Anda di halaman 1dari 117

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Rasional
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun pelajaran 2013/2014
memenuhi kedua dimensi tersebut. Pada tahun pelajaran 2019/2020 kurikulum 2013
mengalami revisi yang disebut dengan kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018,
dimana yang mengalami perubahan adalah sistem penilaian yang sebelumnya
menggunakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan nomor 66 tahun 2013
dan nomor 104 tahun 2014 tidak berlaku dan digantikan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayan nomor 23 tahun 2016.
Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan.
Kualitas Kurikulum menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah
keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang
terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran
untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak bagi
peserta didik dan diatur oleh sekolah.Pengalaman belajar harus teprogram dan
berpusat pada peserta didik “student is the central focus of the curriculum”.
Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai pengalaman dan aktivitas
pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik.
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) berisi seperangkat
program pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnya Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), kompetensi dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan pelajaran serta
cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 1


pembelajaran. Definisi ini menunjukkan bahwa setiap satuan pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) membutuhkan
kurikulum implementatif yang relevan dan cocok dengan kebutuhan peserta didik
dan seluruh stakeholders serta siap diimplementasikan oleh SMK/MAK guna
memberi pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi peserta didik.
Kurikulum dikembangkan untuk memberi solusi tantangan internal dan
eksternal. Tantangan internal yang mendasar adalah: Indonesia merupakan negara
kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah sekitar 17.500.
Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk tahun 2010 berjumlah lebih
dari 238 juta jiwa. Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia
antara lain keragaman geografis, keragaman demografis, keragaman potensi sumber
daya daerah, keragaman latar belakang dan kondisi sosial budaya, keragaman
potensi SMK/MAK, keragaman ketersediaan sarana dan prasarana di
SMK/MAK,dan berbagai keragaman lainnya yang ada di setiap daerah. Keragaman
tersebut selanjutnya melahirkan perbedaan jenis kebutuhan, tingkat kebutuhan,
tingkat kesiapan, peluang dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah
dan antar SMK/MAK. Keragaman tersebut harus diadaptasi dalam rangka
peningkatan relevansi mutu PMK sebagai upaya mencerdaskan dan meningkatkan
kesejahteraan kehidupan masyarakat di setiap daerah.
Teori kurikulum menjelaskan bahwa keberhasilan suatu kurikulum
merupakan proses yang panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep
ideal tentang pendidikan, sarana dan prasarana dan tata kelola pelaksanaan
kurikulum, termasuk pembelajaran dan penilaian pembelajaran (Anita Lie, 2012).
Atas dasar itu, dalam mempercepat memahaman dan keterampilan dalam
mengimplementasikan kurikulum tersebut dan untuk memelihara serta
meningkatkan kesinambungan pemahaman dan implementasi kurikulum 2013 revisi
di masing-masing satuan pendidikan. Semua sekolah negeri maupun swasta mulai
tahun pelajaran 2017 – 2018 di wilayah kabupaten Gresik diwajibkan menerapkan
kurikulum 2013 revisi.
Dalam penerapan kurikulum 2013 revisi dikembangkan berdasarkan
beberapa faktor yaitu tantangan internal, tantangan eksternal, penyempurnaan pola
pikir, penguatan tata kelola kurikulum dan penguatan materi.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 2


a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah
penduduk Indonesia usia produktif (usia 15 - 64 tahun) lebih banyak dari usia
tidak produktif (anak-anak berusia 0 - 14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun
ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada
tahun 2020 - 2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan
besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya
manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi
dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup
masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri
dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization
(WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-
Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang
pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for
International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan
bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 3


laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam
kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 revisi dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap
materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik – masyarakat -
lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta
didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif - mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains)
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum
sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan kurikulum 2013 revisi untuk sekolah

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 4


diubah sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Oleh karena
itu dalam kurikulum 2013 revisi dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif;
2) penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.

e. Karakteristik Kurikulum 2013


Karakteristik kurikulum 2013 adalah penguatan materi dilakukan dengan
cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
Penguatan materi dapat dilakukan dengan menambahkan kompetensi yang
disesuaikan dengan kebutuhan daerah atau kompetensi yang dipersyaratkan oleh
dunia usaha dan dunia industri.

2. Kondisi Nyata Berdasarkan Hasil Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP)


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Driyorejo memiliki tenaga
pendidik yang terdiri dari tenaga pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai
guru tetap, tenaga pendidik tidak tetap (guru tidak tetap/GTT) yang mendapatkan
surat tugas dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik dan juga terdapat tenaga
pendidik dari kalangan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) sebagai guru tamu di
SMK Negeri 1 Driyorejo. Guru tamu ini dimaksudkan untuk menjembatani
kesenjangan perkembangan yang ada antara dunia pendidikan dan dunia usaha/dunia
industri. Matrik data tenaga pendidik di SMK Negeri 1 Driyorejo dapat di perhatikan
seperti tabel 1 berikut ini.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 5


Tabel 1
Matrik Tenaga Pendidik SMK Negeri 1 Driyorejo
Tahun Pelajaran 2017 – 2018

STATUS KEDINASAN
NO URAIAN
JML PNS GTT G. TAMU
1 Muatan Nasional 21 10 11 -
2 Muatan Kewilayahan 4 2 2 -
Muatan Peminatan Kejuruan
3 5 4 1 -
Kelompok C1
Muatan Peminatan Kejuruan
4
Kelompok C2 dan C3
a. TITL 5 2 3 -
b. APL 4 3 1 1
c. TEI 4 1 3 -
d. APL 5 0 5 -
e. MM 3 0 3 -
Bimbingan Penyuluhan /
5 1 1 1 -
Bimbingan Konseling
6 Muatan Lokal (Bahasa Daerah) 1 0 1 -

TOTAL 55 23 31 1

3. Kondisi Ideal Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)


Nomor. 34/2018 Lampiran VI Tentang Sarana dan Prasarana SMK/MAK
a. Data Ruang Belajar (Kelas)

Jumlah dan ukuran Jml ruang


Jumlah
lainnya yg
ruang yg
digunakan
Kondisi Ukuran Ukuran Ukuran digunakan
Jumlah untuk
8x9 m² ˃ 63 m² ˂ 63 m² ruang
ruang
kelas
kelas
(a) (b) (c) (d=a+b+c) (e) (f=d+e)
Baik 14 10 - 24
Rusak ringan - - - -
.... ruang,
Rusak sedang - - - - 24
yaitu.......
Rusak Berat - - - -
Rusak Total - - - -

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 6


b. Data Ruang belajar lainnya

Jenis Jumlah Ukuran Kondisi Jenis Jumlah Ukuran Kondisi


Ruangan (buah) (pxl) *) Ruangan (buah) (pxl) *)
1. Perpusta- 6. Lab.
1 8x12 Baik - - -
kaan Bahasa
7. Lab.
2. Lab IPA 1 8x9 Baik - - -
Komputer
3. Ketram-
- - - 8. PTD - - -
pilan
4. Multii- 9. Serbaguna/
- - - - - -
media aula
10. Bengkel
5. Kesenian - - - 2 9x12 baik
APL

4. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan.


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah,
mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan
Standar Penilaian. Terkait dengan pembangunan PMK, masing-masing daerah dan
masing-masing SMK/MAK memerlukan kurikulum yang sesuai dengan
karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK/MAK. Kurikulum tersebut
adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK/MAK implementatif.
KTSP SMK/MAK sebagai ”the sum of the learning activities and experiences a
student under directions of the school” perlu dikembangkan dan diimplementasikan
secara dinamis kontekstual dan autentik untuk merespon kebutuhan peserta
didik,masyarakat dan pemerintah daerah, SMK/MAK, dan dunia kerja.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
a. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
b. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 7


memperhatikan: (a) peningkatan iman dan taqwa; (b) peningkatan akhlak mulia;
(c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman
potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
(f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional
dan nilai-nilai kebangsaan.
c. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut dapat ditegaskan bahwa:
a. KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud
agar memungkinkan adanya kesesuaian program-program pendidikan pada
SMK/MAK dengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan
potensi SMK/MAK serta potensi peserta didik;
b. KTSP SMK/MAK dikembangkan, diterapkan, dimonitor dan dievaluasi secara
terus menerus oleh SMK/MAK dan Dinas Pendidikan sebagai bentuk
penjaminan mutu PMK;
c. KTSP SMK/MAK merupakan salah satu standar akreditasi BAN SM.
Kurikulum implementatif dikembangkan dan dilaksanakan oleh
SMK/MAK diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yang disebut dengan KTSP SMK/MAK . KTSP SMK/MAK
dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) paling rendah
setara dengan jenjang 2 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program
Pendidikan 3 tahun dan paling rendah setara dengan jenjang 3 KKNI untuk setiap
Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 4 tahun, Standar Isi (SI), Standar
Proses (SPr), Standar Penilaian (SPn) setiap satuan pendidikan SMK/MAK.
Semua SMK/MAK diharapkan dapat menyiapkan kurikulum implementatif
KTSP SMK/MAK yang digunakan sebagai pedoman atau landasan program-
program pembelajaran di SMK/MAK.
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pedoman penyusunan dan pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 8


(KTSP) Kurrikulum 2013 bertujuan untuk. :
1. Menjadi acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan
mengelola KTSP K13 secara optimal di satuan pendidikan.
2. Menjadi acuan operasional bagi Dinas Pendidikan atau kantor kementerian agama
provinsi dan kabupaten/kota dalam melakukan koordinasi dan supervisi penyusunan
dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan.

C. Landasan
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis penting kedudukannya dalam pengembangan kurikulum.
Landasan filosofis memberi arah ideal dan pemikiran yang mendasar tentang isi
suatu kurikulum, konsep pembelajaran yang tepat, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan kerja serta
lingkungan alam di sekitarnya. KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan landasan
filosofis sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan KTSP SMK/MAK
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar-dasar
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi tujuan dasar KTSP SMK/MAK .
Hal ini mengandung makna bahwa KTSP SMK/MAK adalah rancangan
program pembelajaran PMK untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
sebagai human capital bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tenaga kerja menengah yang handal merupakan tugas
utama SMK/MAK. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan
peserta didik, KTSP SMK/MAK mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai berbagai
kompetensi. Kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan pada SMK/MAK
diprogramkan untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja (labour market),
hal ini sejalan dengan pandangan filsafat esensialisme. Di sisi lain dalam
pandangan filosofi pragmatisme PMK diselenggarakan untuk maksud
memenuhi seluruh kebutuhan individu peserta didik dalam mempersiapkan diri

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 9


menjalani dan memecahkan permasalahan-permasalahan kehidupan sehari-hari
di masyarakat dan keluarga.
b. KTSP SMK/MAK disusun untuk membangun budaya tekno-sain-sosio-kultural
yaitu suatu budaya masyarakat yang secara sosial baik di sekolah, dunia kerja,
keluarga, maupun di masyarakat secara sinergi tumbuh budaya pemecahan
masalah secara terencana, terprogram, produktif, terdesain dan dijelaskan atau
diberi eksplanasi melalui proses inkuiri dan diskoveri. Budaya teknologi
melakukan rekayasa pemecahan masalah kehidupan dan masalah pekerjaan
melalui pengembangan disain dan temuan-temuan baru. KTSP SMK/MAK
mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai pewaris budaya bangsa dan
peduli terhadap permasalahan dunia kerja, masyarakat dan bangsa masa kini dan
masa depan.
c. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Peserta didik
SMK/MAK belajar membangun pengalaman diri dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan secara kreatif. Untukitu peserta didik SMK/MAK
perlu memiliki pengalaman belajar berpikir kreatif, bekerja kreatif sendiri-
sendiri maupun dengan orang lain, dan menerapkan inovasi-inovasi dalam setiap
pemecahan masalah kerja dan kehidupan. Menurut pandangan filosofi ini, proses
pendidikan kejuruan adalah suatu proses pemberian dan fasilitasipengalaman
dan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan proses mind on, hands
on, dan heart on secara seimbang melalui penguatan kemampuan milihat,
mendengar, membaca, bertindak secara matang dan cermat. KTSP SMK/MAK
mengunggulkan budaya tekno-sain-sosio-kultural dalam memecahkan masalah-
masalah kerja dan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Pendidikan menengah kejuruan membutuhkan penumbuhan atitude pokok (core
attitudes) yaitu disiplin diri (self-discipline), keterbukaan terhadap pengalaman
diri dan orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko
(risk-taking), toleran terhadap dualisme (tolerance for ambiguity), dan
kepercayaan kelompok (group trust).
e. Pendidikan menengah kejuruan mengembangkan kecerdasan emosional-
spiritual, sosial-ekologis, intelektual, kinestetis, ekonomika, teknologi, seni-
budaya, dan kecerdasan belajar sebagai pusat pengembangan kecerdasan
(Sudira, 2015). Filosofi ini menentukan bahwa isi KTSP SMK/MAK mencakup

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 10


kecerdasan ganda dan bersifat kontekstual. Filosofi ini mensyaratkan KTSP
SMK/MAK memberi pengalaman belajar yang utuh dan menyeluruh dalam
mengembangkan kecerdasan peserta didik.
f. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan belajar yang cerdas dalam
menumbuhkan kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat
dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Merujuk enam filosofi tersebut,maka KTSP SMK/MAK dikembangkan
dengan maksud untuk mengembangkan seluruh potensi kecerdasan peserta didik
agar kompeten dalam memecahkan masalah-masalah kerja, masalah-masalah
sosial di masyarakat secara kreatif, memiliki kemampuan berpikir kreatif,
bekerja kreatif dengan orang lain dan mampu menerapkan inovasi serta dilandasi
disiplin diri yang tinggi, keterbukaan terhadap pengalaman diri dan orang lain
(openness to experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-taking), dan
toleran terhadap dualisme untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis
yang lebih baik.

2. Landasan Sosiologis
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga,
masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan keluarga
(informal), yang diserap dari masyarakat (nonformal), maupun yang diperoleh dari
sekolah (formal) akan menyatu dalam diri peserta didik, menjadi satu kesatuan yang
utuh, saling mengisi, dan diharapkan dapat saling memperkaya secara positif.
Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan masyarakat
yang memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda. Pendidikan
kejuruan mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala upaya yang
dilakukan harus selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar
individu dalam masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti yang
luhur, serta keharmonisan antarsistem pendidikan dengan sistem-sistem yang lain
(ekonomi, sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial-budaya, Kurikulum SMK
edisi 2004 dikembangkan dengan memperhatikan berbagai dinamika, kebutuhan
masyarakat, dan tidak meninggalkan akar budaya Indonesia.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 11


Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini sosiologis
masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip diversifikasi
dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan
pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah, maupun
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, berbagai
jenis program keahlian pada pendidikan menengah kejuruan semestinya dapat
diterima dan diapresiasi secara positif oleh berbagai kelompok masyarakat
Indonesia.

3. Landasan Psikopedagogis
Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai dengan
pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitu latar belakang pendidikan,
ekonomi keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang mengakibatkan perbedaan dalam
dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia peserta didik di
SMK, mereka memiliki kecenderungan untuk mencari identitas atau jati diri.
Pondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan, baik
kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah bentuk
dan jenisnya serta mampu meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang
lebih tinggi.

