Anda di halaman 1dari 25

MERANCANG PROGRAM PEMBELAJARAN DALAM BENTUK

RPP
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pengembangan sistem
pembelajaran

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Zuwirna, M.Pd.,Ph.D.

OLEH KELOMPOK 7 :
Firdaus Rivai ( 22004067)
Inna Ya Tur Rahma ( 22004072)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok Pengembangan Sistem
Pembelajaran tepat waktu. Adapun judul dari tugas ini adalah Model Pengembangan
Desain Instruksional
Pada kesempatan ini kamai mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya
kepada Ibuk Dra. Zuwirna, M.Pd., Ph.D. dan Ibuk Rahmi Pratiwi, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kulian Pengembangan Sistem Pembelajaran yang telah memberikan
arahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Selanjutnya kami mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman kelompok yang sudah membantu dalam
menyelasaikan tugas ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan tugas ini.
Untukm itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk
kesempurnaan tugas-tugas berikutnya

Padang, 18 maret 2023

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3

A. Latar Belakang....................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...............................................................................................4

C. Tujuan.................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5

A. pola pikir dan struktur kerja KTSP dan Kurikulum 2013..................................5

B. Komponen Silaubus dan RPP sesuai KTSP dan Kurikulum 2013...................15

BAB III PENUTUP...................................................................................................22

A. Kesimpulan.......................................................................................................22

B. Saran.................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 merupakan pembaharuan dari kurikulum sebelumnya yaitu
Kurikulum Berbasis Kompetensi atau yang biasa disingkat dengan KBK dan
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasa disingkat dengan KTSP.
Kurikulum terdiri atas beberapa komponen penting yaitu tujuan, isi atau sumber
belajar, kegiatan pembelajaran dan penilaian. Komponen tersebut keseluruhannya
saling berkaitan satu sama lain. Salah satu hal yang terpenting dalam Kurikulum 2013
ialah penilaian. Penilaian dalam Kurikulum 2013 Penilaian yang diberlakukan ialah
penilaian autentik. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Hal ini
dikarenakan penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil
belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba,
membangun jejaring dan lain-lain. Penilaian autentik sebenarnya telah ada dalam
standar penilaian sebagaimana ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 20 tahun 2007
tentang standar penilaian pendidikan. Permendiknas tersebut ditetapkan bahwa
penilaian terdiri atas: tes tulis, tes lisan, praktik dan kinerja (unjuk kerja/ performace),
observasi selama kegiatan pembelajaran dan diluar pembelajaran, serta penugasan
(terstruktur dan tugas mandiri tak terstruktur).
Data penilaian autentik digunakan untuk berbagai tujuan seperti menentukan
kelayakan akuntabilitas implementasi kurikulum dan pembelajaran di kelas tertentu.
Data penilaian autentik dapat dianalisis dengan metode kualitatif maupun kuantitatif.
Analisis kualitatif dari penilaian autentik berupa narasi atau deskripsi atas capaian
hasil belajar peserta didik, seperti keunggulan, kelemahan, motivasi, keberanian
berpendapat, dan sebagainya. Analisis kuantitatif dari data penilaian autentik
menerapkan rubrik skor atau daftar cek (checklist) untuk menilai tanggapan relatif
peserta didik relatif terhadap kriteria dalam kisaran terbatas dari empat atau lebih
tingkat kemahiran, seperti sangat mahir, mahir, cukup mahir dan tidak mahir.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola pikir dan struktur kerja KTSP dan Kurikulum 2013?
2. Bagaimana komponen silabus dan RPP sesuai KTSP dan Kurikulum
2013?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui bagaimana pola pikir dan struktur kerja KTSP dan
Kurikulum 2013
2. Memahami bagaimana komponen silabus dan RPP sesuai KTSP dan
Kurikulum 2013?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pola pikir dan struktur kerja KTSP dan Kurikulum 2013


