Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)


Analyse du Curriculum
Dosen Pengampu : Dr. Sri Harini Ekowati, M.Pd.

Disusun oleh :
Azriana Syafitri – 1204621021
Indri Pratama Putri – 1204621007
Melania Priscila – 1204621006

Pendidikan Bahasa Prancis


Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta
Kata Pengantar

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah “Analyse du Curriculum” dengan judul “Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan”
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dengan
tulus sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Jakarta, September 2022

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................2


Daftar Isi............................................................................................................3
Bab I Pendahuluan.............................................................................................4
a. Latar Belakang.........................................................................................4
b. Rumusan Masalah....................................................................................5
c. Tujuan Makalah.......................................................................................5
Bab II Pembahasan.............................................................................................6
Bab III Kesimpulan dan Saran...........................................................................10
Daftar Pustaka....................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kurikulum merupakan sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran
yang dapat dijadikan acuan dalam aktivitas belajar dan mengajar. Kurikulum juga berisi
rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan, kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
konsis dan potensi daerag, satuan pendidikan dan peserta didik. Di Indonesia sendiri telah
terjadi beberapa kali perubahan kurikulum dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang pernah menjadi acuan pendidikan di
tahun 2007/2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasanya dikenal dengan
sebutan Kurikulum 2006 adalah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan di masing-masing satuan penndidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis
diamanatkan oleh Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dan peraturan pemerintah republik Indonesia No.19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan
mengacuh pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).  
Sebagaimana yang diterbitkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional untuk
pendidikan dasar dan menengah, masing-masing Nomor 22 Tahun 2006, dan Nomor 23
Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam
peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL,
ditetapkan oleh kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah.
Dengan kata lain, pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti
tidak ada intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional.
Penyusunan KTSP selain melibatkan guru, dan karyawan juga melibatkan komite sekolah
serta bila perlu para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah
dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat
situasi, dan kondisi lingkungan, dan kebutuhan masyarakat.
KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang
paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. Pemberdayaan
sekolah dan satuan pendidikan dengan memberikan otonomi yang lebih besar, di samping
menunjukan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntunan masyarakat juga merupakan sarana
peningkatan kualitas, efisien dan pemerataan pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud
reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan
untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntunan dan kebutuhan masing-
masing. 

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dari pendidikan KTSP?
2. Apa yang menjadi karakteristik KTSP?
3. Bagaimana penerapan KTSP di dunia pendidikan?
4. Apakah KTSP masih bisa digunakan pada masa sekarang ?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam penerapan KTSP?

C. Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang Kurikulum Satuan
Pendidikan atau KTSP, tentang bagaimana penerapannya di dunia pendidikan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Secara umum tujuan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah


untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian otonomi
kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan menggunakan model KTSP yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan
melalui kemandirian dan inisiatif sekolah, model KTSP juga meningkatkan kepedulian warga
sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan
bersama. Terdapat alasan mengapa kurikulum 2006 menggunakan model KTSP perlu
diterapkan oleh satuan pendidikan yang pertama sekolah lebih mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya yang tersedia untuk memajukan lembaganya. Yang kedua sekolah lebih
mengetahui kebutuhan lembaganya sehingga dapat dikembangkan dan didayagunakan dalam
proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
Kurikulum ini juga memiliki beberapa karakteristik yaitu seperti :
1. Kurikulum yang berorientasi kepada disiplin ilmu, yakni adalah yang mewajibkan
peserta didik untuk menguasai seluruh materi pelajaran.
2. Kurikulum yang berorientasi pada perkembangan individu, dimana peserta didik
harus mencari dan menemukan materi pembelajaran melalui berbagai pendekatan dan strategi
yang disarankan.
3. Kurikulum yang mengakses kepentingan daerah yaitu berpusat pada potensi,
kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
4. Kurikulum yang teknologis, dimana adanya standar kompetensi, kompetensi dasar
yang dijadikan indikator hasil belajar atau sebagai bahan penilaian.
Secara umum penerapan dapat diartikan sebagai pelaksanaan. Menurut Mulyasa,
Miller dan Seller pelaksanaan atau implementasi kurikulum merupakan suatu proses
penerapan ide, konsep, program, atau tatanan kurikulum ke dalam kegiatan atau aktivitas
pembelajaran yang diharapkan dapat membuat perubahan. Sedangkan menurut Syafrudin
Nurdin, Fullan mendefinisikan “pelaksanaan atau implementasi sebagai proses untuk
menerapkan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat
menerima dan melakukan perubahan”.
1. Perencanaan/ Persiapan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah suatu usaha dan proses yang dilakukan secara sadar
yang mengacu dengan tujuan (pembentukan kompetensi), dengan terarah dan sistematis pada
terwujudnya perubahan tingkah laku. Persiapan mengajar pada hakikatnya merupakan
perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan
dilakukan. Dengan begitu, persiapan mengajar merupakan upaya memperkirakan tindakan

6
yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan
pembentukan kompetensi. Dalam mengembangkan persiapan mengajar, diawali dengan harus
menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam persiapan mengajar.
Kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan langkah awal yang wajib dimiliki
guru, seperti pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang
objek belajar dan situasi pembelajaran.
2. Kegiatan Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat tiga kegiatan pokok yaitu: kegiatan
pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan akhir
pembelajaran/penutup. Kegiatan pendahuluan pembelajaran dilakukan terutama untuk
menciptakan suasana awal pembelajaran dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal
pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya supaya dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik.
Setelah itu ada kegiatan inti pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar (KBM)
telah dirancang berdasarkan prinsip-prinsip belajar mengajar. Belajar dan mengajar
merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna dan pemahaman. Oleh karena itu,
pendidik/guru wajib memberikan dorongan kepada para siswa supaya mereka dapat
menggunakan haknya dalam membangun gagasan. Dan yang terakhir ada kegiatan akhir dan
tindak lanjut pembelajaran yang harus direncanakan dan dilaksanakan secara efektif, efisien,
sistematis, dan fleksibel. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus sesuai dengan
rangkaian kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang
harus dilaksanakan dalam kehgiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran adalah.
1). Melaksanakan penilaian akhir
2). Mengkaji hasil penilaian akhir
3).Melaksanakan kegiatan tindak lanjut, alternatif kegiatan di antaranya:
memberikan tugas atau latihan-latihan, menjelaskan kembali bahan
pelajaran yang dianggap silit oleh siswa, menugaskan membaca materi
pelajaran tertentu, memberikan motivasi/bimbingan belajar
4). Memberikan umpan balik
5). Mengemukakan topik bahasan yang akan datang
6). Menutup pelajaran

3. Penilaian (evaluasi)
Agar dapat menentukan tercapainya target suatu pembelajaran, maka dibutuhkan
usaha atau tindakan penilaian (evaluasi). Penilaian adalah Langkah akhir dari kegiatan
pembelajaran, penilaian juga merupakan proses sistematis pengumpulan informasi (angka,
deskriptif, dan verbal) analisi dan interpretasi informasi untuk memberikan keputusan
terhadap hasil belajar siswa. Seriven menyatakan bahwa harus terdapat hubungan antara:
pertama, tujuan kurikulum dengan bahan pelajaran, kedua, bahan pelajaran dengan evaluasi ,

