Disusun oleh :
Andre Erlangga
216223044
Puji syukur diucapkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Cirebon, 01 Januari
2023
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.5 Perbedaan Kurikulum 2013 , KTSP 2006 dan Kurikulum Merdeka Belajar
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan
dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat
mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan
pembelajaran secara menyeluruh.
PEMBAHASAN
Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang
sesuai dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan
perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah.
1. Perubahan dalam tujuan. Perubahan ini didasarkan kepada pandangan hidup masyarakat
dan falsafah bangsa.
2. Perubahan isi dan struktur. Perubahan ini meninjau struktur mata pelajaran -mata
pelajaran yang diberikan kepada siswa termasuk isi dari setiap mata pelajaran.
4. Perubahan sarana kurikulum. Perubahan ini menyangkut ketenagaan baik dari segi
kualitas dan kuantititas, juga sarana material berupa perlengkapan sekolah seperti
laboraturium, perpustakaan, alat peraga dan lain-lain.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan
KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan
SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:
2. Beban belajar,
4. Kalender pendidikan.
KTSP perlu diterapkan pada satuan pendidikan berkaitan dengan tujuh hal berikut :
1. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya.
3. Pengambilan keputusan lebih baik dilakukan oleh sekolah karena sekolah sendiri yang
paling tahu yang terbaik bagi sekolah tersebut.
4. Keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum dapat
menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat.
6. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
7. Sekolah dapat merespon aspirasi masyarakatdan lingkungan yang berubah secara cepat
serta mengakomodasikannya dengan KTSP.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.
2. Komponen KTSP
Secara garis besar, KTSP memiliki enam komponen penting sebagai berikut.
Visi merupakan suatu pandangan atau wawasan yang merupakan representasi dari apa
yang diyakini dan diharapkan dalam suatu organisasi dalam hal ini sekolah pada masa
yang akan datang.
3. Kalender pendidikan
Kalender pendidikan untuk pengembang kurikulum jam belajar efektif untuk
pembentukan kompetensi peserta didik, dan menyesuaikan dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik.
1) Mata pelajaran
2) Muatan lokal
5. Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan
tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen,
proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran
serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.
1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah;
2. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri;
Kurikulum ini menekankan tentang pemahaman tentang apa yang dialami peserta
didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena
itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi
dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
1. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi
Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu
mata pelajaran di kelas tertentu.
1. Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek kognitif,
psikomotor, dan afektif, sedangkan pada kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar
nantinya yang lebih dominan adalah afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya siswa
dalam proses lebih menonjolkan afektif dan psikomotornya.
3. Aspek standar isi. Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang di kurikulum
2013 berkurang. Contoh: untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6 mata pelajaran,
tetapi esensi yang diharapkan dari setiap pembelajaran tetap ada, sehingga cara yang
digunakan didalam kurikulum 2013 adalah integrasi beberapa pelajaran ke pelajaran lain.
Integrasi ini disebut pembelajaran tematik. Pengurangan jumlah pelajaran pada
kurikulum 2013 namun dmikian berimbas pada penambahan waktu belajar. Untuk tingkat
sekolah dasar penambhan 4 jam dalam 1 minggu.
5. Perubahan standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian yang dilakukan
cenderung menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses pembelajaran.
Pada kurikulum baru ini, penilaian akan di proses belajar turut dimasukan. Nantinya akan
ada penilaian forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi siswa.
A. Kurikulum 2006
4) Kurikulum belum peka dan tanggapan terhadap perubahan sosial yang terjadi pada
tingkat lokal, nasional maupun global.
7) Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
menimbulkan multi tafsir.
B. KTSP 2013
1) Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi,
masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan
teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
4) Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada
aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan karakter.
a. Kurikulum 2013
2) Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar
yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.
3) Bahasa Indonesia sebagai penghela maple lain (sikap dan keterampilan bahasa)
4) Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dll.
5) Bermacam jenis konten pembelajaran di ajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross
curriculum atau integrated curriculum ), konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan
dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya.
9) Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, permintaan, antar minat dan
pendalaman minat.
10) SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar – dasar
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
11) Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), didalamnya terdapat
pengelompokkan peminatan dan pendalaman.
b. KTSP 2006
2) Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Perubahan kurikulum mulai dari Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Atas,
dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar para generasi muda
mampu bersaing di masa depan.
Pada kurikulum sebelumnya, untuk tingkat Sd ada 10 mata pelajaran yang diajarkan
yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewargaeagaraan, Bhasa Indonesia, Matematika,
IPA, IPS, Seni Budaya dan Keterampilan, Jasmani dan Kesehatan, serta Muatan Lokal
dan Pengembangan Diri. Sedangkan, pada kurikulum baru mata pelajaran untuk anak SD
yang semula berjumlah 10mata pelajaran dipadatkan menjadi 6 mata pelajaran yaitu.