1. Pola Pikir KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. Hal-hal yang perlu dipahami dalam
kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah
sebagai berikut:
a. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan,
potensi dan karakteristik daerah serta sosial budaya masyarakat
setempat dan peserta didik.
b. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka
dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah
supervise dinas pendidikan kabupaten/ kota dan departemen
agama yang bertanggungjawab di bidang pendidikan.
c. Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program
studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh
masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan.
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan
dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian
kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong
sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif
dalam pengembangan kurikulum.
2. Struktur Kerja KTSP
Struktur kerja meliputi beberapa tahap, yaitu :
a. Mekanisme Penyusunan KTSP
1) Pembentukan Tim Kerja
Dalam rangka pengembangan KTSP, setiap satuan
pendidikan perlu membentuk tim pengembang
kurikulum. Terdiri dari guru, kepala sekolah, guru
pembimbing (konselor), komite sekolah dan dalam hal
tertentu melibatkan orang tua atau peserta didik.
2) Penyusunan Draf.
Setelah terbentuk tim pengembang KTSP, selanjutnya
mengembangkan draft KTSP yang lengkap mulai dari
perumusan visi dan misi satuan pendidikan sampai
pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang
siap diaktualisasikan dalam pembelajaran.
3) Revisi dan Finalisasi

3. Pola Pikir Kurikulum 2013


Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan
dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir.
Laporan BSNP tahun 2010 dengan judul Paradigma Pendidikan
Nasional Abad XXI menegaskan bahwa untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dalam menghadapi masa depan perlu dilakukan perubahan
paradigma pembelajaran melalui pergeseran tata cara penyelenggaraan
kegiatan pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas atau lingkungan
sekitar lembaga pendidikan tempat peserta didik menimba ilmu.
Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran sebagai berikut:
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
Jika biasanya yang terjadi adalah guru berbicara dan siswa
mendengar, menyimak, dan menulis, maka sekarang guru
harus lebih banyak mendengarkan siswanya saling berinteraksi,
berargumen, berdebat, dan berkolaborasi. Fungsi guru dari
pengajar berubah dengan sendirinya menjadi fasilitator bagi
siswa-siswanya.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
Jika dahulu mekanisme pembelajaran yang terjadi adalah satu
arah dari guru ke siswa, maka saat ini harus terdapat interaksi
yang cukup antara guru dan siswa dalam berbagai bentuk
komunikasinya. Guru berusaha membuat kelas semenarik
mungkin melalui berbagai pendekatan interaksi yang
dipersiapkan dan dikelola.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
Jika dahulu siswa hanya dapat bertanya pada guru dan berguru
pada buku yang ada di dalam kelas semata, maka sekarang ini
yang bersangkutan dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari
mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh via internet.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
Jika dahulu siswa diminta untuk pasif mendengarkan dan
menyimak baik-baik apa yang disampaikan gurunya agar
mengerti, maka sekarang disarankan agar siswa lebih aktif
dengan cara memberikan berbagai pertanyaan yang ingin
diketahui jawabannya.
e. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim
atau kelompok.
Jika dahulu proses pembelajaran lebih bersifat personal atau
berbasiskan masing-masing individu, maka yang harus
dikembangkan sekarang adalah model pembelajaran yang
mengedepankan kerjasama antar individu, dan banyak lainnya.
4. Struktur Kurikulum 2013
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/ mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi 13
konten/ mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran
dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum merupakan
aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian
beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem
belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester,
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan
jam pelajaran per semester.
a. Struktur Kurikulum SD/MI
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa
belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/ MI kelas I, II, dan
III masing-masing 30, 32, 34; sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI
masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/ MI adalah 35
menit. Struktur Kurikulum SD/ MI adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa
Daerah. = Pembelajaran Tematik Integratif 14 Integrasi Kompetensi
Dasar IPA dan IPS didasarkan pada kedekatan makna dari kontennya
dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas
I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar
IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan kedalam
tema-tema yang ada untuk kelas IV, V dan VI.
b. Struktur Kurikulum SMP/MTS
Dalam struktur kurikulum SMP/ MTs ada penambahan jam belajar
per minggu dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk
masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk
setiap jam belajar di SMP/ MTs tetap yaitu 40 menit. Struktur
Kurikulum SMP/ MTS adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Mata pelajaran seni budaya dapat memuat Bahasa daerah.
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science
dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu.
Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan
kemampuan berfikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS
menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat
kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang
ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan
untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta
pengenalan berbagai keunggulan wilayah Nusantara. Seni Budaya
terdiri atas empat (4) aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan
seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap
satuan pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan
kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan. Prakarya
terdiri atas empat (4) aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan
pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan
setiap satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya
paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan
potensi daerah pada satuan pendidikan.
c. Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK
Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: Kelompok
mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan
Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.Adanya kelompok
mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan
untuk menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/ MA dan SMK/
MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (sembilan) mata pelajaran
dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMA/ MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X,
dan 20 jam per minggu untuk kelas XI dan XII. Kelompok mata
pelajaran peminatan SMK/ MAK masing-masing 24 jam per kelas.
Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/ MA bersifat akademik,
sedangkan untuk SMK/ MAK bersifat vokasional. Struktur ini
menempatkan prinsip bahwa 16 peserta didik adalah subjek dalam
belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan
minatnya
1) Struktur Kurikulum Wajib Pendidikan Menengah
(SMA/MA/SMK/MAK)
Tabel Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kelompok Mata
Pelajaran Wajib
Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-
masing 43 jam belajar per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit
2) Struktur Kurikulum Peminatan Pendidikan Menengah (SMA/MA)
Tabel Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kelompok Mata
Pelajaran Peminatan
Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-
ilmu Alam, Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan
Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan yang
akan 18 dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/ MTs
dan/atau nilai UN SMP/ MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/ MTs dan/atau
hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/ MA dan/atau tes
bakat minat oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/ MA. Pada akhir
minggu ketiga semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan
peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk.
Untuk sekolah yang mampu menyediakan layanan khusus maka setelah akhir
semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya.
Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok Peminatan
Keagamaan.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman
Minat kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran
yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut: Dua mata pelajaran di luar
Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu Kelompok Peminatan
lainnya, dan/atau Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang
lainnya. Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas
Minat dan/atau Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu
berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut: 1) Satu
mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau 2) Mata pelajaran Pendalaman Kelompok
Peminatan yang dipilihnya.
B. Komponen Silaubus dan RPP sesuai KTSP dan Kurikulum 2013
1. Komponen Silabus KTSP
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Silabus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari
beberapa komponen, sebagai berikut:
1) Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Standar kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah kemampuan
yang harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu,
kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa untuk suatu
mat pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus
dimiliki siswa, kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam
dalam suatu mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi terdapat
dalam Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
2) Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata
pelajaran yang harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus
berfungsi untuk mengarahkan guru mengenai target yang harus dicapai
dalam pembelajaran.Misalnya, mampu menyelesaikan diri dengan
lingkungan dan sebagainya.Kompetensi Dasar terdapat dalam Permen
Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
3) Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan
pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar.Hasil
belajar dalam silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan
perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan dengan kegiatan
belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi
standar yang dikaji.Hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan,
keterampilan,maupun sikap.
4) Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar adalah ciri penanda ketercapain kompetensi
dasar.Indikator dalam silabus berfungsi sebagai tanda-tanda yang
menunjukkan terjadinya perubahan perilaku pda diri siswa.Tanda-
tanda ini lebih spesifik dan lebih dapat diamati dalam diri siswa, target
kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai.
5) Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa
sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai
dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan
indikator pencapaian belajar.Secara umum materi pokok dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis,yaitu fakta,konsep,prisip,dan
prosedur.
6) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.Strategi pembelajaran meliputi
kegiatan tatap muka dan non tatap muka (pengalaman belajar).
7) Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai
masing-masing kompetensi dasar.
8) Adanya Penilaian
Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur keberhasilan belajar siswa.
9) Sarana dan Sumber Belajar
Sarana dan sumber belajar adalah sarana dan sumber belajar yang
digunakan dalam proses belajar mengajar.
2. Komponen Silabus 2013
Berdasarkan PERMENDIKBUD Nomor 65 Tahun 2013 komponen-
komponen minimal silabus adalah sebagai berikut:
1) Identitas
Identitas ini berisi identitas mata pelajaran maupun identitas sekolah
2) Kompetensi Inti
Yaitu desskripsi secara kategorial tentang kompetensi pada ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik
pada suatu tingkat atau jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran
3) Kompetensi Dasar
Yaitu kemampuan spesifik yang meliputi aspek sikap, pengetahuan dan ketermpilan
yang terkait muatan atau mata pelajaran; Tema (khusus SD/MI/SLDB/Paket A, dan
tidak terdapat pada jenjang yang lebih tinggi);
4) Materi Pokok
Materi pokok adalah fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip serta prosedur-
proedur yang terkait dan sesuai, kemudian dituliskan melalui wujud butir-butir
sehingga bersesuaian dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
5) Pembelajaran
Merupakan suatu rangkaian aktivitas belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik
dan peserta didik sehingga melaluinya diharapkan akan tercapainya kompetensi yang
diharapkan.
6) Penilaian
Suatu proses tahap pengumpulan hingga pengolahan beragam informasi agar dapat
ditentukan bagaimana pencapaian hasil belajar siswa.
7) Alokasi Waktu
Dimana waktu yang dialokasikan haruslah bersesuaian dengan total atau jumlah jam
pelajaran dalam kurikulum 2013 sekolah yang bersangkutan selama rentang waktu
satu ssemester atau satu tahun.
8) Sumber Belajar
Bahwa untuk pelaksanaan pembelajaran untuk implementasi kurikulum 2013 dapat
bervariasi misalnya dalam bentuk buku,, media cetak (koran dan majalah), dan media
elektronik dan multimedia, atau alam diskitar sebgaai sumber sumber belajar lain
yang relevan

3. Komponen RPP KTSP


Komponen-komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
menurut permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses
terdiri dari :
a. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi : satuan pendidikan, kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah
pertemuan.
b. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/ atau
semester pada suatu mata pelajaran.
c. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
d. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/ atau
diobservasi untuk menunjukan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap,
dan keterampilan.
e. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
f. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indicator
pencapaian kompetensi.
g. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar.
h. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar pembelajaran agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indicator yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi
dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indicator dan
kompetensi yang hendak dicapai pada setiap indicator dan kompetensi
yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan
pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai
kelas 3 SD/MI.
i. Kegiatan pembelajaran, Penilaian hasil belajar dan sumber belajar
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu
pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru :
 menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran
 mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari
 menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai
 menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.

2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi
dan konfirmasi.
3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengakhiri aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan
dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan
refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

4. Komponen RPP Kurikulum 2013


Adapun komponen-komponen RPP sesuai dengan
implementasi kurikulum 2013 / Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
Identitas meliputi: Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Materi Pokok,
Alokasi Waktu
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. . …………………..(KD pada KI-1)
2. …………………..(KD pada KI-2)
3. …………………..(KD pada KI-3)
Indikator: ……………………………………..
4. …………………..(KD pada KI-4)
Indikator: ………………………………………
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
1) ………………………………………………………………………….
2) ………………………………………………………………………….
3) ………………………………………………………………………….
4) ………………………………………………………………………….
b. Kegiatan Inti (…menit)
Sesuaikan sintaks dengan model / pendekatan/metode yang dipilih
1) Mengamati
2) Menanya
3) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan
4) Mengkomunikasikan hasil
c. Penutup (…menit)
1) ………………………………………………………………………..
2) ……………………………………………………………………….
3) ……………………………………………………………………….
4) ………………………………………………………………………
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap / Proyek / Portofolio /
Produk penilaian diri / tes tertulis
2. Bentuk instrumen dan instrument
Isi sesuai (Daftar chek/skala penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar
penilaian sikap/Lembar Observasi/Pertanyaan langsung/Laporan
Pribadi/Kuisioner/ Memilih jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar penilaian
portofolio.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komponen silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan
Kurikulum merupakan tiga elemen penting dalam pengembangan dan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah. Dalam Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan), silabus disusun oleh guru atau tim pengembang kurikulum di sekolah.
Silabus berisi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan metode pembelajaran
yang akan digunakan. RPP, di sisi lain, adalah rencana pengajaran yang
dikembangkan oleh guru untuk setiap pelajaran atau topik yang akan diajarkan. RPP
berisi detail tentang tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, evaluasi, dan
penilaian pembelajaran.
Sedangkan pada Kurikulum 2013, silabus dan RPP dibuat secara terpisah.
Silabus disusun oleh pemerintah dan berisi standar kompetensi, kompetensi dasar,
dan materi pembelajaran. RPP tetap dikembangkan oleh guru dan harus mengacu
pada silabus yang telah disusun oleh pemerintah. Kesimpulannya, Komponen silabus,
RPP, dan kurikulum merupakan tiga elemen penting dalam pengembangan dan
pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013
memiliki perbedaan dalam penyusunan silabus, namun RPP tetap menjadi rencana
pengajaran yang dikembangkan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.

B. Saran
Meskipun penulis mengharapkan kesempurnaan dalam penulisan makalah ini,
namun penulis menyadaari banyaknya kekurangan dalam makalah ini. Maka, penulis
mengharapkan saran yang dapat membangun dari pembaca sekalian agar lebih
baiknya penulisan makalah makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2006). Permendiknas No. 22 Tahun 2006


Standar Isi. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2006). Permendiknas No. 41 Tahun 2007
Standar Proses. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2007). Permendiknas No. 19 Tahun 2007
Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud No. 65 Tahun 2013
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud No. 81A Tahun
2013 Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Sanjaya, W. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Trianto. (2017). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai