2
Kesukaanku, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan,
dalam (http://yuliernawati07.blogs.uny.ac.id/2015/11/10/peraturan-pemerintah-nomor-19-tahun-2005-
standar-nasional-pendidikan/), 2 November 2020, 2015
3
Ade Suhendra, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI: Teori dan Aplikasi
di Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI). (Jakarta: Kencana, 2019), hlm. 177.
4
Kurniasih dan Sani, Strategi-Strategi Pembelajaran. (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 29.
Sedangkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan menyatakan penilaian autentik (Authentic
Assessment) adalah penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat
digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang
telah di tetapkan.
Salah satu hal yang mengalami perubahan dan perkembangan dari kurikulum
sebelumnya menjadi kurikulum 2013 adalah pada sistem penilaian. Perbedaan mendasar
yang terjadi pada sistem penilaian kurikulum 2013 dan kurikulum sebelumnya adalah
pada KTSP 2006 standar penilaian lebih dominan pada aspek pengetahuan dan
penilaian menganut prinsip penilaian berkelanjutan dan komprehensif guna mendukung
upaya memandirikan siswa untuk belajar, bekerja sama dan menilai diri sendiri, karena
itu penilaian dilaksanakan dalam kerangka penilaian berbasis kelas (PBK). Sedangkan
pada kurikulum 2013 sistem penilaian yang digunakan adalah penilaian autentik.
Penilaian autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar
peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan secara terpadu.
Ketentuan mengenai sistem penilaian kurikulum 2013 diatur dalam Peraturan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015
Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, yaitu:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
2. Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan.
3. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai instrumen penilaian
berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk
lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
peserta didik.
Dalam buku Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013 karangan
Musfiqon penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian peserta didik
terhadpa kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran
memungkinkan pendidik menggunakan informasi kondisi peserta didik untuk
memprbaiki pembelajaran, sedangkan penilaian sebagai pembelajaran memungkinkan
peserta didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target
belajar.5
E. Permendikbud No. 20, 21, 22, Dan 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Dan Standar Penilaian
Berkaitan dengan upaya standarisasi pendidikan nasional, Pemerintah melalui
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan sejumlah peraturan baru,
diantaranya:
1. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah yang digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan. Dengan diberlakukanya Peraturan
Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.6
2. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah yang memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti
sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Ruang lingkup
materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan
Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dengan diberlakukannya
Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 64
5
Musfiqon, Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013, (Sidoarjo: Nizamia Learning
Center, 2016), hlm. 48.
6
PDF Salinan Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 7
3. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai
kompetensi lulusan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar
Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.8
4. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang
merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini,
maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.9
Keempat peraturan menteri di atas tidak dapat dilepaskan dari adanya upaya
revisi Kurikulum 2013 yang saat ini sedang diterapkan di beberapa sekolah sasaran.
Dengan kata lain, keempat peraturan menteri di atas pada dasarnya merupakan landasan
yuridis bagi penerapan kurikulum 2013 yang telah direvisi.
7
PDF Salinan Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi.
8
PDF Salinan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
9
PDF Salinan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.