Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTEK

MATA KULIAH PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU


Tutor : Ryan Ristya Shandy, S.Pd., M.Pd.
NIP : 19930205 202012 1 003

DISUSUN OLEH
SINDIYATUS SOLEHAH
NIM. 858927244

UNIVERSITAS TERBUKA (UT)


UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) JEMBER
POKJAR SMPN 3 BONDOWOSO
TAHUN 2023
i

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
taufikhNya sehingga saya selaku mahasiswa S1 PGSD Guru Kelas, Kelompok Belajar
UBJJ-UT JEMBER Kabupaten Bondowoso, dapat menyusun Laporan Praktik
Pembelajaran Terpadu ini sebagai suatu rangkaian pada mata kuliah Pembelajaran Terpadu
di SD semester 5 (LIMA). masa ujian 2023 Ganjil
Laporan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mata kuliah PDGK 4205
Pembelajaran Terpadu di SD. Selain itu saya juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Legiyanti S.pd. M.pd selaku pengelola Program S1 PGSD Universitas
Terbuka (UT) Pokjar SMPN 3 BONDOWOSO yang telah membantu saya secara
administrasi.
2. Bapak Ryan Ristya Shandy, S.Pd.,M.Pd, selaku tutor dan pembimbing praktik
pembelajaran terpadu.
3. Ibu Wahyu Oktavia S.pd selaku Kepala sekolah SDN ALASSUMUR 01 yang
memberikan fasilitas dan sarana praktik pembelajaran terpadu di sekolah.
4. Ibu Wahyu Oktavia S.pd selaku Kepala sekolah SDN ALASSUMUR 01 selaku
teman sejawat yang selalu memberikan masukan dan penilaian pada pelaksanaan
praktik di sekolah.
5. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Saya dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa banyak sekali kekurangan
yang terdapat di dalam penyusunan laporan ini. Maka dari itu saya mohon bimbingannya
demi kebaikan saya dimasa yang akan datang
Demikian sepatah kata dari saya sebagai pengantar pada laporan ini, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri khususnya dan bagi teman-teman semua
pada umumnya selaku mahasiswa serta dapat menjadi sumbangsih untuk memajukan
pendidikan di tempat kerja masing-masing.
Bondowoso, 4 Desember 2023
Mahasiswa

………………………….
NIM.858927244
ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A Pengertian Pembelajaran Terpadu di SD................................................. 1

B Tujuan Praktik Pembelajaran Terpadu di SD .......................................... 2

C Rencana Kegiatan Praktik ....................................................................... 3

D Tempat Pelaksanaan praktik.................................................................... 4

E Waktu pelaksanaan Praktik..................................................................... 5

BAB II. Pelaksanaan Praktik Pembelajaran Terpadu di SD

A Pembuatan Rancangan Praktik Pembelajaran Terpadu di SD

1 Menetapkan mata pelajaran yang dipadukan ...................................... ?

2 Menetapkan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran. .......................... ?

3 Mengembangkan Tema yang sesuai, ................................................... ?

4 Mengembangkan Peta keterhubangan antara Kompetensi Dasar dan Tema

Pemersatu ................................................................................................ ?

5 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................ 6

B. Kegiatan Praktik Pembelajaran Terpadu di SD

1. Profil SDN/MI… ..............................................................................

2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu.................


(RPP KELAS V TEMA 5 EKOSISTEM praktik kelas tinggi) .............. 7
3 Pembuatan Video simulasi mengajar SDN ALASSUMUR 01

(deskripsikan proses pembuatan video simulasi pembelajaran terpadu yang anda

laksanakan)........................................................................................... ...8

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 9

B. Saran ................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... ....11

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….........

1. APKG 1, APKG 2 dan Lembar Refleksi di SD masing-masing (Penilaian

Praktik 1 Oleh Kepala sekolah / teman sejawat) .............................. .....12

2. APKG 1, APKG 2 dan Lembar Penilaian Simulasi Pembelajaran Terpadu

(Penilaian Praktik 2 Oleh Tutor) ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.......,,13

3. Dokumentasi (3 foto proses pembelajaran video simulasi/ujian praktik

……………………………………………………………………...…14
1

BAB I
PENDAHULUAN
A Pengertian Pembelajaran Terpadu di SD

Dewasa ini setiap satuan pendidikan secara bertahap harus melaksanakan

pengelolaan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah

No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP adalah kriteria

minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan

Republik Indonesia. PP No. 19 ini memberikan arahan tentangdelapan standar

nasional pendidikan, yang meliputi: (a) standar isi; (b) standar proses; (c)

standar kompetensi lulusan; (d) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (e)

standar sarana dan prasarana; (f) standar pengelolaan; (g) standar pembiayaan;

dan (h) standar penilaian pendidikan.

Peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga

berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek

perkembangan kecerdasan seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang

sangat luar biasa. Pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai

satu keutuhan (berpikir holistik) dan memahami hubungan antara konsep

secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek

konkret dan pengalaman yang dialami secara langsung.

Dalam pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara murni mata pelajaran

yaitu hanya mempelajari materi yang berhubungan dengan mata pelajaran itu.

Sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang masih melihat segala


sesuatu sebagai suatu keutuhan (berpikir holistik), pembelajaran yang

menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang

mengembangkan anak untuk berpikir holistik dan membuat kesulitanbagi

peserta didik.

