MAKALAH
Disusun sebagai tugas
Pada Matakuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dengan Dosen Pengampu H. Siswadi, M. Ag.
Disusun Oleh:
Delfi Florida Beauty
(1423305053)
(1423305057)
Markhamah Waliya
(1423305067)
(1423305000)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
berhasil merubah wajah dunia menjadi dunia tanpa batas.
Akses kebutuhan manusia di zaman ini dengan demikian
menjadi serba mudah berkat bantuan teknologi canggih.
Walaupun demikian globalisasi juga menyisakan efek negatif.
Degradasi
moral,
penyimpangan
individualisme
fungsi
agama
dan
dalam
adanya
gejala
kehidupan.
untuk
melihat
latarbelakang
di
atas
dapat
diambil
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Guru dalam Pendidikan Islam
Guru sama maknanya dengan pendidik. Guru berasal dari
bahasa India dengan kosa kata yang sama yaitu guru yang
artinya adalah orang yang mengajarkan tentang kelepasan
dari sengsara.1 Dalam konteks pendidikan islam guru biasa
disebut murabbi (memelihara),mualim (mengajarkan), dan
muaddid (mendidik). Jadi dapat dikatakan bahwa guru adalah
orang
yang
mempunyai
tugas
mendidik,
memelihara,
atau
mengembangkan
potensi
dasar
dan
prespektif
pendidikan
islam
adalah
orang
ang
didik
agar
mampu
menjalankan
tugas-tugas
keterbatasan
orang
tua
dalam
memberikan
Walaupun
pendidikan
anak
sudah
diserahkan
pengawasan,
mengorganisasikan,
pengontrilan,
dan
C. Karakteristik
dan
kompetensi-kompetensi
pendidik
ikhlas,
melaksanakan
tugasnya
sebagai
sabar
dalam
mengajarkan
berbagai
ilmu
6. Mampu
menggunakan
bervariasi,
sesuai
metode
dengan
mengajar
prisip-prisip
secara
penggunaan
metode pendidikan
7. Mampu mengola kelas dan peserta didik, tegas dalam
bertindak dan profesional
8. Mengetahui kehidupan psikis pederta didik
9. Tanggap terhadap bergagai kondisi dan perkembangan
dunia yang dapat pmempengaruhi jiwa, keyakinan atau
pada berpikir pesrta diidk
Sementara itu, dalam criteria yang sama Al-Abrassy
memberikan batasan tentang karakteristik itu adalah:
a. Seorang pendidik hendaknya memiliki sifat zuhud, yaitu
melaksanakan tugas bukan semata-mata karena materi,
akan tetapi lebih dari itu, adalah karena mencari keridhoan
Allah SWT.
b. Seorang pendidik hendaknya bersih fisiknya dari segala
macam kotoran dan bersih jiwanya dari segala macam
tercela.
c. Seorang pendidik hendaknya ikhlas dan tidak ria dalam
melaksanakan tugasnya.
d. Seorang
pendidik
memaafkan
hendaknya
kesalahan
orang
bersifat
lain.
pemaaf
(terutama
dan
dalam
senantiasa
membuka
diri
dan
menjaga
kehormatannya.
e. Seorang oendidik hendaknya mampu mencintai peserta
didiknya sebagaimana ia mencintai anaknya sendiri.\
tidak
langsung
yang
mendukung
maka
asumsi
kepentingan
tuganya.
Atas
dasar
itulah
yang
melandasi
a. Kompetensi Religius
Kemampua
dasar
(kompetensi)
yang
pertama
bagi
dirinya
melekat
nilai-nilai
lebih
yang
hendak
dimiliki
transinternalisasi
pendidik
sehingga
(pemindahan
akan
penghayatan
terjadi
nilai-nilai)
serta
berdasarkan
teori
mampu
dan
mempertanggungjawabkan
wawasan
keahliannya
dalam
Islam
dapat
mengembangkan
strategi
Islam
Meningkatakan
sebagai
program
profesionalisme
pendidikan.
dalam
(3)
pengelolaan
implikasinya
terhadap
tuntutan
pendidikan
sebagainya,
yang
mendukung
pengembangan
profesionalisme.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah ini, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
1. Guru dalam konteks pendidikan disebut murabbi
mualim
dan
muadzin.
Guru
adalah
orang
yang
lainnya
menuju
tercapainya
perkembangan
muslim
akan
berhasil
menjalankan
tugas
DAFTAR PUSTAKA