BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Kondisi ideal yang diharapkan dalam sebuah lembaga pendidikan khususnya SD
NEGERI 1 SANGHIANG Kecamatan Maja adalah terselenggaranya pelayanan pendidikan
yang dapat memenuhi ketentuan dari PP 19 tahun 2007 tentang Standar Nasional
Pendidikan dengan pemenuhan 8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar,
pengelolaan, standar sarana dan prasarana, standar penilaian dan standar pembiayaan.
Aka tetapi kondisi yang ada yang dialami oleh SD NEGERI 1 SANGHIANG hingga
saat ini belum dapat memenuhi dari apa yang disyaratkan oleh ketetntua PP 19 tahun
2007. Dari kedelapan standar tidak satupun yang dapat terpenuhi. Setiap standar masih
ada bagian-bagian yang masih perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat mencapai
standar nasional.Berangkat dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang ada di
sekolah kami maka kami susun program kegiatan/kerja untuk dapat mencapai kondidi yang
diharapkan dalam jangka waktu tertentu yaitu selama empat tahun . Program kerja 4
tahunan ini kami namakan dengan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)ini sebagai acuan Pendidikan di satuan
pendidikan dan sebagai dasar untuk melaksanakan proses pendidikan serta untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak bangsa di SD Negeri 1
Sangiang pada khususnya dan di Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya.
Rencana Kerja Sekolah ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan tuntunan arah langkah
bagi seluruh sumber daya manusia di SD Negeri 1 Sanghiang dalam mengembangkan
berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih operasional serta mampu mewujudkan
keunggulan sekolah secara akademik maupun non akademik.
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) disusun untuk panduan pelaksanaan
program selama 4 tahun ke depan. Penyusunan program ini dimaksudkan untuk
mengembangkan 8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar kompetensi
lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar, pengelolaan,
standar sarana dan prasarana, standar penilaian dan standar pembiayaan. Penyusunan
program peningkatan mutu dilaksananakan dengan mempertimbangkan masukan dari
3
pemangku kepentingan pendidikan yaitu semua dewan guru, komite sekolah dan unsur
dinas pendidikan . Penyususnan RKJM juga dilakukan melalui proses analisis lingkungan
baik internal maupun eksternal dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang
ada. Disamping itu juga mempertimbangkan hasil evaluasi diri sekolah serta analisis
kebutuhan sekolah.
B. Landasan Hukum
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SD Negeri 1 Sanghiang ini dilandasi oleh kebijakan-
kebijakan yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003; tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang No. 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
5. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Kepala Sekolah
6. Permendiknas No. 22, 23, dan 24 Tahun 2006 tentang SI dan SKL
7. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
8. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
9. Permeniknas nomor 28 tahun 2010 tentang Tugas Tambahan Guru sebagai Kepala
Sekolah
10.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
11.Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
12.Permendiknas No. 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan
13.Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2023
2. Tujuan
a. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
b. Tersedianya panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi baik subsidi dari
pemerintah maupun dari nonpemerintah.
c. Pedoman untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten dan antar waktu
d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan
e. Dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
f. Membantu sekolah dalam menyusun anggaran secara bijaksana untuk meningkatkan
kualitas pendidikan
g. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh di masa empat
tahun mendatang
h. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan komitmen
bersama seluruh komponen sekolah.
i. Sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program sekolah.
j. Untuk memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk pengembangan fisik
maupun non fisik
k. Untuk membangkitkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam upaya berinteraksi
secara aktif dalam pengembangan program sekolah.
l. Untuk mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya agar memberikan pembinaan
maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah.
D. Metode Penyusunan
1.Pemahaman bersama pengetahuan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) kepada
semua warga sekolah.
2. Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) melalui diskusi dan musyawarah
bersama guru dan komite sekolah
3. Sosialisasi Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) kepada wali murid atau masyarakat
pada umumnya dan semua pihak ( stake holder ) yang berkepentingan terhadap sekolah
5
E. Kerangka Pemikiran
1. Kesinambungan Antar Program
Penyelenggaraan pendidikan berjalan dengan efektif dan efisien serta terarah
diperlukan perencanaan yang baik. Program dan perencanaan disusun bertahab dan
hirarkhis. Bertahab dimaksudkan bahwa program disusun berdasarkan waktu pencapaian,
dicapai dalam waktu satu tahun ( Rencana Kerja Tahunan ), Program yang diselesaikan
selama kurun waktu 4 (empat ) tahun disebut Rencana Kerja Jangka menengah ( RKJM ),
sedangkan jika selesai mebutuhkan waktu 8 ( delapan ) tahun atau lebih disebut Program
jangka Panjang. Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) saling
kerkaitan dan berkelanjutan. Keberhasilan Rencana Kerja Tahunan akan berpengaruh
terhadap Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), dan keberhasilan Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM) akan memberikan dampak keberhasilan rencana Program jangka
Panjang.
pembiayaan serta standar penilaian. Dari delapan standar tersebut jika belum memenuhi
angka minimal maka sekolah harus memprioritaskan rencana kerja pada aspek-aspek yang
belum memenuhi SNP.
BAB II
KONDISI UMUM
B. Kondisi Sekarang
Cita-cita Kemendiknas dalam pembangunan pendidikan nasional lebih menekankan pada
pendidikan transformatif, yaitu menjadikan pendidikan sebagai motor penggerak perubahan dari
masyarakat berkembang menuju masyarakat maju. Untuk mewujudkan hal tersebut kemudian
pemerintah kemudian menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai acuan pelaksanaan
pendidikan di seluruh Indonesia dan dalam rangka menjamin mutu pendidikan nasional.
Analisis kondisi saat ini menggambarkan tingkat ketercapaian pelaksanaan program dengan
segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Keberhasilan saat ini akan menjadi pedoman dan
petunjuk waktu yang akan datang , sedangkan kekurangan merupakan kesenjangan antara harapan
dan kenyatan yang ada sehingga perlu direfleksi aktor ketidak berhasilan dan menjadikan progran
bagi waktu/tahun berikutnya. Berikut secara lengkap digambarkan analisis kondisi saat ini yang
meliputi 8standar nasional pendidikan .
Berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah (EDS) di SD Negeri 1 Sanghiang Jika dibandingkan
dengan SNP maka kondisi saat ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
b. Peningkatan kebiasaan berperilaku santun oleh seluruh siswa baik terhadap terhadap
sesama, guru, dan orang tua
c. Peningkatan kebiasaan literasi baik di sekolah dan di luar sekolah.
10 Ruang kantin v v
11 Ruang khusus v v
Inklusi
6. Standar Pengelolaan
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar pengelolaan diantaranya:
a. Mengembangkan visi, misi serta tujuan sekolah dengan mekanisme yang akuntabel
serta sesuai dengan SNP kemudian mengimplementasikannya dalam seluruh kegiatan
pendidikan di sekolah
b. Melakukan kemitraan dengan pihak-pihak terkait yang dapat mendorong cepatnya
proses pendidikan yang berkualitas, seperti departemen-departemen, instansi
pemerintah, penegak hukum, lembaga sosial dan swadaya masyarakat, serta
perusahaan- perusahaan yang komitmen dengan pendidikan
c. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bersahabat di tengah pemukiman
penduduk yang heterogen dan majemuk
d. Melaksanakan pelayanan mutu pendidikan serta evaluasi PTK minimal setahun sekali
7. Standar Pembiayaan
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar pembiayaan diantaranya:
a. Efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran sekolah dengan memperhatikan skala
prioritas yang telah ditetapkan oleh aturan yang berlaku
b. Akuntabilitas dalam pelaporan sesuai mekanisme yang telah di atur dalam peraturan
terkait
8. Standar Penilaian
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar penilaian diantaranya:
a. Melaksanakan penilaian dengan menggunakan teknik penilaian yang berlaku dan
diakui tingkat akurasinya
b. Melakukan penilaian secara adil, sahih, menyeluruh dan transparan menyangkut mata
pelajaran yang disampaikan serta perilaku siswa terkait budi pekerti
Hasil evaluasi diri ecara detail dan rinci upaya dan rekomendasi yang diperoleh dari hasil EDS
untukmasing-masing standar adalah sebagai berikut:
12
A. Standar Isi
ASPEK) REKOMENDASI
Kegiatan Ekskul Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat siswa
Pendokumentasian dan pelaporan kegiatan ekstrakurikuler
Beban Belajar Pemenuhan Jam Belajar
Struktur Kurikulum Struktur kurikulum telah sesuai pedoman dari BSNP
Pengembangan Pengintegrasian Pengembangan Karakter dalam Mata Pelajaran