Pengertian Pendekatan Integratif atau terpadu adalah rancangan

kebijaksanaan pengajaran bahasa dengan menyajikan bahan-bahan pelajaran

secara terpadu, yaitu dengan menyatukan, menghubungkan, atau mengaitkan

bahan pelajaran sehingga tidak ada yang berdiri sendiri atau terpisah-pisah.

Pendekatan terpadu terdiri dari dua macam :

1. Integratif Internal yaitu keterkaitan yang terjadi antar bahan pelajaran itu

sendiri, misalnya pada waktu pelajaran bahasa dengan fokus menulis kita bisa

mengaitkan dengan membaca dan mendengarkan juga.

2. Integratif Eksternal yaitu keterkaitan antara bidang studi yang satu dengan

bidang studi yang lain, misalnya bidang studi bahasa dengan sains dengan tema

lingkungan maka kita bisa meminta siswa membuat karangan atau puisi tentang

banjir untuk pelajaran bahasanya untuk pelajaran sainsnya kita bisa

menghubungkan dengan reboisasi atau bisa juga pencemaran sungai.

Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang mencoba

memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya adalah

memadukan pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang studi,

keterangan seperti ini disebut juga dengan kurikulum (DEPDIKBUD, 1990:),

atau pengajaran lintas bidang studi (Maryanto, 1994: 3).


Menurut Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991) dalam

(http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/pengertian-pembelajaran-terpadu),

terdapat tiga kemungkinan variasi pembelajaran terpadu yang berkenaan

dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana pendidikan progresif

yaitu:

1. Kurikulum terpadu (integrated curriculum), kegiatan menata

keterpaduan berbagai materi mata pelajaran melalui suatu tema lintas

bidang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna sehingga batas antara

berbagai bidang studi tidaklah ketat atau boleh dikatakan tidak ada.

2. Hari terpadu berupa perancangan kegiatan siswa dari sesuatu kelas pada

hari tertentu untuk mempelajari atau mengerjakan berbagai kegiatan sesuai

dengan minat mereka.

3. Pembelajaran terpadu menunjuk pada kegiatan belajar yang

terorganisasikan secara lebih terstruktur yang bertolak pada tema-tema

tertentu atau pelajaran tertentu sebagai titik pusatnya (center core / center of

interest);

Pembelajaran Terpadu itu sendiri merupakan suatu model pembelajaran

yang membawa pada kondisi pembelajaran yang relevan dan bermakna untuk

anak. Pembalajaran terpadu merupakan media pembelajaran yang secara

efektif membantu anak untuk belajar secara terpadu dalam mencari hubungan-

hubungan dan keterkaitan antara apa yang telah mereka ketahui dengan hal-hal

baru atau informasi baru yang mereka temukan dalam proses belajarnya sehari-

hari. Collins dan Dixon (1991:6) dalam

http://sobarnasblog.blogspot.com/2009/04/model-pembelajaran-terpadu-di-
sekolah.html menyatakan tentang pembelajaran terpadu sebagai berikut:

integrated learning occurs when an authentic event or exploration of a topic in

the driving force in the curriculum. Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam

pelaksanaannya anak dapat diajak berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi

topik atau kejadian, siswa belajar proses dan isi (materi) lebih dari satubidang

studi pada waktu yang sama.

Pembelajaran terpadu adalah upaya memadukan berbagai materi belajar

yang berkaitan, baik dalam satu displin ilmu maupun antar disiplin ilmudengan

kehidupan dan kebutuhan nyata para siswa, sehingga proses belajar anak

menjadi sesuatu yang bermakna dan menyenangkan anak. Pembelajaran

terpadu mengacu kepada dua hal pokok, yaitu : 1) keterkaitan materi belajar

antar disiplin ilmu relevan dengan diikat/disatukan melalui tema pokok, dan

2) keterhubungan tema pokok tersebut dengan kebutuhan dan kehidupan aktual

para siswa. Dengan demikian tingkat keterpaduannya tergantung kepada

strategi dalam mengaitkan dan menghubungkan materi belajar dengan

pengalaman para siswa

(http://sobarnasblog.blogspot.com/2009/04/model-pembelajaran-terpadu-di-

sekolah.html).

Pendekatan pembelajaran terpadu merupakan suatu strategi yang

memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan potensinya

secara seimbang, optimal, dan terpadu pula. Pendekatan terpadu pada dasarnya

membantu anak untuk mengembangkan dirinya secara utuh, membantu anak

untuk menjadi pengembang dan pembangun ilmu pengetahuan melalui

pengalaman nyata. Melalui proses pembelajaran terpadu


anak dilatih untuk bekerja sama, berekreasi, dan berkolaborasi dengan teman

sejawatnya ataupun guru dalam mengembangkan ilmu maupun memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi. Pendekatan pembelajaran terpadu mencoba

untuk menjadikan pembelajaran relevan dan bermakna, proses belajar

mengajar lebih bersifat informal, melalui pendekatan ini aktivitas belajar anak

meningkat (Rusli Lutan, 1994 : 27) dalam

http://sobarnasblog.blogspot.com/2009/04/model-pembelajaran-terpadu-di-

sekolah.html.

Salah satu keterbatasan yang menonjol dari pembelajaran terpadu adalah

pada faktor evaluasi. Pembelajaran terpadu menuntut diadakannya evaluasi

tidak hanya pada produk, tetapi juga pada proses. Evaluasi pembelajaran

terpadu tidak hanya berorientasi pada dampak instruksional dari proses

pembelajaran, tetapi juga pada proses dampak pengiring dari proses

pembelajaran tersebut. Dengan demikian pembelajaran terpadu menuntut

adanya teknik evaluasi yang banyak ragamnya.

(http://maestrofisika.blogspot.com/2009/05/it-fisika.html).

Atas dasar pemikiran di atas dan dalam rangka implementasi Standar Isi

yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, maka pembelajaran terpadu

sangat penting untuk dilaksanakan di tingkat sekolah dasar, agarpembelajaran

di kelas tidak monoton, menyenangkan serta bermakna bagi kehidupan peserta

didik.
2

B. Tujuan Praktik Pembelajaran Terpadu di SD

Peningkatan mutu proses dan hasil pendidikan bagi calon guru Sekolah

Dasar adalah agar kelak diperoleh guru Sekolah Dasar yang profesional,

memiliki wawasan luas, serta mampu melakukan tindakan yang relevan

dengan tuntutan pendidikan di Sekolah Dasar maka diharapkan mahasiswa

mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran di Sekolah Dasar baik

ketika dalam pembelajaran masing-masing bidang studi maupun bentuk

pembelajaran terpadu.
3

C. Rencana Kegiatan Praktik

Disaat pandemi covid-19 ini kegiatan praktik pembelajaran terpadu

dilaksanakan di SD tempat mahasiswa mengajar dengan mode luring tatap

muka terbatas dan mematuhi protocol kesehatan yang ketat.


4

D. Tempat Pelaksanaan praktik

Tempat pelaksanaan simulasi secara syncronus melalui Microsoft Team

dengan alamat url https://sl.ut.ac.id/1ppt (SMPN 3 Bondowoso) dan

unsyncronus melalui SILAYAR Universitas Terbuka. Sedangkan untuk

kegiatan Ujian Praktik di SDN ALASSUMUR 01 Yang beralamatkan di

JL.Lorosendiko, Desa Alassumur , kac.pujer,kab.Bondowoso .


5

.E. Waktu pelaksanaan Praktik

Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan praktik pembelajaran terpadu

No Jenis Kegiatan Hari/Tanggal


1 Penyusunan Perangkat
Pembelajaran Kelas Awal dan Selasa, 7,November , 2023
Penyusunan APKG 1 dan APKG 2
2 Presentasi rancangan pelaksanaan
pembelajaran yang dibuat untuk Minggu, 5 November 2023
kelas awal
3 Penyusunan Perangkat
Pembelajaran Kelas tinggi dan Selasa, 7,November , 2023
Penyusunan APKG 1 dan APKG 2
4 Presentasi rancangan pelaksanaan
pembelajaran yang dibuat untuk Minggu, 19 November 2023
kelas tinggi
5 Simulasi Pembelajaran terpadu, Jum’at, 10, November 2023
lembar observasi simulasi Sabtu, 23,November , 2023
6 Penyusunan laporan pembelajaran
terpadu di SD yang akan diupload 4 Desember 2023
di https://praktik.ut.ac.id
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
PEMBELAJARAN TERPADU DI SDN ALASSUMUR 01

A. Pembuatan Rancangan Praktik Pembelajaran Terpadu di SDN

ALASSUMUR 01

1. Menetapkan mata pelajaran yang dipadukan (deskripsikan RPP kelas awal

dan kelas tinggi di sini)

Untuk RPP kelas awal mata pelajaran yang akan dipadukan dalam

pembelajaran terpadu adalah mata pelajaran PPKN, BAHASA

INDONESIA, dan SBDP. Sedangkan untuk RPP kelas tinggi mata

pelajaran yang akan dipadukan dalam pembelajaran terpadu adalah mata

pelajaran IPA, BAHASA INDONESI, dan PPKN.


.2. Menetapkan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran.

Pada tahap ini dilakukan identifikasi kompetensi dasar pada jenjang kelas

dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran yang memungkinkan

untuk diajarkan secara terpadu dengan menggunakan payung sebuah tema

pemersatu.

3. Mengembangkan Tema yang sesuai.

Pertama-tama yang harus kita perhatikan adalah mengenali

kekhasan mata pelajaran yang cocok dikaji secara terpadu dengan mata

pelajaran lain. Biasanya untuk ini dapat dilakukan oleh guru secara

mandiri, atau bersama-sama kelompok guru lainnya, bahkan dilakukan

bersama-sama siswa. Saat mengenali dan memilih tema, sebaiknya

dilakukan curah gagasan. Perlu diperhatikan beberapa hal saat

menentukan tema, yaitu:

Minat siswa, sebuah tema seyogyanya dapat mengapresiasi minat,

memotivasi, menantang dan memunculkan rasa ingin tahu siswa. Oleh

sebab itulah, curah gagasan bersama siswa perlu dilakukan untuk

mengetahui minat mereka terhadap suatu tema yang dipilih.

Ruang lingkup tema. Perlu dipertimbangkan apakah tema yang

dipilih terlalu sempit atau terlalu luas. Pengalaman dan logika guru

diperlukan untuk menentukan apakah suatu tema yang akan dipilih untuk

sudah cukup bagus ruang lingkupnya atau belum.

Ketersediaan sumber daya. Pemilihan suatu tema perlu

memperhatikan sumber daya yang tersedia atau yang dimiliki, apakah

sudah cukup memadai untuk menjamin bahwa aktivitas atau kegiatan


pembelajaran akan dapat dilaksanakan dengan baik dan efektif. Guru harus

yakin bahwa sumber daya, semisal alat dan bahan yang terdapat di sekolah

cukup tersedia dan dapat diperoleh.

4. Mengembangkan Peta keterhubungan antara Kompetensi dasar dan

Tema Pemersatu

Bila dalam rancangan pembelajaran hasil pembelajaran telah dapat

ditentukan, maka guru dapat membuat sebuah jaringan tema. Jaringan

tema merupakan peta visual bidang-bidang atau mata pelajaran yangdapat

dipadukan secara efektif untuk mendukung tema utama. Tidaksemua mata

pelajaran dan disiplin ilmu dapat dipadu pada tema-tema tertentu. Ada

yang layak, ada yang tidak. Memaksakan pemaduan tema akan

menjadikan pembelajaran menjadi tidak logis bagi siswa.

5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


6

RPP Praktik 1 Pembelajaran Terpadu Kelas Awal

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TEMA 9. PERUBAHAN PADA WUJUD BENDA

Nama Sekolah : UPTD SPF SDN ALASSUMUR 1


Kelas / Semester : 3 (TIGA)
Nama Guru : SINDIYATUS SOLEHAH
Kelas/Semester : 3/Ganjil
Tema : TEMA 9. PERUBAHAN PADA
WUJUD BENDA

UPTD. PENDIDIKAN KECAMATAN PUJER


DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : UPTD SPF SDN ALASSUMUR 1


Kelas / Semester : 3/Ganjil
Sub Tema : 9.Perubahan pada wujud benda
Muatan Terpadu : PPKN, B.INDO, SBDP
Pembelajaran ke :1
Alokasi waktu : 4 x 35 Menit
A. KOMPETENSI INTI

1. Peserta didik pada awalnya belum mengetahui tentang konsep Perubahan wujud zat dan
materi
2. Peserta didik pada awalnya belum mengetahui tentang jenis-jenis wujud zat, materi dan
perubahannya
3. Sebelum pembelajaran, peserta didik belum mengetahui proses perubahan wujud be nda.

4. KOMPETENSI DASAR

Muatan: Bahasa Indonesia


No Kompetensi Dasar
4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis dan lisan
secara tulis, tulis, dan visual.
4.8 Menyajikan ringkasan teks penjelasan( eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara
lisan,tulis,dan visual.

PPK yang dikembangkan :


• menyesuaikan kegiatan dan pembelajaran

B. TUJUAN
1. Mempelajari bagaimana perubahan wujud benda terjadi
2. Peserta didik dapat Mendemonstrasikan proses perubahan wujud benda
3. Peserta didik mampu menganalisis karakteristik ciri-ciri wujud benda
4. Peserta didik mampu menyimpulkan bagaimana perubahan wujud benda terjadi

1. MATERI
2. Peserta didik dapat Mendemonstrasikan proses perubahan wujud benda
3. Peserta didik mampu menganalisis karakteristik ciri-ciri wujud benda
4. Peserta didik mampu menyimpulkan bagaimana perubahan wujud benda terjadi
5. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Cooperative Learning
Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan a. Guru membuka pembelajaran dengan 10
Pendahuluan memberi salam, menyapa peserta didik menit
serta menyemangati peserta didik
b. Peserta didik dan Guru berdoa sebelum
memulai pembelajaran
c. Peserta didik dan Guru melakukan
komunikasi aktif tentang kabar dan
kegiatan belajar peserta didik di rumah
dan mencatat kehadiran peserta didik
d. Guru memberi motivasi kepada peserta
didik agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan
e. Tujuan pembelajaran disampaikan
kepada peserta didik
f. Peserta didik menyimak apersepsi guru
sebagai bahan pengantar pada materi
sebelumnya.

Kegiatan  Sintak Pertama Menentukan Pertanyaan atau 50


Inti Menit
Masalah Utama
1. Peserta didik disajikan Video tentang kejadian
alam yang berhubungan dengan perubahan
perubahan wujud benda

Link:https://drive.google.com/file/d/1zncJf1PI1b7
0DKxbrNJ9I6xBKL_v6P5J/view?usp=sharing
2. Peserta didik mengamati dan menyimak
tayangan Video tentang perubahan wujud benda
3. Setelah selesai menyimak peserta didik
diberikan kesempatan oleh guru untuk menjawab
pertanyaan seputar tayangan ppt.
a. Apa yang terjadi pada Es Cream ?
b. Mengapa Air danau bisa membeku ?
c. Mengapa Mengapa teko bisa mengeluarkan
suara dan berasap?
4. Peserta didik diminta menjawab pertanyaan
berdasarkan pengetahuannya dan meminta
alasan peserta didik mengenai penda
5. Jawaban peserta didik diberikan tanggapan dan
diklarifikasi oleh guru mengklafikasi

Ayo Bernyanyi
1. Setelah waktunya habis, siswa diajak menyimak
sebuah lagu terkait lingkungan rumahku.

2. Melalui lagu tersebut siswa diperkenalkan tentang


bunyi kuat dan bunyi lemah.
3. Guru menunjukkan perbedaan bunyi kuat dan bunyi
lemah dengan beberapa cara:
a. melalui suara
b. dengan tepukan,
c. dengan memainkan instrumen musik ritmis
atau peluit.
4. Siswa menirukan apa yang dicontohkan oleh guru
baik bersama-sama, berkelompok, maupun sendiri-
sendiri

Kegiatan 1. Sebagai penutup guru menanyakan bagaimana 15


Penutup perasaan siswa setelah mengikuti seluruh kegiatan. menit
2. Siswa bergantian merespon pertanyaan guru.
3. Siswa juga diminta melakukan refleksi diri
berdasarkan hasil belajar yang mereka rasakan.
4. Guru memberi kesempatan beberapa siswa untuk
menyampaikannya.
5. Guru menyampaikan beberapa hal yang menjadi
catatan evaluasi selama kegiatan belajar
berlangsung baik catatan positif maupun negatif,agar
siswa memiliki kepedulian terhadap hal-hal tersebut.
6. Guru juga memberikan reward kepada siswa yang
menunjukkan sikap-sikap positif menonjol agar
menjadi contoh buat siswa lain.
7. Sebelum berdoa guru mengingatkan tentang hal-hal
yang harus dilakukan di rumah.
8. Salah satu siswa diminta memimpin doa.
9. Guru mengucapkan salam penutup.

G. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru Tema 6 Kelas 1 dan Buku Siswa Tema 5 Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
2. Gambar dari Google.com
3. Video dari youtobe.com.
4. Gambar keadaan rumah yang kontradiktif, yang satu bersih dan yang satu kotor
5. Buku siswa tematik kelas 1-6.

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil
belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai
kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.

1. Pengamatan Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual

BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan

b. Lembar Observasi Penilaian Sikap Sosial

BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan

2. Penilaian Pengetahuan :
a. Menyelesaikan lembar kerja pada buku teks, tentang mengidentifikasi ungkapan petunjuk dalam
teks.
b. Menjelaskan aturan-aturan di rumah terkait dengan menjaga kebersihan lingkungan rumah.

3. Penilaian Keterampilan:
a. Menulis ungkapan petunjuk
b. Melakukan wawancara kepada teman
c. Memeragakan kuat lemah bunyi pada sebuah lagu

Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….

Mengetahui Ijen, ....................


Kepala Sekolah, Guru Kelas 1

WAHYU OKTAVIA SINDIYATUS .S.


NIP.19681110 2006041008 NIP.
7

RPP Praktik 2 Pembelajaran Terpadu Kelas Tinggi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELAS V TEMA 5 EKOSISTEM SUBTEMA 1 KOMPONEN EKOSISTEM
PEMBELAJARAN 1

Disusun oleh:
SINDIYATUS SOLEHAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023/2024
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Alassumur 01
Kelas/ Semester : V/ I
Tema : 5. Ekosistem
Subtema : 2. Hubungan antar makhluk hidup dengan ekosistemMuatan
Pelajaran : PPKN, IPA, Bahasa Indonesia
Pembelajaran 1
Alokasi Waktu : (2 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR & INDIKATOR

PPKN
Kompetensi Dasar (KD) Indikator
3.4 Menggali manfaat persatuan dan kesatuan 3.4.1 Mencari contoh-ontoh semangat
untuk membangun kerukunan hidup gotong royong dan kekeluargaan
yang terdapat dilingkungan sekolah
dan lingkungan rumah.

4.4 Menyajikan hasil penggalian tentang 4.4.1 Melakukan wawancara tentang


manfaat persatuan dan kesatuan untuk semangat gotong royong dan
membangun kerukunan. kekeluargaan yang terdapat
dilingkungan sekolah dan
lingkungan rumah.
IPA
Kompetensi Dasar (KD) Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antar komponen 3.5.1 Menjelaskan pengertian ekosistem.
ekosistem dan jaring-jaring makanan di 3.5.2 Menyebutkan jenis-jenis ekosistem.
lingkungan sekitar
4.5. Membuat karya tentang konsep jaring- 4.5.1 Membuat diorama tentang jenis-jenis
jaring makanan dalam suatu ekosistem ekosistem.

BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar (KD) Indikator
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling 3.7.1 Menjelaskan fakta dan informasi
berkaitan pada teks nonfiksi tentang teks nonfiksi.

4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling 4.7.1 Membuat peta pikiran teks nonfiksi.
berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam
tulisan dengan bahasa sendiri

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui mengamati video dalam tayangan powerpoint, siswa mampu mencari contoh-contoh
semangat gotong royong dan kekeluargaan yang terdapat dilingkungan sekolah dan lingkungan
rumah dengan tepat.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu melakukan wawancara tentang semangat gotong
royong dan kekeluargaan yang terdapat dilingkungan sekolah dan lingkungan rumah dengan
penuh percaya diri.
3. Melalui mengamati video dalam tayangan powerpoint, siswa mampu menjelaskan pengertian
ekosistem dan mampu menyebutkan jenis-jenis ekosistem secara tepat.
4. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu membuat diorama tentang jenis-jenis ekosistem dengan
benar.
5. Melalui kegiatan mengamati teks nonfiksi, siswa mampu menjelaskan fakta dan informasi
tentang nonfiksi dengan tepat.
6. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu membuat peta pikiran teks nonfiksi dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. PPKN : Video tentang gotong royong
2. IPA : Diorama
3. Bahasa indonesia : Teks Non Fiksi tentang ekosistem

E. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Project Based Learning
3. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan

F. MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN ALAT BAHAN

1. Media Sumber belajar:


a. Power point
b. Video pembelajaran
c. Teks Non fiksi tentang ekosistem

2. Sumber belajar:
a. Buku Pedoman Guru Tema 5 : Ekosistem Kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
b. Buku Siswa Tema 5 : Ekosistem Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
3. Alat dan bahan:
a. LCD
b. Laptop

G. LANGKAH PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam, menanyakan kabar dan 10 Menit
mengecek kehadiran siswa.
2. Siswa berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu
siswa. Religius
3. Menyanyikan lagu “Maju tak Gentar” dengan menyimak
video. Nasionalis
4. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan
pengalaman siswa. Apersepsi
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari
ini.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari. Motivasi
Inti Tahap 1 : Menentukan pertanyaan mendasar 50 Menit
1. Guru mengajak siswa untuk mengamati video gotong
royong , berikut linknya https://youtu.be/Gtnjons7tkU
2. Guru menyajikan permasalahan tentang video gotong
royong yang ditayangkan, kemudian menanyakan kepada
siswa antara lain:
1. Apa informasi penting yang kalian tangkap
dari tayangan video tersebut?
2. Sudahkah kalian menerapkan gotong royong?
3. Bagaimana kalau gotong royong tidak diterapkan?
4. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada
yang belum dipahami.

Tahap 2 : Mendesain perencanaan proyek


3. Guru membagi siswa dalam 3 kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan 4 anak.
4. Guru menjelaskan materi terkait kegiatan diskusi yang
akan siswa lakukan.
5. Guru membagikan LKPD kegiatan 1, 2 dan 3
6. Guru memastikan setiap kelompok memahami tugas
masing-masing sesuai acuan pembelajaran yang telah
disampaikan.

Tahap 3: Menyusun Jadwal


7. Guru menjelaskan pelaksanaan kegiatan 2x pertemuan.
8. Siswa menyusun pembagian tugas, kegiatan apa saja
yang akan dilakukan, dan kapan proyek harus selesai.
9. Guru menekankan bahwa proyek yang dibuat harus
sesuai hasil diskusi.
10. Siswa mengerjakan proyek sesuai dengan jadwal yang
telah disusun.

Tahap 4 Memonitor siswa dalam kemajuan proyek


11. Guru memonitoring persiapan siswa dalam pelaksanaan
tahapan proyek melakukan wawancara tentang
semangat gotong royong dan kekeluargaan yang
terdapat dilingkungan sekolah dan lingkungan rumah.
12. Guru memonitoring persiapan siswa dalam pelaksanaan
tahapan proyek membuat diorama tentang jenis-jenis
ekosistem.
13. Siswa merumuskan desain diorama yang akan dibuat
sesuai kreatifitas masing-masing kelompok.
14. Guru melakukan penilaian sikap.

Tahap 5 Menguji hasil


15. Siswa mempresentasikan desain perencanaan projek
sesuai hasil diskusi dan penyusunan jadwal proyek
yang akan mereka buat pada pembelajaran berikutnya.
16. Siswa diberi penguatan untuk melakukan presentasi
dengan percaya diri.
17. Kelompok lain memberi tanggapan dan masukan.

Tahap 6 Mengevaluasi pengalaman


18. Siswa menyampaikan kesimpulan secara umum dari
pembuatan rencana proyek yang akan dilakukan.
Penutup 1. Guru memberikan penghargaan dalam berbagai bentuk 10 Menit
untuk kelompok belajar yang paling baik.
2. Sebelum kegiatan pembelajaran ditutup, guru melakukan
refleksi kesimpulan kegiatan hari ini.
Kegiatan refleksi berikut ini:
 Apa yang telah kamu pelajari ini?
 Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran
hari ini?
 Apa yang kalian sukai dari pembelajaran hari ini?
 Apa yang belum kalian pahami pada pembelajaran hari
ini?
3. Siswa diajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang
diberikan oleh Tuhan sehingga bisa mengikuti
pembelajaran hari ini dengan sehat dan penuh semangat.
4. Siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-
masing.
5. Kelas ditutup dengan guru mengucapkan salam

H. INSTRUMEN PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Non Tes
b. Jenis penilaian : Pengamatan
c. Bentuk penilaian : Skala penilaian yang dilengkapi rubrik
d. Instrumen Penilaian : Lembar Pengamatan

Instrumen Penilaian Sikap

Sikap
No Nama Siswa Tanggung jawab Toleransi Disiplin
SB B C K SB B C K SB B C
1
2
3

Rubrik Penilaian Sikap

Aspek Sangat Baik Baik (B) 3 Cukup (C) Kurang (K)


(SB) 4 2 1
Siswa selalu Siswa Siswa Siswa
melaksanakan sudah kadang- belum
tugasdan melaksanak kadang melaksanak
Tanggung kewajiban yang an tugas melaksanak an tugas
Jawab seharusnya dan an tugas dan
dilakukan kewajiban dan kewajiban
yang kewajiban yang
seharusnya yang seharusnya
dilakukan seharusnya dilakukan
dilakukan

BONDOWOSO,21,NOVEMBER 2023

Mengetahui Guru Kelas 5


Kepala SDN Alassumur 1

WAHYU OCTAVIA SINDIYATUS SOLEHAH


NIP.196811102006041008 NIP.
Bahan Ajar
Penyebab Ketidakseimbangan Ekosistem

Umumnya, gangguan pada ekosistem bisa terjadi karena adanya bencana alam dan ulah manusia.
Bencana alam, seperti gunung meletus dan kebakaran hutan akibat kemarau panjang dapat merusak
ekosistem karena banyak makhluk hidup yang mati. Namun, fenomena alam ini pada jangka panjang
dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi ekosistem tersebut. Tanah di sekitar gunung yang
meletus seiring dengan berjalannya waktu akan menjadi tanah yang subur untuk pertumbuhan aneka
macam tumbuhan

Banyak ulah manusia di Bumi ini yang membuat perubahan di ekosistem dan menyebabkan
terganggunya keseimbangan jaring-jaring makanan yang ada di alam. Gambar-gambar berikut
merupakan contoh perubahan yang mengganggu keseimbangan ekosistem.

Mempelajari ekosistem mengajarkan pada kita bahwa manusia hidup berdampingan dengan makhluk
hidup lainnya. Sehingga, jangan sampai kita terlalu fokus mengambil dari alam dan sedikit
memikirkan dampak selanjutnya pada hewan dan tumbuhan di sekitarnya. Oleh karena itu,
mempelajari hal ini menjadi penting. Dengan demikian, kita bisa tetap mengupayakan keseimbangan
ekosistem di sekitar kita. Contoh upaya yang bisa kita lakukan di antaranya:
a. Menanam kembali tanaman sehingga dapat menjaga keberadaan produsen di sekitar kita.
b. Memanfaatkan dekomposer untuk membuat tanah di sekitar kita menjadi subur.
c. Tidak membunuh atau menangkap hewan sembarangan
Lembar Kerja Peserta Didik

Nama :
No Absen :

Tujuan Pembelajaran : Menganalisa dampak ketidakseimbanan ekosistem


Pelajari kasus ketidakseimbangan ekosistem yang terdapat pada buku siswa hal 65 – 67 kemudian
tuliskan kemungkinan dampaknya pada kolom di bawah ini
No. Kemungkinan yang Terjadi pada Jaring- Informasi Tambahan dari Teman (diisi saat
Kasus jaring Makanan di Sawah kegiatan diskusi)
1

Setelah itu, diskusikan pertanyaan berikut.


a. Kasus mana yang memungkinkan terjadinya peningkatan populasi tikus?

b. Kasus mana yang memungkinkan terjadinya peningkatan populasi serangga?

c. Apakah ada kemungkinan lain dari 4 kasus di atas yang memungkinkan terjadinya peningkatan
populasi tikus dan serangga?

Siapa yang berperan terhadap adanya perubahan


Lembar Asesmen

Nama :
No Absen :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


A. Mendeskripsikan Rantai Makanan
Ian dan Aga menemukan makhluk hidup saat berkunjung ke kebun sayur.

1. Gambarkan rantai makanan yang menunjukkan hubungan antara keempat makhluk hidup di atas.
2. Manakah yang berperan sebagai sumber energi utama dalam keberlangsungan rantai makanan ini?
3. Jelaskan proses transfer energi pada rantai makanan ini!
4. Siapakah yang berperan sebagai produsen di rantai makanan yang kalian gambar?
5. Manakah makhluk hidup yang termasuk kelompok herbivora? Termasuk konsumen tingkat
berapakah hewan ini?
6. Manakah makhluk hidup yang termasuk kelompok karnivora? Termasuk konsumen tingkat
berapakah hewan ini?
7. Apa yang dapat terjadi jika pemilik kebun membunuh semua katak yang ada di kebun?

B. Transfer Energi pada Jaring-Jaring Makanan


Perhatikan gambar piramida makanan pada ekosistem hutan hujan tropis berikut.
1. Jelaskan proses transfer energi yang terjadi pada piramida makanan ini
dalam bentuk jaring-jaringmakanan! Gambarkan mulai dari Matahari sampai
energi balik kembali ke tumbuhan!
2. Apa peran dekomposer dalam proses transfer energi?
3. Apa yang akan terjadi pada jaring-jaring makanan jika ada kebakaran hutan
dan menghanguskanhampir semua pohon ara dan pohon pala?

C. Apa yang Terjadi pada Ekosistem ini?


Menurut informasi berita, di beberapa tempat sedang marak terjadi perburuan liar
burung hantu untukdiperjual belikan. Fenomena ini terjadi di desa-desa yang
merupakan kawasan persawahan.
1. Menurut kalian apa dampaknya ke jaring-jaring makanan dari perburuan
burung hantu ini?
Kira-kira apa akibatnya kepada para petani di desaen
8

1. Pembuatan Video simulasi mengajar

( video simulasi pertama kelas rendah pembelajaran terpadu yang saya

laksanakan di sekolah saya yaitu SDN ALASSMUR 01, adalah tentang

PERUBAHAN PADA WUJUD BENDA bahan ajar yang saya gunakan

yaitu: menyimak tayangan vidio bersama tentangPERUBAHAN PADA

WUJUD BENDA sedagkan bahan / alat yangsaya gunakan yaitu ; alatnya;

baskom,gelas, pisau,plasik,toples, dan bahannya; es batu,susu

kaleng/botol,garam. untuk merekam vidio saya mengunakan adalah HP,

obyekannya yaitu murid, guru yang menjelaskan, dan praktek yang sudah

disiapkan dari awal, hambatannya, yaitu masih gagal dalam pembuatan es

lilin untuk mengetahui perubahan yang terjadi dari

cair ( susu ) berubah ke padat (es lilin ) hanya sedikit berubah . cara

mengatasinya yaitu dengan mencoba berulang –ulang hingga mnemukan

hasil yang memuaskan.

