Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan penyelenggaraan pendidikandi sekolah mesti didasarkan pada hasil
kajian telti sebelumnya. Kajian tersebut merupakan analisis keadaan nyata baik yang
bersifat kekuatan atau potensi sekolah, kelemahan, peluang dan tantangan serta hal-hal
yang dapat berpengaruh yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Hasil kajian tersebut
lalu dibandingkan dengan keadaan ideal suatu sekolah sesuai dengan peraturan menteri
pendidikan nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan peraturan lain yang berlaku
dimana sekolah tersebut berdiri (peraturan daerah)
Dalam peraturan pemerintah tersebut ( PP Nomor 32 Tahun 2013) digambarkan
tentang kondisi ideal sekolah yang termuat dalam 8 standar nasional pendidikan yakni
standar kopentsi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan dan standar implementasi penilaian serta ditambah
dengan standar sekolah sehat, bersih, hijau dan bertaqwa (SAHABAT) yang merupakan
program pemerintah daerah kabupaten Lebak ( Dinas Pendidikan Kab. Lebak)
1, Kondisi Ideal SMP Negeri 1 Cempaka
. Kondisi ideal adalah merupakan suatu keadan sekolah sesuai tuntutan yang terdapat
dalam SNP. Masing-masing standar tersebut adalah sebagai berikut :
a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi
mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan.
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik serta
i. Standar sekolah sehat, bersih, hijau, dan bertaqwa

2 Kondisi Real SMP Negeri 1 Cempaka


a. Standar isi
Keberadaan KTSP sebagai suatu acuan pembelajaran sudah tersedia yang merupakan
buatan sekolah sendiri hasil musyawarah antara kepala sekolah, guru, dan komite
sekolah yang mendekati kesuaian dengan pedoman penyusunan KTSP Demikian
halnya dengan keberadaan silabus, RPP, Kriteria ketuntasan Minimal, Kriteria
Kelulusan dan kegiatan Ekstra kurikuler telah dimiliki namun masih perlu
disempurnakan
b. Standar kompetensi lulusan
Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Masih perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya sehingga terjadi
kenaikan nilai rata-rata UN sebesar 0,25 untuk setiap mata pelajaran yang di UN-kan
c. Standar proses
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada
satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses
pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013 menerapakan pendekatan saintifik
dengan prinsip 5 M-nya. Namun hampir semua guru belum menguasai dan
memahami benar tentang pendekatan tersebut, sehingga dalam pelaksanaannya masih
perlu terus ditingkatkan
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan
dalam jabatan.sudah 90 % memiliki latar belakang pendidikan S.1 dan 75% telah
sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.Status kepegawaiannya untuk Guru
PNS 60% Tenaga Honor daerah 14% dan 26% masih berstatus sebagai tenaga
honorer.
e. Standar sarana dan prasarana
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang
belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, tempat
bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi sudah tersedia. Sekolah Negeri 1 Cempaka Terdiri dari 15 ruang
belajar. WC siswi ada 12 unit dan WC siswa terdapat 8 unit dan semuanya dalam
kondisi baik.
f. Standar pengelolaan
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan masih perlu ditingkatkan terutama dalam melaksanakan pngawasan dan
supervisi terhadap guru dalam proses pembelajaran. Supervisi akademik (kepada
guru) dan supervisi manajerial baru dapat dilaksanakan 1 kali dalam setiap
smesternya
g. Standar pembiayaan
Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan
yang berlaku selama satu tahun masih perlu ditingkatkan. Biaya operasional sekolah/
pendidikan masih sepenuhnya mengandalkan BOS. Sumber biaya yang lain belum
dapat tergali mengingat berbagai factor
h. Standar penilaian pendidikan
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik sudah dapat dilaksanakan dengan baik
yang meliputi ulangan harian, ujian tengah semester, Ujian kenaikan kelas, Ujian
nasional dan ujian sekolah, Namun dikegiatan ulangan harian masih perlu
ditingkatkan frekuensi dan kualitasnya. Demikian halnya dengan pendokumentasian
hasil evaluasi dan analisis hasil evaluasi masih memerlukan perhatian khusus .
B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan merupakan landasan hukum yang dijadikan legalitas formal dalam
melakukan suatu kegiatan. Termasuk dalam penyusunan laporan analisis konteks ini
didasarkan pada berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung dengan hal dimaksud. Peraturan dan perundang-undangan
yang dijadikan landasan tersebut meliputi :
1. Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301)
2. Peraturam Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturn Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasa dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2013 tentang Stdandar Penilaian Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama /
Madrasah Sanawiyah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun
2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar
dan Menengah
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah Pendidikan Umum
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidkan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/ Madrasah
14. Hasil Rapat Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Analisis Konteks ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran profil sekolah dalam
pencapaian SNP, serta sebagai acuan bagi satuan pendidikan dalam menyusun
perencanaan dan pengembangan pendidikan di SMP Negeri 1 Cempaka
2. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan analisis konteks ini adalah
tergambarnya pelaksanaan 8 Standar Pendidikan di SMP Negeri 1 Cempaka.
Sehingga Sekolah bisa mengetahui kekurangan dan keunggulan yang dimiliki
BAB II
HASIL ANALISIS KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan


1. Analisis SKL
1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Peserta didik 1. Pencapaian nilai rata hasil Sekolah perlu menfasilitasi
memperlihatkan ulangan peserta didik masih para peserta didik untuk
kemajuan yang lebih baik belum konsisten. (selama 1 dapat meningkatkan hasil
tahun ajaran) belajar secara konsisten,
dalam mencapai target
2. Pencapaian prestasi akademik melalui pemberian motivasi
yang ditetapkan SKL. (rata-rata nilai ujian) peserta dan pengefektifan
didik masih labil dari tahun pembelajaran
ke tahun. (tiga tahun terakhir)

Peserta didik Sekolah belum memiliki Sekolah perlu menyediakan


memperlihatkan perpustakaan, laboratorium IPA, sarana dan prasarana untuk
kemajuan sebagai lingkungan sebagai sumber memfasilitasi guna
pembelajar yang mandiri. belajar dalam menyelesaikan pelaksanaan portofolio
tugas-tugas. siswa.
Peserta didik 1. Peserta didik belum Sekolah memfasilitasi
memperlihatkan motivasi berpengalaman belajar dalam peserta didik untuk
belajar dan rasa percaya pemanfaatan lingkungan meningkatkan rasa percaya
diri yang tinggi serta
diri yang tinggi. secara produktif dan
mampu mengekspresikan
bertanggung jawab diri, melalui kegiatan
2. Sekolah belum mempunyai berbagai lomba.
fasilitas yang memadai dalam
menunjang kratifitas siswa
Sekolah mengembangkan 1. Peserta didik di sekolah kami Sekolah Perlu
kepribadian peserta didik. belum semua mengikuti Meningkatkan bimbingan
kegiatan pengembangan dan pembinaan untuk
kepribadian yang
memahami tentang makna
diselenggarakan sekolah.
2. Disekolah kami para peserta disiplin, toleransi,
didik belum sepenuhnya kejujuran, kerja keras, dan
memahami tentang makna perhatian kepada orang lain
disiplin, toleransi, kejujuran, oleh guru .
kerja keras dan perhatian
kepada orang lain.

Sekolah mengembangkan 1. Disekolah kami sudah ada Sekolah menyelenggarakan


keterampilan hidup. program terperinci akan bimbingan dan pembinaan
tetapi dalam pelaksanaan pengembangan
sepenuhnya belum berjalan
keterampilan hidup melalui
maksimal. penambahan kegiatan ekstra
2. Belum Semua peserta didik kurikuler yang sesuai bakat
dapat mengembangkan dan minat peserta didik
keterampilan hidup sesuai
kebutuhan mereka masing-
masing.
3. Sekolah kami belum
menyediakan/menyelenggara
kan kegiatan pengembangan
keterampilan hidup berupa
PMR
Sekolah mengembangkan Semua peserta didik belum Pembinaan dan bimbingan
nilai-nilai agama, budaya, mematuhi norma/aturan yang peningkatan penerapan nilai
dan pemahaman atas berlaku di sekolah maupun di agama dan budaya, dengan
kegiatan pembiasaan
sikap yang dapat diterima. masyarakat dimana mereka
tinggal.
Lulus 100% Lulus 100 % Mempertahankan
prosentase kelulusan ujian
nasional

2.Analisis Standar Isi


2. STANDAR ISI
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Pengembangan kurikulum Kurikulum sekolah kami Sekolah mensosialisasikan
pada tingkat satuan belum disosialisasikan Kurikulum sekolah kepada
pendidikan menggunakan kepada semua pemangku semua kepentingan sekolah
panduan yang disusun BSNP. kepentingan sekolah secara secara menyeluruh
menyeluruh
Kurikulum telah menunjukan Pelaksanaan Remedial/ Sekolah perlu membuat
adanya alokasi waktu, Pengayaan di sekolah kami program remedial dan
rencana program remedial, sepenuhnya efektif. pengayaan secara matang
dan pengayaan bagi siswa.
Sekolah menyediakan a. Sekolah sudah menindak Sekolah perlu melaksanakan
layanan bimbingan dan lanjuti hasil bimbingan bimbingan penyuluhan
konseling untuk memenuhi dan konseling secara rutin guna memenuhi
b. Sekolah sudah
kebutuhan pengembangan kebutuhan pribadi pesert
memberikan/melaksana
pribadi peserta didik. didik.
kan layanan konseling
yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial,
belajar, dan
pengembangan karir
peserta didik.
Sekolah menyediakan a. Sekolah kami sudah Sekolah menfasilitasi
kegiatan ekstra kurikuler mengadakan kegiatan peningkatan kegiatan ekstra
untuk memenuhi kebutuhan ekstra kurikuler berupa kurikuler
pengembangan pribadi ROHIS, Pramuka dan
Kesenian
peserta didik.
b. Sekolah kami sudah
mengadakan kegiatan
ekstra kurikuler
didasarkan pada bakat
dan minat peserta didik.
c. Sekolah kami sudah
membuat penilaian
kegiatan ekstra
kurikuler
d. Sekolah kami membuat
laporan kegiatan ekstra
kurikuler.

3.Analisis Standar Proses


3. STANDAR PROSES
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Silabus dikembangkan Silabus Sekolah kami Sekolah perlu membuat
berdasarkan Standar Isi (SI), belum mempertimbangkan silabus Mulok dan
Standar Kompetensi Lulusan situasi dan kondisi sekolah pengembangan diri yang
(SKL), dan panduan KTSP. disesuaikan dengan buku
referensi guru .
Pengembangan Silabus a. Silabus di sekolah kami Sekolah kami mengkaji ulang
dilakukan guru secara disusun melalui MGMP Silabus secara rutin
mandiri atau berkelompok. b. 60 % guru di sekolah
kami belum mereview
silabus setiap tahun.
Rencana pelaksanaan Guru disekolah kami Guru disekolah kami agar
pembelajaran (RPP) disusun membuat Rencana mereviu RPP setiap semester
berdasarkan pada prinsip- Pelaksanaan Pembelajaran
prinsip perencanaan direview setiap tahun.
pembelajaran.
RPP memperhatikan Rencana Pelaksanaan Sekolah perlu membuat RPP
perbedaan gender, Pembelajaran belum dapat dengan memperhatikan
kemampuan awal, tahap mengakomodasi perbedaan perbedaan gender,
peserta didik. ( 70 %) kemampuan awal, Tahap
intelektual, minat, bakat,
intelektual, minat, bakat,
motivasi belajar, potensi, motivasi belajar, potensi,
kemampuan sosial, kemampuan sosial,
emosional, gaya belajar, emosional, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai-nilai, budaya, norma, nilai-nilai,
dan lingkungan peserta didik
dan lingkungan peserta didik.
Guru menggunakan buku Sekolah kami sudah Sekolah perlu memfasilitasi
panduan, buku pengayaan, menyediakan buku dan peserta didik untuk
buku referensi, dan sumber sumber belajar lainnya memaksimalkan penggunaan
dengan mudah untuk
belajar lain selain buku Buku mata pelajaran, buku
dipinjam dan dipakai di
pelajaran secara tepat dalam luar sekolah dalam kurun panduan, buku referensi,
pembelajaran untuk waktu tidak lebih dari satu buku pengayaan dan sumber-
membantu dan memotivasi minggu dan dapat sumber pembelajaran.
peserta didik. diperpanjang.