4. Landasan Teoritis
Dua tokoh pendidikan kejuruan berbeda aliran sangat kuat mewarnai teori-
teori pendidikan kejuruan dunia. Tokoh tersebut adalah Charles Prosser dan John
Dewey. Teori Prosser menyatakan bahwa Pendidikan Kejuruan membutuhkan
lingkungan pembelajaran menyerupai dunia kerja dan peralatan yang memadai
sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan di dunia kerja. Agar efektif Pendidikan
Kejuruan harus melatih dan membentuk kebiasaan kerja sebagai suatu kebutuhan
yang harus dimiliki bagi setiap individu yang mau bekerja. Penguatan kemampuan
dan skill kerja dapat ditingkatkan melalui pengulangan cara berpikir dan cara bekerja
yang efisien. Pendidikan Kejuruan harus melakukan seleksi bakat dan minat. Guru
Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika telah memiliki pengalaman sukses dalam
menerapkan skill dan pengetahuan sesuai bidang yang diajarkan. Kemampuan
produktif sebagai standar performance dikembangkan berdasarkan kebutuhan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 12


industri sesuai actual jobs. Pendidikan Kejuruan membutuhkan biaya pendidikan
dan pelatihan yang harus terpenuhi dan jika tidak sebaiknya tidak diselenggarakan.
Pendidikan Kejuruan dalam pandangan teori John Dewey menegaskan
bahwa Pendidikan Kejuruan menyiapkan peserta didik memiliki kemampuann
memecahkan permasalahan sesuai perubahan-perubahan dalam cara-cara berlogika
dan membangun rasional melalui proses pemikiran yang semakin terbuka dalam
menemukan berbagai kemungkinan solusi dari berbagai pengalaman. Dampak
pokok dari TVET yang diharapkan oleh Dewey adalah masyarakat berpengetahuan
yang mampu beradaptasi dan menemukan kevokasionalan dirinya sendiri dalam
berpartisipasi di masyarakat, memiliki wawasan belajar dan bertindak dan
melakukan berbagai perubahan sebagai proses belajar sepanjang hayat. Belajar
berlangsung selama jiwa masih dikandung badan. Dewey juga mengusulkan agar
Pendidikan Kejuruan dapat mengatasi permasalahan diskriminasi pekerjaan,
diskriminasi kaum perempuan, dan minoritas. Dewey memberi advokasi
modernisasi kurikulum Pendidikan Kejuruan menjadi "scientific-technical". Studi
ini mengkaitkan cara-cara bekerja yang didukung pengetahuan yang jelas dan
memadai.
Dewey berargumen bahwa sekolah tradisional yang tumpul dan mekanistis
harus dikembangkan menjadi pendidikan yang demokratis dimana peserta didik
mengeksplorasi kapasitas dirinya sendiri untuk berpartisipasi dalam segala aspek
kehidupan masyarakat. Dewey memberi wawasan bahwa sekolah harus mampu
melakukan proses transmisi dan transformasi budaya dengan peningkatan dan
kesetaraan posisi dalam ras, etnik, posisi sosial ekonomi di masyarakat. Setiap
individu memiliki pandangan positif terhadap satu sama lain. Pendidikan Kejuruan
tidak hanya fokus pada bagaimana memasuki lapangan pekerjaan, tetapi juga fokus
pada peluang-peluang pengembangan karir, adaptif terhadap perubahan lapangan
kerja dan berbasis pengetahuan atau ide-ide kreatif.
Kurikulum Pendidikan Kejuruan menurut Dewey memuat kemampuan
akademik yang luas dan kompetensi generik, skill teknis, skill interpersonal, dan
karakter kerja. Kurikulum Pendidikan Kejuruan mengintegrasikan pendidikan
akademik, karir, dan teknik. Ada artikulasi di antara pendidikan dasar, menengah,
pendidikan tinggi, dan dekat dengan dunia kerja. Sekolah yang baik adalah sekolah
yang mampu membangun komunitas masyarakat secara bersama-sama menjadi

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 13


anggota masyarakat yang aktif mengembangkan budaya. Menurut Dewey hanya
pengalaman yang benar dan nyata yang dapat membuat peserta didik dapat
menghubungkan pengetahuan yang dipelajari. Teori pendidikan demokratis Dewey
cocok dengan tuntutan Pendidikan Kejuruan Abad XXI.
Selain dua teori induk Pendidikan Kejuruan yaitu Teori Efisiensi Sosial dari
Charles Prosser dan Pendidikan Vokasional Demokratis dari John Dewey, adaTeori
Tri Budaya sebagai pemikiran awal yang dapat digunakan untuk pengembangan
kompetensi kevokasionalan (Sudira, 2011). Teori Tri Budaya menyatakan
Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika mampu mengembangkan budaya berkarya,
budaya belajar, dan budaya melayani secara simultan. Pendidikan Kejuruan dalam
melakukan proses pendidikan dan pelatihan harus membangun budaya berkarya,
belajar, dan menerapkan hasil-hasil karya inovatif sebagai bentuk-bentuk layanan
kemanusiaan. Karya sebagai hasil inovasi belajar harus digunakan untuk
kesejahteraan bersama melayani orang lain.
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK/MAK adalah
pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran yang membangun performa
peserta didik “individual ability to perform” mencakup penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap secara terpadu. Pendekatan pembelajaran ini harus
menganut pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk dapat menguasai sikap
(attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills) agar dapat bekerja
sesuai profesinya. Agar peserta didik dapat belajar secara tuntas, dikembangkan
prinsip pembelajaran sebagai berikut.
a. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik, kontekstual
yang memberikan pengalaman belajar bermakna), dikembangkan menjadi
pembelajaran berbasis produksi, pembelajaran berbasis pemecahan masalah,
pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran
berbasis diskoveri;
b. Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan keunikan
setiap individu dan dilaksanakandengan sistem modular.
c. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan
bekerja secara tim dengan penguatan kompetensi diri bertanggung-jawab dengan
tugas-tugas dan memahami posisi dan fungsinya dalam tim. Pembelajaran

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 14


kejuruan tidak cukup belajar menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu
belajar dalam kelompok.
Pendidikan Kejuruan sebagai pendidikan untuk dunia kerja sangat penting
fungsi dan posisinya dalam memenuhi tujuan kebijakan ketenagakerjaan. Kebijakan
ketenagakerjaan suatu negara diharapkan mencakup lima hal pokok yaitu: (1)
memberi peluang kerja untuk semua angkatan kerja yang membutuhkan; (2)
pekerjaan tersedia seimbang dan merata di setiap daerah dan wilayah; (3) memberi
penghasilan yang mencukupi sesuai dengan kelayakan hidup dalam bermasyarakat;
(4) pendidikan dan pelatihan mampu secara penuh mengembangkan semua potensi
dan masa depan setiap individu; (5) matching man and jobs dengan kerugian-
kerugian minimum, pendapatan tinggi dan produktif. Kebijakan ketenagakerjaan
tidak boleh memihak hanya pada sekelompok atau sebagian dari masyarakatnya.
Jumlah dan jenis-jenis lapangan pekerjaan tersedia, tersebar merata, seimbang, dan
layak untuk kehidupan seluruh masyarakat. Pendidikan kejuruan menjadi tidak
efisien jika lapangan pekerjaan tidak tersedia merata dan seimbang bagi lulusannya.
KTSP SMK/MAK dikembangkan atas teori Efisiensi Sosial dan Pendidikan
Demokratis, “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan
teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum), pembelajaran
berbasis kerja, pembelajaran berbasis produksi, dan pembelajaran berbasis
pemecahan masalah. Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai standar minimal warga negara yang dirinci menjadi standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
KTSP SMK/MAK menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam
bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran
teori di kelas, pembelajaran pembuktian teori di laboratorium, pembelajaran skill di
bengkel/studio/workshop/kebun dan sebagainya, pembelajaran ketrampilan kerja di
tempat kerja (DU-DI, Teaching factory, Business centre); dan (2) pengalaman
belajar langsung di dunia kerja untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 15


dengan pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis (Dasar Hukum)


Mencantumkan dasar hukum yang relevan yaitu:
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
b. Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
c. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia;
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
KTSP pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (SMK);
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib;
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Implementasi Mulok Kurikulum 2013;
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
i. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang pertumbuhan budi pekerti sebagai
dasar pengembangan GLS;
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
k. Permendikbud nomor 34 tahun 2018 tentang SNP;
l. Peraturan Dirjen Dikdasmen. Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang tanggal 7 juni
2018 tentang spektrum keahlian;
m. Peraturan direktur jendral pendidikan dasar dan menengah nomor
07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 juni 2018 tentang struktur kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK);
n. Peraturan Drijen Dikdasmen nomor 464/ D.D5/ KR/ 2018 tentang kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan
Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2),
dan Kompetensi Keahlian (C3);

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 16


o. Pergub Jawa Timur No. 19 tahun 2014 tentang mata pelajaran bahasa daerah
sebagai Muatan Lokal wajib di Sekolah dan Madrasah;
p. Panduan penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2018;
q. Pedoman PKL Peserta didik SMK, Direktorat PSMK tahun 2018;

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 17


BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN,
VISI, DAN MISI SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


1. Tujuan Umum Pendidikan Kejuruan
Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum
memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 revisi bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

2. Tujuan Khusus Pendidikan Kejuruan


Tujuan khusu pendidikan kejuruan adalah untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan peserta didik untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan program kejuruan, berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 dan PP
No.32 tahun 2013 tentang SNP.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 18


B. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi Sekolah
Terwujudnya SMK yang dapat menghasilkan tamatan yang mantap dalam
IMTAQ, unggul dalam IPTEK, berkewirausahaan, dan berbudaya lingkungan,
serta mampu bersaing dalam menghadapi era global.

2. Misi Sekolah
a. Membiasakan aktivitas keagamaan dan budi pekerti luhur (IMTAQ) sehingga
menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
b. Memberikan kemampuan kecakapan dan keterampilan bagi lulusan untuk
melanjutkan pendidikan, berwirausaha dan hidup berdikari dalam masyarakat.
c. Menggunakan sinkronisasi kurikulum nasional dengan DU/DI lokal, nasional
maupun internasional untuk pengembangan pembelajaran dan kompetensi
keahlian/ produktif.
d. Memberdayakan potensi Out-Resources untuk menghasilkan lulusan memiliki
keunggulan kompetitif di pasar lokal, nasional dan global.
e. Menerapkan manajemen sekolah sesuai dengan prinsip MPMBS, Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah.
f. Menciptakan iklim sekolah, baik fisik maupun non fisik yang kondusif untuk
pengembangan prestasi akademis maupun non akademis.
g. Mengembangkan Unit Pelayanan Jasa (UPJ) sebagai sarana pengembangkan
ekonomi kreatif dan jiwa kewirausahaan.
h. Mencegah pencemaran, mengusahakan lingkungan sekolah yang hijau, bersih
dan indah serta melakukan perbaikan berkesinmabungan dan berkelanjutan.
i. Meningkatkan profesionalitas, akuntabilitas, efektivitas, dan kualitas
pembelajaran dan pembimbingan secara berkesinambungan sesuai dengan
tuntutan masyarakat, pemerintah dan perkembangan IPTEK untuk
menghasilkan tamatan yang unggul dalam bersaing di era global.

C. Tujuan Sekolah
1. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Driyorejo antara lain :

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 19


a. Mengupayakan agar seluruh warga sekolah menjalankan syari'at agamanya
dengan baik sehingga berbudi pekerti luhur, berbudaya tertib, dan berdisiplin
tinggi.
b. Mengupayakan proses pembelajaran mengarah pada rencana / Program
pembelajaran berbasis kompetensi dengan didukung tenaga yang profesional
serta sarana yang sesuai dengan kebutuhan.
c. Membekali kemampuan kecakapan hidup bagi lulusan untuk bekerja,
melanjutkan pendidikan, dan berwirausaha.
d. Mengupayakan agar perolehan Nilai Ujian Nasional (NUN) minimal 60 dan
lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri .
e. Menyusun kurikulum sesuai dengan tuntutan DU/DI baik nasional maupun
internasional untuk pengembangan pembelajaran produktif.
f. Memberdayakan potensi Out-Resources untuk menghasilkan lulusan memiliki
keunggulan kompetitif di pasar nasional dan global.
g. Manajemen sekolah ditingkatkan sesuai dengan MPMBS.
h. Menciptakan Iklim sekolah baik fisik maupun non fisik diupayakan yang
kondusif akademis, dan berbudaya lingkungan.
i. Mencegah pencemaran, memenuhi Peraturan Perundangan terkait Aspek
Lingkungan Sekolah dan melakukan perbaikan berkelanjutan.
j. Membiasakan aktivitas keagamaan dan budi pekerti luhur sehingga menjadi
sumber keaktifan dalam bertindak.

2. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)


Tujuan kompetensi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium secara umum
mengacu pada isi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional ( UU SPN). Pasal 3
mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan
bahwa “Pendidikan Kejuruan merupakan Pendidikan Menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja sesuai bidangnya“.
Kuriukulum 2013 revisi untuk kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
(TITL) baru dilaksanakan di kelas X. Oleh karena itu tujuan kompetensi keahlian
TITL secara khusus membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan
dan sikap agar kompeten dalam:

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 20


1. Menggambar dan membaca gambar teknik yang berkaitan dengan pekerjaan
instalasi listrik;
2. Menerapkan pengetahuan dasar listrik dan elektronika untuk menyelesaikan
pekerjaan yang berkaitan dengan instalasi tenaga listrik;
3. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan mengenai pekerjan dasar
elektromekanik untuk menyelesaikan pekerjaan listrik dengan menggunakan
peralatan tangan dan mesin.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 21


A. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kompetensi Keahlian

Kompetensi Keahlian

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,


berakhlak mulia, berilmu, percaya diri dan bertanggungjawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradapan terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri

B. Profil Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Standar
Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan.
a. Standar Isi

1. Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta


didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti
menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 22


d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah


Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 3
Struktur Inti Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya. dianutnya. dianutnya.

2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan


Mengamalkan Mengamalkan Mengamalkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung- disiplin, tanggung- disiplin, tanggung-
jawab, peduli jawab, peduli (gotong jawab, peduli (gotong
(gotong royong, royong, kerjasama, royong, kerjasama,
kerjasama, toleran, toleran, damai), toleran, damai),
damai), santun, santun, responsif dan santun, responsif dan
responsif dan proaktif dan proaktif dan
proaktif dan menunjukan sikap menunjukan sikap
menunjukan sikap sebagai bagian dari sebagai bagian dari
sebagai bagian dari solusi atas berbagai solusi atas berbagai
solusi atas berbagai permasalahan dalam permasalahan dalam
permasalahan dalam berinteraksi secara berinteraksi secara
berinteraksi secara efektif dengan efektif dengan
efektif dengan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
lingkungan sosial alam serta dalam alam serta dalam
dan alam serta dalam menempatkan diri menempatkan diri
menempatkan diri sebagai cerminan sebagai cerminan
sebagai cerminan bangsa dalam bangsa dalam
bangsa dalam pergaulan dunia pergaulan dunia.
pergaulan dunia.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 23


3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami,
menerapkan dan menerapkan dan menerapkan dan
menganalisis menganalisis menganalisis
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, dan konseptual, dan konseptual, dan
prosedural prosedural prosedural
berdasarkan rasa berdasarkan rasa berdasarkan rasa
ingin tahunya entang ingin tahunya entang ingin tahunya entang
ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, teknologi, seni, teknologi, seni,
budaya, dan budaya, dan budaya, dan
humaniora dalam humaniora dalam humaniora dalam
wawasan wawasan wawasan
kemanusiaan, kemanusiaan, kemanusiaan,
kebangsaan, kebangsaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan kenegaraan, dan kenegaraan, dan
peradaban terkait peradaban terkait peradaban terkait
penyebab fenomena penyebab fenomena penyebab fenomena
dan kejadian dalam dan kejadian dalam dan kejadian dalam
bidang kerja yang bidang kerja yang bidang kerja yang
spesifik untuk spesifik untuk spesifik untuk
memecahkan memecahkan memecahkan
masalah. masalah. masalah.

4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,


dan menyaji dalam dan menyaji dalam dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah konkret dan ranah konkret dan
ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait
dengan dengan dengan
pengembangan dari pengembangan dari pengembangan dari
yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di
sekolah secara sekolah secara sekolah secara
mandiri, dan mampu mandiri, dan mampu mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas melaksanakan tugas melaksanakan tugas
spesifik di bawah spesifik di bawah spesifik di bawah
pengawasan pengawasan pengawasan
langsung. langsung. langsung.

2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik dan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 24


konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,
dan pengembangan karier.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran. Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk pengembangan
kreativitas dan bimbingan karir.

3. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah Kriteria Ketuntasan Belajar
(KKB) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Penentuan KKM ditetapkan oleh
satuan pendidikan dan dapat menentukan KKM diatas KKM yang telah ditentukan
oleh pemerintah. Penetapan KKM oleh satuan pendidikan (sekolah) dengan
memperhatikan:
a. Intake (kemampuan rata-rata peserta didik)
b. Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya
kompetensi dasar)
c. Kemampuan daya dukung (berorientasi pada sumber belajar
Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah :
a. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap
kelas.
b. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan
dengan kemampuan masing-masing aspek:
1) Aspek Kompleksitas: semakin komplek (sukar) KD maka nilainya
semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin
tinggi. Tingkat kesulitan materi dipandang dari sudut penguasaan
guru terhadap materi tersebut. Semakin baik penguasaan guru
terhadap materi semakin kecil tingkat kompleksitasnya.
2) Aspek Sumber Daya Pendukung: semakin tinggi sumber daya
pendukung maka nilainya semakin tinggi.
3) Aspek Intake: semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka
nilainya semakin tinggi.
c. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan
KKM setiap KD.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 25


d. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk
menentukan KKM mata pelajaran.
e. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada
kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi (Inteks) siswa.

4. Pembelajaran Remidial
Pembelajaran remedial dilakukan dengan cara :
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
menyesuaikan dengan gaya belajar siswa.
b. Pemberian bimbingan secara berkelompok
c. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-
tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya.
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai ketuntasan belajar.
e. Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum semester berakhir atau
batas akhir pemasukan nilai ke dalam buku rapor.

5. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui :
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah
b. Belajar Mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual
c. Pemadatan Kurikulum, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui siswa. Dengan demikian tersedia
waktu bagi siswa untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja
dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Hasil penilaian pembelajaran remedial dan pengayaan dapat dilakukan melalui :
a. Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai akhir.
b. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung dengan
mengganti nilai indicator yang belum tuntas dengan nilai indicator hasil
remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan rerata nilai seluruh KD.
c. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil dari nilai

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 26


optimum KD.
d. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan
pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam portofolio.

6. Kriteria Kenaikan Kelas


Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh
siswa baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan setelah diolah dan
dianalisis akan menentukan apakah siswa tersebut berhak naik atau tidak.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti..
b. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya Baik sesuai dengan criteria
yang ditetapkan satuan pendidikan
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya Baik
d. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah
criteria ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak
mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, maka nilai akhir diambil
dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
Penentuan kenaikan kelas merupakan wewenang satuan pendidikan. Satuan
Pendidikan dapat menentukan kenaikan kelas berdasarkan rapat pleno dewan guru
dengan mempertimbangkan kebijakan sekolah seperti minimal kehadiran, tata tertib
dan peraturan yang berlaku di sekolah tersebut.

7. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing- masing mata pelajaran.
Kompetensi Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan
Kompetensi Inti sebagai berikut:

a. kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka


menjabarkan KI-1;
b. kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 27


menjabarkan KI-2;
c. kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
d. kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 28


BAB IV
DISKRIPSI KOMPETENSI

A. Diskripsi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) Level 2 atau Level 3

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor


08 tahun 2012 adalah seperti di bawah ini.

