Anda di halaman 1dari 27

A.

Latar Belakang

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta
pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem
pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan
menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

Kurikulum menjadi pedoman bagi seorang tenaga pendidik untuk memberikan materi dan ilmu yang
baik terhadap peserta didik, kurikulum juga mempunyai perkembangan dan itulah kenapa pentingnya
peran kurikulum harus di pahami.

B. Tujuan Penulisan

1. Agar sebagai calon pendidik tidak salah dalam menerapkan kurikulum yang berlaku.

2. Agar tahu bagaimana perkembangan kurikulum itu sendiri.

3. Agar tahu apa itu perbedaan antara ktsp dan k13.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah itu KTSP ?

2. Apakah itu K13 ?

3. Apa perbedaan antara KTSP dan K13 ?

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum

Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pendidikan. Kurikulum dapat (paling tidak sedikit) meramalkan hasil pendidikan/pengajaran
yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami
oleh peserta didik.

Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai dengan sepanjang
masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang senantiasa cenderung
berubah.

Menurut Sudjana (1993 : 37) pada umumnya perubahan struktural kurikulum menyangkut komponen
kurikulum yakni:

1. Perubahan dalam tujuan. Perubahan ini didasarkan kepada pandangan hidup masyarakat dan
falsafah bangsa.

2. Perubahan isi dan struktur. Perubahan ini meninjau struktur mata pelajaran -mata pelajaran
yang diberikan kepada siswa termasuk isi dari setiap mata pelajaran.

3. Perubahan strategi kurikulum. Perubahan ini menyangkut pelaksanaan kurikulum itu sendiri
yang meliputi perubahan teori belajar mengajar, perubahan sistem administrasi, bimbingan dan
penyuluhan, perubahan sistem penilaian hasil belajar.

4. Perubahan sarana kurikulum. Perubahan ini menyangkut ketenagaan baik dari segi kualitas dan
kuantititas, juga sarana material berupa perlengkapan sekolah seperti laboraturium, perpustakaan, alat
peraga dan lain-lain.

5. Perubahan dalam sistem evaluasi kurikulum. Perubahan ini menyangkut metode/cara yang
paling tepat untuk mengukur/menilai sejauh mana kurikulum berjalan efektif dan efesien, relevan dan
produktivitas terhadap program pembelajaran sebagai suatu system dari kutikulum.

B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang
diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan
Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas
Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan
pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:

a. Kerangka dasar dan struktur kurikulum,

b. Beban belajar,

c. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan

d. Kalender pendidikan.

1. Tujuan diadakannya KTSP

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam


mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.

b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum


melalui pengambilan keputusan bersama.

c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang
akan dicapai. Mulyasa (2006: 22-23).

KTSP perlu diterapkan pada satuan pendidikan berkaitan dengan tujuh hal berikut :

a. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya.

b. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan
dikembangkan.

c. Pengambilan keputusan lebih baik dilakukan oleh sekolah karena sekolah sendiri yang paling
tahu yang terbaik bagi sekolah tersebut.

d. Keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum dapat


menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat.

e. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikannya masing-masing.

f. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
g. Sekolah dapat merespon aspirasi masyarakatdan lingkungan yang berubah secara cepat serta
mengakomodasikannya dengan KTSP.

Adapun prinsip-prinsip pengembangan KTSP menurut Permendiknas nomor 22 tahun 2006 sebagaimana
dikutip dari Mulyasa (2006: 151-153) adalah sebagai berikut.

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.

b. Beragam dan terpadu.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan.

e. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan relevansi pendidikan tersebut dengan


kebutuhan hidup dan dunia kerja.

f. Menyeluruh dan berkesinambungan.

g. Belajar sepanjang hayat,

h. Seimbang antara kepentingan global, nasional, dan lokal.

2. Komponen KTSP

Secara garis besar, KTSP memiliki enam komponen penting sebagai berikut.

a. Visi dan misi satuan pendidikan

Visi merupakan suatu pandangan atau wawasan yang merupakan representasi dari apa yang diyakini
dan diharapkan dalam suatu organisasi dalam hal ini sekolah pada masa yang akan datang.

b. Tujuan pendidikan satuan pendidikan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan untuk pendidikan menengah adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c. Kalender pendidikan

Kalender pendidikan untuk pengembang kurikulum jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi
peserta didik, dan menyesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki
peserta didik.

d. Struktur muatan KTSP

Struktur muatan KTSP terdiri atas.

