Anda di halaman 1dari 6

Standar Nasional Pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada matakuliah Pengembangan dan Evaluasi
Sistem Instruksional

Dosen pengampu: Dr. Christina Ismaniati M.Pd

Disusun Oleh:

Afranto Wandi 20105241040

Puspita Nabila Nafis 20105241048

Immawati Rosyida Sariwardani 20105244004

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2023
Garis Besar Isi Standar-standar Pendidikan

1. Standar Isi

Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013 pada siswa yang sudah
menerapkan kurikulum 2013 pada kelas sebelumnya, dan mencoba menerapkan kurikulum
merdeka pada siswa kelas 7. Kurikulum dikembangkan menggunakan panduan BSNP dengan
mempertimbangkan karakteristik daerah, sosial budaya sekitar, kualitas peserta didik.
Kurikulum menunjukkan alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi
siswa. Kurikulum juga mencakup program kegiatan pengembangan diri, baik melalui
bimbingan konseling maupun ekstrakurikuler. Sekolah telah memiliki tim pengembang
kurikulum, oleh karena itu setiap tahunnya diadakan evaluasi kurikulum. Proses penyusunan
standar isi dengan memperhatikan indicator di atas, sekolah harus menyediakan layanan
bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
Serta penyediaan kegiatan ekstrakurikuler dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan diri peserta didik.

2. Standar Proses

Pendidik di SMP telah menyusun perencanaan pembelajaran mulai dari Prota,


Promes, Silabus dan RPP sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan Kepala Sekolah
yang dibantu wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Sebagian besar pendidik masih
menggunakan metode ceramah dalam melaksanakan pembelajarannya tetapi beberapa guru
sudah mulai untuk melaksanakan metode pembelajaran yang inovatif, salah satunya
menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Penyusunan RPP telah memperhatikan
kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan
sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.

3. Standar Kompetensi Lulusan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah telah dicapai oleh
pesera didik baik dalam pencapaian KKM setiap mata pelajaran. Peserta didik diharapkan
akan memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL
setiap tahunnya, Sekolah akan memfasilitasi para peserta didik untuk dapat meningkatkan
hasil belajar melalui program pengayaan, Sekolah memfasilitasi peningkatan nilai mata
pelajaran dan nilai ASPD dengan menambah jam belajar di luar jam efektif sekolah dan
mengadakan ulangan mata pelajaran serta latihan soal ASPD secara terstruktur. Serta masih
dilakukannya program pengembangan diri untuk mengembangkan kepribadian, keterampilan
hidup, nilai-nilai agama dan budaya peserta didik telah dilakukan melalui kegiatan
pengembangan kepribadian peserta didik berupa Keagamaan, Kepramukaan, Upacara
Bendera dan konseling. Tetapi tidak semua peserta didik berkepribadian sesuai dengan nilai
dan norma yang berlaku di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, Sebagian peserta
didik masih berperilaku sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di lingkungan mereka,
meskipun kebiasaan tersebut kurang tepat dalam dunia pendidikan. Sekolah senantiasa
memfasilitasi peserta didik mengembangkan kepribadian, keterampilan hidup, nilai-nilai
agama dan budaya.

4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan

Yang keempat adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik adalah
tenaga kependidikan yang bertugas untuk mendidik, membimbing, mengajar, menilai para
peserta didik. Sedangkan tenaga kependidikan adalah semua orang yang terlibat dalam suatu
instansi pendidikan, mulai dari kepala sekolah, tenaga laboratorium, tenaga administrasi dan
tata usaha, pustakawan, pengawas sekolah, dan sebagainya.

Baik pendidik maupun tenaga kependidikan harus memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi yang sesuai agar tujuan pendidikan bisa tercapai. Kualifikasi akademik yang
dimaksud adalah syarat minimal pendidikan yang harus dimiliki. Tidak hanya kualifikasi
akademik, seorang pendidik juga harus menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Standar pendidik dan tenaga kependidikan ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan berikut ini :

● Permen No. 12 Tahun 2007

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/210396/Permendiknas%20Nomor%2012
%20Tahun%202007.pdf

● Permen No. 13 Tahun 2007


https://sumsel.bpk.go.id/files/2009/10/Permen-Diknas-No.13-th-2007-ttg-Standar-Ke
pala-Sekolah-atau-Madrasah.pdf

● Permen No. 16 Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru. Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
yang berlaku secara nasional.

https://sumsel.bpk.go.id/files/2009/10/PERMEN2.PDF

● Permen No. 24 Tahun 2008, tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.


Standar tenaga administrasi sekolah/madrasah mencakup kepala tenaga administrasi,
pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus sekolah/madrasah.

https://sumsel.bpk.go.id/files/2009/10/PERMEN31.PDF

● Permen No. 25 Tahun 2008, tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.


Standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah mencakup kepala perpustakaan
sekolah/madrasah dan tenaga perpustakaan sekolah/madrasah.

https://sumsel.bpk.go.id/files/2009/10/PERMEN11.PDF

● Permen No. 26 Tahun 2008, STANDAR TENAGA LABORATORIUM


SEKOLAH/MADRASAH

https://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendiknas_26_08.pdf

● Permen No. 27 Tahun 2008, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor. Untuk dapat diangkat sebagai konselor, seseorang wajib memenuhi standar
kualifikasi akademik dan kompetensi konselor yang berlaku secara nasional.

https://sumsel.bpk.go.id/files/2009/10/PERMEN21.PDF

● Permen No. 40 Tahun 2008, tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/29315/UU%20Nomor%2040%20Tahun
%202008.pdf

● Permen No. 41 Tahun 2008, Tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran Yang Memenuhi
Syarat Kelayakan Untuk Digunakan dalam Proses Pembelajaran
https://peraturanpedia.id/download/?id=aHR0cHM6Ly9kcml2ZS5nb29nbGUuY29tL
2ZpbGUvZC8xanZ6OWZ3MW02Q3BKcThEaUJ1UFV0bVVhMW9pTmdHX2Mvd
mlldw==

● Permen No. 42 Tahun 2008,


● Permen No. 43 Tahun 2008
● Permen No. 44 Tahun 2008, STANDAR PENGELOLA PENDIDIKAN PADA
PROGRAM PAKET A, PAKET B, DAN PAKET C

https://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendiknas_44_09.pdf

● Permen No. 45 Tahun 2008, Tentang Penetapan 195 Buku Teks Pelajaran yang
Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Proses Pembelajaran

https://peraturanpedia.id/download/?id=aHR0cHM6Ly9kcml2ZS5nb29nbGUuY29tL
2ZpbGUvZC8xSFhCSHdHRjlnRXdnVjhLQnR4QWxSc0Y5a0dCWUZPLVUvdmlld
w==

5. Standar penilaian pendidikan

Standar Nasional Pendidikan yang terakhir adalah standar penilaian pendidikan. Ini
mengatur segala hal yang berkaitan dengan prosedur penilaian pada peserta didik. Penilaian
dilakukan untuk mengukur keberhasilan pemahaman peserta didik dan keberhasilan proses
pembelajaran selama ini.

Penilaian pendidikan terdiri dari tiga bagian, yaitu penilaian hasil belajar oleh
pendidik, penilaian oleh satuan pendidikan (sekolah), dan penilaian oleh pemerintah. Secara
lebih lanjut, standar penilaian pendidikan ini diatur dalam Peraturan Menteri No. 20 tahun
2007 tentang Standar Penilaian pendidikan.

Demikian sahabat daftarpustaka.org pembahasan mengenai Standar Nasional


Pendidikan dan komponennya. Seluruh 8 standar pendidikan ini dibuat semata-mata demi
menciptakan akses pendidikan yang setara dan memiliki kualitas yang sama baiknya.
Kesempatan mengenyam pendidikan yang berkualitas harus bisa dirasakan oleh
seluruh anak di seluruh penjuru negeri. Dengan demikian, cita-cita untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa akan terwujud seiring dengan proses pendidikan yang bermutu

Anda mungkin juga menyukai