sila kelima
c. keputusan presiden
Pancasila adalah ....
d. ketetapan MPR
a. cinta tanah air
Jawaban: a. pembukaan UUD 1945
b. suka bekerja keras
Pembahasan: Rumusan dasar negara
c. bersikap patriotisme
Pancasila yang sah berdasarkan sistematis
d. bijaksana dalam menyelesaikan
yang benar terdapat pada UUD 1945 dan
masalah
disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.
Jawaban: b. suka bekerja keras
Rumusan dasar negara dalam pembukaan
Pembahasan: Beberapa nilai yang sesuai
UUD 1945 terletak pada alinea ke empat.
dengan sila kelima Pancasila, yakni suka
6. Pada 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil
bekerja keras, mengembangkan sikap
merumuskan Rancangan Pembukaan UUD
adil terhadap sesama, suka memberikan
1945 yang kemudian dikenal sebagai ....
per tolongan kepada orang lain, dan
HOTS
sebagainya.
a. dasasila Bandung
3. Pancasila merupakan bentuk nyata
b. Pancasila
m u s y a w a ra h p a ra p e n d i r i b a n g s a .
c. piagam HAM
Kewajiban utama kita terhadap Pancasila
d. piagam Jakarta
adalah ....
Jawaban: d. piagam Jakarta
a. mengamalkannya
Pembahasan: Piagam Jakarta merupakan
b. menggambarnya
hasil keputusan bersama para tokoh dalam
c. menghafalkannya
Panitia Sembilan yang dipimpin oleh
d. menyimpannya
Ir. Soekarno pada tanggal 22 Juni 1945.
Jawaban: a. mengamalkannya

65
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
7. Setiap keputusan bersama yang telah 9. Hak seorang anak di lingkungan keluarga
disepakati harus kita jalankan dengan .... adalah ....
a. terpaksa a. mencuci piring
b. takut b. menyiram halaman
c. tanggung jawab c. mendapat kasih sayang
d. sedih d. berdoa setiap hari
Jawaban: c. tanggung jawab Jawaban: c. mendapat kasih sayang
Pembahasan: Apabila suatu keputusan Pembahas an: Hak seorang anak di
bersama sudah tercapai ketika ber- lingkungan keluarga di antaranya adalah
musyawarah, maka semua anggota mendapatkan kasih sayang, mendapatkan
musyawarah harus melaksanakan keputusan pendidikan, mendapatkan kesehatan, dan
tersebut dengan penuh tanggung jawab. sebagainya.
8. Aturan di masyarakat dibuat untuk mengatur 10. Berikut contoh kewajiban di sekolah
agar kehidupan warga masyarakat dapat adalah ....
berjalan dengan .... a. memakai seragam sesuai jadwal
a. tertib b. menaati peraturan lalu lintas
b. terpaksa c. mendapatkan perlindungan dari orang
c. cepat tua
d. keras d. mendapatkan kasih sayang orang tua
Jawaban: a. tertib Jawaban: a. memakai seragam sesuai
Pembahasan: Norma merupakan aturan jadwal
berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat Pembahasan: Di antara kewajiban seorang
yang berisi perintah atau larangan agar siswa di sekolah adalah memakai seragam
tercapainya kehidupan masyarakat yang sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh
aman, tertib, dan damai. pihak sekolah.

II. Pilihan Ganda Kompleks


1. Lengkapi tanda kurung (...) dengan huruf H atau K pada pernyataan di bawah ini!
a. ( H ) Diajak berkomunikasi pada saat berkumpul bersama.
b. ( K ) Mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua.
c. ( K ) Merapikan kamar dan tempat tidur pada saat bangun tidur.
d. ( K ) Menyayangi orang tua.
2. Beri tanda centang () pada kolom Setuju dan Tidak Setuju! HOTS

No. Penyataan Keterangan

1. Lambang negara Indonesia adalah Burung Garuda Pancasila dengan


Setuju
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

2. Rantai emas melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.


Rantai emas berlatar merah terletak di bagian kanan bawah perisai.
Setuju
Rantai emas terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan
lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran.

3. Pohon beringin melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Simbol


pohon beringin berwarna hijau dengan latar berwarna putih. Simbol Tidak Setuju
pohon beringin terletak di bagian kanan atas Pancasila.

4. Simbol padi dan kapas melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.


Simbol pada dan kapas juga dijadikan sebagai dasar Keadilan Sosial Setuju
bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

66
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
3. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini!
(1) Ketua BPUPKI adalah dr. Radjiman Wedyodiningrat. Sementara itu, wakilnya ada dua.
Wakil BPUPKI dari Indonesia adalah Raden Panji Suroso. Sementara, wakil ketua BPUPKI
yang berasal dari Jepang adalah Ichibangase.
(2) BPUPKI melakukan dua sidang. Pertama adalah tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Kedua,
dilaksanakan pada 10-16 Juli 1945.
(3) Sidang pertama BPUPKI membahas tentang dasar negara Indonesia.
(4) Sidang kedua BPUPKI membicarakan soal bentuk negara dan rancangan undang-undang
dasar. Pada sidang ini dibentuk Panitia Perancang UUD.
Pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor .... HOTS
a. (1), (2), dan (3) c. (2) dan (4)
b. (1) dan (3) d. semuanya benar
Jawaban: b. (1) dan (3)
Pembahasan: BPUPKI melakukan dua sidang. Pertama adalah tanggal 29 Mei-1 Juni 1945.
Kedua, dilaksanakan pada 10-17 Juli 1945.
4. Manakah pernyataan yang merupakan fakta atau opini terkait norma-norma dalam kehidupan
sehari-hari? Lingkarilah pada Fakta atau Opini pada jawaban!

No Pernyataan Jawaban

1. Menghormati orang tua agar selamat dunia dan akhirat merupakan


Fakta
ajaran yang diperintahkan norma agama dan norma kesopanan.

2. Pada hakikatnya norma hukum yang berlaku dalam masyarakat


Fakta
berfungsi untuk menciptakan ketertiban.

3. Seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan dikucilkan


Fakta
masyarakat.

4. Seseorang yang menerapkan norma agama akan rajib beribadah


Fakta
sesuai dengan ajarannya masing-masing.

5. Jodohkan pernyataan pada bagaian A dengan jawaban yang tepat pada bagian B.

No Pernyataan

1. Pelaksanaan hak dan kewajiban yang dimiliki manusia harus dilandasi sikap tanggung
jawab.

2. Kewajiban warga masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar dapat


ditunjukkan dengan sikap ikut serta kegiatan ronda malam.

3. Bersikap sopan di lingkungan masyarakat dapat ditunjukkan dengan sikap berbicara


santun kepada orang yang lebih tua.

III. Isian
1. Pancasila
2. generasi penerus yang turun menurun
3. kebersamaan dan persatuan
4. seimbang
5. sekolah

67
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
IV. Uraian
1. Gambar rantai dengan latar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab. Simbol gambar rantai ini dijadikan sebagai lambang sila kedua
dari Pancasila. Rantai yang berjumlah 17 dan saling sambung menyambung tidak terputus
melambangkan generasi penerus yang turun-temurun.
2. BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang beranggotakan Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutardjo
Kartohadikusumo, Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Otto Iskandardinata, Muh. Yamin,
dan A.A. Maramis.
3. Hak dan kewajiban merupakan dua hal yang sangat perlu dijalankan dengan seimbang. Hal
ini agar setiap orang tidak memaksa untuk menuntut hak yang ia miliki. Setiap orang tentunya
memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Hak dan kewajiban merupakan kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan, karena sebagai bentuk tanggung jawab setiap orang kepada apa
yang harus mereka lakukan, demi menjaga ketertiban dan ketenteraman kehidupan yang
saling berdampingan.
4. Norma merupakan aturan berperilaku dalam kehidupan bermasyrakat sehingga berisi perintah
atau larangan. Aturan ini bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib,
dan damai.
5. Jawaban disesuaikan dengan pemahaman dan pengetahuan peserta didik

Skor Asesmen Sumatif 1

Skor
Jenis Soal Kriteria Penilaian
Maksimal

I. Pilihan Ganda 1 = jawaban benar


1 x 10 = 10
Biasa 0 = jawaban salah

II. Pilihan Ganda 1 = jawaban benar


1x5=5
Kompleks 0 = jawaban salah

1 = jawaban benar
III. Isian 1x5=5
0 = jawaban salah

4 = jawaban benar dan lengkap


3 = jawaban benar akan tetapi kurang lengkap
IV. Uraian 2 = jawaban benar dan tidak lengkap 4 x 5 = 20
1 = jawaban salah
0 = tidak menjawab

