Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MEMAHAMI ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Bpk. Aang Kunaepi, M.Ag

Disusun Oleh:

Lailil Aulia : (2203016206)


Zulfatun Ni’ami : (2203016207)
Lulu Muflikhatul M : (2203016224)
Faza Faliqul Ishbah : (2203016239)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Ilmu pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu dan beberapa cabangnya menjadi
kebutuhan umat manusia, karena dengan pendidikan,transformasi ilmu pengetahuan dan
kebudayaan dapat diwariskan pada generasi berikutnya. Sejalan dengan perkembangan
kebutuhan manusia, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan,tentunya
berkembang pula ilmu pendidikan yang mengiringi perkembangan zaman tersebut.
Pendidikan Islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang mendapat banyak
perhatian para ilmuan. Hal ini karena disamping perananya yang amat stategi dalam
rangka meningkatkan sumber daya manusia, juga karena di dalam pendidkan Islam
terdapat berbagai masalah yang komplek dan memerlukan penengganan segera. Bagi
mereka yang akan terjun kedalam bidang pendidikan Islam harus memiliki wawasan
yang cukup tentang pendidikan agama Islam dan memiliki kemampuan untuk
mengembangkanya sesuai dengan tuntuna zaman. Pembelajaran di sekolah sekarang
harus bervariasi agar lebih menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dimana siswa dapat tertarik dengan model pembelajaran yang digunakan
guru. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan,
kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek yang lain.
llmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam
adalah nama agama yang dibawa oleh nabi yang terakhir yaitu Nabi Muhammad saw.
Islam merupakan ajaran mengenai kehidupan manusia yang berdasarkan dan bersumber
dari Al-Quran dan Al-Hadits. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari sudah diatur didalam al-Quran, dan dipertegas kembali melalui hadits-hadits
nabi Muhammad saw. Dalam pendidikan, seseorang diberikan pertolongan kepada
pelaku pendidikan atau peserta didik untuk menuju kedewasaan, istilah pendidikan Islam
yaitu menuju kesempurnaan yang berdasarkan al-Quran dan hadits. Yang memberikan
pertolongan tersebut ialah seorang pendidik.Seorang pendidik harus memperhatikan
peserta didiknya jika ingin mencapai tujuan pendidikan.Ilmu pendidikan Islam tidaklah
berdiri sendiri untuk menjadikan peserta didik menuju kesempurnaan. Ilmu pendidikan
Islam juga membutuhkan ilmu-ilmu lain untuk mengembangkan kualitas peserta didik.
1
Ilmu pendidikan Islam bersifat terbuka, menerima pengaruh dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan yang relefan, namun tidaklah bersifat liberal, melainkan juga haruslah
berpedoman kepada ajaran Islam yang terdapat dalam al-Qur'an dan hadits serta pendapat
para ulama.Dengan adanya ilmu pendidikan Islam memberikan harapan kepada manusia
untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah swt. yang telah menciptakan manusia dan
juga dapat memperbaiki hubungan antara manusia dengan manusia lainnya, serta
hubungan manusia dengan makhluk lainnya. Menjadikan manusia berakhlak yang mulia.
Ada hakekatnya ilmu pendidikan Islam sangat berhubungan dengan sumber pokok ajaran
Islam.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian ilmu pendidikan?
2. Apa sajakah ruang lingkup ilmu pendidikan?
3. Apa kegunaan ilmu pendidikan?
4. Kenapa ilmu pendidikan disebut sebagai disiplin ilmu?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu pendidikan.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup ilmu pendidikan.
3. Untuk mengetahui kegunaan ilmu pendididkan.
4. Untuk mengetahui ilmu pendidikan sebagai disiplin ilmu.

BAB II
PEMBAHASAN

2
1. Pengertian Ilmu Pendidikan
A. Definisi Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata”didik”, lalu kata ini mendapat awalan ’’pe” dan
akhiran “an” sehingga menjadi ”pendidikan”, yang artinya “Proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia, melalui
upaya pengajaran dan pelatihan ; atau proses perbuatan, cara mendidik”1
Adapun pengertian pendidikan menurut Muhibbin Syah, yaitu memelihara dan
memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.2
Dalam bahasa inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate
(mendidik) artinya memberi peringatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan
(to evolve, to develop). Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti
perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.
Pendidikan juga merupakan upaya untuk membantu manusia memperoleh
kehidupan yang bermakna, sehingga diperoleh suatu kebahagiaan hidup baik secara
individu maupun kelompok. Sebagai proses, pendidikan memerlukan sebuah sistem yang
terprogram dan mantap, serta tujuan yang jelas agar arah yang dituju mudah dicapai3
Istilah “pendidikan” berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan
perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru
(generasi muda) bagi penunaian kewajiban dan tanggung jawabnya didalam masyrakat.
Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lbh luas daripada proses yang berlangsung
didalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktifitas sosial yang esensial yang
memnungkinkan masyarakat yang kompleks, modern, fungsi pendidikan ini mengalami
proses spesialisasi dan melembaga pendidikan formal, yang tetap berhubungan dengan
proses pendidikan informal di luar sekolah. Pendidikan adalah pengaktualisasian fitrah
insaniyah yang manusiawi dan potensial agar manusia dapat menyesuaikan dirinya
dengan lingkungannya (individual, sosial, religius).
Dari uraian tentang pengertian pendidikan diatas dapat kita kemukakakan
kesimupulan sebagai berikut:

1
Departemen Diknas.Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), cet. ke-3, h. 232.
2
Muhibbin Syah.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), cet.
ke-7, h. 10
3
Jalaluddin.Teologi Pendidikan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003. hal. 81
3
1. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan
kepribadiannnya dengan jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir,
karsa, rasa, cipta dan Hatinurani) dan Jasmani (pancaindera serta ketrampilan-
ketrampilan).
2. Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita
pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan.
3. Pendidikan merupakan pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan
manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya.
Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan
kebudayaan sebagai satu kesatuan.

2. Ruang Lingkup Pendidikan


Di dalam pendidikan juga terdapat ruang lingkupnya, diantaranya yaitu:
A. Mendidik
Kata mendidik adalah kata kunci dari pendidikan. Mengingat hal itu, sangat
penting untuk dipahami hakikat mendidik yang bermakna luhur dalam proses
pendidikan. Mendidik adalah mempengaruhi dan membimbing anak dalam usaha
mencapai kedewasaan. Dalam lingkup yang lebih spesifik, mendidik adalah
menyampaikan pengajaran, norma-norma dan nilai-nilai hidup, aturan, dan hukum. Jadi
mendidik adalah membantu dengan sengaja pertumbuhan anak dalam mencapai
kedewasaan melalui bimbingan baik secara jasmani maupun ruhani 4. Menurut tokoh
pendidikan yang tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara
mengatakan, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
B. Anak Didik
Anak didik merupakan obyek yang penting dari pedagogi (ilmu untuk menjadi
seorang guru).Mengingat pendidikan itu merupakan bimbingan terhadap perkembangan
anak didik dan agar supaya bimbingan tersebut tidak bertentangan dengan kodrat anak,
maka pendidik perlu memahami sifat-sifat anak didik atau segala sesuatu tetang anak
didik umum dan khusus di rumah, sekolah, perkumpulan pemuda.
a) Sifat-sifat umum anak didik

4
Jarot Wijanarko, Mendidik Anak Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 3
4
 Anak bukan miniatur orang dewasa, pandangan kuno berpendapat bahwa anak
adalah orang dewasa dalam bentuk kecil (miniatur)
 Anak didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu.
 Anak didikn mempunyai pola perkembangan sendiri.
 Tugas perkembangan
 Kebutuhan anak didik
 Perbedaan individual
 Anak sebagai keseluruhan
b) Anak didik dalam lembaga pendidikan keluarga
Disamping sifat-sifat umum perlu di perhatikan pula beberapa hal khusus
yang berhubungan dengan anak didik dalam lembaga pendidikan keluarga antara
lain:
 Sifat menguntungkan diri
 Anak didik kodrat
 Kedudukan anak didik dalam keluarga dan kesukaran pendidikan
c) Anak didik dalam lembaga pendidikan sekolah
 Hak bersekolah
 Wajib bersekolah
 Pendidikan dan Pengajaran
d) Anak didik dalam organisasi pemuda
 Matang berorganisasi pemuda
 Hak memasuki organisasi pemuda
 Kebebasan berorganisasi pemuda

3. Kegunaan Ilmu Pendidikan


Kegunaan dapat diartikan sumbangan positif yang diberikan kepada manusia dan
lingkungan pendidikannya. Kalau berpatokan pada pandangan pragmatisme,setiap
kebenaran hanya ada apabila memberikan kegunaan lebih baik ditinggalkan. Dilihat dari
tujuan ilmu pendidikan, yaitu untuk menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa,
kegunaan ilmu pendidikan adalah
a. Menambah wawasan keilmuan yang berkaitan dengan eksistensi Allah dan seluruh
ciptanya kepada anak didik.

5
b. Menguatkan iman dan memperkaya pandangan anak didik tentang sumber
kehidupan manusia dan sumber ilmu pengetahuan.
c. Menjadi jihad dijalan Allah karena mengembangkan ilmu pendidikan merupakan
ibadah.
d. Memberikan ketrampilan hidup.
e. Mencerdaskan anak didik.
f. Membentuk akhlak mulia.
g. Membentuk manusia yang memiliki kepedulian sosial.
h. Mengembangkan lembaga pendidikan yang bonafide.5
Semua kegunaan ilmu pendidikan tersebut merupakan cabuk bagi para pendidik
dan pengurus lembaga pendidikan, agar terus meningkatkan kualitas pendidikan, sumber
daya manusia, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kemajuan pendidikan.
Kegunaan adalah kemaslahatan, menurut Rachmat Syafi’i semua yang mengandung
manfaat dikategorikan sebagai kemaslahatan, baik manfaat menurut asalnya maupun
melalui proses, seperti menghasilkan kenikmatan, keuntungan, dan faedah, atau
mencegah segala bentuk kemudaratan. Kemaslahatan yang dimaksud dalam pendidikan
adalah tercapainya tujuan pendidikan, yaitu terbentuknya manusia yang beriman dan
bertakwa, atau manusia yang berakal budi luhur. Pendidikan memiliki kegunaan yang
sangat berarti bagi manusia dengan pendidikan, hidup manusia akan terpelihara, akal
senantiasa dibina dengan baik, kehidupan keluarga dan ketentuan akan dipertebal
keimanannya, bahkan dengan akhlak anak didik yang mulia, masa depan bangsa akan
cerah.6
Manfaat dan kegunaan pendidikan merupakan kenikmatan atau sesuatu yang
akan mengantarkan pada kenikmatan. Dalam bahasa lain merupakan kenikmatan tersebut
dengan cara menjaganya dari Kemaslahatan dan kegunaan pendidikan merupakan
dampak yang positif yang diterima oleh pihak pelaku dan pihak lain yang memiliki
karakter yang sama, sebagaimana pelakunya seorang diri, tetapi manfaatnya atau
dampaknya dapat menyeluruh.
Kemaslahatan yang dimaksudkan dalam konteks pendidikan adalah dampak
positif yang konkret terhadap anak didik dan insan akademik, yang didasarkan pada
tujuan pendidikan. Adapun kegunaan pendidikan dan ruang lingkupnya.Pendidikan
5
Wiji Suwarno, Dasar-dasar ilmu pendidikan, (Ar-Ruzz Media, Yogjakarta), 2009, hlm 19.
6
Arifin, HM., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, cet.ke-5

6
bermanfaat dalam arti mencegah segala kemadaratan.Jika dianalisis dalam persepektif
kemaslahatannya, pelaksanaan pendidikan perlu ditinjau dari tiga segi, yaitu:
1) Melihat kemaslahatan yang terdapat dalam kasus yang dipersoalkan nya,terutama
dari objek yang menjadi bagian yang paling substansial di permasalahkan.
2) Melihat sifat yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang mengharuskan adanya
ketentuan agama agar tercipta suatu kemaslahatan.
3) Melihat proses pendidikan terhadap suatu kemaslahatan yang ditunjukkan oleh
realitas yang ada.
Dengan ketiga pandangan diatas, dapat dipertegas bahwa kegunaan ilmu
pendidikan meliputi tiga aspek terpenting, yaitu:
 kegunaan teoritis, yaitu mengembangkan teori ilmu pendidikan.
 mengompromosikan pendekatan pendidikan timur dan barat, dan pendidikan
nasional di Indonesia.
 mewujudkan anak didik yang berakhlak baik, beriman, dan berbudi luhur atau
bertakwa kepada Allah SWT.

4. Ilmu Pendidikan Sebagai Disiplin Ilmu


Ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah, yakni pemikiran yang bersifat kritis,
memiliki metode, dan tersusun secara sistematis tentang pendidikan7.
Sebagai disiplin ilmu pengetahuan, ilmu pendidikan merumuskan
kaidah,pedoman atau ukuran tingkah laku manusia. Sesuatu yang berarti berbicara
masalah baik atau buruk dari perilaku manusia. Ilmu Pendidikan merumuskan peraturan
tentang bertingkah laku manusia untuk mencapai keteraturan hidup. Keteraturan hidup
akan menjamin kelangsungan keeratan antarmanusia. Nilai yang dijunjung tinggi ini
dijadikan norma untuk menentukan ciri-ciri manusia yang ingin dicapai melalui praktik
pendidikan.8 Nilai-nilai tidak diperoleh hanya dari praktik dan pengalaman mendidik,
tetapi secara normatif bersumber dari norma masyarakat,norma pandangan hidup, dan
dari keyakinan keagamaan yang dianut oleh seseorang.
Sebagai disiplin ilmu pengetahuan, ilmu pendidikan merumuskan kaidah atau
pedoman atau ukuran tingkah laku manusia. Sesuatu yang normatif berarti berbicara
tentang baik-buruknya perilaku manusia. Ilmu pendidikan merumuskan peraturan-

7
Driyarkara dalam Abd Rahman BP. et al., 1980: 66-67.
8
Nur Uhbiyati, pengantar ilmu Pendidikan, hlm. 72-82

7
peraturan terhadap tingkah laku manusia untuk mencapai keteraturan hidup, karena
keteraturan hidup akan menjamin kelangsungan keeratan (kohesi) hubungan antar
manusia.
Adapun landasan-landasan disiplin ilmu meliputi:
a. Landasan Filosofis
-Aspek ontologis adalah Memberikan gagasan pemikiran mendasar yang
digunakan untuk menentukan apa obyek kajian atau domain apa saja yang menjadi
kajian pokok dan dimensi pengembangan disiplin ilmu pendidikan.
-Aspek epistemologis adalah bagaimana cara, proses, atau metode membangun
dan mengembangkan disiplin ilmu hingga menentukan pengetahuan manakah yang
dianggap benar, sah, valid, dan tepercaya.
-Aspek aksiologis adalah apa tujuan ilmu pendidikan ini dibangun dan
dikembangkan serta digunakan atau apakah manfaat dari disiplin ilmu pendidikan.
Keberadaan landasan-landasan ini telah dan akan memperkokoh struktur disiplin ilmu
untuk eksis dan berkembang luas lagi.
b. Landasan Ideologis
Dimaksudkan sebagai sistem gagasan mendasar untuk memberi pertimbangan dan
menjawab pertanyaan:
1) Bagaimana keterkaitan antara Das sollen pendidikan
2) Bagaimana keterkaitan antara teori-teori pendidikan dengan hakikat dan praksis
etika, moral, politik, dan norma-norma perilaku dalam membangun dan
mengembangkan ilmu pendidikan.
Menurut O’Neil, ideologi sebagai landasan ini telah dan akan memberikan sistem
gagasan yang bersifat ideologis terhadap ilmu pendidikan yang tidak cukup diatasi hanya
oleh filsafat yang bersifat umum.
c. Landasan Sosiologis
Memberikan sistem gagasan mendasar untuk menentukan cita-cita, kebutuhan,
kepentingan, kekuatan, aspirasi, serta pola kehidupan masa depan melalui interaksi sosial
yang akan membangun teori-teori atau prinsip-prinsip disiplin ilmu pendidikan. Landasan
ini akan dan telah memberikan dasar-dasar sosiologis terhadap pranata dan institusi
pendidikan dalam proses perubahan sosial yang konstruktif.
d. Landasan Antropologis
Memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar dalam menentukan pola, sistem

8
dan struktur disiplin ilmu pendidikan sehingga relevan dengan pola, sistem dan struktur
kebudayaan bahkan dengan pola, sistem dan struktur perilaku manusia yang kompleks.
Landasan ini telah dan akan memberikan dasar-dasar sosial kultural masyarakat terhadap
struktur disiplin ilmu pendidikan dalam proses perubahan sosial yang konstruktif.
e. Landasan Kemanusiaan
Memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan karakteristik
ideal manusia sebagai sasaran proses pendidikan. Landasan ini sangat penting karena
pada dasarnya proses pendidikan adalah proses memanusiakan manusia.
f. Landasan Polititis
Memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan arah dan garis
kebijakan dalam politik pendidikan dari disiplin ilmu pendidikan. Peran dan keterlibatan
pihak pemerintah dalam landasan ini sangat besar sehingga pendidikan tidak mungkin
steril dari campur tangan untuk birokrasi.
g. Landasan Psikologis
Memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan cara-cara
disiplin ilmu pendidikan membangun struktur tubuh disiplin pengetahuannya baik dalam
tataran personal maupun komunal berdasarkan entitas-entitas psikologisnya. Hal ini
sejalan dengan hakikat dari struktur yang dapat dipelajari, dialami, diversifikasi,
diklasifikasi oleh anggota komunitas disiplin ilmu berdasarkan kapasitas psikologis dan
pengalamannya.
h. Landasan Religius
Memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar tentang nilai-nilai, norma, etika,
dan moral yang menjadi jiwa (ruh) yang melandasi keseluruhan bangunan disiplin ilmu
pendidikan, khususnya pendidikan di Indonesia. Landasan ini telah berlaku sejak zaman
Plato hingga Kant yang kemudian diakomodasi oleh Brameld melalui karya-karyanya
khususnya dalam filsafat rekonstruksionisme. Landasan religius ini telah dan akan
menolak segala sesuatu yang relatif (paham relativis), irasional, dan paham yang
mengagungkan rasional semata yang tidak menempatkan agama sebagai landasan
berpikir (intraceptive knowledge) atau kelompok manusia yang merasa menjadi
pemenang dalam mengembangkan peradaban manusia.

BAB III

9
PENUTUP

Kesimpulan
Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan
kepribadiannnya dengan jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa,
rasa, cipta dan hatinurani) dan Jasmani (pancaindera serta ketrampilan-ketrampilan).
Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita
pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan.
Pendidikan merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan
manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. Pendidikan
dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebidayaan sebagai satu
kesatuan. Ruang lingkup pendidikan:
1. Mendidik
2. Anak Didik
3. Dasar dan Tujuan Pendidikan
4. Pendidik
5. Materi Pendidikan
6. Metode Pendidikan
7. Alat Pendidikan
8. Evaluasi pendidikan
Ilmu pendidikan adalah termasuk ilmu pengetahuan yang diangkat dari
pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara praktis
dengan menempatkan kedudukan ilmu pendidikan didalam sistematika ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

10
Arifin, HM. 2000. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara).
Departemen Diknas. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka).
Jalaluddin. 2003. Teologi Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada) 2003.
Jarot Wijanarko, Jarot. 2005. Mendidik Anak Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional
dan Spiritual, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama).
Rahman BP, Abd. et al., “Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan dan Unsur-unsur
Pendidikan.” Journal. Unismuh 02, no 1. (2022).
Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya).
Suwarno, Wiji. 2009. Dasar-dasar ilmu pendidikan, (Ar-Ruzz Media, Yogjakarta).
Uhbiyati. Nur. pengantar ilmu Pendidikan.

11

Anda mungkin juga menyukai