P E NDA H UL UA N
Kegiatan Belajar 1
A. PENGUKURAN KINERJA
Kegiatan pengukuran kinerja juga harus dilakukan secara efektif, agar para
pemangku kepentingan dapat merasakan manfaat dari kegiatan pengukuran yang
dilakukan. Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai keefektifan
dari sistem pengukuran kinerja, terdiri dari:
1. Keterkaitan kegiatan pengukuran dengan hal yang diukur. Tentu saja
kegiatan pengukuran kinerja harus memiliki keterkaitan dengan kegiatan
yang sedang diukur. Sehingga umpan balik dari proses kerja dapat
dipelajari untuk kemudian dibuatkan langkah perbaikannya.
4.4 Sistem Pengendalian Manajemen
Pelaksana &
Perkembangan
Strategi Prioritas Tujuan & Target Ukuran Penanggung
Capaian
Jawab
Finansial
Pelanggan
Internal
Pembelajaran
Inovasi &
Gambar 4.1
Ilustrasi Bagan Balance Scorecard
Analisis varians digunakan untuk pengukuran kinerja yang dilihat dari sisi
finansial, perbandingan yang digunakan dapat dilakukan dengan
membandingkan antara anggaran dengan realisasi, parameter pengukuran yang
sama dalam periode waktu yang berbeda, dan juga dapat dilakukan analisis
dengan membandingkan dengan indikator yang lain.
Anggaran memang merupakan bahan acuan pengukuran kinerja keuangan
yang paling mudah, dengan membandingkan realisasi dan anggaran, dapat
tercermin tingkat kemampuan pencapaian rencana kerja organisasi dari sisi
keuangan. Akan tetapi perlu diperhatikan juga faktor-faktor tertentu yang
mungkin saja berada di luar asumsi yang sudah dibuat sebelumnya. Bisa juga
terkadang dengan tingkat penyerapan anggaran yang tidak penuh, namun sudah
4.6 Sistem Pengendalian Manajemen
dapat menghasilkan output seperti yang diharapkan, hal seperti inilah yang dapat
dikatakan sebagai proses kerja yang efisien. Apabila penyerapan anggaran tidak
maksimal, proses pengukuran kinerja yang komprehensif harus dapat
mengetahui mengapa tingkat penyerapan anggaran tidak maksimal dan apa
solusi di masa yang akan datang.
Di samping itu dapat juga melakukan perbandingan analisis varians
indikator yang sama dalam periode waktu yang berbeda. Misalnya untuk
organisasi yang bergerak dalam sektor produksi, organisasi tersebut dapat
membandingkan tingkat penjualan tahun ini dengan penjualan lima tahun
terakhir misalnya. Metode analisis varians yang terakhir, dilakukan dengan
mengkombinasikan lebih dari satu variabel perhitungan. Misalnya untuk
menghitung tingkat pengembalian dari investasi (ROI), memperbandingkan nilai
investasi yang dikeluarkan dengan pemasukan yang didapatkan dalam suatu
periode.
Untuk mempermudah pemahaman tentang perhitungan analisis varians
dibuatlah klasifikasi analisis varians yang dibagi menjadi tiga bagian utama,
yaitu:
1. selisih pemasukan;
2. selisih pengeluaran operasional;
3. selisih pengeluaran non-operasional.
D. PENILAIAN KINERJA
Gambar 4.2
Kerangka Sistem Penilaian Kinerja, Gambar 4.1 Schneir, et al. (1995)
EKSI4416/MODUL 4 4.7
Penilaian kinerja harus bebas dari diskriminasi. Apapun bentuk atau metode
penilaian yang dilakukan oleh pihak manajemen harus adil, realistis, valid, dan
4.8 Sistem Pengendalian Manajemen
relevan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai. Walaupun terkadang terdapat
nilai subjektivitas dalam penilaian maupun pengukuran kinerja, namun sedapat
mungkin proses penilaian dan pengukuran kinerja harus bebas dari kepentingan
dan murni dilakukan atas apa yang benar-benar terjadi.
Penilaian kinerja menurut Werther dan Davis (1996) mempunyai beberapa
tujuan dan manfaat bagi organisasi dan personil yang dinilai, yaitu sebagai
berikut.
1. Peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja bisa dilihat dari aspek
peningkatan kinerja organisasional maupun peningkatan kinerja masing-
masing individu.
2. Penyesuaian kompensasi. Dengan adanya sistem penilaian kinerja yang
baik, hasil penilaian tersebut dapat juga dimanfaatkan bagi pihak terkait
sebagai dasar dalam penentuan besaran kompensasi kepada setiap pihak
yang terlibat sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.
3. Penempatan kerja. Penilaian kinerja juga dapat melihat efektivitas dan
efisiensi kerja setiap personil yang terlibat. Sehingga dapat memberikan
informasi yang memadai dalam kaitannya dengan penempatan dan
penugasan kerja personil.
4. Program pelatihan dan pengembangan. Dengan adanya penilaian kinerja
dapat diketahui kekurangan-kekurangan yang dimiliki, sehingga
memberikan informasi mengenai kebutuhan pelatihan dan pengembangan
kinerja untuk masa yang akan datang.
5. Perencanaan dan pengembangan karier. Selain itu penilaian kinerja juga
memberikan gambaran di masa yang akan datang untuk organisasi maupun
personil yang terlibat, dalam membuat rancangan rencana dan
pengembangan karier.
6. Prosedur perekrutan personil. Prosedur perekrutan personil juga diharapkan
memiliki gambaran yang lebih baik dalam kaitan pemenuhan kebutuhan
yang sesuai, berdasarkan gambaran periode sebelumnya yang didapatkan
setelah melakukan penilaian kinerja.
7. Gambaran kekurangan dalam mengelola SDM. Selain mendapatkan
gambaran proses pelaksanaan pencapaian tujuan, kegiatan penilaian kinerja
juga diharapkan dapat memberikan gambaran kekurangan dalam
pengelolaan SDM yang berdampak pada pencapaian tujuan.
8. Kesempatan yang sama untuk seluruh personil. Dengan adanya penilaian
kinerja yang objektif dan transparan, dapat memberikan gambaran pada
seluruh personil bahwa mereka memiliki kesempatan pengembangan karier
EKSI4416/MODUL 4 4.9
LA T IHA N
RA N GK UM A N
TES F O RM A T IF 1
8) Berikut ini merupakan manfaat dari proses penilaian kinerja pada fungsi
manajemen sumber daya manusia, kecuali .…
A. penempatan kerja personil
B. peningkatan kinerja personil
C. pembuatan program pelatihan dan pengembangan kerja
D. mendeteksi lini organisasi yang belum dapat mengefisiensikan
pengeluaran
9) Berikut ini yang tidak tergolong dalam informasi yang berguna dalam
sebuah proses penjualan barang, yaitu .…
A. tim produksi yang terlibat
B. persediaan barang siap jual di gudang
C. waktu pengiriman barang ke konsumen
D. kualitas produk yang dihasilkan
10) Teknik penilaian kinerja yang menggunakan skala dalam mengukur faktor-
faktor kinerjanya menggunakan pendekatan .…
A. critical incidents
B. written essays
C. graphic rating scales
D. multiperson comparison
Kegiatan Belajar 2
Manajemen Kompensasi
4. Periode waktu. Contoh: basis perhitungan berdasarkan masa kerja dan jam
kerja.
5. Perbandingan. Contoh: perbandingan dengan industri sejenis, perbandingan
dengan periode sebelumnya, perbandingan dengan standar regulasi
pemerintah.
LA T IHA N
RA N GK UM A N
utamanya tentu saja untuk memberikan motivasi agar setiap personil dapat
memberikan kinerja yang terbaik,
Manajemen tentu saja dituntut untuk dapat membuat sebuah sistem
kompensasi yang baik dan adil, agar seluruh personil menjadi lebih
termotivasi serta mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap
konsekuensi atas apa yang dilakukannya.
Perencanaan kompensasi dibagi berdasarkan orientasi jangka panjang
dan jangka pendek. Kompensasi jangka pendek didasarkan pada kinerja
pada periode tahun berjalan. Sementara kompensasi jangka panjang akan
berorientasi pada keberhasilan jangka panjang.
TES F O RM A T IF 2
A. keadilan distributif
B. keadilan prosedural
C. keadilan interaksional
D. keadilan organisasional
Glosarium
Daftar Pusaka
Merchant, Kenneth and Stede, Wim Van der. (2011). Management Control
Systems: Performance Measurement, Evaluation and Incentives. 3th
Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Werther, William B. & Davis, Keith. (1996). Human Resources And Personal
Management. International Edition. New York: McGraw-Hill, Inc.