Kurikulum Mengembangkan KTSP dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan
B. Standar Proses
Aspek REKOMENDASI
Ekstrakurikuler Peningkatan dalam setiap item kegiatan ekstrakurikuler
Pelaksanaan Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis penelitian
pembelajaran tindakan kelas
Optimalisasi pemanfaatan alat peraga
Pembelajaran dengan prisip aktif learning dengan
menggunakan berbagai media dan metode pembelajaran
Optimalisasi penerapan model-model pemeblajaran inovatif (
problem base learning, CTL, Group discussion, cooperative
learning )
Mengembangkan pembelajaran berbasis ICT
Proses pembelajaran perlu memperhatikan karakteristik peserta
didik (pembelajaran berdiferensiasi)
C. Standar Kelulusan
Mengekspesikan seni dan Mengekspresikan seni budaya pada even-even sekolah yag
budaya sesuai pada saat rapat pleno, tutup tahun, kegiatan pentas
seni lainnya
Keterampilan menganalisis Peningkatan dan pemahaman keterampilan menganalisis
dan memecahkan masalah dan memecahkan masalah melalui proses penmbelajaran
Keteampilan menggunakan Peningkatan kemampuan siswa dalam penggunaan ICT dan
ICT penyediaan fasilitasi ICT di sekolah
Kedisiplinan Siswa Meningkatkan didiplin dan tanggung jawab pada siswa
Pembiasaan pendidikan karakter, tidak ada siswa terlambat
masuk sekolah
Regiluis siswa Membiasakan akhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan
di masyarakat
14
D. Standar PTK
ASPEK REKOMENDASI
Kualifikasi tenaga Perlu Tenaga pustakawan berijasah S1 yang linerar
Kependidikan Perlu Tenaga BK berijasah S1 yang linerar
Kompetensi Guru Perlu peningkatan komptensi guru melalui diklat dan seminar
Semua guru sudah S1, hanya sebagai besar belum memiliki
sertifikat pendidik
15
ASPEK REKOMENDASI
Laboratorium TIK Mangajukan proposal Lab TIK
Laboratorium bahasa Mengusahakan laboratoriun bahasa, mengusulkan proposal Lab
Bahasa pada dinas
Tempat bermain/olah Tempat bermain ada,aman hanya masih perlu perindang agar
raga tidak terlalu panas
Sirkulasi Peningkatan kebersihan , dan perlu juga ruang sirkulasi yang
menghubungkan gedung yang berhadapan
Gudang Terlalu sempit dan tidak muat menanpung kearsipan yang ada
di sekolah, sehingga perlu adanya pembuatan gudang yang
memadai
Jamban Sudah memenuhi rasio 1 : 20 tapi perlu peningkatan kebersihan
dan penyediaan air bersih ketika di musim kemarau
Ruang UKS Administarsi cukup lengkap namun perlu sarana dipan dan alat-
alat serta obat-obatan ringan
Ruang tempat Sudah sesuai standar ukurannya namun kelengkapan
beribadah adaministrasi dan sarana pendukung yang tidak lengkap
Ruang guru Ruang guru masih belum ada almari dan rak untuk guru
perlu kiranya diusahakan mebelair untuk guru-guru . perlu
juga penataan ruang guru yang menjadikan para guru
nyaman
menempati ruang tersebut
Ruang Pimpinan Ruang pimpinan ukuran memenuhi standar namun sarana
parasaran belum memenuhi standar
Akan diusahakan almari data untk arsip sekolah
Laboratorium IPA Belum punya laboratorium ipa. Mengkomunikasikan dan
mengajukan proposal ke dinas pendidikan
Ruang Perpustakan Gedung perpustakan mengalami rusak berat dari segi tanah,
dinding, lantai .Penyampaian laporan tingkat kerusakan
kepada dinas pendidikan
Ruang perpustakaan masih membutuhkan sarana untuk
menunjang administrasi perpustakaan
16
ASPEK REKOMENDASI
Mengusahakan laptop untukmemperlancar pendataan dan
aministrasi perpustakaan
Ruang kelas .
Mengajukan proposal ke dinas pendidikan sampai sekarang
belum ada hasilnya. Ruang kelas belum ada sarana untuk
pembelajaran dengan menggunakan IT. Pengajuan bantuan
pembelajaran e-Learning
F. Standar Pengelolaan
ASPEK REKOMENDASI
Sekolah menerapkan sistem Peningkatan sistim informasi mmanagemen untuk
informasi manajemen yang mudah mencapai tujuan secara optima
diakses oleh warga sekolah
Sekolah menerapkan sistem
informasi manajemen yang mudah
diakses oleh warga sekolah
ASPEK REKOMENDASI
sekolah. Pemerintah desa dan semua instansi yang
terkait sebagai stake holder sekolah secara maksimal
untuk mencapai tujuan
Sekolah sudah melakukan Sekolah mengikuti peraturan akreditasi yang berlaku
akreditasi sesuai dengan
peraturan yang berlaku
Kepala sekolah melakukan Peningkatan kegiatan monitoring, evaluasi dan
evaluasi pendayagunaan pendidik supervisi serta pemantauan pada guru
Sekolah menjalin kemitraan Peningkatan jalinan kerjasama dengan mobil hijau,
dengan lembaga lain KLH danKP4 KP, untuk mempersiapkan
sekolah adiwiyata
Sekolah menciptakan lingkungan Peningkatan penciptaan kondisi lingkungan sekolah
yg kondusif untuk kegiatan yang rindang sejuk dan nyaman sehingga semua
pembelajaran warga sekolah merasa nyaman bekerja dan belajar
di
sekolah
Program peningkatan mutu Melaksanakan program peningkatan mutu secara
sekolah efektif dan efisien
Sekolah menyediakan akses Akses laporan pengelolaan keuangan dilakukan
laporan pengelolaan keuangan setiaap ada pertemuan apa saja, rapotan, rapat
sekolah secara transparan dan komite, rapat pleno, secara lisan dan berkala .
akuntabel Laporan tertulis baru disampaikan pada
dinas pendidikan.
Mengusahakan laporan tertulis pada masyarakat
Sekolah menyusun pedoman Penyususnan pedoman pengelolaan sekolah
pengelolaan sekolah
Realisasi visi dan misi ke dalam Perlu ada raker secara terprogram untuk penyusunan
rencana kerja sekolah RKJM dan RKS
Kepemilikan rencana kerja sekolah Perlu ada raker secara terprogram untuk penyusuna
RKS
Sosialisasi visi, misi, dan tujuan Sosialisasi visi misi dan tujuan sekolah kepada warga
sekolah sekolah/ stake holder sekolah
Cakupan dan Mekanisme Melaksanakan penyusunan visi misi dan tujuan
18
ASPEK REKOMENDASI
Penetapan Visi, Misi dan Tujuan sekolah sesuai dengan mekanisme yang sudah
Sekolah ditetapkan.
G. Standar Pembiayaan
ASPEK REKOMENDASI UNTUK PENINGKATAN MUTU
Pelaporan dan Audit Pelaporan SPJ Tepat waktu
Akuntabilitas/Tranparansi Pengeluaran anggaan sekolah dapat diketahui warga
sekolah
Penetepan Sumber biaya Perlu adanya terobosan untuk mendapat dukungan
dana dari orang tua / masyarakat, alumni maupun dunia
usaha
H. Standar Penilaian
ASPEK REKOMENDASI UNTUK PENINGKATAN MUTU
Penilaian oleh Meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan
pemerintah instrument penilaian sehingga nanti dapat meningkatkan
prestasi siswa secara khusus dan prestasi sekolah,prestasi
pendidikan dalam arti yang lebih luas
Penilaian oleh pendidik Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun
melaksanakan dan menindaklanjuti hasil penilaian peserta
didik sehingga penilaian bermakna bagi siswa dan guru itu
sendiri
Teknik-teknik penilaian Mengembangkan teknik-teknik penilaian pada guru baik
tes mapun nontes, tertulis maupun non tertulis ( unjuk
kerja, lisan, performance/praktek dll ) disesuaikan dengan
karanteristik materi yang akan disusun perangkat
penilaiannya.
Penilaian secara Peningkatan penilaian secara menyeluruh baik penilaian
menyeluruh proses maupun hasil belajar siswa. Sehingga penilaian
akan
betul-betul bermakna bagi siswa tidak hanya sekedar hafal
19
BAB III
PROGRAM KERJA JANGKA MENENGAH
A. Visi Sekolah
“CERDAS, BERPRESTASI DAN BERWAWASAN GLOBAL”.
B. Misi Sekolah
1. Menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar yang aktif, kreatif dan inovatif untuk
mencapai daya serap dan ketuntasan belajar yang tinggi
2. Mengoptimalkan bimbingan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan siswa
3. Menumbuhkembangkan penghayatan serta pengamalan ajaran agama untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta memiliki budi pekerti luhur.
4. Mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan lokal dan global
5. Menumbuhkembangkan minat dan budaya membaca
6. Tetap mengupayakan, mempertahankan keunggulan lokal dan global
(Komputer/TI dan Bahasa Inggris)
7. Membekali ketrampilan hidup di dalam masyarakat sesuai dengan kemampuan
dan potensi yang ada.
8. Mewujudkan sekolah yang bersih dan sehat
9. Mempersiapkan diri menjadi sekolah berwawasan lingkungan
10. Mengoptimalkan kegiatan ektrakurikuler
11. Meningkatkan pembinaan tim olahraga (sepak bola, bulutangkis dan tenis meja),
12. Meningkatkan pembinaan lomba mata pelajaran / olimpiade MIPA
B. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan Sekolah SD Negeri 1 Sanghiang, dalam tahun 2023/2024
1. Meningkatanya nilia rata-rata ANBK minimal 0,50 dalam setiap tahun.
2. Katagori Nilai ANBK berwarna hijau
3. Mampu menyiapkan siswa untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
4. Mampu meraih prestasi kejuaraan olahraga bulu tangkis, sepak bola dan tenis meja, dan
sepak takraw di tingkat Kabupaten dan propinsi
5. Mampu meraih prestasi kejuaraan dalam kegiatan kompetisi/lomba keagamaan di tingkat
kecamatan
21
6. Mampu meraih prestasi kejuaraan dalam kegiatan kompetisi/lomba MIPA dan mata
pelajaran lain di tingkat kabupaten
7. Mampu membiasakan pola hidup bersih dan seha
8. Mampu meraih prestasi juara lomba Kesenian di tingkat kabupaten
9. Mampu membiasakan siswa membaca buku di perpustakaan
10. Memiliki kepribadian dan budi pekerti yang luhur, jujur, tanggung jawab, disiplin
11. Memiliki akhlak yang mulia, dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran
dan kegiatan pembiasaan
12. Memiliki dasar keterampilan dan kesenian sebagai bekal untuk hidup mandiri
C. Sasaran Sekolah
Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi, dapat dirumuskan sasaran sekolah sebagai berikut:
1. Setiap tahun rata-rata ANBK meningkat minimal 0,50
2. Pada tahun 2024 dapat menambah ruang kelas baru, dan ruang computer, perbaikan
ruuang perpustakaan
3. Pada tahun 2025 melengkapi sarana dan fasilitas ruang ibadah, kantin, komputer di
sekolah
4. Tahun pelajaran 2023 sudah dapat mengikuti kegiatan OSN, O2SN, FLS2N dan Kegiatan
lainnya yang diadakan secara resmi maupun tidak resmi. Tahun 2024 sekolah sudah dapat
memperoleh peringkat pada kegiatan OSN, O2SN, FLS2N di tingkat Kabupaten/Kota.
Tahun 2026 sekolah sudah dapat memperoleh peringkat pada kegiatan OSN, O2SN, FLS2N
di tingkat Provinsi. Tahun 2027 sekolah sudah dapat memperoleh peringkat pada kegiatan
OSN, O2SN, FLS2N di tingkat Nasional
5. Tahun 2023 membentuk dan melaksanakan tim pelaksana sekolah adiwiyata, Tahun 2024
dapat penghargaan sekolah adiwiyata tingkat Kabupaten, Tahun 2025 dapat penghargaan
sekolah adiwiyata tingkat Provinsi, dan Tahun 2026 dapat penghargaan sekolah adiwiyata
tingkat Nasional.
6. Pada tahun 2027 nilai akreditasi adalah A dengan peningkatan nilai/skor
7. Pada tahun 2023/2024 sudah terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim penjamin
mutu sekolah.
8. Meningkatanya prosentase siswa yang lancar membaca Al Quran dan rutinitas
menjalankan shalat lima waktu.
22
E. Analisis SWOT
Setiap fungsi yang terdapat dalam setiap sasaran kemudian dianalisis lebih lanjut
tingkat kesiapannya dengan mengacu pada kriteria ideal yaitu Standar Nasional Pendidikan,
naskah akademik atau konsep dan pedoman lainnya yang relevan. selain itu dapat juga
dilakukan justifikasi sendiri pada kriteria ideal yang bersifat umum. Bila hasil analisis ternyata
tingkat kesiapan ”siap” pada faktor internal (kondisi telah memenuhi kriteria ideal) berarti
merupakan kekuatan, dan jika ”tidak siap” merupakan kelemahan. Bila hasil analisis ternyata
23
tingkat kesiapan ”siap” pada faktor eksternal (kondisi telah memenuhi kriteria ideal) berarti
merupakan peluang, dan jika ”tidak siap” merupakan tantangan.
Berdasarkan fungsi pada sasaran yang telah ditentukan, maka dapat diperoleh analisis
SWOT sebagai berikut:
1. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Meningatkan nilai rata-rata ANBK
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Seluruh guru memiliki kompetensi Guru memiliki sertifikat Seluruh guru sudah memiliki
dalam pengembangan literasi kompetensi dalam kompetensi dalam
siswa pengembangan literasi siswa pengembangan literasi siswa
Eksternal: Pengawas sekolah Ada pelatihan oleh
Pelatihan peningkatan kompetensi memfasilitasi peningkatan pengawas sekolah tentang
guru terkait penerapan literasi kompetensi guru terkait penerapan literasi dalam
dalam pembelajaran oleh Pengawas penerapan literasi dalam pembelajaran
Bina pembelajaran
Peserta didik Internal:
Siswa bersemangat, patuh, aktif Siswa aktif dan mau Siswa bersemangat, aktif,
dan bekerja sama dalam belajar bekerjasama dalam patuh dan mau bekerjasama
Eksternal: belajar dalam belajar
Dukungan orang tua yang penuh Orang tua mendukung proses
Tingkat kepercayaan dan
25
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
dalam belajar dukungan orang tua siswa belajar siswa baik di sekolah dan
cukup kuat di rumah
Kurikulum Internal:
Pengetatan ketuntasan minimal Materi kurikulum KTSP/KOSP sekolah sudah
dan memaksimalkan program relevan dengan mempertimbangkan
remedial serta pengayaan perkembangan kognitif perkembangan kognitif
peserta didik anak
Eksternal:
Banyaknya variasi Pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum belum
perkembangan kurikulum baik di dengan melibatkan unsur melibatkan pihak-pihak terkait
dalam negeri maupun luar negeri guru, konselor, kepala (eksternal)
sekolah, komite sekolah, dan
nara sumber, dan pihak-pihak
lain yang terkait.
Sarana Prasarana Internal:
Tersedianya perpustakaan, ruang Sekolah dilengkapi ruang Ruang kelas masih kurang,
kelas dan laboratorium yang kelas yang sesuai perpustakaan belum
cukup dengan memenuhi
untuk mendukung pembelajaran rasio siswa, perpustakaan, standar, dan belum ada
26
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
student active learning laboratorium laboratorium serta tempat
Eksternal: bermain/berolahraga
Adanya bantuan dari pemerintah
maupun swasta dalam Sekolah menjalin Kemitraan yang
pengadaan ruang kelas, kemitraan dengan pihak dilakukan sekolah belum
perpustakaan dan lain maksimal
laboratorium
Pembiayaan Internal:
Tersedianya anggaran sekolah yang Sekolah menyusun RKA-S Sekolah menyusun RKA-S
memadai untuk sukses dengan pedoman dengan pedoman pengelolaan
peningkatan literasi di sekolah, pengelolaan biaya investasi biaya investasi dan operasional
terutama penyediaan sumber dan operasional
belajar. Ada subsidi biaya operasional
Pemerintah sekolah dari Pemerintah provins
Eksternal: provinsi/kabupaten dan kabupaten
Adanya bantuan dari pemerintah mensubsidi biaya
maupun swasta dalam operasional
peningkatan sekolah
literasi di sekolah
27
2. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Menambah ruang kelas baru, perpustakaan dan laboratorium
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Penyelenggara Internal:
Sekolah Tersedianya perpustakaan, ruang kelas Sekolah dilengkapi ruang Ruang kelas masih kurang,
dan laboratorium yang cukup untuk kelas yang sesuai dengan perpustakaan belum
mendukung pembelajaran student rasio siswa, perpustakaan, memenuhi standar, dan belum
active learning laboratorium yang ada laboratorium serta tempat
Eksternal: nyaman bermain/berolahraga
Adanya bantuan dari pemerintah Sekolah menjalin
maupun swasta dalam pengadaan kemitraan dengan pihak Kemitraan yang dilakukan
ruang lain sekolah belum maksimal
kelas, perpustakaan dan laboratorium
Pemerintah Internal:
mengajukan proposal pengadaan tersedianya sarana dan Sudah mengajukan proposal
ruang kelas baru, perpustakaan dan prasarana belajar yang pengadaan ruang kelas baru
ke
28
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Sarana Internal:
Prasarana Tempat Ibadah terintegrasi Tersedianya sarana Belum ada tempat ibadah yang
dengan sekolah ibadah untuk menunjang terintegrasi di lingkungan sekolah
Eksternal: belajar
Fasilitas dan sarana ibadah alternatif di Telah menjalin kerjasama dengan
sekitar sekolah Ada kerjasama dengan pengelola tempat ibadah di
pengelola tempat ibadah di sekitar sekolah
sekitar sekolah
29
4. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Terbentuk kelompok Olimpiade MIPA, Rebana, dan lomba keagamaan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru Pembina Olempiade OSN, Ada tim Guru Pembina Belum ada tim Guru Pembina
O2SN, FLS2N, dan lomba keagamaan kelompok Olimpiade kelompok Olimpiade MIPA,
Eksternal: OSN, O2SN, FLS2N, dan PKP, dan lomba keagamaan
Pelatihan kisi-kisi sukses olimpiade MIPA lomba keagamaan
serta banyaknya event lomba MIPA, Belum ada Pelatihan kisi-kisi
rebana dan keagamaan Ada Pelatihan kisi-kisi sukses sukses olimpiade MIPA serta
olimpiade MIPA serta belum banyaknya event
banyaknya event lomba lomba OSN, O2SN, FLS2N, dan
OSN, O2SN, FLS2N,dan keagamaan
keagamaan
Peserta Didik Internal:
Kelompok Olimpiade MIPA, OSN,PKP, Setiap perlombaan MIPA, selalu berpartisipasi dalam lomba
30
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
dan lomba keagamaan rebana dan keagamaan OSN, O2SN, FLS2N,dan keagamaan
Eksternal: selalu ikut serta
Dukungan yang kuat dari orang tua siswa Orang tua siswa turut dukungan yang kuat dari orang
berperan serta tua siswa dalam perlombaan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru dan Kepala Sekolah menjalankan Dokumen administrasi Dokumen administrasi guru dan
tugas pokok dan fungsi dan maupun kehiatan guru dokumen kegiatan kepala sekolah
membiasakan mendokumentasikan dan kepala sekolah harus belum lengkap dan teratur
setiap kegiatan lengkap dan teratur
Eksternal:
31
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendampingan dan visitasi sekolah Sebagian guru belum mengetahui
Guru perlu mendapatkan teknis visitasi akreditasi
pendampingan terkait
teknik
visitasi akreditasi
Tenaga Internal:
Kependidikan Kemampuan mengelola Tenaga administrasi Tenaga administrasi mempunyai
administrasi sekolah mempunyai kualifikasi kualifikasi pendidikan minimal
pendidikan minimal SMA/SMK dan mampu
Eksternal: SMA/SMK mengelola administrasi sekolah
Tersedianya lulusan SMA/SMK
32
6. Analisis SWOT Untuk Sasaran:Terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dialog empat bahasa
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Evaluasi KTSP/KOSP KTSP/KOSP dievaluasi dan KTSP/KOSP sudah dievaluasi
Eksternal: dikembangkan dan ditindaklanjuti oleh internal
Berkembangnya Metode pembelajaran sekolah
4 bahasa dan kurikulum Internasional Sudah mengaplikasikan
model dialog empat bahasa belum ada pengaplikasian model
dan kurikulum internasional dialog empat bahasa dan
kurikulum
Pendidik Internal:
Tim pelaksana dialog empat bahasa Sudah ada tim belum ada tim pelaksana dialog
Eksternal: pelaksana dialog 4 4 bahasa
Melimpahnya lembaga bahasa bahasa
belum ada pelatihan dan
Melakukan pelatihan dan
33
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
pembekalan pelaksanaan pembekalan pelaksanaan
komunikasi 4 bahasa komunikasi 4 bahasa
Penyelenggara Internal:
tim pengembang kurikulum Yayasan membentuk tim yayasan belum membentuk tim
pengembang kurikulum pengembang kurikulum
Eksternal: sekolah
Melimpahnya lembaga bahasa dan
lembaga pendidikan bertaraf internasional Kerjasama denggan lembaga
/dinas
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Jumlah jam belajar Al Quran Minimal jumlah jam belajar Jam belajar Al Quran selama 30
34
8. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Terlaksananya Pengembangan Diri guru secara berkelanjutan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Perkembangan kurikulum dan Pembelajaran di Para guru cenderung tertinggal
tuntutan peningkatan kompetensi guru sekolah menuntut oleh kemajuan zaman.
peningkatan
kompetensi guru
35
Eksternal:
Banyaknya pihak di luar sekolah seperti Adanya lembaga Banyak lembaga/praktisi
lembaga pendidikan yang dapat pendidikan/praktisi pendidikan yang bisa dimintai
membantu menigkatkan kompetensi pendidikan yang bisa kerjasama untuk
guru diajak kerjasama untuk menigkatkan kompetensi
menigkatkan kompetensi guru
guru
Pendidik Internal:
Mengadakan pengembangan diri Guru wajib Belum semua guru
atas inisiatif sendiri melakukan melakukan pengembangan
Melakukan penelitian tindakan kelas pengembangan diri diri
Eksternal: Setiap guru Masih sangat sedikit guru
Pelatihan PTK oleh Pengawas atau pernah melakukan yang melakukan PTK
Dinas Pendidikan PTK
Lomba PTK tingkat Kabupaten Ada pelayanan pelatihan PTK
Dinas Pendidikan (Pengawas dan setiap tahun diadakan lomba
Bina) memberikan PTK
pelayanan pelatihan PTK
dan
mengadakan lomba PTK
36
17. Mendorong penyelenggara pendidikan agar ikut aktif dan berperan serta dalam
pengembangan kurikulum
18. Melakukan kerjasama dengan lembaga penyelenggara pendidikan bertaraf
internasional dalam pengembangan kurikulum berbasis wawasan global
19. Mengembangkan budaya belajar Al Quran setiap pagi dan optimalisasi peran orang
tua dalam melakukan pemantauan pelaksanaan shalat lima waktu.
20. Mengadakan diklat atau workshop guru mengenai kompetensi guru dengan cara
bekerjasama dengan lembaga atau pihak yang berkompeten
21. Mendorong guru untuk melakukan pengembangan diri, inovasi pembelajaran,
penelitian tindakan kelas serta menfasilitasi desiminiasi penelitian tindakan kelas bagi
guru di lingkungan sekolah
4. Sasaran 4: Terbentuk kelompok Olimpiade OSN, O2SN, FLS2N. dan lomba keagamaan
Rencana: Membentuk tim olimpiade OSN, O2SN, FLS2N, dan keagamaan beserta guru
pembimbingnya; Berpartisipasi dalam setiap perlombaan yang melibatkan peserta didik;
Mengadakan pelatihan atau workshop sukses olimpiade MIPA
a. Program 1: Membentuk tim olimpiade OSN, O2SN, FLS2N, pramuka dan
keagamaan, serta ekstrakurikuler lainnya beserta guru pembimbingnya
b. Program 2: Berpartisipasi dalam setiap perlombaan yang melibatkan peserta didik.
c. Program 3. Mengadakan pelatihan atau workshop sukses olimpiade OSN, O2SN,
FLS2N
H. Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan
lembaga penyelenggara
pendidikan bertaraf
Kepala Sekolah
internasional dalam
pengembangan kurikulum
berbasis wawasan global
8 Pembinaan a. Membentuk tim olimpiade
Tabel III.11
RENCANA PENDAPATAN SEKOLAH TAHUN 2023 -2027
Tabel III.12
RENCANA BIAYA DAN SUMBER PENDANAAN 2023-2027
Sumber Pendanaan
Total Lain-
Pemerintah Masyarakat PAS
Program/Kegiatan Biaya Lain
(Rp.000) APBD APBD Alumn Beass
BOS DAK Masy KS SB
Prov Kab i Wa
1. Pengembangan
46
Sumber Pendanaan
Total Lain-
Pemerintah Masyarakat PAS
Program/Kegiatan Biaya Lain
(Rp.000) APBD APBD Alumn Beass
BOS DAK Masy KS SB
Prov Kab i wa
Kompetensi
Lulusan
2. Pengembangan
Kurikulum/KTSP
3. Pengembangan
pembelajaran
4. Pengembangan
sistem penilaian
5. Pengembangan
pendidik dan
tenaga
kependidikan
6. Pengembangan
sarana dan
prasarana
sekolah
7. pengembangan
menejemen
sekolah
8. Pembinaan
kesiswaan/ekstra
kurikuler
9. Budaya dan
lingkungan
sekolah
10. Penanaman
karakter (Budi
pekerti)
47
Sumber Pendanaan
Total Lain-
Pemerintah Masyarakat PAS
Program/Kegiatan Biaya Lain
(Rp.000) APBD APBD Alumn Beass
BOS DAK Masy KS SB
Prov Kab i wa
11. Non Program
Sekolah
(beasiswa)
48
BAB IV
PENUTU
P
Penyelenggaraan pendidikan yang beroirentasi pada mutu serta peningkatan kualitas SDM
peserta didik merupakan amanat dari Undang-undang yang wajib dilaksanakan oleh satuan
pendidikan. Implementasi pedidikan yang bermutu membutuhkan perencanaan yang matang dan
sistematis serta memiliki perspektif ”esok harus lebih baik dari pada saat ini”.
Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang ideal berdasarkan pedoman dan
ketentuan yang diatur dalam permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan
pendidikan dan peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan menjadi harapan bagi semua pihak. Disadari bahwa setiap sekolah
masing-masing memiliki kelebihan di satu sisi dan memiliki kekurangan di sisi lainnya. Oleh
karenanya kami terbuka untuk menerima kritik dan saran baik dari pihak internal maupun ekternal
dalam rangka menuju standarisasi yang lebih baik.