7
dan yang ketiga, tujuan suatu kurikulum dengan evaluasi. Jadi, evaluasi itu harus merujuk
kepada kurikulum yang digunakan dan bahan pelajaran.
Hubungan evaluasi dengan kurikulum dan bahan pelajaran adalah hubungan yang
saling memantau/control. Jika materi pelajaran sudah relevan dengan tujuan pembelajaran
yang terdapat di kurikulum, maka evaluasi yang berhubungan dengan materi secara otomatis
akan berhubungan dengan kurikulum. Penilaian hasil belajar sangat bersangkutan dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
Sistem penilaian yang diterapkan untuk mengukur hasil belajar siswa berdasarkan
KTSP adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Dimana agar dapat mengetahui seberapa
jauh kemampuan yang dimiliki oleh para peserta didik harus sudah memiliki kompetensi
dasar maka diperlukan suatu sistem penilaian yang menyeluruh menggunakan indikator-
indikator yang dikembangkan berbagai Teknik penilaian dan ujian, seperti: pertanyaan lisan,
kuis, ulangan harian, tugas rumah, ulangan praktek, dan pengamatan.
Menurut Kemendikbud tahun 2014 memastikan bahwa kurikulum lawas atau KTSP
masih bisa diterapkan hingga tahun 2020, namun ini dimaksudkan jika belum digantikan oleh
kurikulum yang baru. Jadi menurut kami KTSP sudah tidak bisa digunakan lagi di masa
sekarang, karena sudah adanya kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Merdeka, yang
membebaskan peserta didiknya untuk memaksimalkan kompetensinya. Karena KTPS tidak
bisa menyeimbangi perkembangan zaman, dimana KTSP mewajibkan peserta didiknya untuk
memaksimalkan semua materi pembelajaran, meskipun tidak mereka minati.
Dalam penerapan setiap kurikulum pasti terdapat kelebihan dan kekurangan, karena
dengan adanya hal tersebut maka kurikulum tersebut dapat menjadi acuan untuk kurikulum
berikutnya agar lebih baik baik lagi. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dalam
penerapan kurkulum KTSP :
Kelebihan pada saat penerapan KTSP:
1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk saling
meningkatkan kretivitas dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
3. KTSP memungkinkan setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan
mata pelajaran tertentu yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
4. KTSP meredusi beban belajar siswa yang sangat padat kurang lebih sebanyak 20%.
5. KTSP juga memberikan peluang lebih luas kepada sekolah-sekolah untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
Kekurangan pada saat penerapan KTSP:
1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan
satuan pendidikan yang ada.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP.
3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
konsepnya, penyusunannya, maupun prakteknya di lapangan.

8
4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
menyebabkan berkurangnya pendapatan guru/pendidik.
Dalam setiap kurikulum terdapat struktur dan muatan kurikulum, struktur kurikulum adalah
substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 atau 4 tahun
yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar. Standar kompetensi lulusan merupakan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
diperlukan peserta didik setelah menempuh suatu proses pembelajaran. Kompetensi Inti
memuat tentang tingkatan kompetensi yang sebagaimana merupakan kriteria capaian
kompetensi yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka
pencapaian standar kompetensi lulusan. Yang terakhir ada komptensi dasar yang memuat
setiap mata pelajaran yang sesuai dan atau kompetensi dasar hasil analisis di tingkat satuan
pendidikan. Selain struktur kurikulum terdapat juga muatan kurikulum yang biasanya berisi
tentang mata pelajaran,muatan lokal,bimbingan konseling, ekstrakurikuler, pengaturan beban
belajar, dan praktik kerja lapangan.

BAB III
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan

9
DAFTAR PUSTAKA
http://10302764.siap-sekolah.com/2015/02/21/tujuan-pengembangan-kurikulum-2006-ke-
model-ktsp/#.YyhhsHZBzrc
https://educhannel.id/blog/artikel/kurikulum-2006-(ktsp).html
file:///C:/Users/Azriana%20Syafitri/Downloads/99621-RUSDI-FITK%20(1).PDF
https://pojokhermanto.blogspot.com/2009/01/karakteristik-ktsp.html

10
https://anomsblg.wordpress.com/profesi-kependidikan/standar-isi-si-dan-standar-kompetensi-
lulusan-skl/
http://lets-sekolah.blogspot.com/2019/08/sistematika-ktsp-dan-penjelasannya.html

11

Anda mungkin juga menyukai