Anda di halaman 1dari 2

EKMA4366

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Pengembangan SDM
EKMA4366

No. Soal Skor


1. Pada rapat umum pemegang saham (RUPS) PT.XYZ diketahui bahwa pendapatan laba 50
perusahaan tahun 2020 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Laporan audit internal
yang disampaikan Direktur Quality Control (QC) Service diketahui bahwa kurangnya inovasi
layanan sehingga produk yang dipasarkan kalah bersaing.

Hasil intelegen perusahaan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan saingan yaitu PT.ABC,
diketahui bahwa produknya sangat bervariasi dan inovatif serta pengemasannya sangat menarik
sehingga sangat disukai masyarakat. Berdasarkan informan dilaporkan bahwa setiap karyawan
PT.ABC dapat menjelaskan semua produk-produk yang dihasilkan mulai dari manajer sampai
dengan karyawan paling bawah.

Selain itu dilaporkan pula bahwa PT.ABC menuntut para karyawannya untuk menghabiskan 80
persen waktu kerja di kantor untuk mengerjakan pekerjaan mereka, dan meluangkan 20 persen
sisanya untuk mengerjakan proyek khusus sesuai passion mereka. Artinya, dalam waktu kerja
standar selama seminggu, ada satu hari penuh yang dapat mereka gunakan untuk mengerjakan
proyek di luar pekerjaan utama mereka.

Karyawan PT ABC dituntut menjadi orang-orang yang mau belajar. Di ruang rapat, ruang santai,
ruang dapur, bahkan di halaman perusahaan, mereka terbiasa bertemu, belajar dan bekerja
dengan para pemimpin, manajer, pemikir, dan karyawan di perusahaannya. Sehingga masalah
teknis, manajerial dapat terselesaikan dengan baik. Meskipun budaya bekerja dan belajar para
karyawannya sudah baik, Di PT ABC, karyawan juga bisa bekerja, belajar dan bersantai sambil
bermain ping pong, biliar, dan foosball alias table football. Meja-meja permainan ini terletak di
beberapa tempat dalam gedung. Bagi para karyawan yang hobi "berolahraga jempol", PT ABC
juga menyediakan perlengkapan video game. Sehingga hubungan pribadi terjalin akrab mulai
dari pimpinan teratas sampai dengan karyawan bawah. Akibatnya terbentuk System Thinking,
Shared Vision, Team Learning, Personal Mastery dan Mental Models yang baik di dalam
ekosistem PT.ABC dengan cara informal yang tidak disadari oleh para karyawannya.

Untuk menjaga kekonsistenannya PT.ABC tetap mendorong karyawannya untuk selalu belajar
sepanjang waktu. Salah satu buktinya, pintu kamar mandi dan bagian atas urinoir dalam toilet
kantor mereka dihiasi berbagai puzzle dan tips seputar pekerjaan. Rupanya para pimpinan
PT.ABC juga percaya bahwa toilet merupakan salah satu tempat terbaik untuk menemukan
inspirasi.

Dari fenomena yang terjadi pada PT. ABC, menurut Saudara :


1. Mengapa karyawan PT. ABC memiliki karakteristik yang berbeda dengan PT.XYZ?
2. Apa yang harus dilakukan PT. XYZ untuk membentuk budaya oraganisasi baru seperti
PT.ABC?
3. Langkah apa yang sebaiknya dilakukan PT.XYZ untuk dapat bersaing dengan produk yang
dihasilkan oleh PT.ABC?

2. PT.PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten, perusahaan umum listrik negara pertama 50
di Indonesia yang bergerak pada penyediaan energi listrik yang mempunyai berbagai Bagian
meliputi Bagian Perencanaan, Bagian Niaga, Bagian Distribusi, Bagian Keuangan, Bagian SDM
dan Organisasi dan Bagian Komunikasi, Bagian Hukum. PT.PLN (PERSERO) memiliki Visi
“Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Tumbuh Berkembang, Unggul dan Terpercaya
dengan bertumpu pada Potensi Insani” dan Misi yaitu pertama, menjalankan bisnis kelistrikan dan
1 dari 2
EKMA4366

bidang lain yang terkait, berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan
pemegang saham. Kedua, menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat. Ketiga, mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi. Keempat, menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Dalam suatu survei awal kepada 10 orang karyawan (100%) PT.PLN (PERSERO). Dari 8 orang
karyawan (90%) merasa senang bekerja di PT.PLN, mendapatkan perlengkapan kerja dan
kesempatan untuk mengembangkan potensinya sedangkan 2 karyawan (10%) menyatakan jenuh
karena banyaknya tugas yang diberikan, hal ini mengarah pada prinsip engagement yaitu
capacity to engage.

Kemudian dari 4 karyawan (40%) PT.PLN (PERSERO) melakukan dengan inisiatif pekerjaanya
dan memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya sedangkan 6 orang karyawan
(60%) kurang mendapatkan bimbingan atau perhatian yang sama dari atasan, hal ini mengarah
pada memiliki kebebasan untuk bertindak dalam melakukan pekerjaannya (freedom to engage).

Dari 7 karyawan (70%) merasa termotivasi dan tertantang, dan yakin untuk mencapai target yang
diberikan perusahaan sedangkan 3 karyawan (30%) merasa mudah teralihkan cenderung
menunda pekerjaanya, menunjukan motivation to engage. Sebanyak 8 karyawan (80%) karyawan
mengetahui prioritas strategis dan kontribusi dari PT. PLN (PERSERO) dan 2 orang karyawan
(20%) kurang mengetahui kontribusi karyawan untuk bisnis PT.PLN, hal ini mengarah pada focus
of strategic management.

Selanjutnya struktur organisasi PT.PLN (PERSERO) yaitu bagian SDM dan Organisasi yang
merupakan organ yang sangat penting melakukan tindaklanjut atas survei tersebut. Langkah-
langkah penanganan pelbagai masalah pada ruang lingkup karyawan di PT.PLN (PERSERO)
dilakukan. Mulai dari melakukan menganalisis kebutuhan pengembangan sumber daya manusia
untuk memastikan kesesuaian antara kompetensi jabatan dengan kebutuhan kompetensi jabatan,
membuat pemantauan berkala sesuai bidang tugasnya untuk pengendalian manajemen dalam
pengambilan keputusan, menganalisis kebutuhan diklat yang diperlukan dan melakukan
pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kompetensi pegawai.

Bagian SDM dan Organisasi PT.PLN ini melakukan pendekatan yang sistematik dan modern
dalam mengelola sumber daya manusia dengan didasarkan pada dua hal yaitu, informasi tentang
kebutuhan kompetensi perusahaan dan informasi tentang kompetensi yang dimiliki oleh pegawai.

Salah satu upaya pengembangan yang dilakukan PT.PLN (PERSERO) adalah melalui kegiatan
dan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja atau disebut dengan Diklat
(Program pendidikan dan pelatihan pegawai). Dengan diselenggarakannya diklat tersebut,
diharapkan, perusahaan akan mendapatkan pegawai yang berkompeten dan mampu
mengoptimalkan potensi diri dalam berkarier di perseroan, sehingga setiap pegawai memiliki
kesempatan untuk mengikuti diklat profesi yang sesuai dengan bidang kompetensi yang dimiliki.
Selain itu langkah-langkah pengangganan SDM PT.PLN (PERSERO) dilakukan pada faktor
eksternal dari diri karyawan yakni penyiapan job description, menetapkan pola gaya
kepemimpinan, serta mengembangkan budaya pekerjaan berbasi kompetensi pada perusahaan
atau kondisi lingkungan kerjanya.

PT.PLN (PERSERO) memunyai tuntutan pekerjaan yang tinggi, karyawan diharapkan mencapai
kinerja serta memiliki keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif seperti karyawan dapat
melakukan apa yang terbaik, apa yang mereka senangi serta kuatnya faktor psikologis dalam
melaksanakan dan memberikan hasil pada pekerjaan mereka.

Dari fenomena yang terjadi pada PT. PLN, menurut Saudara :


1. Apa pendekatan yang digunakan oleh PT. PLN dalam mengelola manajemen SDM?
2. Pendekatan apa yang digunakan PT. PLN dalam Mengelola SDM?
3. Langkah-langkah apa saja yang diambil PT PLN untuk dapat menerapkan Manajemen SDM
tersebut?

Skor Total 100

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai