NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)
Audit SDM
EKMA4476
2. Silakan Saudara membaca kasus PT NN dan tabel 5.6 BMP Edisi 1 hal 5.23 sd 5.25., tugas 40
Saudara adalah sebagai berikut ini:
a. Melakukan Audit terhadap penyelenggaraan pelatihan tersebut, Identifikasikan terkait
efisiensi dan efektifitas hasil audit saudara!
b. Membandingkanlah aspek efisiensi dan efektivitas audit, lalu tuliskan kesimpulan yang
Saudara dapat dari hasil audit tersebut!
3. PT. Serat Sutra (selanjutnya disebut “perusahaan”) berlokasi di Jl. CR No. 7 Medan, didirikan 40
tanggal 13 April 1995 oleh para pendiri yang terdiri atas: 1. Ny. Shri Utami, 2. Tn. Hendro
Sukantja, 3. Ny. Trini Ray. PT. Serat Sutra bergerak dibidang produksi industri tekstil. Tujuan
produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar dan hanya sebagian kecil memenuhi
kebutuhan persediaan. Perusahaan menetapkan kebijakan persediaan yang sangat minim untuk
menjaga stabilitas keuangannya. Perusahaan menghasilkan beberapa jenis kain dengan bahan
sadar dan merk yang berbeda. Bahan baku sebagian masih merupakan bahan impor terutama
1 dari 3
EKMA4476
yang tidak tersdia cukup dalam negeri. Sebanyak 60% dari produk yang dihasilkan terutama
yang berbahan dasar sutra adalah untuk tujuan ekspor yang merupakan produk pesanan dengan
waktu pengiriman rata-rata 7 hari dari pesanan diterima dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan
pasar dalam negeri.
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1. Perencanaan kebutuhan bahan baku perusahaan (terutama untuk produk berbahan dasar
sutra yang masih diimpor) sering tidak tepat, sehinggan kedatangan bahan baku sering
terlambat. Dari catatan penerimaan bahan baku 2006 rata-rata terjadi kekurangan bahan
baku sebanyak 15% dari kebutuhan produksi, sehingga proses produksi hanya mampu
mencapai kuantitas 90% dari produk yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan
sesuai jadwal pengiriman yang ditetapkan.
2. Karena proses produksi harus terus berjalan, supervisor memerintahkan untuk
memproduksi terlebih dahulu produk yang bahan bakunya tersedia di lokasi pabrik,
walaupun belum waktunya diproses, yang menyebabkan terjadinya penumpukan
persediaan rata-rata sampai 15% untuk produk nonsutra.
3. Jadwal pemeliharaan mesin tidak selalu tepat dengan jadwal penggunaannya, sehingga
pada saat beberapa komponen mesin dibutuhkan sering belum siap karena masih
diperbaiki, yang berakibat terjadinya waktu tunggu rata-rata 1 jam setiap hari.
4. Jadwal produksi tidak disesuaikan dengan terjadinya pemesanan dari pelanggan yang
sifatnya mendadak, sehingga belum termasuk dalam jadwal produksi yang telah ditetapkan,
yang menyebabkan tertundanya pengiriman barang yang terjadwal rata-rata 2 hari untuk
setiap pesanan.
5. Jadwal penerimaan bahan baku dan perbaikan fasilitas produksi tidak disesuaikan dengan
terjadinya perubahan pesanan dari pelanggan, yang menyebabkan terhambatnya proses
produksi rata-rata 18 jam dalam seminggu.
2 dari 3
EKMA4476
Kriteria:
1. Jadwal produksi disusun berdasarkan rencana penjualan, yang secara ketat
menghubungkan rencana pengiriman barang dengan jadwal produksi setiap jenis produk.
2. Jadwal produksi harus mampu meminimumkan : (a) Biaya persediaan, dimana
persediaan maksimum 5% dari produksi setiap bulan untuk setiap jenis barang, (b). Biaya
penyetelan atau setup mesin, (c). Upah lembur, dan (d). Pengangguran sumber
daya.
3. Jadwal produksi harus terintegrasi dengan : (a). Jadwal penerimaan bahan baku; bahan
baku sudah tersedia dan siap dilokasi pabrik 6 jam sebelum proses produksi dimulai,
(b). Pemeliharaan fasilitas produksi; mesin selalu dalam keadaan siap untuk
dioperasikan, (c). Pengiriman barang; barang jadi dikirim paling lambat 7 hari kerja sejak
pesanan diterima.
4. Jadwal produksi harus mampu mengoptimalkan tingkat penggunaan kapasitas produksi.
5. Jadwal produksi harus selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi yang lain.
6. Perusahaan harus memiliki pedoman tertulis tentang perubahan jadwal produksi yang
diakibatkan oleh adanya tambahan (perubahan) pesanan pelanggan, agar tidak
mengganggu rencana produksi dan pengiriman yang telah terjadwal.
Penyebab:
1. Beberapa kali terjadi keterlambatan pemenuhan pesanan
2. Saat beberapa komponen mesin dibutuhkan dalam proses produksi sering belum siap
karena masih diperbaiki
3. Perusahaan tidak (belum) memiliki pedoman tertulis sebagai dasar untuk melakukan
perubahan jadwal produksi jika terjadi tambahan (perubahan) permintaan dari pelanggan.
4. Tidak ada mekanisme penyesuaian (cross check) program antara bagian produksi,
pembelian bahan baku dan pemeliharaan fasilitas produksi untuk mencegah terjadinya
keterlambatan produksi.
Akibat:
1. Laba menurun selama 2 tahun terakhir secara signifikan
2. Pengiriman barang yang terjadwal tertunda rata-rata 2 hari untuk setiap pesanan
3. Proses produksi terhambat rata-rata 18 jam dalam 1 minggu
4. Terjadi pembatalan pesanan dan beberapa pelanggan dikawasan Timur Tengah menunda
pembayaran sebagai jaminan bahwa perusahaan akan memenuhi pesanan berikutnya.
5. Proses produksi hanya mampu mencapai kuantitas 90% dari produk yang dibutuhkan untuk
memenuhi pesanan pelanggan sesuai dengan jadwal pesanan yang telah ditetapkan.
6. Pasar dalam negeri mengalami penurunan sebesar 7,5% dari volume penjualan tahun lalu
yang mencapai 525 miliar.
3 dari 3