JENJANG
JENJANG PENDIDIKAN FORMAL
PENDIDIKAN
NONFORMAL,
LEVEL KKNI
KEJURUAN, INFORMAL,
PROGRAM
VOKASI, PELATIHAN,
AKADEMIK
PROFESI
PENGALAMAN

Level 9 S3 Subspesialis
Ahli
Level 8 Spesialis
S2
Level 7 Profesi
Level 6 D4
Level 5 D3 Teknisi / analis
S1
Level 4 D2
Level 3 D1
Level 2 Sekolah
Sekolah Menengah
Menengah Operator
Level 1 Umum
Kejuruan

JENJANG
URAIAN
KUALIFIKASI
Deskripsi umum 1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah
air serta mendukung perdamaian dunia.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 29


Deskripsi umum 4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan
lingkungannya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original
orang lain.
6. Menjunjung
Mampu tinggi penegakan
melaksanakan hukumterbatas,
tugas sederhana, serta memiliki
bersifat rutin,
semangat
dengan untuk mendahulukan
menggunakan alat, aturan, kepentingan bangsa
dan proses yang serta
telah
1
masyarakat
ditetapkan, luas.
serta di bawah bimbingan, pengawasan, dan
Memiliki
tanggung pengetahuan faktual.
jawab atasannya.
Bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dan tidak
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan
alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan,
serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah
pengawasan langsung atasannya.

2 Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan


faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih
penyelesaian yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab membimbing orang lain.
Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan
menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan
sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan
kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian
merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak
langsung.
3 Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-
prinsip serta konsep umum yang terkait dengan fakta bidang
keahlian tertentu, sehingga mampu menyelesaikan berbagai
masalah yang lazim dengan metode yang sesuai.
Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup
kerjanya.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 30


B. Deskripsi Kompetensi PMK 3 tahun dan 4 tahun berdasar Kompetensi Inti
Sesuai dengan profil lulusan PMK maka Standar Kompetensi Lulusan PMK
dijabarkan ke dalam dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sebagai
perbandingan, di bawah ini disandingkan kompetansi lulusan SMK/MAK program
pendidikan 3 (tiga) tahun dan SMK/MAK program pendidikan 4 (empat) tahun memiliki
kompetensi pada dimensi sikap sebagaimana pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Dimensi Sikap


Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun

Berperilaku yang mencerminkan Berperilaku yang mencerminkan sikap:


sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME;
Tuhan YME; 2. jujur, disiplin, empati, dan
2. jujur, disiplin, empati, dan pembelajar sejati sepanjang hayat;
pembelajar sejati sepanjang hayat; 3. bangga dan cinta tanah air, bangga
3. bangga dan cinta tanah air, bangga pada profesinya, dan berbudaya
pada profesinya, dan berbudaya nasional;
nasional; 4. memelihara kesehatan jasmani,
4. memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan;
rohani, dan lingkungan; 5. berpikir kritis, kreatif, beretika-
5. berpikir kritis, kreatif, beretika- kerja, bekerja sama, berkomunikasi,
kerja, bekerja sama, dan bertanggung jawab pada
berkomunikasi, dan bertanggung pekerjaan sendiri dan dapat diberi
jawab pada pekerjaan sendiri dan tanggung jawab atas kuantitas dan
dapat diberi tanggung jawab kualitas hasil kerja orang lain
membimbing orang lain sesuai sesuai bidang dan lingkup kerja
bidang dan lingkup kerja dalam dalam konteks diri sendiri,
konteks diri sendiri, keluarga, keluarga, sekolah, masyarakat,
sekolah, masyarakat, bangsa, bangsa, negara, dan industri
negara, dan industri lingkup lokal, lingkup lokal, nasional, regional,
dan internasional.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 31


Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
nasional, regional, dan
internasional.

Lulusan SMK/MAK program pendidikan 3 (tiga) tahun dan SMK/MAK program


pendidikan 4 (empat) tahun memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
sebagaimana pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Dimensi Pengetahuan


Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun

Berfikir secara faktual, konseptual, Berfikir secara faktual, konseptual,


operasional dasar, prinsip, dan operasional lanjut, prinsip, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan metakognitif secara multidisiplin
lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, sesuai dengan bidang dan lingkup
detil, dan kompleks, berkenaan dengan: kerja pada tingkat teknis, spesifik,
1. ilmu pengetahuan, detil, dan kompleks, berkenaan
2. teknologi, dengan:
3. seni, 1. ilmu pengetahuan,
4. budaya, dan 2. teknologi,
5. humaniora 3. seni,
dalam konteks pengembangan potensi diri 4. budaya, dan
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, 5. humaniora
dunia kerja, warga masyarakat lokal, dalam konteks pengembangan potensi
nasional, regional, dan internasional. diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat lokal, nasional, regional,
dan internasional.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 32


Lulusan SMK/MAK program pendidikan 3 (tiga) tahun dan SMK/MAK program
pendidikan 4 (empat) tahun memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan
sebagaimana pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Dimensi Keterampilan

Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan


Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun

Bertindak produktif, mandiri, Bertindak produktif, mandiri,


kolaboratif, dan komunikatif dalam: kolaboratif, dan komunikatif dalam:
1. melaksanakan tugas dengan 1. melaksanakan tugas dengan
menggunakan alat, informasi, dan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan prosedur kerja yang lazim
serta menyelesaikan masalah dilakukan serta menyelesaikan
sederhana sesuai dengan bidang masalah kompleks sesuai dengan
kerja, dan bidang kerja, dan
2. menampilkan kinerja mandiri dengan 2. menampilkan kinerja mandiri
pengawasan langsung atasan dengan pengawasan tidak
berdasarkan kuantitas dan kualitas langsung atasan berdasarkan
terukur sesuai standar kompetensi kuantitas dan kualitas terukur
kerja, dan dapat diberi tugas sesuai standar kompetensi kerja,
membimbing orang lain. serta bertanggung jawab atas hasil
kerja orang lain.

Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun pada SMK/MAK
disajikan dalam Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 33


KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI 3 Tahun 4 Tahun
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(KI-1)
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
(KI-2) peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, Memahami, menerapkan,
(KI-3) menga-nalisis, dan menganalisis, dan
mengeva-luasi tentang mengevaluasi tentang
pengeta-huan faktual, pengetahuan faktual,
konsep-tual, operasional konseptual, operasional
dasar, dan metakognitif lanjut, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan secara multidisiplin sesuai
lingkup kerja pada tingkat dengan bidang dan lingkup
teknis, spesifik, detil, dan kerja pada tingkat teknis,
kompleks, berkenaan spesifik, detil, dan kompleks,
dengan ilmu pengetahuan, berkenaan dengan ilmu
teknologi, seni, budaya, dan pengetahuan, teknologi, seni,
humaniora dalam konteks budaya, dan humaniora
pengembangan potensi diri dalam konteks
sebagai bagian dari pengembangan potensi diri
keluarga, sekolah, dunia sebagai bagian dari keluarga,
kerja, warga masyarakat sekolah, dunia kerja, warga
nasional, regional, dan masyarakat nasional,
internasional. regional, dan internasional.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 34


KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI 3 Tahun 4 Tahun
Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik, Melaksanakan tugas spesifik,
(KI-4) dengan menggunakan alat, dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan kompleks sesuai dengan bidang
bidang kerja. kerja.
Menampilkan kinerja di bawah Menampilkan kinerja mandiri
bimbingan dengan mutu dan dengan mutu dan kuantitas
kuantitas yang terukur sesuai yang terukur sesuai dengan
dengan standar kompetensi standar kompetensi kerja.
kerja.
Menunjukkan keterampilan Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di melaksanakan tugas spesifik
bawah pengawasan langsung. secara mandiri.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 35


KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI 3 Tahun 4 Tahun
Menunjukkan keterampilan Menunjukkan keterampilan
mempresepsi, kesiapan, mempersepsi, kesiapan, meniru,
meniru, membiasakan, gerak membiasakan, gerak mahir,
mahir, menjadikan gerak menjadikan gerak alami,
alami, dalam ranah konkret sampai dengan tindakan
terkait dengan pengembangan orisinal dalam ranah konkret
dari yang dipelajarinya di terkait dengan pengembangan
sekolah, serta mampu dari yang dipelajarinya di
melaksana-kan tugas spesifik sekolah, serta mampu melaksa-
di bawah pengawasan nakan tugas spesifik secara
langsung. mandiri.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 36


C. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Tingkat/Semester
K13
No Mata Pelajaran X XI XII
KTSP
1 2 3 4 5 6
A. Muatan Nasional 1,768 19 19 15 15 16 16
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2 212 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 354 4 4 3 3 3 3
4 Matematika 424 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 108 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris 246 2 2 2 2 3 3
Bahasa Jepang (Bahasa Asing
7 106 1 1 1 1 1 1
Lainnya)
B. Muatan Kewilayahan 252 5 5 2 2 0 0
1 SeniBudaya 108 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
2 144 2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah A dan B 2,020 24 24 17 17 16 16
C. Materi Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian 360 10 10 0 0 0 0
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108 3 3 - - - -
2 Fisika 144 4 4 - - - -
3 Kimia 108 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian 432 13 13 0 0 0 0
1 Gambar Teknik Listrik 108 3 3 - - - -
2 Dasar Listrik dan Elektronika 180 5 5 - - - -
3 Pekerjaan Dasar Elektromekanik 144 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian 2,064 0 0 29 29 30 30
1 Instalasi Penerangan Listrik 526 - - 8 8 7 7
2 Instalasi Tenaga Listrik 526 - - 8 8 7 7
3 Instalasi Motor Listrik 492 - - 8 8 6 6
4 Perbaikan Peralatan Listrik 170 - - - - 5 5
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350 - - 5 5 5 5
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2,856 22 22 29 29 30 30
D. Muatan Lokal 212 2 2 2 2 2 2
1 Bahasa Daerah 212 2 2 2 2 2 2
Jumlah Seluruhnya 5,088 48 48 48 48 48 48

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 37


Keterangan:
1. Mata pelajaran muatan nasional adalah mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
2. Mata pelajaran muatan kewilayahan merupakan kelompok mata
pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan
dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
3. Mata pelajaran muatan kewilayahan dapat berupa mata pelajaran
muatan lokal yang berdiri sendiri.
4. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
5. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
6. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal
60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
7. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting,
naum yang diperhitungkan pemerintah maksimal 2 (dua) jam per
minggu.
8. Untuk mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan harus sesuai
dengan kompetensi keahlian yang diikutinya, dalam rangka
memperkaya dan meningkatkan kualitas keahlian yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja. Peserta didik dituntut untuk membuat produk
sesuai dengan kompetensi keahlian dan yang dibutuhkan oleh
masyarakat atau industri.
9. Praktek kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem blok
selama setengah semester (sekitar 3 bulan); dapat pula dengan cara
masuk 3 hari dalam seminggu, setiap hari 8 jam selama 1 semester.
10. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan muatan
kewilayahan dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri
(terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio
sebagai instrumen utama penilaian.
11. SMK menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
bersama dengan institusi pasangan, yang memadukan secara sistematis
dan sistemik program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di
institusi pasangan, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian
profesional tertentu.
12. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib),
usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan
lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing- masing satuan
pendidikan.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 38


Deskripsi Kompetensi Inti Program Pendidikan Menengah Kejuruan
Pada Program Pendidikan 4 (Empat) Tahun

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI


INTI Program Pendidikan 4 (Empat) Tahun

Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


(KI-1)

Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,


(KI-2) peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.

Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi


(KI-3) tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut,
dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat,


(KI-4) informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang kerja.
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 39


KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI Program Pendidikan 4 (Empat) Tahun
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai
dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksa-nakan tugas spesifik secara mandiri.

Selain mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti di


atas, lulusan SMK/MAK Program Pendidikan 4 (empat) Tahun juga harus memiliki
kualifikasi sesuai KKNI jenjang 3 sebagai berikut:
1. Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan
informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja,
serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutupada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
2. dan kuantitas yang terukur, yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan
pengawasan tidak langsung.
3. Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep
umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampu
menyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai.
4. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 40


BAB V

STRUKTUR KURIKULUM DAN PERATURAN AKADEMIK

A. Struktur Kurikulum
Untuk mewadahi konsep kesamaan antara Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah dan Sekolah Menengah Kejuruam/Madrasah Aliyah Kejuruan, maka
dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah terdiri atas kelompok mata
pelajaran muatan nasional, muatan kewilayahan, materi peminatan kejuruan, muatan
lokal. Kurikulum SMK/MAK terdiri atas mata pelajaran umum kelompok
muatan nasional, mata pelajaran kelompok muatan kewilayahan, mata
pelajaran materi peminatan kejuruan, dan kelompok mata pelajaran muatan
lokal.
Mata pelajaran materi peminatan kejuruan dikelompokkan menjadi 3 kelompok,
yaitu :
1. Kelompok C1 Dasar Bidang Keahlian,
2. Kelompok C2 Dasar Program Keahlian, dan
3. Kelompok C3 Kompetensi Keahlian.
Struktur Kurikulum kompetensi keahlian Analisis Pengujian Laboratorium dapat
dicermati pada tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4
StrukturKurikulum
Kompetensi Keahlian Teknik Instalaasi Tenaga Listrik

Tingkat/Semester
K13
No Mata Pelajaran X XI XII
KTSP
1 2 3 4 5 6
A. Muatan Nasional 1,768 19 19 15 15 16 16
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2 212 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 354 4 4 3 3 3 3
4 Matematika 424 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 108 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris 246 2 2 2 2 3 3
Bahasa Jepang (Bahasa Asing
7 106 1 1 1 1 1 1
Lainnya)

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 41


Tingkat/Semester
K13
No Mata Pelajaran X XI XII
KTSP
1 2 3 4 5 6
B. Muatan Kewilayahan 252 5 5 2 2 0 0
1 SeniBudaya 108 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
2 144 2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah A dan B 2,020 24 24 17 17 16 16
C. Materi Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian 360 10 10 0 0 0 0
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108 3 3 - - - -
2 Fisika 144 4 4 - - - -
3 Kimia 108 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian 432 13 13 0 0 0 0
1 Gambar Teknik Listrik 108 3 3 - - - -
2 Dasar Listrik dan Elektronika 180 5 5 - - - -
3 Pekerjaan Dasar Elektromekanik 144 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian 2,064 0 0 29 29 30 30
1 Instalasi Penerangan Listrik 526 - - 8 8 7 7
2 Instalasi Tenaga Listrik 526 - - 8 8 7 7
3 Instalasi Motor Listrik 492 - - 8 8 6 6
4 Perbaikan Peralatan Listrik 170 - - - - 5 5
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350 - - 5 5 5 5
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2,856 22 22 29 29 30 30
D. Muatan Lokal 212 2 2 2 2 2 2
1 Bahasa Daerah 212 2 2 2 2 2 2
Jumlah Seluruhnya 5,088 48 48 48 48 48 48

Keterangan:
1. Mata pelajaran muatan nasional adalah mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat.
2. Mata pelajaran muatan kewilayahan merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
3. Mata pelajaran muatan kewilayahan dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
4. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 42


5. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
6. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
7. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya, dan faktor lain yang dianggap penting, naum yang diperhitungkan
pemerintah maksimal 2 (dua) jam per minggu.
8. Untuk mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan harus sesuai dengan
kompetensi keahlian yang diikutinya, dalam rangka memperkaya dan meningkatkan
kualitas keahlian yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. Peserta didik dituntut
untuk membuat produk sesuai dengan kompetensi keahlian dan yang dibutuhkan
oleh masyarakat atau industri.
9. Praktek kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem blok selama
setengah semester (sekitar 3 bulan); dapat pula dengan cara masuk 3 hari dalam
seminggu, setiap hari 8 jam selama 1 semester.
10. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan muatan kewilayahan
dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik
Kerja Lapangan) dengan Portofolio sebagai instrumen utama penilaian.
11. SMK menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bersama dengan
institusi pasangan, yang memadukan secara sistematis dan sistemik program
pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
bekerja langsung di institusi pasangan, terarah untuk mencapai suatu tingkat
keahlian profesional tertentu.
12. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan
kondisi dan potensi masing- masing satuan pendidikan.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 43


1. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran umum muatan nasional merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum muatan kewilayahan merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial,
budaya, dan seni.

2. Mata Pelajaran Materi Peminatan Kejuruan


Mata pelajaran materi peminatan kejuruan merupakan program kurikuler
yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau
kemampuan dalam bidang keahlian, program keahlian, dan kompetensi keahlian.
Mata pelajaran serta Kompetensi Dasar (KD) pada kelompok C1, C2, dan C3
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta
kebutuhan dunia usaha dan industri.

3. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. Beban belajar
di SMK/MAK dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar satu
minggu adalah minimal 46 jam pelajaran. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam
satu semester minimal 18 minggu.Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil
minimal 18 minggu. Beban belajar di kelas XII pada semester genap minimal 14
minggu. Beban belajar bagi SMK/MAK yang menyelenggarakan Sistem Kredit
Semester (SKS), diatur dalam pedoman SKS.

Penjelasan Pasal 15 UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Sisdiknas) menegaskan, bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu”. Bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 44


pendidikan menengah kejuruan tersebut pada Pasal 18 ayat (3) disebut Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

Amanat konstitusi di atas memberikan arah bahwa program pendidikan pada


SMK merupakan salah satu sub sistem dari sistem pendidikan nasional yang
membentuk sistem tersendiri. Artinya, sebagai sub sistem dari sistem pendidikan
nasional program pendidikan pada SMK/MAK harus taat asas terhadap ketentuan
sistem pendidikan nasional, tetapi memiliki fungsi dan tujuan tersendiri yaitu
mempersiapkan lulusannya untuk bekerja pada bidang tertentu, maka program
pendidikan pada SMK seharusnya dirancang dan dikembangkan secara tersendiri
(unik) sebagai satu kesatuan yang utuh untuk menghasilkan lulusan yang benar-
benar memenuhi harapan dunia kerja pemakainya.

Secara institusional tujuan pendidikan pada SMK/MAK dapat dirumuskan


sebagai berikut:

a. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja


mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia di dunia kerja sebagai tenaga
kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi keahlian yang diikutinya.
b. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang ditekuninya.
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar
mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan baik melalui pengalaman
kerja maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan
keahliannya.

