Anda di halaman 1dari 11

1) Pelaksanaan Pendidikan diketahui adanya kurikulum.

Jelaskan apa hakikat

kurikulum ditinjau perspektif dilsafat pendidikan islam ?

Hakikat kurikulum ditinjau perspektif fildafat pendidikan islam.

Secara harfiah, kurikulum berasal dari bahawa latin Curriculum yang

berarti bahan pengajaran. Ada yang menyatakan berasal dari bahasa Prancis

Courier yang berarti berlari. Adapun yang mengatakan kurikulum berasal

bahasa Yunani yaitu “ Curir “ yang artinya pelari dan “ Curare ” yang artinya

tempat pelari. Jadi istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman

Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang

harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finidh. Jika dikaitkan

dengan pendidikan, kurikulum ini berarti bahan pengajaran, sedangkan dalam

kosa kata bahasa Arab, kata kurikulum diungkapkan dengan “ mahaj ” yang

berarti jalan yang terang yang ditempuh atau dilalui manusia pada berbagai

bidang kehidupan. Jika dikaitkan dengan pendidikan berarti jalan terang yang

dilalui peserta didik dan pendidik untuk mengembangkan pengetahuan dan

sikap mereka.

Sedangkan secara terminologi, pengertian kurikulum dapat kita lihat

dari para ahli sebagai berikut :

a. Crow and Crow

Kurikulum adalah rancangan pengajaran yang isinya sejumlah mata

pelajaran yang disusun secara sistematis sebagai syarat untuk

menyelesaikan suatu Program Pendidikan tertentu.

b. Saylor Alexander ( dikutip S. Nasution )

1
Kurikulum bukan hanya memuat sejumlah mata pelajaran, akan tetapi

termasuk juga didalamnya segala usaha sekolah untuk mencapai tujuan

yang diinginkan baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan

sekolah.

c. Hasan Langgulung.

Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan,

sosial, olahraga dan kesenian baik yang dilaksanakan dilingkungan

sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.

d. UU No 20 Tahun 2003.

Tentang sistem pendidikan nasional dikatakan bahwa kurikulum

seperangkat rencana dan peraturan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum

merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem

pendidikan. Jika kurikulum merupakan alat dalam mencapai tujuan

pendidikan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada

semua jenis dan tingkat pendidikan. Dengan demikian, pengertian kurikulum

dalam pandangan modern merupakan Program pendidikan yang disediakan

oleh sekolah yang tidak hanya sebatas bidang studi dan kegiatan belajar saja.

Akan tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan

dan pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang

diharapkan sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupan yang

pelaksanaannya bukan hanya disekolah tapi juga diluar sekolah.

2
Jika diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan islam maka kurikulum

berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk

membimbing peserta didiknya kearah tujuan tertinggi pendidikan islam

melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan, sikap atau perilaku.

Dalam hal ini proses pendidikan islam bukanlah suatu proses yang dilakukan

secara sembarangan tetapi hendaknya mengacu kepada konseptualisasi

manusia paripurna yang strateginya telah tersusun secara sistematis dalam

kurikulum pendidikan islam.

Hasan Langgulung mengungkapkan empat ciri – ciri utama dari

kurikulum yaitu :

1. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh kurikulum itu.

2. Pengetahuan ( Know-Ledge ) ilmu – ilmu data, aktivitas – aktivitasnya dan

pengalaman – pengalaman drama terbentuk kurikulum itu.

3. Metode dan cara – cara mengajar dan bimbingan yang di ikuti murid –

murid untuk mendorong mereka kearah yang dikehendaki dan tujuan –

tujuan yang dirancang.

4. Metode dan cara penilaian yang digunakan untuk mengukur dan menilai

hasil proses pendidikan yang dirancang dalam kurikulum.

Asas – asas Kurikulum

Menurut Muhammad al-Thoumy Al-Syaibang, mengemukakan bahwa

asas – asas umum yang menjadi landasan pembentukan kurikulum dalam

pendidikan islam adalah asas agama, asas falsafah, asas psikologi, asas sosial.

Semua asas tersebut harus dijadikan landasan dalam pembentukan kurikulum

3
pendidikan islam. Setiap asas tidak berdiri sendiri tapi merupakan suatu

kesatuan yang utuh sehingga dapat membentuk kurikulum pendidikan islam

yang terpadu yaitu kurikulum yang releven dengan kebutuhan perkembangan

anak didik dalam undue ketauhitan, keagamaan pengembangan potensinya

sebagai khalifah, pengembangan dalam kehidupan sosial.

Isi Kurikulum Pendidikan Islam.

Cakupan bahan pengajaran yang ada didalam suatu kurikulum kini

terus semakin luas / mengalami perkembangan karena tuntutan dari kemajuan

ilmu pengetahuan, kebudayaan, teknologi yang terjadi didalam masyarakat

dan beban yang diberikan pada sekolah.

Berdasarkan tuntutan perkembangan itu maka para perancang

menetapkan cakupan kurikulum meliputi 4 bagian, yaitu :

1. Tujuan merupakan arah, sasaran, target yang akan dicapai melalui proses

belajar mengajar.

2. Isi merupakan bagian yang berisi pengetahuan, informasi, data, aktivitas

dan pengalaman yang diajarkan kepada peserta didik untuk mencapai

tujuan yang telah dirumuskan.

3. Metode merupakan cara yang digunakan guru / dosen kepada peserta didik

untuk menyampaikan materi mata pelajaran agar mudah dimengerti.

4. Evaluasi merupakan cara yang dilakukan guru untuk melaksanakan

penilaian dan pengukuhan atas hasil mata pelajaran.

4
2) Wilayah antologi pendidikan islam ialah hakikat pendidikan islam dan ilmu

pendidikan islam. Berdasarkan pernyataan diatas apa hakikat tujuan

pendidikan islam ?

Jelaskan secara singkat ?

Hakikat Tujuan Pendidikan Islam.

Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value, dan

transfer of culture and transfer of religius yang diarahkan pada upaya untuk

memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk

mengubah perilaku individu / kelompok agar memiliki nilai – nilai yang

disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial,

budaya dan pertahanan keamanan.

Menurut Freire hakikat tujuan pendidikan islam adalam

membebaskan. Freire mendobrak bahwa pendidikan harus mencermati

realitas sosial.pendidikan tidaklah dibatasi oleh metode dan teknik pengajaran

bagi anak didik. Pendidikan untuk kebebasan ini tidak hanya sekedar dengan

menggunakan proyektor dan kecanggihan sarana teknologi lainnya yang

ditawarkan sesuatu kepada peserta didik yang berasal dari latar belakang

apapun. Namun sebagai sebuah praksis sosial, pendidikan berupaya

memberikan bantuan membebaskan manusia didalam kehidupan objektif dari

penindasan yang mencekik mereka. Hal senada juga diungkapkan oleh ki

hazar Dewantara, bahwa pendidikan seharusnya memerdekakan, YB.

Mangunwijaya beranggapan bahwa pendidikan haruslah berbasisi realitas

sosial. Kata latin untuk mendidik adalah educare yang berarti menarik keluar

5
dari dan ini boleh diartikan usaha pemuliaan manusia, atau pembentukan

manusia dalam pengertian sederhanan secara leksikal proses pembebasan

untuk membuat manusia lebih manusiawi. Manusiawi berarti manusia yang

lebih mulia yang keluar dari ketertindasan dan kebohongan.

Agama islam merupakan agama yang sempurna, agama yang dibawa

Nabi Muhammad ini diajarkan melalui mukjizat yang berupa teks Al-Qur’an.

Sebenarnya agama islam sangat mengutamakan proses pendidikan, hal

tersebut dapat dilihat dari 5 ayat yang pertama diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW dalam surat Al-‘Alaq. Banyak juga hadist yang

menjelaskan tentang pentingnya pendiikan bagi umat manusia. Namun

sebagai dua teks utama, umat islam seringkali lupa akan ajaran – ajaran yang

dijelaskannya.

3) Apa pandangan anda tentang hakikat manusia sebagai subjek pendidikan

( pendidikan dan peserta didik ) ?

Menurut pandangan saya,

Manusia adalah makhluk yang sangat unik dengan segala

kesempurnaannya. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang special

dari pada makhluk – makhluk ciptaan Allah yang lain. Sebagaimana Firman

Allah dalam al- Qur’an Surat al – Baqarah, ayat : 30”.

6
Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “

Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi.”

Mereka berkata : “ Mengapa engkau hendak menjadikan ( Khalifah ) dibumi

itu seorang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan

darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan

mensucikan engkau ? “ Tuhan berfirman : ‘ Sesungguhnya aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui.”

Manusia dalam kajian ini lebih difokuskan kepada subjek pendidikan,

bahwa dalam dunia pendidikan manusialah yang banyak berperan. Karena

dilakukannya pendidikan itu tidak lain diperuntukkan bagi manusia, agar

tidak timbul kerusakan dibumi ini. Dalam pendidikan manusia dibagi menjadi

2 kelompok yaitu pendidik dan peserta didik. Peserta didik adalah orang yang

bertanggungjawab dalam menginternalisasikan nilai – nilai religius dan

berupa menciptakan individu yang memiliki pola pikir ilmiah dan pribadi

yang sempurna. Sedangkan peserta didik adalah makhluk yang sedang berada

dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut Fitrahnya masing –

masing.

Berbicara tentang pendidikan maka yang terlintas di dalam benak kita

adalah proses belajar mengajar. Di dalam pendidikan selain ada guru dan

murid atau pencari ilmu yang berperan sebagai subjek maka ada yang

berperan sebagai objek, dan objek dfari pendidikan itu adalah ilmu itu sendiri.

Guru adalah sebagai salah satu pelaku dalam apendidikan, sehingga dalam

pikiran siswa timbul pemahaman kalau belajar itu adalah proses menyimak

7
dan proses mentransformasikan ilmu pengetahuan dari guru kemurid. Peran

guru berubah dari pemberi materi utama menjadi pembimbing dalam proses

belajar mengajar. Sedangkan peran peserta didik tidak hanya dianggap

sebagai objek / sasaran pendidikan, melainkan juga harus diperlukan sebagai

subjek pendidikan dengan cara melibatkan mereka dalam memecahkan

masalah dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian bahwa peserta

didik adalah orang yang memerlukan pengetahuan, ilmu, bimbingan, dan

pengarahan islam berpandangan bahwa hakikat ilmu berasal dari Allah,

sedangkan proses memperolehnya dilakukan melalui belajar kepada guru.

4) Apa pandangan hidup anda tentang :

a. Masa Depan.

Berbicara tentang pandangan hidup memang sangatlah penting demi

terciptanya kehidupan yang lebih baik kedepannya. Menurut saya pandangan

hidup itu adalah suatu pedoman / tuntutan yang dipegang teguh oleh

seseorang dalam menjalani kehidupan. Setiap individu, dalam harapan meraih

masa depan yang lebih baik dan sukses adalah impian setiap orang di dunia

ini. Setioap orang memiliki cara tersendiri dalam meraih masa depan masing

– masing. Harapan saya kedepannya, semoga bisa menjadi orang yang sukses

dan mencapai cita – cita karena tujuan saya yang paling utama dalam hidup

yaitu untuk membahagiakan kedua orang tua saya dan orang tua itu adalah

segala – galanya bagi saya. Oleh karena itu raihlah cita – cita setinggi langit

dan pikirkan masa depan yang lebih baik, yang bisa membanggakan orang tua

dan diri sendiri. Menurut saya, dengan adanya pandangan hidup untuk masa

8
yang akan datang, itulah yang akan membawa kita berjalan, pandanagn

dimana akan membuat kita semangat, tidak putus asa, mengerjakan segala

sesuatu dengan sepenuh hati, pandangan dimana akan membuat kita bahagia

jika berhasil mencapai titik tersebut. Nasehat orang tua adalah salah satu

faktor yang mempengaruhi pandangan hidup saya lebih baik untuk

kedepannya, lebih maju dan orang tua itu pemberi semangat dalam meraih

kesuksesan nantinya. Insya Allah, saya akan selalu bersyukur atas apa yang

telah Allah berikan kepada saya dan semoga saja dengan usaha dan do’a yang

saya lakukan, suatu saat nanti saya bisa meraih cita – cita yang di impikan

selama ini dengan maksud dan tujuan yaitu hanya untuk membahagiakan

orang tua. Insya Allah saya pasti bisa karena setiap ada kemampuan pasti ada

jalan. Amin.....

b. Tujuan yang ingin dicapai dalam hidup.

Cita – cita adalah keinginan, harapan, maupun tujuan yang ingin

dicapai dimasa yang akan datang. Dalam mencapai cita – cita, seseorang

haruslah berusaha dan berjuang agar apa yang ingin dicapai tersebut bisa

terwujud. Usaha yang dilakukan bisa digunakan dengan jasmani / tenaga.

Namu, setiap orang pasti memiliki batas kemampuan yang berbeda – beda

sehingga timbul perbedaan tingkat kemampuan setiap masyarakat. Akan

tetapi, hal tersebut dapat diatasi dengan adanya saling tolong menolong antar

sesama. Tujuan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin diwujudkan /

dicapai oleh seseorang. Tanpa tujuan kita tidak pernah sampai pada yang kita

harapkan. Langkah awal dan terpenting dalam menjalani kehidupan adalah

9
menentukan tujuan hidup, dan kesuksesan itu akan tercapai apabila seorang

mengetahui tujuan hidup dan mempunyai tekad untuk mencapai tujuan

tersebut. Cita – cita yang ingin dicapai, bisa / tidaknya cita – cita tersebut

diraih itu bergantung pada 3 faktor yaitu faktor manusia : Dari dari manusia

tersebut mau atau tidak untuk mencapai cita – cita tersebut, semua itu

tergantung pada minat dan usaha dari diri seseorang karena dengan adanya

keyakinan yang kuat atas apa yang dicita – citakan tersebut itu sangat

mempengaruhi keberhasilan. Yang kedua, faktor kondisi : Dengan adanya

dorongan dari orang yang ada disekitar kita, nisalkan dorongan dari orang tua

sehingga menjadi pembawa semangat dalam meraih cita – cita tersebut. Dan

yang ketiga adalah faktor tingginya cita – cita, apabila kedua faktor diatas itu

ada pada diri seseorang maka tidak sulit untuk mencapai cita – cita yang

tinggi. Dengan adanya tujuan yang jelas maka mampu menumbuhkan rasa

percaya diri, dan bergerak jauh untuk lebih baik dalam meraih cita – cita yang

di impikan selama ini.

c. Pengalaman bahagia yang pernah dirasakan.

Pengalaman bahagia yang pernah saya rasakan yaitu pada saat

berkumpul bersama keluarga karena bagi saya keluarga adalah segala –

galanya dan disanalah muara berjuta – juta dan bahkan bermiliaran datangnya

kebahagiaan. Bagi saya keluarga adalah sebuag kebahagiaan yang

dianugerahkan Tuhan kepada kita yang tidak ada tandingannya, yang selalu

mengisi hidup saya dan juga ada hingga akhir nanti. Tanpa keluarga terutama

ayah dan Ibu mungkin saya tidak bisa seperti yang sekarang ini dan

10
kebahagiaan yang pada umumnya pernah dirasakan oleh setiap orang ketika

tercapainya sesuatu yang diinginkan yaitu ketika saya diterima sebagai salah

satu mahasiswa di STAIN karena itulah khayalan yang saya mimpikan dari

sejak SMP dan Alhamdulillah mimpi saya jadi kenyataan.

d. Pengalaman pahit yang pernah dirasakan.

Hidup pahit misalnya kehidupan pasti akan dirasakan oleh setiap

orang walaupun agar sakit menerima kenyataan yang dilewati. Pahit rasanya

hidup ini, ketika melihat orang tua saya bekerja keras demi membiayai dan

menyekolahkan kami sampai keperguruan tinggi. Bahkan rela berkorban apa

saja, dengan tujuan hanya untuk melihat anak-anaknya hidup bahagia agar

tidak senasib dengannya. Kehidupan ityu pasti akan berubah jika kita selalu

berusaha dan berdo’a. Apabila kita jatuh dari keterburukan maka dari situlah

yang menjadi inspirasi bahwa kita harus bangkit lagi yang lebih baik.

Memang kita miskin akan harta, akan tetapi kita tidak pernah miskin dalah

harga diri. Memang kita kaya tapi tidak pernah kaya dnegan kejahatan.

Berbicara dengan nasib ataupun rezeki, kematian dan yang lainya hanya

Allahlah yang tau yang sebenarnya dan yang palingh penting niat ( usaha dan

do’a kepada Allah ), Insya Allah semua keinginan yang kita impikan akan

menjadi kenyataan karena setiap ada kemauan pasti ada jalan keluarnya.

Didunia ini tidak ada yang tidak mungkin, semua mungkin – mungkin saja

terjadi hanya karna Allah.

11

Anda mungkin juga menyukai