Total Skor Maksimal 40

∑Skor yang Diperoleh


Nilai = x 100
Skor Maksimal

68
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Bab 3 Membangun Jati Diri dalam Kebinekaan

A. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)


Pada Bab 3 ini akan membahas tentang memperkenalkan diri dan keberagaman. Bab 3 terdiri
atas empat topik. Topik A membahas tentang memperkenalkan diri, Topik B membahas tentang
mengenali teman, Topik C membahas tentang keberagaman, dan Topik D membahas tentang
menghargai perbedaan. Sajian bahan belajar peserta didik dalam buku disajikan seperti yang
terlihat dalam Alur Tujuan Pembelajaran Bab 3 berikut.
Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila Fase B
Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya,
minat, dan perilakunya. Peserta didik mampu mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik
dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu menghargai perbedaan
karakteristik baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin,
kaya, dll) orang di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu menghargai kebinekaan suku bangsa,
sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Profil Pelajar
Alur Materi Tujuan Pembelajaran
Pancasila

Persatuan B.1. Mengetahui makna konsep Bhinneka Tunggal Ika. Beriman,


dan Kesatuan B.2. Menerapkan konsep Bhinneka Tunggal Ika di masyarakat. Bertakwa
dalam B.3. Memahami makna persatuan dan kesatuan di Indonesia. kepada Tuhan
Kebinekaan B.4. Memaparkan pentingnya persatuan dan kesatuan di YME, dan
masyarakat Indonesia. Berakhlak Mulia
B.5. Menerapkan pentingnya persatuan dan kesatuan di Bernalar kritis
masyarakat Indonesia. Bekerja sama

Kebersamaan B.6. Mengetahui keberagaman yang ada di negara Indonesia. Mandiri


dalam B.7. Menerapkan sikap yang mencerminkan keberagaman Bekerja sama
Keberagaman di negara Indonesia. Bernalar kritis
B.8. Memahami toleransi dalam keberagaman negara
Indonesia.
B.9. Memaparkan cara untuk menjaga keberagaman yang
ada di negara Indonesia.

Mengenal B.10. Memahami pengertian hidup rukun dalam keberagaman. Bekerja sama
Keberagaman B.11. Menjelaskan pentingnya hidup rukun dalam keberagaman. Kreatif
B.12. Mengetahui manfaat hidup rukun di tengah perbedaan. Mandiri
B.13. Menerapkan sikap yang mencerminkan perilaku rukun
dalam kehidupan sehari-hari.

Hidup Rukun B.14. Memahami keragaman suku bangsa dan budaya yang Bekerja sama
dalam ada di Indonesia. Kreatif
Keberagaman B.15. Menerapkan sikap menghargai keragaman suku Mandiri
bangsa dan budaya di lingkungan.
B.16. Mengetahui sikap terhadap keragaman budaya yang
ada di Indonesia.
B.17. Memaparkan cara menghormati keragaman budaya
yang ada di Indonesia.

69
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
B. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Skema Penyajian Bahan Ajar

Sub Topik
Topik A
Persatuan dan
Kesatuan dalam Meningkatkan Persatuan
Arti Bhinneka Tunggal Ika
Kebinekaan dan Kesatuan

Sub Topik
Topik B
Kebersamaan
dalam Toleransi dalam
Keberagaman Indonesia
Keberagaman Keberagaman

Sub Topik
Topik C
Hidup Rukun
dalam Hidup Rukun di Tengah
Pengertian Hidup Rukun
Keberagaman Perbedaan

Topik D Sub Topik


Menghargai
Keragaman Keberagaman Suku Sikap terhadap Keragaman
Suku Bangsa Bangsa di Indonesia Budaya di Indonesia
dan Budaya

2. Persiapan Pembelajaran
Pada unit kegiatan pembelajaran Bab 3, beberapa hal yang harus dipersiapkan guru antara lain:
a. Guru menyiapkan suasana belajar yang kondusif dengan didukung adanya sarana dan
prasarana. Beberapa sarana dan prasarana yang perlu disiapkan di antaranya:
1) Sarana : papan tulis, spidol, laptop, dan LCD
2) Prasarana : buku paket, lks modul cerdas Pendidikan Pancasila 4A, buku referensi
lain yang relevan, informasi dari berbagai media dan internet, serta video pembelajaran.
b. Guru dapat menyiapkan media belajar yang mendukung untuk mengenal dan mempelajari
tentang membangun jati diri dalam kebhinekaan. Beberapa media yang dapat digunakan
di antaranya:
1) Jika sarana dan prasarana memadai, guru menyiapkan video tentang keberagaman di
Indonesia yang dapat ditampilkan menggunakan proyektor.
2) Guru menyiapkan gambar mengenai contoh persatuan dan kesatuan di Indonesia dalam
bingkai keberagaman.
3) Guru dapat menyiapkan cerita bergambar tentang sikap yang mencerminkan keberagaman
di negara Indonesia.
4) Guru dapat menyiapkan tabel cara untuk menjaga keberagaman yang ada di negara
Indonesia.
5) Guru menyiapkan gambar dan video pembelajaran tentang contoh hidup rukun dalam
keberagaman di Indonesia.

70
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
6) Guru menyiapkan gambar dan video pembelajaran tentang penerapan perilaku rukun
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran sebagai berikut.
1) Pembelajaran : tatap muka
2) Model pembelajaran : Discovery Learning dan Problem Based Learning
Alternatif model pembelajaran Project Based Learning
3) Metode pembelajaran : ceramah dan diskusi interaktif
Penggunaan model dan metode pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-
masing.

3. Kegiatan Pembelajaran
A. Persatuan dan Kesatuan dalam Kebinekaan (6 JP atau 3 pertemuan)
Pertemuan 25-27 (6 x 35 menit)
Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan Bhinneka Tunggal Ika.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang Bhinneka Tunggal Ika.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang arti Bhinneka Tunggal Ika dan
meningkatkan persatuan serta kesatuan.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan video tentang Bhinneka Tunggal Ika yang dapat ditampilkan
menggunakan proyektor agar peserta didik lebih memahami arti Bhinneka Tunggal Ika.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang cara penerapan
arti Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
peserta didik adalah melakukan kegiatan Ayo Bernalar Kritis pada modul Cerdas
Pendidikan Pancasila 4A halaman 53.
5. Guru menjelaskan materi tentang arti Bhinneka Tunggal Ika dan meningkatkan
persatuan serta kesatuan secara kritis.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
arti Bhinneka Tunggal Ika dan meningkatkan persatuan serta kesatuan.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang arti Bhinneka Tunggal
Ika dan meningkatkan persatuan dan kesatuan.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang arti Bhinneka Tunggal
Ika dan meningkatkan persatuan dan kesatuan.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

71
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu
kebersamaan dalam keberagaman.

Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya saintifik. Tahapan-tahapan dalam model pembelajaran
saintifik adalah mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan
dan mengomunikasikan kesimpulan yang ditemukan. Peserta didik mengikuti langkah
pembelajaran saintifik sesuai arahan guru untuk mendapatkan kesimpulan.

B. Kebersamaan dalam Keberagaman (6 JP atau 3 pertemuan)


Pertemuan 28-30 (6 x 35 menit)
Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan kebersamaan dan keberagaman.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang kebersamaan dan
keberagaman.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang keberagaman Indonesia dan penerapan
toleransi dalam keberagaman.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan video tentang keberagaman Indonesia yang dapat ditampilkan
menggunakan proyektor agar peserta didik lebih memahami keberagaman Indonesia.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang keberagaman.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik adalah melakukan kegiatan
Ayo Mandiri pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A halaman 56.
5. Guru menjelaskan materi tentang keberagaman Indonesia dan penerapan toleransi
dalam keberagaman secara rinci.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
keberagaman Indonesia dan penerapan toleransi dalam keberagaman.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang keberagaman Indonesia


dan penerapan toleransi dalam keberagaman.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang keberagaman Indonesia
dan penerapan toleransi dalam keberagaman.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

72
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu hidup
rukun dalam keberagaman.

Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya problem based learning. Langkah-langkah pembelajaran
diawali dengan guru menyajikan masalah kepada peserta didik yang berhubungan dengan
toleransi dalam keberagaman. Masalah yang disajikan terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Misalnya guru menyajikan gambar yang berisi masalah tentang penerapan toleransi dalam
kehidupan. Guru mengorganisir penyelesaian permasalahan tersebut. Berdasarkan langkah
model pembelajaran problem based learning, peserta didik dapat menemukan penyelesaian
masalah dan membuat kesimpulan yang berhubungan dengan toleransi dalam keberagaman.

C. Hidup Rukun dalam Keberagaman (6 JP atau 3 pertemuan)


Pertemuan 31-33 (6 x 35 menit)
Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan hidup rukun dalam keberagaman.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang menerapkan contoh perilaku
hidup rukun.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang hidup rukun dalam keberagaman.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan gambar dan video pembelajaran tentang contoh hidup rukun dalam
keberagaman agar peserta didik lebih mudah memahami materi.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang hidup rukun
dalam keberagaman. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik adalah
melakukan Ayo Kerja Sama pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A halaman 62.
5. Guru menjelaskan materi tentang hidup rukun dalam keberagaman secara rinci.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
hidup rukun dalam keberagaman.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang hidup rukun dalam
keberagaman.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang hidup rukun dalam
keberagaman.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

73
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu
menghargai keberagaman suku bangsa dan budaya.
Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya problem based learning. Langkah-langkah pembelajaran
diawali dengan guru menyajikan masalah kepada peserta didik yang berhubungan dengan
hidup rukun di tengah perbedaan. Masalah yang disajikan terkait dengan kehidupan sehari-
hari. Guru mengorganisir penyelesaian permasalahan tersebut. Berdasarkan langkah model
pembelajaran problem based learning, peserta didik dapat menemukan penyelesaian masalah
dan membuat kesimpulan yang berhubungan dengan hidup rukun dalam keberagaman.

D. Menghargai Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya (6 JP atau 3 pertemuan)


Pertemuan 34-36 (6 x 35 menit)
Kegiatan Pendahuluan

Pembiasaan Pembelajaran
1. Guru membuka pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar.
2. Guru memotivasi peserta didik agar fokus pada topik yang akan dipelajari.
3. Guru mengkondisikan peserta didik dengan memberi pertanyaan pemantik dan
apersepsi yang berhubungan dengan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang menghargai keragaman
suku bangsa dan budaya.
5. Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik belajar bersama tentang menghargai perbedaan.


2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat materi pada modul Cerdas Pendidikan
Pancasila 4A maupun sumber belajar lain seperti buku Kemdikbud Pendidikan Pancasila.
3. Guru menggunakan gambar dan video pembelajaran tentang cara menghargai
keragaman suku bangsa dan budaya agar peserta didik lebih mudah memahami materi.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan informasi tentang menghargai
perbedaan yang ada di Indonesia. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan peserta
didik adalah melakukan Ayo Mandiri pada modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A
halaman 64.
5. Guru menjelaskan materi tentang menghargai menghargai keragaman suku bangsa
dan budaya.
6. Guru membimbing peserta didik untuk memaparkan informasi yang diperoleh tentang
menghargai keragaman suku bangsa dan budaya.

Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang menghargai keragaman


suku bangsa dan budaya.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran
peserta didik.
3. Guru merefleksi dan mengevaluasi hasil pembelajaran tentang menghargai keragaman
suku bangsa dan budaya.
4. Guru menutup pertemuan dengan kesimpulan dan doa.

74
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Tindak Lanjut

1. Guru memberikan tugas remedi untuk mencapai standar penilaian yang ada.
2. Guru memberikan tugas berupa kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik dengan
orang tuanya di rumah.
3. Guru menginstruksikan peserta didik untuk menyelesaikan tugas projek yang diberikan.

Guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang dipandang lebih efektif dan efisien
sesuai kondisi kelas, misalnya inkuiri learning. Model pembelajaran ini merupakan kegiatan
belajar yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik untuk menyelidiki secara sistematis,
analisis, kritis, dan logis. Tahapan model pembelajaran ini meliputi orientasi masalah,
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, pengumpulan data, menguji hipotesis, dan
menarik kesimpulan. Berdasarkan langkah model pembelajaran inkuiri learning, peserta didik
dapat membuat kesimpulan yang berhubungan dengan menghargai keragaman suku bangsa
dan budaya.

C. Rubrik Penilaian
Berikut beberapa contoh alternatif rubrik penilaian pada kegiatan. Guru juga dapat
mengembangkan rubrik penilaian sendiri.

1. Ayo Bernalar Kritis (Modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A Halaman 53)

Jawaban Kegiatan
Jawaban disesuaikan dengan pemahaman dan pengetahuan peserta didik.
Contoh Rubrik Penilaian
Rubrik ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penilaian kegiatan mandiri.
Indikator Tujuan Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran Bimbingan
B.2. Peserta didik Belum Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
mampu menunjukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan
menyelesaikan penguasaan penguasaan penguasaan dalam
permasalahan dalam dalam dalam menyelesaikan
mengenai menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan permasalahan
kebinekaan . permasalahan permasalahan permasalahan mengenai
mengenai mengenai mengenai kebinekaan.
kebinekaan. kebinekaan. kebinekaan.
Keterangan :
∑Skor yang Diperoleh
skor 1 : Perlu Bimbingan skor 3 : Baik Nilai = x 100
skor 2 : Cukup skor 4 : Sangat Baik Skor Maksimal

2. Ayo Bekerja Sama (Modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A Halaman 55)

Jawaban Kegiatan
Jawaban disesuaikan dengan pengetahuan dan pemahaman peserta didik.
Contoh Rubrik Penilaian
Indikator Tujuan Pembelajaran :
B.3. Peserta didik mampu memberikan tanggapan mengenai perilaku yang mencerminkan
persatuan dan kesatuan.

75
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Berilah tanda centang () pada kolom sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Skala Skor
No. Indikator Capaian
1 2 3 4

1. Bekerja sama dengan teman dalam mengerjakan tugas.

2. Ketepatan jawaban.

3. Menyampaikan hasil kegiatan.

Jumlah skor yang diperoleh


Keterangan :
skor 1 : Kurang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Cukup Nilai = x 100
skor 3 : Baik Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Baik

3. Ayo Bernalar Kritis (HOTS) (Modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A Halaman 59)

Jawaban Kegiatan
Jawaban disesuaikan dengan pengetahuan dan pemahaman peserta didik
Contoh Rubrik Penilaian
Indikator Tujuan Pembelajaran :
B.2. Peserta didik mampu memahami pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.
Indikator Tujuan Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran Bimbingan
B.2. Peserta didik Belum Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
mampu menunjukkan sebagian kecil sebagian besar penguasaan
memahami penguasaan penguasaan penguasaan dalam
pentingnya dalam dalam dalam menjelaskan
menjaga memahami memahami memahami memahami
persatuan dan pentingnya pentingnya pentingnya pentingnya
kesatuan. menjaga menjaga menjaga menjaga
persatuan dan persatuan dan persatuan dan persatuan dan
kesatuan. kesatuan. kesatuan. kesatuan.
Keterangan :
skor 1 : Kurang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Cukup Nilai = x 100
skor 3 : Baik Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Baik

76
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
D. Kunci dan Pembahasan Asesmen Formatif Bab 3
I. Pilihan Ganda Biasa
1. Indonesia memiliki penduduk yang tradisi yang berbeda-beda antarsuku.
memeluk agama beragam. Sikap di bawah Untuk mempersatukan perbedaan tersebut
ini yang tepat untuk menjaga persatuan tentulah diperlukan wadah yang dapat
di tengah keberagaman agama adalah .... menampung segala perbedaan. Salah satu
HOTS wadah tersebut adalah Bhinneka Tunggal
a. mempersulit umat agama lain untuk Ika.
membangun rumah ibadahnya 3. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan
b. melarang agama lain hidup di negara Indonesia. Kata Bhinneka Tunggal
lingkungan kita Ika berasal dari Jawa kuno yang memiliki
c. selalu mengikuti kegiatan ibadah arti ....
agama lain a. meskipun berbeda, namun Indonesia
d. saling menghormati kegiatan agama tetap milik satu orang saja
orang lain b. I n d o n e s i a m e m i l i k i b e r b a g a i
Jawaban: d.saling menghormati kegiatan keanekaragaman
agama orang lain c. berbeda-beda namun tetap satu jua
Pembahasan: Indonesia mendapat pujian d. m e s k i p u n b e r b e d a , n a m u n
negara lain karena rakyatnya senantiasa setiap warga negara harus saling
hidup rukun dan menjaga persatuan menghormati
meskipun terdiri dari beragam agama, Jawaban: c. berbeda-beda namun tetap
suku, dan ras. Oleh karena itu, setiap satu jua
warga negara Indonesia harus saling Pembahasan: Bhinneka Tunggal Ika
menghormat dan menghargai ketika orang merupakan semboyan negara Indonesia.
lain sedang melaksanakan ibadah sesuai Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari
dengan agama atau kepercayaan masing- Jawa kuno yang memiliki arti berbeda-
masing. beda namun tetap satu jua. Maknanya,
2. Negara Republik Indonesia adalah negara dengan jiwa dan semangat bangsa
yang sangat luas dengan beribu-ribu pulau Indonesia mengakui realitas bangsa yang
dari Sabang sampai Merauke. Beraneka majemuk (suku, bahasa, agama, ras,
ragam budaya, bahasa, ataupun tradisi golongan) namun tetap menjunjung tinggi
yang berbeda-beda antarsuku di Indonesia. persatuan.
Untuk mempersatukan perbedaan tersebut 4. Bhinneka Tunggal Ika memiliki peran
tentulah diperlukan "wadah" yang dapat penting bagi bangsa Indonesia. Semboyan
menampung segala perbedaan. Salah satu Bhinneka Tunggal Ika dapat digunakan
wadah tersebut adalah .... sebagai .... HOTS
a. Bhinneka Tunggal Ika a. upaya untuk memecah kesatuan dan
b. rakyat yang adil dan sejahtera persatuan bangsa Indonesia
c. Pancasila dan DPR b. cara untuk memperkaya diri sendiri
d. ketetapan MPR dan mengabaikan orang lain
Jawaban: a. Bhinneka Tunggal Ika c. upaya agar tidak dijajah lagi oleh
Pembahasan: Negara Republik Indonesia bangsa lain
adalah negara yang sangat luas dengan d. upaya untuk memper tahan kan
beribu-ribu pulau dari Sabang sampai persatuan dan kesatuan bangsa
Merauke. Dengan banyaknya pulau- Indonesia
pulau tersebut secara otomatis terdapat Jawaban: d.upaya untuk mempertahankan
beraneka ragam budaya, bahasa ataupun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

77
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Pembahasan: Bhinneka Tunggal Ika dari Sumatera. Sikap yang seharusnya
memiliki peran penting bagi bangsa dilakukan oleh mereka adalah ....
Indonesia. Dengan demikian, semboyan a. saling mengejek kebudayaan masing-
Bhinneka Tunggal Ika digunakan sebagai masing
upaya mempertahankan persatuan dan b. tidak mau berteman jika tidak dari
kesatuan bangsa Indonesia. suku yang sama
5. Indonesia merupakan negara yang memiliki c. berteman tanpa melihat latar belakang
keberagaman yang berbeda-beda. Menjaga suku atau agamanya
dan mengelola keberagaman tersebut d. memandang rendah suku dan agama
merupakan tugas .... satu sama lain
a. pemerintah Indonesia Jawaban: c. berteman tanpa melihat latar
b. seluruh rakyat Indonesia belakang suku atau agamanya
c. para anggota DPR dan MPR Pembahasan: Sikap yang harus dicerminkan
d. pemerintah dan perangkat desa oleh Made dan Banu adalah berteman
Jawaban: b. seluruh rakyat Indonesia tanpa melihat latar belakang suku maupun
Pembahasan: Indonesia dengan Bhinneka agamanya. Toleransi terhadap keragaman
Tunggal Ika merupakan suatu kodrat tersebut akan menjadikan kita lebih bijak dan
yang patut disyukuri oleh segenap rakyat tidak memandang rendah salah satu suku
Indonesia. Oleh karena itu, untuk menjaga dan agama, lalu meninggikan yang lainnya.
dan mengelola keberagaman tersebut 8. Suatu sikap atau sifat dari seseorang untuk
merupakan tugas bagi seluruh rakyat membiarkan kebebasan kepada orang
Indonesia. lain serta memberikan kebenaran atas
6. Keberagaman merupakan kondisi yang perbedaan tersebut sebagai pengakuan
terdapat di Indonesia, seperti keberagaman hak-hak asasi manusia disebut ....
suku bangsa, agama, ras, budaya, dan lain- a. hidup rukun
lain. Keberagaman yang ada di Indonesia b. keberagaman
merupakan .... HOTS c. toleran
a. perbedaan yang dapat memecah d. hidup aman
belah bangsa Indonesia Jawaban: a. hidup rukun
b. suatu permasalahan yang tidak dapat Pembahasan: Hidup rukun merupakan
ditemukan solusinya suatu sikap atau sifat dari seseorang untuk
c. perbedaan yang tidak dapat dihindari membiarkan kebebasan kepada orang
oleh bangsa Indonesia lain serta memberikan kebenaran atas
d. kekayaan dan aset bagi bangsa perbedaan tersebut sebagai pengakuan
Indonesia hak-hak asasi manusia.
Jawaban: d.kekayaan dan aset bagi bangsa 9. Sikap yang dapat diterapkan untuk
Indonesia menghargai keberagaman suku bangsa
Pembahasan: Masyarakat Indonesia perlu dan budaya yang ada di lingkungan adalah
untuk terus menghargai dan mengakui ....
keberagaman yang terjadi di Indonesia a. membandingkan suku satu dengan
karena keberagaman ini terbentuk karena suku lainnya
Keberagaman merupakan kondisi yang b. membanggakan suku dan budaya
terdapat di Indonesia, seperti keberagaman tertentu
suku bangsa, agama, ras, budaya, dan lain- c. tidak membeda-bedakan asal suku
lain. Keberagaman yang ada di Indonesia bangsa dalam berteman
merupakan kekayaan dan aset bagi bangsa d. tidak berteman dengan orang yang
Indonesia. berbeda suku
7. Made dan Banu adalah teman sekelas. Made Jawaban: c. tidak membeda-bedakan asal
berasal dari Bali, sedangkan Banu berasal suku bangsa dalam berteman

78
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Pembahas an: Beberapa sikap yang b. acuh dengan budaya dan adat daerah
dapat diterapkan untuk menghargai lain
keberagaman suku bangsa dan budaya c. tidak mau mengakui budaya dan
yang ada di lingkungan keluarga, sekolah membiarkan budaya daerah lain
dan masyarakat antara lain sebagai hilang
berikut: d. memuji keindahan tarian daerah lain
a. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, Jawaban: d.memuji keindahan tarian
atau merendahkan suku bangsa yang daerah lain
lain. Pembahasan: Keragaman budaya daerah
b. Tidak membeda-bedakan asal suku menghasilkan keragaman budaya nasional
bangsa dalam berteman. budaya nasional merupakan identitas
c. Membantu tetangga yang sedang bangsa Indonesia yang membedakan
mengalami kesulitan tanpa membeda- dengan budaya negara lain. Selain
bedakan suku bangsanya. bangga, kita juga harus menghormati,
d. Menyapa tetangga yang berbeda suku menghargai, dan melestarikan budaya
bangsa ketika bertemu di jalan. dari suku bangsa daerah lain, misalnya
10. Setiap warga negara harus menghormati, dengan cara memuji keindahan tarian
menghargai, dan melestarikan budaya daerah lain, mempelajari budaya daerah
Indonesia, yakni dengan cara .... HOTS lain, menyukai budaya daerah lain, serta
a. tidak mau mempelajari kesenian mengoleksi atau mengenakan pakaian
daerah lain dari budaya daerah lain.

II. Pilihan Ganda Kompleks


1. Beri tanda centang () apabila setuju dan silang (x) apabila tidak setuju.
() Kehidupan manusia akan berjalan dengan baik apabila setiap manusia menerapkan
prinsip menghargai dan kerja sama.
() Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang beragam. Hal ini tercermin dari
semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.
() Suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia merupakan salah satu
warisan sejarah bangsa. Persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh faktor-faktor
geografis, perdagangan laut, kedatangan para penjajah di Indonesia
() Keragaman bukanlah sebagai unsur perpecahan, namun justru untuk menciptakan
kesatuan dan persatuan di negara Indonesia.
2. Beri tanda centang () pada kolom Setuju dan Tidak Setuju! HOTS
No. Penyataan Keterangan

1. Prinsip persatuan dan kesatuan yang mengakui keberagaman suku


Setuju
bangsa adalah Bhinneka Tunggal Ika.

