BAB I
PENDAHULUAN
khalifah di muka bumi maka manusia dituntut harus mampu memahami berbagai
aturan Allah yang telah digariskan dalam ajaran Islam harus memanfaatkan segala
potensi yang dimiliki serta berbagai fasilitas dalam kehidupan dengan sebaik-
Agar bisa berjalannya tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi
secara optimal maka manusia harus ditempa lewat proses pendidikan Islam yaitu
segala bentuk upaya yang dilakukan untuk mendidik manusia agar mampu
memiliki ilmu atau pengetahuan tentang Islam dan ajaran-ajaran yang dikandung
dalam kehidupan agar hidup sesuai tuntunan aturan yang terkandung dalam Islam
sebagai khalifah Allah di muka bumi sebab lewat proses pendidikan Islam
manusia dibimbing dan diajarkan tentang berbagai pengetahuan atau ilmu yang
1
Halid Hanafi, Ilmu Pendidikan Islam, CV Budi Utama Sleman 2018
2
Halid Hanafi hal 13
1
2
karena sangat penting bahwa tidak ada yang terpisah dari bagian pengajaran,
sangat penting. kita tidak bisa membahas hukum tanpa mengetahui hukum
terlebih dahulu, terutama di bagian agama, kita harus mendapatkan agama, dalam
hal ini kita perlu pendidikan agama, sama seperti bidang yang berbeda.3
kepada manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Oleh karena itu,
merespon perkembangan zaman yang selalu dinamis dan temporal, agar peserta
didik dalam pendidikan Islam tidak hanya berorientasi pada kebahagiaan hidup
dalam ranah pendidikan, antara ilmu umum dan sains agama, polaritas atau
tidak merata dan membuat peneliti yang tidak bertanggung jawab untuk
kehidupan sosial dan daerah setempat. meliputi wilayah, Oleh karena itu,
publik, dan gagap tentang kemajuan di dunia maju. Agama bagaimanapun juga
3
Sidi Indra Jati, Menuju Masyarakat Belajar. Menggagas Paradigma Baru Pendidikan (Jakarta :
Paramadina, 2013),
4
M.Ismail yusanto ,Menggags Pendidikan Islam Bogor Al Azhar Press 2014
3
terlepas dari realitas sosial. Selain itu, investigasi keislaman yang ada sejauh ini
tampaknya menunjukkan sampul yang tidak nyaman bagi kedua pendidikan dan
mereka yang dididik. Penalaran dikotomis bipolar ini membuat individu merasa
terasing dari dirinya sendiri, terasing dari keluarga dan tetangganya, terasing dari
yang selaras dalam fungsi manusia sebagaimana mestinya mulai dari dunia hingga
sangat penting dalam pembentukan pribadi manusia yang baik atau buruk secara
normatif. Selain tauhid, ibadah dan muamalah, akhlak merupakan hal yang sangat
pemikiran dan aktifitas pendidikan Islam tidak mungkin lepas dari ketentuan
5
Ravina Wijayati, Perbandingan Pendidikan Islam Menurut Perspektif KH. Ahmad Dahlan dan
KH. Hasyim Asy ’Ari,Ilmu Al-Qur’an (IQ) Jurnal Pendidikan Islam 2015
6
Asrori Rusman,Filsafat Pendidikan Islam Sebuah Pendekatan Filsafat Islam Klasik, Pustaka
Learning Center Malang 2019
4
baik dalam ruang akademis, media masa, maupun kajian penelitian yang
yang lain (pendidikan umum). Ini yang selalu menarik minat kalangan pembelajar
untuk mengkajinya lebih serius, karena sebagai sebuah bidang studi yang masih
dengan ilmu-ilmu agama (‘ulum al-syar’i) yang saling menafikan satu sama lain.
tepatpun muncul, misalnya fakultas agama dan fakultas umum, sekolah agama
dan sekolah umum. Bahkan dikotomi ini menghasilkan kesan bahwa pendidikan
agama berjalan tanpa dukungan iptek dan sebaliknya pendidikan umum hadir
problematika yang tidak ringan diketahui sebuah system pendidikan islam yang
mengandung berbagai koponen yang antara satu dan lainnya lainnya saling
7
Waluyo,Pendidikan Islam Dalam Pandangan M.Natsir, Volume 2 Nomor 1, Juni 2021 ISSN:
2723-4894 (cetak), ISSN: 2723-4886
8
Hairul Fauzi, Konsep Pendidikan Islam Integral Menurut Muhammad Natsir, Kajian LKP2M
Periode 2015.