B. Peraturan Akademik
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar
kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.

Rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mengikuti
program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 45


mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan
lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

Waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti kegiatan


pembelajaran dengan sistem Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)

1. Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi langsung antara pendidik


dengan peserta didik.

2. Penugasan Terstruktur (PT)

Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang


guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh
guru. Dalam kegiatan ini tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan
peserta didik.

3. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)

Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang


guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh
peserta didik dan tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta
didik.

4. Pendekatan Pembelajaran

Penyelenggaraan pembelajaran di SMK Negeri 1 Driyorejo agar berjalan efektif


maka diterapkan pola pendekatan pembelajaran sebagai berikut.

a. Pembelajaran Tuntas ( mastery learning);

Pembelajaran tuntas merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang


menekankan penguasaan materi (topik/kompetensi) yang dipersyaratkan untuk
tingkat kemampuan tertentu. Peserta didik boleh pindah pada materi lain bila
materi yang dipelajari sudah dikuasai secara tuntas, jika peserta didik belum
mencapai kriteria minimal kompeten, harus mengulangi sampai berhasil.

Agar ketuntasan belajar mencapai 100 %, maka dilakukan program remedial


dan perbaikan secara terjadual dengan menyedia kan jam ke 9-10 sebagai jam

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 46


perbaikan dan pengayaan atau diwaktu/bulan yang lain atas dasar kesepakatan
bersama antara guru dan peserta didik.

b. Pembelajaran berbasis Produksi;

Pembelajaran berbasis produksi merupakan interaksi antara guru dan peserta


didik dari KBM yang mengacu pada proses produksi untuk mencapai kompe
tensi/sub kompetensi tertentu. Pendekatan pembelajaran ini akan memiliki
muatan ganda, yaitu ketrampilan dan menghasilkan komoditi/jasa maupun
produk. Ini yang diarahkan untuk mengisi kebutuhan pasar dan penjual.

Pendekatan ini menggabungkan tiga aspek secara sistimatik dan sistimatis yaitu;
Aspek pembelajaran dalam proses pemelajaran di sekolah, Aspek ekonomi yang
menca kup pengenalan dunia bisnis berupa harga “delivery time”, efisiensi
bahan, kepuasan pelanggan, dsb. Aspek industri dalam bentuk penguasaan
ketrampilan, sikap dan sikap kerja industri yang terstandar.

c. Pembelajaran Mandiri;

Kegiatan Belajar Mengajar (PBM) yang memposisikan peserta didik sebagai


subyek yang mampu mengelola proses pembelajaran secara swakelola (mandiri).
Dalam pembelajaran mandiri, peserta didik harus mampu menyiapkan,
mengorganisasikan, melaksana kan, mengendalikan dan menilai proses dan hasil
pemelajaran, dengan ciri sebagai berikut:

1) Guru memberikan asistensi jika diperlukan


2) Peserta didik lebih aktif dan dinamis
3) Kegiatan pemelajaran bersifat swakelola.
d. Pembelajaran berbasis Kompetensi;

Interaksi antara guru dan peserta didik dalam KBM yang mengacu pada
penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap secara utuh dan menyeluruh.

e. Pembelajaran berwawasan lingkungan;

Proses KBM yang memasukkan dasar-dasar pendidikan lingkungan hidup secara


terintegrasi dalam setiap materi pembelajaran.

f. Pembelajaran berbasis normative dan adaptif;

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 47


Pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses pembentukan watak,
sikap, kepribadian, ekonomi. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat
menghasilkan tamatan yang memiliki norma-norma sebagai makhluk sosial dan
kematangan, serta memiliki potensi dalam mengembangkan diri sesuai dengan
tuntutan perkembangan IPTEK/Global.Untuk itu dikembangkan Pendidikan
Dakwah Sistem Langsung.

g. Pembelajaran sepanjang hari;

Merupakan pendekatan KBM yang mengacu pada proses dan karakter obyek
yang dipelajari secara alamiah, cirinya antara lain ; Waktu pembelajaran boleh
jadi terjadwal dan tidak terjadwal, KBM di laksanakan secara bersela sesuai
dengan kebutuhan baik pada waktu pagi atau siang, waktu pembelajaran
khususnya praktik sangat ditentukan oleh kebutuhan obyek yang dipelajari, dan
waktu belajar peserta didik tidak harus belajar selama 24 jam terus menerus.

h. Tempat Pembelajaran

Susunan Kurikulum SMK Negeri 1 Driyorejo terdiri dari program normatif,


adaptif, produktif , program pengembangan diri dan muatan lokal dengan
pengembangan. Kompetensi lulusannya sesuai dengan standar kompetensi
lulusan masing-masing program keahlian yang mengacu pada standar
kompetensi nasional (SKN) dan level-level kopetensi yang telah ditetapkan
dalam kurikulum SMK Negeri 1 Driyorejo.

Alokasi waktu belajar berkisar antara 1044 jam pelajaran untuk selama
waktu pendidikan. Durasi pembelajaran 45 menit per jam pelajaran dan praktik
kerja industri dilaksanakan selama 3 bulan dengan menggunakan alokasi waktu
pembelajaran program produktif.

Pola penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan secara terpadu melalui


pola pendidikan sistem ganda dengan pengaturan sebagai berikut:

a. Pembelajaran di sekolah

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 48


Melakukan pembelajaran prograan normatif, adaptif dan produktif, untuk
pembelajaran produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian serta
penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat, bila memungkinkan dapat
melibatkan unsur industri dalam proses pembelajarannya. Disamping itu
dikembangkan kelas wirausaha dan pengelolaan Unit Produksi.

b. Pembelajaran di Industri / dunia kerja

Kegiatan pelatihan di industri / dunia usaha dilaksanakan sesuai program


bersama yang telah disepakati oleh sekolah dengan DU/DI berbentuk Praktik
Kerja Indudtri (Prakerin) dan dilengkapi dengan jurnal kegiatan, daftar
kemajuan pelatihan, perangkat monitoring dan asuransi kecelakaan kerja. Untuk
pelaksanaannya dilakukan langkah-langkah berikut:

1) Pengkondisian Prakerin;

Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta didik


melaksanakan praktik disekolah dan atau sekolah mendatangkan guru tamu
dari industri atau dunia usaha.

2) Pemrograman Bersama;

Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (PKS Bidang


Prakerin/Humas) dengan DU/DI agar apa yang akan dikerjakan peserta didik
selama Praktik industri bisa diketahui bersama.

3) Guru Tamu;

Sekolah secara periodik mendatangkan guru tamu yang akan memberi


informasi tentang dunia industri untuk menambah wawasan peserta didik.

4) Orientasi Kerja;

Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat X pada setiap liburan
untuk mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh ORTU/lingkungan yang
ada dimasyarakat dan penulisan Laporan Hasil Praktik Orientasi Kerja yang
dilakukan selama liburan akhir semester gasal/genap.

Undang-Undang Sisdiknas menempatkan satuan pendidikan SMK/MAK


berada pada jenjang pendidikan menengah bersama-sama satuan pendidikan
SMA/MA. Bedanya yang satu merupakan jenis pendidikan kejuruan (vokasional)

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 49


dan lainnya merupakan jenis pendidikan umum (akademik), masing-masing
memiliki tujuan utama yang berbeda dalam ikatan sistem pendidikan nasional yang
standar.
Struktur Kurikulum SMK yang merupakan satuan program pendidikan utuh
untuk masing-masing kompetensi keahlian, hendaknya dirancang dan
dikembangkan sebagai kesatuan tatanan program pendidikan yang tersendiri (unik)
dan utuh (holistik). Bukan merupakan penggalan-penggalan dari berbagai program
pendidikan dan pelatihan yang disatukan menjadi satu satuan program pendidikan.
Atas dasar pertimbangan itu, maka Struktur Kurikulum SMK diusulkan untuk ditata-
ulang dengan penjelasan sebagai berikut.
a. Mata pelajaran (Mata Pelajaran) dikelompokkan dalam bentuk kelompok Mata
Pelajaran Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, dan Muatan Peminatan
Kejuruan.
b. Kelompok Muatan Nasional (A) yang semula disebut kelompok Mata Pelajaran
Wajib A, jumlah dan jenis mata pelajaran tetap sama, tetapi ada perubahan jumlah
dan distribusi jam pelajaran, dan khusus untuk Mata Pelajaran Bahasa Inggris
ditambahkan Bahasa Asing Lainnya serta penambahan jumlah jam pelajaran.
Penjelasannya sebagai berikut.
1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Jumlah jam tidak mengalami perubahan waktu.
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Jumlah jam tidak mengalami perubahan waktu.
3) Bahasa Indonesia
a) Semula 4 jam pelajaran (jp)/minggu x 6 semester, menjadi 4 jp/minggu x
2 semester (1 dan 2,) dan 3 jp/minggu x 4 semester (3, 4, 5 dan 6).
b) Alasannya adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia di pendidikan
menengah pada dasarnya merupakan pengembangan dan peningkatan
kemampuan berbahasa Indonesia yang telah dipelajari di Dikdas. Khusus
di SMK lebih dititikberatkan pada pengembangan kemampuan
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik lisan
maupun tulisan terutama dalam konteks pengembangan keahlian kejuruan
yang ditekuni.
4) Matematika

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 50


Jumlah jam tidak mengalami perubahan waktu, tetap 4 jp/mg x 6 semester.
5) Sejarah Indonesia
a) Semula 2 jp/minggu x 6 semester, menjadi 3 jp/minggu x 2 semester (1 dan
2).
b) Alasannya adalah mata pelajaran Sejarah Indonesia di SMK dititikberatkan
pada penanaman nilai-nilai kejuangan, pemahaman sejarah perjuangan
bangsa, dan kemampuan mewujudkan karakter pribadi yang cinta bangsa
dan negara. Tidak terpaku pada pembelajaran episode kesejarahan.
6) Bahasa Inggris
Diperluas menjadi “Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya”, dengan
penambahan waktu sebagai berikut.
a) Semula 2 jp/minggu x 6 semester, menjadi 3 jp/minggu x 4 semester (1, 2,
3 dan 4) ditambah 4 jp/mg x 2 semester (5 dan 6). Khusus untuk program
pendidikan 4 tahun masih ditambah 4 jp/m pada semester 7 dan 8.
b) Alasannya adalah mata pelajaran Bahasa Inggris sangat mendukung
pengembangan penguasaan kompetensi kejuruan yang berwawasan global.
c. Kelompok Muatan Kewilayahan (B) semula disebut kelompok Mata Pelajaran
Wajib B, mengalami penataan sebagai berikut.
1) Seni Budaya
a) Semula 2 jp/minggu x 6 semester, menjadi 3 jp/minggu x 2 semester (1 dan
2).
b) Alasannya adalah mata pelajaran Seni Budaya pada SMK diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan “mengapresiasi” seni dan budaya secara
aktif-positif dalam kerangka pengembangan hidup berkualitas. Bukan
penguasaan kompetensi seni dan budaya.
c) Meskipun pada semester 3, 4, 5 dan 6 secara terstruktur tidak ada Mata
Pelajaran Seni dan Budaya, tapi peserta didik dapat mengembangkan
potensi (kemampuan apresiasi) seni dan budaya yang dimilikinya pada
wahana Ekstrakurikuler.
2) Kewirausahaan
a) Mata Pelajaran ini dipindahkan ke kelompok Muatan Peminatan Kejuruan
menjadi Mata Pelajaran “Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)”.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 51


b) Semula 2 jp/minggu x 6 semester, menjadi 5 jp/minggu x 4 semester (3, 4,
5, dan 6). Khusus untuk program pendidikan 4 tahun ditambah jam
pelajaran sesuai Kompetensi Keahlian pada semester 7 dan 8.
c) Alasan:
(1) Di SMK sudah tidak bersifat “prakarya”, tapi sudah benar-benar
berkarya.
(2) Kewirausahaan bukan sebagai teori, tapi sudah menyatu dalam proses
berkarya sesuai Kompetensi Keahliannya; mulai dari tahap
perencanaan produksi sesuai permintaan atau kebutuhan pasar/
konsumen, proses produksi sesuai SOP, pengemasan, hingga
memasarkan.
(3) Menjadi wahana pengembangan naluri dan kepekaan berwirausaha
untuk menjadikan kompetensi keahlian yang dikuasai dan produk
yang dihasilkannya (barang maupun jasa) bernilai bisnis.
(4) Dilaksanakan pada kelas XI dan XII, untuk program 4 tahun hingga
kelas XIII, karena di kelas X belum masuk pada kompetensi keahlian
fungsional.
3) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
a) Semula 3 jp/minggu x 6 semester, menjadi 2 jp/minggu x 4 semester (1,
2, 3, dan 4).
b) Alasannya adalah:
(1) Mta pelajaran PJOK berfungsi mengembangkan kemampuan dan
kebiasaan peserta didik dalam memelihara dan mengembangkan
hidup sehat dan berkualitas.
(2) Meskipun jam pembelajaran terstruktur menjadi 2 jp/minggu dan
hanya di semester 1, 2, 3, dan 4, tapi pengembangan aktivitas
pembiasaan hidup sehat dan olah-raga dapat dilakukan di luar jam
pembelajaran terstruktur, khususnya pada aktivitas Ekstrakurikuler.

d. Perubahan jumlah dan distribusi jam pembelajaran di atas mengubah proporsi


dan distribusi beban belajar peserta didik untuk Kelompok Mata Pelajaran
Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan dan Muatan Peminatan Kejuruan
sebagai berikut.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 52


1) Pada semester 1 dan 2 (kelas X) beban belajar Mata Pelajaran Kelompok
Muatan Nasional dan Muatan Kewilayahan adalah 24 jp/minggu, sedangkan
beban belajar Mata Pelajaran Kelompok Muatan Peminatan Kejuruan
menjadi 22 jp/minggu;
2) Pada semester 3 dan 4 (kelas XI) beban belajar Mata Pelajaran Kelompok
Muatan Umum adalah 17 jp/minggu, sedangkan beban belajar Mata
Pelajaran Kelompok Muatan Kejuruan adalah 29jp/minggu;
3) Pada semester 5 dan 6 (kelas XII) beban belajar Mata Pelajaran Kelompok
Muatan Umum adalah 16 jp/minggu, sedangkan beban belajar Mata
Pelajaran Kelompok Kejuruan adalah 30jp/minggu.
Dengan demikian, keseluruhan beban belajar peserta didik pada SMK berubah
menjadi 46 jp/minggu.

e. Konsekuensi dari perubahan jumlah, alokasi, dan distribusi jam pembelajaran


tersebut mengharuskan adanya penataan ulang Mata Pelajaran dan beban
belajarnya pada kelompok Muatan Peminatan Kejuruan; baik pada Dasar Bidang
Keahlian (C1) Dasar Program Keahlian (C2), maupun pada Kompetensi
Keahlian (C3).
1) Maata pelajaran Simulasi Digital yang berada di Dasar Program Keahlian
(C2) dipindahkan ke Dasar Bidang Keahlian (C1) karena berlaku untuk
seluruh Bidang Keahlian yang ada di SMK. Penamaannya disempurnakan
menjadi “Simulasi dan Komunikasi Digital”, karena KD dan lingkup
materinya perlu ditelaah dan disesuaikan terkait dengan keberadaannya
sebagai Mata Pelajaran yang berlaku umum di seluruh Bidang Keahlian serta
perkembangan IPTEK dan kebutuhan dunia kerja.
2) Dasar Bidang Keahlian (C1) adalah dasar untuk Bidang Keahlian tertentu;
misalnya Mata Pelajaran Fisika untuk Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa tidak berlaku untuk Bidang Keahlian yang lainnya, karena itu
Kompetensi Dasar dan lingkup materi serta beban belajarnya harus
dirancang yang benar-benar dibutuhkan untuk mendukung keahlian yang
bersangkutan. Tidak relevan menggunakan KD dan lingkup materi dari
Bidang Keahlian lainnya, lebih tidak relevan jika disamakan dengan SMA.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 53


3) Jumlah mata pelajaranl untuk Kelompok Muatan Kejuruan, khususnya untuk
program pendidikan 3 tahun termasuk Mata Pelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan (PKK) diusahakan maksimal 12 Mata Pelajaran, dengan
komposisi sebagai berikut.
(a) Dasar Kejuruan = 3 Mata Pelajaran;
(b) Dasar Keahlian = 3 sampai 4 Mata Pelajaran, dan
(c) Kompetensi Keahlian = 5 sampai 6 Mata Pelajaran termasuk PKK.
Maka seluruh mata pelajaran di SMK, khususnya untuk program pendidikan
3 tahun adalah 20 mata pelajaran. Program pendidikan 4 tahun dapat
menyesuaikan dengan kebutuhannya.

C. Penilaian Hasil Belajar


Pedoman ini khusus mengenai penilaian hasil belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Penilaian dalam proses pendidikan
merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lainnya khususnya
pembelajaran. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh
pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penegasan tersebut termaktub dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik memiliki peran antara lain untuk membantu peserta didik
mengetahui capaian pembelajaran (learning outcomes). Berdasarkan penilaian hasil
belajar oleh pendidik, pendidik dan peserta didik dapat memperoleh informasi tentang
kelemahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar.
Dengan mengetahui kelemahan dan kekuatannya, pendidik dan peserta didik
memiliki arah yang jelas mengenai apa yang harus diperbaiki dan dapat melakukan
refleksi mengenai apa yang dilakukannya dalam pembelajaran dan belajar. Selain itu
bagi peserta didik memungkinkan melakukan proses transfer cara belajar tadi untuk
mengatasi kelemahannya (transfer of learning). Sedangkan bagi guru, hasil penilaian
hasil belajar oleh pendidik merupakan alat untuk mewujudkan akuntabilitas
profesionalnya, dan dapat juga digunakan sebagai dasar dan arah pengembangan
pembelajaran remedial atau program pengayaan bagi peserta didik yang membutuhkan,

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 54


serta memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan proses pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
Pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan wujud pelaksanaan
tugas profesional pendidik sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Penilaian hasil belajar oleh pendidik tidak terlepas
dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar oleh pendidik
menunjukkan kemampuan guru sebagai pendidik profesional.
Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar (standard-based education),
kurikulum berdasarkan kompetensi (competency-based curriculum), dan pendekatan
belajar tuntas (mastery learning) penilaian proses dan hasil belajar merupakan
parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal. Untuk itu, berbagai pendekatan,
strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran perlu dikembangkan untuk
memfasilitasi peserta didik agar mudah dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar
secara optimal.
Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik (authentic
assesment). Secara paradigmatik penilaian autentik memerlukan perwujudan
pembelajaran autentik (authentic instruction) dan belajar autentik (authentic learning).
Hal ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi
kemampuan peserta didik secara holistik dan valid.

1. Tujuan Pedoman Penilaian


Tujuan pedoman ini untuk menjadi acuan bagi:
a. Pendidik secara individual atau kelompok dalam merencanakan penilaian sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai, mengembangkan dan melaksanakan
penilaian sesuai dengan ruang lingkup penilaian, teknik, dan instrumen sesuai
dengan mata pelajaran yang diampunya;
b. Kepala satuan pendidikan dalam menyusun pelaporan penilaian hasil belajar oleh
pendidik bagi peserta didik; dan
c. Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangan masing-masing.
2. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
a. Pengertian
Pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam pedoman ini sebagai

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 55


berikut.
1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis,
selama dan setelah proses pembelajaran.
2) Pendekatan Penilaian adalah proses atau jalan yang ditempuh dalam
melakukan penilaian hasil belajar peserta didik.
3) Bentuk Penilaian adalah cara yang dilakukan dalam menilai capaian
pembelajaran peserta didik, misalnya: penilaian unjuk kerja, penilaian
projek, dan penilaian tertulis.
4) Instrumen Penilaian adalah alat yang digunakan untuk menilai capaian
pembelajaran peserta didik, misalnya: tes dan skala sikap
5) Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi
dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
6) Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik
menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang
sesungguhnya.
7) Penilaian Diri adalah teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif.
8) Penilaian Tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang
dilakukan secara mandiri dan/atau kelompok.
9) Penilaian Projek adalah penilaian terhadap suatu tugas berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data, sampai
pelaporan.
10) Penilaian berdasarkan Pengamatan adalah penilaian terhadap kegiatan
peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
11) Ulangan Harian adalah penilaian yang dilakukan setiap menyelesaikan satu
muatan pembelajaran.
12) Ulangan Tengah Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk semua
muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam paruh pertama semester.
13) Ulangan Akhir Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk semua

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 56


muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam satu semester.
14) Nilai modus adalah nilai terbanyak capaian pembelajaran pada ranah sikap.
15) Nilai rerata adalah nilai rerata capaian pembelajaran pada ranah
pengetahuan.
16) Nilai optimum adalah nilai tertinggi capaian pembelajaran pada ranah
keterampilan.
b. Fungsi
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:
1) Penilaian formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik
dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian
selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip
Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian
terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan
pembelajaran remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang
dikembangkan guru untuk pertemuan berikutnya; dan
2) Penilaian sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada
akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di
satuan pendidikan. Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan untuk
menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar satuan
pendidikan seorang peserta didik.

c. Tujuan
1) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta
didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program
pengayaan.
2) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam
kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu
tahunan, dan masa studi satuan pendidikan.
3) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 57


penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta
didik yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
4) Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.

d. Acuan Penilaian
1) Penilaian menggunakan Acuan Kriteria yang merupakan penilaian
kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi
yang ditetapkan. Skor yang diperoleh dari hasil suatu penilaian baik yang
formatif maupun sumatif seorang peserta didik tidak dibandingkan dengan
skor peserta didik lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan
kompetensi yang dipersyaratkan.
2) Bagi yang belum berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan mengikuti
pembelajaran remedial yang dilakukan setelah suatu kegiatan penilaian
(bukan di akhir semester) baik secara individual, kelompok, maupun kelas.
Bagi mereka yang berhasil dapat diberi program pengayaan sesuai dengan
waktu yang tersedia baik secara individual maupun kelompok. Program
pengayaan merupakan pendalaman atau perluasan dari kompetensi yang
dipelajari.
3) Acuan Kriteria menggunakan modus untuk sikap, rerata untuk pengetahuan,
dan capaian optimum untuk keterampilan.

e. Prinsip
Prinsip Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi prinsip umum dan
prinsip khusus. Prinsip umum dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
adalah sebagai berikut.
1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 58


pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6) Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup
semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
9) Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan
peserta didik dalam belajar.
Prinsip khusus dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berisikan prinsip-
prinsip Penilaian Autentik sebagai berikut.
1) Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.
2) Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
3) Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
4) Berbasis kinerja peserta didik.
5) Memotivasi belajar peserta didik.
6) Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.

f. Lingkup
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap
(spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
1) Sikap (Spiritual dan Sosial)
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada ranah sikap spiritual
dan sikap sosial adalah sebagai berikut.

Tingkatan Sikap Deskripsi


Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan
memberikan perhatian terhadap nilai tersebut
Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa
puas dalam membicarakan nilai tersebut
Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai
nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai
tersebut

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 59


Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian
dari sistem nilai dirinya
Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri
dirinya dalam berpikir, berkata,
berkomunikasi, dan bertindak (karakter)

(sumber: Olahan Krathwohl dkk.,1964)

2) Pengetahuan
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada kemampuan berpikir
adalah sebagai berikut.

Kemampuan Deskripsi
Berpikir
Mengingat: Pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan,
mengemukakan kebenaran pengetahuan yang diingat dan
kembali apa yang digunakan ketika menjawab pertanyaan
sudah dipelajari dari tentang fakta, definisi konsep, prosedur,
guru, buku, sumber hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari
lainnya sebagaimana di kelas tanpa diubah/berubah.
aslinya, tanpa
melakukan perubahan
Memahami: Kemampuan mengolah pengetahuan yang
Sudah ada proses dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti
pengolahan dari bentuk menggantikan suatu kata/istilah dengan
aslinya tetapi arti dari kata/istilah lain yang sama maknanya;
kata, istilah, tulisan, menulis kembali suatu
grafik, tabel, gambar, alimat/paragraf/tulisan dengan
foto tidak berubah. kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan
tanpa mengubah artinya informasi aslinya;
mengubah bentuk komunikasi dari bentuk
kalimat ke bentuk grafik/tabel/visual atau
sebaliknya; memberi tafsir suatu
kalimat/paragraf/tulisan/data sesuai dengan
kemampuan peserta didik; memperkirakan
kemungkinan yang terjadi dari suatu
informasi yang terkandung dalam suatu
kalimat/paragraf/tulisan/data.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 60


Menerapkan: Kemampuan menggunakan pengetahuan
Menggunakan seperti konsep massa, cahaya, suara, listrik,
informasi, konsep, hukum penawaran dan permintaan, hukum
prosedur, prinsip, Boyle, hukum Archimedes, membagi/
hukum, teori yang mengali/menambah/mengurangi/menjum-
sudah dipelajari untuk lah, menghitung modal dan harga, hukum
sesuatu yang persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat,
baru/belum dipelajari menggunakan jangka, menghitung jarak
tempat di peta, menerapkan prinsip
kronologi dalam menentukan waktu suatu
benda/peristiwa, dan sebagainya dalam
mempelajari sesuatu yang belum pernah
dipelajari sebelumnya.
Menganalisis: Kemampuan mengelompokkan benda
Menggunakan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-
keterampilan yang telah cirinya, memberi nama bagi kelompok
dipelajarinya terhadap tersebut, menentukan apakah satu kelompok
suatu informasi yang sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain,
belum diketahuinya menentukan mana yang lebih dulu dan mana
dalam mengelompok yang belakangan muncul, menentukan mana
kan informasi, yang memberikan pengaruh dan mana yang
menentukan menerima pengaruh, menemukan
keterhubungan antara keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan,
satu kelompok/ menentukan konsistensi antara apa yang
informasi dengan dikemukakan di bagian awal dengan bagian
kelompok/ informasi berikutnya, menemukan pikiran pokok
lainnya, antara fakta penulis/pembicara/nara sumber, menemukan
dengan konsep, antara kesamaan dalam alur berpikir antara satu
argumentasi dengan karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
kesimpulan, benang
merah pemikiran antara
satu karya dengan karya
lainnya

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 61


Mengevaluasi: Kemampuan menilai apakah informasi yang
Menentukan nilai diberikan berguna, apakah suatu
suatu benda atau informasi/benda menarik/menyenangkan
informasi bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
berdasarkan suatu kriteria suatu pekerjaan/keputusan/
criteria peraturan, memberikan pertimbangan
alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/
bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil kerja
berdasarkan kriteria.

Mencipta: Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan


Membuat sesuatu dari berbagai sumber yang dibacanya,
yang baru dari apa membuat suatu benda dari bahan yang
yang sudah ada tersedia, mengembangkan fungsi baru dari
sehingga hasil suatu benda, mengembangkan berbagai
tersebut merupakan bentuk kreativitas lainnya.
satu kesatuan utuh
dan berbeda dari
komponen yang
digunakan untuk
membentuknya

sumber: Olahan Anderson, dkk. 2001).

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada dimensi Pengetahuan


adalah sebagai berikut :

Dimensi Deskripsi
Pengetahuan
Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda,
angka, tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus
dengan suatu mata pelajaran.
Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan
antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita,
definisi, teori.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 62


Prosedural Pengetahuan tentang prosedur dan proses khusus dari
suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik,
metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan
penggunaan suatu prosedur.
Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan,
menentukan pengetahuan yang penting dan tidak
penting (strategic knowledge), pengetahuan yang
sesuai dengan konteks tertentu, dan pengetahuan diri
(self-knowledge).

(Sumber: Olahan dari Andersen, dkk., 2001)

3) Keterampilan

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan abstrak


berupa kemampuan belajar adalah sebagai berikut.

Kemampuan Belajar Deskripsi

Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu


objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu
penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu (on task) yang
digunakan untuk mengamati

Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang


diajukan peserta didik (pertanyaan faktual,
konseptual, prosedural, dan hipotetik)

Mengumpulkan Jumlah dan kualitas sumber yang


informasi/ mencoba dikaji/digunakan, kelengkapan informasi,
validitas informasi yang dikumpulkan, dan
instrumen/alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 63


Menalar/ Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan
mengasosiasi kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari
dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan
kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua
fakta/konsep/teori, mensintesis dan
argumentasi serta kesimpulan keterkaitan
antarberbagai jenis fakta/konsep/ teori/pendapat;
mengembangkan interpretasi, struktur baru,
argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan
hubungan fakta/ konsep/teori dari dua sumber atau
lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan
interpretasi, struktur baru, argumentasi dan
kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang
berbeda dari berbagai jenis sumber.

Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai


menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media
elektronik, multi media dan lain-lain.

(Sumber: Olahan Dyers)

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan kongkret


adalah sebagai berikut.

Keterampilan
Deskripsi
kongkret
Persepsi Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu
(perception) gerakan
Kesiapan (set) Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk
melakukan suatu gerakan
Meniru (guided Meniru gerakan secara terbimbing
response)

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 64


Membiasakan Melakukan gerakan mekanistik
gerakan
(mechanism)
Mahir (complex or Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi
overt response)
Menjadi gerakan Menjadi gerakan alami yang diciptakan
alami (adaptation) sendiri atas dasar gerakan yang sudah
dikuasai sebelumnya
Menjadi tindakan Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar
orisinal (origination) ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya

(Sumber: Olahan dari kategori Simpson)

g. Mekanisme
1) Tingkat Kompetensi
Tingkat kompetensi merupakan batas minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pencapaian kompetensi sikap dinyatakan
dalam deskripsi kualitas tertentu, sedangkan pencapaian kompetensi
pengetahuan dinyatakan dalam skor tertentu untuk kemampuan berpikir dan
dimensi pengetahuannya, sedangkan untuk kompetensi keterampilan
dinyatakan dalam deskripsi kemahiran dan/atau skor tertentu. Pencapaian
tingkat kompetensi dinyatakan dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau
skor yang dipersyaratkan pada tingkat tertentu. Tingkat pencapaian KI dan
KD berbeda untuk setiap satuan tingkat pendidikan mulai dari SD/MI kelas
awal (I – III) dan kelas atas (IV – VI), SMP/MTs kelas VII - IX, dan
SMA/SMK/MA kelas X - XII

Tingkat pencapaian kompetensi ditentukan sebagai berikut.

Tingkat
No. Tingkat Kelas
Kompetensi
1. Tingkat 0 TK/RA

2. Tingkat 1 Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A


Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A
3. Tingkat 2 Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 65


Tingkat
No. Tingkat Kelas
Kompetensi
4. Tingkat 3 Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A
5. Tingkat 4 Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
Kelas VIII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
6. Tingkat 4A Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/ PAKET B
7. Tingkat 5 Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/
PAKET C/PAKET C KEJURUAN
Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/
PAKET C/PAKET C KEJURUAN
8. Tingkat 6 Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/
PAKET C/PAKET C KEJURUAN

2) Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal
atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu
belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan
tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam
satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun pelajaran adalah
keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun
pelajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan
peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu
satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni
predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K)
sebagaimana tertera pada tabel berikut.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 66


Nilai Ketuntasan Sikap (Predikat)

Sangat Baik (SB)


Baik (B)
Cukup (C)
Kurang Baik (K)

Pengetahuan (KI-3) dan Keterampilan (KI-4) dinyatakan tuntas jika


pencapaian kompetensinya minimal 60 (sesuai ketentuan didalam buku
panduan penilaian SMK tahun 2015). Sedangkan sikap spiritual (KI-1) dan
sikap social (KI-2) minimal baik (B). Satuan pendidikan berhak untuk
menentukan kriteriaketuntasan minimal diatas ketuntasan minimal yang
telah ditentukan pemerintah melalui analisa dengan mempertimbangkan
kriteria ketuntasan belajar, SMK Negeri 1 Driyorejo menetapkan untuk
pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4) dinyatakan tintas jika
pencapaian kompetensinya minimal KKM setiap mata pelajaran.
Penilaian KD padaKI-1 dan KI-2 dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan
guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan PPKn. Penilaian pengetahuan
menggunakan rerata dan keterampilan menggunakan rata-rata optimum
dengan skala 1 – 100. Penilain akhir sikap pada rapor menggunakan predikat
sangat baik, baik, cukup dan kurang baik.

3) Teknik dan Instrumen Penilaian


Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan
belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada
aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
a) Penilaian Kompetensi Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait
dengan kecenderungan seseorang dalam merespon
sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat
dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 67


yang diharapkan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta
didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman
sebaya, dan penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain
daftar cek atau skala penilaian (ratingscale) yang disertai rubrik,
yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus.
(1) Observasi
Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui
pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata
pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan
perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru
yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung,
seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan,
kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama
peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah
selama perilakunya dapat diamati guru.
Contoh :
Format pengamatan sikap dalam laboratorium IPA :

Aspek perilaku yang dinilai


No Nama Bekerja Rasa Disi- Peduli Ket
sama ingin plin ling-
1. Andi tahu kungan
2. Badu
3. ....

Catatan:
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai
dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Format di atas dapat digunakan pada mata pelajaran lain dengan
menyesuaikan aspek perilaku yang ingin diamati.
(2) Penilaian diri (self assessment)
Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 68


(reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik.
Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya
pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada
konsep belajar mandiri (autonomous learning).
Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri
terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan
kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta
didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut.
(a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
(b) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
(c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
(d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar
tanda cek, atau skala penilaian.
Contoh:
Format penilaian diri untuk aspek sikap (partisipasi dalam
Diskusi Kelompok)

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 69


Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap,
tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek
keterampilan dan pengetahuan.

(3) Penilaian teman sebaya (peer assessment)


Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar pengamatan antarpeserta didik. Penilaian teman
sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 (tiga) teman sekelas
atau sebaliknya. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat
dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri.

Contoh :
Format Penilaian Teman Sebaya
Skala
No Pernyataan
4 3 2 1
1. Teman saya berkata benar, apa
adanya kepada orang lain
2. Teman saya mengerjakan sendiri
tugas-tugas sekolah
3. Teman saya mentaati peraturan (tata-
tertib) yang diterapkan
4. Teman saya memperhatikan kebersihan
diri sendiri
5. Teman saya mengembalikan alat
kebersihan, pertukangan, olah raga,
6. Teman saya terbiasa
laboratorium menyelesaikan
yang sudah selesai
pekerjaan
dipakai kesesuai
tempatdengan petunjuk
penyimpanan
7. Teman
semula saya menyelesaikan tugas
guru
tepat waktu apabila diberikan tugas
8. Teman
oleh gurusaya berusaha bertutur kata
yang sopan kepada orang lain
9. Teman saya berusaha bersikap ramah
terhadap orang lain
10 Teman saya menolong teman yang
. sedang mendapatkan kesulitan
11 ........
.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 70


Keterangan :
4 = Selalu
3 = Sering
a. = Jarang
1 = Sangat Jarang
(4) Penilaian jurnal (anecdotal record)
Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga
kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif
atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran.

h. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


1) Tes tertulis.
Bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a) memilih jawaban, dapat berupa:
(1) pilihan ganda
(2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
(3) menjodohkan
(4) sebab-akibat
b) mensuplai jawaban, dapat berupa:
(1) isian atau melengkapi
(2) jawaban singkat atau pendek
(3) uraian
Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal- soal yang

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 71


menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti
soal-soal uraian. Soal-soal uraian menghendaki peserta didik
mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian
tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri, misalnya
mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan.
Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan materi yang
ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam
mengoreksi jawaban.

2) Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.


Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui
observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini
adalah cerminan dari penilaian autentik.
Ketika terjadi diskusi, guru dapat mengenal kemampuan peserta didik
dalam kompetensi pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui
pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran konsep, dan ketepatan
penggunaan istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu
mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun menjawab pertanyaan.
Seorang peserta didik yang selalu menggunakan kalimat yang baik dan
benar menurut kaedah bahasa menunjukkan bahwa yang bersangkutan
memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik dan mampu menggunakan
pengetahuan tersebut dalam kalimat-kalimat. Seorang peserta didik yang
dengan sistematis dan jelas dapat menceritakan misalnya hukum Pascal
kepada teman- temannya, pada waktu menyajikan tugasnya atau
menjawab pertanyaan temannya memberikan informasi yang sahih dan
autentik tentang pengetahuannya mengenai hukum Pascal dan mengenai
penerapan hukum Pascal jika yang bersangkutan menjelaskan
bagaimana hukum Pascal digunakan dalam kehidupan (bukan
mengulang cerita guru, jika mengulangi cerita dari guru berarti yang
bersangkutan memiliki pengetahuan). Seorang peserta didik yang
mampu menjelaskan misalnya pengertian pasar, macam dan jenis pasar
serta kaitannya dengan pemasaran memberikan informasi yang valid dan
autentik tentang pengetahuan yang dimilikinya tentang konsep pasar.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 72


Seorang peserta didik yang mampu menceritakan dengan kronologis
tentang suatu peristiwa sejarah merupakan suatu bukti bahwa yang
bersangkutan memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir sejarah
tentang peristiwa sejarah tersebut. Seorang peserta didik yang mampu
menjelaskan makna lambang negara Garuda Pancasila merupakan suatu
bukti bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan dan keterampilan
berpikir tentang kandungan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.

Contoh : Format observasi terhadap diskusi, tean sebaya dan percakapan

3) Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.
4) Penilaian Kompetensi Keterampilan
Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan
keterampilan kongkret.
Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan
menggunakan :
Unjuk kerja/kinerja/praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 73


digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di
laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain
peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca
puisi/deklamasi.
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-hal
berikut ini :
(1) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta
didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu
kompetensi.
(2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai
dalam kinerja tersebut.
(3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas.
(4) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak,
sehingga dapat diamati.
(5) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya
diurutkan berdasarkan langkah-langkah pekerjaan
yang akan diamati.
Pengamatan unjuk kerja/kinerja/praktik perlu dilakukan dalam
berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian
kemampuan tertentu. Misalnya untuk menilai kemampuan
berbicara yang beragam dilakukan pengamatan terhadap kegiatan-
kegiatan seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato,
bercerita, dan wawancara. Dengan demikian, gambaran
kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Contoh untuk menilai
unjuk kerja/kinerja/praktik di laboratorium dilakukan pengamatan
terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum. Untuk menilai
praktik olahraga, seni dan budaya dilakukan pengamatan gerak dan
penggunaan alat olahraga, seni dan budaya.
Untuk mengamati unjuk kerja/kinerja/praktik peserta didik dapat
menggunakan instrumen sebagai berikut:
(1) Daftar cek

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 74


Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai
bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati
oleh penilai.

Contoh :
Format instrument penilaian praktik di laboratorium

(2) Skala Penilaian (Rating Scale)


Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap
penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara
kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala
penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat
sempurna. Misalnya: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan
1 = kurang.

Contoh :
Format instrument penilaian praktik olahraga bola
volley

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 75


(a) Projek
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan
menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal
secara jelas.
Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk itu, guru perlu
menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai,
seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data,
dan penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai setiap
tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 76


Contoh :
Format rubrik untuk menilai projek

(b) Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta
didik membuat produk-produk, teknologi, dan seni, seperti:
makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de
coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta
gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat teknologi
(contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni
(contoh: patung, lukisan dan gambar), dan barang-barang
terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap
tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
(1a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan
peserta didik dan merencanakan, menggali, dan
Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 77
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
(1b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian
kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat, dan teknik.
(1c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi:
penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai
kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan,
tampilan, fungsi dan estetika.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau
holistik.
(1a) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk,
biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang
terdapat pada semua tahap proses pengembangan
(tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian
produk).
(1b) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari
produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap
penilaian produk.
Contoh : Penilaian Produk

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 78


(c) Portofolio
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya
peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu
mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut
dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri.
Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan
peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan
kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan
perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat
memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik
melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi,
surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi
buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata
individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan


penilaian portofolio :
(1) Peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri
(2) Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan
dikumpulkan
(3) Kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik dalam 1
map atau folder
(4) Beri tanggal pembuatan
(5) Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta didik
(6) Minta peserta didik untuk menilai hasil kerja mereka
secara berkesinambungan
(7) Bagi yang kurang beri kesempatan perbaiki karyanya,
tentukan jangka waktunya
(8) Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua

Contoh : Format Penilaian Portofolio

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 79


(d) Tertulis
Selain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian tertulis
juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan,
seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis
surat.

i. Waktu Penilaian
Waktu penilaian kegiatan pembelajaran seperti tabel di bawah ini.

No. Penilaian Waktu


1. Ulangan Harian Setiap akhir pembelajaran suatu KD
atau beberapa bagian KD
2. Ujian Tengah Semester Pada minggu 7 suatu semester

3. Ujian Akhir Semester Pada akhir suatu semester

4. Ujian Sekolah Pada akhir tahun belajar Satuan


Pendidikan
5. Penilaian Proses Dilaksanakan selama proses
pembelajaran sepanjang tahun
6. Penilaian Diri Dilaksanakan
pelajaran pada akhir setiap
semester

j. Pengolahan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 80


Penilaian setiap kompetensi hasil pembelajaran mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara
terpisah, karena karakternya berbeda. Namun demikian dapat menggunakan
instrumen yang sama seperti tugas, portofolio, dan penilaian autentik
lainnya. Hasil pekerjaan peserta didik harus segera dianalisis untuk
menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang diukur oleh instrumen
tersebut sehingga diketahui apakah seorang peserta didik memerlukan atau
tidak memerlukan pembelajaran remedial atau program pengayaan. Format
berikut digunakan setelah suatu kegiatan penilaian dilakukan.
Contoh : Format analisis penilaian hasil pekerjaan peserta didik

k. Pelaporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik


1) Skor dan Nilai
Kurikulum 2013 menggunakan skala skor penilaian 1 - 100 dalam
menyekor pekerjaan peserta didik untuk setiap kegiatan penilaian
(ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas-
tugas, ujian sekolah). Penilaian kompetensi hasil belajar mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan dapat
secara terpisah tetapi dapat juga melalui suatu kegiatan atau peristiwa
penilaian dengan instrumen penilaian yang sama. Untuk masing-masing

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 81


ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) digunakan penyekoran
dan pemberian predikat yang berbeda sebagaimana tercantum dalam
tabel berikut.
Tabel predikat pencapaian kompetensi
Sangat baik (A) : 86 - 100
Baik (B) : 71 - 85
Cukup (C) : 56 - 70
Kurang (D) : ≤ 55
2) Bentuk Laporan
Laporan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam bentuk
sebagai berikut.
3) Pelaporan oleh Pendidik
Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk laporan hasil
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester.
4) Pelaporan oleh Satuan Pendidikan
Rapor yang disampaikan oleh pendidik kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali). Pelaporan oleh Satuan
Pendidikan meliputi:
(a) hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada
orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
(b) pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait; dan
(c) hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik
dan dinas pendidikan.
5) Nilai Untuk Rapor
Hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor berupa:
(a) Pencapaian kompetensi sikap (sikap spiritual dan sikap social)
diberikan dalam bentuk deskripsi
(b) Pengetahuan dan Keterampilan diberikan dalam bentuk bilangan
bulat (skala 0 – 100), predikat dan dilengkapi dengan deskripsi
6) Format Rapor
Format rapor untuk SMK/MAK terlampir

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 82


BAB VI
PROGRAM MUATAN LOKAL, EKTRAKURIKULER,
KARAKTER,LITERASI DAN BIMBINGAN KONSELING (BK)

A. Muatan Lokal
Muatan lokal, dalam Penjelasan Atas Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.
Dalam Pasal 77 N Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
dinyatakan bahwa : (1) Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal; (2) Muatan lokal
dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan. Selanjutnya, dalam
Pasal 77 P antara lain dinyatakan bahwa :
1. Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan
muatan lokal pada pendidikan menengah;
2. Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan
muatan lokal pada pendidikan dasar;
3. Pengelolaan muatan lokal meliputi penyiapan, penyusunan, dan evaluasi terhadap
dokumen muatan lokal, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru; dan
4. Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi sepakat menetapkan 1
(satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi pengelolaan kurikulum
pada pendidikan dasar dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi.
Pengimpelementasi Kurikulum 2013 revisi muatan local Bahasa Daerah bertujuan agar
peserta didik memiliki kompetensi sebagai berikut :
1. menjaga dan memelihara kelestaraian bahasa, sastra, dan aksara Jawa sehingga
menjadi faktor penting untuk peneguhan jati diri daerah
2. menyelaraskan fungsi bahasa, sastra, dan Jawa dalam kehidupan masyarakat sejalan
dengan arah pembinaan bahasa upaya pembinaan dan pengembangan kebudayaan
nasional
3. mendayagunakan bahasa, sastra, dan aksara Jawa sebagai wahana untuk
pembangunan karakter dan budi pekerti.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 83


Arah pembelajaran bahasa Jawa, adalah untuk (1) menyelaraskan keberadaan
bahasa, sastra, dan aksara Jawa sebagai unsur kebudayaan Jawa untuk mewujudkan
keadaan masyarakat yang lebih berbudaya dan (2) menggali nilai-nilai yang terkandung
dalam bahasa, sastra, dan aksara Jawa dilaksanakan melalui upaya di lingkungan
pendidikan formal, meliputi: (1) menyusun dan menyempurnakan kurikulum bahasa dan
sastra Jawa sesuai dengan perkembangan dan kemajuan; (2) menyediakan dan
mengangkat guru mulok bahasa dan sastra Jawa profesional (bersertifikat) sesuai
dengan strata pendidikannya; (3) meningkatkan kualitas guru muatan lokal bahasa Jawa
yang profesional melalui pendidikan dan pelatihan; (4) menyediakan bahan ajar, buku
pelajaran, buku bacaan, dan media pembelajaran bahasa Jawa; (5) meningkatkan
kegiatan apresiasi dan kompetisi mengenai penulisan dan penggunaan bahasa, sastra,
dan aksara Jawa; (6) melakukan kegiatan penelitian dan pengajian terhadap bahasa,
sastra, dan aksara Jawa; dan (7) meningkatkan perhatian dan dukungan terhadap
kegiatan transkripsi, dan transliterasi naskah-naskah sastra Jawa yang memiliki nilai-
nilai unggul.

B. Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan
pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolah/madrasah.

Kegiatan ekstrakurikuler di SMK/MAK ditujukan untuk pengembangan


kreativitas peserta didik. Pengembangan kreativitas dimaksudkan untuk menumbuhkan
kemampuan untuk mencipta melalui berbagai kegiatan sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan
peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

1. Bidang Pengembangan

a. Pengembangan kreativitas, yaitu bidang kegiatan yang membantu peserta didik


mengembangkan kemampuan daya cipta sesuai dengan potensi, bakat dan minat
untuk dapat berprestasi secara optimal.
d. Pengembangan keagamaan dan sosial, yaitu bidang kegiatan yang

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 84


e. Membantu peserta didik mengembangkan kemampuan religius, disiplin,
kerjasama dan rasa tanggung jawab sosial lainnya.
f. Pengembangan rekreatif, yaitu bidang kegiatan yang membantu peserta didik
mengembangkan potensi dirinya dengan suasana rileks, mengembirakan dan
menyenangkan untuk pengembangan karir.

2. Prinsip Kegiatan

a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi,


bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan
diikuti secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang
disukai dan mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat
peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.

3. Format Kegiatan

a. Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik


secara perseorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-
kelompok peserta didik.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik dalam
satu kelas.
d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik
antarkelas/antarsekolah/madrasah.
e. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 85


4. Program dan Kegiatan
a. Jenis Program
1) Program Tahunan, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan dalam
rentang waktu sekali dalam satu tahun, antara lain: Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa (LDKS), pelaksanaan lomba (Paskibra, PMR, dll).
2) Program Semesteran, yaitu suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan
dalam rentang waktu setengah tahunan (6 bulan).
3) Program Bulanan, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan dalam
rentang waktu sekali dalam satu bulan, antara lain: mengikuti kegiatan lomba
yang diadakan di luar sekolah.
4) Program Mingguan, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan dalam
rentang waktu sekali atau dua kali dalam seminggu, antara lain: kegiatan
Pramuka, PMR, Paskibra, Olah Raga, dll.
5) Program Harian, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan setiap
hari, antara lain bersih lingkungan.

b. Jenis Kegiatan
1) Kepemimpinan, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan
Siswa (LDKS), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA).
2) Karya Ilmiah, meliputi Majalah Dinding dan Kegiatan Ilmiah Remaja
(MAKIR)
3) Kesenian, meliputi paduan suara dan angklung.
4) Keagamaan, meliputi rohis dan rokris.
5) Olah Raga, meliputi olah raga prestasi.
6) Kesehatan, meliputi Palang Merah Remaja (PMR).
7) Kegiatan-kegiatan yang bersifat mendukung pengembangan kreativitas,
yaitu mengadakan:
8) Lomba/kegiatan, meliputi Lomba Kompetensi Siswa (LKS), Jambore
Pramuka, PMR, Porseni, Pekan Budaya, PBB, cerdas cermat, dll.
9) Kegiatan sosial kemasyarakatan, misalnya kegiatan amal, donor darah,
membantu masyarakat yang terkena bencana alam, dll.
10) Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir,
pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 86


11) Caracter Building, meliputi kegiatan pembentukan karakter siswa melalui
pelatihan atau lainnya.

c. Perencanaan

Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang


memuat unsur-unsur: sasaran kegiatan, substansi kegiatan, pelaksana kegiatan
dan pihak-pihak yang terkait, pengorganisasian, waktu, tempat dan sarana.

d. Pelaksanaan
1) Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan
dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga kependidikan
di sekolah/madrasah.
2) Kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan
sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana sebagaimana
telah direncanakan.

e. Pelaporan

Pelaporan kegiatan ekstrakurikuler adalah pendidik dan atau tenaga


kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada substansi
kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud.

f. Pengawasan
1) Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi, dan
dibina melalui kegiatan pengawasan.
a. Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan secara:
2) Interen, oleh kepala sekolah/ madrasah.
3) Eksteren, oleh pihak yang secara struktural/ fungsional memiliki
kewenangan membina kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud.
4) Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk
peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah/madrasah.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 87


g. Penilaian

Hasil dan proses kegiatan ekstrakurikuler dinilai secara kualitatif dan


dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan
lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.

Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram.


Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram
dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah
yang diikuti oleh semua peserta didik. Kegiatan terprogram terdiri atas dua
komponen:

1) Pelayanan bimbingan karir dan konseling, meliputi pengembangan:


a) Kehidupan pribadi
b) Kemampuan sosial
c) Kemampuan belajar
d) Wawasan dan perencanaan karir
e) Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan:
f) Kepramukaan (Program Wajib)
g) Latihan kepemimpinan, ilmiah remaja.
h) Seni, olahraga, jurnalistik, karate, keagamaan
2) Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dapat dilaksanakan sebagai
berikut:
a) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera,
senam, ibadah khusus keagamaan bersama, pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan diri.
b) Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:
pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada
tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c) Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti:
berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan
dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 88


Program Ekstrakurikuler :

Materi Bidang Pengembangan


No Kegiatan
Individual Kelompok Klasikal Gabungan Lapangan
1 Intrakurikuler
a. Kunjungan ke Obyek- Obyek- Obyek- Obyek- Obyek-
tempat obyek obyek obyek obyek obyek
bersejarah pengem- pengem- pengem- pengem- pengem-
b. Kunjungan bangan bangan bangan bangan bangan
industri Pribadi hubungan klasikal hubungan hubungan
c. Mendatangkan kelompok interaksi dengan
Nara Sumber/ dengan obyek
Guru Tamu kelompok langsung
lain
2 Ekstrakurikuler
a. Pramuka Obyek- Obyek- Obyek- Obyek- Obyek-
b. Jurnalistik obyek obyek obyek obyek obyek
c. Futsall pengem- pengem- pengem- pengem- pengem-
d. KIR bangan bangan bangan bangan bangan
f, Seni bakat, hubungan hubungan hubungan hubungan
g. PMR minat dan kelompok kelompok interaksi dengan
potensi (kepemim- (kepemim dengan obyek
individu. pinan, pinan, kelompok langsung
kerjasama, kerjasama, lain
kreaktivitas kre-
dan lain- ativitas
lain) dan lain-
lain)

C. Penumbuhan Karakter
Pendidikan karakter kini menjadi salahsatu wacana utama dalam kebijakan
nasional di bidang karakter Pendidikan. Seluruh kegiatan belajar serta mengajar harus
merujuk pada pelaksanaan pendidikan Karakter. Ini juga termuat di dalam Naskah
Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter yang diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan pada tahun 2010. Dalam naskah tersebut dinyatakan yakni pendidikan
karakter menjadi unsur utama dalam pencapaian visi dan misi pembangunan Nasional
yang termasuk pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) tahun 2005-2025.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional yang
harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 89


Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa “Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan dan membantu watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Bertujuan untuk
berkembangnya potensi, peserta didik agar menjadi manusia yang beriman yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

1. Pendidikan Karakter
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan
potensi peserta didik. Menurut wikipedia Pendidikan adalah pembelajaran
pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari
satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak. Karakter atau watak adalah sifat batin yang
memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki
manusia. Lebih lengkap lagi Karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak,
akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai
kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap,
berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna
membangun karakter pribadi atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara.
Dalam kamus lain Pendidikan Karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang
di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi
selanjutnya.

2. Fungsi Pendidikan Karakter


Fungsi pendidikan karakter karakter adalah untuk mengembangkan potensi dasar
seorang anak agar berhati baik, berperilaku baik, serta berpikiran yang baik.
Dengan fungsi besarnya untuk memperkuat serta membangun perilaku anak bangsa
yang multikultur. Selain itu pendidikan karakter juga berfungsi meningkatkan
peradaban manusia dan bangsa yang baik di dalam pergaulan dunia. Pendidikan
karakter dapat dilakukan bukan hanya di bangku sekolah, melainkan juga dari

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 90


bergai media yang meliputi keluarga, lingkungan, pemerintahan, dunia usaha, serta
media tegnologi.

3. Tujuan Pendidikan Karakter


Tujuan pendidikan karakter adalah membentuk bangsa yang tangguh, berakhlak
mulia, bermoral, bertoleransi, bekerja sama atau bergotong royong. Selain itu
Pendidikan karakter juga membentuk bangsa mempunyai jiwa patriotik atau suka
menolong sesama, berkembang dengan dinamis, berorientasi pada ilmu
pengetahuan serta teknologi, beriman dan bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa.

4. Realisasi Pendidikan Karakter


Secara umum untuk mewujudkan pendidikan karakter dapat dilakukan melalui
pendidikan formal, non formal, dan informal. Saling melengkapi dan mempercayai
dan diatur dalam peraturan dan undang-undang. Pendidikan formal dilaksanakan
secara berjenjang dan pendidikan tersebut mencakup pada pendidikan umum,
kejuruan, akademik, profesi, evokasi keagamaan dan khusus. Dalam pelaksanaan
pendidikan karakter dapat dilakukan melalui jenjang pendidikan yang
diimplementasikan pada kurikulum di tingkat satuan pendidikan yang memuat
pelajaran normatif, adaptif, produktif, muatan lokal, dan pengembangan diri.
Pendidikan karakter di sekolah yang diimplementasikan pada pendidikan
pengembangan diri antara lain; melalui kegiatan kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah, semisal : pengurus OSIS, Pramuka, PMR, PKS, KIR, Olahraga, Seni,
Keagamaan dan lainnya. Dengan kegiatan ekstrakurikuler ini sangat menyentuh,
mudah dipahami, dan dilakukan siswa sebagai bagian penyaluran minat dan
dilakukan siswa sebagai bagian penyaluran minat dan bakat yang dapat
dikembangkan sebagai perwujudan pendidikan karakter bangsa.

5. Nilai-nilai Karakter Berdasarkan Budaya Bangsa


Nilai-nilai karakter berdasarkan budaya bangsa dan ditrapkan di sekolah pada setiap
mata pelajaran yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Balitbang
Kemendikbud) Republik Indonesia antara lain :
a. Religius

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 91


b. Jujur
c. Toleransi
d. Disiplin
e. Kerja Keras
f. Kreatif
g. Mandiri
h. Demokratis
i. Rasa Ingin Tahu
j. Semangat Kebangsaan
k. Cinta Tanah Air
l. Menghargai Prestasi
m. Bersahabat/komunikatif
n. Cinta Damai
o. Gemar Membaca
p. Peduli Lingkungan
q. Peduli Sosial
r. Tanggung Jawab

D. Literasi
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan
karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang
berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial),
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk
bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.
Keluarga merupakan tempat pertama bersemainya bibit sikap (spiritual dan
sosial), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Oleh karena itu, peran keluarga
tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh sekolah.

Sekolah merupakan tempat kedua pendidikan peserta didik yang dilakukan


melalui program intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan
intrakurikuler dilaksanakan melalui mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler dilaksanakan
melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah yang terkait langsung dengan mata pelajaran,
Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 92
misalnya tugas individu, tugas kelompok, dan pekerjaan rumah berbentuk proyek atau
bentuk lainnya. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan melalui berbagai
kegiatan yang bersifat umum dan tidak terkait langsung dengan mata pelajaran, misalnya
kepramukaan, palang merah remaja, festival seni, bazar, dan olahraga.
Masyarakat merupakan tempat pendidikan yang jenisnya beragam dan pada
umumnya sulit diselaraskan antara satu sama lain, misalnya media massa, bisnis dan
industri, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga keagamaan. Untuk itu para tokoh
masyarakat tersebut semestinya saling koordinasi dan sinkronisasi dalam memainkan
perannya untuk mendukung proses pembelajaran. Singkatnya, keterjalinan,
keterpaduan, dan konsistensi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat harus
diupayakan dan diperjuangkan secara terus menerus karena tripusat pendidikan tersebut
sekaligus menjadi sumber belajar yang saling menunjang.
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Peserta didik
mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut berlangsung
melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Terkait dengan hal tersebut, maka pembelajaran ditujukan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu
berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan berperadaban
dunia.
Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif
mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu
pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik
untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar- benar
memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk
bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya
keras mewujudkan ide-idenya.

1. Prinsip
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut:

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 93


a. Peserta didik difalititasi untuk mencari tahu
b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar
c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah’
d. Pembelajaran berbasis kompetensi
e. Pembelajaran terpadu
f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki
kebenaran multi dimensi
g. Pembelajaran berbasis aplikatif
h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan dan keterkaitan antara hard-skill
dan soft-skill
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat
j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan member keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso) dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani)
k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah dan di masyarakat
l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran
m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik
n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

2. Lingkup
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau
pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan
beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan
suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya
misalnya discovery learning, project-based learning, problem-based learning,
inquiry learning.

Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct


instructional) dan tidak langsung (indirect instructional). Pembelajaran langsung

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 94


adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan
keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran
langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran
langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung, yang disebut
dengan dampak pembelajaran (instructional effect).
Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring
(nurturant effect). Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan
nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini berbeda dengan
pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran
langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai dan sikap sebagai proses
pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam
setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu,
dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang terjadi di kelas, sekolah, dan
masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan moral dan perilaku yang
terkait dengan nilai dan sikap.
Pendekatan saintifik meliputi lima pengalaman belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 95


Tabel 5
Deskripsi Langkah Pembelajaran

Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran

Mengamati mengamati dengan perhatian pada waktu


(observing) indra (membaca, mengamati suatu
mendengar, menyimak, objek/membaca suatu
melihat, menonton, tulisan/mendengar suatu
dan sebagainya) penjelasan, catatan yang
dengan atau tanpa alat dibuat tentang yang
diamati, kesabaran,
waktu (on task) yang
digunakan untuk
mengamati

Menanya membuat dan jenis, kualitas, dan


(questioning) mengajukan jumlah pertanyaan yang
pertanyaan, tanya diajukan peserta didik
jawab, berdiskusi (pertanyaan faktual,
tentang informasi yang konseptual, prosedural,
belum dipahami, dan hipotetik)
informasi tambahan
yang ingin diketahui,
atau sebagai
klarifikasi.

Mengumpulkan mengeksplorasi, jumlah dan kualitas


informasi/mencob mencoba, berdiskusi, sumber yang
a (experimenting) mendemonstrasikan, dikaji/digunakan,
meniru bentuk/gerak, kelengkapan informasi,
melakukan eksperimen, validitas informasi yang
membaca sumber lain dikumpulkan, dan
selain buku teks, instrumen/alat yang
mengumpulkan data digunakan untuk
dari nara sumber mengumpulkan data.
melalui angket,
wawancara, dan
memodifikasi/
menambahi/mengem-
bangkan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 96


Menalar/ mengolah informasi mengembangkan
Mengasosiasi yang sudah interpretasi, argumentasi
(associating) dikumpulkan, dan kesimpulan
menganalisis data mengenai keterkaitan
dalam bentuk membuat informasi dari dua
kategori, mengasosiasi fakta/konsep,
atau menghubungkan interpretasi argumentasi
fenomena/informasi dan kesimpulan
yang terkait dalam mengenai keterkaitan
rangka menemukan lebih dari dua
suatu pola, dan fakta/konsep/teori,
menyimpulkan. menyintesis dan
argumentasi serta
kesimpulan keterkaitan
antarberbagai jenis
fakta/konsep/teori/
pendapat;
mengembangkan
interpretasi, struktur
baru, argumentasi, dan
kesimpulan yang
menunjukkan hubungan
fakta/konsep/teori dari
dua sumber atau lebih
yang tidak bertentangan;
mengembangkan
interpretasi, struktur
baru, argumentasi dan
kesimpulan dari
konsep/teori/pendapat
yang berbeda dari
berbagai jenis sumber.

Mengomuni- menyajikan laporan menyajikan hasil kajian


kasikan dalam bentuk bagan, (dari mengamati sampai
(communicating) diagram, atau grafik; menalar) dalam bentuk
menyusun laporan tulisan, grafis, media
tertulis; dan elektronik, multi media
menyajikan laporan dan lain-lain
meliputi proses, hasil,
dan kesimpulan secara
lisan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 97


E. Strategi Pelayanan Bimbingan Kejuruan
Konsep dan Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling :
1. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah guru yag mempunyai
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah siswa. Layanan
bimbingan dan konseling adalah kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor dalam menyusun rencana pelayanan bimbingan dan konseling,
melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil
pelayanan bimbingan dan konseling serta melakukan perbaikan tindak lanjut
memanfaatkan hasil evaluasi.

2. Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling


Pedoman bimbingan dan konseling mencakup komponen-komponen berikut ini.
a. Jenis Layanan meliputi :
1) Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan
satuan pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
2) Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi
diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah,
objektif dan bijak.
3) Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat di dalam kelas,kelompok belajar, peminatan/lintas
minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan kegiatan
ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
4) Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi
dan atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu
yang berguna dalam kehidupan di sekolah/ madrasah, keluarga, dan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 98


masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-
cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan peminatan dirinya.
5) Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan
masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.
6) Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan
keputusan, serta melakukan kegiatantertentu sesuai dengan tuntutan
karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.
7) Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan
masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang
terpuji melalui dinamika kelompok.
8) Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu
dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-
cerdas yang terpuji.
9) Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki
hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang
terpuji.
10) Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya
yang tidak diperhatikan dan atau mendapat perlakuan yang salah
sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.

b. Kegiatan Pendukung Layanan meliputi :


1) Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri
siswa dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes
maupun non-tes.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 99


2) Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
3) Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik
dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah
peserta didik melalui pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
4) Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan
dengan orang tua dan atau anggota keluarganya.
5) Tampilan Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan
pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/ jabatan.
6) Alih Tangan Kasus yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan
masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan
ahli yang dimaksud.

c. Format Layanan meliputi:


1) Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani peserta didik secara perorangan.
2) Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
3) Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
4) Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar
kelas atau lapangan.
5) Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan
dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui
pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.
6) Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh,
seperti surat dan sarana elektronik.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 100


d. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Program Layanan
Dari segi unit waktu sepanjang tahun pelajaran pada satuan
pendidikan, ada lima jenis program layanan yang disusun dan
diselenggarakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu sebagai
berikut :
a) Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun
pelajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan
pendidikan.
b) Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang
merupakan jabaran program tahunan.
c) Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran
program semesteran.
d) Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang
merupakan jabaran program bulanan.
e) Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu
minggu. Program harian merupakan jabaran dari program
mingguan dalam bentuk Satuan Layanan atau Rencana Program
Layanan dan atau Satuan Kegiatan Pendukung atau Rencana
Kegiatan Pendukung pelayanan bimbingan dan konseling.
2) Penyelenggaraan Layanan
Sebagai pelaksana bimbingan dan konseling pelayanan guru atau konselor
bertugas berkewajiban menyelenggarakan layanan yang mengarah pada (1)
pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3) pelayanan peminatan
studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.
a) Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada
terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 101


makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan
hubungan sosio emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat
(significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak
langsung dan mendorong para significant persons berperan optimal
dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
b) Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan
potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas
perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik
siswa akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya
dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh
penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal,
serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada
umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi
peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga
kependidikan memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan
pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan bimbingan
dan konseling yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada
tahap dan tugas perkembangan siswa.
c) Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi
Siswa, yaitu pelayanan yang secara khusus tertuju kepada
peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan
konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas
minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi,
sosial, belajar, dan karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis
layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam pelayanan
Bimbingan dan Konseling. Pelayanan peminatan/lintas
minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula dengan aspek-
aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
d) Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan
yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 102


pelayanan pengembangan, serta pelayanan peminatan. Permasalahan
tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani
permasalahan peserta didik, Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dapat menjangkau
aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan pelayanan
peminatan.
e) Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa
pada satuan pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua,
dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan
kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan
suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran,
optimalisasi pengembangan potensi peserta didik. Pelayanan diperluas
ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan
kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan
teraputik tersebut di atas.

e. Waktu dan Posisi Pelaksanaan Layanan


1) Semua kegiatan mingguan (kegiatan layanan dan atau pendukung
bimbingan dan konseling) diselenggarakan di berlangsung) dan atau di luar
kelas (di luar jam pembelajaran)
a) Di dalam jam pembelajaran:
(1) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan
rombongan belajar siswa dalam tiap kelas untuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan
penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta
layanan atau kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
(2) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah tidak menentu atau
tidak dijadwalkan karena hanya dilakukan pada waktu atau ketika
terdapat jam pelajaran kosong karena guru yang bersangkutan tidak
hadir.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 103


(3) Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk
layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data,
kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
b) Di luar jam pembelajaran:
(1) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan
untuk layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan
kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta
kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas.
(2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di
luar kelas atau di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua)
jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
(3) Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam
pembelajaran satuan pendidikan maksimum 50% dari seluruh
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, diketahui dan
dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan.
2) Program pelayanan bimbingan dan konseling pada masing- masing satuan
pendidikan dikelola oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program
antarkelas dan antar jenjang kelas dan mensinkronisasikan program
pelayanan bimbingan dan konseling dengan kegiatan pembelajaran mata
pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler dengan mengefektifkan dan
mengefisienkan penggunaan fasilitas satuan pendidikan.

f. Pihak yang Terlibat


Pelaksana utama pelayanan bimbingan dan konseling adalah Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor. Pelaksana Pelayanan Bimbingan dan Konseling
pada SMK adalah sebagai berikut.
1) Pada satu SMK/MAK diangkat sejumlah Guru Bimbingan dan Konseling
atau Konselor dengan rasio 1 : 150 (satu Guru bimbingan dan konseling
atau Konselor melayani 150 orang siswa) pada setiap tahun pelajaran.
2) Jika diperlukan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
bertugas di SMA/MA/SMK tersebut dapat diminta bantuan untuk
menangani permasalahan peserta didik SD/MI dalam rangka pelayanan

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 104


alih tangan kasus. Sebagai pelaksana utama kegiatan pelayanan bimbingan
dan konseling di satuan pendidikan Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor wajib menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya
pelayanan profesional bimbingan dan konseling, meliputi:
a) Pengertian, tujuan, prinsip, asas-asas, paradigma, visi dan misi
pelayana bimbingan dan konseling professional
b) Bidang dan materi pelayanan bimbingan dan konseling, termasuk
di dalamnya materi pendidikan karakter dan arah peminatan siswa
c) Jenis layanan, kegiatan pendukung dan format pelayanan bimbingan
dan konseling
d) Pendekatan, metode, teknik dan media pelayanan bimbingan dan
konseling, termasuk di dalamnya pengubahan tingkah laku,
penanaman nilai-nilai karakter dan peminatan peserta didik.
e) Penilaian hasil dan proses layanan bimbingan dan konseling
f) Penyusunan program pelayanan bimbingan dan konseling
g) Pengelolaan pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling
h) Penyusunan laporan pelayanan bimbingan dan konseling
i) Kode etik profesional bimbingan dan konseling
j) Peran organisasi profesi bimbingan dan konseling
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor merumuskan dan
menjelaskan kepada pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan
satuan pendidikan, Guru Mata Pelajaran, dan orang tua, sebagai berikut:
a) Sejak awal bertugas di satuan pendidikan, Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor merumuskan secara konkrit dan jelas tugas
dan kewajiban profesionalnya dalam pelayanan bimbingan dan
konseling, meliputi:
(1) Struktur pelayanan bimbingan dan konseling
(2) Program pelayanan bimbingan dan konseling
(3) Pengelolaan program pelayanan bimbingan dan konseling
(4) Evaluasi hasil dan proses pelayanan bimbingan dan konseling
(5) Tugas dan kewajiban pokok Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 105


b) Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a di atas dijelaskan kepada
siswa, pimpinan, dan sejawat pendidik (Guru Mata pelajaran dan Wali
Kelas) pada satuan pendidikan, dan orang tua secara profesional dan
proporsional.
c) Kerjasama
(1) Dalam melaksanakan tugas pelayanan bimbingan dan
konseling Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
bekerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan di luar satuan
pendidikan untuk suksesnya pelayanan yang dimaksud.
(2) Kerjasama tersebut di atas dalam rangka manajemen
bimbingan dan konseling yang menjadi bagian integral dari
manajemen satuan pendidikan secara menyeluruh

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 106


BAB VII
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, minggu tidak efektif, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun
pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada
setiap satuan pendidikan. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Minggu tidak
efektif belajar adalah jumlah minggu yang tidak kegiatan pembelajaran karena ulangan
tengah semester atau ulangan semester untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran muatan nasional, muatan
kewilayahan, materi peminatan kejuruan, muatan lokal, dan ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran yang
telah terjadwal pada satuan pendidikan. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester,
jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Kurikulum satuan pendidikan pada SMK Negeri 1 Driyorejo diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran yang diterbitkan oleh
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur. Sekolah menguraikan kegiatan-kegiatan yang
belum tercantum dalam kalender akademik baik akademik maupun non akademik.
Tujuannya adalah agar waktu kegiatan akademik dan non akademik dapat direncanakan
secara sehingga tidak tumpang tindih antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain.
Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah menjadi pedoman bagi guru untuk menyusun
perencanaan pembelajaran.

