Dosen Pengampu :
Ratna Etikasari Agus, S. Pd. I, M. Pd.
Disusun oleh :
Rizal Nurdin (206210138) MPI.E
Robbiyatul ‘Addah (206210140) MPI.E
Septina Ningrum Zahrotun Niza (206210148) MPI.E
Sri Wahyu Ningsih (206210154) MPI.E
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidik dan peserta adalah dua entitas yang tak dapat terpisahkan
dalam menggerakkan dimensi pendidikan terutama pendidikan Islam.
Kedunya mempunyai interaksi secara kontinyu yang dapat menghasilkan
perambahan intelektual, namun tidak dapat dipungkiri dalam praktek
pendidikan terkadang mengalami degradasi dan dekadensi bagi kalangan
pendidik dengan mengesampingkan tradisi-tradisi humanis yang seharusnya
diberlakukan dalam dimensi-dimensi peserta didik. Hal ini penting menjadi
sebuah otokritik yang produktif dalam membangun tradisi pendidikan dengan
mensejajarkan peserta didik tanpa adanya bentuk diskriminasi.
1
melakukan kegiatan transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik
yang merupakan sebagai obyek dalam penanaman nilai moral, sosial,
intelektual, keterampilan dan spiritual. Pendidik merupakan pelaku utama
dalam tujuan dan sasaran pendidikan yaitu membentuk manusia yang
berkepribadian dan dewasa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengertian Pendidik Dan Peserta Didik?
2. Bagaimana Kedudukan Dan Fungsi Pendidik Dan Peserta Didik Dalam
Islam ?
3. Bagaimana Karakteristik Pendidik Dan Peserta Didik Dalam Islam ?
4. Bagaimana Tugas Dan Tanggung Jawab Pendidik Dan Peserta Didik?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pendidik Dan Peserta Didik
2. Untuk Mengetahui Kedudukan Dan Fungsi Pendidik Dan Peserta Didik
Dalam Islam
3. Untuk Mengetahui Karakteristik Pendidik Dan Peserta Didik Dalam
Islam
4. Untuk Mengetahui Tugas Dan Tanggung Jawab Pendidik Dan Peserta
Didik
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab disebut dengan Tilmidz
jamaknya adalah Talamid, yang artinya adalah “murid”, maksudnya adalah
“orang-orang yang mengingini pendidikan”. Dalam bahasa arab dikenal juga
dengan istilah Thalib, jamaknya adalah Thullab, yang artinya adalah
1
Tafsir, A. (1992). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakanya
3
“mencari”, maksudnya adalah “orang-orang yang mencari ilmu. 3Berdasarkan
pengertian diatas, yang dimaksud dengan peserta didik adalah anggota
masyarakat yang belum dewasa yang memiliki fitrah (Potensi), baik secara
fisik maupun psikis, yang memerlukan usaha, bantuan dan bimbingan orang
lain yang lebih dewasa, untuk mengembangan dirinya melalui proses
pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
3
Hamadi, A. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
4
Hifza, Pendidik dan Kepribadiannya dalam Al-Qur’an, (Yogyakarta: Tesisi Program
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010)
4
bimbingan orang lain (pendidik) untuk membantu mengarahkannya
mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta membimbingnya menuju
kedewasaan.Pada bagian lain, Ibn Khaldun berpendapat bahwa dalam proses
belajar atau menuntut ilmu pengetahuan, manusia disamping harus sungguh-
sungguh juga harus memiliki bakat. Menurutnya, dalam mencapai pengetahuan
yang bermacam-macam itu seseorang tidak hanya membuuhkan ketekunan,
tetapi juga bakat. Berhasilnya suatu keahlian dalam satu bidang ilmu atau
disiplin memerlukan pengajaran.5.
5
Yasin al-Fatah, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Malang Press,2008).
6
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: RemajaRosdakarya, 1992),
hal. 74
5
baik, yang dalam melaksanakan tugasnya mempunyai karakteristik,
kematangan diri dan sosial yang stabil serta kematangan professional.
sehingga mampu memberikan pengajaran yang tepat bagi masyarakat.
Pendidik memiliki peranan dan tugas yang sangat penting di dalam suatu
proses pendidikan,selain harus mengajar dan mendidik peserta didik,
pendidik juga harus menunjukkan kewibawaannya kepada peserta didiknya,
karena pendidik tidak hanya dijadikan contoh ketika berada didalam ruang,
tetapi segala yang dilakukan pendidik di luar itu merupakan gambaran dari
kewibawaandan ilmu yang di miliki seorang pendidik. Dalam pandangan
Islam, seorang pendidik hendaknya memiliki karateristik yang dapat
membedakannya dari yang lain.
6
i. Tanggap terhadap berbagai kondisi dan perkembangan dunia yang dapat
mempengaruhi jiwa, keyakinan atau pola berpikir peserta didik.
j. Berlaku adil terhadap peserta didiknya.7
2. Karakteristik peserta didik
a. Belajar dengan nilai ibadah dalam rangka taqarrub kepada Allah SWT.
Sehingga dalam kehidupan sehari-hari peserta didik dituntut untuk
7
Mukroji, HAKEKAT PENDIDIK DALAM PANDANGAN ISLAM, Jurnal Kependidikan, Vol.
II No. 2 November 2014
7
menyucikan jiwanya dari akhlak yang rendah dan watak yang tercelah
dan mengisi dengan akhlak yang terpuji.
b. Mengurangi kecenderungan pada duniawi dibandingkan masalah
ukhrawi. Artinya belajar tak semata-mata untuk mendapatkan
pekerjaan, tetapi belajar ingin berjihad melawan kebodohan demi
tercapainya derajat kemanusiaan yang tinggi baik dihadapan manusia
dan Allah SWT.
c. Bersikap tawadhu (rendah hati) dengan cara menanggalkan kepentingan
pribadi untuk kepentingan pendidikannya sekalipun ia cerdas.
d. Menjaga pikiran dan pertentangan yang timbul dari berbagai aliran,
sehingga ia terfokus dan dapat memperoleh satu kompetensi yang utuh
dan mendalam dalam belajar.
e. Mempelajari ilmu yang terpuji, baik ilmu umum maupun ilmu agama
f. Belajar dengan bertahap dan berjenjang.
g. Belajar ilmu sampai tuntas untuk kemudian beralih pada ilmu yang
lainnya.
h. Memahami nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari.
i. Memprioritaskan ilmu diniyah sebelum memasuki ilmu duniawi.
j. Mengenal nilai-nilai pragmatis bagi suatu ilmu pengetahuan yaitu ilmu
yang dapat membahagiakan serta memberi keselamatan dunia akhirat.
k. Harus tunduk dan patuh pada nasehat pendidik sebagaimana tunduknya
orang sakit terhadap dokternya, mengikuti segala prosedur dan metode
mazhab yang dianjurkan pendidik pada umumnya.8
D. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik dan Peserta Didik
1. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik
8
M. Indra Saputra, HAKEKAT PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN
ISLAM, Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, November 2015
8
menjadi penanggung jawab pendidikan peserta didiknya setelah orangtua di
dalam keluarganya, pendidik harus memiliki tanggungjawab pendidikan
yang baik kepada peserta didiknya.9
9
Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Al-Ruzz Media, 2012), hlm.
97.
9
b. Menanamkan keimanan dalam diri peserta didik, penanaman keimanan
ini sangat penting untuk bekal awal peserta didik agar peserta didik
dapat menjadi manusia yang beriman.
c. Membimbing peserta didik agar taat beragama, ini merupakan proses
lajutan dari menanamka keimanan dalam diri peserta didik, apabila
keimanan tersebut sudah tertanam maka peserta didik akan bisa
melakukan ketaatannya dalam beragama.
d. Mendidik anak supaya baik budi pekertinya. Dalam pendidikan tidak
hanya ilmu penegtahuan saja yang diberikan, melainkan ada juga
pendidikan karakter/moral baik untuk peserta didik, agar mereka bisa
memiliki budi pekerti yang baik untuk dirinya sendiri dan orang lain.
10
Nurhadi dan Muhammad Irhamuddin Harahap, Konsep Tanggung Jawab Pendidik dalam Islam
(Spasi Media), hlm. 31.
10
adalah mempelajari ilmu dan mempraktikkan atau mengamalkannya
sepanjang kehidupan. (Al-Rasyidin, 2008).
11
M. Indra Saputra, Hakekat Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidika Islam, (Al-Tadzkiyyah:
Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 6, 2015), hlm. 246-247.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
Pendidik sebagai orangtua kedua dan sekaligus menjadi penanggung
jawab pendidikan peserta didiknya setelah orangtua di dalam keluarganya,
pendidik harus memiliki tanggungjawab pendidikan yang baik kepada peserta
didiknya
Tanggung jawab utama peserta didik adalah memelihara agar semua
potensi yang dianugerahkan Allah Swt kepadanya dapat diberdayakan
sebagaimana mestinya
13
DAFTAR PUSTAKA
14