Para guru melaksanakan Belum Semua guru Sekolah perlu memotifasi


pembelajaran sesuai dengan melaksanakan proses guru untuk meningkatkan
yang rencana pembelajaran pembelajaran melalui 3 kompetensi melalui kegiatan
yang interaktif, inspiratif, tahapan. MGMP baik tingkat Wilbi
menyenangkan, dan maupun tingkat Kab.
menantang mencakup
kegiatan pendahuluan, inti,
dan penutup.
Para peserta didik Baru 40 % pendidik a. Sekolah perlu
memperoleh kesempatan memberikan kesempatan meningkatkan eksplorasi
yang sama untuk melakukan kepada peserta didik dan elaborasi untuk
memperoleh konfirmasi
ekplorasi dan elaborasi, serta memperoleh konfirmasi
yang sama bagi peserta
mendapatkan konfirmasi. dalam proses didik.
pembelajaran. b. Pembinaan terhadap guru
yang belum menerapkan
pembelajaran efektif
(Ekplorasi, dan elaborasi
serta Konfirmasi) melalui
pembinaan teknik oleh
kepala Sekolah/Pengawas
Supervisi dan evaluasi proses Sekolah agar Sekolah mempertahankan
pembelajaran dilakukan pada melaksanakan supervisi pelaksanaan supervise dan
setiap tahap meliputi dan evaluasi pembelajaran evaluasi secara berkala
perencanaan, pelaksanaan, secara berkala
dan penilaian hasil
pembelajaran.
Supervisi dan evaluasi proses a. Pengawas Sekolah Sekolah perlu meningkatkan
pembelajaran dilakukan sudah melakukan supervisi dan evaluasi proses
secara berkala dan supervisi dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan
proses pembelajaran secara berkala dan
berkelanjutan oleh Kepala
kepada semua guru. berkelanjutan oleh kepala
Sekolah dan Pengawas. b. Pengawas Sekolah sekolah dan pengawas.
sudah melakukan
supervisi dan evaluasi
proses pembelajaran
setiap bulan.
c. Pengawas Sekolah
sudah melakukan
supervisi dan evaluasi
proses pembelajaran
secara terus menerus /
berkelanjutan.

4.Analisis Standar Proses


4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDKAN
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Jumlah pendidik dan tenaga Jumlah guru PNS belum Penambahan jumlah pendidik
kependidikan belum memenuhi standar sesuai standar yang
memenuhi standar. ditentukan

Jumlah tenaga kependidikan Sekolah kami belum Penamambahan tenaga


memenuhi standar. memiliki petugas Penjaga kependidikan yang PNS
PNS
Kualifikasi pendidik a.100 % Guru disekolah Sekolah kami perlu
memenuhi standar. kami berpendidikan S- mengusulkan penambahan
1/D-IV Bidang jumlah guru yang PNS
Pendidikan.
b. 50 % Guru mengajar
belum sesuai dengan
pendidikannya
c. 40 % Guru belum PNS
Kualifikasi tenaga Sekolah bmempunyai Sekolah kami perlu
kependidikan memenuhi tenaga kependidikan yang menyesuaikan kualifikiasi
standar. PNS sesuai standar tenaga kependidikan di
sekolah.
Kompetensi pendidik . Kompetensi pendidik Pembinaan peningkatan
memenuhi standar. disekolah kami belum kompetensi pendidik melalui
memenuhi standar pembinaan teknik oleh
diantaranya :
Pengawas, Diklat , Keg PKG
- Semua pendidik
memenuhi standar maupun MGMP
kompetensi
pedagogik ( 30%)
- Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi
kepribadian ( 40%)
- Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi
profesional (30%)
- Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi sosial
(50%)

Kompetensi tenaga Kompetensi tenaga Pembinaan peningkatan


kependidikan memenuhi kependidikan memenuhi kompetensi tenaga
standar standar kependidikan melalui
pembinaan teknik oleh
Kepala Sekolah/Pengawas

5.Analisis Standar Sarana dan Prasarana


5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Sekolah memenuhi standar a. Sekolah kami memiliki a. Sekolah agar mengurus
terkait dengan ukuran Ruang Perpustakaan surat bukti kepemilikan
ruangan, jumlah ruangan, b. Sekolah Kami Memiliki tanah
Laboratorium IPA b. Mengusulkan kepada
persyaratan untuk sistem
c. Sekolah kami memiliki pemerintah untuk
ventilasi, dan lainnya. Ruang Kepala Sekolah membangun : Ruang kelas
sendiri baru, Ruang laboratorium
d. Ruang belajar siswa IPA, Ruang Kepala
memenuhi Standar Sekolah dan Ruang
Pelayanan Perpustakaan .
e. Sekolah mempunyai c. Sekolah perlu mengusulkan
sertifikat tanah rehabilitasi ruang kelas
f. Bangunan sekolah kami
belum mempunyai
IMB

Sekolah belum memenuhi Sekolah belum memenuhi Sekolah kami perlu


standar terkait dengan jumlah standar terkait dengan meningkatkan SPM supaya
peserta didik dalam jumlah peserta didik dalam tercapainya SNP.
rombongan belajar. rombongan belajar
Sekolah memenuhi standar a. adanya ruang Sekolah perlu menambah
terkait dengan penyediaan perpustakaan yang ruang kelas baru,
alat dan sumber belajar mencakup : perpustakaan, laboratorium
Buku teks pelajaran 1
termasuk buku pelajaran. IPA dan memfasilitasi sarana
eksemplar/mata
pelajaran/peserta didik, perpustakaan serta
buku panduan pendidik melengkapi alat peraga dan
1 eksemplar/ mata judul buku agar sesuai standar
pelajaran, buku pelayanan minimal (SPM)
pengayaan 840
judul/sekolah, buku
referensi 10
judul/sekolah, sumber
belajar lain 10 judul/
sekolah

b. adanya ruang
laboratotium IPA yang
mencakup :
Model kerangka
manusia1 buah, model
tubuh manusia1 buah,
globe 1buah, model tata
surya, kaca pembesar 6
buah, cermin darat 6
buah, cermin cekung 6
buah, cermin cembung 6
buah, lensa datar 6
buah, lensa cekung 6
buah, lensa cembung 6
buah, magenit batang 6
buah, poster IPA 1 set.
c. Sekolah mempunyai
lapangan olah raga yang
memadai
Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan bangunan Sekolah kami perlu adanya
dilaksanakan secara berkala dilaksanakan secara program peningkatan
sesuai dengan persyaratan berkala sesuai dengan perbaikan dan pemeliharaan
standar. persyaratan standar.
Bangunan aman dan nyaman a. Bangunan gedung a. Sekolah menfasilitasi
untuk semua peserta didik sekolah kami belum pengadaan kelengkapan
dan memberi kemudahan dilengkapi pemadam sistem proteksi pasif dan
kebakaran. aktif terhadap bahaya petir
kepada peserta didik yang
b. Bangunan gedung dan kebakaran
berkebutuhan khusus. sekolah kami belum b. Sekolah menambah
dilengkapi penangkal kerindangan dan
petir. keindahan lingkungan
c. Sekolah kami memiliki
sekolah
pintu gerbang yang
dapat dikunci.

6 Analisis Standar Pengelolaan


6. STANDAR PENGELOLAAN
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Sekolah merumuskan visi dan a. Sekolah kami sudah Sekolah menfasilitasi
misi serta disosialisasikan mensosialisasikan Visi pemahaman visi dan misi
kepada warga sekolah dan dan Misi kepada warga kepada seluruh warga
sekolah. sekolah, orang tua siswa dan
pemangku kepentingan.
b. Sekolah kami sudah masyarakat sekitar
mensosialisasikan Visi
dan Misi kepada orangta
peserta didik.
c. Sekolah kami sudah
mensosialisasikan Visi
dan Misi kepada
masyarakat sekitar.
d. Visi dan misi sekolah
kami sudah difahami
oleh warga sekolah.
e. Sekolah kami belum
mereview Visi dan Misi
secara berkala.
Pengelolaan sekolah a. Sekolah kami sudah a. Sekolah agar segera
menunjukkan adanya memajang Rencana membuat pajangan RKS
kemandirian, kemitraan, Kerja Sekolah (RKS) di b. Sekolah agar melaporkan
Ruang Guru dan di pelaksanaan RKS kepada
partisipasi, keterbukaan, dan
papan pengumuman Komite Sekolah setiap
akuntabilitas. sekolah. akhir tahun.

Sekolah merumuskan rencana Sekolah kami sudah Sekolah agar


kerja dengan tujuan yang mensosialisasikan rencana mensosialisasikan rencana
jelas untuk peningkatan dan kerja sepenuhnya kepada kerja kepada warga sekolah
perbaikan serta seluruh warga sekolah.
disosialisasikan kepada warga
sekolah dan pihak yang
berkepentingan.
Rencana Kerja Tahunan a. Sekolah kami belum Sekolah agar melibatkan
dinyatakan dalam rencana memajang RKT pada komite sekolah, orang tua
kegiatan dan anggaran tempat-tempat yang wali dan seluruh warga
strategis.
sekolah dilaksanakan sekolah
b. Sekolah kami sudah
berdasarkan rencana jangka mensosialisasikan RKT
menengah (renstra) Sekolah kepada semua
warga sekolah.

Sekolah melakukan evaluasi Sekolah kami sudah Sekolah agar menganalisa


diri terhadap kinerja sekolah menganalisa terhadap hasil terhadap hasil evaluasi secara
secara berkelanjutan untuk evaluasi secara berkelanjutan
melihat dampaknya terhadap berkelanjutan
peningkatan hasil belajar.
Sekolah mengelola sistem a. Sekolah kami dapat a. Pembinaan terhadap
informasi pengelolaan dengan mengelola Sistim sekolah dalam menyusun
cara yang efektif, efisien dan Informasi Manajemen perencanaan system
Pendidikan. informasi yang dituangkan
dapat
b. Sekolah kami memiliki dalam rencana kerja,
dipertanggungjawabkan. melalui bimbingan oleh
program pengelolaan
sistem informasi. pengawas.
b. Sekolah agar melaporkan
data secara lengkap dan
akurat
Sekolah menyediakan sistem a. Sekolah kami memiliki a. Sekolah kami perlu
informasi yang efisien, fasilitas informasi memfasilitasi sistem
efektif, dan dapat diakses. berupa internet, papan informasi berupa
informasi, kotak saran. Telephon, internet, papan
b. Sekolah kami belum informasi dan kotak saran.
menugaskan seorang b. Sekolah kami perlu
guru / tenaga menyediakan sistem
informasi yang efisien,
kependidikan untuk
efektif dan dapat diakses
melayani permintaan dengan mudah.
informasi, pemberian c. Sekolah kami perlu
informasi, pengaduan mengangkat petugas
dari masyarakat layanan informasi
berkaitan dengan
pengelolaan sekolah.
Sekolah meningkatkan Sekolah kami sudah Sekolah agar mengevaluasi
keefektifan kinerja pendidik mengevaluasi pelaksanaan serta memprogramkan
dan tenaga kependidikan dan program pemberdayaan peningkatan kompetensi dan
pengembangan profesi Pendidik dan Tenaga kualifilkasi tenaga pendidik
pendidik dan tenaga Kependidikan setiap akhir dan kependidikan
kependidikan. semester.
Supervisi dan evaluasi a. Kepala Sekolah kami a. Kepala sekolah agar
pendidik dan tenaga melaksanakan supervisi menindak lanjuti hasil
kependidikan sesuai dengan dan evaluasi supervisi dan evaluasi
pengelolaan akademik kinerja PTK
standar nasional
setiap Semester secara b. Pengawas sekolah agar
berkala melaksanakan supervisi
b. Pengawas Sekolah dan evaluasi setiap
melaksanakan supervisi semester
dan evaluasi
pengelolaan akademik
setiap semester.
c. Komite Sekolah kami
melakukan pemantauan
terhadap pengelolaan
sekolah setiap semester
Warga sekolah terlibat dalam Sekolah belum menjalin Sekolah menjalin kemitraan
pengelolaan kegiatan hubungan kemitraan dengan dunia usaha
akademis dan nonakademis. dengan dunia usaha
Sekolah melibatkan anggota Sekolah kami menjalin Sekolah menjalin kemitraan
masyarakat khususnya kemitraan dengan dengan masyarakat dalam
pengelolaan kegiatan masyarakat kegiatan non akademis
nonakademis.

7 Analisis Standar Pembiayaan


7. STANDAR PENGELOLAAN
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL HASIL YANG
DIHARAPKAN
Anggaran sekolah Penyusunan RKAS sesuai Sekolah memfasilitasi
dirumuskan merujuk dengan program dan penyusunan RKAS agar
Peraturan Pemerintah, kebutuhan sekolah. sesuai dengan program
pemerintahan provinsi, dan serta kebutuhan sekolah.
pemerintahan kabupaten/kota
Perumusan RKAS melibatkan Perumusan RKAS Sekolah melibatkan
Komite sekolah dan disekolah kami melibatkan komite dan pemangku
pemangku kepentingan yang pemangku kepentingan kepentingan secara
relevan. yang relevan secara menyeluruh dalam
menyeluruh perumusan RKAS
Penyusunan rencana Pembelanjaan keuangan Sekolah agar
keuangan sekolah dilakukan sekolah kami sesuai pembelanjaan keuangan
secara transparan, efisien, dan dengan rencana anggaran sesuai dengan rencana
akuntabel. anggaran
Sekolah membuat pelaporan Sekolah kami belum Sekolah agar melaporkan
keuangan kepada Pemerintah melaporkan pengelolaan pengelolaan keuangan
dan pemangku kepentingan. keuangan kepada kepada masyarakat
masyarakat.
Sekolah memiliki kapasitas a. Sekolah kami sudah Pembinaan dan
untuk mencari dana dengan menyusun pendampingan dalam
inisiatifnya sendiri pengembangan menyusun program
kewirausahaan.
pengembangan
b. Sekolah kami sudah
menyelenggarakan kewirausahaan melalui
kegiatan kewirausahaan. pembinaan teknis oleh
pengawas
Sekolah membangun jaringan a. Sekolah kami belum Pembinaan dan
kerja dengan Dunia Usaha mengidentifikasi Dunia pendampingan dalam
dan Dunia Industri setempat. Usaha dan Dunia menyusun program kerja
Industry yang memiliki
sama dengan Dunia
dana CSR (Coorporate
Social Usaha dan Industri
Responsibility) (DUDI) melalui
b. Sekolah kami belum pembinaan teknis oleh
menyusun proposal pengawas
penggalian dana ;
c. Sekolah kami belum
melakukan kegiatan
dengan melibatkan
DUDI
Sekolah memelihara Sekolah kami belum Sekolah memfasilitasi
hubungan dengan alumni. memiliki wadah / wadah/organisasi alumni.
organisasi alumni.
Sekolah melayani siswa dari Sekolah kami belum Sekolah harus menjamin
berbagai tingkatan sosial menerima siswa yang kesempatan bagi semua
ekonomi termasuk siswa berkebutuhan khusus. peserta didik untuk
dengan kebutuhan khusus. mendapatkan layanan
pendidikan
Sekolah melakukan subsidi Sekolah kami belum Sekolah agar penerapan
silang kepada siswa kurang menerapkan subsidi silang subsidi silang bagi siswa
mampu di bidang ekonomi miskin

8. Analisis Standar Implementasi Sistem Penilaian


8. STANDAR IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Guru menyusun perencanaan Belum semua guru Bimbingan dan pelatihan
penilaian terhadap mempunyai bank soal kepada guru dalam
pencapaian kompetensi menyusun kisi-kisi soal
peserta didik. oleh kepala
sekolah/pengawas
Guru memberikan informasi Belum Semua (60%) Guru untuk
kepada peserta didik pendidik menginformasikan
mengenai kriteria penilaian menginformasikan kopetensi dasar
termasuk Kriteria Ketuntasan kopetensi dasar (Indikator) (indikator) kepada peserta
Minimal (KKM). kepada peserta didik. didik
Guru melaksanakan penilaian Baru (40%) pendidik Kepala Sekolah agar
secara teratur berdasarkan melaksanakan Ulangan menindak lanjuti guru
rencana yang telah dibuat. Harian setiap kompetensi yang tidak mengadakan
dasar.
ulangan harian pada
setiap Kompetensi Dasar
Guru menerapkan berbagai Belum semua (60%) Kepala Sekolah
teknik, bentuk, dan jenis pendidik menerapkan menginstruksikan guru
penilaian untuk mengukur teknik observasi atau untuk menerapkan
prestasi dan kesulitan belajar pengamatan selama berbagai teknik penilaian
peserta didik. pembelajaran berlangsung
dan/atau di luar kegiatan
pembelajaran.
Guru memberikan masukan Guru memberikan Sekolah kami
dan komentar mengenai masukan dan komentar memfasilitasi dan
penilaian yang mereka mengenai penilaian yang memotivasi peserta didik
lakukan pada peserta didik. mereka lakukan pada agar mendapat nilai yang
peserta didik baik.
Guru menggunakan hasil a. Semua pendidik belum Pembinaan dan
penilaian untuk perbaikan menyusun program bimbingan guru untuk
pembelajaran. tindak lanjut menyusun program dan
terhadap hasil analisa
menindak lanjuti terhadap
terhadap hasil penilaian.
b. Semua pendidik belum hasil ulangan oleh Kepala
melaksanakan perbaikan Sekolah/Pengawas.
dan
pengayaan berdasarkan
hasil analisis hasil
penilaian.
Sekolah melaporkan hasil Sekolah melaporkan hasil Sekolah kami perlu
penilaian mata pelajaran penilaian mata pelajaran melaporkan hasil
untuk semua kelompok mata untuk semua kelompok penilaian belajar berupa
pelajaran pada setiap akhir mata pelajaran pada setiap raport secara transparan
semester kepada akhir semester kepada kepada semua pihak.
orangtua/wali peserta didik orangtua/wali peserta didik
dalam bentuk buku laporan dalam bentuk buku laporan
pendidikan. pendidikan.
Sekolah melibatkan orangtua a. Sekolah kami belum a. Sekolah agar
peserta didik dalam mensosialisasikan:SK/KD mensosialisasikan :
meningkatkan pencapaian hasil setiap mata pelajaran, SK/KD, KKM, Kriteria
KKM setiap mata Kenaikan Kelas,
belajar siswa.
pelajaran Kriteria Program Penilaian,
kenaikan kelas, Program Program Remidial, dan
penilaian, program Pengayaan setiap mata
Remidial dan pengayaan pelajaran
kepada orangtua peserta b. Sekolah agar melibatkan
didik orang tua peserta didik
b. Sekolah kami belum dalam penyusunan
melibatkan orangtua Kriteria Kelulusan
peserta didik dalam Kenaikan dan Ujian
penyusunan Kriteria Nasional
Kelulusan Kenaikan dan
Ujian Nasional

9. Analisis Standar Sahabat ( Sekolah Sehat Bersih Hijau Bertakwa)


9. SEKOLAH SAHABAT
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Sekolah Sehat
- Terdapat Ruang UKS - Belum Memiliki ruang - Tersedianya Ruang UKS
UKS - Tersedianya kelengkapan
- Kelengkapan Ruang UKS - Belum memiliki ruagn UKS
kelengkapan ruang UKS - Tersedianya tempat cuci
- Belum memiliki tempat tangan yang laiak sesuai
- Tersedaianya tempat cuci cuci tangan yang kebutuhan
tangan sesuai kebutuhan memadai - Tersedianya tempat
menurut aturan yg berlaku - Ketersediaan tempat pembuangan sampah baik
- Tersedia tempat pembuangan sampah baik organic organik maupun non
sampah baik organic maupun non organic organik
maupun non organisk yang belum lengkap sesuai
memadai kebutuhan - Terlaksananya kegiatan
- Kegiatan Dokter remaja dokter remaja
- Terdapat kegiatan Dokter di sekolah belum
Remaja terlaksana - Perlu dipertahankan dan
- Sudah tersedia sumber air ditingkatkan
- Tersedianya sumber air bersih keberadaannya
bersih yang memadai - Tersedianya WC /MCK
- Tersedianya WC/ MCK - Baru tersedia 1 (satu)
putrid 4 buah, dan
Siswa putra dan putrid yang WC/MCK untuk putrid
WC /MCK Putra 4 buah
ideal
- Tersedianya WC/MCK
guru laki dan perempuan
- Tersedianya WC/MCK guru - WC/MCK guru baru
sebanyak 4 buah
yang ideal tersedia 1 Buah
-
Sekolah Bersiah
- Gerbang sekolah terlihat - 50 % gerbang sekolah - Kebersihan gerbang
bersih dan asri bersih dan asri sekolah lebih
ditingkatkan
- Halaman sekolah terlihat - 75 % halaman sekolah - Kebersihan halaman
bersih terlihat bersih sekolah lebih
ditingkatkan
- Cat tembok sekolah terlihat - Cat tembok sekolah - Perlu dipertahankan dan
bersih, tidak kumuh, dan terlihat bersih, tidak dirawat secara berkala
tidak lusuh kumuh dan tidak lusuh - Tidak ada lagi sampah
- Tidak terlihat sampah - Sebagian kecil masih ada terlihat kecuali di tong
sampah yang terlihat sampah dan tempat
pembuangan akhir
sampah
- Ketersedian tong sampah - Tersedianya tong sampah
- Tersedia tong sampah organik maupun non organik dan non organik
organik dan non organik organik belum lengkap sesuai dengan kebutuhan
sesuai dengan kebutuhan
- Belum tersedianya tempat - Tersedianya tempat
pembuangan akhir pembuangan akhir
- Tersedia tempat pembuangan sampah yang representatif sampah yang
akhir sampah yang - Sebagian besar sudah representatif
representatif membuang sampah pada - Budaya membuang
tempatnya sampah pada tempatnya
- Terlihat budaya membuang lebih ditingkatkan
sampah pada tempatnya - Ruang guru sudah terlihat - Kebersihan dan
bersih dan rapi kerapihan ruang guru
- Ruang guru terlihat bersih dipertahankan dan
dan rapih ditingkatkan
- Belum tersedianya loker - Tersedianya loker bagi
bagi guru di ruang guru guru di ruang guru
- Tersedia loker bagi guru di - 60 % ruang TU bersih dan
ruang guru tertata dengan baik - Kebersihan ruang TU
- 75 % jendela, kusen dan lebih ditingkatkan
kaca sudah terlihat bersih - Kebersihan jendela,
- Ruang TU bersih dan tertata - Kegiatan Jum’at bersih kusen dan kaca lebih
dengan baik sudah diterapkan dengan ditingkatkan
baik - Kegiatan Jum’at bersih
- Jendela, kusen, kaca terlihat perlu dipertahankan dan
bersih ditingkatkan
- Kegiatan Jum’at bersih
diterapkan dengan baik
-
Sekolah Hijau
- Halaman sekolah hijau
dan asri perlu
- Halaman sekolah sudah dipertahankan dan
- Halaman sekolah terlihat
terlihat hijau dan asri ditingkatkan
hijau dan asri
- Belum terdapat tanaman - Tersedianya tanaman
- Terdapat tanaman hias
hias di dalam kelas hias di dalam kelas
didalam kelas
- Sebagian sudah ada - Tanaman hias
- Terdapat tanaman hias
tanaman hias dihalaman/depan kelas
dihalaman/depan kelas
dihalaman/depan kelas lebih dilengkapi
- Memilki taman sekolah
- Belum memiliki taman - Terlaksananya
- Sekolah memiliki “green
sekolah pembuatan taman
house”
- Sekolah belum memiliki sekolah
- Lahan/tempat kosong
“Green House” - Terlaksananya
dimanfaatkan atau
- Sebagian lahan kosong pembuatan “Green
diberdayakan menjadi ruang
sudah diberdayakan House”
hijau
menjadi ruang hijau - Semua lahan yang
- Sekolah memiliki kegiatan
- Sekolah belum kosong diberdayakan
daur ulang sampah
melaksanakan kegiatan menjadi ruang hijau
daur ulang sampah - Terlaksananya kegiatan
daur ulang sampah
-
Sekolah Bertaqwa
- Membaca do’a sebelum dan - Sekolah sudah - Kegiatan membaca do’a
sesudah melakukan aktivitas melaksanakan membaca sebelum dan sesudah
do’a sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
melakukan aktiviatas
- Membaca do’a sebelum dan - Membaca doa sebelum - Membaca doa sebelum
sesudah belajar dan sesudah belajar dan sesudah belajar
dipertahankan dan
ditingkatkan
- Shalat Dhuhur berjamaah - Sekolah belum - Terlaksananya kegiatan
melaksanakan shalat shalat Dhuhur
Dhuhur berjamaah karena berjamaah
memiliki mushola
- Sekolah belum
- Pembiasaan membaca ayat melaksanakan - Terlaksananya
suci Al-Qur’an dan pembiasaan membaca Al- pembiasaan membaca
terjemahannya sebelum dan Qur’an dan Al-Qur’an dan
setelah pembelajaran terjemahannya sebelum terjemahannya sebelum
berakhir dan setelah pembelajaran dan setelah
berakhir pembelajaran berakhir
- Sekolah sudah
- Kegiatan peringatan hari melaksanakan peringatan - Kegiatan peringatan hari
besar islam hari besar islam besar islam
- Sekolah sudah dipertahankan dan
melaksanakan kegiatan ditingkatkan
pesantern kilat
- Pesantern kilat pada bulan - Kegiatan pesantren kilat
Ramadhan perlu dipertahankan dan
- Sekolah belum membuat
ditingkatkan
tata tertib, peraturan dan
- Terlaksananya
program sekolah yang
- Pembuatan tata tertib, pembuatan tata tertib,
medukung pembinaan
peraturan dan program peraturan dan program
imtak siswa
sekolah yang mendukung sekolah yang
pembinaan imtak siswa mendukung pembinaan
imtak siswa
- Sekolah belum memiliki
- Tersedianya sarana dan - Tersedianya sarana da
sarana dan prasarana
prasarana ibadah prasarana ibadah
ibadah

B. Analisis Satuan Pendidikan


1. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang
digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi
kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk
analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
 S  =   Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini.
 W =  Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang  merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.
 O  =   Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang  di lua
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi  organisasi di masa depan.
 T  =  Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang
dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

1.1. Strength ( Kekuatan)


Faktor Internal
1. Kebersamaan warga sekolah dalam melaksanakan program sekolah, tugas dan
fungsinya cukup kooveratif dan kolaboratif
2. Potensi sumber daya manusia SMP Negeri Satap 3 Cileles memiliki keunggulan
kompetitif, terutama dari segi :
a. Kualifikasi pendidikan guru hamper seluruhnya S.1
b. Disiplin dan tanggung jawab guru dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya
cukup tinggi
c. 25 % pelaksana guru mata pelajaran telah mengikuti diklat pembelajaran dengan
pendekatan sentifik sesuai tuntutan Kurikulum 2013i
3. Jumlah tenaga administrative yang cukup memadai
4. Kepemilikan tanah cukup luas ( ± 10.000 M2) sehingga sangat memungkan untuk
pengembangan fisik bangunan sekolah yang belum tersedia

1.2. Weakness ( Kelemahan )


Faktor Internal
1. Masih terdapat kekurangan guru tertentu yaitu, kekurangan guru , TIK, Seni
Budaya, Prakarya, sehingga seorang guru terpaksa mengajar lebih dari satu mata
pelajaran, dan tidak sesuai dengan bidangnya.
2. Hampir sebagian besar ( ± 75 % ) guru belum mengikuti diklat Kurikulum 2013
dengan model pembelajaran sesuai tuntutan
3. Sarana gedung perpustakaan tidak tersedia ; buku-buku penunjang, baik fisik
maupun non fisik sangat kurang.
4. Belum tersedia ruang computer/multimedia yang memenuhi standar
5. Perbandingan jumlah WC siswa dengan jumlah siswa tidak seimbang
6. Belum tersedia ruang Guru dan TU yang representatif, sehingga ruang belajar
digunakan sebagai ruang Guru dan atau TU.
7. Belum tersedia ruang penunjang lainnya, seperti ruang BP, OSIS, UKS, Keseniaan,
ruang perustakaan, ruang TU, keterampilan dan sebagainya
8. Belum tersedianya tempat pembuangan sampah akhir
9. 75 % guru masih tenaga honorer
10. 50 % ruang belajar (3 ruang) dalam keadaan rusak

1.3. Opportunity ( Peluang )


Faktor Eksternal
1. Kerja sama Komite Sekolah dengan pihak sekolah dalam melaksanakan
program-program sekolah cukup tinggi.
2. Lingkungan sosial sekolah sangat kondusif, bahkan dukungan masyarakat
lingkungan sekolah cukup tinggi terhadap segala jenis kegiatan sekolah
3. Letak geografis sekolah berada di lingkungan yang tenang dan nyaman bagi
penyelenggaraan pendidikan, karena terletak di daerah perkebunan karet yang
lalulintasnya tidak terlalu ramai
4. SMP Negeri Satu Atap 3 Cileles merupakan sekolah yang masih dipandang
masyarakat sebagai sekolah pilihan.
5. Dukungan organisasi profesi (PGRI), Kwaran, Dinas/Intansi pemerinta terhadap
program sekolah cukup tinggi

1.4. Threat (Ancaman/ Tantangan)


Faktkor Eksternal :
1. Kesiapan siswa menerima pelajaran pada umumnya kurang siap.
2. Dukungan orang tuan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada
umumnya rendah.
3. Tanyangan sinematografi ABG pada layar televisi swasta yang tidak mendidik
sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan dan kepribadian siswa.

2. Rencana Tindak Lanjut


a. Program Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah
2. Workshop pemetaan SK dan KD
3. IHT penyusunan silabus dan RPP
4. Seminar
5. Workshop pembuatan bahan ajar cetak dan ICT
b. Program Pengembangan Proses Pembelajaran
1. Workshop model-model pembelajaran
2. Pengembangan pembelajaran kontekstual
3. Pengembangan kelompok belajar siswa dengan tutor sebaya
4. Klinik Mata Pelajaran
5. IHT
6. Melaksanakan moving kelas
c. Program Pengembangan Media Pembelaran
1. Pengadaan alat dan bahan penunjang pembelajaran dikelas ( VCD, Tape, LCD)
2. Pengadaan media pembelajaran
3. Pengadaan alat multi media
4. Pengadaan komputer dengan akses internet di perpustakaan dan tempat-tempat strategis
5. Pengadaa Perpustakaan
d. Program Pengembangan pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. IHT Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
2. Studi banding
3. Pengembangan kegiatan MGMP
4. Pengembangan penelitian tindakan kelas
5. Pelatihan bahasa inggris
6. Pelatihan komputer dan e-learning
7. Lesson Study atau MGMP Berbasis Sekolah/ Wilbi
e. Program Pengembangan Manajemen
1. Penerapan model manajemen berbasis sekolah secara penuh
2. Pengembangan pola manajemen berbasis ICT ( SIM)
3. Kerjasama dengan dunia usaha dan alumni untuk pengembangan program
sekolah
4. Pengembangan fungsi partisipasi komite sekolah
f. Program Pengembangan Standar Pembiayaan
1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah yang lebih intensif untuk menggali sumber-
sumber dana yang ada dimasyarakat
2. Melakukan kegiatan yang menghasilkan keuntungan ekonomi
3. Mengoptimasikan penggunaan bantuan yang diberikan dari pusat dan daerah
g. Program Pengembangan Penilaian
1. Pengembangan perangkat penilaian
2. Pengembangan bentuk uji kompetensi
3. Pengembangan model dan acuan penilaian
4. Pelaksanaan evaluasi ( ulangan harian, program remedial, pengayaan, mid semester, dan
ulangan akhir semester)
h. Program Pengembangan Diri
1. Optimalisasi BK dalam pengembangan diri
2. Optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler
3. Pembentukan Tim Unggulan Mata Pelajaran
i. Hasil Yang Diharapkan
1. Terlaksananya program-program dalam upaya pengembangan SKL dengan Standar
Nasional
2. Terlaksananya program-program dalam peningkatan prestasi akademik dan non
akademik Siswa dengan minimal mendapat satu perestasi kejuaraan di tingkat propins
3. Terealisasinya perangkat kurikulum yang lengkap, dan berwawasan kedepan.
4. Terealisasinya penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
5. Terpenuhinya kebutuhan SDM di sekolah yang sesuai dengan kebutuhan sekolah
( mempunyai kemampuan bahasa inggris, kemampuan mengopersikan komputer dan
internet, kemampuan menggunakan ICT dalam pembelajaran )
6. Terpenuhinya fasilitas prasarana dan sarana pendukung untuk pembelajaran / sekolah
dan manajemen sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah
7. Diimlementasikan model manajemen berbasis sekolah secara penuh
8. Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan
pembiayaan sekolah berstandar Nasional
9. Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan sistim penilaian pendidikan
disekolah berstandar nasional
C. Analisis Kondisi Lingungan Satuan Pendidikan
Analisis kondisi lingkungan adalah proses penyusunan strategi memonitor lingkungannya.
Faktor-faktor lingkungan yang dimonitor meliputi aspek letak geografis sekolah, keadaan
sosial dan budaya, dan keadaan taraf ekonomi masyarakat
1. Peluang dan Tantangan yang ada di lingkungan sekitar sekolah dan masyarakat
1.1 Peluang
 Sekolah terletak di lingkungan yang cukup tenang (jauh dari keramaian kota)
 Adanya pondok pesantren yang mendukung program sekolah
1.2 Tantangan
 Motivasi orang tua terhadap anaknya untuk belajar dan melanjutkan
pendidikan masih rendah
 Taraf ekonomi masyarakat masih tergolong ekonomi rendah ( penghasilan
rata-rata di bawah 1 juta ruapiah)
 Terdapat kebiasaan ikut bekerja ke kota bersama saudaranya atau temannya
setelah libur idul fitri
 Pendidikan masyarakat rata-rata lulusan SD
 Sebagian domisili penduduk akses jalannya masih dalam keadaan rusak
(melewati perkebunan)
2. Rencana Tindak Lanjut
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan
di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dipenuhi oleh
setiap satuan pendidikan. Sekolah berkewajiban untuk memenuhi SNP sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan harapan peningkatan kualitas
pendidikan di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang pada akhirnya
akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia.
SMP Negeri Satu Atap 3 Cileles menyadari akan pentingnya memenuhi standar nasional
pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu SMP Negeri
Satu Atap 3 Cileles berusaha untuk memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan dan
standar sekolah sehat hijau, dan bersih, sesuai dengan yang telah ditetapkan. Namun upaya
untuk memenuhi SNP itu belum bisa terpenuhi seluruhnya. Masih banyak indikator yang
belum terpenuhi pada tahun pelajaran sebelumnya. Dari hasil analisis beberapa indicator
yang belum terpenuhi diantaranya adalah:
1. Standar Isi:
a. Pembelajaran belum menerapkan sistem pembelajaran moving class
b. Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik
c. Belum sepenuhnya memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi
dam gender.
d. Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja
e. Sekolah belum maksimal melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar belajar, khususnya
pilar belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain.
f. Peserta didik telah mendapatkan pelayanan perbaikan dan pengayaan tetapi belum
mendapatkan program percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan
kondisi peserta didik.
g. Pelaksanaan kurikulum telah menggunakan multistrategi, multi media dan
teknologinamun masih sangat terbatas akibat keterbatasan sarana dan prasarana
penunjang dan keterbatasan sumber daya manusia.
h. Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik dapat
disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri karena keterbatasan sarana dan
prasarana penunjang serta SDM
i. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan terstruktur
j. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan kegiatan mandiri tidak
terstruktur
2. Standar Proses
a. Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum melakukan analisis SK
KD dengan benar.
b. Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui proses mengadopsi dan
adaptasi silabus yang sudah ada.
c. Masih ada guru dalam menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan
atau soal yang tercantum dalam RPP tidak mereprensantisikan tujuan pada RPP.
d. Jumlah peserta didik per rombongan belajar adalah 40 orang
e. Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu yang direnecanakan
pada RPP.
f. Belum seluruh guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan meliputi kegiatana
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
g. Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam
program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.
h. Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan , yaitu baru 40%
guru melaksanakan CTL
i. Guru yang menggunakan media ICT dalam pembelajaran 40%
j. Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional ( rata-rata KKM 65%)
k. Prestasi non akademik sekolah masih rendah
3. Standar Sarana Prasarana
a. Laboratorium IPA belum memiliki
b. Komputer untuk ruang Guru, BK, OSIS dan Wakasek masih kurang
c. Ruang Kelas belum dilengkapi LCD Proyektor
d. Lemari tiap ruang kelas belum ada
e. Lemari untuk guru masih kurang

4. Standar Pengelolaan
a. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah
b. Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah
c. Rencana kerja sekolah belum tersosialisasi pada warga sekolah
d. Evaluasi kenerja belum dilakukan secara berkala
e. Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran mengembangkan model
kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses
f. Belum seluruhnya guru bertanggung jawab terhadap mutu pembelajaran
g. Pemilihan Wakil Kepala Sekolah belum dilakukan pemilihan oleh Dewan Pendidik

5. Standar Penilaian
a. Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip penilaian
b. Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa pada
instrumen penilaian hasil belajar
c. Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian
d. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Belum maksimal

6. Kondisi Satuan Pendidikan


a. Input siswa memiliki prestasi yang tergolong menengah ke bawah.
b. Alokasi dana operasional pendidikan terbabatas dan dana orangtua yang kurang
lancar, dilihat dari rata-rata yang masuk pada tiap bulannya.
c. Profesionalisme dari guru yang relatif beragam.
d. Rasio antara guru yang belum berimbang.
e. Sebagian dari guru yg belum menguasai teknologi informasi dan berkomonikasi
dengan bahasa inggris
f. Sebagaian besar tebaga kependidikan berstatus honorer
g. Belum memiliki tenaga Laboran dan Pustakawan
h. Fasilitas yang ada belum termanfaatkan secara optimal.
i. Penataan lingkungan yang belum mengarah kegerakan K7
j. Belum adanya pening katan kesadaran warga sekolah terhadaap pentingnya
kebersihan lingkungan.
k. Adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang membatasi perekrutan dana dari
masyarakat.

7. Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan


a. Komite sekolah yang ada, belum berperan sebagaimana mestinya.
b. Isu dan peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis.
c. Tidak adanya informasi mengenai kebijakan perusahaan terhadap lingkungan
sekitarnya.
d. Kepedulian dunia usaha untuk mendukung program sekolah masih rendah.
e. Ketidak merataannya penerapan dan pelaksanaan kebijakan untuk pengembangan
profesi bagi guru dan tata laksana.
f. Kurang nya minat guru akan peningkatan mutu keprofesian.
g. Keterbatasan pemahaman siswa dan orangtua siswa dalam hal melanjutkan studi.
h. Keberadaan organisasi PGRI belum dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
i. Potensi yang dimiliki tidak berkembang sesuai dengan keinginan.
j. Masih adanya intervensi dari kalangan tertentu yang dapat menghambat ruang gerak.
k. Masih terlihat adanya perbedaan jenjang pendidikan dalam kegiatan keorganisasian
yang sangat melekat.\
l. Belum ada upaya untuk memberdayakan peran alumni

B. Rekomendasi
a. Dilakukan analisis pendalaman terhadap hasil analisis konteks ini
b. Disusun program kerja untuk memenuhi SNP sebagai tindak lanjut dari hasil analisis
konteks
c. Disusun program prioritas pemenuhan SNP, baik dalam RKJM, RKT maupun dalam
RKAS
d. Dilakukan sosialisasi hasil analisis konteks kepada seluruh warga sekolah dan komite

Anda mungkin juga menyukai