Agama, PPkn, Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta
Seni Budaya.
Untuk Pramuka sendiri dalam kurikulum 2013 akan menjadi ekskul yang wajib
untuk semua jenjang, termasuk juga di dalamnya jenjang Sekolah Dasar
Bahas Inggris yang dihapus pada kurikulum 2013 ini telah menjadi polemik.
Rencana penghapusan ini didasari kekhawatiran akan membebani siswa dan
memprioritaskan terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Namun untuk kurikulum 2013
di tingkat SD Bahasa Inggris termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler bersama dengan
Palang Merah, UKS, dan Pramuka.
Kurikulum 2013 ini justru membuat lama belajar anak disekolah bertambah.
Metode baru pada kurikulum ini mengharuskan anak-anak untuk ikut aktif dalam
pembelajran dan mengobservasi setiap temanya.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen,
proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran
serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.
a. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah.
b. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri.
Kurikulum ini menekankan tentang pemahaman tentang apa yang dialami peserta
didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena
itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi
dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
a. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar
(KD).
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik,
dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh
banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian
utama kurikulum.
g. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan
hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan
kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat
dijadikan tingkat memuaskan).
a. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata
pelajaran.
3) Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII
c. Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014
Berikut materi IPS SD yang diajarkan pada kurikulum 2013 pada masing-masing kelas
adalah :
1) Pada kurikulum 2013 di kelas I dan II SD mata pelajaran IPS terintegrasi ke dalam
mata pelajaran lain seperti PPKn, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya. Materi
IPS yang diajarkan di kelas I SD lebih mengacu pada pendidikan karakter seperti
bagaimana cara menghargai keberagaman penduduk, budaya, agama dan ras di Indonesia;
mengajarkan siswa agar berbudi pekerti yang luhur; mengajarkan siswa bagaimana cara
yang baik dalam kehidupan sosial; serta mengajarkan siswa bagaimana berperilaku yang
baik dan benar.
2) Untuk kelas III SD di beberapa sekolah banyak yang tidak menggunakan kurikulum
2013 sehingga materi IPS yang diajarkan kepada siswa adalah sebagai berikut : mengenal
lingkungan sekitar, membuat denah lingkungan, pentingnya bekerja sama, jenis-jenis
pekerjaan, kegiatan jual beli, dan mengenal uang.
3) Pada kurikulum 2013 di kelas IV SD mata pelajaran IPS terintegrasi ke dalam mata
pelajaran lain seperti PPKn, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya. Materi IPS
yang diajarkan di kelas I SD lebih mengacu pada pendidikan karakter dengan materi
seperti berikut : menghargai kebhinekatunggalikaan dan keberagaman agama, suku
bangsa; menyajikan bentuk-bentuk kepatuhan terhadap kebiasaan, tata tertib,tradisi, dan
adat dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar; mengelompokkan
identitas suku bangsa ( pakaian tradisional, bahasa, pakaian adat, rumah adat, makanan
khas, dan upacara adat), social ekonomi ( pekerjaan orang tua), di lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat sekitar; mengetahui keteladanan proklamator kemerdekaan RI
melalui pengamatan; menunjukkan keteladanan tokoh proklamator kemerdekaan RI
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan setempat; menerima tempat tinggal dan
lingkunyannya sebagaibagian NKRI (misal:empati terhadap kehidupan sekitarnya).
4) Materi IPS yang diajarkan kepada siswa kelas V SD pada kurikulum 2013 adalah
menunjukan prilaku cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia, memahami nilai-
nilai kesejarahan kerajaan-kerajaan pada masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam melalui
bacaaan dan pengamatan; melaksanakan hak dan kewajiban (bidang sosial, ekonomi,
budaya, hukum) sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan UUD
1945; memahami keragaman agama, sosial dan budaya dalam bingkai
kebinekaan; Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa dalam kehidupansehari-
hari melalui
kegiatan ibadah dankegiatan sekolah; Menyajikan berbagai permasalahan sosial di lingk
ungan sekitar (kabupaten/kota,
provinsi) melalui gambar, video, atau cerita; Menerima keputusan atas dasar
kesepakatan (musyawarah mufakat)
; Menghargaikebhinnekatunggalikaan produk budaya;Menunjukkan perilaku cinta tanah
airIndonesia dan banggaterhadap produk Indonesia;
Mengetahui keanekaragaman sosial, budaya dan ekonomi dalam bingkai Bhinneka Tun
ggal Ika melalui pengamatan; Meneladani tokoh (pahlawan) yang berperan dalam
perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia.
Bila Anda masih ingat proses peralihan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004
(KBK), sebetulnya tantangan di era sekarang pun masih sama. KBK dibuat dengan tujuan
agar SDM siswa mampu bersaing dalam era globalisasi industri. Pemerintah
menganggarkan ratusan triliun APBN dengan fokus pembangunan infrastruktur IT di
sekolah-sekolah. Pada rentang tahun 2004 dan 2006 pulalah sekolah wajib
menyelenggarakan mata pelajaran komputer. ada tahun 2020 ini dunia dihadapkan
dengan tantangan baru, yakni industri 4.0. Kita telah masuk ke era baru industri yang
biasa disebut dengan data technology. Pada titik ini, hampir semua aspek kehidupan akan
bergantung pada teknologi, khususnya machine learning, AI, dan robot. Sebenarnya apa
itu merdeka belajar dan bagaimana konsep tersebut bisa efektif dalam sistem pendidikan
4.0 yang akan segera diterapkan di semua level pendidikan? Berikut pembahasannya:
Konsep merdeka belajar sangatlah berbeda dengan kurikulum yang pernah ada
dan digunakan oleh pendidikan formal di Indonesia. Konsep pendidikan baru ini sangat
memperhitungkan kemampuan dan keunikan kognitif individu para siswa. Berikut garis
besar konsepnya:
Perbedaan konsep pendidikan baru ini dengan kurikulum yang digunakan sebelumnya
adalah, siswa diharapkan mampu menunjukkan kemampuan minimum dalam hal
“literasi” dan “numerik.”Fokusnya bukanlah sebanyak apa siswa mampu mendapatkan
nilai melalui penugasan dari guru, tetapi bagaimana siswa mampu berpikir secara kritis
menggunakan kemampuan kognitifnya. Dalam bidang literasi misalnya, bila pada
kurikulum sebelum-sebelumnya siswa lebih banyak diharapkan menghafal dan
menerapkan materi yang mereka baca, dalam konsep asesmen kompetensi, siswa
diharapkan bisa berpikir logis untuk mengabstraksi maksud dan tujuan dari materi.
Begitu juga dalam hal “numerik” atau pada pelajaran sains seperti fisika, kimia,
khususnya matematika. Siswa tidak boleh hanya menghafal formula atau rumus, tetapi
juga menemukan konsep dasarnya, sehingga mereka bisa menerapkannya untuk
penyelesaian masalah yang lebih luas.
Survei karakter
Satu hal paling menarik dalam konsep “merdeka belajar” ini adalah adanya perluasan
penilaian hasil belajar siswa yang tadinya hanya dari nilai ujian nasional, menjadi
penugasan dan portofolio.Kedepannya siswa akan diberikan ruang untuk bisa
mengembangkan diri mereka sesuai minat dan bakat. Dengan cara ini, stigma siswa pintar
dan bodoh diharapkan bisa segera dihilangkan. Sebab, manusia memiliki bakat alami
yang berbeda-beda, dan tidak bisa ditentukan dengan tes formal.
Merdeka belajar juga dapat diartikan keadilan terhadap akses pendidikan yang setara bagi
seluruh siswa di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan afirmasi dan
pemberian kuota khusus bagi siswa yang tinggal di daerah 3T. Industri 4.0 adalah momen
penting dalam pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebab, pada tahun 2030 nanti
akan menjadi puncak dari bonus demografi Indonesia dengan 64% penduduk adalah
angkatan kerja.
Kesiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia akan sangat menentukan keberhasilan
kita dalam menghadapi persaingan di industri 4.0. Khususnya di daerah 3T yang masih
memiliki tingkat kelahiran yang sangat tinggi.
A. Kesimpulan
Dari Kurikulum tahun 1975 sampai Kurikulum 2006 (KTSP) kurikulum yang
paling efisien adalah kurikulum 2006 (KTSP) yang berorientasi pada sistem PAKEM
(Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) karena ditangan gurulah
kurikulum ini dapat hidup dan berkembang sebab pengembangan materi kurikulum akan
baik apabila sesuai dengan tingkat perkembangan nalar siswa, perbedaan perseorangan
dan kemampuan daya serap siswa, suasana pembelajaran yang kondusif, serta sarana dan
sumber belajar yang tersedia.
Untuk Kurikulum 2013, IPS di SD diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain
seperti B. Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diajarkan
secara terpadu sesuai dengan tema yang dibahas. Intinya, yang dihapuskan adalah nama
pelajarannya namun substansi pelajaran IPS tidak ada satu pun yang dihilangkan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik Oemar. (2011). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Remaja Rosdakarya