5
kompetensi dan profesionalise guru, pola hubungan guru dan murid, metodologi
Berbagai komponen yang terdapat dalam pendidikan ini sering kali berjalana apa
adanya alami dan tradisional karena dilakukan tanpa perencanaan konsep yang
matang,akibat dari keadaan demikian maka mutu pendidikan islam sering kali
merupakan wahana yang strategis dalam membawa misi humanism dan misi
vertical yakni dalam bentuk penyadaran akan adanya Allah dan hadir di dalam
dirinya dan alam semseta umat islam di indoensia sangat menyadari bahwa nilai
kemanusian dan misi keutuhan dalam kehidupan umat merupakan titah allah dan
Dalam sejarah perjalanan bangsa ini, tidak sedikit para tokoh pelaku
Hal ini tercermin dari sepak terjang mereka dalam mewujudkan landasan negara
kecerdasan bangsa. Sebagai wujud dari realisasi UUD 45 tidak sedikit para pelaku
9
Muwahid Manajemen pendidikan islam teras yogyakarta 2018
10
Munawir Kamaluddin, Mohammad Natsir Rekontruksi terhadap pemikirannya tentang
pendidikan,Pustaka Almaida,Makasar 2019
11
Munawir hal 17
6
islam yang berbasisikan Al-Quran dan Al Sunnah dengan berbasis pada alquran
dan al sunnah menurut Mohammad Natsir maka pendidikan islam harus bersifat
menjadi manusia yang bebas dan mandiri sehingga mampu melaksanakan fungsi
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, ada satu aspek yang dapat kita
jadikan sebagai satu titik untuk melihat konteks pendidikan secara lebih luas,
menafikan dimensi positif yang menjadi tujuan kecenderungan ini, harus jujur dan
objektif diakui bahwa dimensi semacam ini hanya akan menghasilkan output yang
kerja. Orientasi semacam ini merupakan sebuah bentuk distorsi terhadap hakikat
kemanusiaan sebab manusia juga memiliki dimensi lain, yaitu dimensi rohaniyah13
Oleh sebab itu visi misi dan tujuan pendidikan islam menurut natsit harus
di tata kembali sesuai dengan sifat dan kakater ajaran islam Sosok natsir yang juga
di sebutkan dalam berbagai literarur Sebagai tokoh pendidka perlu dikali gagasan
dengan melihat keadaan sekolah umum yang tidak mengajarkan agama, dimikian
pula sebaliknya sekolah agama tidak mengajarkan ilmu umum kenyatan ini oleh
natsir di anggap nya sebagai suatu yang menyimpang dari konseep pendidik
12
Munawir hal 18
13
Siswanto,Pendidikan Islam dalam Dialektika Perubahan,Pena Salsabila Surabaya 2015
14
Munawir hal 19
7
karena itu lah natsir mendidirkan lembaga pendidikan suatu betnuk pendidkan
pendidikan pesantren 15
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
saat ini
D. Manfaat Penelitian
15
Tarmizi Taher, Pemikiran Dan Perjuangan Mohammad Natsir,Pustaka Pirdaus,2013
8
Penelitian ini memiliki arti yang sangat penting karena mempunyai manfaat
1.Bagi Pembaca
corak pemikirannya
2.Bagi Penulis
E. Definisi Operasional
penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga dapat diperoleh
1. Pendidikan Islam
16
Winarno, Metodologi Penelitian dalam pendididikan Jasmani,UM Pres Malang 2013
9
fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya yaitu; Qur’an dan Sunnah.17
2. Pemikiran
Secara etimologi pemikiran berasal dari kata dasar pikir, berarti proses, cara
atau perbuatan memikir yaitu menggunakan akal budi untuk memutuskan suatu
konteks ini pemikiran dapat di artikan sebagai upaya cerdas (ijtihady) dari proses
kerja akal dan kalbu untuk melihat fenomena dan berusaha mencari
sesuatu proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok
orang (peserta didik) dalam usaha mendewasakan manusia (peserta didik) ,melalui
pemikiran pendidikan islam adalah proses kerja akal dan kalbu yang dilakukan
yang mampu menjadi wahana bagi pembinaan dan pengembangan peserta didik
secara paripurna.
