Jika sebuah perusahaan PT Prima Nusantara memilki total saham 1000 lembar
dengan nilai buku saham sebesar Rp380.000.000 pada tahun 2016 dan sebesar
Rp450.000.000 pada akhir tahun 2018 dengan harga saham Rp 7.500 perlembar.
Maka buatlah perhitungan rasio nilai buku terhadap rasio saham PT Prima
Nusantara pada tahun 2018!
Jawab:
Diketahui:
Harga saham: Rp 7.500 perlembar
Nilai Buku akhir: Rp380.000.000 ~ Rp. 380 Juta
Ditanya: PBV?
Penyelesaian:
Berdasarkan perhitungan diatas, rasio saham dengan nilai bukunya yaitu sebesar 19,7,
artinya, harga saham tersebut 19,7 kalinya dari nilai buku (nilai/harga asli PT Prima
Nusantara)
No 2.
Jika diketahui informasi dari PT Mahakam yakni memiliki modal saham preferen
sebesar 18% dari ekuitas perusahaan yang sebesar Rp8,7 milyar dengan jumlah
saham sebesar 8.700.000. perusahaan menjanjikan pembayaran deviden preferen
setiap tahunnya sebesar 170 per lembar saham. Maka hitunglah berapakah
besarnya jumlah biaya ekuitas yang harus dikeluarkan oleh PT Mahakam
tersebut!
Jawab:
Diketahui:
Modal saham preferen: 18%
Ekuitas perusahaan: Rp. 8,7 M
Saham : 8.700.000
Deviden preferen: 170/lembar
Rm = Rp8,7 milyar/8.700.000
= 1000
Rf = 170 x 18%
= 3.060% ~ 30,6
Berdasarkan perhitungan diatas, besarnya jumlah biaya ekuitas yang harus dikeluarkan
oleh PT Mahakam yaitu sebesar 1000 atau 10%.
No 3.
PT. BPR Maroba Ite menerbitkan obligasi pada tahun 2018 dengan kode obligasi
MI 111C dengan waktu jatuh tempo selama 9 tahun. Nilai nominal obligasi ini
adalah Rp3.800.000. tanggal maturity adalah September tahun 2027. Obligasi ini
membayar kupon tahunan sebesar 7,50%. Hitunglah nilai intrinsik obligasi
tersebut pada awal tahun 2020 jika suku bunga diskonto adalah 8% setahun!
Jawab:
Diketahui:
n: 9 tahun
Nilai nominal: Rp. 3.800.000
Coupon rate: 7,50%
Suku bunga diskonto: 8%
Penyelesaian:
Po* = D/k
Po* = 3.800.000/8
Po* = Rp. 475.000.
PV = 475.000 : 7,50%
PV = 633,3
PVA = (3.800.000 x 7,50%) x (1- (1/8) : 9)
PVA = 285.000 x 0,097
PVA = 27.645
Sehingga, nilai intrinstik obligasi tersebut pada awal tahun 2020 yaitu (Rp. 475.000. +
633.3 + 27.645) sebesar Rp. 503.278,3.
No 4.
Apabila diketahui suatu obligasi yang tidak membayar kupon, jatuh tempo 8
tahun kemudian. Nilai jatuh tempo Rp2.500.000, harga pasar obligasi saat ini
adalah Rp780.000 perlembar. Hitunglah berapa YTM (Yield To Maturity)
obligasi ini!
Jawab:
Diketahui:
Kupon Obligasi (C) : 0
Nilai Nominal (F) : Rp. 2.500.000
Jangka Tahun (n) : 8 tahun
Harga saat ini (P) : Rp. 780.000/lembar
Penyelesaian:
YTM = (C + (F-P)/n) : (F+P)/2)
YTM = ( 0 + ( 2.500.000 – 780.000/8) : (2.500.000 + 780.000/2 )
YTM = ( 215.000 : 1.640.000)
YTM = 0,131 ~ 131
YTM = 13,1%
Ketika seorang investor dihadapkan pada data dan informasi mengenai produk-
produk investasi yang tersedia dipasar modal maka ia akan berusaha untuk
menyusun portofolio investasi yang optimal, jika anda diminta bantuan untuk
memberikan penilaian terhadap portofolio-portofolio tersebut maka hal –hal apa
saja pertama kali yang akan anda lakukan untuk menyusun portofolio terbaik!
Jawab:
Untuk mendapatkan portfolio optimal yang harus dilakukan yaitu dengan dihitung
menggunakan program komputer. Program komputer tersebut bisa diunduh dari situs-
situs di internet. Sebagai alternatif, program komputer ini dapat diperoleh di buku
Jogiyanto Hartono, "Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel," Salemba Empat, Edisi
1, 2014.
Untuk memilih portofolio optimal metode Markowitz dapat dilakukan dengan dua
langkah sebagai berikut.
a. Membentuk set efisien yang berisi dengan portofolio-portofolio efisien
b. Pilih salah satu dari portofolio efisien sebagai portofolio optimal sesuai dengan
preferensi risiko investor.
Preferensi risiko investor menunjukkan seberapa besar risiko yang investor berani
mengambil. Mereka yang mempunyai preferensi risiko rendah adalah mereka yang
cenderung menghindari risiko (risk averse). Sebaliknya, mereka yang mempunyai
preferensi risiko tinggi adalah mereka yang cenderung menyukai risiko (risk taker).
Referensi:
Modul EKSI4203 Teori Portofolio & Analisis Investasi
Andriyanto, 2006. Analisis Investasi dan Penentuan Portofolio Optimal di Bursa Efek Jakarta.
Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Badan Pengawas Pasar Modal, 2003, Panduan Investasi di Pasar Modal Indosesia, Jakarta:
Departemen Keuangan Repelubik Indonesia.
Dwi Wahyudi Henry, 2002, Analisis Investasi Dan Penentuan Portofolio Saham Optimal Di Bursa
Efek Jakarta, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 1, No. 2 : 99-113