Anda di halaman 1dari 15

PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “Kiat-Kiat Meningkatkan Pronunciation”
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Banyak sekali kendala yang saya dapatkan selama proses pembuatan
makalah ini diantaranya adalah sulit menemukan sumber referensi yang dapat
dipercaya.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Kiat-Kiat
Meningkatkan Pronunciation ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

........,Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

PRAKATA...........................................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar belakamg..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................................2
BAB 2 KERANGKA TEORI
2.1. Landasan teori...............................................................................................3
2.1.1. Pengertian Pronunciation......................................................................3
2.1.2 . Cara meningkatkan pronunciation........................................................3
BAB 3 Metode Penelitian
3.1. Metode Penelitian..........................................................................................6
3.2. Populasi dan Sampel......................................................................................6
3.3 . Teknik pengumpulan data.............................................................................7
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1. Hasil Data......................................................................................................8
4.2 . Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................................9
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan....................................................................................................11
5.2. Saran..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pronunciation adalah salah satu komponen dalam bahasa Inggris, dan
merupakan bagian yang sangat penting dalam berbicara bahasa Inggris, pendengar
akan sulit untuk memahami apa yang pembicara ucapkan jika pembicara
mengucapkan pronunciation yang salah. Sebuah percakapan akan menjadi sulit
jika pembicara gagal untuk memberikan penjelasan kepada pendengar, karena
kesalahan dalam melafalkan kata dalam bahasa Inggris atau yang biasa disebut
dengan pronunciation. Menurut Marla Yoshida (2016) Meskipun tata bahasa dan
kosakata bahasa Inggris seseorang kuat, tapi jika pelafalan bahasa Inggris mereka
sulit untuk dimengerti, maka komunikasi mereka akan gagal.
Salah satu faktor mengapa sulit untuk melafalkan kata bahasa Inggris
dengan benar adalah karena faktor dialek, seperti orang sunda yang sulit untuk
mengucapkan huruf “F”. Menurut Diana (2015) Kesulitan yang muncul dalam
kesalahan umum dari bahasa kedua atau bahasa asing yang dipelajari. Kesulitan
tersebut dikarenakan perbedaan bunyi huruf dalam kedua bahasa, maupun
perbedaan posisi dalam memproduksi suara. Kesulitan-kesulitan tersebut yang
menjadikan kesalahan dalam pronunciation.
Dalam penelitian ini penulis akan menemukan bagaimana cara untuk
meningkatkan pronunciation, karena penulis faham bahwa melafalkan
pronunciation yang salah dapat memunculkan suatu masalah, atau dapat
mengganggu fokus pendengar ketika pembicara membuat suatu presentasi. Oleh
karena itu diharapkan dengan penelitian ini pembaca dapat mengetahui kiat-kiat
dalam meningkatkan pronunciation, dan sedikit demi sedikit dapat memperbaiki
pronunciation terutama dalam bahasa Inggris.

1
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana kiat-kiat dalam meningkatkan pronunciation?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui kiat-kiat dalam meningkatkan pronunciation.

2
BAB II

KERANGKA TEORI

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Pengertian Pronunciation
Pronunciation adalah hal penting untuk meyakinkan orang lain. Dalam
kegiatan berbicara, pronunciation adalah alat yang sangat penting untuk
mengekspresikan apa yang orang maksud dan sebagai alat bagi orang untuk
berkomunikasi dengan sukses dalam bahasa Inggris. (Naaima, 2019)
Menurut Yousif dan Ameen (2018) Pronunciation adalah salah satu hal
yang penting khususnya dalam berkomunikasi yang harus dipertimbangkan oleh
peserta didik jika komunikasi yang efisien dan sukses adalah tujuannya.

2.1.2. Cara Meningkatkan Pronunciation


Menurut Simon, Suciu, dan Kilyeni (2015) ada beberapa cara untuk
meningkatkan kesadaran akan efek pronunciation yang salah pada komunikasi:
1. Mendeskripsikan dan mempraktikkan Alfabet Fonetik Internasional
2. Pengenalan dan latihan sistem suara bahasa Inggris
3. Pengenalan dan praktik sistem stres pada tingkat kata dan kalimat
4. Pengenalan dan mempraktikkan ritme bahasa Inggris
5. Penjelasan dan praktik pola intonasi dalam bahasa Inggris.

Marla Yoshida (2016) berpendapat bahwa ada beberapa cara untuk


meningkatkan pronunciation, diantaranya:
1. Buat rencana dan sering berlatih
Berlatih beberapa menit dalam sehari setiap hari dapat memberikan hasil
yang lebih baik, dari pada berlatih berjam-jam dalam satu minggu satu
kali.
2. Pilihlah model tertentu untuk ditiru

3
Pilih salah satu penutur asli yang disukai, seperti aktor, penyanyi, atau
penyiar berita.
3. Mendengarkan secara intensif
Pilih potongan film atau vidio singkat untuk di dengarkan secara intensif.
4. Mendengarkan secara ekstensif
Dengarkan sebanyak mungkin audio bahasa Inggris, dimana pun dan
kapanpun anda bisa. Kelilingi dirimu dengan suara berbahasa Inggris,
meskipun anda tidak mengerti keseluruhan dari arti terserbut.

Amir (2019) berpendapat bahwa untuk meningkatkan pronunciation, ada


beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu:

1. Pelajari fonetik
Ada simbol-simbol fonetik yang menunjukkan apakah suatu kata
diucapkan sebagai ‘cat’ atau ‘cut’. Simbol-simbol ini biasanya ditemukan di
kamus. Dianjurkan untuk mebawa kamus sepanjang waktu untuk mendapatkan
referensi tentang cara pengucapan suatu kata.

2. Menonton film, mendengarkan lagu dan radio


Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan pronuncioation itu tidak
melalui membaca buku tata bahasa, tetapi dengan menonton program asli bahasa
Inggris seperti film dengan sub judul dan mendengarkan lagu-lagu bahasa Inggris
dengan lirik di depan Kita. Mendengarkan radio adalah cara lain yang sangat baik.
Kita dapat memiliki seluruh konsentrasi Kita pada apa yang dikatakan tanpa
gangguan visual dan yang lainnya.

3. Memahami alphabets
Perbedaan pengucapan sudah dimulai pada tingkat alfabet. Apa yang biasa
kita ucapkan kanya dengan K diucapkan sebagai ‘Khay “oleh penutur asli. Hal
yang sama berlaku untuk ‘Phee’ dan ‘T-hee “

4
‘R’ adalah huruf yang diucapkan secara ringan. Hal ini tidak dibaca
dengan ‘Arrrr “tapi Hanya’ ar ‘. Tidak ada suara ‘ta’ dalam bahasa Inggris. Seperti
kata ‘thhought’, ‘thhink’, ‘thhank’, dll seperti di ‘th’ atau ‘theta’ θ.
‘P’ seperti dalam kata ‘properly’ dan ‘population’ pengucapannya akan
Menjadi ‘phropherly’ dan ‘phophulation’ di mana ada penekanan pada ‘p’ yang
membuatnya terdengar seperti ‘Phee.
Vokal yang sama akan memiliki suara yang berbeda tergantung pada
penggunaannya. Dalam kombinasi, vokal dapat menghasilkan lebih banyak lagi
bentuk pengucapan. Contoh: Cut’ dan ‘put’ memiliki vokal yang sama tetapi
diucapkan dengan cara yang berbeda.

4. Memahami stress/penekanan
Kata-kata itu dapat dibagi menjadi dua atau lebih suku kata akan memiliki
stres yang berbeda. Pergeseran stres mengubah pengucapan dan dalam beberapa
kasus juga akan merubah arti dari kata mereka. penandaan stres dapat dilihat di
dalam kamus yang kualitasnnya baik.
 E’xecutive – adalah sebuah administrator; sementara ‘Execute – yaitu
perintah untuk melakukan sesuatu.
 ‘Project – adalah tugas; sementara Pro’ject – adalah untuk menampilkan
sesuatu atau untuk berkomunikasi.

5. Tips Miscellaneous
Jika Kita harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan orang lain dan
Kita tidak yakin tentang pengucapan Kita, itu tidak apa-apa. Cobalah memberi
mereka latar belakang atau petunjuk tentang apa yang  akan kita bicarakan agar
mereka mengerti.
Sebagai contoh, itu akan menjadi ide yang baik untuk bertanya terlebih
dahulu seperti, “Can you help me? I need directions to this address.” Hal ini akan
memberitahu lawan bicara bahwa kita bertanya tentang alamat Daripada bertanya
langsung mengenai alamat yang kita tanyakan.

5
BAB III

METODE PENELLITIAN

3.1 Metode Penelitian


Pendekatan kualitatif menurut Corbin dan Strauss (2015:5) merupakan
bentuk penelitian dimana peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data
menjadi bagian dari proses penelitian sebagai partisipan bersama informan yang
memberikan data. Adapun alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah:
1. untuk mengeksplorasi pengalaman batin peserta,
2. untuk mengeksplorasi bagaimana makna terbentuk dan ditransformasikan,
3. untuk menjelajahi daerah yang belum diteliti secara menyeluruh,
4. untuk menemukan variabel yang relevan yang nantinya dapat diuji melalui
bentuk-bentuk kuantitatif penelitian,
5. untuk mengambil pendekatan holistik dan komprehensif dalam mempelajari
fenomena

3.2 Populasi dan Sampel


Menurut Sugiyono (2017:80) mengemukakan bahwa: “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 3 orang mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2017:81) mengemukakan bahwa:
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Dan sampel yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh populasi
yaitu 3 orang mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

6
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk menetukan bentuk teknik pengumpulan data yang dibutuhkan,
peneliti mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan dalam fokus
penelitian. Setiap rumusan pertanyaan yang ada dalam fokus penelitian, boleh jadi
membutuhkan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda pula.

3.3.1 Wawancara
Menurut Rosaliza (2015) Wawancara (Interview) adalah salah satu kaidah
mengumpulkan data yang paling biasa digunakan dalam penelitian sosial. Kaidah
ini digunakan ketika subjek kajian (responden) dan peneliti berada langsung
bertatap muka dalam proses mendapatkan informasi bagi keperluan data primer.
Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan
fakta, kepercayaan, perasaan, keinginan, dan sebagainya yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan penelitian.

7
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data


Dalam pembahasan ini, penulis memaparkan hasil wawancara kepada
beberapa mahasiswa sebagai narasumber untuk mengetahui pentingnya belajar
pronunciation dan strategi untuk meningkatkan pronunciation.

No Pertanyaan Narasumber Jawaban


“Belajar pronunciation itu penting
karena supaya si pendengar tidak
N1
salah fokus dengan apa yang kita
ucapkan”
“Penting, supaya kita mengetahui
lafal dalam bahasa Inggris, dan
Apakah belajar N2
bagaimana cara
1 pronunciation itu
mengucapkannya”
penting? “Penting, karena pronunciation
bagian yang penting dalam bahasa
Inggris. Jika kita salah
N3
mengucapkan pronunciation maka
pendengar tidak akan mengertiapa
yang kita ucapkan”
2 Apa kiat-kiat “Selain membaca fonetik simbol,
meningkatkan lebih banyak menggunakan
N1
pronunciation? metode listening seperti
mendengarkan musik”
N2 “Yang pertama dari media cetak
seperti membaca fonetik simbol,
dan yang kedua dengan metode
listening seperti mendengarkan

8
musik dan menonton film”
“Mendengarkan musik, dan
N3 menonton film yang
menggunakan bahasa Inggris”

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian


Dari hasil wawancara dengan tiga narasumber sebagaimana yang telah
dicantumkan di atas, penulis dapat memaparkan jawaban dari narasumber. Dari
pertanyaan yang pertama “apakah belajar pronunciation itu penting?” jawaban
dari ketiga narasumber tersebut adalah penting dikarenakan pronunciation
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Bahasa Inggris, dan perlu untuk
dipraktekkan secara terus menerus jika ingin semakin lancar dalam pelafalan.
Berdasarkan data yang disajikan di atas narasumber juga menjawab pentingnya
belajar pronunciation supaya lawan bicara dapat memahami apa yang kita
ucapkan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh para ahli salah satunya adalah
menurut Marla Yoshida (2016) Meskipun tata bahasa dan kosakata bahasa Inggris
seseorang kuat, tapi jika pelafalan bahasa Inggris mereka sulit untuk dimengerti,
maka komunikasi mereka akan gagal.
Sementara untuk pertanyaan yang kedua yaitu “apa kiat-kiat meningkatkan
pronunciation?”, ketiga narasumber juga memiliki jawaban yang hampir sama
yang pertama yaitu dengan sering mendengarkan penutur asli Bahasa Inggris, dan
yang kedua dengan menghafal fonetik simbol bahasa Inggris.
Untuk mendengarkan penutur asli bahasa Inggris dapat menggunakan
media-media elektronik seperti mendengarkan musik, dan menonton film
berbahasa Inggris. Pendapat ini sama dengan pendapat ahli yaitu menurut Amir
(2016) yang mengatakan bahwa cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan
pronuncioation itu tidak melalui membaca buku tata bahasa, tetapi dengan
menonton program asli bahasa Inggris seperti film dengan sub judul dan
mendengarkan lagu-lagu bahasa Inggris dengan lirik di depan kita.
Adapun pernyataan narasumber yang kedua dalam meningkatkan
pronunciation yaitu dengan membaca dan menghafal fonetik simbol bahasa
Inggris dan juga mempraktekannya kepada lawan bicara. Pendapat kedua dari

9
narasumber tersebut pun disertai oleh dukungan dari ahli yaitu menurut Simon,
Suciu, dan Kilyeni (2015) ada beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran akan
efek pronunciation yang salah pada komunikasi salah satunya yaitu dengan
mendeskripsikan dan mempraktikkan Alfabet Fonetik Internasional.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

10
5.1 Kesimpulan
Setelah menganalisis data mengenai cara meningkatkan pronunciation di
bab sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa belajar pronunciation sangat
diperlukan mengingat hal tersebut erat kaitannya dengan Bahasa Inggris. Penulis
juga menyimpulkan bahwa, untuk meningkatkan pelafalan dalam Bahasa Inggris
dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu dengan mendengarkan musik,
menonton film, serta berlatih melafalkan menggunakan Bahasa Inggris. Dengan
begitu, kemampuan pronunciation akan meningkat secara perlahan.

5.2 Saran
1. Secara teoritis, penelitian ini dapat menjadi referensi dan kontribusi
penting untuk penelitian selanjutnya dalam praktik, terutama dalam
peningkatan pronunciation. Penelitian ini juga dapat menjadi referensi dan
kontribusi penting bagi guru, sehingga guru dapat belajar dan
mengantisipasi ketika mereka ingin meningkatkan pronunciation siswa.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, berharap dengan
penelitian ini mereka dapat menyadari kesalahan mereka.
2. Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru, siswa. Bagi para
guru, ini dapat menjadi rekomendasi dalam mengajar bahasa Inggris
sebagai bahasa asing. Bagi siswa, hal ini dapat membuat Anda semua
menyadari kesalahan dalam mengucapkan bunyi bahasa Inggris, sehingga
dapat mengembangkan pelafalan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Amir. 31/07/2019. Tips Dan Trik Meningkatkan Pronunciation Bahasa Inggris.


https://www.sekolahbahasainggris.co.id/tips-dan-trik-meningkatkan-
pronunciation-bahasa-inggris/.
Corbin, J., & Strauss, A. (2015). Basics of Qualitative Research. Thousand Oaks,
CA: Sage.
Diana, E. (2015). An Analysis of Indonesian Pronunciation Difficulties Faced by
Thai Speakers in Bengkulu University. Literary Criticism Journal. 2(2),
69- 75.
Naaima, F.Y. (2019). The Analysis of Thailand Students’ Pronunciation Errors (A
Case Study at Mahad Islam School) (Bachelor’s thesis). Universitas
Kuningan, Kuningan.
Rosaliza, M. (2015). Wawancara, Sebuah Interaksi Komunikasi Dalam Penelitian
Kualitatif. Jurnal Ilmu Budaya. 11(2), 71-79.
Shak, P., Lee, C.S., Stephen, J. (2016). Pronunciation Problems: A Case Study on
English Pronunciation Errors of Low Proficient Students. International
Journal of Language Education and Applied Linguistics. 4, 25-35
Simon, S., Kilyeni, A., Suciu, L. (2014). Strategies for Improving The English
Pronunciation of The 1st Year “Translation-Interpreting” Students.
Procedia - Social and Behavioral Sciences. 191(2015), 2157-2160
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta
Yoshida, M. (2016). Understanding and teaching the pronunciation of
English. Alexandria, Virginia: Tesol Press.
Yousif, M.M., & Ameen, A.A. (2018). Analysing the Improper Pronunciation of
Diphthongs by Iraqi EFL learners. Journal Arbitrer, 5(1), 17-22.

Anda mungkin juga menyukai