Kompetensi awal
Peserta didik sudah menguasai konsep tentang penggunaan alat ukur listrik, konsep dan fungsi
grounding, dan standar nilai pengukuran grounding.
Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila : Berakhlak, rasa ingin tahu, taat, teliti dan mandiri, ulet, kerjasama,
kreatif.
Sarana dan Prasarana
Sumber pembelajaran : Modul, LKPD, Internet dan Lainnya
Bahan pembelajaran : Kabel jumper, batang elektroda
Alat yang dibutuhkan : LCD Projector, PC/Laptop, koneksi internet
Media pembelajaran : Video Pembelajaran, Internet
Target Peserta didik
Target peserta didik : Reguler/tipikal (umum), tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi pelajaran.
Jumlah peserta didik : 36 peserta didik x 2 rombel
Moda Pembelajaran
Model Pembelajaran : Project based learning
Metode pembelajaran : Ceramah, Observasi, Penugasan, Demonstrasi, Praktek
B. Komponen Inti
Elemen Sistem Kontrol Elektromekanik
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyiapkan sistem
grounding; menyiapkan komponen rangkaian kontrol
elektromekanik; merencanakan, menginstalasi, dan menguji
rangkaian elektromekanik dan rangkaian kontrol ATS/AMF.
Tujuan Pembelajaran 1.2. Menerapkan prosedur pemasangan dan pengukuran sistem
grounding.
Kriteria Ketercapaian 1. Peserta didik mampu menyiapkan alat dan bahan untuk
Tujuan Pembelajaran sistem grounding.
(KKTP) 2. Peserta didik mampu menerapkan prosedur pemasangan
sistem grounding.
3. Peserta didik mampu menerapkan prosedur pengujian
sistem grounding.
4. Peserta didik dapat menentukan cara mengatasi sistem
grounding yang nilainya tidak mencapai standar.
Asessmen Awal 1. Apakah anda mampu menyiapkan alat dan bahan sistem
grounding.
2. Apakah anda mampu memasang sistem grounding sesuai
prosedur.
3. Apakah anda mampu menguji sistem grounding.
4. Apakah anda mampu mengatasi sistem grounding yang
nilainya tidak mencapai standar.
Treatment/Perlakuan 1. Kelompok rendah (diindikasikan dengan hasil asesment
dalam Pembelajaran tidak memiliki semua kompetensi awal): diberikan materi
dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran.
2. Kelompok menengah (diindikasikan dengan hasil asesment
hanya mampu menjawab 50% dari semua soal kompetensi
awal): diberikan materi kompetensi yang belum dikuasai
dan memperdalam materi yang sudah dikuasai dengan
mencari materi sumber pembelajaran lain.
3. Kelompok tinggi (diindikasikan dengan hasil asesment
menguasai minimal 75% dari semua soal kompetensi awal):
diberikan soal ujian untuk mengkonfirmasi kompetensi yang
diakui. Jika hasil ujian menunjukkan siswa menguasai, maka
akan dijadikan tutor sebaya dalam kegiatan pebelajaran
Pemahaman Bermakna (berkaitan dengan kompetensi keahlian atau produk yang dibuat atau
kehidupan sehari-hari)
Sistem grounding merupakan bagian penting dalam proteksi sistem kelistrikan untuk
menghantarkan kebocoran listrik ke bumi, sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi manusia
dan peralatan yang terhubung.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan dengan asumsi hasil asesmen awal untuk kelompok
rendah
Pertemuan 1 – 4 : Prosedur pemasangan dan pengukuran tahanan grounding.
a. Kegiatan Awal (10 menit x 4 x 6jp)
1 Guru memberikan salam dan siswa menjawab, berdoa dan mengkondisikan peserta didik
diri siap belajar, dan absensi. (religius)
2 Guru melakukan asessment awal pembelajaran untuk mengetahui kondisi kemampuan
siswa di kelas.
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran, lingkup materi, teknis kegiatan praktek, dan teknik
penilain yang akan digunakan.
4 Membagi siswa menjadi 9 kelompok @4 siswa untuk mempraktekkan pemasangan dan
pengukuran sistem grounding.
5 Guru memberikan pertanyaan pemantik “Apakah kalian tahu bagaimana cara memasang
dan mengukur sistem grounding sesuai dengan standar pemasangan sistem grounding?”
6 Guru memberikan gambaran tentang pentingnya prosedur proses pemasangan dan
pengukuran sistem grounding.
b. Kegiatan Inti
1. Simulation
Peserta didik menyimak penjelasan dan demonstrasi prosedur pemasangan dan pengukuran
grounding yang ditayangkan oleh guru (rasa ingin tahu) antara lain :
K3 dan prosedur peminjaman alat dan bahan
Kebutuhan alat dan bahan pemasangan grounding
Pemilihan tempat pemasangan elektroda grounding
Perhitungan nilai tahanan grounding
Mendemonstrasikan prosedur pemasangan elektroda grounding.
Mendemonstrasikan cara penggunaaan dan pembacaan alat ukur earth tester
2. Problem Statemen
Siswa sesuai kelompoknya melakukan praktikum LKPD F1.2, pemasangan dan pengujian
Sistem Grounding secara bergiliran. (kerjasama)
Jika nilai hasil pengukuran melebihi standar keselamatan sesuai PUIL 2011, siswa
memecahkan permasalahan pemasangan grounding.
Siswa menyelesaikan soal latihan yang ada pada LKPD F1.2 (taat dan teliti)
3. Data collection (pengumpulan data)
Di bawah pengawasan dan bimbingan guru, siswa mencoba menerapkan pemasangan
dan pengujian sistem grounding berdasarkan materi yang sudah dipelajari (ulet dan
mandiri).
Siswa melakukan praktikum dan mencatat hal penting saat pengukuran tahanan
grounding.
4. Data Proccessing
Menyelesaikan project simulasi tempat kerja kepada peserta didik untuk memasang dan
menguji sistem grounding. (kreatif)
Setelah melakukan praktek, siswa membandingkan hasil pengukuran dengan nilai standar
PUIL. (kritis)
5. Verification (pembuktian)
Setelah semua kelompok menyelesaikan praktek dan soal latihan, secara berurutan guru
meminta setiap kelompok menjelaskan hasil praktek kelompoknya. (komunikatif)
Peserta didik lain mengamati penjelasan hasil praktek kelompok lain. (demokratis)
6. Generalization
Peserta didik melaporkan hasil temuannya, hingga mengkonsolidasikan pengetahuannya
dalam bentuk menjawab tantangan yang akan diberikan .
Setiap kelompok harus membuat hasil laporan praktek sesuai job yang diberikan.
(tanggung jawab)
c. Penutup @15 menit x 4 pertemuan 6 JP
1. Diakhir kegiatan pembelajaran, guru mereview dan merefleksi kegiatan pembelajaran dan
praktek dengan memberikan link google Form https://forms.gle/L7xAVqW9UAqs4vXy9
pada siswa untuk diisi.
2. Guru meminta peserta didik mempelajari materi lebih dalam dengan browshing tentang
fungsi parameter lain sesuai manual book operational.
3. Guru mengevaluasi dengan memeriksa hasil kerja siswa dan memberikan masukan terkait
hasil pengukuran yang harus memenuhi standar.
4. Guru menyampaian informasi kegiatan belajar selanjutnya dan diakhiri doa bersama.
C. Lampiran-Lampiran
Teori Singkat :
Manual book Operation Earth Tester : https://drive.google.com/file/d/1fv4t02-
HU159s4RRycv7kg9T7p-0sWcM/view?usp=sharing
Pengukuran nilai tahanan grounding https://youtu.be/pFfTEzBzWmQ
Tugas : Jika ada seseorang yang meminta anda untuk memasang sistem grounding, terapkan
prosedur pemasangan sistem grounding dan prosedur pengujian sistem grounding sehingga
diperoleh sistem grounding yang aman dan sesuai standar PUIL 2011 edisi 2016.
Instruksi Kerja :
1. Mengajukan alat dan bahan kepada Instruktur/petugas.
2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Pastikan alat dan bahan yang diterima sesuai dengan ketentuan.
4. Tentukan lokasi pemasangan batang tembaga dengan pertimbangan kondisi tanah yang dekat
dengan sumber air (tanah basah) dan tidak jauh dengan bangunan (sumber tegangan)
5. Lakukan penggalian tanah sampai kedalaman ±50 cm
6. Tancapkan batang grounding tepat pada lubang galian tersebut
7. Tuangkan air kedalam lubang galian hingga penuh (untuk mempermudah batang grounding
menembus tanah)
8. Tekan secara perlahan-lahan batang gounding tersebut sampai ujung atas batang berjarak
±5cm dari permukaan tanah. Gunakan palu untuk mempermudah penanaman batang tembaga
dengan diberi alas papan kayu pada ujung tembaga yana kanan dipukul
Pemasangan dengan satu batang elektroda Pemasangan secara Paralel
No Kondisi Hasil
Rata-Rata Kesimpulan
Format Quality Control
PERFORMANCE ASSESMENT
KONSENTRASI KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI
Pencapaian Kompetensi ( √ )
No Kompetensi/Subkomponen Penilaian Belum
Kompeten
Kompeten
I Persiapan Kerja
1.1 Melakasanakan K3 saat kegiatan paraktek
1.2 Menyiapkan alat dan bahan Pemasangan grounding
1.3 Membaca lembar manual operational earth tester
1.4 Menentukan lokasi pemasangan gronding
II Proses
2.1 Memasang pipa grounding
2.2 Pemasangan probe dan kabel earth tester
2.3 Penggunaan alat pengukuran nilai tahanan
grounding
III Hasil Kerja
3.1 Kerapihan dan kerepatan posisi pipa grounding
3.2. Hasil pengukuran tahanan grounding
3.3. Laporan praktek pemasangan grounsing
IV Sikap Kerja
4.1 Penggunaan alat sesuai SOP
4.2 Keselamatan kerja
4.3 Mengembalikan alat dan bahan
V Waktu
5.1 Waktu penyelesaian praktik
Komentar Guru :
……………………………………………………………………………………………………………………………............................
…………………………………………………………………………………………………………………………….............................
…………………………………………………………………………………………………………………………….............................
Daftar Pustaka
o Petunjuk Praktis Perancangan Pentanahan Sistem Tenaga Listrik, Ir. Jamaaluddin, MM,
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2017,
http://eprints.umsida.ac.id/680/1/Bahan%20Ajar-100%25.pdf
o Buku Informasi Memasang Sistem Pembumian KTL.IK02.108.01, BKL Serang , 2015
https://blkserang.kemnaker.go.id/digilib/index.php?p=fstream-pdf&fid=189&bid=22