2. Saling menyayangi antara adik, kakak, ibu, ayah merupakan


Tidak Setuju
perwujudan persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah.

3. Perwujudan persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah


adalah melaksanakan upacara bendera dengan khidmat dan Setuju
disiplin.

4. Apabila keberagaman tidak dapat dikelola dengan baik dan


tidak dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, maka akan menjadi
Setuju
pernyebab timbulnya konflik yang dapat mengancam persatuan
dan keutuhan bagsa Indonesia.

79
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
3. Jawaban: b. (1), (2), dan (5)
Pembahasan: Beberapa manfaat menerapkan hidup rukun adalah menjadikan hidup semakin
damai dan bahagia, dapat meningkatkan rasa nasionalisme yang ada pada diri masing-
masing, serta terhindar dari berbagai konflik yang dapat menimbulkan perpecahan.
4. Manakah pernyataan yang merupakan fakta atau opini terkait menjaga persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan sehari-hari? Lingkarilah pada fakta atau opini pada jawaban!
No. Pernyataan Jawaban

1. Perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan kehidupan


Fakta
bernegara adalah melaksanakan gotong royong membangun jalan desa.
2. Bergaul dengan teman di kompleks perumahan, tidak membeda-
bedakan suku, agama, merupakan wujud persatuan di lingkungan Fakta
masyarakat.
3. Dampak tidak adanya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa
Fakta
dan bernegara adalah menimbulkan perpecahan suatu bangsa.
5. Berilah tanda centang () untuk pernyataan yang benar
dan tanda silang (x) untuk pernyataan yang salah. HOTS

Sikap toleransi adalah tidak menjelek-jelekkan, menghina, atau merendahkan



suku bangsa dan ras lain.

Membentuk kelompok belajar tanpa memilih-milih suku bangsa dan ras dari

teman tersebut.

Keberagaman yang ada di Indonesia merupakan kekayaan dan aset bagi bangsa

Indonesia.

III. Isian
1. mementingkan kepentingan pribadi
2. Bhinneka Tunggal Ika
3. Anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa
4. Aman, damai, dan tenteram
5. toleransi dan saling menghargai keragaman

IV. Uraian
1. Persatuan dan kesatuan dalam masyarakat merupakan salah satu kunci utama dalam
menjaga keamanan, kesejahteraan dan kemajuan suatu bangsa. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, di antaranya
sebagai berikut.
a. Meningkatkan pemahaman dan toleransi antar kelompok.
b. Menjaga keadilan dan kesetaraan.
c. Mendorong partisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat.
2. Sebagai negara pluralisme, sebaiknya kita memiliki sikap yang baik dan bijaksana dalam
memperlakukan seseorang, terlebih yang memiliki pandangan terhadap agama yang berbeda.
Sikap ini merupakan implementasi dari sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha
Esa. Sila pertama Pancasila mengajarkan kita untuk hormat menghormati, hidup rukun,
dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan meskipun berbeda.

80
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Kita juga tidak boleh memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha
Esa kepada orang lain. Dengan mengamalkan sikap ini, maka kita telah mengamalkan sila
pertama Pancasila sehingga akan menciptakan kehidupan yang toleran dan damai.
3. Hidup rukun adalah suatu pola hidup seseorang atau kelompok yang saling menghargai,
menghormati satu sama lain, dan menyayangi antara sesama manusia. Kondisi dari kehidupan
yang rukun akan mendatangkan hidup yang saling tolong menolong, bahu membahu, menjahui
perselisihan, membuat lingkungan lebih tenteram serta damai antarindividu dan kelompok.
Hidup rukun memiliki nilai-nilai yang luas, seperti nilai kebersamaan, nilai kekuatan, nilai
persatuan, dan toleransi yang tinggi.
4. Ada beberapa manfaat menerapkan hidup rukun dalam masyarakat, di antaranya yakni:
a. Menciptakan keharmonisan. e. Menghindari stress.
b. Menciptakan perdamaian. f. Menciptakan kebahagian.
c. Menghindari konflik. g. Bisa menghargai pendapat yang lain
d. Terciptanya komunikasi yang baik.
5. Adanya keberagaman menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia, sehingga perlu adanya
kerukuan antar suku, pemeluk agama, dan kelompok-kelompok sosial. Adanya keinginan
bangsa Indonesia untuk tetap bersatu mempertahankan kebhinekaan merupakan tanggung
jawab kita bersama dimana dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan warga masyarakat.
Suasana kehidupan beragama yang harmonis di lingkungan masyarakat heterogen dengan
berbagai latar belakang agama terbangun karena toleransi yang saling menghargai perbedaan.
Berbagai kegiatan sosial budaya berciri gotong royong memperlihatkan karakter masyarakat
Indonesia yang saling menghormati antara berbagai perbedaan golongan, suku bangsa,
hingga agama.

Skor Asesmen Formatif

Skor
Jenis Soal Kriteria Penilaian
Maksimal

I. Pilihan Ganda 1 = jawaban benar


1 x 10 = 10
Biasa 0 = jawaban salah

II. Pilihan Ganda 1 = jawaban benar


1x5=5
Kompleks 0 = jawaban salah

1 = jawaban benar
III. Isian 1x5=5
0 = jawaban salah

4 = jawaban benar dan lengkap


3 = jawaban benar akan tetapi kurang lengkap
IV. Uraian 2 = jawaban benar dan tidak lengkap 4 x 5 = 20
1 = jawaban salah
0 = tidak menjawab

Total Skor Maksimal 40

∑Skor yang Diperoleh


Nilai = x 100
Skor Maksimal

81
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
E. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu
dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan. P5 berisi kegiatan pembelajaran
dengan metode PBL (Project Based Learning) dan Inkuiri. Sesuai struktur kurikulum, proyek
penguatan profil pelajar Pancasila (P5) pada pembelajaran Bab 3 Pendidikan Pancasila 4A ini adalah
selama 3 pertemuan (@2 x 35 menit). Pada Modul Cerdas Pendidikan Pancasila 4A disajikan P5
dengan 2 model, yaitu project based learning dan inkuiri (halaman 71).
Rubrik penilaian yang dapat digunakan guru antara lain sebagai berikut. Guru dapat
mengembangkan rubrik penilaian sendiri sesuai dengan P5 yang disajikan.
1 Project Based Learning : Membuat Poster tentang Kebinekaan
a. Rubrik Perencanaan

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Menyiapkan alat dan bahan.

Membuat perencanaan tugas.


Keterangan: diisi dengan ()
Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir
b. Rubrik Pelaksanaan

Mulai Sudah Sangat


Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Berkumpul dengan teman


sekelompok sesuai arahan guru.

Membuat poster sesuai materi.

Melakukan kegiatan bersama


kelompok dengan kompak.
Keterangan: diisi dengan ()
Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir
c. Rubrik Ketepatan Sasaran
Mulai Sudah Sangat
Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Mengetahui pentingnya
kebinekaan.

Menyelesaikan tugas dengan


baik dan rapi.

82
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
Keterangan: diisi dengan ()
Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir

2. Inkuiri : Mengamati Perbedaan Karakteristik Teman di Sekolah


a. Rubrik Perencanaan
Mulai Sudah Sangat
Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Menyiapkan alat pengamatan.

Menentukan teman yang diamati.


Keterangan: diisi dengan ()
Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir
b. Rubrik Pelaksanaan
Mulai Sudah Sangat
Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Melakukan pengamatan
dengan tertib.

Mencatat hasil pengamatan


dengan rapi.
Keterangan: diisi dengan ()
Keterangan skor :
skor 1 : Mulai Berkembang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Sudah Berkembang Nilai = x 100
skor 3 : Mahir Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Mahir
c. Rubrik Ketepatan Sasaran
Mulai Sudah Sangat
Aspek Mahir
Berkembang Berkembang Mahir

Memahami perilaku yang


mencerminkan perilaku
kebinekaan di lingkungan sekolah

Menuliskan hasil pengamatan pada


buku tugas

Menyampaikan hasil pengamatan


dengan lengkap dan jelas
Keterangan: diisi dengan ()
Keterangan skor :
∑Skor yang Diperoleh
skor 1 : Mulai Berkembang skor 3 : Mahir Nilai = x 100
skor 2 : Sudah Berkembang skor 4 : Sangat Mahir Skor Maksimal

83
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
F. Siswa dan Orang Tua
Guru mengajak orang tua berpartisipasi dalam kegiatan belajar siswa di rumah seperti berikut.
1. Siswa dan orang tua melengkapi data yang berisi tentang perilaku yang mencerminkan
kebinekaan.
2. Orang tua mendampingi siswa dalam melaksanakan tugas di rumah.
3. Menuliskan hasil kegiatan dan mengumpulkannya kepada guru.
Berikut contoh rubrik penilaian kegiatan siswa dan orang tua. Guru dapat mengembangkan rubrik
penilaian sendiri sesuai dengan kegiatan siswa dan orang tua yang disajikan.

Aspek Kurang Cukup Baik Sangat Baik

Melakukan pengamatan dengan saksama.

Menuliskan perilaku yang mencerminkan


kebinekaan dengan benar.

Mengumpulkan tugas tepat waktu.


Keterangan: diisi dengan ()
Keterangan skor :
skor 1 : Kurang
∑Skor yang Diperoleh
skor 2 : Cukup Nilai = x 100
skor 3 : Baik Skor Maksimal
skor 4 : Sangat Baik

G. Kunci dan Pembahasan Asesmen Sumatif 2


I. Pilihan Ganda Biasa
1. Salah satu tradisi yang terkenal di Bali Jawaban: b. pewarisan dari generasi ke
adalah upacara Ngaben. Upacara tersebut generasi
merupakan .... Pembahasan: Yang menjadi pengaruh
a. tarian menyambut raja besar terhadap keberlanjutan budaya
b. penyembelihan kerbau untuk leluhur berupa bahasa daerah adalah pewarisan
c. upacara pembakaran jenazah dari generasi ke generasi.
d. upacara sesajen di laut untuk panen ikan 3. Bentuk kebudayaan masyarakat yang
Jawaban: c. upacara pembakaran jenazah terbentuk akibat perbedaan tempat tinggal
Pembahasan: Ngaben adalah upacara dan kondisi lingkungan dapat berupa
pembakaran jenazah umat Hindu di Bali. perbedaan ....
Upacara ngaben merupakan suatu ritual a. kekhasan alam
yang dilaksanakan untuk mengembalikan b. mata pencaharian masyarakat
roh leluhur ke tempat asalnya. c. kepercayaan yang dianut
2. Berikut ini yang menjadi pengaruh besar d. gagasan untuk mencipta
terhadap keberlanjutan budaya berupa Jawaban: b. mata pencaharian masyarakat
bahasa daerah adalah .... HOTS Pembahasan: Variasi tempat tinggal dan
a. kuatnya kecintaan terhadap budaya lain kondisi lingkungan dapat menimbulkan
b. pewarisan dari generasi ke generasi kebudayaan masyarakat berupa
c. adanya teknologi komunikasi perbedaan mata pencaharian. Hal
d. pengaruh dari luar daerah tersebut dikarenakan mata pencaharian
utama masyarakat biasanya akan

84
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan Pembahasan: Negara kesatuan adalah
dan ketersediaan sumber daya alam di bentuk suatu negara yang merdeka dan
tempat tinggalnya. berdaulat, dengan satu pemerintahan
4. Mata pencaharian penduduk sangat pusat yang berkuasa dan mengatura
ditentukan oleh .... seluruh daerah.
a. lokasi geografi daerah 8. Persatuan dan kesatuan dikembangkan
b. keadaan ekonomi masyarakat atas dasar ....
c. kondisi sosial masyarakat a. kemerdekaan
d. persaingan dan pendapatan b. hak asasi
Jawaban: a. lokasi geografi daerah c. Bhinneka Tunggal ika
Pembahasan: Mata pencaharian penduduk d. desakan penjajah
sangat ditentukan oleh lokasi geografi Jawaban: c. Bhinneka Tunggal ika
daerah. Pembahasan: Persatuan dikembangkan
5. Perilaku yang mencerminkan upaya atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
melestarikan kebudayaan Indonesia 9. Prinsip nasionalisme dalam NKRI adalah ....
adalah .... HOTS a. mengagungkan bangsa sendiri dan
a. mempelajari kesenian daerah memandang rendah bangsa lain
b. ikut serta dalam pertukaran pelajar b. mengakui bangsa Indonesia yang
c. membuang sampah pada tempatnya majemuk
d. mengunjungi destinasi wisata luar c. memiliki kebebasan dan tanggung
negeri jawab terhadap diri sendiri
Jawaban: a. mempelajari kesenian daerah d. mencintai bangsa, tetapi bukan berarti
Pembahasan: Perilaku yang mencerminkan mengagungkan bangsa sendiri
upaya melestarikan kebudayaan Indonesia Jawaban: d. mencintai bangsa, tetapi
adalah mempelajari kesenian daerah. bukan berarti mengagungkan bangsa
6. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sendiri
pedoman acuan bagi kehidupan berbangsa Pembahasan: Prinsip nasionalisme dalam
dan bernegara adalah .... HOTS NKRI adalah mencintai bangsa, tetapi
a. Bhinneka Tunggal Ika bukan berarti mengagungkan bangsa
b. wawasan nusantara sendiri.
c. proklamasi kemerdekaan Indonesia 10. Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia
d. pancasila dan UUD Negara RI Tahun merupakan hasil perjuangan seluruh rakyat
1945 dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Hal
Jawaban: d. pancasila dan UUD Negara ini mengandung makna bahwa .... HOTS
RI Tahun 1945 a. p e r j u a n g a n m e m b u t u h k a n
Pembahasan: Dalam kehidupan berbangsa pengorbanan
dan bernegara di Indonesia berpedoman b. pengorbanan menjadi syarat mutlak
pada Pancasila dan UUD 1945, hal ini keberhasilan
karena Pancasila sebagai ideologi negara c. keberhasilan bangsa ditentukan oleh
sedangkan UUD 1945 sebagai hukum pejuang kemerdekaan
dasar/hukum yang tertulis. d. persatuan bangsa merupakan kunci
7. Suatu negara yang merdeka dan berdaulat, keberhasilan
memiliki hanya satu pemerintah pusat Jawaban: d. persatuan bangsa merupa-
yang mengatur seluruh daerah merupakan kan kunci keberhasilan
pengertian bentuk negara .... Pe m b a h a s a n : K e m e r d e k a a n y a n g
a. kesatuan diraih bangsa Indonesia merupakan
b. serikat hasil perjuangan seluruh rakyat dengan
c. protektorat semangat Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini
d. dominion mengandung makna bahwa persatuan
Jawaban: a. kesatuan bangsa merupakan kunci keberhasilan.

85
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
II. Pilihan Ganda Kompleks
1. Beri tanda centang () pada kolom Setuju dan Tidak Setuju!
Tidak
No Penyataan Setuju
Setuju

1. Memprovokasi masyarakat untuk mengecam pemerintah bukan termasuk



sikap mencerminkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Salah satu wujud pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam



kehidupan sehari-hari adalah menjauhi obat-obatan terlarang.

3. Adu domba sesama bangsa merupakan faktor dari luar yang dapat

mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Jawaban: d. semuanya benar


Pembahasan:
(1) Nilai persatuan dan kesatuan perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena
rakyat Indonesia berasal dari berbagai suku bangsa, agama, dan budaya.
(2) Dalam menjaga keutuhan sebagai bangsa, sikap waspada perlu terus dipertahankan
karena keutuhan bangsa dapat terjamin dengan bersikap waspada.
(3) Sikap yang kurang mendukung usaha untuk menggalang persatuan dan kesatuan
bangsa harus kita hindari. Salah satu sikap yang harus kita hindari yaitu selalu
mempermasalahkan keberagaman masyarakat.
(4) Partisipasi pelajar dalam mewujudkan cita-cita perjuangan pahlawan demi persatuan
dan kesatuan bangsa dilakukan dengan cara rajin belajar agar menjadi orang berguna
bagi bangsa.
3. Manakah pernyataan yang merupakan fakta atau opini terkait persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan sehari-hari? Lingkarilah pada Fakta atau Opini pada jawaban!
No Pernyataan Jawaban

1. Contoh ancaman dari dalam diri sendiri yang dapat mengganggu


Fakta
semangat persatuan dan kesatuan adalah dendam dan iri hati.

2. Menjalin pergaulan hanya dengan suku yang sama saja merupakan


Opini
tindakan yang menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan.

3. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menunjukkan sikap setia
terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan cara mengisi Fakta
kemerdekaan dengan pembangunan

4. Jodohkan pernyataan pada bagian A dengan jawaban yang tepat pada bagian B! HOTS
No A B

1. Upaya menjaga dan mempertahankan keutuhan b. menjaga keamanan


NKRI di lingkungan masyarakat dapat dilakukan lingkungan
dengan cara ....
2. Nilai persatuan dan kesatuan perlu diterapkan a. rakyat Indonesia berasal
dalam kehidupan sehari-hari karena .... dari berbagai suku bangsa,
agama, dan budaya
3. Pengamalan sila Persatuan Indonesia dalam c. memajukan pergaulan
kehidupan bermasyarakat adalah .... demi persatuan dan
kesatuan bangsa

86
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
5. Perhatikan pernyataan di bawah ini dengan saksama!
(1) Semangat persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ditandai
dengan lahirnya Budi Utomo.
(2) Pada hakikatnya, arti persatuan dan kesatuan merupakan bersatunya berbagai bangsa yang
mendiami Indonesia menjadi satu kebulatan yang utuh.
(3) Salah satu perilaku yang mencerminkan nilai persatuan dan kesatuan di masyarakat
adalah membantu tetangga yang terkena musibah.
(4) Perkelahian pelajar disebabkan terjadinya kenakalan remaja dan tentunya akan
mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1), (2), dan (3) c. (2) dan (4)
b. (1) dan (3) d. semuanya benar
Jawaban: d. semuanya benar
Pembahasan:
(1) Semangat persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ditandai
dengan lahirnya Budi Utomo.
(2) Pada hakikatnya, arti persatuan dan kesatuan merupakan besatunya berbagai bangsa
yang mendiami Indonesia menjadi satu kebulatan yang utuh.
(3) Perilaku yang mencerminkan nilai persatuan dan kesatuan di masyarakat di antaranya
adalah membantu tetangga yang terkena musibah.
(4) Perkelahian pelajar disebabkan terjadinya kenakalan remaja dan tentunya akan
mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
III. Isian
1. Pancasila
2. semua warga
3. diri sendiri
4. persatuan, kesatuan
5. berteman dengan suku apa saja

IV. Uraian
1. Di Indonesia terdapat enam agama yang dianut, yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu,
Buddha, dan Konghucu.
2. Keberagaman bukan merupakan unsur perpecahan namun justru yang menciptakan kesatuan
bangsa. Kesatuan adalah upaya untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras dan
agama untuk menjadi satu, yaitu bangsa Indonesia. Salah satu kejayaan Indonesia adalah
memiliki kebudayaan tarian daerah yang beraneka ragam.
3. Contoh sikap mewujudkan kerukunan persatuan dan kesatuan dalam masyarakat Indonesia
yang beragam yaitu:
a. Menghormati hak dan kewajiban agama lain.
b. Saling tolong menolong tanpa memandang suku, agama dan ras.
c. Menghormati budaya daerah lain.
d. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
e. Menghormati pendapat orang lain.
4. Stratifikasi sosial adalah pelapisan sosial atau sistem hierarki kelompok di dalam masyarakat.
Jadi stratifikasi sosial secara etimologi adalah pelapisan atau penggolongan masyarakat secara
hierarki yang dipengaruhi oleh beberapa unsur.
5. Negara yang dianugerahi sebagai bangsa yang majemuk, terdiri dari banyak suku, agama,
budaya, serta bahasa daerah yang berbeda.

87
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
H. Kunci dan Pembahasan Asesmen Sumatif 3
I. Pilihan Ganda Biasa
1. Setiap aturan yang ada di lingkungan 4. Negara Indonesia terdiri atas beribu-ribu
masyarakat harus dibuat secara .... pulau tetapi harus tetap ....
a. bermusyawarah a. berbeda-beda
b. berkelompok b. luas dan jaya
c. cepat dan baik c. bersatu padu
d. ringkas dan mulia
d. semangat
Jawaban: a. bermusyawarah
Jawaban: c. bersatu padu
Pembahasan: Musyawarah adalah upaya
Pembahasan: Indonesia adalah negara
memecahkan masalah dengan mengambil
yang majemuk, ar tinya terdir i atas
keputusan bersama. Pada demokrasi
beberapa suku dan ras. Perbedaan ini
pancasila, penentuan hasil dilakukan
bukan merupakan penghalang persatuan
dengan cara musyawarah mufakat dan jika
dan kesatuan.
terjadi kebuntuan yang berkepanjangan
barulah dilakukan pemungutan suara. 5. Dari Sabang sampai Merauke berjajar
pulau-pulau.
2. Keanekaragaman suku bangsa, budaya,
adat istiadat, dan agama harus dipandang Yang dimaksud pulau-pulau tersebut
sebagai kekayaan bangsa yang .... HOTS adalah kepulauan .... HOTS
a. perlu dikelompokkan a. Kalimantan
b. Sumatra
b. menjadi penghambat pembangunan
c. Sulawesi
c. menjadi alat pemersatu bangsa
d. Indonesia
d. harus dihilangkan Jawaban: d.Indonesia
Jawaban: c. m e n j a d i a l a t p e m e r s a t u Pembahasan: Indonesia merupakan
bangsa negara kepulauan terbesar di dunia dengan
Pembahasan: Perbedaan suku bangsa 17.008 pulau (2022) yang dihuni lebih dari
dan ras hendaknya dipandang bukan 300 kelompok etnik atau suku bangsa.
sebagai hambatan. Perbedaan suku 6. Perbedaan agama dan suku bangsa bukan
dan ras hendaknya menjadi sumber penghalang bagi kita untuk saling ....
kekuatan dalam membangun persatuan a. mencintai dan menghormati
dan kesatuan bangsa Indonesia maupun b. bermusuhan dan iri dengki
dalam pergaulan antarbangsa di dunia. c. bertengkar dan damai
3. Suku bangsa berikut yang tidak hidup dan d. bijaksana dan egois
berdiam di Indonesia, adalah suku .... Jawaban: a. mencintai dan menghormati
a. Eskimo c. Dayak Pembahasan: Keberagaman suku, agama,
b. Asmat d. Sunda dan budaya menjadi titik ukur agar manusia
Jawaban: a. Eskimo tetap menjadi satu walaupun berbeda-
Pembahasan: Eskimo adalah orang-orang beda seperti Semboyan Bhinneka Tunggal
yang tinggal di daerah Kutub Utara bumi. Ika. Dengan adanya perbedaan maka
Bangsa Eskimo mendiami wilayah Siberia dibutuhkan usaha agar tetap bersatu,
(Rusia), Alaska (Amerika Serikat), Kanada, saling menghormati sehingga dapat
dan Greenland. Bangsa Eskimo sendiri membangun Indonesia.
hidup di lingkar atas Kutub Utara dan 7. Pelaksanaan dari hak-hak setiap warga
memiliki sebuah rumah unik yang bernama negara harus mengutamakan kepentingan
igloo. .... HOTS

