Etnomatematika
Lapet adalah salah satu kue tradisional Batak yang terbuat dari
olahan tepung beras, parutan kelapa, lalu dicampur
menggunakan gula arena tau gula merah. Lapet tersebut
dibungkus menggunakan daun pisang denga cara dilipat-lipat
sehingga berbentuk limas segi empat kemudian dimasak
dengan cara dikukus. Kue ini sering disajikan pada upacara
adat suku Batak.
Nama Kue Bentuk Geometri Konsep Matematis
1. Mengidentifikasi
bentuk/bangun limas segi
empat
2. Menghitung luas
permukaan
3. Menghitung volume
2. Kue Gadong
1. Mengidentifikasi bentuk
bola
2. Menghitung luas
permukaan bola
3. Menghitung volume bola
3. Ombus-Ombus
1. Mengidentifikasi bentuk
bola
2. Menghitung luas
permukaan bola
3. Menghitung volume bola
4. Dolung-dolung
1. Mengidentifikasi bentuk
bola
2. Menghitung luas
permukaan bola
3. Menghitung volume bola
5. Cimpa
Cimpa merupakan kue tradisional Batak Karo yang terkenal
dengan rasa manis dan gurih. Cimpa terdiri dari beberapa jenis,
yaitu cimpa unung-unung, cimpa tuang, cimpa bohan, dan cimpa
matah. Cimpa unung-unung terdiri dari beras ketan, gula merah,
dan isi parutan kelapa lalu dibungkus dengan daun singkur yang
sangat kaya di daerah suku Batak Karo.
Bentuk cimpa unung-unung berbentuk limas segitiga. Cimpa
tuang dibentuk seperti pan cake yang berbentuk bulat pipih,
cimpa matah hanya dicampurkan tanpa perlu dimasak, dan cimpa
bohan yang dimasak menggunakan bambu sehingga bentuknya
seperti tabung.
Nama Kue Bentuk Geometri Konsep Matematis
1. Mengidentifikasi bentuk
limas segitiga
2. Menghitung luas
permukaan
limas segitiga
3. Menghitung volume limas
segitiga
Nama Kue Bentuk Geometri Konsep Matematis
1. Mengidentifikasi bentuk
tabung
2. Menghitung luas
permukaan tabung
3. Menghitung volume
tabung
Nama Kue Bentuk Geometri Konsep Matematis
1. Mengidentifikasi bentuk
tabung
2. Menghitung luas
permukaan tabung
3. Menghitung volume
tabung
6. Labar
Candi Bungsu terletak di arah sudut, sekitar 4,80 m arah Barat Candi
Mahligai. Bangunan candi ini ditopang oleh tiga (3) kaki pada
bangunan sisi Utara, dan satu (1) kaki pada bangunan sisi Selatan.
Bangunan di atas kaki kaki ini dibagi menjadi dua (2) bangunan
berdasarkan jenis bahan yang digunakan, yaitu bangunan berbahan
bata dan bangunan berbahan batu pasir.
4. Candi Palangka
Candi Palangka merupakan bangunan kaki tanpa badan atas.
Letaknya sekitar 4 m di Timur Candi Mahligai. Seluruh bangunan
dibuat dari bata, berbentuk bujursangkar dengan tambahan sayap
tangga naik berukuran 2,28 m.
5. Pagar Keliling
Pagar keIiIing kompIeks percandian Muara Takus terbuat dari susunan baIok-
baIok batu pasir (sandstone). Denah pagar berbentuk bujur sangkar dengan
ukuran 74 x 74 m. Pemugaran teIah diIakukan, tetapi beIum mampu
mengembaIikan kondisi pagar seperti semuIa. Bagian Utara pagar dahuIunya
berfungsi sebagai pintu gerbang Saat ini yang tertinggaI hanyaIah pondasinya.
Dari hasil wawancara, pembangunan pagar keliling ini memiliki 2 makna dilihat
dari sifat keagamaannya. Pertama dari sudut pandang agama hindu, pagar
keliling ini bermakna pembatas kasta. Dalam agama hindu terdapat 4 kasta yaitu
Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Akan tetapi masih ada keberadaan kasta
lain yang dipandang sebelah mata. Ini dibuktikan dengan adanya bangunan
artefak kuno lain yang berada diluar pelataran pagar keliling di kompleks
percandian Muara Takus yang masih belum teridentifikasi. Kedua dari sudut
pandang agama buddhis, pagar keliling ini murni dipandang sebagai pelindung
bangunan yang terdapat didalamnya.
Pagar keliling pembatas
}
PemodeIan geometri 3) 𝑚 A+𝑚 B = 180°
pada kaki Candi Tuo ∠
∠ ∠
𝑚 B+𝑚 D = 180°
∠
𝑚 D+𝑚 C = 180°
(Sudut daIam
Sepihak)
∠ ∠
𝑚 C+𝑚 A = 180
Susunan bata kuno pada Konsep trapesium pada susunan
undakan Candi MahIigai batu kuno undakan Candi MahIigai
Berdasarkan anaIisis pada Gambar 10, maka
dapat disimpuIkan bahwa terdapat konsep
trapesium pada susunan bata kuno tersebut.
Adapun sifat-sifat trapesium yang dapat
ditemukan pada pemodeIan susunan bata kuno
sesuai pada Gambar yaitu sebagai berikut.
1) AB// CD (sepasang sisi)
PemodeIan geometri pada
susunan bata kuno undakan ∠∠ ∠∠ ∠ ∠∠ ∠
2) 𝑚 A+𝑚 D = 180°, 𝑚 B+𝑚 C = 180°
3) 𝑚 A +𝑚 B +𝑚 C +𝑚 D = 360°
candi MahIigai
Berdasarkan anaIisis pemodeIan pada Gambar
maka dapat disimpuIkan bahwa terdapat
konsep segiempat tak beraturan pada susunan
Susunan bata pada bata kuno tersebut.
tangga Candi Tuo
Adapun sifat-sifat segiempat tak beraturan
yang dapat ditemukan pada pemodeIan susunan
bata kuno sesuai pada Gambar yaitu sebagai
berikut.
≠ ≠ ≠
1) AB BC CD AD
∠ ≠ ∠ ≠ ∠ ≠ ∠
2) 𝑚 A 𝑚 𝐵 𝑚 𝐶 𝑚 D
PermodeIan geometri susunan
batu kuno tangga candi Tuo
PemodeIan geometri susunan bata
Susunan bata pada tangga kuno pada tangga Candi Bungsu
Candi Bungsu
Berdasarkan anaIisis pemodeIan pada Gambar , maka dapat disimpuIkan
bahwa terdapat konsep segitiga siku-siku pada susunan bata kuno tersebut.
Adapun sifat-sifat segitiga siku-siku yang dapat ditemukan pada pemodeIan
susunan bata kuno sesuai pada Gambar yaitu sebagai berikut.
∠⊥
1) AB BC
∠ ∠
2) 𝑚 B = 90°, 𝑚 A+𝑚 C = 90°
3) Teorema Phytagoras : c^2 = a^2 + b^2
Bentuk Iingkaran pada Candi Muaro Takus