Anda di halaman 1dari 6

JURNAL BELAJAR I

PENGEMBANGAN DESAIN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI


Nama : Granitha Chandika Komsi
Nim : 170341864554
Off :C
Tanggal Pertemuan : 05 September 2017
Topik : KBK, KTSP dan Kurikulum 2013 serta Standar Nasional Pendidikan

Konsep yang dipelajari

Konsep yang dipelajari pada tanggal 05 September 2017 mata kuliah Pengembangan
Desain dan Strategi Pembelajaran Biologi ialah membahas tentang KBK, KTSP dan Kurikulum
2013 serta Standar Nasional Pendidikan.
1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
KBK berorientasi pada pendekatan konstruktivisme dan pembelajaran tuntas, KBK
menekankan pada eksplorasi kemampuan dan potensi peserta didik secara optimal,
mengkonstruk apa yang dipelajarai dan mengupayakan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun ciri-ciri KBK ialah menekankan pada ketercapaian potensi siswa ,berorientasi pada pada
hasil belajar siswa dan keberagaman, penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi, sumber belajar tidak hanya guru tetapi juga sumber
belajar yang lainnya yang memenuhi unsur edukasi, penilaian menekankan pada proses dan hasil
dalam upaya penguasaan atau ketercapaian suatu kompetensi. KBK memiliki empat komponen
dasar, yaitu 1) Kurikulum dan Hasil Belajar, 2) Penilaian Berbasis Kelas, 3) Kegiatan Belajar
Mengajar, dan 4) Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Tujuan tertentu
ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah. Adapun prinsip KTSP ialah: (1) Berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2) Beragam dan
terpadu, (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (4)
Kurikulum dikembangakan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
yang berkembang secara dinamis, (5) Relevan dengan kebutuhan kehidupan, (6) Menyeluruh dan
berkesinambungan, (7) Belajar sepanjang hayat dan lainnya
3. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan di Indonesia.
Kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan
Kurikulum 2006 yang biasanya dikenal dengan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan). Kurikulum 2013 dikembangkan karena adanya beberapa isu-isu penting yang
menjadi dasar pertimbangan pemerintah, yakni tantangan internal dan tantangan eksternal. 1)
Tantangan Internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. 2) Tantangan Eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi
dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Adapun tujuan kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif \,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontrubusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
4. Standar Nasional Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2013 bab 1 pasal 1 ayat 1 adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan itu
sendiri terdiri dari 8 poin yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh penyelenggara dan/atau satuan
pendidikan yang ada di Indonesia. 1) Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Setiap
jenjang pendidikan memiliki kompetensi dasar yang berbeda. 2) Standar isi adalah ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 3) Standar proses adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. 4) Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan adalah kriteria mengenai pendidikan prajabatan dan kelayakan maupun mental,
serta pendidikan dalam jabatan. 5) Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria mengenai ruang
belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat
bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 6)
Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar
tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. 7) Standar Pembiayaan adalah
kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama
satu tahun. 8) Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik.

Permasalahan & Pemecahannya :

1. Apakah perbedaan standar kompetensi lulusan pada KBK dan Kurikulum 2013?
Jawab : Standar Kompetensi Lulusan pada KBK menekankan pada ketercapaian
kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal. Sedangakan, pada Kurikulum
2013 menggunakan pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan yang meliputi kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

2. Bagaimanakah implementasi prinsip Kurikulum 2013 secara maksimal pada daerah-


daerah tertinggal?
Jawab : Implementasi Kurikulum 2013 perlu perhatian yang serius oleh pemerintah
khususnya untuk daerah-daerah terpencil dengan cara sebagai pendidik guru di tuntut
untuk lebih kreatif untuk mendukung pembelajaran, sehingga pembelajaran tetep dapat
berjalan dengan baik walau mungkin belum semaksimal di perkotaan yang terpenuhi
dengan adanya fasilitas yang mendukung pembelajaran karena tidak dipungkiri terkadang
adanya daerah yang memang sulit untuk di gapai secara detail oleh pemerintah. Pelatihan
diberikan entah bagi guru mata pelajaran oleh Instruktur Nasional (IN) yang telah
dibekali khusus melalui uji kelayakan maupun bagi kepala sekolah selain pengawas.
Tidak hanya sampai di situ akan tetapi pendampingan juga dilakukan selama pelatihan
berlangsung bahkan sampai ke daerah-daerah oleh widyaiswara dari Lembaga Penjamin
Mutu Pendidikan (LPMP).
3. Kurikulum manakah yang paling efektif antara KBK, KTSP dan Kurikulum 2013?
Jawab : Dalam perubahan kurikulum tentu banyak pertimbangan yang di lakukan oleh
kementrian pendidikan untuk diterapkan di Indonesia sehingga dapat tercapainya tujuan
pendidikan yaitu Kurikulm 2013 karena kurilum ini merupakan kurikulum yang paling
tepat untuk kebutuhan pendidikan masa sekarang dan masa yang akan datang untuk
menghadapi era globalisasi yang terus berkembang. Kurikum 2013 sudah mengacu
kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
4. Bagaimanakah seorang guru dapat melakukan penilaian afektif pada Kurikulum 2013
mengingat instrument penilaian yang sulit dan dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan
pembelajaran?
Jawab : penilaian pada ranah Sikap berdasarkan permendikbud nomer 104 tahun 2014
diambil dari nilai modus. Nilai modus adalah nilai yang sering muncul yang diperoleh
oleh siswa. Misalnya: seorang siswa mendapatkan nilai sikap: C K B B SB, maka nilai
yang diperoleh siswa adalah B, karena nilai yang sering muncul (modus) adalah
B.Bentuk laporan hasil penilaian oleh pendidik meliputi: 1. Nilai dan deskripsi
pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan serta keterampilan
termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu,2. Deskripsi sikap diberikan untuk
hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dan 3. Penilaian oleh masing-
masing pendidik secara keseluruhan dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik
dalam bentuk Laporan Hasil Belajar Peserta Didik. Penilaian pada Kurikulum 2013
memang lebih sulit dibandingkan pada kurikulum sebelumnya. Namun hal ini berdampak
positif bagi tenaga pendidik (guru) karena menjadi lebih mandiri.

Elemen Menarik
1. Kurikulum di Indonesia terus berkembang dan mengalami perubahan disesuaikan dengan
kebutuhan pendidikan masa sekarang dan masa yang akan datang untuk menghadapi
tantangan global namun tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
2. Salah satu prinsip pada kurikulum 2013 mengacu pada pembelajaran berbasis
mengembangkan potensi kearifan lokal masing-masing wilayah.
3. Pada daerah-daerah terpencil Kurikulum 2013 masih belum bisa menerapkan dikarnakan
keterkaitan lokasi yang masih sulit di gapai.

Refleksi Diri
Umum :
Pada perkuliahan tanggal 05 September 2017 perkuliahan diterapkan salah satu model
pembelajaran kooperatif yaitu tipe STAD. Masing-masing kelompok membuat peta
konsep dari materi yang telah dibagikan. Kelompok kami mendapatkan materi mengenai
konsep dan prinsip KBK. Setelah pembuatan peta konsep masing-masing kelompok
mempresentasikannya dan membuka kesempatan untuk melakukan diskusi. Diskusi
membahas berbagai hal dan fenomena mengenai kurikulum yang terjadi di lapangan
karena ada beberapa teman-teman yang sudah berpengalaman mengajar disekolah. Dari
diskusi ini Ibu Endah memberikan beberapa penguatan seperti penerapan kurikulum 2013
yang belum maksimal dibeberapa daerah terpencil dan mengenai kemampuan guru untuk
menerapkan kurikulum 2013 dengan cara pelatihan yang diadakan oleh pemerintah pusat,
setelah pelatihan ini diharapkan guru tersebut dapat menjadi guru model di daerahnya
masing-masing.
Khusus :
Pada perkuliahan ini saya senang karena menjadi lebih banyak mengetahui mengenai
kurikulum di Indonesia sehingga apabila nanti saya menjadi seorang pendidik ilmu ini
akan sangat berguna nantinya. Pada diskusi pertemuan ini pertanyaan- pertanyaan sudah
terjawab dengan baik.
KRITERIA PENILAIAN JURNAL BELAJAR
MATAKULIAH PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BIOLOGI
SEMESTER GASAL2017-2018

Skor
No. Elemen Penilaian
Maks
Diri Teman Dosen
I. Identitas
1 Nama dicantumkan 5 5 5
2 Identitas waktu dan tema perkuliahan 5 5 5
3 Konsep yang dipelajari dicantumkan 5 5 5
II. Sistematika
4 Jurnal terorganisasi dengan baik dan lengkap 10 9 8
III. Isi Jurnal
5 Mengeksplorasi konsep penting yang telah dipahami 15 13 14
6 Mengemukakan secara rinci konsep yang belumdipahami
disertai upaya menemukan pemahaman konsep tersebut 15 13 15

7 Mengidentifikasi permasalahan beserta pemecahannya


(minimal 5 permasalahan) 15 15 13

IV. Refleksi Diri


8 Jurnal menunjukkan bahwa mahasiswa dapat melihat
dirinya sendiri sebagai pembelajar, menemukan dan
15 15 14
menyelesaikanmasalah serta bekerja untuk meningkatkan
kebiasaan belajarnya.
9 Mengemukakan upaya yang akan dilakukan untuk
10 10 9
meningkatkan pemahaman dan keterampilan.
V. Lain-Lain
10 Ketepatan pengumpulan jurnal 5 5 5

Jumlah Skor Maksimal 100 95 94

Malang, 11 September 2017


Penilai

Ni Luh Putu Emayanti

Anda mungkin juga menyukai