DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Muhammad Kosim, M. A.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan esensi manusia. Jika manusia tidak
memiliki pendidikan yang baik maka ia tidak akan bisa berkreasi, berinovasi serta
melangsungkan kehidupannya dengan baik. Oleh karena itu, peranan manusia
menjadi khalifah mempunyai kewajiban buat menempuh pendidikan sepanjang
hayat. Pada proses pendidikan terdapat beberapa komponen yang wajib menjadi
prioritas supaya berlangsungnya pendidikan menggunakan baik. Pada antaranya
pendidik, anak didik serta kurikulum. Bagi orang yang bergelut dalam global
pendidikan, istilah kurikulum bukanlah istilah asing. Sebab kurikulum bagian dari
dunia pendidikan. Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan tidak terlepas dari
sebuah kurikulum. Kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta
sekaligus pedoman dalam pelaksanaan pedagogi pada seluruh jenis serta tingkat
pendidikan.
Setiap bangsa serta negara tentu mempunyai kurikulum yang tidak sama satu
sama lainnya. oleh sebab setiap bangsa dan negara memiliki pandangan dan
tujuan akhir dari hasil pendidikan. Bahwa hasil akhir dari pendidikan adalah
membekali manusia mempunyai ilmu dan akhlak. Untuk mendapatkan tujuan
pendidikan ini ada beberapa tahap yang dilewati. Di antaranya menggunakan
rencana tujuan secara matang serta menentukan proses dan materi yang akan
diberikan kepada anak didik. oleh sebab pendidikan secara tidak langsung
mempengaruhi pikiran serta pola tingkah laku anak. Untuk merumuskan ini harus
benar-sahih direncanakan menggunakan matang tanpa melupakan substansi ilmu
dan relevansinya dengan zaman yang dihadapi anak.1
Pada saat ini perubahan yang tampak dalam kehidupan masyarakat pada
antaranya arus globalisasi. Globalisasi memberikan dampak terhadap kehidupan
masyarakat semisal kehidupan yang tanpa sekat dan global. Kehidupan
1
Agus Salim. “Kurikulum Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.” EduTech: Jurnal Ilmu
Pendidikan Dan Ilmu Sosial 5.2 (2019).hal.105
masyarakat yang tanpa jarak ini menjadikan perbedaan kebudayaan masyarakat
satu menggunakan yang lainnya semakin tampak konkret. Jika perbedaan
kebudayaan serta latar belakang ini tidak dikelola dengan baik, dikhawatirkan hal
ini akan menyebabkan benturan kebudayaan. oleh karena itu pendidikan Islam
harus bisa masuk pada ruang yang dibutuhkan agar kekhawatiran akan benturan
tersebut tidak menjadi kenyataan. Diantara ikhtiyar untuk menuju kehidupan yang
harmoni dan terhindar dari pertarungan-konflik yang diakibatkan oleh perubahan
dunia sebagaimana disebut di atas merupakan pendidikan yang sadar akan
pengembangan nilai-nilai multikultural mirip toleransi, demokratis, moderat serta
penghargaan terhadap disparitas. pada itu pendidikan Islam sebagai pendidikan
yang bisa mengejawantahkan nilai-nilai ajaran Islam diharapkan juga merespon
nilai-nilai multikultural yang sejatinya juga tidak bertentangandengan nilai-nilai
dalam aktivitas pendidikannya makna asas kurikulum pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat kurikulum dalam perspektif filsafat pendidikan islam?
2. Bagaimana asas-asas kurikulum pendidikan?
3. Bagaimana karakteristik kurikulm dalam perspektif filsafat pendidikan
islam?
4. Bagaimana kompenen dalam kurikulum pendidikan?
5. Bagaimana ruang lingkup kurikulum penididkan islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui hakikat kurikulum dalam perspektif filsafat pendidikan
islam
2. Untuk mengetahui asas-asas kurikulum pendidikan
3. Unutk mengetahui karakteristik kurikulm dalam perspektif filsafat
pendidikan islam
4. Untuk mengetahui kompenen dalam kurikulum pendidikan
5. Untuk mengetahui ruang lingkup kurikulum penididkan islam
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia adalah makhluk yang memerlukan bantuan dan perto- longan orang lain,
dia tidak bisa hidup sendiri tanpa pertolongan. Per- tolongan sejak awal
kepadanya adalah bagian dari pendidikan. Ketika orangtuanya pertama kali
memberi pertolongan kepadanya, maka itulah awal pendidikan baginya setelah dia
lahir.
Pada masa Rasulullah saw. dan masa sahabat disebut dengan masa klasik.
Materi pendidikan pada masa ini tidak terlepas dari masalah pembinaan dan
pemantapan umat serta pembinaan kerukunan sesama umat. Adapun lembaga
pendidikannya adalah majelis pengajaran dan masjid tempat Rasulullah saw.
menyampaikan pengajaran dan pendidikannya.
b. Masa Pertengahan
c. Masa Modern
7
Noorzanah, KONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM, Jurnal Kopertais
Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.28 Oktober 2017, Tanggerang. Hlm.72
8
M. Bakri Marzuki.FALSAFAH KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM.STAIN
Datokarama Palu, Diponegoro,Jurnal Hunafa Vol.5 No.1, April 2008.hal,28-31
mereka tidak mengetahui diri mereka sendiri dan konsekuensi dari tindakan
mereka, dan sebagian besar didorong oleh nafsu mereka. Itulah mengapa ada
bahaya besar bahwa metode ini didasarkan pada hidupnya.
D. Komponen Kurikulum Pendidikan Islam
a. Tujuan Pendidikan Islam
Dalam hal ini tujuan pendidikan adalah menempati posisi yangpaling sentral
dan menjadi faktor identitas dan pembeda institusi pendidikan. Menurut
penjelasan Ibnu Khaldun, tujuan pendidikan Islam dibagi menjadi dua bagian:
1. Tujuan pendidikan untuk orientasi akhirat. Ibn Khaldun menjelaskan
dalam "Kitab Muqaddimah" bahwa mengajar anak-anak untuk belajar
Alquran adalah simbol dan ciri Islam. Umat Islam memiliki Alquran dan
mengamalkan ajaran mereka, dan dalam semua Ajaran Ta'lim dipraktikkan
di kota-kota. Hal ini akan menginspirasi dan memperkuat keyakinan
dengan keyakinan, serta memperkuat keyakinan terhadap Alquran dan
Hadits.
2. Tujuan pendidikan adalah untuk orientasi duniawi, Ibnu Khaldun juga
menjelaskan dalam "kitab Muqadimah" bahwa pendidikan merupakan
salah satu industri pembangunan sosial. Ibn Khaldun percaya bahwa
industri ini berkembang di masyarakat manapun karena sangat penting
untuk kehidupan pribadi di dalamnya.
Tujuan pendidikan Islam pada akhirnya bermuara pada tujuan menciptakan
kebahagian dunia akhirat, pembinaan akhlakmahmudah, pengembangan akal,
kalbu, skill dan membersihkan diri (tazkiyatun nufus) hal ini dimaksudkan untuk
manusia supaya dapat menjalankan fungsinya sebagai seorang hamba. Jika
manusia masih memegang teguh prinsip tujuan pendidiakn yang selaras dengan
tujuan sebagai seorang hamba sesuai QS. Adz dzariat:56 maka akanterciptanya
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan menjadi manusia yang
memiliki integritas tinggi.
b. Materi Pendidikan Islam
Materi kurikulum pendidikan Islam meliputi meteri ilmu, penanaman nilai dan
pembentukan sikap. Materi yang disiapkan gunamencapai tujuan pendidikan
Islam ada dua tipe yaitu eksplisit dan implisit (merupakan hidden curriculum)
sesuai dengan pendapat An-Nahlawi bahwasanya materi merupakan asal
pengetahuan, peserta didik harus memiliki sikap dan keterampilan nilai, hal ini
untuk memenuhi standar kompetensi yang sejatinya sudah ada.Berikut sumber
dalam memilih dan menetapkan materi.
1. Hukum alam dan wahyu merupakan sumber utama dalam ilmu-ilmu
pengetahuan dan agama Islam, maksudnya adalahharus ilmiah bukan
mitos atau sejenisnya.
2. Masyarakat dengan agama atau falsafah yang mereka anut dan budaya
mereka. Sehingga erat kaitannya dengan fungsipendidikan yang fungsi
konservatif (mewariskan budaya dan nilai-nilai) dari generasi yang yang
saat ini kepada kgenerasi yang akan datang.
3. Peserta didik dengan realitas psiko-fisik dan potensi serta kebutuhan-
kebutuhannya.
Hal yang sangat penting dan perlu diingat mengenai kurikulumpendidikan Islam
yaitu, dapat menghsilkan outcome yang dibekali dengan pengetahuan ilmu-ilmu
duniawi sekaligus dibekali ilmu-ilmu keagamaan.
10
Salminawati, Op.Cit. Hlm.148
11
Siti Yumnah, dkk. Bunga Rampai: Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam. (Surabaya: Cipta
Media
Nusantara, 2022).h.45
ditempatkan sebagai prioritas kedua dalam urutan kurikulum ini. Sasaran
kurikulum yang ingin dicapai dalam kurikulum ini adalah aspek kewajiban dan
larangan dalam hubungan dengan orang lain serta hak dan kewajiban atas harta
dan jasa, pola hidup bersih dan sehat jasmani dan rohani, serta kepribadian yang
baik.
3. Hubungan manusia dengan alam
Islam mengajarkan kita banyak tentang bagaimana Tuhan memberdayakan
lingkungan dan manusia. Khalifah di muka bumi. Manusia dapat menggunakan
alam dan mengambil manfaat darinya sepanjang garis yang ditentukan oleh
agama. Dalam kurikulum pendidikan agama Islam, yang sudah memasukkan
aspek ini: Hubungan antara manusia dan alam memiliki dua makna dalam
kehidupan siswa:
1. Mendorong siswa untuk belajar tentang alam. Maka, cintai dan gunakan
sebanyak mungkin. Tentu saja, hal ini secara tidak langsung mendorong mereka
untuk berpartisipasi dalam pembangunan bagi diri mereka sendiri maupun bagi
masyarakat dan negara.
2. Mengenal dan mencintai alam, siswa merasakan keindahan dan luasnya
alam
semesta. Hal ini meningkatkan keimanan mereka kepada Allah SWT. Sebagai
pencipta Tujuan kurikulum harus terpenuhi dan mereka mencintai alam serta
berpartisipasi dalam pemeliharaan, pengolahan dan pemanfaatan lingkungan
alam; sikap bersyukur atas nikmat Allah SWT.
a. Hubungan antar pribadi
Komunikasi manusia, sebagai mata pelajaran penting pendidikan agama Islam,
ditempatkan sebagai prioritas kedua dalam urutan kurikulum ini. Sasaran
kurikulum yang ingin dicapai dalam kurikulum ini adalah aspek kewajiban dan
larangan dalam hubungan dengan orang lain serta hak dan kewajiban atas harta
dan jasa, pola hidup bersih dan sehat jasmani dan rohani, serta kepribadian yang
baik.
b. Hubungan manusia dengan alam
slam mengajarkan kita banyak tentang bagaimana Tuhan memberdayakan
lingkungan dan manusia. Khalifah di muka bumi. Manusia dapat menggunakan
alam dan mengambil manfaat darinya sepanjang garis yang ditentukan oleh
agama. Dalam kurikulum pendidikan agama Islam, yang sudah memasukkan
aspek ini:
Hubungan antara manusia dan alam memiliki dua makna dalam kehidupan
siswa:
1. Untuk mendorong siswa untuk belajar tentang alam. Maka, cintai dan gunakan
sebanyak mungkin. Tentu saja, hal ini secara tidak langsung mendorong mereka
untuk berpartisipasi dalam pembangunan bagi diri mereka sendiri maupun bagi
masyarakat dan negara.
3. Mengenal dan mencintai alam, siswa merasakan keindahan dan luasnya alam
semesta. Hal ini meningkatkan keimanan mereka kepada Allah swt. Sebagai
pencipta Tujuan kurikulum adalah cinta alam dan partisipasi dalam perlindungan,
budidaya dan pemanfaatan lingkungan; sikap bersyukur terhadap nikmat Allah
swt; mengetahui hukum-hukum agama tentang makanan dan minuman.12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulam
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat
dan menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca. Dalam penulisan makalah
ini pemakalah menyadari masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, saran dan
kritikan yang membangun sangat pemakalah harapkan untuk dapat
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Salim, Agus. “Kurikulum Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.” EduTech: Jurnal
Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial 5.2 (2019). Indeks: Sinta 4.
Ramadhan Saleh Lubis, jurnal pendidikan dan sastra arab, Esensi Kurikulum dalam perspektif
Filsafat Pendidikan Islam, vol 3. No.1 2017
Nuriyanti, Nuriyanti, “Filsafat Pendidikan Islam Tentang Kurikulum,” HUNAFA: Jurnal
Studia Islamika, 5.3 (2008).
M. Bakri Marzuki.FALSAFAH KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM.STAIN
Datokarama Palu, Diponegoro,Jurnal Hunafa Vol.5 No.1, April 2008.
Ananta permayshela, Hakikat Kurikulum dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam, Jurnal
Medika Nusantara,Vol.1, No.3, 2023, hal. 20
Alfiah Hairani, dkk. HAKIKAT KURIKULUM DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT
PENDIDIKAN ISLAM, Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora, Vol.2, No.3, 2023
umnah, Siti. dkk. Bunga Rampai: Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam. (Surabaya: Cipta
Media Nusantara, 2022).
afsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pt Remaja Rosdakaraya, 2013)