Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Aliyanti Kasari

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 031337472

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4314/Akuntansi Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 15/UPBJJ UT Pangkalpinang

Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
EKMA4314
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Program Studi : Manajemen-S1
Kode/Nama MK : EKMA4314/Akuntansi Manajemen
Tugas :1

No. Soal
1. Jelaskan mengapa setiap level manajer harus memahami proses akuntansi?

2. Jelaskan perbedaan antaran akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan?

3. Berikut ini adalah data mengenai jam mesin dan beban listrik tahun 2019:
Jam Beban Jam Beban
Bulan Bulan
Mesin Listrik (Rp) Mesin Listrik (Rp)
January 100 11.750 July 230 25.000
February 200 23.500 August 300 28.500
March 100 11.750 September 150 18.000
April 160 21.500 October 310 30.000
May 130 15.000 November 240 26.000
June 130 15.000 December 200 23.500
Pertanyaan:
a. Pergunakan metoda high-low point untuk mengestimasi beban listrik variabel per jam
mesin
b. Pergunakan metoda high-low untuk mengestimasi beban listrik tetap per bulan
c. Pergunakan metoda high-low untuk membuat fungsi kos listrik bulanan
d. Estimasi berapa jumlah beban listrik jika jumlah jam mesin adalah 150 jam mesin

Jawaban :

1. Mengapa setiap level manajer harus memahami proses akuntansi :

Menurut Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) adalah proses identifikasi, pengukuran,
akumulasi, analisis, penyusunan, interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh
manajemen.

Segala informasi yang terdapat dalam akuntansi ini digunakan untuk merencanakan, mengevaluasi, dan
mengendalikan suatu entitas agar sesuai dan akuntabilitas dalam menggunakan sumber daya.

CIMA melihat, akuntansi ini meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok nonmanajemen,
seperti pemegang saham, kreditur, badan pengatur, hingga otoritas pajak.

Senada dengan CIMA, seorang profesor akuntansi di Stanford University bernama Charles Thomas
Horngren, juga menyebutkan bahwa akuntansi manajemen merupakan sebuah proses identifikasi,
pengukuran, penyiapan, analisis, dan penafsiran informasi yang dapat membantu eksekutif menentukan
tujuan perusahaan.

Sebelum membahas fungsi dan penerapannya, kita harus ketahui terlebih dahulu bahwa akuntansi ini
digunakan oleh orang dengan jabatan tertentu dalam perusahaan. Sesuai namanya, tentu akuntansi ini
digunakan dan bermanfaat bagi mereka yang berada di level manajerial.
 Manajer keuangan yang membutuhkannya untuk mendapatkan informasi terkait modal kerja, beban
biaya, tingkat pengembalian investasi (ROI), tingkat pengembalian modal, dan berbagai macam
jenis keuangan lain.
 Manajer produksi yang membutuhkan informasi tentang rincian biaya harga pokok produksi seperti
total biaya produksi, biaya per unit produk, beban tenaga kerja langsung, serta biaya overhead lain
yang secara langsung berperan dalam proses produksi.
 Manajer pemasaran yang membutuhkan informasi seluruh komponen biaya yang terkait dalam
penetapan harga jual produk, penentuan sistem penjualan yaitu kredit, tunai, atau keduanya, beban
komisi penjualan, biaya pemasaran, serta informasi lain seperti nilai diskon dalam rangka
peningkatan volume penjualan.

Lalu seperti apa fungsi dan penerapannya di sebuah perusahaan? Berikut ini tiga fungsi utamanya yang
dibutuhkan oleh jajaran manajerial.
1. Memberikan informasi keuangan

Informasi ini dibutuhkan manajemen sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dan
menilai hasil yang telah dicapai. Contohnya saja manajer bagian produksi perlu mengetahui detail
biaya produksi hingga harga produk per unit.

Nantinya, akuntansi ini digunakan sebagai panduan merencanakan operasional perusahaan.


Beberapa di antaranya yang masuk perencanaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk produksi
produk inti, biaya overhead yang harus dibayar demi menunjang operasional perusahaan, dan
lainnya.

2. Identifikasi dan pelaporan informasi keuangan

Fungsi dan penerapan poin kedua ini masih berhubungan dengan keuangan. Artinya, akuntansi ini
mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi keuangan secara sistematis, detail, dan
transparan untuk setiap orang atau jabatan yang membutuhkan.

Fungsi kedua ini memungkinkan manajemen membuat keputusan jelas dan tegas berdasarkan
akuntansi manajemen. Dengan begitu, manajemen bisa melakukan kalkulasi biaya produk, biaya
kegiatan, dan biaya suatu divisi.

3. Menyajikan laporan akuntansi manajemen

Laporan akuntansi ini disajikan sebagai satu kesatuan usaha. Nantinya, laporan tersebut digunakan
untuk kepentingan pihak internal dalam rangka menjalankan proses manajemen itu sendiri. 
Contohnya adalah perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengarahan yang pada
dasarnya bertujuan meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.

Sumber : https://lifepal.co.id/media/akuntansi-manajemen/

2. Perbedaan antaran akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan


Akuntansi keuangan ialah bidang yang bertugas mengolah transaksi perusahan serta pada
akhir periode menghasilkan laporan keuangan (baik itu Neraca, Laba Rugi, serta laporan
lain yang diperlukan). Informasi yang dihasilkan ialah untuk digunakan oleh pihak luar
(ekstern) perusahaan ialah, seperti kreditor, investor, pemegang saham, pemerintah, dan
sebagainya.

Sedangkan akuntansi manajemen ialah bidang akuntansi yang bertujuan untuk


menghasilkan informasi keuangan yang diperuntukkan bagi pihak manajemen ataupun
manajer perusahaan (intern). Informasi yang dihasilkan ialah untuk digunakan oleh semua
lini manajemen. Mulai dari top manajemen, middle manajemen, sampai lower manajemen
untuk mengambil keputusan bisnis bagi perusahaan.
Informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan, berupa laporan keuangan, digunakan
sebagai pertanggung jawaban manajemen atas kinerja yang telah dilakukan selama satu
periode. Sedangkan informasi yang dihasilkan akuntansi manajemen digunakan oleh pihak
intern (dalam) perusahaan, serta tidak untuk dipublikasikan ke publik.

Informasi tersebut digunakan ialah sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan


keputusan dan mengambil kebijakan perusahaan untuk kemajuan perusahaan di masa
mendatang.
Apabila dalam akuntansi keuangan informasi yang digunakan ialah berorientasi pada masa
lalu (historical) , maka pada akuntansi manajemen semua sumber informasi akan
digunakan ( Mulai dari informasi biaya-biaya di masa lalu ataupun historical cost, sekarang
ataupun current cost, serta biaya masa datang ataupun future cost. )

Dalam menjalankan praktik akuntansi keuangan harus berpedoman pada Standar


Akuntansi Keuangan di singkar SAK yang berlaku. Tetapi didalam akuntansi manajemen
tidak ada batasan pada prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum. Selama prinsip-
prinsip yang digunakan itu memberikan manfaat bagi pihak manajemen perusahaan, baik
itu dalam hal-hal pengukuran, maupun perhitungan, maka hal tersebut wajar saja
diterapkan. Bahkan untuk prinsip ataupun pedoman yang telah terbukti berhasil serta
bermanfaat dalam penerapan akuntansi manajemen di sebuah perusahaan, hal tersebut
akan diadaptasi ataupun ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain

Didalam akuntansi manajemen banyak sekali disiplin ilmu yang terlibat, tidak hanya hal
mengandalkan disiplin ilmu akuntansi, tetapi juga mengambil disiplin ilmu dari bidang lain,
seperti manajemen serta psikologi sosial.
Perpaduan berbagai disiplin ilmu tersebut sangat bermanfaat dalam menjalankan fungsi
utama akuntansi manajemen, ialah untuk pengambilan keputusan serta merumuskan
kebijakan perusahaan untuk masa yang akan datang maka informasi yang dihasilkan pun
berupa tafsiran.
Tafsiran yang dihasilkan itu bermanfaat bagi manajemen dalam melakukan fungsi
pengelolaan serta kontrol perusahaan.

Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/perbedaan-akuntansi-keuangan-dan-
manajemen/
Ringkasan Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan
Sumber : BMP EKMA4314 Modul 1 Kb 2 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, Struktur
Organisasi, dan Etik

3. Keterangan :

Beban Listrik (Y) Tertinggi (A) : Rp 30.000

Terendah (B) : Rp 11.750

Selisih : Rp 18.250

Jam Mesin (X) Tertinggi (A) : 310

Terendah (B) : 100

Selisih : 210

a. Beban listrik variable/jam mesin (V) = (Ya-Yb) / (Xa-Xb)

= (Rp 30.000 – Rp 11.750) / (310 – 100)

= Rp 18.250 / 210

= Rp 86,90
b. Beban listrik tetap/bulan = Ya – Vxa

= Rp 30.000 – (Rp 86,90 x 310)

= Rp 30.000 – Rp 26.939

= Rp 3.061

c. Fungsi beban listrik/bulan = Rp 3.061 + (Rp 86,90 x jam mesin)

d. Jumlah beban listrik pada aktivitas 150 jam = Rp 3.061 + (Rp 86,90 x 150)

= Rp 3.061 + Rp 13.035

= Rp 16.096

Anda mungkin juga menyukai