PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ideal yang diharapkan dalam sebuah lembaga pendidikan khususnya UPTD
SMPN 2 Darangdan adalah terselenggaranya pelayanan pendidikan yang dapat memenuhi
ketentuan dari PP 19 tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan dengan pemenuhan 8
standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar, pengelolaan, standar sarana dan
prasarana, standar penilaian dan standar pembiayaan.
Akan tetapi kondisi yang ada yang dialami oleh UPTD SMPN 2 Darangdan hingga
saat ini belum dapat memenuhi dari apa yang disyaratkan oleh ketentuan PP 19 tahun 2007.
Dari kedelapan standar tidak satupun yang dapat terpenuhi. Setiap standar masih ada
bagian-bagian yang masih perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat mencapai
standar nasional. Berangkat dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang ada di
sekolah kami maka kami susun program kegiatan/kerja untuk dapat mencapai kondidi yang
diharapkan dalam jangka waktu tertentu yaitu selama empat tahun . Program kerja 4 tahunan
ini kami namakan dengan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)ini sebagai acuan Pendidikan di satuan
pendidikan dan sebagai dasar untuk melaksanakan proses pendidikan serta untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak bangsa di UPTD SMPN 2
Darangdan pada khususnya dan di Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya.
Rencana Kerja Sekolah ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan tuntunan arah langkah
bagi seluruh sumber daya manusia di UPTD SMPN 2 Darandgan dalam mengembangkan
berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih operasional serta mampu mewujudkan
keunggulan sekolah secara akademik maupun non akademik.
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) disusun untuk panduan pelaksanaan
program selama 4 tahun ke depan. Penyusunan program ini dimaksudkan untuk
mengembangkan 8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar kompetensi
lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar, pengelolaan,
standar sarana dan prasarana, standar penilaian dan standar pembiayaan. Penyusunan
program peningkatan mutu dilaksananakan dengan mempertimbangkan masukan dari
pemangku kepentingan pendidikan yaitu semua dewan guru, komite sekolah dan unsur dinas
pendidikan. Penyususnan RKJM juga dilakukan melalui proses analisis lingkungan baik
internal maupun eksternal dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang ada.
Disamping itu juga mempertimbangkan hasil evaluasi diri sekolah serta analisis kebutuhan
sekolah.
B. Landasan Hukum
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) UPTD SMPN 2 Darangdan ini dilandasi oleh
kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003; tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang No. 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
5. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Kepala Sekolah
6. Permendiknas No. 22, 23, dan 24 Tahun 2006 tentang SI dan SKL
7. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
8. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
9. Permeniknas nomor 28 tahun 2010 tentang Tugas Tambahan Guru sebagai Kepala Sekolah
10. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
11. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
12. Permendiknas No. 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan
13. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024
D. Metode Penyusunan
1. Pemahaman bersama pengetahuan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) kepada
semua warga sekolah.
2. Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) melalui diskusi dan musyawarah
bersama guru dan komite sekolah
3. Sosialisasi Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) kepada wali murid atau
masyarakat pada umumnya dan semua pihak ( stake holder ) yang berkepentingan
terhadap sekolah
E. Kerangka Pemikiran
1. Kesinambungan Antar Program
Penyelenggaraan pendidikan berjalan dengan efektif dan efisien serta terarah
diperlukan perencanaan yang baik. Program dan perencanaan disusun bertahap dan
hirarkhis. Bertahap dimaksudkan bahwa program disusun berdasarkan waktu
pencapaian, dicapai dalam waktu satu tahun ( Rencana Kerja Tahunan ), Program yang
diselesaikan selama kurun waktu 4 (empat ) tahun disebut Rencana Kerja Jangka
menengah ( RKJM ), sedangkan jika selesai mebutuhkan waktu 8 ( delapan ) tahun atau
lebih disebut Program jangka Panjang. Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM) saling kerkaitan dan berkelanjutan. Keberhasilan Rencana Kerja
Tahunan akan berpengaruh terhadap Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), dan
keberhasilan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) akan memberikan dampak
keberhasilan rencana Program jangka Panjang.
KONDISI UMUM
B. Kondisi Sekarang
Cita-cita Kemendiknas dalam pembangunan pendidikan nasional lebih menekankan pada
pendidikan transformatif, yaitu menjadikan pendidikan sebagai motor penggerak perubahan dari
masyarakat berkembang menuju masyarakat maju. Untuk mewujudkan hal tersebut kemudian
pemerintah kemudian menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai acuan
pelaksanaan pendidikan di seluruh Indonesia dan dalam rangka menjamin mutu pendidikan
nasional.
Analisis kondisi saat ini menggambarkan tingkat ketercapaian pelaksanaan program
dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Keberhasilan saat ini akan menjadi
pedoman dan petunjuk waktu yang akan datang, sedangkan kekurangan merupakan
kesenjangan antara harapan dan kenyatan yang ada sehingga perlu direfleksi aktor ketidak
berhasilan dan menjadikan progran bagi waktu/tahun berikutnya. Berikut secara lengkap
digambarkan analisis kondisi saat ini yang meliputi 8standar nasional pendidikan .
Berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah (EDS) di SMPN 2 Darangdan jika dibandingkan
dengan SNP maka kondisi saat ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Penyusunan RPP/ATP/Modul Ajar oleh guru dikembangkan dengan tidak hanya mengacu
pada silabus/capaian pembelajar saja akan tetapi juga berorientasi pada kondisi sekolah
dan peserta didik.
b. Optimalisasi pemanfaatan lingkungan sekolah dan perpustakaan sebagai sumber belajar
oleh segenap warga sekolah
c. Peningkatan pengelolaan kelas dengan baik, berkualitas dan menyenangkan sehingga
anak didik lebih bahagia dalam belajar dan mencapai ketuntasan minimal (KKM/KKTP).
3. Standar Kompetensi
2. UKS v V
3. Perpustakaan v V
4. Ruang pimpinan v V
5. Mushala v V
6. Tempat bermain v V
dan olahraga
7. Gudang v V
8. Laboratorium IPA, v V
TIK, Bahasa
9. Sirkulasi v V
10. Ruang khusus v
Inklusi
6. Standar Pengelolaan
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar pengelolaan diantaranya:
1) Mengembangkan visi, misi serta tujuan sekolah dengan mekanisme yang akuntabel
serta sesuai dengan SNP kemudian mengimplementasikannya dalam seluruh kegiatan
pendidikan di sekolah.
2) Melakukan kemitraan dengan pihak-pihak terkait yang dapat mendorong cepatnya
proses pendidikan yang berkualitas, seperti departemen-departemen, instansi
pemerintah, penegak hukum, lembaga sosial dan swadaya masyarakat, serta
perusahaan- perusahaan yang komitmen dengan pendidikan.
3) Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bersahabat di tengah pemukiman
penduduk yang heterogen dan majemuk.
4) Melaksanakan pelayanan mutu pendidikan serta evaluasi PTK minimal setahun sekali.
7. Standar Pembiayaan
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar pembiayaan diantaranya:
1) Efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran sekolah dengan memperhatikan skala
prioritas yang telah ditetapkan oleh aturan yang berlaku
2) Akuntabilitas dalam pelaporan sesuai mekanisme yang telah di atur dalam peraturan
terkait
8. Standar Penilaian
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar penilaian diantaranya:
1) Melaksanakan penilaian dengan menggunakan teknik penilaian yang berlaku dan diakui
tingkat akurasinya.
2) Melakukan penilaian secara adil, sahih, menyeluruh dan transparan menyangkut mata
pelajaran yang disampaikan serta perilaku siswa terkait budi pekerti.
3) Hasil evaluasi diri ecara detail dan rinci upaya dan rekomendasi yang diperoleh
dari hasil EDS untuk masing-masing standar adalah sebagai berikut :
A. Standar Isi
ASPEK) REKOMENDASI
Kegiatan Ekskul Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat siswa
Pendokumentasian dan pelaporan kegiatan ekstrakurikuler
Beban Belajar Pemenuhan Jam Belajar
Struktur Kurikulum Struktur kurikulum telah sesuai pedoman.
Pengembangan Pengintegrasian Pengembangan Karakter dalam Mata Pelajaran
Kurikulum Mengembangkan KOSP dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan
B. Standar Proses
Aspek REKOMENDASI
Ekstrakurikuler Peningkatan dalam setiap item kegiatan ekstrakurikuler
Pelaksanaan Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis penelitian
pembelajaran tindakan kelas
Optimalisasi pemanfaatan alat peraga
Pembelajaran dengan prisip aktif learning dengan menggunakan
berbagai media dan metode pembelajaran
Optimalisasi penerapan model-model pemeblajaran inovatif (
problem base learning, CTL, Group discussion, cooperative
learning )
Mengembangkan pembelajaran berbasis ICT
Proses pembelajaran perlu memperhatikan karakteristik peserta
didik (pembelajaran berdiferensiasi)
C. Standar Kelulusan
Kebugaran Jasmani serta Peningakatan pelaksanaan senam sebelum KBM setiap hari
hidup sehat Kamis minggu ke-1 dan ke-3 agar ditingkatkan dan
dikembangkan
Biasa hidup bersih sehat Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat
dan bugar Kegiatan senam pagi secara efektif setiap hari Kamis.
Pemnfaatan berbagai Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
sumber belajar Penggunaan alat peraga dan media belajar yang ada di
sekolah secara efektif
Percaya diri, tanggung dan Memberikan tugas penelitian sederhana/projek kepada
bertanggung jawab peserta didik
Membiasakan siswa untuk mengerjakan tugas
Mengusahanan kebun sekolah dan mengefektifkan kegiatan
koprasi sekolah dan kantin sekolah tepat waktu
D. Standar PTK
ASPEK REKOMENDASI
Kualifikasi
Semua Tenaga Pendidik sudah linear sesuai ijazah.
tenaga
Kependidikan
Kompetensi Guru Perlu peningkatan komptensi guru melalui diklat dan seminar
Semua guru sudah S1, hanya sebagan besar belum
memiliki sertifikat pendidik.
E. Standar Sarana dan Prasarana
ASPEK REKOMENDASI
Laboratorium TIK Mangajukan proposal Lab TIK
Laboratorium bahasa Mengusahakan laboratoriun bahasa, mengusulkan proposal Lab
Bahasa pada dinas
Tempat bermain/olah Tempat bermain ada, aman hanya masih perlu perindang agar
raga tidak terlalu panas
Sirkulasi Peningkatan kebersihan , dan perlu juga ruang sirkulasi yang
menghubungkan gedung yang berhadapan
Gudang Terlalu sempit dan tidak muat menanpung kearsipan yang ada
di sekolah, sehingga perlu adanya pembuatan gudang yang
memadai
Jamban Sudah memenuhi rasio 1 : 20 tapi perlu peningkatan kebersihan.
F. Standar Pengelolaan
ASPEK REKOMENDASI
Sekolah menerapkan sistem Peningkatan sistim informasi managemen untuk
informasi manajemen yang mudah mencapai tujuan secara optima
diakses oleh warga sekolah
Sekolah menerapkan sistem
informasi manajemen yang mudah
diakses oleh warga sekolah
G. Standar Pembiayaan
ASPEK REKOMENDASI UNTUK
PENINGKATAN MUTU
Pelaporan dan Audit Pelaporan SPJ Tepat waktu
Akuntabilitas/Tranparansi Pengeluaran anggaan sekolah dapat diketahui warga
sekolah
Penetepan Sumber biaya Perlu adanya terobosan untuk mendapat dukungan dana
dari orang tua / masyarakat, alumni maupun dunia
usaha
H. Standar Penilaian
ASPEK REKOMENDASI UNTUK
PENINGKATAN MUTU
Penilaian oleh Meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan
pemerintah instrument penilaian sehingga nanti dapat meningkatkan
prestasi siswa secara khusus dan prestasi sekolah,prestasi
pendidikan dalam arti yang lebih luas
A. Visi Sekolah
“Terwujudnya peserta didik yang berprestasi, berakhlak mulia, berbudaya sehat, dan peduli
lingkungan yang berlandaskan sikap inovatif dan kreatif.”
B. Misi Sekolah
1. Mencetak peserta didik yang berprestasi dan memiliki daya saing tinggi seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Menumbuh kembangkan potensi karakter peserta didik yang beriman kepada Tuhan yang Maha
Esa dan berakhlaq mulia.
3. Menumbuh kembangkan budaya sehat dan peduli lingkungan dalam kegiatan sehari-hari.
4. Mengembangkan sikap inovatif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran.
C. Tujuan Sekolah
Tujuan Sekolah SMPN 2 Darangdan dalam tahun 2023/2024 adalah sebagai berikut :
1. Merancang pembelajaran yang mengedepankan ciri khas sekolah dan daerah dalam nuansa
kebhinekaan global yang harmonis;
2. Membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan daya saing, berkarakter, berprestasi
dan memiliki pribadi yang beriman, rajin dan taat beribadah serta saling menghargai
perbedaan dan mencintai lingkungan dan bangsanya;
3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam
kehidupan nyata;
4. Menjadi pemimpin bagi diri dan temannya untuk menjadi pribadi yang bernalar kritis,
tangguh, percaya diri dan bangga dalam kegotong - royongan.
5. Menguasai kecakapan dalam berkomunikasi sosial dan berjiwa kompetitif, kreatif dan
mandiri yang tetap menjunjung budaya lokal
6. Mempunyai life skill yang mampu berdapatasi dengan perekembangan jaman.
7. Mampu mengkreasikan ide/ gagasan yang dituangkan dalam tindakan atau karya yang
berakar dari budaya lokal dalam kebhinekaan global
8. Mempunyai karakter yang sopan, santun dan dan mandiri, kreatif yang mampu bersaing
sesuai perkembangan jaman.
9. Menjadikan sekolah sebagai tempat untuk mengembangkan proses perkembangan
intelektual, emosional, sosial, ketrampilan dan tumbuh kembang peserta didik sesuai tingkat
kemampuan dan kondisi masing masing peserta didik yang mengedepankan nilai gotong
royong.
10. Menjadikan masyarakat dan orang tua sebagai mitra bersama dalam menjalankan
penyelenggaraan pendidikan sekolah.
D. Sasaran Sekolah
Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi, dapat dirumuskan sasaran sekolah sebagai berikut:
1. Setiap tahun rata-rata ANBK meningkat minimal 0,50
2. Pada tahun 2024 dapat membangun laboratorium IPA.
3. Pada tahun 2025 melengkapi sarana dan fasilitas Tahun pelajaran 2023 sudah dapat mengikuti
kegiatan OSN, O2SN, FLS2N dan Kegiatan lainnya yang diadakan secara resmi maupun tidak
resmi. Tahun 2024 sekolah sudah dapat memperoleh peringkat pada kegiatan OSN, O2SN,
FLS2N di tingkat Kabupaten/Kota. Tahun 2026 sekolah sudah dapat memperoleh peringkat
pada kegiatan OSN, O2SN, FLS2N di tingkat Provinsi. Tahun 2027 sekolah sudah dapat
memperoleh peringkat pada kegiatan OSN, O2SN, FLS2N di tingkat Nasional
4. Tahun 2023 membentuk dan melaksanakan tim pelaksana sekolah adiwiyata, Tahun 2024 dapat
penghargaan sekolah adiwiyata tingkat Kabupaten, Tahun 2025 dapat penghargaan sekolah
adiwiyata tingkat Provinsi, dan Tahun 2026 dapat penghargaan sekolah adiwiyata tingkat
Nasional.
5. Pada tahun 2027 nilai akreditasi adalah A dengan peningkatan nilai/skor
6. Pada tahun 2023/2024 sudah terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim penjamin mutu
sekolah.
7. Meningkatanya presentase siswa yang lancar membaca Al Quran dan rutinitas menjalankan
shalat lima waktu.
8. Tahun 2023/2024 diadakan pelatihan pengembangan kompetensi guru, Tahun 2025 diadakan
pelatihan atau workshop penulisan best practice dan/atau penelitian tindakan kelas.
E. Identifikasi Fungsi-Fungsi yang Diperlukan Setiap Sasaran
Untuk mencapai sasaran sekolah maka diperlukan identifikasi fungsi-fungsi dari setiap sasaran
sebagaimana tertuang dalam tabel berikut:
Tabel 1
Identifikasi Fungsi-Fungsi Setiap Sasaran
NO SASARAN FUNGSI-FUNGSI
1. Nilai rata-rata nilai ANBK siswa pada tahun 2023 Pendidik, Peserta didik, Kurikulum,
meningkat Sarana Prasarana, Pembiayaan
2. Menambah ruang kelas baru, dan fasilitas ruang lain Penyelenggara Sekolah,
dan laboratorium Pemerintah
3. Melengkapi fasilitas sarana ibadah Sarana prasarana
4. Memfasilitasi siswa mengikuti OSN, O2SN, FLS2N Peserta didik, pendidik,
5. Nilai akreditasi adalah A atau meningkat dari Pendidik, Tenaga kependidikan
perolehan tahun sebelumnya
6. Terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim Kurikulum, pendidik,
pelaksana penyelenggara pendidikan
7. Peningkatan prosentase siswa lancar baca Al Quran, Peserta didik, Kurikulum, Pendidik,
dan rutinitas shalat lima waktu
8. Terlaksananya Pengembangan Diri guru secara Kurikulum, Pendidik
berkelanjutan
F. Analisis SWOT
Setiap fungsi yang terdapat dalam setiap sasaran kemudian dianalisis lebih lanjut
tingkat kesiapannya dengan mengacu pada kriteria ideal yaitu Standar Nasional Pendidikan,
naskah akademik atau konsep dan pedoman lainnya yang relevan. selain itu dapat juga
dilakukan justifikasi sendiri pada kriteria ideal yang bersifat umum. Bila hasil analisis ternyata
tingkat kesiapan ”siap” pada faktor internal (kondisi telah memenuhi kriteria ideal) berarti
merupakan kekuatan, dan jika ”tidak siap” merupakan kelemahan. Bila hasil analisis ternyata
tingkat kesiapan ”siap” pada faktor eksternal (kondisi telah memenuhi kriteria ideal) berarti
merupakan peluang, dan jika ”tidak siap” merupakan tantangan.
Berdasarkan fungsi pada sasaran yang telah ditentukan, maka dapat diperoleh analisis
SWOT sebagai berikut:
b. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Meningatkan nilai rata-rata ANBK
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Seluruh guru memiliki kompetensi Guru memiliki sertifikat Seluruh guru sudah memiliki
dalam pengembangan literasi siswa kompetensi dalam kompetensi dalam
pengembangan literasi siswa pengembangan literasi siswa
Eksternal:
Pelatihan peningkatan kompetensi Pengawas sekolah Ada pelatihan oleh pengawas
guru terkait penerapan literasi dalam memfasilitasi peningkatan sekolah tentang penerapan
pembelajaran oleh Pengawas Bina kompetensi guru terkait literasi dalam pembelajaran
penerapan literasi dalam
pembelajaran
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
dalam belajar dukungan orang tua siswa belajar siswa baik di sekolah dan
cukup kuat di rumah
Kurikulum Internal:
Pengetatan ketuntasan minimal dan Materi kurikulum relevan KTSP/KOSP sekolah sudah
memaksimalkan program remedial dengan perkembangan mempertimbangkan
serta pengayaan kognitif peserta didik perkembangan kognitif anak
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKT KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
OR Tidak
Siap
Siap
student active learning laboratorium laboratorium serta tempat
Eksternal: bermain/berolahraga
Adanya bantuan dari pemerintah
maupun swasta dalam pengadaan Sekolah menjalin kemitraan Kemitraan yang
ruang kelas, perpustakaan dan dengan pihak lain dilakukan sekolah belum
laboratorium maksimal
Pembiayaan Internal:
Tersedianya anggaran sekolah yang Sekolah menyusun RKA-S Sekolah menyusun RKA-S
memadai untuk sukses peningkatan dengan pedoman pengelolaan dengan pedoman pengelolaan
literasi di sekolah, terutama biaya investasi dan biaya investasi dan operasional
penyediaan sumber belajar. operasional
Ada subsidi biaya operasional
Eksternal: Pemerintah sekolah dari Pemerintah provins
Adanya bantuan dari pemerintah provinsi/kabupaten dan kabupaten
maupun swasta dalam peningkatan mensubsidi biaya operasional
literasi di sekolah sekolah
27
c. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Menambah ruang kelas baru, perpustakaan dan laboratorium
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKT KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
OR Tidak
Siap
Siap
Penyelenggara Internal:
Sekolah Tersedianya perpustakaan, ruang kelas Sekolah dilengkapi ruang Ruang kelas masih kurang,
dan laboratorium yang cukup untuk kelas yang sesuai dengan perpustakaan belum memenuhi
mendukung pembelajaran student active rasio siswa, perpustakaan, standar, dan belum ada
learning laboratorium yang nyaman laboratorium serta tempat
Eksternal: bermain/berolahraga
Adanya bantuan dari pemerintah Sekolah menjalin kemitraan
maupun swasta dalam pengadaan ruang dengan pihak lain Kemitraan yang dilakukan
kelas, perpustakaan dan laboratorium
sekolah belum maksimal
Pemerintah Internal:
mengajukan proposal pengadaan ruang tersedianya sarana dan Sudah mengajukan proposal
kelas baru, perpustakaan dan prasarana belajar yang pengadaan ruang kelas baru ke
28
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKT KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
OR Tidak
Siap
Siap
Sarana Internal:
Prasarana Tempat Ibadah terintegrasi dengan Tersedianya sarana ibadah Belum ada tempat ibadah yang
sekolah untuk menunjang belajar terintegrasi di lingkungan sekolah
Eksternal:
Fasilitas dan sarana ibadah alternatif di Ada kerjasama dengan Telah menjalin kerjasama dengan
sekitar sekolah pengelola tempat ibadah di pengelola tempat ibadah di sekitar
sekitar sekolah sekolah
29
e. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Terbentuk kelompok Olimpiade MIPA, Rebana, dan lomba keagamaan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKT KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
OR Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru Pembina Olempiade OSN, Ada tim Guru Pembina Belum ada tim Guru Pembina
O2SN, FLS2N, dan lomba keagamaan kelompok Olimpiade kelompok Olimpiade MIPA,
Eksternal: OSN, O2SN, FLS2N, dan PKP, dan lomba keagamaan
Pelatihan kisi-kisi sukses olimpiade lomba keagamaan
MIPA serta banyaknya event lomba Belum ada Pelatihan kisi-kisi
MIPA, rebana dan keagamaan Ada Pelatihan kisi-kisi sukses olimpiade MIPA serta
sukses olimpiade MIPA belum banyaknya event lomba
serta banyaknya event lomba OSN, O2SN, FLS2N, dan
OSN, O2SN, FLS2N,dan keagamaan
keagamaan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKT KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
OR Tidak
Siap
Siap
dan lomba keagamaan rebana dan keagamaan OSN, O2SN, FLS2N,dan
selalu ikut serta keagamaan
Eksternal:
Dukungan yang kuat dari orang tua siswa Orang tua siswa turut
berperan serta dukungan yang kuat dari orang tua
siswa dalam perlombaan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru dan Kepala Sekolah menjalankan Dokumen administrasi Dokumen administrasi guru dan
tugas pokok dan fungsi dan membiasakan maupun kehiatan guru dan dokumen kegiatan kepala sekolah
mendokumentasikan setiap kegiatan kepala sekolah harus belum lengkap dan teratur
Eksternal: lengkap dan teratur
31
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKT KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
OR Tidak
Siap
Siap
Pendampingan dan visitasi sekolah Sebagian guru belum mengetahui
Guru perlu mendapatkan teknis visitasi akreditasi
pendampingan terkait teknik
visitasi akreditasi
Tenaga Internal:
Kependidikan Kemampuan mengelola administrasi Tenaga administrasi Tenaga administrasi mempunyai
sekolah mempunyai kualifikasi pendidikan minimal
kualifikasi pendidikan SMA/SMK dan mampu
Eksternal: minimal SMA/SMK mengelola administrasi sekolah
Tersedianya lulusan SMA/SMK
Lulusan SMA/SMK yang Banyaknya lulusan SMA/SMK
siap kerja yang telah siap kerja
32
g. Analisis SWOT Untuk Sasaran:Terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dialog empat bahasa
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKT KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
OR Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Evaluasi KTSP/KOSP KTSP/KOSP dievaluasi dan KTSP/KOSP sudah dievaluasi
Eksternal: dikembangkan dan ditindaklanjuti oleh internal
Berkembangnya Metode pembelajaran 4 sekolah
bahasa dan kurikulum Internasional Sudah mengaplikasikan
model dialog empat bahasa belum ada pengaplikasian model
dan kurikulum internasional dialog empat bahasa dan
kurikulum
Pendidik Internal:
Tim pelaksana dialog empat bahasa Sudah ada tim pelaksana belum ada tim pelaksana dialog 4
Eksternal: dialog 4 bahasa bahasa
Melimpahnya lembaga bahasa
Melakukan pelatihan dan belum ada pelatihan dan
33
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKT KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
OR Tidak
Siap
Siap
pembekalan pelaksanaan pembekalan pelaksanaan
komunikasi 4 bahasa komunikasi 4 bahasa
Penyelenggara Internal:
tim pengembang kurikulum Yayasan membentuk tim yayasan belum membentuk tim
pengembang kurikulum pengembang kurikulum
Eksternal: sekolah
Melimpahnya lembaga bahasa dan
lembaga pendidikan bertaraf internasional Kerjasama denggan lembaga
/dinas
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKT KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
OR Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Jumlah jam belajar Al Quran Minimal jumlah jam belajar Jam belajar Al Quran selama 30
34
Pendidik Internal:
Jumlah pengajar Al Quran Rasio pengajar Al Rasio pengajar Al Quran 1:10
Eksternal: Quran memenuhi
SDM pengajar Al Quran yang kriteria 1:5
melimpah dari pesantren/TPA Guru Al Quran merupakan alumni
Guru Al Quran adalah pondok pesantren yang sudah
alumni pondok pesantren pernah khatam Al Quran
yang telah khatam Al Quran
i. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Terlaksananya Pengembangan Diri guru secara berkelanjutan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKT KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
OR Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Perkembangan kurikulum dan tuntutan Pembelajaran di sekolah Para guru cenderung tertinggal
peningkatan kompetensi guru menuntut peningkatan oleh kemajuan zaman.
kompetensi guru
35
Eksternal:
Banyaknya pihak di luar sekolah seperti Adanya lembaga Banyak lembaga/praktisi
lembaga pendidikan yang dapat pendidikan/praktisi pendidikan yang bisa dimintai
membantu menigkatkan kompetensi guru pendidikan yang bisa kerjasama untuk menigkatkan
diajak kerjasama untuk kompetensi guru
menigkatkan kompetensi
guru
Pendidik Internal:
Mengadakan pengembangan diri atas Guru wajib Belum semua guru melakukan
inisiatif sendiri melakukan pengembangan diri
Melakukan penelitian tindakan kelas pengembangan diri Masih sangat sedikit guru yang
Eksternal: Setiap guru pernah melakukan PTK
Pelatihan PTK oleh Pengawas atau melakukan PTK
Dinas Pendidikan Ada pelayanan pelatihan PTK
Lomba PTK tingkat Kabupaten Dinas Pendidikan (Pengawas dan setiap tahun diadakan lomba
Bina) memberikan PTK
pelayanan pelatihan PTK
dan
mengadakan lomba PTK
36
q. Mendorong penyelenggara pendidikan agar ikut aktif dan berperan serta dalam
pengembangan kurikulum
r. Melakukan kerjasama dengan lembaga penyelenggara pendidikan bertaraf internasional
dalam pengembangan kurikulum berbasis wawasan global
s. Mengembangkan budaya belajar Al Quran setiap pagi dan optimalisasi peran orang tua
dalam melakukan pemantauan pelaksanaan shalat lima waktu.
t. Mengadakan diklat atau workshop guru mengenai kompetensi guru dengan cara
bekerjasama dengan lembaga atau pihak yang berkompeten
u. Mendorong guru untuk melakukan pengembangan diri, inovasi pembelajaran,
penelitian tindakan kelas serta menfasilitasi desiminiasi penelitian tindakan kelas bagi
guru di lingkungan sekolah
b. Pelatihan Pembelajaran
dengan paradigm baru tingkat Kepala Sekolah
sekolah
c. Pengembangan penelitian
sederhana di kalangan siswa
Kepala Sekolah
dan/atau pembelajaran
berbasis project.
b. Mempertahankan,
memfasilitasi dan
Kepala Sekolah
mengupayakan tenaga
pendidik dan kependidikan
43
d. Mengusahakan bantuan
Kepala Sekolah
pengadaan tempat ibadah
b. Mengajukan bimbingan
Kepala Sekolah
akreditasi kepada dinas
c. Mendorong penyelenggara
pendidikan agar ikut aktif dan
Kepala Sekolah
berperan serta dalam
pengembangan kurikulum
45
Tabel III.11
RENCANA PENDAPATAN SEKOLAH TAHUN
2023 -2027
Tabel III.12
RENCANA BIAYA DAN SUMBER PENDANAAN
2023-2027
Sumber
Pendanaan
Total
Lain-
Program/Kegiatan Biaya Pemerintah Masyarakat PAS
Lain
(Rp.000
APBD APBD Alum Beass
) BO DAK Masy n K SB
S Prov Kab S wa
i
1. Pengembangan
46
Sumber
Pendanaan
Total
Lain-
Program/Kegiatan Biaya Pemerintah Masyarakat PAS
Lain
(Rp.000
APBD APBD Alum Beass
) BO DA Masy n K SB
S K Prov Kab S wa
i
Kompetensi
Lulusan
2. Pengembangan
Kurikulum/KTSP
3. Pengembangan
pembelajaran
4. Pengembangan
sistem penilaian
5. Pengembangan
pendidik dan
tenaga
kependidikan
6. Pengembangan
sarana dan
prasarana
sekolah
7. pengembangan
menejemen
sekolah
8. Pembinaan
kesiswaan/ekstra
kurikuler
9. Budaya dan
lingkungan
sekolah
10. Penanaman
karakter (Budi
pekerti)
47
Sumber
Pendanaan
Total
Lain-
Program/Kegiatan Biaya Pemerintah Masyarakat PAS
Lain
(Rp.000
APBD APBD Alum Beass
) BOS DAK Masy n KS SB
Prov Kab wa
i
11. Non Program
Sekolah
(beasiswa)
48
BAB IV
PENUTUP
Penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi pada mutu serta peningkatan kualitas SDM
peserta didik merupakan amanat dari Undang-undang yang wajib dilaksanakan oleh satuan
pendidikan. Implementasi pedidikan yang bermutu membutuhkan perencanaan yang matang dan
sistematis serta memiliki perspektif ”esok harus lebih baik dari pada saat ini”.
Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang ideal berdasarkan pedoman dan
ketentuan yang diatur dalam permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan
pendidikan dan peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan menjadi harapan bagi semua pihak. Disadari bahwa setiap sekolah
masing-masing memiliki kelebihan di satu sisi dan memiliki kekurangan di sisi lainnya. Oleh
karenanya kami terbuka untuk menerima kritik dan saran baik dari pihak internal maupun ekternal
dalam rangka menuju standarisasi yang lebih baik.