1) Mata pelajaran
2) Muatan lokal

3) Kegiatan pengembangan diri

4) Pengaturan beban belajar

5) Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan

6) Pendidikan kecakapan hidup

7) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

e. Silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu,
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.

C. Kurikulum 2013

Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun
penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan
pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.

Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan dan jenjang
pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses (implementasi).
Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten
kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan
bangsa di masa mendatang.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengarahkan peserta didik menjadi:

a. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah;
b. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri;

c. Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi
pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kurikulum ini menekankan tentang pemahaman tentang apa yang dialami peserta didik akan menjadi
hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus
memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi
Lulusan.

Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:

a. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
(KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).

b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran

c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata
pelajaran di kelas tertentu.

d. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan


pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu
mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.

e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik
atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “content-based
curriculum”.

f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
dan memperkaya antar mata pelajaran.

g. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang
memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah
konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan
penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten
yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsungPenilaian hasil
belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan
pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan.
h. kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan
tingkat memuaskan).
2. Di tinjau dari prosesnya

a. Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek kognitif, psikomotor, dan
afektif, sedangkan pada kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar nantinya yang lebih dominan
adalah afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya siswa dalam proses lebih menonjolkan afektif dan
psikomotornya.

b. Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif (intelektual),


psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP 2006 yang pada tahap implemntasinya
cenderung lebih fokus pada aspek kognitifnya.

c. Aspek standar isi. Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang di kurikulum 2013
berkurang. Contoh: untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6 mata pelajaran, tetapi esensi yang
diharapkan dari setiap pembelajaran tetap ada, sehingga cara yang digunakan didalam kurikulum 2013
adalah integrasi beberapa pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini disebut pembelajaran tematik.
Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun dmikian berimbas pada penambahan waktu
belajar. Untuk tingkat sekolah dasar penambhan 4 jam dalam 1 minggu.

d. Standar proses pemebelajaran. Perubahan yang signifikan terjadi pada penedekatan


pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran yang pada awalnya menggunkan pendekatan behaviorisme
dan kognitifisme, sekarang mulai bergeser menuju kedekatan konstrutivisme. Hal ini akan berimbas
pada guru di kelas yang pada awalnya cenderung menggunkan guru sebagai sumber pembelajaran
(teacher-centered leaning), menjadi siswa dan lingkungannya sebagai sumber (student-centered
leaning).

e. Perubahan standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian yang dilakukan cenderung
menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses pembelajaran. Pada kurikulum baru ini,
penilaian akan di proses belajar turut dimasukan. Nantinya akan ada penilaian forfolio terhadap forfolio
terhadap pribadi siswa.

3. Di tinjau dari penilaiannya

a. Kurikulum 2006

Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya :

1) Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetisi sesuai tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional.

2) Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan


pengetahuan.

3) Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya


pendidikan karakter, metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skill,
kewirausahaan), belum terakomodasi didalam kurikulum.

4) Kurikulum belum peka dan tanggapan terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat
lokal, nasional maupun global.

5) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pengajaran yang rinci sehingga
membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat
pada guru.

6) Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis pada kompetensi (proses dan
hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berskala.

7) Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi
tafsir.
b. KTSP 2013

1) Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi, masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis
pengetahuan.

2) Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan berkomunikasi, kemapuan berfikir jernih
dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan kemampuan menjadi warga
negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda.

3) Fenomena sosial yang mengemukakan seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,


plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis ujian, dan kejolak sosial.

4) Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif,
beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan karakter.

4. Di tinjau dari esensialnya

a. Kurikulum 2013

1) Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, pengetahuan, keterampilan)

2) Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang
diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.

3) Bahasa Indonesia sebagai penghela maple lain (sikap dan keterampilan bahasa)

4) Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar, dll.

5) Bermacam jenis konten pembelajaran di ajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross
curriculum atau integrated curriculum ), konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran lainnya.

6) Tematik integratif untuk kelas I – IV SD

7) TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata


pelajaran lain.

8) Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.

9) Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, permintaan, antar minat dan
pendalaman minat.

10) SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar – dasar pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
11) Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), didalamnya terdapat
pengelompokkan peminatan dan pendalaman.

b. KTSP 2006

1) Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu

2) Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri

3) Bahasa Indonesia sejajar dengan maple lain

4) Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda

5) Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum)

6) Tematik untuk kelas I – III SD (belum terintegratif)

7) TIK adalah mata pelajaran sendiri

8) Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan

9) Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI

10) SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi

11) Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian)

E. Pembahasan didalam Kurikulum 2013

Perubahan kurikulum mulai dari Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Atas, dilakukan untuk
menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar para generasi muda mampu bersaing di masa
depan.

Kurikulum baru di SD menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis test
dan portofolio yang saling melengkapi. Di dalam Kurikulum 2013 ada beberapa berubahan ada beberapa
yang berubah dari kurikulum sebelumnya, diantaranya :

1. Pelajaran berbasis tematik

Pada kurikulum sebelumnya, pelaksanaan pelajaran berbasis tematik hanya pada kelas rendah, dan di
kelas tinggi setiap mata pelajaran terkesan berdiri sendiri. Namun, untuk kurikulum 2013 ini anak – anak
SD tidak lagi mempelajari masing – masing mata pelajaran secara terpisah, namun pembelajaran
berbasis tematik integratif yang diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar menygyhkan proses belajar
berdasarkan tema untuk kemudian di kombinasikan dengan mata pelajaran yang ada.

2. Hanya ada 6 mata pelajaran


Pada kurikulum sebelumnya, untuk tingkat Sd ada 10 mata pelajaran yang diajarkan yaitu Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewargaeagaraan, Bhasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan
Keterampilan, Jasmani dan Kesehatan, serta Muatan Lokal dan Pengembangan Diri. Sedangkan, pada
kurikulum baru mata pelajaran untuk anak SD yang semula berjumlah 10mata pelajaran dipadatkan
menjadi 6 mata pelajaran yaitu. Agama, PPkn, Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, serta Seni Budaya.

3. Pramuka menjadi ekskul wajib

Untuk Pramuka sendiri dalam kurikulum 2013 akan menjadi ekskul yang wajib untuk semua jenjang,
termasuk juga di dalamnya jenjang Sekolah Dasar

4. Bahasa Inggris hanya sebagai kegiatan ekskul

Bahas Inggris yang dihapus pada kurikulum 2013 ini telah menjadi polemik. Rencana penghapusan ini
didasari kekhawatiran akan membebani siswa dan memprioritaskan terhadap penguasaan Bahasa
Indonesia. Namun untuk kurikulum 2013 di tingkat SD Bahasa Inggris termasuk dalam kegiatan
ekstrakurikuler bersama dengan Palang Merah, UKS, dan Pramuka.

5. Mapel IPA dan IPS diintegrasikan dengan 6 mapel lain.

Empat mata pelajaran yang dulu berdiri sendiri, yaitu IPA, IPS, muatan lokal dan pengembangan diri,
pada kurikulum 2013 di SD akan diintegrasikan dengan 6 mata pelajaran lainnya. Untuk mata pelajran
IPA akan menjadi materi pembahasaan pelajaran Bahas Indonesia dan Matematika. Mata pelajaran IPS
akan menjadi pembahasan materi Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn). Sedangkan mulok dan pengembangan diri itu kaitannya nanti dengan seni Budaya.

6. Belajar di sekolah lebih lama.

Kurikulum 2013 ini justru membuat lama belajar anak disekolah bertambah. Metode baru pada
kurikulum ini mengharuskan anak-anak untuk ikut aktif dalam pembelajran dan mengobservasi setiap
temanya.

F. Materi IPS yang Diajarkan dalam Kurikulum 2013

Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun
penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan
pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.

Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan dan jenjang
pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses (implementasi).
Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten
kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan
bangsa di masa mendatang.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengarahkan peserta didik menjadi:

a. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.

b. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri.

c. Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi
pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kurikulum ini menekankan tentang pemahaman tentang apa yang dialami peserta didik akan menjadi
hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus
memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi
Lulusan.

Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:

a. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
(KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).

b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.

c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata
pelajaran di kelas tertentu.

Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan


pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu
mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.

d. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau
sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “content-based curriculum”.

e. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
dan memperkaya antar mata pelajaran.

f. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang
memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah
konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan
penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten
yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.

g. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat
memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

a. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata
pelajaran.

b. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan
program pendidikan.

c. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap,
pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata
pelajaran.

d. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta
didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.

e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.

f. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta lingkungannya.

g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan
seni.

h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.

i. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan


peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

j. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan


daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

k. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.

Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:

a. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:


1) Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X

2) Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI

3) Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII

b. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015

c. Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014

d. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya


sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013

e. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan
masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016.

Berikut materi IPS SD yang diajarkan pada kurikulum 2013 pada masing-masing kelas adalah :

1) Pada kurikulum 2013 di kelas I dan II SD mata pelajaran IPS terintegrasi ke dalam mata
pelajaran lain seperti PPKn, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya. Materi IPS yang diajarkan di
kelas I SD lebih mengacu pada pendidikan karakter seperti bagaimana cara menghargai keberagaman
penduduk, budaya, agama dan ras di Indonesia; mengajarkan siswa agar berbudi pekerti yang luhur;
mengajarkan siswa bagaimana cara yang baik dalam kehidupan sosial; serta mengajarkan siswa
bagaimana berperilaku yang baik dan benar.

2) Untuk kelas III SD di beberapa sekolah banyak yang tidak menggunakan kurikulum 2013
sehingga materi IPS yang diajarkan kepada siswa adalah sebagai berikut : mengenal lingkungan sekitar,
membuat denah lingkungan, pentingnya bekerja sama, jenis-jenis pekerjaan, kegiatan jual beli, dan
mengenal uang.

3) Pada kurikulum 2013 di kelas IV SD mata pelajaran IPS terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain
seperti PPKn, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya. Materi IPS yang diajarkan di kelas I SD lebih
mengacu pada pendidikan karakter dengan materi seperti berikut : menghargai kebhinekatunggalikaan
dan keberagaman agama, suku bangsa; menyajikan bentuk-bentuk kepatuhan terhadap kebiasaan, tata
tertib,tradisi, dan adat dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar; mengelompokkan
identitas suku bangsa ( pakaian tradisional, bahasa, pakaian adat, rumah adat, makanan khas, dan
upacara adat), social ekonomi ( pekerjaan orang tua), di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
sekitar; mengetahui keteladanan proklamator kemerdekaan RI melalui pengamatan; menunjukkan
keteladanan tokoh proklamator kemerdekaan RI dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan setempat;
menerima tempat tinggal dan lingkunyannya sebagaibagian NKRI (misal:empati terhadap kehidupan
sekitarnya).

4) Materi IPS yang diajarkan kepada siswa kelas V SD pada kurikulum 2013 adalah menunjukan
prilaku cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia, memahami nilai-nilai kesejarahan kerajaan-
kerajaan pada masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam melalui bacaaan dan pengamatan; melaksanakan
hak dan kewajiban (bidang sosial, ekonomi, budaya, hukum) sebagai warga negara dalam kehidupan
sehari-hari sesuai dengan UUD 1945; memahami keragaman agama, sosial dan budaya dalam bingkai
kebinekaan; Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa dalam kehidupansehari-hari melalui kegiatan
ibadah dankegiatan sekolah; Menyajikan berbagai permasalahan sosial di lingkungan sekitar
(kabupaten/kota, provinsi) melalui gambar, video, atau cerita; Menerima keputusan atas dasar
kesepakatan (musyawarah mufakat) ; Menghargaikebhinnekatunggalikaan produk budaya;Menunjukkan
perilaku cinta tanah airIndonesia dan banggaterhadap produk Indonesia; Mengetahui keanekaragaman
sosial, budaya dan ekonomi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika melalui pengamatan; Meneladani tokoh
(pahlawan) yang berperan dalam perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik
Indonesia.

5) Untuk kelas VI SD di beberapa sekolah banyak yang tidak menggunakan kurikulum 2013
sehingga materi IPS yang diajarkan kepada siswa adalah sebagai berikut : perkembangan sistem
administrasi wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial, benua-benua di dunia, gejala-
gejala alam di Indonesia dan negara-negara tetangga, perananan Indonesia pada era global, serta
kegiatan ekspor impor.

.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai pendapat diatas mengenai pengertian kurikulum, dapat kami simpulkan kurikulum adalah
serangkaian rencana pembelajaran mengenai mata pelajaran , metode pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang di tempuh oleh siswa yang telah di sesuaikan dengan jenjang pendidikan masing
masing.

Dari Kurikulum tahun 1975 sampai Kurikulum 2006 (KTSP) kurikulum yang paling efisien adalah
kurikulum 2006 (KTSP) yang berorientasi pada sistem PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan) karena ditangan gurulah kurikulum ini dapat hidup dan berkembang sebab
pengembangan materi kurikulum akan baik apabila sesuai dengan tingkat perkembangan nalar siswa,
perbedaan perseorangan dan kemampuan daya serap siswa, suasana pembelajaran yang kondusif, serta
sarana dan sumber belajar yang tersedia.

Untuk Kurikulum 2013, IPS di SD diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain seperti B. Indonesia dan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diajarkan secara terpadu sesuai dengan tema yang
dibahas. Intinya, yang dihapuskan adalah nama pelajarannya namun substansi pelajaran IPS tidak ada
satu pun yang dihilangkan.

B. Saran

Perubahan kurikulum dari tahun ke tahun mengalami perkembangan namun Sebagus apapun
rancangan kurikulum tersebut jika pelaksanaannya tidak berjalan dengan semestinya maka keberhasilan
tujuan awal tidak akan dicapai. Oleh karena itu untuk menjalankan Kurikulum 2013 dengan berhasil kita
memerlukan guru yang benar-benar profesional. Sebelum Kurikulum 2013 diaplikasi kita harus mampu
mempersiapkan guru baru untuk menjalankan kurikulum baru tersebut. Para guru diberi sosialisasi dan
pelatihan mengenai kurikulum baru yang akan mereka jalankan. Ketika pemerintah yakin bahwa
gurunya sudah siap maka kurikulum baru pun baru dapat diimplementasikan.
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik Oemar. (2011). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Revyareza,(2013).Perbedaan Kurikulum 2013 dan Ktsp.


[Online].Tersedia:https://revyareza.wordpress.com/2013/11/01/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp-
2006/. [diakses 01 September 2013].

Sardjiyo, dkk. (2007). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sukmadinata Nana Syaodih. (2010). Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

D. Perbedaan Kurikulum 2013 Dan KTSP 2006

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal
1 Ayat (15) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah “Kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.” KTSP merupakan penyempurnaan dari
kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan atau sekolah (Muslich, 2007:17).
Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah
tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang
baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai
perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP :

1. Perbedaan umumnya

No

Kurikulum 2013

KTSP

SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun
2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang
dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013

Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan
SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006

Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan

lebih menekankan pada aspek pengetahuan

di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI

di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III

Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP

Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013

Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK
dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran
terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran

TIK sebagai mata pelajaran

Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.

Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan

Pramuka menjadi ekstrakuler wajib

Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib

Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA

Penjurusan mulai kelas XI

10

BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa

BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa

Kelas :2

Semester :I
No

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Konsep - Konsep Terkait

Konsep Dasar Disiplin Ilmu Sosial

Analisis Relevansi Materi

Karakter yang dikembangkan

1.

1. Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis.

1.1 Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya.

Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga

- Akta kelahiran

- Rapor

- Kartu Pelajar

- Ijazah

- KTP

- SIM

- STNK

- KK

- Foto keluarga

- Video keluarga
Sejarah

1. Penerbit Erlangga

Disiplin, rasa ingin tahu, dan mandiri

1.2 Memanfaatkan dokumen dan benda penting keluarga sebagai sumber cerita.

Manfaat dokumen dan benda penting keluarga sebagai sumber cerita

- Album poto keluarga

- Rapor

- Piala

- Mendali

- Video keluarga

Sejarah

2. Penerbit Erlangga

Mandiri, rasa ingin tau, dan komunikatif

1.3 Menceritakan peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis

Peristiwa penting dalam keluarga

- Album poto keluarga

- Video keluarga

Sejarah

3. Penerbit Erlangga
Peduli sosial, rasa ingin tau, dan mandiri

Kelas :2

Semester : II

No

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Konsep - Konsep Terkait

Konsep Dasar Disiplin Ilmu Sosial

Analisis Relevansi Materi

Karakter yang dikembangkan

2.

1. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga

2.1 Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga


Kedudukan dan peran anggota keluarga

- Kakek

- Nenek

- Ayah

- Ibu

- Kakak perempuan

- Kakak laki-laki

- Adik

- Bibi

- Paman

- Sepupu

Psikologi sosial

1. Penerbit Erlangga

Demokratis, komunikatif, dan peduli sosial

2.2 Menceritakan pengalamanya dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga


Pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga

- Mencari nafkah

- Ibu rumah tangga

- Belajar

Psikologi sosial

2. Penerbit Erlangga

Mandiri, kerja keras dan peduli sosial

2.3 Memberi contoh bentuk-bentuk kerja sama di lingkungan tetangga

Kerja sama di lingkungan tetangga

- Membantu tetangga

- Bergotong royong

- menghormati

- Ronda malam atau siskamling

Sosiologi

3. Penerbit Erlangga

Peduli sosial, komunikatif dan toleransi


Unknown di Oktober 09, 2017

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai