(RKJM)
DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO
SOOKO MOJOKERTO
2023
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ideal yang diharapkan dalam sebuah lembaga pendidikan khususnya
SLB Semesta Llhuarrr Biasa Sooko Mojokerto adalah terselenggaranya pelayanan
pendidikan yang dapat memenuhi ketentuan dari PP 19 tahun 2007 tentang Standar
Nasional Pendidikan dengan pemenuhan 8 standar nasional pendidikan yaitu standar
isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar, pengelolaan, standar sarana dan prasarana, standar penilaian
dan standar pembiayaan. Akan tetapi kondisi yang ada yang dialami oleh SLB
Semesta Llhuarrr Biasa hingga saat ini belum dapat memenuhi dari apa yang
disyaratkan oleh ketetntua PP 19 tahun 2007. Setiap standar masih ada bagian-
bagian yang masih perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat mencapai
standar nasional. Berangkat dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang ada
di sekolah kami maka kami susun program kegiatan/kerja untuk dapat mencapai
kondisi yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu yaitu selama empat tahun .
Program kerja 4 tahunan ini kami namakan dengan Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM)
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) ini sebagai acuan Pendidikan di
satuan pendidikan dan sebagai dasar untuk melaksanakan proses pendidikan serta
untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak bangsa di
SLB Semesta Llhuarrr Biasa pada khususnya dan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada umumnya. Rencana Kerja Sekolah ini diharapkan dapat menjadi
pedoman dan tuntunan arah langkah bagi seluruh sumber daya manusia di SD SMP
SMA SMKdalam mengembangkan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih
operasional serta mampu mewujudkan keunggulan sekolah secara akademik maupun
non akademik.
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) disusun untuk panduan
pelaksanaan program selama 4 tahun ke depan. Penyusunan program ini
dimaksudkan untuk mengembangkan 8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi,
standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar, pengelolaan, standar sarana dan prasarana, standar penilaian
dan standar pembiayaan. Penyusunan program peningkatan mutu dilaksananakan
3
pemangku kepentingan pendidikan yaitu semua dewan guru, komite sekolah dan
unsur dinas pendidikan . Penyususnan RKJM juga dilakukan melalui proses analisis
lingkungan baik internal maupun eksternal dengan memperhatikan kekuatan dan
kelemahan yang ada. Disamping itu juga mempertimbangkan hasil evaluasi diri
sekolah serta analisis kebutuhan sekolah.
B. Landasan Hukum
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SLB Semesta Llhuarrr Biasa ini dilandasi
oleh kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan
sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003; tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang No. 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru
5. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Kepala Sekolah
6. Permendiknas No. 22, 23, dan 24 Tahun 2006 tentang SI dan SKL
7. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
8. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
9. Permeniknas nomor 28 tahun 2010 tentang Tugas Tambahan Guru sebagai
Kepala Sekolah
10.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
11.Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana 12.Permendiknas No. 69 Tahun 2009 tentang Standar
Pembiayaan 13.Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/2023
2. Tujuan
a. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
b. Tersedianya panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi baik subsidi
dari pemerintah maupun dari nonpemerintah.
c. Pedoman untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
pelaku sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten dan antar waktu
d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan
e. Dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
f. Membantu sekolah dalam menyusun anggaran secara bijaksana untuk
meningkatkan kualitas pendidikan
g. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh di masa empat
tahun mendatang
h. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan
komitmen bersama seluruh komponen sekolah.
i. Sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program sekolah.
j. Untuk memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk pengembangan
fisik maupun non fisik
k. Untuk membangkitkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam upaya
berinteraksi secara aktif dalam pengembangan program sekolah.
l. Untuk mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya agar memberikan
pembinaan maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah.
D. Metode Penyusunan
1. Pemahaman bersama pengetahuan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
kepada semua warga sekolah.
2. Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) melalui diskusi dan
musyawarah bersama guru dan komite sekolah
3. Sosialisasi Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) kepada wali murid atau
masyarakat pada umumnya dan semua pihak ( stake holder ) yang berkepentingan
terhadap sekolah
6
E. Kerangka Pemikiran
1. Kesinambungan Antar Program
Penyelenggaraan pendidikan berjalan dengan efektif dan efisien serta terarah
diperlukan perencanaan yang baik. Program dan perencanaan disusun bertahab dan
hirarkhis. Bertahab dimaksudkan bahwa program disusun berdasarkan waktu
pencapaian, dicapai dalam waktu satu tahun ( Rencana Kerja Tahunan ), Program
yang diselesaikan selama kurun waktu 4 (empat ) tahun disebut Rencana Kerja
Jangka menengah ( RKJM ), sedangkan jika selesai mebutuhkan waktu 8 ( delapan )
tahun atau lebih disebut Program jangka Panjang. Rencana Kerja Tahunan, Rencana
Kerja Jangka Menengah (RKJM) saling kerkaitan dan berkelanjutan. Keberhasilan
Rencana Kerja Tahunan akan berpengaruh terhadap Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM), dan keberhasilan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) akan
memberikan dampak keberhasilan rencana Program jangka Panjang.
pembiayaan serta standar penilaian. Dari delapan standar tersebut jika belum
memenuhi angka minimal maka sekolah harus memprioritaskan rencana kerja pada
aspek-aspek yang belum memenuhi SNP.
BAB II
KONDISI UMUM
B. Kondisi Sekarang
Cita-cita Kemendiknas dalam pembangunan pendidikan nasional lebih menekankan
pada pendidikan transformatif, yaitu menjadikan pendidikan sebagai motor penggerak
perubahan dari masyarakat berkembang menuju masyarakat maju. Untuk mewujudkan hal
tersebut kemudian pemerintah kemudian menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
sebagai acuan pelaksanaan pendidikan di seluruh Indonesia dan dalam rangka menjamin
mutu pendidikan nasional.
Analisis kondisi saat ini menggambarkan tingkat ketercapaian pelaksanaan program
dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Keberhasilan saat ini akan menjadi
pedoman dan petunjuk waktu yang akan datang , sedangkan kekurangan merupakan
kesenjangan antara harapan dan kenyatan yang ada sehingga perlu direfleksi aktor ketidak
berhasilan dan menjadikan progran bagi waktu/tahun berikutnya. Berikut secara lengkap
digambarkan analisis kondisi saat ini yang meliputi 8standar nasional pendidikan .
Berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah (EDS) di SLB Semesta Llhuarrr Biasa Jika
dibandingkan dengan SNP maka kondisi saat ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
4. Ruang pimpinan v v
5. Mushola v v
6. Tempatbermain v v Perlu diperbaiki
lagi dan lebih
dan olahraga
difasilitasi
7. Gudang v v
8. Laboratorium v Perlu
IPA,
pengadaan
TIK, Bahasa
9. sirkulasi v v
1
10 Ruang kantin v v
11 Ruang khusus v v
Inklusi
6. Standar Pengelolaan
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar pengelolaan diantaranya:
a. Mengembangkan visi, misi serta tujuan sekolah dengan mekanisme yang
akuntabel serta sesuai dengan SNP kemudian mengimplementasikannya dalam
seluruh kegiatan pendidikan di sekolah
b. Melakukan kemitraan dengan pihak-pihak terkait yang dapat mendorong
cepatnya proses pendidikan yang berkualitas, seperti departemen-departemen,
instansi pemerintah, penegak hukum, lembaga sosial dan swadaya masyarakat,
serta perusahaan- perusahaan yang komitmen dengan pendidikan
c. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bersahabat di tengah
pemukiman penduduk yang heterogen dan majemuk
d. Melaksanakan pelayanan mutu pendidikan serta evaluasi PTK minimal setahun
sekali
7. Standar Pembiayaan
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar pembiayaan diantaranya:
a. Efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran sekolah dengan memperhatikan
skala prioritas yang telah ditetapkan oleh aturan yang berlaku
b. Akuntabilitas dalam pelaporan sesuai mekanisme yang telah di atur dalam
peraturan terkait
8. Standar Penilaian
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar penilaian diantaranya:
a. Melaksanakan penilaian dengan menggunakan teknik penilaian yang berlaku
dan diakui tingkat akurasinya
b. Melakukan penilaian secara adil, sahih, menyeluruh dan transparan menyangkut
mata pelajaran yang disampaikan serta perilaku siswa terkait budi pekerti
Hasil evaluasi diri ecara detail dan rinci upaya dan rekomendasi yang diperoleh dari
hasil EDS untukmasing-masing standar adalah sebagai berikut:
1
A. Standar Isi
ASPEK REKOMENDASI
Kegiatan Ekskul Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat siswa
Pendokumentasian dan pelaporan kegiatan ekstrakurikuler
Beban Belajar Pemenuhan Jam Belajar
Struktur Kurikulum Struktur kurikulum telah sesuai pedoman dari BSNP
Pengembangan Pengintegrasian Pengembangan Karakter dalam Mata Pelajaran
Kurikulum Mengembangkan KTSP dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan
B. Standar Proses
Aspe REKOMENDASI
k
Ekstrakurikuler Peningkatan dalam setiap item kegiatan ekstrakurikuler
Pelaksanaan Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis
pembelajara penelitian tindakan kelas
n Optimalisasi pemanfaatan alat peraga
Pembelajaran dengan prisip aktif learning dengan
menggunakan berbagai media dan metode pembelajaran
Optimalisasi penerapan model-model pemeblajaran
inovatif ( problem base learning, CTL, Group
discussion, cooperative learning )
Mengembangkan pembelajaran berbasis ICT
Proses pembelajaran perlu memperhatikan karakteristik
peserta didik (pembelajaran berdiferensiasi)
Kualitas Peningkatan efektifitas pemanfaatan waktu pembelajaran
pengelolaan kelas Peningkatan pemahaman karakteristik siswa yang
memerlukan kebutuhan khusus
C. Standar Kelulusan
di masyarakat
D. Standar PTK
ASPEK REKOMENDASI
Kualifikasi Perlu Tenaga pustakawan berijasah S1 yang linerar
tenaga Perlu Tenaga BK berijasah S1 yang linerar
Kependidikan
Kompetensi Guru Perlu peningkatan komptensi guru melalui diklat dan
seminar
Semua guru sudah S1, hanya sebagai besar belum
memiliki sertifikat pendidik
1
ASPEK REKOMENDASI
Tempat bermain/olah Tempat bermain ada,aman hanya masih perlu perindang
agar
raga
tidak terlalu panas
Sirkulasi Peningkatan kebersihan , dan perlu juga ruang sirkulasi
yang
menghubungkan gedung yang berhadapan
Gudang Terlalu sempit dan tidak muat menanpung kearsipan yang
ada
di sekolah, sehingga perlu adanya pembuatan gudang yang
memadai
Jamban Sudah memenuhi rasio 1 : 20 tapi perlu peningkatan
kebersihan
dan penyediaan air bersih ketika di musim kemarau
Ruang UKS Administarsi cukup lengkap namun perlu sarana dipan dan
alat-
alat serta obat-obatan ringan
Ruang tempat Sudah sesuai standar ukurannya namun kelengkapan
beribadah adaministrasi dan sarana pendukung yang tidak
lengkap
Ruang guru Ruang guru masih belum ada almari dan rak untuk guru
perlu kiranya diusahakan mebelair untuk guru-guru .
perlu juga penataan ruang guru yang menjadikan para
guru nyaman
menempati ruang tersebut
Ruang Pimpinan Ruang pimpinan ukuran memenuhi standar namun
sarana parasaran belum memenuhi standar
Akan diusahakan almari data untk arsip sekolah
Ruang Perpustakan Ruang perpustakaan masih membutuhkan sarana untuk
menunjang administrasi perpustakaan
1
ASPEK REKOMENDASI
Mengusahakan laptop untukmemperlancar pendataan dan
aministrasi perpustakaan
Ruang kelas Ada 6 ruang kelas tetapi mebelair meja kursi murid
semua ruang kelas rusak .
Mengajukan proposal ke dinas pendidikan sampai
sekarang belum ada hasilnya. Ruang kelas belum ada
sarana untuk pembelajaran dengan menggunakan IT.
Pengajuan bantuan
pembelajaran e-Learning
Bangunan 90 % bangunan kuat kokoh. Bangunan ruang Perpustakaan
yang kuarang kuat karena pengaruh kondisi tanah
Lahan Kondisi lahan wilayah SD SMP SMA SMK....mencukupi
dan berada pada tempat yang datar , sehingga
memudahkan penataan ruang dan bangunan, Juga berada
di tengah-tengan masyarakat yang mendukung
tercapainya standar jumlah siswa , meskipun juga masih
akan ditingkatkan pencapaian
standar siswa setiap rombel.
F. Standar Pengelolaan
ASPEK REKOMENDASI
Sekolah menerapkan sistem Peningkatan sistim informasi mmanagemen
informasi manajemen yang untuk mencapai tujuan secara optima
mudah diakses oleh warga
sekolah Sekolah menerapkan
sistem informasi manajemen
yang mudah diakses oleh warga
sekolah
Kepala sekolah Peningkatan pemanfaatan sumber daya yang
menerapkan ada secara maksimal untuk mencapai tujuan
kepemimpinan yang
efektif
Partisipasi Warga sekolah Peningkatan partisipasi warga sekolah guru
karyawan siswa , masyarakat, wali murid, komite
1
ASPEK REKOMENDASI
sekolah. Pemerintah desa dan semua instansi yang
terkait sebagai stake holder sekolah secara
maksimal untuk mencapai tujuan
Sekolah sudah Sekolah mengikuti peraturan akreditasi yang
berlaku
melakukan akreditasi
sesuai dengan
peraturan yang berlaku
Kepala sekolah melakukan Peningkatan kegiatan monitoring, evaluasi dan
evaluasi pendayagunaan supervisi serta pemantauan pada guru
pendidik
Sekolah menjalin
Peningkatan jalinan kerjasama beberapa
kemitraan dengan SMK untuk melatih dan mengembangkan
lembaga lain vokasi peserta didik
Sekolah menciptakan Peningkatan penciptaan kondisi lingkungan
lingkungan yg kondusif untuk sekolah yang rindang sejuk dan nyaman
kegiatan pembelajaran sehingga semua warga sekolah merasa nyaman
bekerja dan belajar di sekolah
Program peningkatan mutu Melaksanakan program peningkatan mutu secara
sekolah efektif dan efisien
Sekolah menyediakan akses Akses laporan pengelolaan keuangan
laporan pengelolaan dilakukan setiaap ada pertemuan apa saja,
keuangan sekolah secara rapotan, rapat komite, rapat pleno, secara
transparan dan akuntabel lisan dan berkala .
Laporan tertulis baru disampaikan pada
dinas pendidikan.
Mengusahakan laporan tertulis pada masyarakat
Sekolah menyusun pedoman Penyususnan pedoman pengelolaan sekolah
pengelolaan sekolah
Realisasi visi dan misi ke dalam Perlu ada raker secara terprogram untuk
penyusunan RKJM dan RKS
rencana kerja sekolah
Kepemilikan rencana kerja Perlu ada raker secara terprogram untuk
sekolah penyusuna RKS
Sosialisasi visi, misi, dan tujuan Sosialisasi visi misi dan tujuan sekolah kepada
warga sekolah/ stake holder sekolah
sekolah
Cakupan dan Mekanisme Melaksanakan penyusunan visi misi dan tujuan
1
ASPEK REKOMENDASI
Penetapan Visi, Misi dan Tujuan sekolah sesuai dengan mekanisme yang sudah
Sekolah ditetapkan.
G. Standar Pembiayaan
H. Standar Penilaian
BAB III
PROGRAM KERJA JANGKA MENENGAH
VISI Sekolah
“Terwujudnya peserta didik yang berimtaq, berkarakter, terampil dan mandiri.”.
MISI Sekolah
1. Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Menanamkan akhlak mulia dan budi pekerti luhur.
3. Menumbuhkan kreativitas peserta didik.
4. Membiasakan perilaku mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
A. Tujuan Sekolah
Berdasarkan visi dan misi sekolah, maka tujuan yang hendak dicapai oleh SLB Semesta
Llhuarrr Biasa sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)
1) Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
2) Mewujudkan peserta didik yang mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
3) Terlaksananya proses belajar mengajar yang menyenangkan.
4) Membiasakan peserta didik dalam memahami suatu perintah/intruksi.
B. Sasaran
Sasaran sekolah pada tahun pelajaran 2023/2023 sebagai berikut:
1. Sekolah memiliki standar kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan.
2. Sekolah memiliki perangkat pembelajaran lengkap yang meliputi kalender pendidikan,
program tahunan, program semester, silabus, dan lain lain, untuk semua tingkat kelas.
3. PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) mampu
dilaksanakan dan dirasakan manfaat oleh warga Belajar.
4. Sekolah mampu mengembangkan strategi penilaian.
5. Sekolah memiliki standar pengembangan bahan dan sumber pembelajaran .
6. Sekolah dapat meningkatkan profesionalisme dalam kinerja sebagai tenaga edukatif.
7. Sekolah mampu meningkatkan kedisiplinan siswa.
8. Sekolah mampu mengembangkan prestasi non akademik siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler.
9. Sekolah mampu mengembangkan kompetensi kepala sekolah, guru dan karyawan
sekolah, sesuai dengan tugas dan keahliannya
10. Sekolah mampu mengembangkan system monitoring dan evaluasi kinerja ketenagaan.
11. Sekolah mampu memberdayakan fasilitas dan potensi sekolah.
12. Sekolah mampu mengadakan dan merawat sarana dan prasarana sekolah.
13. Sekolah mampu mengadakan dan menginventarisir sarana pendidikan.
14. Sekolah mampu memenuhi/melengkapi kebutuhan media pembelajaran.
15. Sekolah mampu menciptakan/mengembangkan kondisi lingkungan sekolah yang aman
nyaman dan menyenangkan.
16. Sekolah memiliki pengembangan administrasi sekolah.
17. Sekolah mampu mencapai SPM (Standar Pelayanan Minimal).
2
NO SASARAN FUNGSI-FUNGSI
1. Nilai rata-rata nilai ANBK siswa pada tahun Pendidik, Peserta didik,
2023 meningkat Kurikulum, Sarana Prasarana,
Pembiayaan
2. Melengkapi fasilitas sarana bermain anak-anak Sarana prasarana
3. Memfasilitasi siswa mengikuti OSN, O2SN, Peserta didik, pendidik,
FLS2N
4. Terbentuk tim pengembang kurikulum dan Kurikulum, pendidik,
tim
penyelenggara pendidikan
pelaksana
7. Peningkatan prosentase siswa lancar baca Al Peserta didik, Kurikulum,
Quran, dan rutinitas shalat lima waktu Pendidik,
B. Analisis SWOT
Setiap fungsi yang terdapat dalam setiap sasaran kemudian dianalisis lebih
lanjut tingkat kesiapannya dengan mengacu pada kriteria ideal yaitu Standar Nasional
Pendidikan, naskah akademik atau konsep dan pedoman lainnya yang relevan. selain itu
dapat juga dilakukan justifikasi sendiri pada kriteria ideal yang bersifat umum. Bila
hasil analisis ternyata tingkat kesiapan ”siap” pada faktor internal (kondisi telah
memenuhi kriteria ideal) berarti merupakan kekuatan, dan jika ”tidak siap” merupakan
kelemahan. Bila hasil analisis ternyata
2
tingkat kesiapan ”siap” pada faktor eksternal (kondisi telah memenuhi kriteria ideal)
berarti merupakan peluang, dan jika ”tidak siap” merupakan tantangan.
Berdasarkan fungsi pada sasaran yang telah ditentukan, maka dapat diperoleh
analisis SWOT sebagai berikut:
1. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Meningatkan nilai rata-rata ANBK
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru memiliki sertifikat Seluruh guru sudah
Seluruh guru memiliki
kompetensi dalam kompetensi dalam memiliki kompetensi
Eksternal:
Pengawas sekolah Ada pelatihan oleh
Pelatihan peningkatan kompetensi
guru terkait penerapan literasi memfasilitasi pengawas sekolah
dan bekerja sama dalam belajar bekerjasama dalam patuh dan mau bekerjasama
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
dalam belajar dukungan orang tua siswa belajar siswa baik di sekolah
dan
cukup kuat
di rumah
Kurikulum Internal:
Pengetatan ketuntasan minimal Materi kurikulum KTSP/KOSP sekolah
di dalam negeri maupun luar guru, konselor, kepala belum melibatkan pihak-
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Eksternal:
Adanya bantuan dari Sekolah menjalin Kemitraan yang
pemerintah maupun swasta kemitraan dengan pihak dilakukan sekolah
dalam pengadaan ruang kelas, lain belum maksimal
perpustakaan dan
laboratorium
Pembiayaan Internal:
Tersedianya anggaran sekolah Sekolah menyusun RKA-S Sekolah menyusun RKA-S
belajar.
Eksternal:
Adanya bantuan dari pemerintah Pemerintah Ada subsidi biaya
2. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Menambah ruang kelas baru, perpustakaan dan laboratorium
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Penyelenggar Internal:
Tersedianya perpustakaan, ruang Sekolah dilengkapi Ruang kelas masih kurang,
a Sekolah
kelas dan laboratorium yang cukup ruang kelas yang sesuai perpustakaan belum
Eksternal: optimal
Tersedianya Dana Alokasi Khusus Pemerintah mengalokasikan
bagi sekolah swasta maupun negeri Pemerintah anggaran untuk
dari APBN menyediakan dana dari pengembangan sarana
APBN untuk prasarana
pengembangan sarana
prasarana sekolah
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA Tidak
Siap Siap
Sarana Internal:
Tempat Ibadah terintegrasi Tersedianya sarana Belum ada tempat ibadah
Prasaran
4. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Terbentuk kelompok Olimpiade MIPA, Rebana, dan lomba keagamaan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru Pembina Olempiade OSN, Ada tim Guru Pembina Belum ada Pelatihan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
dan lomba keagamaan rebana dan OSN, O2SN, FLS2N,dan
keagamaan
Eksternal: keagamaan selalu
Dukungan yang kuat dari orang tua ikut serta
siswa dukungan yang kuat dari
Orang tua siswa turut
orang tua siswa dalam
berperan serta
perlombaan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru dan Kepala Sekolah Dokumen administrasi Dokumen administrasi guru
menjalankan tugas pokok dan fungsi maupun kehiatan guru dan dokumen kegiatan
Eksternal:
3
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendampingan dan visitasi sekolah Sebagian guru belum
Guru perlu mendapatkan
mengetahui teknis visitasi
pendampingan terkait
akreditasi
teknik
visitasi akreditasi
Tenaga Internal:
Kemampuan mengelola Tenaga administrasi Tenaga administrasi
Kependidika
6. Analisis SWOT Untuk Sasaran:Terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dialog empat bahasa
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Evaluasi KTSP/KOSP KTSP/KOSP dievaluasi KTSP/KOSP sudah
TINGKAT
KESIAPA
FUNGSI FAKT KRITERIA KONDISI NYATA N
OR KESIAPAN Tidak
Sia Siap
p
Kurikulum Internal:
Kegiatan Sholat Ashar Berjamaan ketika Jam penjemputan sesuai di Penjemputan di jam full day yang
ada jam Full day lebih maksimalkan lebih dahulu sebulum waktunya
sehingga bisa usai
melaksanakan sholat ashar
berjamaah
Eksternal:
Sudah memberikan info
Adanya kegiatan lain setelah jam Menerapkan jam
Full day pulang yang efisien hanya saja masih sering
8. Analisis SWOT Untuk Sasaran: Terlaksananya Pengembangan Diri guru secara berkelanjutan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA Tidak
Siap Siap
Kurikulum Internal:
Perkembangan kurikulum dan Para guru cenderung
Pembelajaran di
tuntutan peningkatan kompetensi sekolah menuntut tertinggal oleh kemajuan
kompetensi guru
3
Eksternal:
Banyaknya pihak di luar sekolah Adanya lembaga
Banyak lembaga/praktisi
seperti lembaga pendidikan yang dapat pendidikan/praktisi
pendidikan yang bisa
membantu menigkatkan kompetensi pendidikan yang bisa
dimintai kerjasama untuk
guru diajak kerjasama untuk
menigkatkan kompetensi
menigkatkan kompetensi
guru
guru
Pendidik Internal:
Mengadakan pengembangan diri Guru wajib Belum semua guru
17. Mendorong penyelenggara pendidikan agar ikut aktif dan berperan serta dalam
pengembangan kurikulum
18. Melakukan kerjasama dengan lembaga penyelenggara pendidikan bertaraf
internasional dalam pengembangan kurikulum berbasis wawasan global
19. Mengembangkan budaya belajar Al Quran setiap pagi dan optimalisasi peran
orang tua dalam melakukan pemantauan pelaksanaan shalat lima waktu.
20. Mengadakan diklat atau workshop guru mengenai kompetensi guru dengan cara
bekerjasama dengan lembaga atau pihak yang berkompeten
21. Mendorong guru untuk melakukan pengembangan diri, inovasi pembelajaran,
penelitian tindakan kelas serta menfasilitasi desiminiasi penelitian tindakan
kelas bagi guru di lingkungan sekolah
E. Jadwal Kegiatan
JADWAL KEGIATAN
pembelajaran
berbasis project.
d. Mengoptimalkan dana
Kepala Sekolah
BOS untuk
peningkatan
proses
4
pembelajaran yang bermutu
e. Berpartisipasi dalam setiap
Kepala Sekolah
perlombaan yang
melibatkan
4
dan
4
mengupayakan tenaga
pendidik dan kependidikan
4
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
Penelitian Tindakan Kelas
serta menfasilitasi diklat
penelitian tindakan kelas
bagi guru di
lingkungan sekolah
6 Pengembangan a. Pemenuhan fasilitas
Kepala Sekolah
Sarana dan Prasarana penunjang belajar
Sekolah b. Mengajukan
Kepala Sekolah
proposal bantuan pengadaan
ruang kelas baru,
perpustakaan,
4
laboratorium
4
penunjang
pembelajaran
d. Mengusahakan
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
penyelenggara pendidikan
bertaraf
internasional dalam
pengembangan kurikulum
berbasis wawasan global
8 Pembinaan a. Membentuk tim olimpiade
Kesiswaan/Ekstrakurik OSN O2SN, FLS2N, eskul
Kepala Sekolah
u ler lainnya termasuk
keagamaan
beserta guru pembimbingnya
b. Memaksimalkan kegiatan Kepala Sekolah
ekstra kurikuler
9 Budaya dan Meningkatkan kerjasama Kepala Sekolah
antara
Lingkungan Sekolah
warga sekolah dengan warga
sekitar
10 Penanaman Karakter Pembiasaan Kepala Sekolah
(Budi Pekerti) Keteladanan
4
Tabel III.11
RENCANA PENDAPATAN SEKOLAH
TAHUN 2023 -2027
Tabel III.12
RENCANA BIAYA DAN SUMBER
PENDANAAN 2023-2027
Sumber
Pendanaan
Total Lain-
Program/ Biaya Pemerintah Masyarakat PAS
Lain
Kegiatan
(Rp.00 APBD APBD Alum Beas
0) BO DAK Masy n K SB s
S Prov Kab S
i wa
1. Pengembangan
4
Sumber
Pendanaan
Total Lain-
Program/ Biaya Pemerintah Masyarakat PAS
Lain
Kegiatan
(Rp.00 APBD APBD Alum Beas
0) BO DA Masy n K SB s
S K Prov Kab S
i wa
Kompetensi
Lulusan
2. Pengembangan
Kurikulum/
KTSP
3. Pengembangan
pembelajaran
4.
Pengembangan
sistem penilaian
5.
Pengembanga
n pendidik
dan tenaga
kependidikan
6.
Pengembanga
n sarana dan
prasarana
sekolah
7. pengembangan
menejeme
n sekolah
8. Pembinaan
kesiswaan/ekstr
a
kurikuler
9. Budaya
dan
lingkunga
n
sekolah
10. Penanaman
4
karakter
(Budi
pekerti)
BAB IV
PENUTUP
Mojokerto,
Penyusun