Anda di halaman 1dari 3

EKMA4476

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Audit SDM
EKMA4476

No. Soal Skor


1. Pada pembukaan Ministry of Finance Human Capital Summit and Expo 2018 di gedung 20
Dhanapala, Jakarta, Selasa pada tanggal 14 Agustus 2018, Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati menekankan pentingnya Pengelola Sumber Daya Manusia (HR Managers) untuk open-
minded, melayani dan mampu menyelaraskan potensi pegawai dengan kebutuhan organisasi.
Menkeu juga mengingatkan bahwa pimpinan atau HR Managers di Kemenkeu pada level apapun
harus memikirkan orang-orang yang dibawah pengelolaannya. Kegiatan tersebut mengambil
tema Strategi Pengelolaan Human Capital di Era Digital dan Generasi Milennial dengan maksud
untuk memperkuat koordinasi dalam menjawab tantangan pengelolaan sumber daya manusia
(SDM) di lingkungan Kementerian Keuangan. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan SDM di
Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan menginstruksikan Inspektorat Jenderal untuk
melakukan Audit SDM. Selanjutnya Inspektur Jenderal menugaskan Inspektorat VI untuk
melaksanakannya.
Dalam persiapan, timbulah pertanyaan-pertanyaan tentang audit SDM seperti apa yang
diinginkan oleh pimpinan? Apakah spesifik pada Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Era
Digital dan Generasi Milenial? Atau aspek pengelolaan SDM yang mana yang akan menjadi
focus utama kegiatan audit, mengingat begitu luasnya pengelolaan SDM? Atau apakah
keseluruhan fungsi? Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak hanya berhenti sampai disini,
berikutnya muncul pertanyaan lainnya seperti: Jenis audit apa yang akan dilakukan? Apakah
compliance audit atau jenis audit lainnya?
a. Sebut dan jelaskan jenis-jenis audit SDM.
b. Berdasarkan informasi diatas jelaskan persiapan yang harus dilakukan untuk melaksanakan
instruksi menteri keuangan!
c. Tunjukkan dalam rancangan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mengimplementasikan audit SDM di kementrian keuangan tersebut!
d. Berikan contoh terkait penggunaan HR metric dalam rekrutmen di kementrian keuangan
tersebut!

2. Silakan Saudara membaca kasus PT NN dan tabel 5.6 BMP Edisi 1 hal 5.23 sd 5.25., tugas 40
Saudara adalah sebagai berikut ini:
a. Melakukan Audit terhadap penyelenggaraan pelatihan tersebut, Identifikasikan terkait
efisiensi dan efektifitas hasil audit saudara!
b. Membandingkanlah aspek efisiensi dan efektivitas audit, lalu tuliskan kesimpulan yang
Saudara dapat dari hasil audit tersebut!

3. PT. Serat Sutra (selanjutnya disebut “perusahaan”) berlokasi di Jl. CR No. 7 Medan, didirikan 40
tanggal 13 April 1995 oleh para pendiri yang terdiri atas: 1. Ny. Shri Utami, 2. Tn. Hendro
Sukantja, 3. Ny. Trini Ray. PT. Serat Sutra bergerak dibidang produksi industri tekstil. Tujuan
produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar dan hanya sebagian kecil memenuhi
kebutuhan persediaan. Perusahaan menetapkan kebijakan persediaan yang sangat minim untuk
menjaga stabilitas keuangannya. Perusahaan menghasilkan beberapa jenis kain dengan bahan
sadar dan merk yang berbeda. Bahan baku sebagian masih merupakan bahan impor terutama

1 dari 3
EKMA4476

yang tidak tersdia cukup dalam negeri. Sebanyak 60% dari produk yang dihasilkan terutama
yang berbahan dasar sutra adalah untuk tujuan ekspor yang merupakan produk pesanan dengan
waktu pengiriman rata-rata 7 hari dari pesanan diterima dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan
pasar dalam negeri.

Perusahaan menggunakan mesin otomatis berteknologi tinggi dengan kapasitas produksi


300.000 meter per hari untuk kain dengan bahan dasar sutra dan 4.750 meter kain yang tidak
berbahan dasar sutra. Dari kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan beroperasi sebesar 85%
dari kapasitas penuh. Produksi disusun berdasarkan batch-batch yang lebih mengutamakan
optimalisasi pengolahan bahan yang tersedia. Susunan direksi perusahaan adalah sebagai
berikut:

Direktur Utama : Ny. Shri Utami


Direktur Akuntansi dan Keuangan : Ny. Trini Ray
Direktur Pemasaran : Tn. Hendro Sukantja

Perusahaan ini diaudit dengan tujuan untuk:


• Menilai kinerja proses produksi dan operasi dalam menghasilkan barang pesanan
• Menilai ekoniomisasi, efisiensi, dan efektivitas proses produksi dan operasi
• Memberikan berbagai saran dan perbaikan atas kelemahan dalam keterlambatan pengiriman
barang pesanan kepada pelanggan.

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat
menyimpulkan sebagai berikut:

Kondisi:
1. Perencanaan kebutuhan bahan baku perusahaan (terutama untuk produk berbahan dasar
sutra yang masih diimpor) sering tidak tepat, sehinggan kedatangan bahan baku sering
terlambat. Dari catatan penerimaan bahan baku 2006 rata-rata terjadi kekurangan bahan
baku sebanyak 15% dari kebutuhan produksi, sehingga proses produksi hanya mampu
mencapai kuantitas 90% dari produk yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan
sesuai jadwal pengiriman yang ditetapkan.
2. Karena proses produksi harus terus berjalan, supervisor memerintahkan untuk
memproduksi terlebih dahulu produk yang bahan bakunya tersedia di lokasi pabrik,
walaupun belum waktunya diproses, yang menyebabkan terjadinya penumpukan
persediaan rata-rata sampai 15% untuk produk nonsutra.
3. Jadwal pemeliharaan mesin tidak selalu tepat dengan jadwal penggunaannya, sehingga
pada saat beberapa komponen mesin dibutuhkan sering belum siap karena masih
diperbaiki, yang berakibat terjadinya waktu tunggu rata-rata 1 jam setiap hari.
4. Jadwal produksi tidak disesuaikan dengan terjadinya pemesanan dari pelanggan yang
sifatnya mendadak, sehingga belum termasuk dalam jadwal produksi yang telah ditetapkan,
yang menyebabkan tertundanya pengiriman barang yang terjadwal rata-rata 2 hari untuk
setiap pesanan.
5. Jadwal penerimaan bahan baku dan perbaikan fasilitas produksi tidak disesuaikan dengan
terjadinya perubahan pesanan dari pelanggan, yang menyebabkan terhambatnya proses
produksi rata-rata 18 jam dalam seminggu.

2 dari 3
EKMA4476

Kriteria:
1. Jadwal produksi disusun berdasarkan rencana penjualan, yang secara ketat
menghubungkan rencana pengiriman barang dengan jadwal produksi setiap jenis produk.
2. Jadwal produksi harus mampu meminimumkan : (a) Biaya persediaan, dimana
persediaan maksimum 5% dari produksi setiap bulan untuk setiap jenis barang, (b). Biaya
penyetelan atau setup mesin, (c). Upah lembur, dan (d). Pengangguran sumber
daya.
3. Jadwal produksi harus terintegrasi dengan : (a). Jadwal penerimaan bahan baku; bahan
baku sudah tersedia dan siap dilokasi pabrik 6 jam sebelum proses produksi dimulai,
(b). Pemeliharaan fasilitas produksi; mesin selalu dalam keadaan siap untuk
dioperasikan, (c). Pengiriman barang; barang jadi dikirim paling lambat 7 hari kerja sejak
pesanan diterima.
4. Jadwal produksi harus mampu mengoptimalkan tingkat penggunaan kapasitas produksi.
5. Jadwal produksi harus selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi yang lain.
6. Perusahaan harus memiliki pedoman tertulis tentang perubahan jadwal produksi yang
diakibatkan oleh adanya tambahan (perubahan) pesanan pelanggan, agar tidak
mengganggu rencana produksi dan pengiriman yang telah terjadwal.

Penyebab:
1. Beberapa kali terjadi keterlambatan pemenuhan pesanan
2. Saat beberapa komponen mesin dibutuhkan dalam proses produksi sering belum siap
karena masih diperbaiki
3. Perusahaan tidak (belum) memiliki pedoman tertulis sebagai dasar untuk melakukan
perubahan jadwal produksi jika terjadi tambahan (perubahan) permintaan dari pelanggan.
4. Tidak ada mekanisme penyesuaian (cross check) program antara bagian produksi,
pembelian bahan baku dan pemeliharaan fasilitas produksi untuk mencegah terjadinya
keterlambatan produksi.

Akibat:
1. Laba menurun selama 2 tahun terakhir secara signifikan
2. Pengiriman barang yang terjadwal tertunda rata-rata 2 hari untuk setiap pesanan
3. Proses produksi terhambat rata-rata 18 jam dalam 1 minggu
4. Terjadi pembatalan pesanan dan beberapa pelanggan dikawasan Timur Tengah menunda
pembayaran sebagai jaminan bahwa perusahaan akan memenuhi pesanan berikutnya.
5. Proses produksi hanya mampu mencapai kuantitas 90% dari produk yang dibutuhkan untuk
memenuhi pesanan pelanggan sesuai dengan jadwal pesanan yang telah ditetapkan.
6. Pasar dalam negeri mengalami penurunan sebesar 7,5% dari volume penjualan tahun lalu
yang mencapai 525 miliar.

Pejabat yang bertanggung jawab:


Direktur Utama dan Manajer Produksi

Saudara diminta untuk :


a. Menuliskan rekomendasi dan opini saudara terhadap hasil audit di PT Serat Sutera tersebut!
b. Buatlah outline dan pelaporan hasil audit tersebut!

Skor Total 100

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai