Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

A. Analisis Lingkungan Starategis


Analisis Lingkungan Internal ( ALI ) dan Analisis Lingkungan Eksternal
( ALE )

1. Analisis Lingkungan Internal ( ALI )


Analisis lingkungan internal adalah upaya mengidentifikasi faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan SDN 1 Tenjolaut Kecamatan
Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.
Ada dua hal yang akan di analisis yakni kekuatan ( Strenghts) dan kelemahan
(Weakness)
a. Kekuatan ( Strenghts )
Hal-hal yang menjadikan kekutan di SDN 1 Tenjolaut adalah sebagai berikut :
1. Jumlah murid yang sesuai dengan daya tampung sekolah
2. Memiliki halaman sekolah .
3. Buku paket lengkap.
4. Berada di lingkungan masyarakat.

b. Kelemahan ( Weakness )
Hal – hal yang menjadi kelemahan di SD Negeri 1 Tenjolaut adalah sebagai berikut
:
1. Keadaan guru kelas yang tidak memadai, tidak sesuai dengan banyaknya
Rombongan belajar
2. Terbatasnya sumber dana
3. Kinerja kurang
4. Tidak ada guru bidang Olah raga
5. Siswa kurang mampu
6. Minat belajar kurang
7. Ruang kelas kurang

2. Analisa Lingkungan Eksternal ( ALE )


Ada dua faktor yang akan dianalisis dari lingkungan eksternal , yaitu : peluang
(opportunity) dan ancaman ( treats ). Kedua faktor ini penting untuk dianalisis sebab
akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan sekolah

a. Peluang ( opportunity )
Peluang adalah segala sesuatu yang berasal dari luar sekolah, yang apabila
dimanfaatkan dengan baik akan menjadi salah satu kekuatan sekolah. Adapun
yang menjadi peluang dari SD 1 Tenjolaut
1. Letaknya yang berada di pinggir jalan raya,memudahkan akses bagi semua
pihak.
2. Komite sekolah sangat aktif membantu sekolah
3. Budaya dan religi masyarakat sangat mendukung

b. Ancaman ( Treats )
Ancaman adalah faktor-faktor yang berasal dari luar SD Negeri 1 Tenjolaut yang
apabila tidak mendapat penanganan akan mengancam kelangsungan
penyelenggaraan proses pendidikan di sekolah. Adapun yang menjadi ancaman
bagi SD Negeri 1 Tenjolaut adalah sebagai berikut :
1. Terletak di pinggir Jalan raya sehingga sering terjadi kecelakaan lalulintas pada
peserta didik.
2. Keadaan sekolah yang belum di pagar/dibenteng menyebabkan keamanan
sekolah terganggu.

B. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI


1. Mutu lulusan belum mencapai SKL, Lulusan pendidikan belum memenuhi harapan
berbagai pihak. Lulusan pendidikan yang masih belum mampu bersaing dengan lulusan
pendidikan di lain. Kompetensi lulusan belum tercapai secara optimal.
2. Pemahaman dan implemtasi isi kurikulum yang belum optimal. karena bintek kurikulum
tidak dilakukan secara menyeluruh.
3. Proses pembelajaran masih terlaksana secara konvensional.
4. Masih ada guru yang belum menyelesaikan S-1 kependidikan dan kemampuan guru
yang belum merata.
5. Sarana dan prasarana masih perlu penambahan dan dilengkapi untuk memenuhi
standar untuk terlaksananya pembelajaran yang optimal.
6. Pegelolaan sekolah masih belum efektif sesuai dengan tuntutan pengembangan
implementasi manajemen berbasis sekolah secara utuh.
7. Masalah pembiayaan yang masih minim pengelolaannya belum memenuhi standar
minimal disebabkan berbagai faktor seperti kebijakan pemerintah dan kemampuan
daya beli masyarakat..
8. Pelaksanaan penilaian masih belum memenuhi tuntutan penilaian yang mampu
mendapatkan informasi aktual tentang berbagai aspek kompetensi siswa.
9. Kualifikasi guru belum sesuai dengan standar tenaga pendidik, kehadirannya ada yang
kurang bagus, tapi kritis namun tidak terarah.

C. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG


Berpijak pada Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 mengamanatkan bahwa Standar Nasional
Pendidikan dijadikan landasan pengembangan satuan pendidikan. Untuk itu, pendidikan
masa yang akan dating (4 tahun ke depan) harus berupaya mengacu pada standar
nasional pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan masa yang datang antara
lain mengarah pada pengembangan sebagai berikut.

1. Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan


Sekolah memiliki lulusan yang berkualitas yang dapat mengantarkan lulusannya untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan prestasi yang
membanggakan, memiliki kompetensi yang bermanfaat bagi kehidupannya, memiliki
kecakapan hidup, serta memiliki daya saing dalam menghadapi kehidupan global.

2. Pengembangan Standar Isi Pendidikan


Standar isi pendidikan mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
berstandar untuk mencapai kompetensi kelulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu dan mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional. Sekolah
memiliki kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

3. Pengembangan Standar Proses Pendidikan


Proses pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, memotivasi
menyenangkan, menantang, mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberi ruang yang cukup bagi berkembangnya prakarsa, kreativitas dan kemandirian
peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologisnya.
Guru-guru mampu melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
siswa baik fisik maupun psikologis. Guru-guru juga dapat membuat dan menggunakan
media pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi.

4. Pengembangan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki komitmen dan kompetensi yang memadai
untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai pembagaian tugas masing-masing. Para guru
memiliki pemahaman dan penguasaan tentang materi, kurikulum, model-model
pembelajaran, penilaian dan dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi
informasi serta dapat membimbing siswa yang berkualitas. Tenaga kependidikan dapat
melaksanakan tugas-tugasnya dalam upaya melaksanakan pelayanan prima. serta
dapat menempuh kualifikasi yang dipersyaratkan oleh undang-undang.
5. Pengembangan Sarana dan Prasarana yang Berstandar
Terpenuhinya sarana dan prasarana sekolah untuk terlaksananya pembelajaran yang
optimal. Sarana meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Prasarana
meliputi lahan, ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang TU, ruang laboratorium IPA,
laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang perpustakaan, ruang keterampilan,
ruang kesenian, ruang ibadah (mushalla), ruang tempat olah raga, ruang BK, ruang
UKS dan ruang lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk
penggunaan teknologi dan komunikasi.
6. Pengembangan Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaiatan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan satuan pendidikan menjadi
tanggung jawab kepala satuan pendidikan. Kepala Sekolah hendaknya menerapkan
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas, dalam perencanaan program, penyusunan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kegiatan pembelajaran, pendayagunaan tenaga
kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, penilaian hasil belajar
dan pengawasan.
7. Pengembangan Standar Pembiayaan Pendidikan
Terwujudnya standar pembiayaan pendidikan. Pengembangan standar pembiayaan
pendidikan meliputi standar biaya investasi, biaya operasional dan standar biaya
personal. Standar biaya investasi, antara lain : biaya penyediaan sarana dan prasarana
sekolah, pengembangan sumberdaya manusia (Pendidik, Tenaga Kependidikan,
Siswa) . Standar biaya personal dimaksud antara lain: biaya minimal siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Dan Standar biaya
personal, antara lain : gaji pegawai dan tenaga kependidikan, bahan atau peralatan
yang habis pakai, dan biaya operasional tak langsung (daya dan jasa, telekomunikasi,
pemeliharaan sarana prasaran, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi
dan lain-lain).

8. Pengembangan Standar Penilaian Pendidikan


Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
menjelaskan bahwa standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian prestasi belajar
peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan pendidik secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemampuan, dan kemajuan hasil belajar.
Penilaian digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, memperbaiki proses pembelajaran dan
menentukan kelulusan peserta didik.
Penilian hasil belajar meliputi ulangan harian, ulangan umum (UKK), Ujian sekolah,
serta ujian akhir sekolah berstandar nasional. Penilaian ini bertujuan untuk menilai
menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk mata pelajaran tertentu, seperti :
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA

A. Identifikasi Tantangan (Kesenjangan) Kondisi Nyata Sekolah Saat Ini Dengan


4 Tahun Ke Depan

Kondisi Pendidikan Masa Besar Tantangan


No Kondisi Pendidikan Saat Ini
Datang Nyata
1 Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan

a. Bidang Akademik :
Kondisi Pendidikan Masa Besar Tantangan
No Kondisi Pendidikan Saat Ini
Datang Nyata
 Rata-rata pencapaian KKM semua  Rata-rata
mapel 60 pencapaian KKM semua
mapel 65 5
 Rata-rata pencapaian US 6,28  Rata-rata pencapaian US 7,00 0,72

b Bidang nonakademik :
 Non akademik mendapat kejuara di  Non akademik mendapat
Tk Kecamatan kejuaraan di Tk Kabupaten

c Kelulusan :
 Persentase kelulusan US tahun  Persentase kelulusan US 0%
2013 = 100% tahun berikutnya = 100%
d Melanjutkan studi:
Jumlah lulusan yang melanjutkan Jumlah lulusan yang melanjutkan 10%
studi ke jenjang lebih tinggi 90% studi ke jenjang lebih tinggi 100%

Kondisi Pendidikan Masa Besar Tantangan


No Kondisi Pendidikan Saat Ini
Datang Nyata
2 Standar Isi Standar Isi
a  Pengembangan kurikulum SD  Memiliki Kurikulum 2013 0%
Negeri 1 Tenjolaut
memiliki Kurikulum 2013 Standar
Nasional
 Penerapan Kurikulum 2013 baru  Penerapan Kurikulum 2013 34 %
memenuhi 90 % dari semua mata 100% .
pelajaran
 Perangkat pemua mata belajaran  Perangkat pembelajaran 60%
Kurikulum 2013 baru 40 % tersusun sistematis dan
tersusun secara sistimatis dan terdomentasikan 100% dari
terdokumentasikan. semua mata pelajaran

b  Pengembangan pemetaan materi  Terwujudnya Pemetaan Pengembangannya


Kurikulum 2013 pengelompokan materi 60 %
pelajaran secara tematik
sesuai Kurikulum 2013 untuk
 Program pengelompokan materi kelompok mata pelajaran 100 60 %
pelajaran secara tematik sesuai %
Kurikulum 2013 dilaksanakan
berkesinambungan untuk semua
mata pelajaran baru 40 %
 Penguasaan guru tentang  100% guru menguasai dan 70%
Kurikulum 2013 baru 30 % melaksanakan Kurikulum
2013
c Pengembangan Silabus
 Guru mata pelajaran 20 % telah  100 % mengembangkan 80%
mampu mengembangkant silabus silabus yang memenuhi
sesuai Kurikulum 2013 standar Kurikulum 2013
nasional
d Pengembangan RPP
 60% guru telah mampu membuat/  Guru 40 %
mengembangkan RPP yang membuat/mengembangkan
berstandar CTL/PAKEM RPP dan memenuhi standar
nasional 100%
e Pengembangan sistem penilaian
 Penguasaan guru tentang sistem  100% guru memahami dan Peningkatan
Kondisi Pendidikan Masa Besar Tantangan
No Kondisi Pendidikan Saat Ini
Datang Nyata
penilaian belum merata melaksanakan penilaian sesuai penguasaan guru ttg
dengan standar kurikulum. penilaian

Kondisi Pendidikan Masa Besar Tantangan


No Kondisi Pendidikan Saat Ini
Datang Nyata
3 Standar Tenaga Pendidik dan Standar Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Tenaga Kependidikan
 72 % guru berijazah S-1  100% guru 28 %
berijazah S-1.
 72 % guru mengajar sesuai dengan 28 %
kualifikasi bidang studinya  100% guru
mengajar sesuai
 Guru yang dapat mengoperasikan dengan kualifikasi bidang
komputer, baru 42 % studinya 58 %
 60% guru menggunakan media
pembelajaran dalam PBM.  100% guru dan TU
dapat mengoperasikan 40 %
 Penguasaan bahasa inggris guru komputer
masih rendah, baru 20 %
 100% guru 80%
 Masih rendah guru melakukan menggunakan media
penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran
mengatasi hambatan PBM 80 %
 Kemampuan guru dalam  100% Guru dan
melaksanakan PBM yang aktif, TU dapat berkomunikasi
kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam bahasa Inggris 40%
masih perlu ditingkatkan (60%)  80% guru
melakukan tindakan kelas
 Wawasan guru tentang pendidikan dalam mengatasi hambatan
yang berstandar nasional masih PBM
rendah  100% Guru
melaksanakan PBM secara Peningkatan
 Penguasaan guru tentang penilaian kreatif wawasan guru
masih belum merata.

Peningkatan
penguasaan guru
 Wawasan guru tentang penilaian
tentang pendidikan baik
standar nasional meningkat

 Penguasaan dan
pelaksanaan penilaian
terlaksananya 100%
4 Standar Proses Standar Proses
 Guru yang menyusun prota, promes  Guru yang menyusun prota, 20 %
80% promes dan promig 100 %

 Guru yang mengembangkan inovasi  Guru yang mengembangkan 100 %


pembelajaran masih rendah inovasi pembelajaran 100 %

 Pelaksanaan remidial belum


terlaksana secara optimal.  Pelaksanaan remidial mancapai 100 %
100 %
 Guru yang melaksanakan program
pengayaan baru belum menyeluruh  Guru yang melaksanakan 60 %
pada semua tingkatan kelas program pengayaan 100 %
Kondisi Pendidikan Masa Besar Tantangan
No Kondisi Pendidikan Saat Ini
Datang Nyata

 Pembinaan minat dan bakat siswa


masih terbatas dan ada beberarapa
yang belum optimal  Pembinaan minat dan bakat Peningkatan minat
siswa terlaksana 100% baca
 Pendalaman materi US siswa kelas
VI masih terlaksana secara
konvensional  Pendalaman materi terlaksana Penambahan model
secara optimal dan inovatif pendalaman materi
 Sikap mental siswa dalam
menghadapi berbagai situasi masih Pembinaan sikap
belum merata.  Sikap mental siswa lebih baik mental yang reguler
dalam menghadapi berbagai
 Pengembangan PBM melalui tutor situasi Optimalisasi tutor
sebaya belum optimal. sebaya
 Pelaksanaan turor sebaya
dalam kelompok belajar
 Budaya membaca siswa masih terlaksana optimal Pengembangan
rendah. budaya membaca
 Budaya membaca siswa
 Pembinaan disiplin siswa dan terlaksana secara optimal Pengendalian
budaya bersih masih belum optimal. disiplin dan
 100% siswa memiliki disiplin kebersihan secara
 Pembinaan wali kelas belum merata yang baik dan budaya bersih kontinyu
secara optimal. Optimalisasi peran
 Pembinaan wali kelas wali kelas
 Pembinaan BK masih belum terlaksana secara optimal Optimalisasi peran
optimal guru BP/BK
 Pembinaan Bimbingan Karier
dan Konseling terlaksana
secara optimal
5 Standar Sarana Prasarana Standar Sarana Prasarana
 Ruang kepala sekolah tidak  Kebutuhan minimal ruangan 100 %
memadai kepala Sekolah telah dimiliki

 Ruang kelas : 10 ruang, rombel ada  Ruang kelas sesuai dengan 16 %


12 jumlah Rombel
 Ruang perpustakaan:  Telah memiliki Ruang 0%
perpustakaan
 Ruang guru : 48 m2  Telah memiliki ruang guru 0%
yang memadai
 Gudang: Tidak memadai  Memiliki gudang yang 100 %
memadai
 Ruang UKS : tidak ada  Ruang UKS yang memadai 100 %

 WC Siswa : 6 buah  WC siswa belum memadai 60 %

 Lapangan olah raga Tidak  Lapangan olah raga tidak 80 %


memadai, baru 20 % memenuhi standar minimal
 Lapangan Upacara Tidak  Lapangan Upacara tidak 80 %
memadai,baru 20 % memenuhi standar minimal

 Ruang Lab. Bahasa : tidak ada  Ruang Lab. Bahasa : ada dan Memiliki R. Lab
standar Bahasa
 Ruang multi media : tidak ada  Ruang multi media : ada dan Terbangun R multi
standar media
 Ruang akademik dan  Ruang akademik dan Terbangun R
Kondisi Pendidikan Masa Besar Tantangan
No Kondisi Pendidikan Saat Ini
Datang Nyata
pengembangan SIM : tidak ada pengembangan SIM : ada dan akademik dan SIM
standar Pemeliharaan
 Ruang kantin: tidak ada.  Ruang kantin: standar kantin standar
(>10m2) Perluasan/
pembangunan
koperasi sekolah
 Daya listrik (900 W)  Daya listrik 900 W Perawatan instalasi
listrik yang
kontinyu

 Komputer Guru: ada sebagian  Masing masing punya Penambahan laptop


komputer
 Komputer TU: 1 unit  Minimal memiliki 2 komputer 2 unit komputer
1 komputer, 1
 Komputer perpustakaan: belum ada  Perpustakaan memikili laptop
computer
 Lab IPA: blm ada  Memiliki Lab IPA
Pengajuan Lab IPA
 Buku-buku perpustakaan masih  Penambahan buku-buku yang Penambahan buku
terbatas. terus menerus perpus

 Buku paket masih terbatas.  Penambahan buku paket tiap Rasio Buku paket
mapel dan siswa 1 : 1
 Buku-buku referensi guru cukup  Penambahan referensi guru Konsistensi
memadai yang terus menerus penambaan buku

 Alat-alat olah raga cukup memadai  Penambahan alat olah raga Konsistensi
yang terus menerus penambahan,
 Alat peraga tiap mapel cukup  Penambahan alat peraga untuk perawatan, dan
memadai tiap mapel pemanfaatan sarana
 Alat-alat kesenian masih terbatas  Penambahan alat kesenian, Konsistensi
pemeliharaan, dan penambahan,
pemanfaatan yang optimal perawatan, dan
 Bahan praktik untuk mapel Agama,  Penambahan barang habis pemanfaatan sarana
IPA, Mulok masih terbatas pakai bahan praktik yang terus
menerus
6 Standar Pembiayaan Standar Pembiayaan
 Standar pembiayaan rata-rata masih  Pembiayaan memenuhi 36%
rendah ( Rp. 48.000/bulan / anak) Standar Nasional ( diatas Rp.
75.000/ bulan /anak), rata-rata

 Peningkatan pengembangan  Terwujudnya kewriusahaan Mewujudkan


kewirausahaan belum optimal sekolah sebagi income kewirausahaan
generating ativities

 Kerjasama dengan alumni masih  Terwujudnya kerjasama Menjalin kerja


terbatas dengan alumni dalam sama dengan
pengembangan sekolah alumni

 Sumber dana 5 jenis: BOS, Rutin,  Memiliki berbagai sumber Penambahan


Komite Sekolah, APBD, Blog dana sumber dana
Grant Optimalisasi
 Pengelololaan keuangan yang  Pengelolaan keuangan yang pengelolaan
belum optimal cepat, tepat, dan akurat keuangan
Kondisi Pendidikan Masa Besar Tantangan
No Kondisi Pendidikan Saat Ini
Datang Nyata
7 Standar Pengelolaan Standar Pengelolaan
 Penyusunan Rencana sekolah  Memiliki rencana Intensitas
jangka pendek, jangka menengah, pengembangan sekolah yang penyusunan RPS
dan jangka panjang melalui komprehensif
penyusunan RPS masih belum
komprehensif

 RKAS belum optimal dengan  Penyusunan RKAS Kualitas RKAS


berbasis kegiatan.
 Administrasi sekolah masih ada  Memiliki administrasi sekolah Intensitas
beberapa kekurangan yang lengkap pengerjaan
administrasi
 Implementasi SIM berbasis IT  SIM berbasis IT berjalan efektif Penambahan
belum memadai software dan
hardware
 Monitoring dan evaluasi masih  Monev terlaksana secara Peningkatan
belum kontinyu berkala dan sistematis kualitas monev.

 Pelaksanaan rapat-rapat dinas  Rapat-rapat terlaksana secara Efektivitas rapat


terlaksana sesuai agenda efektif

 Kerjasama dengan komite sekolah  Kerjasama dengan komite lebih Efektivitas kerja
berjalan baik efektif sama

 Kerjasama dan koordinasi dengan  Kerjasama dan kordinasi Efektivitas kerja


berbagai pihak masih belum dengan berbagai pihak lebih sama
optimal. optimal
8 Pengembangan Standar Penilaian Pengembangan Standar
Penilaian
 Pengembangan perangkat model  Pengembangan perangkat Melengkapi model
penilaian pembelajaran belum model-model penilaian penilaian
lengkap lengkap

 Implementasi model evaluasi  Implementasi ulangan harian Peningkatan


pembelajaran Ulangan harian, dan tengah semester efektivitas
tengah semester masih belum terlaksana secara efektif
efektif

 Ulangan akhir smester, ulangan  Ulangan akhir semester, Peningkatan hasil


kenaikan kelas, dan ujian etrlaksana ulangan kenaikan kelas, dan ulangan
dengan hasil yang belum ujian terlaksana dengan hasil
memuaskan yang memuaskan

 Instrumen atau perangkat penilaian  Memiliki instrument atau Peningkatan


untuk berbagai aspek belum optimal peangkat penilaian untuk perangkat penilaian
berbagai aspek secara
optimal.
 Belum memiliki bank soal yang  Memiliki bank soal untuk Pelaksanaan
memadai yang telah divalidasi. semua mata pelajaran yang validasi soal
telah divalidasi
 Belum memiliki bank soal untuk  Memiliki bank soal untuk Membuat bandk
lomba-lomba akademik. kegiatan lomba-lomba bidang soal untuk lomba-
akademik lomba mapel

Anda mungkin juga menyukai