A. Hari Belajar Efektif.


1. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Kompetensi
Keahlian. Jumlah jam setiap kompetensi keahlian memiliki jumlah standar minimal
yaitu 46 jam per minggu. Apabila diperlukan sekolah dapat menambah jumlah jam
sesuai dengan kebutuhan dan maksimum 51 jam per minggu.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 107


2. Materi Peminatan Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan
sesuai dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian.
3. Jumlah jam materi peminatan kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan Standard
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang berlaku di dunia kerja. Jumlah
jam materi peminatan kejuruan untuk SMK 3 tahun telah ditetapkan sebanyak 2.856
jam.
4. Pengembangan diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu.
5. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran
tatap muka. Satu (1) jam tatap muka setara dengan dua (2) jam pembelajaran praktik
di sekolah atau empat (4) jam pembelajaran praktik di dunia usaha/dunia industri.
6. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu
mata pelajaran materi peminatan kejuruan selama 4 bulan.

B. Alokasi Waktu
Jumlah jam tatap muka sesuai dengan struktur kurikulum dan masing-masing
mata pelajaran atau kompetensi yang tertera pada spektrum. Untuk menentukan jumlah
dari masing-masing Mata Pelajaran/ kompetensi bedasarkan analisis/pemetaan
kurikulum implementatif yang telah divalidasi. Satu (1) jam tatap muka = 45 menit
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya
diuraikan seperti pada tebel di bawah ini.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1. Awal Tahun Pelajaran Maksimum 1 1. Dimulai dengan kegiatan
Minggu (3 Hari) upacara pembukaan
permulaan tahun pelajaran.
2. Kelas X dilanjutkan Masa
Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS)
3. Kelas XI dan XII Perturan
Baris Berbaris (PBB) atau
kegatan lain sebagai
pembekalan kedisiplinan
bagi siswa.
4. Guru melaksanakan
kegiatan Penyusunan
Perangkat pembelajaran

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 108


No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
2. Minggu efektif Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan
belajar Minggu pembelajaran efektif (termasuk
Maksimum 38 efektif fakultatif)
Minggu
3. Ulangan Tengah Maksimum 2 Semester Gasal 1 Minggu
Semester Minggu Semester Genap 1 Minggu

4. Ulangan Akhir Maksimum 4 Semester Gasal 2 Minggu


Semester Minggu Semester Genap 2 Minggu
5. Hari libur keagamaan Maksimum 3 Disesuaikan dengan hari libur
minggu keagamaan yang ditetapkan
pemerintah
6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan hari libur
umum/nasional minggu umum/ nasional yang
ditetapkan pemerintah
7. Libur akhir semester Maksimum 4 Semester Gasal 2 Minggu
minggu Semester Genap 2 Minggu
8. Kegiatan Tengah Maksimum 2 1 Minggu Semester Gasal
semester Minggu 1 Minggu Semester Genap
9. Pembagian Laporan 2 Hari Semester Gasal 1 Hari
Hasil Belajar Siswa Semester Genap 1 Hari
10. Libur khusus Maksimum 1 Disesuaikan dengan hari libur
Minggu ditetapkan oleh Sekolah, Dinas
Kabupaten, Dinas Pendidikan
Provinsi atau Pemerintah Pusat
11. Ujian Sekolah (US) Maksimum 2 Disesuaikan dengan jadwal dari
dan Ujian Sekolah minggu Pemerintah
Berstandar Nasional
(USBN)
12. Ujian Kompetensi Maksimum 3 1. Ujian Kompetensi Keahlian
Keahlian (Ujian minggu (UKK) dengan penguji dari
Praktik) DU/DI (eksternal) dengan
penguji internal atau diuji
oleh DU/DI atau diuji oleh
Assesor dari Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP)
2. Tempat UKK dapat
dilaksanakan di Sekolah,
DU/DI atau di Tempat Uji
Kompetensi (TUK)

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 109


No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
13. Ujian Nasional Maksimum 1 Disesuaikan dengan jadwal dari
minggu Pemerintah
14. Program Perbaikan Selama hari efektif Dilaksanakan di luar jam
(Remidial) dan pembelajaran pembelajaran
Pengayaan
15. Program Perbaikan Maksimum 1 Syarat, ketentuan, dan waktu
Ujian Nasional (UN) Minggu mengikuti peraturan Pemerintah
atau Ujian (Prosedur Operasional
Kompetensi Keahlian Standar/POS)
(UKK)

C. Jumlah Hari Efektif


Jumlah hari efektif dibagi ke dalam 2 semester, yaitu semester ganjil dan
semester genap. Perhitungan jumlah jam efektif tertera seperti tabel di bawah ini.

1. Jumlah Hari Efektif Semester Ganjil

SEMESTER BULAN HES HEF LU LHB LS LPP LHR LL JML

JULI 2017 8 - 10 - - - - 13 31

AGUSTUS
22 - 8 1 - - - - 31
2017

SEPTEMBER
19 - 9 2 - - - - 30
GANJIL 2017
(1, 3, 5) OKTOBER
22 - 9 - - - - - 31
2017

NOPEMBER
22 - 8 - - - - - 30
2017
DESEMBER
10 - 10 2 9 - - - 31
2017

JUMLAH SEMESTER
103 0 54 5 9 0 0 13 184
GANJIL

2. Jumlah Hari Efektif Semester Genap


Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 110
SEMESTER BULAN HES HEF LU LHB LS LPP LHR LL JML

JANUARI
22 - 8 1 - - - - 31
2018
FEBRUARI
19 - 8 1 - - - - 28
2018
MARET
21 - 8 2 - - - - 31
2018

GENAP APRIL 2018 21 - 8 1 - - - - 30


(2, 4, 6)

MEI 2018 15 2 8 3 - 3 - - 31

JUNI 2018 5 - 8 3 6 - 8 - 30

JULI 2018 - - 9 - 10 - - 12 31

JUMLAH SEMESTER
103 2 57 11 16 3 8 12 200
GENAP

JUMLAH SEMESTER
206 2 111 16 25 3 8 25 384
GENAP DAN GANJIL

Keterangan :
HES : Hari Efektif Sekolah
HEF : Hari Efektif Fakultatif
LU : Libur Umum
LHB : Libur Hari Raya
LS : Libur Semester
LPP : Libur Permulaan Puasa
LHR : Libur Sekitar Hari Raya
LL : Libur Lain Lain
JML : Jumlah

D. Jumlah Minggu Efektif dan Minggu Tidak Efektif


Jumlah minggu/pekan efektif dan tidak efektif tertera pada tabel di bawah ini.

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 111


1. Jumlah Pekan Efektif dan Tidak Efektif Semester Ganjil

Jumlah Pekan Tidak Pekan


No. Nama Bulan Keterangan
Pekan Efektif Efektif
1 Juli 2017 5 4 1 LS, MPLS
2 Agustus 2017 5 1 4 EF
3 September 2017 5 1 4 EF
4 Oktober 2017 5 0 5
5 Nopember 2017 5 4 1 UAS
6 Desember 2017 5 5 0 UAS, LS
Jumlah 30 15 15

b. Jumlah Pekan Dalam Semester Ganjil : 30 Pekan


b. Jumlah Pekan Tidak Efektif Semester Ganjil : 15 Pekan
c. Jumlah Pekan Efektif Semester Ganjil : 15 Pekan

2. Jumlah Pekan Efektif dan Tidak Efektif Semester Genap

Jumlah Pekan Tidak Pekan


No. Nama Bulan Keterangan
Pekan Efektif Efektif
1 Januari 2018 5 0 5
2 Februari 2018 5 0 5
3 Maret 2018 5 2 3 US
4 April 2018 5 1 4 UN
5 Mei 2018 5 5 0 UAS, LPP
EF, LS,
6 Juni 2018 5 5 0
LHR
Jumlah 30 13 17

a. Jumlah Pekan Dalam Semester Ganjil : 30 Pekan


b. Jumlah Pekan Tidak Efektif Semester Ganjil : 13 Pekan
c. Jumlah Pekan Efektif Semester Ganjil : 17 Pekan

Keterangan :
a. MPLS = Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 112
b. LPP = Libur Permulaan Puasa
c. EF = Efektif Fakultatif
d. LHR = Libur Sekitar Hari Raya
e. UAS = Ulangan Umum Semester Gasal
f. US = Ujian Sekolah
g. UN = Ujian Nasional
h. LS = Libur Semester

E. Kalender Akademik Sekolah


Kalender akademik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Driyorejo
terbagi ke dalam dua (2) semester yaitu semester gasal dan semester genap. Kalender
akademik semester gasal dan semester genap diatur sebagai berikut :

1. Kalender Akademik Semester Ganjil

Jumlah
No Bulan/Tahun Tanggal Kegiatan
Hari
1 Juli 2017 3 - 6 Juli 2017 4 Pendaftaran Peserta Didik
Baru (PPDB)
2 Juli 2017 18 Juni - 15 Juli 2017 27 Libur Sekitar Hari Raya
Idul Fitri 1437 H
3 Juli 2017 24 - 30 Juli 2017 6 Libur Hari Raya Idul Fitri
1437 H
4 Juli 2017 17 - 19 Juli 2017 3 Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah
(MPLS)
5 Juli 2017 20 - 31 Juli 2017 8 Kegiatan Belajar Mengajar

6 Juli 2017 1,2,8, 9,15, 16, 22, 0 Libur Umum/Sabtu dan


23,29, 30 Juli 2017 Minggu
7 Agustus 2017 1 - 31 Agustus 2017 21 Kegiatan Belajar Mengajar

8 Agustus 2017 17 Agustus 2017 1 Upacara Peringatan HUT


RI ke 71
9 Agustus 2017 14 - 18 Agustus 2017 4 Kegiatan 17 Agustus 2016

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 113


Jumlah
No Bulan/Tahun Tanggal Kegiatan
Hari
10 Agustus 2017 5,6,12,13,19, 20, 26,27 8 Libur Umum/Sabtu dan
Agustus 2017 Minggu
11 September 1 – 30 September 2017 13 Kegiatan Belajar Mengajar
2017
12 September 1 September 2017 1 Libur Hari Raya Idul Adha
2017 1437 H
13 September 14 September 2017 1 Penyembelihan Hewan
2017 Kurban
14 September 21 September 2017 1 Libur Tahun Baru Islam
2017 1439 H
15 September 25-29 September 2017 5 Ujian Tengah Semester
2017 (UTS) Ganjil
16 September 2,3,9,10,16,17,23, 9 Libur Umum/ Sabtu dan
2017 24,30 September 2017 Minggu
17 Oktober 2017 1- 31 Oktober 2017 21 Kegiatan Belajar Mengajar

18 Oktober 2017 6 Oktober 2017 1 Pembagian Rapor Sisipan


(UTS Sem. Ganjil)
19 Oktober 2017 1,7,8,14,15,21,22, 9 Libur Umum / Sabtu dan
28,29 Oktober 2017 Minggu
20 Nopember 1 - 30 Nopember 2017 3 Kegiatan Belajar Mengajar
2017
21 Nopember 6 - 30 Nopember 2017 19 UAS Ganjil danUjian
2017 Praktik Pelajaran Produktif
22 Nopember 4,5,11,12,18,19, 25, 26 8 Libur Umum / Sabtu dan
2017 Nopember 2017 Minggu
23 Desember 1 Desember 2017 1 Libur Maulid Nabi
2017 Muhammad SAW
24 Desember 4 – 8 Desember 2017 5 Ujian Akhir Semester
2017 (UAS) Ganjil dan Ujian
Praktik Pelajaran Produktif
25 Desember 13 Desember 2017 1 Rapat Verifikasi Raport
2017 Semester Ganjil
26 Desember 11 -15 Desember 2017 5 Ujian Akhir Semestar
2017 Susulan dan Perbaikan
27 Desember 13 -15 Desember 2017 3 Cetak Rapor Semester
2017 Ganjil Kelas X, XI, XII
28 Desember 16 Desember 2017 1 Pembagian Rapor
2017 Semester Ganjil

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 114


Jumlah
No Bulan/Tahun Tanggal Kegiatan
Hari
29 Desember 4, 11, 18, 25 Desember 4 Libur Umum / Minggu
2017 2017
30 Desember 25 Desember 2017 1 Libur Natal
2017
31 Desember 2, 3,9,10,16,17,23,24, 9 Libur Umum / Sabtu dan
2017 30 Desember 2017 Minggu
32 Desember 18-30 Desember 2017 9 Libur Semester Ganjil (1, 3
2017 dan 5)

2. Kalender Akademik Semester Genap

Jumlah
No Bulan/Tahun Tanggal Kegiatan
Hari
1 Januari 2018 1-31 Januari 2018 22 Kegiatan Belajar Mengajar

2 Januari 2018 1 Januari 2018 1 Libur Tahun Baru 2018

3 Januari 2018 6,7,13,14,20,21,27,28 8 Libur Umum / Sabtu dan


Januari 2018 Minggu
4 Februari 2018 1-28 Februari 2018 19 Kegiatan belajar mengajar

5 Februari 2018 16 Februari 2018 1 Libur Tahun Baru Imlek

6 Februari 2018 14 – 26 Februari 2018 8 Ujian Praktik Kompetensi


Keahlian *)
7 Februari 2018 27 - 28 Februari 2018 2 Try Out Internal Ujian
Nasional
8 Februari 2018 3,4,10,11,17,18,24,25 8 Libur Umum / Sabtu dan
Februari 2018 Minggu
9 Maret 2018 1 – 31 Maret 2018 7 Kegiatan Belajar Mengajar

10 Maret 2018 5 – 9 Maret 2018 5 UTS (kelas x & XI) dan


UAS (Kelas XII)
11 Maret 2018 12 – 13 Maret 2018 2 Try Out Eksternal Ujian
Nasional
12 Maret 2018 16 Maret 2018 1 Pembagian Raport Sisipan
Kelas X dan XI

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 115


Jumlah
No Bulan/Tahun Tanggal Kegiatan
Hari
13 Maret 2018 17 Maret 2018 1 Libur Hari raya Nyepi
Tahun Saka 1940
14 Maret 2018 19 – 29 Maret 2018 9 USBN dan Ujian Sekolah
(Kelas XII) *)
15 Maret 2018 31 Maret 2018 1 Rapat Verifikasi Nilai
UKK dan US Kelas XII*)
16 Maret 2018 3,4,10,11,17,18,24,25,3 9 Libur Umum/Sabtu dan
1 Maret 2018 Minggu
17 April 2018 1-30 April 2018 17 Kegiatan Belajar Mengajar

18 April 2018 2-5 April 2018 4 Ujian Nasional (Kelas XII)


*
19 April 2018 14 April 2018 1 Libur Isra Mi’roj 1439 H

20 April 2018 1,7,8,14,15,21, 9 Libur Umum / sabtu dan


22,28,29 April 2018 Minggu
21 Mei 2018 1-31 Mei 2018 16 Kegiatan Belajar Mengajar

22 Mei 2018 1 Mei 2018 1 Libur Hari Buruh Nasional

23 Mei 2018 5 Mei 2018 1 Libur Pengumuman


Kelulusan Siswa Kelas XII
24 Mei 2018 2-31 Mei 2018 16 UAS Genap dan Ujian
Praktik Produktif (X&XI)
25 Mei 2018 10 Mei 2018 1 Libur Kenaikan Isa Al
Masih
26 Mei 2018 12 Mei 2018 1 Wisuda Purna Siswa KeVI
Kelas XII*)
27 Mei 2018 14 – 16 Mei 2018 3 Libur Permulaan Puasa

28 Juni 2018 29 Mei 2018 1 Libur Hari Waisak 2562

29 Juni 2018 5,6,12,13,19,20,26,27 8 Libur Umum / Sabtu dan


Mei 2018 Minggu
30 Juni 2018 1 Juni 2018 1 Libur Hari Lahir Pancasila

31 Juni 2018 4-8 Juni 2018 5 Ujian Perbaikan Siswa


Kelas X dan XI

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 116


Jumlah
No Bulan/Tahun Tanggal Kegiatan
Hari
32 Juni 2018 7 Juni 2018 1 Rapat Verifikasi Kenaikan
Kelas X dan XI
33 Juni 2018 7-8 Juni 2018 3 Cetak Raport Kelas X dan
XI
34 Juni 2018 9 Juni 2018 1 Pembagian Raport Kelas X
dan XI
35 Juni 2018 11-21 Juni 2018 8 Libur Sekitar Hari Raya

36 Juni 2018 15-16 Juni 2018 2 Libur Hari Raya Idul Fitri
1438 H
37 Juni 2018 22-30 Juni 2018 6 Libur Semester Genap
Kelas X dan XI
38 Juni 2018 2,3,9,10,16,17,23, 9 Libur Umum / Sabtu dan
24,30 Juni 2018 Minggu
39 Juli 2018 2-14 Juli 2018 10 Libur Semester Genap
Kelas X dan XI
40 Juli 2018 2-7 Juli 2018 6 PPDB 2018-2019

41 Juli 2018 1,7,8,14 Juli 2018 4 Libur Umum / Sabtu dan


Minggu

Keterangan:
Hari Efektif Sekolah :
a. Semester I : 103 Hari
b. Semester II : 103 Hari

Dokumen 1 Kurikulum TITL SMK Negeri 1 Driyorejo Halaman 117

Anda mungkin juga menyukai