SD NEGERI 2 CIPONGKOR
TAHUN 2023
2. ANALISIS SWOT
A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
1. Analisis Lingkungan Internal (ALI)
a. Strenght (Kekuatan)
Yang menjadi kekuatan di SDN 2 Cipongkor adalah berikut ini :
1) Jumlah guru kelas kurang
2) Jumlah siswa cukup
3) Kegiatan Ekstrakurikuler cukup
4) Buku pegangan siswa cukup
1
b. Weakness (Kelemahan)
Sedangkan yang menjadi kelemahannya adalah :
1) Kinerja belum maksimal
2) Tidak ada tenaga TU
3) Siswa kurang disiplin
4) Minat belajar kurang
2. Analisis lingkungan Eksternal (ALE)
Ditinjau dari kondisi sosial ekonomi kemasyarakatan, peserta didik sebagian besar
berasal dari daerah dan dari luar lingkungan/desa, dan dari sisi politik, keamanan,
lingkungan SDN 2 Cipongkor cukup ideal dan kondusif, nyaman jauh dari kebisingan
dan keramaian, sehingga cukup ideal untuk proses peningkatan mutu, penerapan dan
pengembangan IPTEK, dan implementasi terhadaf peraturan dan kebijakan pemerintah,
baik pusat maupun daerah.
B. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI
1. Mutu lulusan belum mencapai SKL,Lulusan pendidikan belum memenuhi harapan
berbagai pihak. Lulusan pendidikan yang masih belum mampu bersaing dengan
lulusan pendidikan di sekolah lainnya. Kompetensi lulusan belum tercapai secara
optimal.
2. Pemahaman dan implemtasi isi kurikulum yang belum optimal. Belum menyebarnya
kurikulum nasional.
3. Sebagian guru yang belum menyelesaikan S-1 kependidikan dan kemampuan guru
yang belum merata.
4. Sarana dan prasarana masih perlu penambahan dan dilengkapi untuk memenuhi
standar untuk terlaksananya pembelajaran yang optimal.
5. Pegelolaan sekolah masih belum efektif sesuai dengan tuntutan pengembangan
implementasi manajemen berbasis sekolah secara utuh.
6. Masalah pembiayaan yang masih minim, Pengelolannya belum memenuhi standar
minimal disebabkan berbagai faktor seperti kebijakan pemerintah dan kemampuan
daya beli masyarakat.
7. Pelaksanaan penilaian masih belum memenuhi tuntutan penilaian yang mampu
mendapatkan informasi aktual tentang berbagai aspek kompetensi siswa.
8. Kualifikasi Guru sebagian sesuai dengan standar tenaga pendidik,kehadiran
bagus,kritis,invatif.
2
C. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG
Berpijak pada Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 mengamanatkan bahwa Standar Nasional
Pendidikan dijadikan landasan pengembangan satuan pendidikan. Untuk itu, pendidikan
masa yang akan datang ( 4 TAHUN KE DEPAN) harus berupaya mengacu pada standar
nasional pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan masa yang datang antara
lain mengarah pada pengembangan sebagai berikut.
1. Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan
Sekolah memiliki lulusan yang berkualitas yang dapat mengantarkan lulusannya
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan prestasi
yang membanggakan, memiliki kompetensi yang bermanfaat bagi kehidupannya,
memiliki kecakapan hidup, serta memiliki daya saing dalam menghadapi kehidupan
global.
2. Pengembangan Standar Isi Pendidikan
Standar isi pendidikan mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
berstandar untuk mencapai kompetensi kelulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu dan mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional. Sekolah
memiliki kurikulum 2013 (KURTILAS).
3. Pengembangan Standar Proses Pendidikan
Proses pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, memotivasi
menyenangkan, menantang, mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif , serta
memberi ruang yang cukup bagi berkembangnya prakarsa, kreativitas dan
kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologisnya. Guru-guru mampu melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi siswa baik fisik maupun psikologis. Guru-guru juga dapat membuat
dan menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi.
4. Pengembangan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki komitmen dan komptensi yang memadai
untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai pembagaian tugas masing-masing. Para guru
memiliki pemahaman dan penguasaan tentang materi, kurikulum, model-model
pembelajaran, penilaian, dan dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi
informasi serta dapat membimbing siswa yang berkualitas. Tenaga kependidikan dapat
melaksanakan tugas-tugasnya dalam upaya melaksanakan pelayanan prima. Serta
mampu menempuh kulifikasi yang diharapkan Undang-Undang.
3
5. Pengembangan Sarana dan Prasarana yang Berstandar
Belum terpenuhinya sarana dan prasarana sekolah untuk terlaksananya pembelajaran
yang optimal. Sarana meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku
dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Prasarana meliputi lahan, ruang kepala sekolah, ruang TU, ruang perpustakaan, dan
ruang lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk
penggunaan teknologi dan komunikasi.
6. Pengembangan Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaiatan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan satuan pendidikan menjadi
tanggung jawab kepala satuan pendidikan. Kepala Sekolah hendaknya menerapkan
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas, dalam perencanaan program, penyusunan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kegiatan pembelajaran, pendayagunaan tenaga
kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, penilaian hasil belajar,
dan pengawasan.
7. Pengembangan Standar Pembiayaan Pendidikan
Terwujudnya standar pembiayaan pendidikan. Pengembangan standar pembiayaan
pendidikan meliputi biaya operasional dan standar biaya personal. Standar biaya
investasi, antara lain: biaya penyediaan sarana dan prasarana sekolah, pengembangan
sumberdaya manusia (Pendidik, Tenaga Kependidikan, Siswa) . Standar biaya
personal dimaksud antara lain: biaya minimal siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Dan Standar biaya personal, antara
lain: gaji pegawai dan tenaga kependidikan, bahan atau peralatan yang habis pakai,
dan biaya operasional tak langsung (daya dan jasa, telekomunikasi, pemeliharaan
sarana prasaran, uang lembur, transportas dan lain-lain.
8. Pengembangan Standar Penilaian Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
menjelaskan bahwa standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan
yang berkaiatan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian prestasi belajar
peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan pendidik secara
4
berkesinambungan untuk memantau proses, kemampuan, dan kemajuan hasil belajar.
Penilaian digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, memperbaiki proses pembelajaran, dan
menentukan kelulusan peserta didik.
Penilaian hasil belajar meliputi Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester
(PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), serta Ujian
Sekolah (US) berstandar nasional. Penilaian ini bertujuan untuk menilai menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk mata pelajaran tertentu, seperti : bahasa
Indonesia, Matematika, IPA.
Besar
Kondisi Pendidikan Masa
No Kondisi Pendidikan Saat Ini Tantangan
Datang
Nyata
1 Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi
Lulusan
a. Bidang Akademik:
5
Besar
Kondisi Pendidikan Masa
No Kondisi Pendidikan Saat Ini Tantangan
Datang
Nyata
C Kelulusan:
Persentase kelulusan US Persentase kelulusan 0%
tahun 2022 = 100% US tahun berikutnya =
100%
D Melanjutkan studi: -
- Jumlah lulusan yang Jumlah lulusan yang 0%
melanjutkan studi ke jenjang melanjutkan studi ke
lebih tinggi 100% jenjang lebih tinggi 100%
2 Standar Isi Standar Isi
a. Pengembangan kurikulum
SDN 2 Cipongkor
berdasarkan BSNP belum
sempurna Penyempurnaan Penyempurnaan
Belum maksimalnya KURTILAS kurikulum 2013
pembuatan KURTILAS
60 %
30%
6
Besar
Kondisi Pendidikan Masa
No Kondisi Pendidikan Saat Ini Tantangan
Datang
Nyata
b. Pengembangan Penyempurnaan
pemetaan materi KURTILAS pemetaan
Program pengelompokan Terwujudnya Pemetaan
materi pelajaran yang pengelompokan materi
serumpun sesuai KURTILAS pelajaran serumpun
dilaksanakanberkesinambungan sesuai KURTILAS
untuk semua mata pelajaran. untuk kelompok mata
pelajaran
70%
Penguasaan
dan pelaksanaan
penilaian terlaksananya
100%
4 Standar Proses Standar Proses
Guru yang menyusun prota, Guru yang menyusun 20 %
promes 80% prota, promes, dan
promig 100 %
9
Besar
Kondisi Pendidikan Masa
No Kondisi Pendidikan Saat Ini Tantangan
Datang
Nyata
11
Besar
Kondisi Pendidikan Masa
No Kondisi Pendidikan Saat Ini Tantangan
Datang
Nyata
WC Siswa : 1 Gudang : 1
WC Guru : 1 WC Siswa : 2
Lapangan olah raga : 1 WC Guru : 2
Lapangan Upacara : 1 Lapangan olah raga : 1
Taman Sekolah : - Lapangan Upacara : 1
Taman Sekolah : 1
12
Besar
Kondisi Pendidikan Masa
No Kondisi Pendidikan Saat Ini Tantangan
Datang
Nyata
Optimalisasi
pengelolaan
keuangan
7 Standar Pengelolaan Standar Pengelolaan
Penyusunan Rencana sekolah Memiliki rencana Intensitas
jangka pendek, jangka pengembangan sekolah penyusunan
menengah, dan jangka yang komprehensif RPS
panjang melalui penyusunan
RPS masih belum
komprehensif
14
Besar
Kondisi Pendidikan Masa
No Kondisi Pendidikan Saat Ini Tantangan
Datang
Nyata
Memiliki instrument
instrumen atau perangkat atau peangkat penilaian Peningkatan
penilaian untuk berbagai aspek untuk berbagai aspek perangkat
belum optimal secara optimal. penilaian
EJA TTRESNAWATI,S.Pd.SD
NIP 19670402 199103 2 011
16