Anda di halaman 1dari 6

PENTINGNYA PENDIDIKAN SENI DRAMA BAGI ANAK USIA DASAR

Adinda Yuna1, Alifah Az-Zahra2, Nurbaiti Fitri3

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara, Indonesia

E-Mail: syahputradodhy@gmail.com

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Drama merupakan sebuah sebuah bentuk tontonan yang didalamnya mengandung cerita
yang dipertunjukkan di depan khalayak ramai. Selain itu drama juga dapat dipahami sebagai
kisah hidup manusia yang dipentaskan di atas panggung, yang disajikan dalam bentuk dialog dan
gerakan yang disesuaikan dengan naskah, serta didukung oleh tata rias, tata busana, tata lampu,
dan juga tata panggung.

Seni drama ialah sebuah kesenian yang lengkap, yang didalamnya termuat beberapa
cabang seni lainnya, seperti seni musik, seni sastra, seni tari dan seni rupa. Seni drama dalam
pementasannya tidak hanya memaparkan peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan nyata,
tetapi juga dapat berkaitan dengan realitas kehidupan. Seni drama juga merupakan sebuah
pembelajaran yang penting dalam kegiatan belajar mengajar, yang telah diajarkan baik di tingkat
dasar hingga tingkat perguruan tinggi.

Tujuan penting dari pembelajaran drama adalah untuk memahami bagaimana pemain
(tokoh) harus diperankan dengan sebaik-baiknya. Untuk mempelajari yang berkaitan dengan
pementasan, memanglah bukan suatu pembelajaran yang mudah untuk dipelajari. Apalagi jika
siswa sama sekali tidak tahu mengenai pementasan sebuah drama. Oleh sebab itu, seorang
pendidik disini harus dapat memperkenalkan kepada para peserta didik mengenai pementasan
drama yang dapat dimulai dengan kehidupan sehari-harinya, seperti yang terdapat dalam
lingkungan sekitar peserta didik, misalnya sinetron, drama-drama televisi, film, sandiwara yang
ada di radio dan lain sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk membantu peserta didik dapat
menyampaikan pengalaman pementasan yang nyata.

Jika pembelajaran dapat dilakukan dengan benar, pembelajaran pada dasarnya memiliki
empat manfaat diantaranya, dapat membantu keterampilan berbahasa siswa, meningkatkan
pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, serta dapat mendorong pembentukan
watak siswa. Dan jika dikaitkan dengan pembelajaran seni drama, drama termasuk salah satu
diantara tiga jenis pokok dari karya sastra. Oleh karena itu, drama pun akan dapat membantu
siswa untuk terampil dalam berbahasa, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan berbudaya,
mengembangkan cipta dan rasa, juga dapat mendorong pembentukan watak siswa.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah metode penelitian studi
kepustakaan. Studi pustaka sendiri dapat diartikan sebagai suatu langkah untuk memperoleh
informasi dari penelitian terdahulu yang harus dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah sebuah
penelitian tersebut memnggunakan penelitian lapangan ataupun laboratorium atau dalam
museum. Menurut Sugiyono, studi pustaka berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain
yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang
diteliti, selain itu studi pustaka sangan penting dalam melakukan penelitian, hal ini dikenakan
penelitian tidak akan lepas dari literatur-literatur ilmiah. Sedangkan menurut Nazir studi pustaka
merupakan sebuah langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik
penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori, penelitian
akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari pustaka yang berhubungan.

Sumber-sumber pustaka dapat diperoleh dari buku, jurnal, majalah, hasil- hasil penelitian
(tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang relevan. Maka segera untuk disusun secara
teratur untuk dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu studi pustaka meliputi proses
umum seperti : mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis
dokumen yang memyat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.
Banyak orang sering membedakan riset kepustakaan dan riset lapangan, yang mana
perbedaan keduanya ini terdapat pada manfaat dan fungsi yang berbeda tetapi tetap memerlukan
penelusuran pustaka. Pada riset lapangan ialah langkah awal dalam meneliti dan juga
memperoleh informasi bertujuan memperdalam kajian teorotis dam metodologi. Sedangkan pada
riset pustaka ini hanya mengedepankan fungsi dari pustaka dan memanfaatkan sumber
perpustakaan untuk memperoleh suatu data dalam kegiatan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hakikat Seni Drama

Drama merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yakni draomai yang
berarti berbuat, bertindak dan lain sebagainya. Kata drama sendiri dapat pula diartikan sebagai
sebuah tindakan dan sebuah perbuatan. Secara sederhana, drama dapat diartikan sebagai sebuah
karya sastra yang ditulis berupa dialog dan memiliki tujuan untuk dipertontonkan atau pun
dipertunjukkan kepada penonton oleh para pemain drama atau tokoh. Defenisi lain mengenai
seni drama ialah sebuah cerita yang dipertunjukkan dan dipentaskan dengan gerakan, suara dan
irama yang di dalamnya memuat kehidupan manusia pada waktu tertentu.

Drama sendiri merupakan salah satu bentuk karya yang memiliki bagian untuk dapat
diperankan oleh actor dan aktris. Drama dapat diimplementasikan dan dipertunjukkan dalam
berbagai media, baik itu di atas panggung, film maupun televise dan lain sebagainya. Drama
pada umumnya dapat menggambarkan dan mengkisahkan mengenai kehidupan sehari-hari
manusia melalui dialog yang diperankan.

Pada dasarnya, memerankan sebuah drama merupakan sebuah perilaku orang lain yang
melakukan sebuah kegiatan yang terdapat dalam naskah drama. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa sebuah drama merupakan suatu pertunjukan yang dilakukan oleh para tokoh
yang disertai dengan penghayatan dan ekspresi yang tepat.

Seni drama merupakan kesenian yang didalamnya terkandung berbagai seni-seni lainnya.
Seni drama sebagai sebuah tontonan dan pertunjukan merupkan gabungan dari sejumlah abang
seni, yakni: seni sastra ( yang memuat naskah cerita), seni lukis ( yang memuat tata rias dan tata
panggung), seni musik ( yang memuat musik pengiring dalam drama), seni tari ( yang memuat
gerak-gerik pemain atau tokoh), dan seni peran ( yang memuat pemeranan tokoh).

Sebab banyaknya cabang seni yang termuat dalam seni drama, oleh karena itu tiak
mungkin suatu pementasan drama merupakan sebuah hasil karya seorang seniman. Gedung
pementasan drama merupakan tempat bertemunya seniman, seperti sastrawan, aktor, komponis
dan juga pelukis. Para seniman tersebut saling bekerja sama untuk menciptakan seni drama yang
nantinya akan dinikmati oleh penonton.

Oleh sebab itu, berdasarkan pemaparan diatas mengenai seni drama, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa seni drama sebagai sebuah karya seni, yang meru[akan salah satu seni sebab
di dalam seni drama termuat berbagai keindahan yang dapat dinikmati oleh penonton. Selain itu
drama juga merupakan satu-satunya jenis seni yang paling kompleks sebab untuk menciptakan
sebuah drama diperlukan keterlibatan dari berbagai seniman, baik itu sastrawan, pemain atau
aktor, komponis dan juga pelukis. Selain itu drama juga dapat dimaknai sebagai sebuah
perpaduan dari berbagai jenis seni yang dapat membentuk satu kesatuan yang utuh, sehingga
dapat menciptakan sebuah drama yang dapat ditonton oleh khlayak ramai.

Pentingnya Pembelajaran Drama Bagi Anak Usia Dasar

Pembelajaran seni drama di sekolah pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu pengajaran teks drama sebagai sebuah sastra, dan pementasan sebuah drama
sebagai sebuah teater. Nah pada umumnya, sebagai sebuah teks drama siswa belum mendapatkan
sebuah bimbingan untuk mementaskan drama tersebut, melainkan hanya melakukan simulasi
pendek dialog-dialog naskah yang akan dimainkan oleh para peserta didik, yang belum sampai
pada tahap pementasan.

Dengan adanya membaca naskah darama ini, peserta didik nantinya akandapat
memahami masalah yang terdapat di lingkungan sekitarnya, yakni dialog-dialog para pemain
atau tokoh. Hal ini akan memengaruhi tingkat pemahaman siswa akan isi materi yang terdapat
pada naskah drama tersebut dan juga dapat melatih bahkan dapat meningkatkan kemampuan
mereka dalam memahami bahasa tulisan. Selanjutnya dengan membaca sebuah teks drama
tersebut juga dapat menambah serta memperkaya informasi dan wawasan para pembaca.

Dan juga drama dapat membantu siswa untuk memberikan pemahaman bahasa demi
melatih kemampuan membaca, menyimak dan membaca. Seni drama merupakan salah satu
bentuk yang nantinya dapat memengaruhi tingkat pemahaman para pembaca, meningkatkan
minat membaca, gairah dan juga terkesan mengasyikkan bagi para pemain dan penonton.

Pembelajaran seni drama memiliki peranan yang sangat penting bagi pendidik dalam
rangka melatih dan mengasah kemampuan peserta didik dalam bermain peran. Pembelajaran seni
drama juga dapat berfungsi untuk melatih kepekaan karakter siswa dalam menghadapi setiap
permasalahan yang ada, sebab kegiatan memerankan sebuah drama secara tidak langsung telah
melatih kekuatan mental mereka.

Drama sebagai salah satu bentuk kesenian memiliki fungsi pendidikan, yang mana
dengan bermain drama dapat memberikan kepuasan yang tepat guna untuk anak-anak. Dalam
rangka demi mendapatkan keterampilan menggunakan bahasa lisan, mengembangkan
kepripadian yang baik juga mantap, dapat meningkatkan kerjasama diantara mereka dengan baik
serta dapat memproleh kemampuan mengemukakan pendapat dan mengembangkan apresiasi
seni budaya.

Dalam pembelajaran memerankan sebuah drama di tingkat sekolah dasar, peserta didik
pun juga dapat melatih serta mengembangkan kompetensi yang mereka miliki, seperti suara,
gerak, emosi, ekspresi dan juga penjiwaan mereka. Dengan memerankan drama, tentunya peserta
didik akan memerankan salah satu karakter yang terdapat dalam drama tersebut, dengan begitu
peserta didik akan dapat mendalami dan memahami peran yang mereka bawakan. Sehingga
nantinya dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan kegiatan ini, mereka akan mampu menilai
seseorang tidak hanya dari satu sudut pandang saja melainkan dapat menilai dari sudut pandang
yang berbeda dan memahaminya dengan baik.

Drama memiliki peranan yang penting untuk dijadikan sebagai media pendidikan dan
pembelajaran. Dengan menelaah karya drama secara detail, baik dimulai dari penonton hingga
pemain, maka siswa secara tidak langsung akan dapat memahami pesan-pesan, ajaran-ajaran,
nilai-nilai leluhur serta amanat yang terkandung dalam drama tersebut.
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad. 2018. Pembelajaran Drama Pada Teater Sekolah SMA Negeri 10 Fajar Harapan
Banda Aceh. Jurnal Master Bahasa. 6(1).

Nuryanto, Tato. 2014. Mari Bermain Drama Kebahagiaan Sejati (Panduan Praktis untuk
Menjadi Aktor dan Aktris). Cirebon: Syariah Nurjati Press.

Prusdianto. 2016. Pendidikan Seni Teater: sekolah, Teater, dan Pendidiknya. Jurnal Seni Budaya
Pakerana. 1(1).

Prusdianto. 2018. Pendidikan Seni Teater; Sekolah, Teater dan Pendidikannya. Jurnal Desain
komunikasi visual fakultas seni dan desain. 5(1).

Rohana dan Indah Nur. 2021. Seni Drama. Makassar

Setiaji, Andhi Nugeraha. 2014. Pengembangan Model Kooperatif Modeling The Way dengan
Teknik Rendra dalam Pembelajaran Bermain Drama Bermuatan Pendidikan Karakter
Pada Peserta Didik SMP Kelas VIII. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. 3(2).

Sumaryadi. 2006. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Drama Sejak Usia Dunia. Imaji. 4(1).

Anda mungkin juga menyukai