88
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
a. pribadi dan kelompoknya b. meninggalkan Banu karena takut
b. umum dan pribadinya terlambat melihat pertandingan sepak
c. golongan dan kelompoknya bola
d. umum dan masyarakat c. memberitahukan adik Banu supaya nanti
Jawaban: d. umum dan masyarakat Banu diminta secepatnya menyusul ke
Pembahasan: Setiap warga negara harus lapangan
mengutamakan kepentingan bangsa d. meminta Banu untuk secepatnya
dan tidak boleh hanya mementingkan menyelesaikan ibadahnya kemudian
kepentingan pribadi saja. melihat sepak bola
8. R u m u s a n Pa n c a s i l a s e b a g a i d a s a r Jawaban: a. m e n u n g g u B a n u s e l e s a i
negara yang sah dan resmi terdapat melaksanakan ibadah dulu baru bersama-
dalam Pembukaan UUD Negera Republik sama ke lapangan
Indonesia alenia ke .... Pembahasan: Sikap Catur dan Budi adalah
a. satu menunggu Banu selesai melaksanakan
b. dua ibadah dulu baru bersama-sama ke
c. tiga lapangan.
d. empat 10. Perwujudan pengamalan sila Ketuhanan
Jawaban: d.empat Ya n g M a h a E s a d a l a m k e h i d u p a n
Pembahasan: Rumusan Pancasila yang masyarakat adalah .... HOTS
sah tercantum pada alinea keempat a. bekerjasama dengan teman yang satu
Pe m b u k a a n U U D 19 45 . U U D 19 45 agama saja
ini disahkan oleh Panitia Persiapan b. tidak memaksakan seseorang untuk
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sehari memeluk agama tertentu
setelah kemerdekaan Republik Indonesia c. bekerja sama dalam segala hal
(RI), 18 Agustus 1945. termasuk hal keyakinan agama
9. Catur, Budi, dan Banu sudah sepakat d. menengok teman yang sakit jika
akan melihat pertandingan sepak bola di berasal dari satu daerah
lapangan. Catur dan Budi menghampiri Jawaban: c. bekerja sama dalam segala hal
Banu di rumahnya. Sampai di rumah Banu, termasuk hal keyakinan agama
ternyata Banu sedang melaksanakan ibadah. Pembahasan: Perwujudan pengamalan
Sikap Catur dan Budi adalah .... sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam
a. menunggu Banu selesai melaksanakan kehidupan masyarakat adalah bekerja
ibadah dulu baru bersama-sama ke sama dalam segala hal termasuk hal
lapangan keyakinan agama.

II. Pilihan Ganda Kompleks


1. Beri tanda centang () pada kolom setuju dan tidak setuju! HOTS

No Penyataan Keterangan

1. Pada saat musyawarah jika ada peserta musyawarah sedang


menyampaikan pendapat sikap kita sebaiknya adalah mendengarkan Setuju
dengan baik sampai selesai baru kemudian bertanya.

2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa berarti pancasila


dijadikan sebagai petunjuk untuk membangun masyarakat Indonesia
Setuju
yang adil, makmur sesuai dengan sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

89
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
No Penyataan Keterangan

3. Tanpa sengaja, Caca merusakkan mainan temannya. Sikap Caca


sebaiknya adalah meminta maaf dan berkata jujur bahwa Caca yang Setuju
merusak.

2. Lengkapi tanda kurung (...) dengan huruf H atau K pada pernyataan di bawah ini!
H apabila pernyataan itu merupakan Hak!
K apabila pernyataan itu merupakan kewajiban! HOTS

H Menyampaikan pendapat ketika musyawarah di sekolah.

H Melakukan kegiatan belajar dengan nyaman.

K Menjaga suasana belajar agar selalu tenang.

K Menjaga kebersihan dan kerapian kamar tidur.

3. Perhatikan pernyataan berikut ini dengan saksama!


(1) Pancasila sebagai dasar negara dijadikan pedoman semua peraturan di Indonesia
termasuk perbuatan warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
(2) Teman saya minta ijin untuk melaksanakan ibadah. Sikap saya adalah mempersilakan
untuk melaksanakan ibadah.
(3) Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
(4) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
Pernyataan yang benar ditunjukan oleh nomor ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (3) dan (4)
Jawaban: c. (2) dan (4)
Pembahasan:
(2) Teman saya minta ijin untuk melaksanakan ibadah. Sikap saya adalah mempersilakan
untuk melaksanakan ibadah.
(4) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
4. Manakah pernyataan yang merupakan Fakta atau Opini terkait norma-norma dalam kehidupan
sehari-hari? Lingkarilah pada fakta atau opini pada jawaban! HOTS

No Pernyataan Jawaban

1. Dalam kehidupan bernegara, Pancasila berperan sebagai dasar negara. Fakta

2. Dalam sumber tata hukum di Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai


Fakta
sumber dari segala sumber hukum.

90
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila
No Pernyataan Jawaban

3. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat


manusia, oleh karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati
Fakta
dan bekerja sama dengan bangsa lain. Hal ini adalah penjabaran sila
kedua dari Pancasila.

4. Keberagaman suku dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia


menjadi kekayaan yang luar biasa sebagai anugerah dari Tuhan Yang Fakta
Maha Esa, sehingga kita harus bangga kepada negara Indonesia..

5. Jodohkan pernyataan pada bagian A dengan jawaban yang tepat pada bagian B!

No A B

1. Setiap daerah memiliki berbagai macam suku dan adat. b. keberagaman


Kondisi tersebut menunjukkan adanya ....

2. Manfaat keberagaman sifat individu di dalam masyarakat a. saling menghargai


bisa menumbuhkan sikap ....

3. Salah satu suku yang terdapat di Bengkulu adalah .... c. Rejang

III. Isian
1. letak geografis Indonesia
2. Papua
3. kekayaan bangsa
4. Jawa
5. Kalimantan

IV. Uraian
1. Keragaman suku bangsa, akan menyebabkan keragaman budaya, teknologi, bahasa, dan
sebagainya. Dengan demikian, sesungguhnya keragaman suku bangsa di Indonesia merupakan
potensi pembangunan bangsa Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki keahlian, teknologi,
dan kebudayaan bawaan yang diturunkan oleh nenek moyang.
2. Dengan lokasi strategis, banyak pedagang yang lewat di perairan Indonesia, terutama di Selat
Malaka. Dengan demikian, di Indonesia mudah masuknya budaya asing yang di bawa melalui
jalur perdagangan ini. Budaya dari luar ini kemudian menyatu melalui akulturasi dengan
budaya asli Indonesia.
3. Tidak merendahkan kebudayaan orang lain. Memiliki rasa toleransi dan saling menghargai.
Tidak membeda-bedakan orang berdasarkan suku dan budayanya. Menjalin hubungan yang
rukun dengan setiap orang meskipun suku dan budayanya berbeda.
4. Budaya diperoleh melalui proses belajar dalam interaksi dengan orang lain serta melalui
warisan generasi sebelumnya. Pewarisan budaya melalui dua proses, yaitu enkulturasi dan
sosialisasi.
5. Manfaat keragaman kebudayaan Indonesia dalam bidang pariwisata antara lain menarik
banyak wisatawan. Karena masing-masing wilayah memiliki budaya yang unik dan menarik.
Apalagi jika keunikan budaya tersebut berpadu dengan panorama alam yang indah.

91
Modul Cerdas
SD/MI Kelas IV Semester 1
Daftar Pustaka

Al Marsudi, Subandi. 2006. Pancasila dan UUD ’45 Dalam Paradigma Reformasi. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Ali, As’ad Said. 2009. Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta: LP3ES.
Asshiddiqie, Jimly. 2011. Hukum Tata Negara dan Pilar-pilar Demokrasi. Jakarta: Sinar Grafika.
Bakry, Noor Ms. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budimansyah, D. 2016. Teori sosial dan kewarganegaraan. Bandung: Widya Akses Press.
Fathurrohman, Wuryandani. W. 2011. Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Nuha Litera.
Hamid, Abdul, dkk. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung: Pustaka Setia.
Kaelan. 2016. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Pamungkas, Agus. 2011. Amandemen UUD 1945 Cetakan Pertama. Yogyakarta: Buku Pintar.

Pelaku Penerbitan

Profil Desain Cover


Profil Penulis
Tim Publishing Warna Mukti Grafika Nama lengkap : Ivan Ardiansyah Pratama
Alamat e-mail : vanamnegorz@gmail.com
Bidang keahlian: Desain
Profil Editor

Nama lengkap : Ali Musafak Profil Penerbit


Alamat e-mail : alimusafak93@gmail.com
PT Warna Mukti Grafika
Bidang keahlian: Editor
Tahun Berdiri : 2019
Nomor Ijin Berusaha : 9120005960575
Alamat kantor : Jl. Embarkasi Haji Km 1
Profil Penelaah
Jembangan, Gagaksipat,
Nama lengkap : Herbayu Ragil Kanugrahan Ngemplak, Boyolali, Jawa
Alamat e-mail : tanganterbaik@gmail.com Tengah
Bidang keahlian: Bahasa Indonesia Customer Service : Telp. (0271) 784724
Email : wmg.csr@gmail.com

92
Buku Panduan Guru
Pendidikan Pancasila

Anda mungkin juga menyukai