BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Peningkatan Mutu sebagai acuan Pendidikan di satuan pendidikan dan
sebagai dasar untuk melaksanakan proses pendidikan serta untuk meningkatkan
mutu pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak bangsa di SD Negeri Kalikutuk
pada khususnya dan di Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya.
Rencana Kerja Sekolah ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan tuntunan arah
langkah bagi seluruh sumber daya manusia di Sekolah Dasar Negeri Kalikutuk
dalam mengembangkan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih operasional
serta mampu mewujudkan keunggulan sekolah secara akademik maupun non
akademik.
D. Metode Penyusunan
1. Pemahaman bersama pengetahuan Rencana
Peningkatan Mutu Sekolah kepada semua warga sekolah.
2. Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah
melalui diskusi dan musyawarah bersama guru dan komite sekolah
3. Sosialisasi Rencana Peningkatan Mutu Sekolah
kepada wali murid atau masyarakat pada umumnya dan semua pihak
( stake holder ) yang berkepentingan terhadap sekolah
E. Kerangka Pemikiran
1. Kesinambungan Antar Program
Penyelenggaraan pendidikan berjalan dengan efektif dan efisien serta terarah
diperlukan perencanaan yang baik. Program dan perencanaan disusun bertahab
dan hirarkhis. Bertahab dimaksudkan bahwa program disusun berdasarkan waktu
4
pencapaian, dicapai dalam waktu satu tahun ( Rencana Kerja Tahunan ), Program
yang diselesaikan selama kurun waktu 4 (empat ) tahun disebut Rencana Kerja
Jangka menengah ( RPMS ), sedangkan jika selesai mebutuhkan waktu 8
( delapan ) tahun atau lebih disebut Program jangka Panjang. Rencana Kerja
Tahunan, Rencana Peningkatan Mutu Sekolah saling kerkaitan dan berkelanjutan.
Keberhasilan Rencana Kerja Tahunan akan berpengaruh terhadap Rencana
Peningkatan Mutu, dan keberhasilan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah akan
memberikan dampak keberhasilan rencana Program jangka Panjang.
2. Kegiatan dalan Rencana Peningkatan Mutu
Rencana Peningkatan Mutu Sekolah merupakan rencana yang disusun untuk kerja
selama 4 (empat ) tahun. RPMS ini meliputi pelaksanaan 8 standar yaitu
standat isi, SKL, proses, sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan,
pengelolaan, penilaian , pembiayaan.
Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah (RPMS) sesuai amanat dari
Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar Pengelolaan Pendidikan
oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan gambaran tujuan yang akan
dicapai oleh satuan pendidikan dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan
dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung
peningkatan mutu lulusan. RPMS sebagai salah satu proses dan prosedur
pengelolaan sekolah untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan ketersediaan sumber daya. Selain dari
pada itu RPMS merupakan dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa
depan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah ditetapkan.
Materi dasar penyusunan RPMS adalah hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
berkaitan dengan 8 (delapan) standar pendidikan yang telah ditetapkan
acuannya dalam Peraturan Pemerintah RI No 19 Th 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) Pasal 2 ayat (1) yaitu meliputi: standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan serta standar penilaian. Dari delapan standar tersebut jika belum
memenuhi angka minimal maka sekolah harus memprioritaskan rencana kerja pada
aspek-aspek yang belum memenuhi SNP.
Alur kerja penyusunan RPMS adalah sebagai berikut:
PERSIAPAN PENYUSUNAN RPMS PENGESAHAN
B. Kondisi Sekarang
5
Berdasarkan gambar 2.3 pemenuhan standar kelulusan masih sangat jauh dari
harapan untuk dapat memenuhi SNP dengan nilai rata-rata 0,90 poin. Semua
7
aspek perlu peningkatan untuk memenuhi SNP , karena yang baru memenuhi
SNP baru satu aspek berprestasi
4. Standar PTK
7. Standar Pembiayaan
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar pembiayaan diantaranya:
a. Efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran sekolah dengan
memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan oleh aturan yang
berlaku
b. Akuntabilitas dalam pelaporan sesuai mekanisme yang telah di atur
dalam peraturan terkait
8. Standar Penilaian
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar penilaian diantaranya:
a. Melaksanakan penilaian dengan menggunakan teknik penilaian yang
berlaku dan diakui tingkat akurasinya
b. Melakukan penilaian secara adil, sahih, menyeluruh dan transparan
menyangkut mata pelajaran yang disampaikan serta perilaku siswa
terkait budi pekerti
Hasil evaluasi diri ecara detail dan rinci upaya dan rekomendasi yang
diperoleh dari hasil EDS untukmasing-masing standar adalah sebagai
berikut:
learning )
Mengembangkan pembelajaran berbasis ICT
Kualitas Peningkatan efektifitas pemanfaatan waktu pembelajaran
pengelolaan Peningkatan pemahaman karakteristik siswa yang memerlukan
kelas kebutuhan khusus
BAB III
PROGRAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
A. Visi Sekolah
“UNGGUL DALAM PRESTASI, BERWAWASAN LINGKUNGAN, BERDASAR IMTAQ DAN IPTEK”.
B. Misi Sekolah
1. Menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar yang aktif, kreatif dan inovatif
untuk mencapai daya serap dan ketuntasan belajar yang tinggi
2. Mengoptimalkan bimbingan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan siswa
3. Menumbuhkembangkan penghayatan serta pengamalan ajaran agama untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta memiliki budi pekerti luhur.
4. Mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan lokal dan global
5. Menumbuhkembangkan minat dan budaya membaca
6. Tetap mengupayakan, mempertahankan keunggulan lokal dan global
(Komputer/TI dan Bahasa Inggris)
7. Membekali ketrampilan hidup di dalam masyarakat sesuai dengan kemampuan
dan potensi yang ada.
8. Mewujudkan sekolah yang bersih dan sehat
9. Mempersiapkan diri menjadi sekolah berwawasan lingkungan
10. Mengoptimalkan kegiatan ektrakurikuler
11. Meningkatkan pembinaan tim olahraga (sepak bola, bulutangkis dan tenis
meja),
12. Meningkatkan pembinaan lomba mata pelajaran / olimpiade MIPA
C. TUJUAN SEKOLAH
SMK....dalam tahun 2012/2013
1. Mampu mencapai nilai rata-rata Ujian Nasional 25,00
2. Mampu meningkatkan prestasi Ujian Nasional peringkat 5 besar kecamatan
3. Mampu menyiapkan siswa kelas VI 90 % diterima di sekolah negeri.
4. Mampu meraih prestasi kejuaraan olahraga bulu tangkis, sepak bola dan
tenis meja, dan sepak takraw di tingkat Kabupaten dan propinsi
5. Mampu meraih prestasi kejuaraan dalam kegiatan kompetisi/lomba keagamaan
di tingkat kecamatan
6. Mampu meraih prestasi kejuaraan dalam kegiatan kompetisi/lomba MIPA dan
mata pelajaran lain di tingkat kabupaten
7. Mampu membiasakan pola hidup bersih dan sehat
8. Mampu menjadi sekolah Adiwiyata kabupaten
9. Mampu meraih prestasi juara dokter kecil tingkat nasional
10. Mampu meraih prestasi juara lomba Kesenian di tingkat kabupaten
11. Mampu membiasakan siswa membaca buku di perpustakaan
12. Memiliki kepribadian dan budi pekerti yang luhur, jujur, tanggung jawab,
disiplin
13. Memiliki akhlak yang mulia, dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses
pembelajaran dan kegiatan pembiasaan
14. Memiliki dasar keterampilan dan kesenian sebagai bekal untuk hidup
mandiri
D. Sasaran Sekolah
Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi, dapat dirumuskan sasaran sekolah
sebagai berikut:
1. Pada tahun 2016 rata-rata nilai UN siswa adalan 26,00 dan mulai tahun
pelajaran 2012/2013 diadakan tambahan jam belajar bagi siswa kelas 5
(lima)
18
2. Pada tahun 2013 dapat menambah ruang kelas baru, dan ruang computer,
perbaikan ruuang perpustakaan
3. Pada tahun 2014 melengkapi sarana dan fasilitas ruang ibadah, kantin,
komputer di sekolah
4. Tahun pelajaran 2012/2013 sudah terbentuk kelompok Olimpiade MIPA, OOSN,
PKP, dan lomba keagamaan
5. Tahun 2013 membentuk dan melaksanakan tim pelaksana sekolah adiwiyata dan
KMDM (Kecil Menanam Dewasa Memanen )
6. Pada tahun 2013 nilai akreditasi adalah A dengan peningkatan nilai/skor
7. Tahun 2013 mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan ( sekolah adiwiyata)
8. Pada tahun 2013 sudah terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim
pelaksana
9. Prosentase siswa kelas… yang lancar membaca Al Quran dan rutinitas
menjalankan shalat lima waktu sebagai berikut:
a) tahun 2013 sebanyak 50%
b) tahun 2014 sebanyak 65 %
c) tahun 2015 sebanyak 80 %
d) tahun 2016 sebanyak 100%
10. Tahun 2013 diadakan pelatihan atau workshop riset sederhana dan PTK serta
lomba riset tingkat sekolah
F. Analisis SWOT
Setiap fungsi yang terdapat dalam setiap sasaran kemudian dianalisis lebih
lanjut tingkat kesiapannya dengan mengacu pada kriteria ideal yaitu Standar
Nasional Pendidikan, naskah akademik atau konsep dan pedoman lainnya yang
relevan. selain itu dapat juga dilakukan justifikasi sendiri pada kriteria
ideal yang bersifat umum. Bila hasil analisis ternyata tingkat kesiapan
”siap” pada faktor internal (kondisi telah memenuhi kriteria ideal) berarti
merupakan kekuatan, dan jika ”tidak siap” merupakan kelemahan. Bila hasil
19
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Sarana Internal:
Prasarana Tersedianya perpustakaan, ruang Sekolah dilengkapi ruang Ruang kelas masih kurang,
kelas dan laboratorium yang kelas yang sesuai dengan perpustakaan belum memenuhi
cukup untuk mendukung rasio siswa, standar, dan belum ada
pembelajaran student active perpustakaan, laboratorium serta tempat
learning laboratorium bermain/berolahraga
Eksternal:
Adanya bantuan dari pemerintah Kemitraan yang dilakukan
maupun swasta dalam pengadaan Sekolah menjalin sekolah belum maksimal
ruang kelas, perpustakaan dan kemitraan dengan pihak
laboratorium lain
Pembiayaan Internal:
Tersedianya anggaran sekolah Sekolah menyusun RKA-S Sekolah menyusun RKA-S
yang memadai untuk sukses UN dengan pedoman dengan pedoman pengelolaan
pengelolaan biaya biaya investasi dan
Eksternal: investasi dan operasional
Adanya bantuan dari pemerintah operasional
maupun swasta dalam Ada subsidi biaya
mensukseskan UN Pemerintah operasional UN dari
provinsi/kabupaten Pemerintah provins dan
mensubsidi biaya kabupaten
operasional UN
Tabel III.3
Analisis SWOT Untuk Sasaran:Menambah ruang kelas baru, perpustakaan dan laboratorium
Siap
Penyelenggara Internal:
Sekolah Tersedianya perpustakaan, ruang Sekolah dilengkapi Ruang kelas masih kurang,
kelas dan laboratorium yang cukup ruang kelas yang sesuai perpustakaan belum memenuhi
untuk mendukung pembelajaran dengan rasio siswa, standar, dan belum ada
student active learning perpustakaan, laboratorium serta tempat
Eksternal: laboratorium yang bermain/berolahraga
Adanya bantuan dari pemerintah nyaman
maupun swasta dalam pengadaan Kemitraan yang dilakukan
ruang kelas, perpustakaan dan Sekolah menjalin sekolah belum maksimal
laboratorium kemitraan dengan pihak
lain
Pemerintah Internal:
mengajukan proposal pengadaan tersedianya sarana dan Sudah mengajukan proposal
ruang kelas baru, perpustakaan prasarana belajar yang pengadaan ruang kelas baru
dan laboratorium memungkinkan ke Pemda
berkembangnya potensi
peserta didik secara
Eksternal: optimal
Tersedianya Dana Alokasi Khusus Pemerintah mengalokasikan
bagi sekolah swasta maupun negeri Pemerintah menyediakan anggaran untuk pengembangan
dari APBN dana dari APBN untuk sarana prasarana
pengembangan sarana
prasarana sekolah
Tabel III.4
Analisis SWOT Untuk Sasaran:Pembuatan sarana ibadah
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
23
Sarana Internal:
Prasarana Tempat Ibadah terintegrasi dengan Tersedianya sarana Belum ada tempat ibadah yang
sekolah ibadah untuk menunjang terintegrasi di lingkungan
Eksternal: belajar sekolah
Fasilitas dan sarana ibadah
alternatif di sekitar sekolah Ada kerjasama dengan Telah menjalin kerjasama
pengelola tempat ibadah dengan pengelola tempat
di sekitar sekolah ibadah di sekitar sekolah
Tabel III.5
Analisis SWOT Untuk Sasaran: Terbentuk kelompok Olimpiade MIPA, Rebana, dan lomba keagamaan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru Pembina Olempiade MIPA, Ada tim Guru Pembina Belum ada tim Guru Pembina
OOSN,PKP, dan lomba keagamaan kelompok Olimpiade kelompok Olimpiade MIPA,
Eksternal: MIPA, OOSN,PKP, dan PKP, dan lomba keagamaan
Pelatihan kisi-kisi sukses lomba keagamaan
olimpiade MIPA serta banyaknya Belum ada Pelatihan kisi-
event lomba MIPA, rebana dan Ada Pelatihan kisi-kisi kisi sukses olimpiade MIPA
keagamaan sukses olimpiade MIPA serta belum banyaknya event
serta banyaknya event lomba MIPA, OOSN,PKP, dan
lomba MIPA, keagamaan
OOSN,PKP,dan keagamaan
Peserta Didik Internal:
Kelompok Olimpiade MIPA, rOOSN,PKP, Setiap perlombaan MIPA, selalu berpartisipasi dalam
dan lomba keagamaan rebana dan keagamaan lomba MIPA, OOSN,PKP,dan
Eksternal: selalu ikut serta keagamaan
Dukungan yang kuat dari orang tua Orang tua siswa turut
siswa berperan serta dukungan yang kuat dari
orang tua siswa dalam
24
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
perlombaan
Tabel III.6
Analisis SWOT Untuk Sasaran:Nilai akreditasi adalah A
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru dan Kepala Sekolah menjalankan Dokumen administrasi Dokumen administrasi guru
tugas pokok dan fungsi serta guru dan kepala sekolah dan kepala sekolah belum
menyusun dokumen administrasi lengkap dan teratur lengkap dan teratur
Eksternal:
visitasi dan uji kompetensi Guru lulus visitasi
pendidik serta pendampingan dan uji kompetensi guru Sebagian guru ada yang belum
lulus visitasi dan uji
kompetensi
Tenaga Internal:
Kependidikan Kemampuan mengelola administrasi Tenaga administrasi Tenaga administrasi
sekolah mempunyai kualifikasi mempunyai kualifikasi
pendidikan minimal pendidikan minimal
Eksternal: SMA/SMK SMA/SMAdan mampu mengelola
Tersedianya lulusan SMA/SMK administrasi sekolah
Lulusan SMA/SMAyang
siap kerja Banyaknya lulusan
SMA/SMAyang telah siap kerja
Tabel III.7
25
Analisis SWOT Untuk Sasaran:Terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dialog empat bahasa
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Evaluasi KTSP KTSP dievaluasi dan KTSP sudah dievaluasi dan
Eksternal: dikembangkan ditindaklanjuti oleh
Berkembangnya Metode pembelajaran 4 internal sekolah
bahasa dan kurikulum Internasional Sudah mengaplikasikan
model dialog empat belum ada pengaplikasian
bahasa dan kurikulum model dialog empat bahasa
internasional dan kurikulum
Pendidik Internal:
Tim pelaksana dialog empat bahasa Sudah ada tim pelaksana belum ada tim pelaksana
Eksternal: dialog 4 bahasa dialog 4 bahasa
Melimpahnya lembaga bahasa
Melakukan pelatihan dan belum ada pelatihan dan
pembekalan pelaksanaan pembekalan pelaksanaan
komunikasi 4 bahasa komunikasi 4 bahasa
Penyelenggara Internal:
tim pengembang kurikulum Yayasan membentuk tim yayasan belum membentuk tim
pengembang kurikulum pengembang kurikulum
Eksternal: sekolah
Melimpahnya lembaga bahasa dan
lembaga pendidikan bertaraf Kerjasama denggan
internasional lembaga /dinas
Tabel III.8
Analisis SWOT Untuk Sasaran:Peningkatan prosentase siswa lancar baca Al Quran dan ibadah lima waktu
KESIAPAN
Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Jumlah jam belajar Al Quran Minimal jumlah jam Jam belajar Al Quran selama
Eksternal: belajar Al Quran adalah 30 menit
berkembangnya metode pengajaran Al 30 menit
Quran Sudah menerapkan salah satu
Menerapkan salah satu metode pengajaran Al Quran
metode pengajaran Al
Quran
Pendidik Internal:
Jumlah pengajar Al Quran Rasio pengajar Al Quran Rasio pengajar Al Quran 1:10
Eksternal: memenuhi kriteria 1:5
SDM pengajar Al Quran yang melimpah
dari pesantren/TPA Guru Al Quran adalah Guru Al Quran merupakan
alumni pondok pesantren alumni pondok pesantren yang
yang telah khatam Al sudah pernah khatam Al Quran
Quran
Tabel III.9
Analisis SWOT Untuk Sasaran: Pelatihan atau workshop riset sederhana dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) serta lomba riset
tingkat sekolah
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Intergrasi budaya penelitian dengan Pembelajaran di sekolah Budaya riset belum
pelajaran mengajarkan bidaya sepenuhnya dilakukan dalam
riset kegiatan belajar mengajar
Eksternal:
Banyaknya sekolah dan lembaga Adanya lembaga Banyak lembaga/praktisi
27
B. Jadwal Kegiatan
Tabel III.10
Jadwal Kegiatan
d. Melakukan kerjasama
dengan lembaga
penyelenggara pendidikan
bertaraf internasional Kepala Sekolah
dalam pengembangan
kurikulum berbasis
wawasan global
8 Pembinaan a. Membentuk tim olimpiade
Kesiswaan/Ekstrakur MIPA, Rebana dan
Kepala Sekolah
ikuler keagamaan beserta guru
pembimbingnya
35
Tabel III.11
RENCANA PENDAPATAN SEKOLAH TAHUN 2012 -2016
Tabel III.12
RENCANA BIAYA DAN SUMBER PENDANAAN 2012-2016
Sumber Pendanaan
Total
Lain-
Biaya Pemerintah Masyarakat PAS
Program/Kegiatan Lain
(Rp.000
APBD APBD Alumn Beassw
) BOS DAK Masy KS SB
Prov Kab i a
1. Pengembangan
Kompetensi 70.744
Lulusan
2. Pengembangan
4.000
Kurikulum/KTSP
3. Pengembangan
130.100
pembelajaran
4. Pengembangan
sistem 19.060
penilaian
5. Pengembangan
pendidik dan
7.800
tenaga
kependidikan
46
Sumber Pendanaan
Total
Lain-
Biaya Pemerintah Masyarakat PAS
Program/Kegiatan Lain
(Rp.000
APBD APBD Alumn Beassw
) BOS DAK Masy KS SB
Prov Kab i a
6. Pengembangan
sarana dan
230.175
prasarana
sekolah
7. pengembangan
menejemen 12.000
sekolah
8. Pembinaan
kesiswaan/ekst 21.076
rakurikuler
9. Budaya dan
lingkungan 4.000
sekolah
10. Penanaman
karakter 4.000
(Budi pekerti)
11. Non Program
Sekolah 15.000
(beasiswa)
47
BAB IV
PENUTUP