Sedangkan untuk kelas tinggi saya menjelaskan tentang EKOSISTEM ,

bahan ajar yang saya gunakan yaitu: menyimak tayangan vidio bersama

tentang EKOSISTEM. CARA MEMBUAT RANTAI MAKANA, DLL.

sedagkan bahan / alat yang saya gunakan yaitu ; alatnya;

gunting,kardus,lem,solbal,kertas,solasi,dll. untuk merekam vidio saya

mengunakan HP dengan bantuan teman , obyekannya yaitu murid, guru

yang menjelaskan, dan praktek yang sudah disipkan dari awal,

hambatannya, yaitu teman yang merekam vidio yang sering


murung,main-main dan tidak memperhatikan objek yang dituju sehingga

pembuatan vidio yang diharapkan tidak sesuai. Cara mengatasinya,

dengan mengulang dari awal pembuatan vidio dengan catatan tidak usah

meminta bantuan teman mahasiswa yang tidak berniat.

2. APKG 1 dan Lembar Penilaian Simulasi Pembelajaran Terpadu.

APKG 1 digunakan untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

yang akan digunakan dalam simulasi mengajar, di dalam RPP dilengkapi

dengan Media, Langkah pembelajaran, penilaian, juga dilengkapi dengan

Lembar Kerja Peserta Didik secara terpadu. APKG 1 dilakukan oleh Tutor/

Dosen dari UPBJJ UT Jember. Sedangkan Lembar Penilaian Simulasi

Pembelajaran terpadu digunakan untuk menilai praktik dalam mengajar

melalui video yang sudah saya buat.


9

BAB III.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat diartikan sebagai

pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk

memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Pembelajaran terpadu

memberikan banyak kelebihan, dibanding pembelajaran secara konvensional

diantaranya:

1. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu

sesuai dengan minat dan kebutuhan anak sehingga kegiatan belajar lebih

bermakna dan hasil belajar akan dapat bertahan lama

2. Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan berpikir

siswa, ketrampilan social, kerjasama, toleransi, komunikasi, dengan orang lain.

3. Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di

mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.

4. Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur kognitif yang dapat

menjembatani antara pengetahuan awal peserta didik dengan pengalaman

belajar yang terkait.

Dari banyak kelebihan di atas, pembelajaran terpadu banyak memberikan

manfaat baik untuk siswa itu sendiri maupun bagi guru yang mengajar,

diantaranya yaitu daya ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari siswa
dapat ditingkatkan dengan jalan memberikan topik-topik dalam berbagai

ragam situasi dan berbagai ragam kondisi. Sedangkan manfaat untuk guru,

pembelajaran terpadu dapat meningkatkan profesionalisme guru.


10

B. Saran

Guru yang baik seharusnya selalu berinovasi dalam melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan berbagai model-model pembelajaransehingga

pembelajaran tidak membosankan dan pesan pembelajaran dapat tersampaikan

dengan baik serta bermakna bagi siswa. Peningkatan mutu proses dan hasil

pendidikan bagi calon guru Sekolah Dasar adalah agar kelak diperoleh guru

Sekolah Dasar yang profesional, memiliki wawasan luas, serta mampu melakukan

tindakan yang relevan dengan tuntutan pendidikan di Sekolah Dasar maka

diharapkan mahasiswa mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran di

Sekolah Dasar baik ketika dalam pembelajaran masing-masing bidang studi

maupun bentuk pembelajaran terpadu.


11

DAFTAR PUSTAKA

“Depdiknas. 1996. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD Dan S-2 Pendidikan Dasar.
Jakarta: Depdiknas.
“Trianto,S.Pd.,M.pd.2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan
Praktek. Jakarta: prestasi pustaka publisher
“Tim Pengembang PGSD. 2001. Pembelajaran Terpadu. Bandung: CV.
MAULANA.
“wordpress.com/2009/11/04/prinsip-prinsip-pembelajaran-terpadu
https://sl.ut.ac.id/1ppt (link Tuweb Pokjar SMPN 3 Bondowoso)
Link video simulasi mengajar pembelajaran terpadu :
Link:https://drive.google.com/file/d/1zncJf1PI1b70DKxbrNJ9I6xBKL_v6P5J
/view?usp=sharing ( link video kelas rendah perubahan wujud benda).
https://youtu.be/Gtnjons7tkU tentang gotong royong dan ekosistem.
12

Daftar Lampiran

1. APKG 1, APKG 2 dan Lembar Refleksi di SDN

ALASSUMUR 01(PenilaianPraktik 1 Oleh Kepala sekolah /

teman sejawat)
13

2 APKG 1, APKG 2 dan Lembar Penilaian Simulasi Pembelajaran Terpadu

(Penilaian Praktik 2 Oleh Tutor).


14

5. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai