Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL JOURNAL REVIEW

KONSEP TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF NILAI-NILAI SOSIAL


KULTURAL

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Oleh:

Nama : Siti Tridia Utamy

NIM : 0301183220

Prodi : PAI-5/Semester III

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Al Rasyidin, M. Ag.

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TA. 2018-2019
COVER JURNAL

ANALISIS JURNAL

A. Identitas Jurnal
Jurnal Utama
1. Judul Artikel : KONSEP TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
PERSPEKTIF NILAI-NILAI SOSIAL KULTURAL
2. Nama Journal : Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam
3. Edisi terbit : 2018
4. Pengarang artikel : Miftahur Rohman dan Hairudin
5. ISSN : 20869118
6. e-ISSN : 2528-2476
7. Vol : 9
8. Hal : 21-35
9. Alamat Situs :
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadzkiyyah/article/download/2603/1901

B. RINGKASAN JURNAL

Pendidikan merupakan suatu sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem
yang ada lainnya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan Islam adalah upaya rencana dalam
menyiapkan manusia untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mempercayai ajaran
agama Islam dengan dibarengi tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan antar
umat beragama untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Bila dilihat dari sisi pentingnya, pendidikan Islam merupakan suatu pendidikan yang sangat
urgent bagi kehidupan manusia karena terkait langsung dengan segala potensi yang dimiliki,
merubah suatu peradaban, sosial masyarakat dan faktor manusia menuju kemajuan.
Diperlukannya suatu pendidikan, sebab pendidikan merupakan suatu sistem yang dapat
memberikan kontribusi paradigma baru.

Adapun tujuan yang hendak dibidik dalam pendidikan Islam yang dewasa ini dikenal ialah
untuk membimbing, mengarahkan, dan mendidik seseorang untuk memahami dan mempelajari
ajaran agama Islam sehingga diharapkan mereka memiliki kecerdasan berpikir, kecerdasan
emosional, dan memiliki kecerdasan spiritual untuk bekal hidup menuju kesuksesan dunia dan
akhirat.

Al-Quran dan Sunnah, merupakan sumber hukum Islam di seluruh dunia. Kedua sumber
tersebut berlaku sepanjang zaman, itu artinya Al- Qur'an dan Sunnah berlaku sejak Nabi
Muhammad saw. Diangkat menjadi Rasul sampai kehidupan di dunia ini berakhir. Selain
berpijak pada ayat-ayat qauli (ayat-ayat Al-Qur'an), pendidikan Islam juga harus berpijak pada
ayat-ayat qauni (ayat-ayat semesta atau wahyu tidak tertulis). Terjadinya dikotomi ilmu agama
dan ilmu umum menjadikan tertinggalnya dunia Muslim dalam sains dan teknologi. Dikotomi
ilmu terjadi selama berabad-abad, pasca-runtuhnya kekhalifahan Abbasiyyah. Untuk
mewujudkan tujuan pendidikan Islam yang saintifik, humanis, dan religius (insan kamil),
diskursus pendidikan Islam harus merubah paradigma dikotomik menjadi paradigma
integralistik-interkoneksi antara sains dan agama.
Dalam Al-Qur’an terdapat tujuan-tujuan pendidikan Islam, dapat disimpulkan sebagai
berikut: 1) Mengenalkan manusia akan perannya di antara sesama titah (makhluk) dan
tanggungjawab pribadinya dalam hidup ini. 2) Mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan
tanggungjawabnya dalam tata hidup bermasyarakat. 3) Mengenalkan manusia akan alam ini
dan mengajak mereka untuk mengetahui hikmah diciptakannya serta memberikan
kemungkinan kepada mereka untuk mengambil manfaat dari alam tersebut. 4) Mengenalkan
manusia akan pencipta alam ini (Allah) dan memerintahkan beribadah kepada-Nya.

Ditinjau dari falsafah pendidikan, tujuan pendidikan Islam dibagi menjadi tinjauan
ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Secara ontologis pendidikan Islam tidak hanya
bersumber dari Al-Quran dan Hadis, tetapi memadukan pemahaman teks literalis dengan
pemahaman subtantif yang memadukan berbagai pendekatan keilmuan. Dari tinjauan
epistimologis, nilai-nilai sosio-kultural dapat diinternalisasi dalam implementasi pendidikan
Islam. Nilai-nilai tersebut bersumber dari nilai luhur.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

Kelebihan

 Pembukaan jurnal didahului dengan pemaparan konflik dari masalah yang


sedang dibahas dengan apik sehingga menarik dibaca oleh reviewer.
 Penulis mengemukakan langsung tentang konsep tujuan pendidikan islam tanpa
bertele-tele.
 Tidak terdapat kesalahan dalam penyusunan bahasa, diksi, dan tanda baca
sejauh yang reviewer tahu.
 Membahas secara rinci tentang permasalahan dengan bahasa yang yang cukup
mudah dipahami.
Kekurangan

 Tidak memberikan rincian data penelitian.


 Hanya menuliskan tahun terbitnya, jadi kita tidak tahu jurnal tersebut terbitnya
tanggal dan bulan berapa.
 Masih terdapat kesalahan dalam pengetikan.

D. KESIMPULAN

Pendidikan Islam sebagai usaha sadar untuk membimbing, mengarahkan dan mendidik
peserta didik untuk memahami dan mempelajari ajaran agama Islam memiliki tujuan tertentu
yang ingin dicapai. Secara garis besar pendidikan Islam memiliki dua tujuan, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan Islam adalah meraih kebahagiaan di
akhirat (Ukhrawi) yang merupakan tujuan akhir manusia hidup. Sedangkan tujuan khusus
pendidikan Islam banyak definisi yang disesuaikan dengan kebutuhan tempat dan waktu
tertentu. Tujuan khusus ini secara umum adalah untuk kemaslahatan hidup di dunia (duniawi).

Sedangkan tujuan pendidikan Islam ditinjau dari falsafah pendidikan dibagi menjadi
tinjauan ontologis, epistemologis dan aksiologis. Secara ontologis pendidikan Islam tidak
hanya bersumber dari al-Quran dan Hadis, tetapi memadukan pemahaman teks literalis dengan
pemahaman subtantif yang memadukan berbagai pendekatan keilmuan. Dari tinjauan
epistimologis, nilai-nilai sosio-kultural dapat diinternalisasi dalam implementasi pendidikan
Islam. Nilai-nilai tersebut bersumber dari nilai luhur bangsa Indonesia sebagai bangsa Timur
yang ramah dan menjunjung tinggi toleransi serta perdamaian. Dengan demikian, pendidikan
Islam akan melahirkan generasi saintifik, humanis, religious dan multikulturalis.

E. SARAN

Di dalam kelebihan dari jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat lagi, dan
mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.
Sebagai seorang pendidik harus memiliki dasar ilmu pengetahuan yang sangat banyak,karena
setiap waktu pendidikan pasti akan berubah sesuai dengan berputarnya bumi. Dengan demikian
seorang pendidik mempunyai peranan masing-masing dalam menjalankan suatu pendidikan,
dan dalam setiap peranan tersebut harus dipertanggung jawabkan. Selain itu pendidik juga
mempunyai peranan utama dalam proses pendidikan, yaitu dengan adanya pendidik diharapkan
bisa menciptakan peserta didik yang diharapkan dalam tuntutanagama, yang lebih baik dari
seseorang yang tidak mengenal pendidikan dan dapatmempertahankan agamanya.

Anda mungkin juga menyukai