3. Mohammad Natsir
islam yang berbasisikan Al-Quran dan Al Sunnah dengan berbasis pada alquran
17
Halid Hanafi, Pendidikan Islam, Cv Budi Utama Sleman 2018
10
dan al sunnah menurut Mohammad Natsir maka pendidikan islam harus bersifat
manusia agar menjadi manusia yang bebas dan mandiri sehingga mampu
BAB II
KAJIAN TEORI
11
A. Kajian Teoritis
manusia bisa memahami fenomena alam sekitarnya sehingga menjadi bekal dalam
menjalani hidup sebagai hamba Allah dan khalifatullah. Dan dengan pengetahuan
dan teknologi yang dimikinya manusia disuruh untuk memahami alam semesta
Konsep-konsep dan prinsip dasar tentang pendidikan Islam hanya saja para
ahli berbeda pendapat dalam penggunaan istilah tarbiyah, ta‟lim, dan ta‟dib
sebagai istilah yang tepat dan baku untuk menyatakan pendidikan menurut ajaran
dalam tentang perbedaan para ahli untuk kata yang tepat dan baku untuk istilah
pendidikan Islam antara istilah tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib maka dibawah ini
argumenya19
1) Ta’Lim
11
18
Siswanto, Pendidikan Islam dalam Dialektika Perubahan hal 13
19
Halid Hanafi,.Ilmu Pendidikan Islam, CV Budi Utama Sleman 2018
12
Kata ta‟lim merupakan masdar dari kata allama yang berarti pengajaran yang
Bila di lihat dari batasan pengertian yang ditawarkan dari kata ta‟lim dan ayat
seperangkat nilai antar manusia. Ia hanya dituntut untuk menguasai nilai yang
ditransfer secara “kognitif” dan psikomotorik, akan tetapi tidak dituntut pada
domain afektif. Namun Abdul Fattah Jalal mengatakan; kata ta‟lim secara implisit
juga menanamkan aspek afektif, karena pengertian ta‟lim juga ditekankan pada
perilaku yang baik sesuai Firman Allah dalam QS.Yunus (10): 5, yaitu;
20
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV. Penerbit Jumanatul Ali,
2015, hlm 2
21
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, hlm 10
13
Dari ayat di atas menurut Abduh Fatah Jalal bermakna akan berpencaran
ilmu-ilmu lain bagi kemaslahatan manusia sendiri, tanpa terlepas pada nilai
Ilahiah. Kesemuanya itu dalam rangka beribadah kepada Allah swt. Untuk sampai
pada tujuan ini, ta‟lim merupakan suatu proses yang terus menerus, yang
diusahakannya semenjak manusia lahir sampai manusia tua renta atau bahkan
meninggal dunia. Dari argumenya tersebut maka Abu Fatah Jalal menempatkan
2) Tarbiyah
Kata tarbiyah merupakan masdar dari kata rabba yang berarti mengasuh,
Penunjukan pada pengertian pendidikan hanya di lihat dari istilah lain yang seakar
dengan kata tarbiyah. Antara lain adalah kata Rab, Rabbayani, Murabbiy dan
rabbaniy. Adapun dalam hadis Nabi penunjukan kata yang bermakna pada
tarbiyah hanya ditemukan lewat term rabbaniy Sebenarnya ke semua kata tersebut
perbedaan
3) Ta’dib
Kata ta‟dib merupakan masdar dari addaba yang dapat diartikan kepada
proses pendidikan yang lebih tertuju pada pembinaan dan penyempurnaan akhlak
atau budi pekerti peserta didik. Menurut Muhammad al-Naquib penggunaan ta’dib
22
Halid Hanafi,. Ilmu Pendidikan Islam, hal 25
14
terma ta‟lim maupun tarbiyah. Hal ini disebabkan karena pengertian ta‟lim hanya
pengenalan yang lebih mendasar pada perubahan tingkah laku sedangkan terma
ditujukan kepada manusia tetapi juga kepada makhluk Allah yang lain.23
Untuk itu jelas bahwa memang terjadinya perbedaan pandangan para ahli
dalam Islam untuk menggunakan istilah yang tepat untuk pendidikan Islam bisa
timbul karena memang di dalam Qur’an maupun hadis Nabi tidak ada kata yang
baku yang langsung menunjukkan pada makna pendidikan Islam, yang ada hanya
memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai sekaligus sebagai landasan
untuk berdirinya sesuatu. Adapun dasar pendidikan Islam adalah identik dengan
ajaran Islam, dimana ia bersumber dari kitab suci Al-Qur’an dan sunnah.
Islam meliputi;
1. Al-Qur’an
secara normative perhatian itu bias dilihat dari kandungan al-quran dan al hadist
tentang pendidikan sebagai contoh dalam al quran terdapat sekitar 1500 ayat yang
23
Halid Hanafi,. Ilmu Pendidikan Islam, hal 26
15
ragukan lagi bahwa ajaran islam sarat denga konsep –konsep pendidikan
kepada Nabi Muhammad saw. Di dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat
yang terkandung dalam Al-Qur’an itu terdiri dari dua prinsip besar, yaitu
berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut dengan akidah, dan yang
sebanyak ajaran yang berkenaan dengan amal perbuatan. Ini menunjukan bahwa
amal itulah yang paling banyak dilaksanakan, sebab semua amal perbuatan
manusia dalam hubunganya dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan sesama
termasuk dalam ruang lingkup amal shaleh (syari’ah). Istilah-istilah yang banyak
c. Akhlak untuk tindakan yang menyangkut etika dan budi pekerti dalam
pergaulan.
2. Sunnah
24
Muhaimin, Ilmu Pendidikan Islam Institu Press Sulawesi Selatan 2014 hal 17
25
Halid Hanafi,. Ilmu Pendidikan Islam, hal 27
16
dengan penuh amanat, tidak sedikit pun ditambah atau dikurangi. Selanjutnya
dan ini dalami oleh para sahabat sebagai generasi pertama penerima al-Qur’an.
diberi otoritas Allah swt menyatakan otoritas dimaksud dalam firmanya dalam
َاس َما نُ ِّز َل اِلَ ْي ِه ْم َولَ َعلَّهُ ْم يَتَفَ َّكرُوْ ن ْ الزب ۗ ُِر َواَ ْن
ِ َّزَلنَٓا اِلَ ْيكَ ال ِّذ ْك َر لِتُبَيِّنَ لِلن ِ بِ ْالبَي ِّٰن
ُّ ت َو
Keterangan-keterangan (mu`jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al
Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. (QS. An-Nahl ( 16 ): 44,)26
Rasullulah adalah menjelaskan kepada umat manusia tentang isi ajaran-ajaran Islam yang
dalam Al-Qur’an disebut al-Sunnah. Para ulama menyatakan bahwa kedudukan sunnah
sesuai dengan ajaran Al-Qur’an seringkali sulit terlaksana tanpa penjelasan dari
menaati Rasul dalam rangka ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya para ulama
memandang sunnah Rasulullah sebagai sumber kedua ajaran Islam setelah al-
Qu’an.
26
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,hlm 16
17
Seperti al-Qur’an, sunnah juga berisi akidah, dan syari’ah. Sunnah berisi
untuk membina umat menjadi manusia seutuhnya atau muslim yang bertakwa.
Untuk itu Rasulullah menjadi guru dan pendidik utama. Beliau sendiri mendidik,
pertama dengan menggunakan rumah al-Arqam Ibn Abi alArqam, kedua dengan
mengirim para sahabat ke daerah-daerah yang baru masuk Islam. Semuanya itu
Islam 27
hukum pelaksanaan pendidikan Islam yang ke dua adalah sunnah Rasullah saw
3. Ijtihad.
oleh ilmuwan syari’at Islam untuk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum
syari’at Islam dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh Al-
Qur’andan sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi seluruh aspek
diatur oleh para mujtahid, tidak boleh bertentangan dengan isi Al-Qur’andan
27
Halid Hanafi,. Ilmu Pendidikan Islam, hal 28
28
Halid Hanafi,. Ilmu Pendidikan Islam, hal 29
18
Karena itu ijtihad dipandang sebagai salah satu sumber hukum Islam yang
sangat dibutuhkan sepanjang masa setelah rasul Allah wafat. Sasaran Ijtihad
semakin maju, terasa semakin urgen dan mendesak, tidak saja di bidang materi
atau isi, melainkan juga di bidang sistem dalam artinya yang luas. Ijtihad dalam
pendidikan harus tetap bersumber pada Al-Qur’an dan sunnah yang diolah oleh
Segala sesuatu pasti memiliki tujuan, tak terkecuali dengan adanya ilmu
(pendidikan agama). Selain itu, ilmu pendidikan Islam merupakan suatu wadah
untuk merealisasikan misi yang sudah tertanam sejak zaman awal munculnya
agama Islam, yakni menyebarkan ajaran agama Islam kepada seluruh umat
terus berkembang dan masih sejalan atau tidak bertentangan dengan norma-norma
serta nilai-nilai ajaran agama Islam yang telah ditetapkan didalam Al-Qur'an dan
Hadis29
29
Cosma (Ilmu Pendidikan Islam), FTK UINSA , Surabaya: 2020 hal 32
19
bisa diketahui dengan jelas. Agar tercapai tujuan pendidikan yang jelas, maka
tujuan pendidikan harus dicapai dengan cara yang baik, sistematis. Hirakis, dan
terstruktur. Tak hanya itu, ilmu pendidikan Islam juga membahas segala aspek
yang berhubungan dengan kebiasaan yang masih lumrah dilakukan oleh manusia
di tempat kerja, dan lainlain.ilmu pendidikan Islam mengajarkan segala teori yang
dibutuhkan oleh masyarakat hingga saat ini. Kebutuhan masyarakat atas teori-
teori tersebut dirasakan amat mendesak, sehingga jika ditiadakan maka tidak
sebagai berikut:
diantara keduanya.
tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Kurikulum berasal
dari bahasa latin “curriculum” yang berarti bahan pengajaran dan terdapat pula
dalam bahasa Prancis “Corier” yang berarti berlari. Istilah ini digunakan untuk
sejumlah “Courses” atau mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai
gelar atau ijazah. Secara tradisonal kurikulum diartikan sebagai mata pelajaran
berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk
pendidikan sehingga terjadi perubahan pada diri peserta didik sesuai dengan
30
Salminawati, Filsafat Pendidikan Islam Media Perintis, Bandung 2011 hal 32
21
meliputi; kurikulum pada masa klasik, kurikulum pada masa pertengahan dan
Kurikulum pada masa klasik berlangsung pada masa Nabi saw dan masa-
masa para sahabat. Materi pendidikannya pada saat itu tidak terlepas dari masalah
masjid tempat Nabi saw dan para sahabat menyampaikan dakwanya. Pada masa
ini lembaga pendidikan belum didirikan secara formal. Hal ini disebabkan belum
kemajuan dan masa kemunduran. Masa keemasan dapat di lihat pada masa
Rasyid. Pada masa ini banyak didirikan lembaga-lembaga pendidikan baik untuk
jenjang pendidikan anak dari pemberian mata pelajaran dan pengaturan waktu
untuk belajar. Pada masa ini jenjang pendidikan di mulai dari al-Khuttab (sekolah
tingkat rendah) untuk anak-anak, lama pendidikan selama 5 tahun, lalu kemudian
jenjang perguruan tinggi ada beberapa jurusan antara lain ilmu agama dan
31
Salminawati, Filsafat Pendidikan Islam Media Perintis, Bandung 2011 hal 32
32
Rahmat Hidayat,Ilmu Pendidikan “Konsep, Teori dan Aplikasinya” hal 46
22
Islam dipengaruhi oleh meletusnya perang salib yang menyebabkan banyak ulama
meninggal dunia dan musnahnya ribuan, bahkan jutaan kitab seiring dengan
lembaga sekolah atau dikenal dengan madrasah mulai dari tingkat dasar hingga
Islam secara formal. Hanya saja perlu diketahui kondisi lembaga pendidikan pada
saat itu belum mempunyai kurikulum yang seragam tetap bervariasi antara
madrasah satu dengan yang lainnya dimana hal itu tergantung pada keahlian guru-
tidak terlepas dari esensi dasar ajaran Islam. Prinsip yang dianut kurikulum pada
masa moderen meliputi; berisikan nilai keilmuan murni dan juga memberikan
tuntunan kepada anak didik agar mampu memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan
sesuai dengan bakat dan keahliannya dan kurikulum pendidikan Islam berupaya
Mengenai lembaga pendidikannya tetap dibagi pada tiga tingkatan sama dengan
33
Halid Hanafi, Ilmu Pendidikan Islam, Budi Utama Sleman 2018 hal 30
23
masa pertengahan hanya sistemnya sudah lebih dimoderenkan lagi sesuai dengan
kurikulum pendidikan Islam maka ada empat jenis kurikulum dalam kegiatan
pembuat kebijakan
34
Halid Hanafi, Ilmu Pendidikan Islam, Budi Utama Sleman 2018 hal 30
35
Halid Hanafi, Ilmu Pendidikan Islam, Budi Utama Sleman 2018 hal 31
24
meliputi;
2) Pedoman dan program yang harus dilakukan oleh subyek dan objek
pendidikan
a. Pengertian pemikiran
Pemikiran Berasal Dari Kata Dasar pikir yang berarti proses, cara atau
Kamus Filsafat, istilah pemikiran (thought) menunjuk pengertian baik pada proses
36
Halid Hanafi, Ilmu Pendidikan Islam, Budi Utama Sleman 2018 hal 32
25
daftar interpretasi macam ini membawa kita kepada pembeberan sejarah filsafat
pemikiran.
dua aspek, yaitu sebagai proses dan sebagai hasil. Dari aspek pertama, maka
pemikiran dapat diartikan sebagai proses kerja akal untuk melihat fenomena dan
diartikan dalam satu pengertian, yakni pemikiran adalah hasil upaya cerdas
(ijtihadi) dari proses kerja akal dan kalbu untuk melihat fenomena dan berusaha
di antaranya adalah:
tujukan oleh rasulullah dan para kaum intelektual muslim pada abad
pendidikan nasional38
Islam. Apabila pemikiran diartikan sebagai proses, maka arah, fokus dan orientasi
Dalam Studi Islam, secara epistemologik dikenal tiga macam bentuk dan
sumber penelaahan. Pertama, telaah atas sumber pokok ajaran Islam yaitu al-
Qur’an dan hadits; Kedua, telaah atas hasil pemikiran dan penelitian para ulama
dan pakar; dan Ketiga, telaah atas bentuk perilaku umat Islam yang merupakan
refleksi dari keyakinan terhadap ajaran yang disesuaikan dengan ruang dan waktu.
Jika ditarik relevansinya pada masalah pendidikan, model telaah pertama dan
Model pertama yaitu telaah terhadap teks-teks kitab suci dan hadits Nabi
sebagai pondasi atau dasar pendidikan Islam.Tentu saja konteks ini tidak hanya
38
Rusli Malli ,Pemikiran Pendidikan Islam , Jurnal Pilar: Jurnal Kajian Islam Kontemporer
Volume 05 , No. 2, Desember 2014 ISSN: 1978-5119
39
Rusli Malli ,Pemikiran Pendidikan Islam , Jurnal Pilar:2019 hal 4
40
Rusli Malli ,Pemikiran Pendidikan Islam , Jurnal Pilar:2019 hal 5
27
didasarkan atas justifikasi psikologis dan/atau keyakinan semata, tapi lebih dalam
karena al-Qur’an dan hadits Nabi memiliki referensi yang sangat memadai untuk
Al-Qur’an dan hadits meletakkan dasar dan asas teori-teori pendidikan Islam
(pen. hal ini akan dijelaskan kemudian). Sementara itu, model telaah kedua dan
ketiga model telaah itu sebagai basis epistemologinya. Bagian tulisan ini akan
bagian akhir akan diungkap pondasi dan sumber penelaahan dalam merumuskan
Natsir yang digelar Datuk Sinaro Panjang, dilahirkan pada hari Jumat 17 Juli
1908. Beliau dibesarkan oleh seorang ibu yang bernama Khadijah dan ayahnya
bernama Idris Sutan Saripado. Muhammad Natsir mempunyai tiga orang saudara,
41
Rusli Malli ,Pemikiran Pendidikan Islam , Jurnal Pilar:2019 hal 6
42
Yendra, Meninjau Sejarah Kisah Hidup Muhammad Natsir, Budi Utama, Yogyakarta 2020
28
taat beribadah. Ayahnya Idris Sutan Saripado adalah seorang juru tulis pada
juga telah memberikan contoh yang baik semenjak ia kecil, supaya Muhammad
Belanda yang kemudian pada tahun 1915 sekolah itu dinamakan Hollandse
Inlandse School (HIS). Sejak berumur delapan tahun, sekitar tahun 1916, Natsir
kecil bercita-cita untuk masuk HIS, Namun ia tidak termasuk antara anak yang
dapat bersekolah di HIS tersebut, karena saat itu murid-murid yang dapat
diterima di sekolah itu dipilih dari anak-anak demang, bangsawan dan pegawai-
pegawai tinggi pemerintahan. Anak- anak dari golongan kaum tani atau buruh dan
School (HIS) Adabiyah Partikiler yang didirikan oleh Syarikat Usaha yang
dipimpin oleh salah seorang tokoh pembaharu di kota Padang yaitu Haji
sistem pendidikan Barat (Belanda) di kota Solok. Sekolah ini merupakan sekolah
Qur’an pada malam hari di langgar sebagai kewajiban yang mesti dilakukan oleh
setiap anak Minangkabau. Pagi hari belajar di HIS. Tengah hari sampai petang
memperoleh asas-asas pendidikan agama, mengaji Al- Qur’an dan Bahasa Arab
saudagar yang bernama Haji Musa teman ayahnya. Pada tahun ketiga masa
kembali di Padang. Akhirnya beliau pindah ke kota Padang dan duduk di kelas
lima sekolah HIS yang dulu pernah menolaknya dengan alasan anak seorang
pegawai kecil
dengan predikat kelulusan sangat baik, predikat itu telah memberinya peluang
Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Padang selama empat tahun hingga tahun
1927. Sekolah ini juga menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar.
baik secara lisan maupun tulisan dalam usia yang masih muda.44
43
Yendra, Meninjau Sejarah Kisah Hidup Muhammad Natsir, Budi Utama, Yogyakarta 2020
hal 5
44
Yendra, Meninjau Sejarah Kisah Hidup Muhammad Natsir, Budi Utama, Yogyakarta 2020
hal 6
30
Natipij yaitu perkumpulan Jong Islamieten Bond (JIB) Padang yang dipimpin oleh
Kegiatan organisasi ini sangat berarti sekali bagi beliau untuk persiapan hidup di
generasi yang akan tampil di masa hadapan sebagai pemimpin bangsa menurutnya
akan ilmu pengetahuan dan sokongan penuh dari kedua orang tuanya, Muhammad
Klasik Barat selama tiga tahun yaitu dari tahun 1927 sampai dengan tahun 1930.
Pada umur 21 tahun, usia yang masih sangat muda Muhammad Natsir telah
menguasai lima bahasa asing yaitu bahasa Belanda, Arab, Inggris, Perancis, dan
Latin. Selain itu beliau sangat mengerti dengan bahasa Indonesia, Bahasa Minang
dan Sunda. Penguasaan pelbagai bahasa ini membuat Muhammad Natsir dapat
menguasai pelbagai disiplin ilmu di samping beliau belajar agama Islam secara
45
Yendra, Meninjau Sejarah Kisah Hidup Muhammad Natsir, Budi Utama, Yogyakarta 2020
hal 7
31
mendalam dan ikut melibatkan diri dalam pergerakan politik, dakwah dan
pendidikan.
mulai tertarik pada pergerakan Islam dan belajar politik di perkumpulan JIB
pelajar-pelajar bumi putra yang belajar di sekolah Belanda. Pada saat itulah beliau
bertemu dengan tokoh radikal Ahmad Hassan pendiri Persatuan Islam (Persis),
yang sangat mempengaruhi corak pemikirannya Selain itu, suatu keuntungan pula
bagi Muhammad Natsir, pada usianya yang tergolong muda beliau sempat bergaul
Natsir dalam berorganisasi akhirnya beliau dipilih sebagai ketua JIB Bandung
pada tahun 1928 sampai dengan tahun 1932. Jabatan ini turut memberi pengaruh
aspek positif dalam sanubarinya. Beliau yakin bahwa tekad yang kuat dan usaha
yang sungguh-sungguh dan melakukan apa yang sanggup dilakukan, maka Allah
Yang Maha Rahman dan Rahim akan membukakan jalan untuk meraih semua
yang dicita-citakan. Hal ini adalah akibat dari hatinya selalu pilu melihat ketidak
adilan yang berlaku dalam dunia pendidikan karena wujud jurang pemisah antara
46
Yendra, Meninjau Sejarah Kisah Hidup Muhammad Natsir, Budi Utama, Yogyakarta 2020
hal 8
32
mengajar di salah satu Cawangan sekolah MULO di Bandung dan sekolah guru
mengajar agama. Pada masa itu jarang dijumpai orang yang ingin untuk menjadi
guru agama. Beliau menyadari sistem aliran sekolah kebangsaan tidak mempunyai
menumpukan aspek kerohanian dan mental para pelajar. Keadaan ini akan
mewujudkan para pelajar yang tidak memahami ajaran agama yang berujung pada
kekosongan jiwa.
sebagai seorang guru. Beliau tidak merasa puas dengan ilmu yang telah beliau
kuasai. Oleh sebab itu, beliau mengikuti kursus perguruan selama satu tahun.
Kursus ini diadakan oleh pihak kerajaan Belanda. Beliau mengambil kesempatan
baik ini untuk menjadikannya seorang guru yang lebih baik dan juga sebagai
Pembala Islam terbit dua kali sebulan. Kegiatan beliau dalam JIB juga kian
meningkat. Muhammad Natsir adalah orang yang sangat sibuk dan senantiasa
berakhir, maka beliau memperoleh Lager Onderwijs (LO) yaitu ijazah yang
Bandung. Dari pernikahannya itu, mereka memperoleh enam orang anak yaitu Siti
Muchlisah yang lahir pada 20 Maret 1936. Abu Hanifah lahir pada 29 April 1937.
Asma Farida lahir pada 17 Maret 1939. Hasna Faizah lahir pada 5 Mei 1941.
Hasyatul Asryah lahir pada 20 Mei 194. dan Ahmad Fauzi lahir pada 26 April
1944
tahun. Berita wafatnya menjadi berita utama diberbagai media cetak dan
maupun lawan politiknya. Ada yang bersifat pro terhadap kepemimpinannya dan
ada pula yang bersifat kontra. Mantan Perdana Menteri Jepang yang diwakili oleh
ungkapan, “Berita wafatnya M. Natsir terasa lebih dahsyat dari jatuhnya bom
atom di Hirosima48
Beliau terpilih menjadi Menteri Penerangan pada masa Kabinet Syahril II (12
47
Yendra, Meninjau Sejarah Kisah Hidup Muhammad Natsir, Budi Utama, Yogyakarta 2020
hal 7
48
Munawir Kamaluddin,Mohammad Natsir Rekontruksi terhadap pemikirannya tentang
pendidikan,Pustaka Almaida,Makasar 2019
34
Menteri Penerangan dalam Kabinet Syahril III (2 Oktober 1946 sampai dengan
Penerangan pada Kabinet Hatta (29 Januari sampai dengan 4 Agustus 1949).
pada tahun 1950 sampai dengan 1951 setelah Negara Indonesia kembali menjadi
(1945-1946).
13. Semenjak tahun 1967 sehingga akhir hayatnya tahun 1993, beliau
yang begitu mendalam dari dunia antar bangsa khususnya dunia Islam atas
kepada Islam. Beliau menjadi salah seorang diantara tokoh muslim Indonesia
telah membuktikan bahwa beliau adalah seorang tokoh yang berwibawa dan
Indonesia. Sibghah atau celupan ajaran Ilahi yang melekat dalam kepribadian
beliau adalah senantiasa berbudi bahasa. Sikap terpuji ini dapat dikenang oleh
situasi dan kondisi. Beliau mengetahui bahwa gaya hidup dan bahasa Belanda
bahasa yang dipandang sebagai bahasa yang paling baik dan bergaya. Inilah
dengan menulis buku-buku yang diterbitkan secara berkala (serial). Buku-buku ini
ditulis dalam bahasa Belanda. Karya-karya awal ini sangat popular terutama di
kepada Allah. Buku Komt tot bet Gebed yang menjelaskan mengenai seruan
49
Yendra, Meninjau Sejarah Kisah Hidup Muhammad Natsir, Budi Utama, Yogyakarta 2020
hal 10
50
Munawir Mohammad Natsir Rekontruksi terhadap pemikirannya tentang pendidikan,Pustaka
Almaida,Makasar 2019 hal 56
37
ialah Soekarno. Soekarno menulis sepucuk surat dari Ende kepada Ahmad Hassan
pada tahun 1935. Beliau memuji buku karangan Muhammad Natsir yang
Soekarno juga memuji Muhammad Natsir sebagai mubalig yang berkualitas dan
berkaliber tinggi
merancang gagasan sistem pendidikan yang paling bersesuaian untuk putra dan
putri muslim Indonesia. Alasan utama beliau untuk mengemukakan gagasan ini
masyarakat muslim
dan berakhlak baik tetapi kurang bahkan tidak mampu menguasai ilmu-ilmu lain
51
Yendra, Meninjau Sejarah Kisah Hidup Muhammad Natsir, Budi Utama, Yogyakarta 2020
hal 11
38
yang dilaksanakan oleh penjajah Belanda hanya mengisi kemampuan otak saja.
Pendidikan agama sama sekali tidak diajarkan, bahkan dibatasi dan dilarang.52
beliau yang lain. Sekolah baru yang akan didirikan ini mempunyai sistem
ilmu umum dengan tingkat mulai dari Taman Kanak-kanak (kindergarten) sampai
pelajar-pelajar muslim untuk tidak saja memahami dan mahir menguruskan hal
keduniaan tetapi juga mampu menjadi para muslim yang beriman dan berpribadi
mulia. Dasar-dasar pendidikan yang berpadu ini disusun oleh Muhammad Natsir
dalam sebuah risalah yang bertajuk Cita- Cita Pendidikan Islam. Risalah ini
guru yang akan mengajar, murid yang akan belajar sampai kepada aspek-aspek
52
Yendra, Meninjau Sejarah Kisah Hidup Muhammad Natsir, Budi Utama, Yogyakarta 2020
hal 15
53
Yendra, Meninjau Sejarah Kisah Hidup Muhammad Natsir, Budi Utama, Yogyakarta 2020
hal 16
39
pembelajaran di sekolah baru ini. diantaranya beliau sendiri yang akan menjadi
guru pertama. Kemudian sebuah rumah yang terletak di Jalan Sumedang disewa
secara bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan yang berbeda. Pagi
digunakan oleh Muhammad Natsir untuk dijadikan sekolah, dan sore harinya
bumi.
pendidikan Islam.
Mohammad Natsir, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan (library research) dan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pemikiran dan ide-ide yang ditulis oleh para pemikir dan ahli, yang dalam hal ini
B. Sifat Penelitian
Dilihat dari sifatnya, penelitian ini termasuk bersifat deskriptif yaitu suatu
tersebut maka penulis menggunakan sumber data primer dan skunder berupa
buku, jurnal penelitian dan makalah yang berkaitan dengan pendidikan Islam
C. Subjek Penelitian
D. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data disini adalah subyek darimana data
42
diperoleh.
Sumber primer disini adalah data yang penulis ambil dari karya tulis asli dari
tokoh yang dibahas dalam penulisan skripsi ini. Yang diantaranya adalah sebagai
berikut ::
Yogyakarta 2020
Data sekunder, yaitu sumber data yang mendukung penelitian yang secara
penelitian, seperti buku, jurnal dan hasil penelitian orang lain di antaranya
2015
lainnya.26 Pendapat lain mengatakan bahwa study kepustakaan adalah segala usaha
yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan
Sebelum sampai pada analisis data, terlebih dahulu penulis memproses data-
deduktif, maksudnya adalah penelitian yang bertitik tolak dari pernyataan yang
bersifat umum dan menarik kesimpulan yang bersifat khusus. Jadi, peri kehidupan
(content anaylisis),56
DAFTAR PUSTAKA