Makalah
Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Konsep Dasar PKN
Dosen Pengampu: Prasetyawan Aji Sugiharto, S.Pd.., M.Pd.
Oleh:
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Civic Knowledge.........................................Error! Bookmark not defined.
B. Civic Skill.....................................................................................................6
C. Civic Dispotion………………………………………………………….…9
D. Skema Komponen dan Sasaran Pembentukan Warga Negara…………...10
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................13
A. Simpulan......................................................Error! Bookmark not defined.
B. Saran............................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu realita sehari-hari, di suatu ruang kelas, ketika proses pembelajaran
PKn berlangsung, nampak beberapa atau sebagian besar peserta didik belum
belajar. Selama proses pembelajaran ada sebagian guru yang belum
memberdayakan seluruh potensinya sehingga sebagian besar peserta didik
belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk
mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa peserta didik belum belajar sampai
pada tingkat pemahaman. Peserta didik baru mampu mempelajari (baca:
menghafal) fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya
pada tingkat ingatan, mereka belum dapat menggunakan dan menerapkannya
secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual.
Jika merujuk kepada tujuan PKn, maka guru dituntut untuk menerapkan
strategi pembelajaran yang mampu memberikan pengetahuan
kewarganegaraan (civic knowledge), sikap kewarganegaraan (civic
dispositions), dan keterampilan kewarganegaraan (civic skills) secara
terintegrasi. Lulusan yang diperlukan tidak sekedar mampu mengingat dan
memahami informasi tetapi juga yang mampu menerapkannya secara
kontekstual melalui beragam kompetensi. Di era pembangunan yang berbasis
ekonomi dan globalisasi sekarang ini diperlukan warganegara yang cerdas dan
baik (smart and good citizenship), yang mampu memberdayakan dirinya untuk
menemukan, menafsirkan, menilai dan menggunakan informasi, serta
melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam pengambilan
keputusan.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dalam konteks kurikulum
persekolahan mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis. Hal
ini dikarenakan salah satu tugas dan peran PKn adalah menggariskan
komitmen untuk melakukan proses pembangunan karakter bangsa (national
and character building). Konsekuensinya dalam pelaksanaan proses
1
2
A. Civic Knowledge
1. Pengertian
Civil knowledge atau Pengetahuan Kewarganegaraan berkaitan dengan
kandungan atu isi apa saja yang seharusnya diketahui oleh warga negara.
National Center for leaning and citizenship (NCLC) menyatakan, civil
knowledga berisikan item pernyataan yang berkaitan dengan sejarah dan
pengetahuan kontemporer, seperti pemahaman tentang struktur dan
mekanisme pemerintahan konstitusional dan prinsip-prinsip yang
melandasinya.
Civic knowledge adalah materi substansi atau pengetahuan yang
berkaitan dengan kandungan atau nilai apa yang seharusnya diketahui oleh
warga negara. Civic knowledge berkaitan dengan materi substansi yang
seharusnya diketahui oleh warga negara berkaitan dengan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara. Aspek dari civic knowledge ini
menyangkut kemampuan akademik-keilmuan yang dikembangkan dari
berbagai teori atau konsep politik, hukum dan moral
Komponen pengetahuan kewarganegaraan ini diwujudkan dalam bentuk
lima pertanyaan penting yang secara terus menerus harus diajukan sebagai
sumber belajar PKn (Branson, 1998:9).
Lima pertanyaan yang dimaksud :
a. Apa kehidupan kewarganegaraan, politik, dan pemerintahan?
b. Apa dasar-dasar sistem politik?
c. Bagaimana pemerintahan yang dibentuk oleh konstitusi
mengejawantahkan tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip
demokrasi?
d. Bagaimana hubungan antara suatu negara dengan negara-negara
lain dan posisinya dalam masalah-masalah internasional?
3
4
B. Civic Skills
1. Pengertian
Civics skill atau kecakapan kewarganegaraan merupakan kecakapan
yang dikembangkan dari pengetahuan kewarganegaraan, yang dimaksudkan
agar pengetahuan yang diperoleh menjadi sesuatu yang bermakna, karena
dapat dimanfaatkan dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan
6
C. Civic Dispotion
1. Pengertian
Civic Disposition adalah watak atau karakter kewarganegaraan yang
merupakan dimensi yang paling substantif dan esensial dalam Pendidikan
Kewarganegaraan. Dimensi watak atau karakter dipandang sebagai “muara”
dari kedua dimensi lainnya yaitu visi, misi, dan tujuan mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan, karakteristik mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaran ditandai dengan penekanan dimensi watak, karakter, sikap
dan hal-hal lain yang bersifat afektif. Branson (1998:23) menegaskan bahwa
“civic disposition mengisyaratkan pada karakter publik mau pun privat yang
penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi konstitusional”.
Watak kewarganegaraan sebagaimana kecakapan kewarganegaraan,
berkembang secara perlahan sebagai akibat dari apa yang telah dipelajari dan
dialami oleh seseorang di rumah, sekolah, komunitas, dan organisasi-
organisasi civil society. Pengalaman-pengalaman demikian hendaknya
membangkitkan pemahaman bahwasanya demokrasi mensyaratkan adanya
pemerintahan mandiri yang bertanggung jawab dari tiap individu. Karakter
privat seperti bertanggung jawab moral, disiplin diri dan penghargaan
terhadap harkat dan martabat manusia dari setiap individu adalah wajib.
Karakter publik juga tidak kalah penting, kepedulian sebagai warga Negara,
kesopanan, mengindahkan aturan main (rule of law), berfikir kritis, dan
kemauan untuk mendengar, bernegosiasi dan berkompromi merupakan
karakter yang sangat diperlukan agar demokrasi berjalan sukses.
Tujuan utama dari civic disposition adalah untuk menumbuhkan
karakter warga negara, baik karakter privat seperti; tanggungjawab moral,
9
disiplin diri, dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia dari
setiap individu, maupun karakter publik misalnya; kepedulian sebagai warga,
kesopanan, mengindahkan aturan main (rule of law), berpikir kritis, dan
kemauan untuk mendengar, bernegosiasi dan kompromi (Branson, 1999, p.
23).
2. Kompetensi Civic Dispotion
Watak kewarganegaraan (civic disposition) menunjuk pada karakter
publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan
demokrasi konstitusional. Secara singkat karakter publik dan privat itu dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Menjadi anggota masyarakat yang independent.
b. Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang
ekonomi dan politik.
c. Menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu.
d. Berpartisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif
dan bijaksana.
e. Mengembangkan berfungsinya demokrasi konstitusional secara
sehat.
3. Pentingnya Civic Dispotions.
Pentingnya komponen karakter kewarganegaraan yaitu untuk
membekali peserta didik agar dapat menjadi warga negara yang demokratis
dengan menguasai sejumlah karakter, antara lain:
a. Memberdayakan dirinya sebagai warganegara yang independen,
aktif, kritis, dan bertanggungjawab untuk berpartisipasi secara
efektif dan efisien dalam berbagai aktifitas masyarakat, politik dan
pemerintahan pada semua tingkatan (daerah dan nasional).
b. Memahami bagaimana warganegara melaksanakan peranan, hak,
dan tanggung jawab personal untuk berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat pada semua tingkatan (daerah dan nasional).
10
negara yang komitmen (civic commitment), dan pada akhirnya warga negara
yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan kewarganegaraan akan
menjadi warga negara yang cerdas dan baik (smart and good citizenship).
(Winarno, 2014:26-27)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Civic knowledge adalah materi substansi atau pengetahuan yang
berkaitan dengan kandungan atau nilai apa yang seharusnya diketahui oleh
warga negara. Civic Knowledge berkaitan dengan misi atau apa yang
seharusnya warga negara ketahui.
Civic skill atau kecakapan kewarganegaraan merupakan kecakapan yang
dikembangkan dari pengetahuan kewarganegaraan, yang dimaksudkan agar
pengetahuan yang diperoleh menjadi sesuatu yang bermakna, karena dapat
dimanfaatkan dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan berbangsa dan
bernegara. Civic Skills mencakup intelectual skills (keterampilan intelektual)
dan participation skills (keterampilan partisipasi)
Civic Disposition adalah watak atau karakter kewarganegaraan yang
merupakan dimensi yang paling substantif dan esensial dalam Pendidikan
Kewarganegaraan. Watak kewarganegaraan sebagaimana kecakapan
kewarganegaraan, berkembang secara perlahan sebagai akibat dari apa yang
telah dipelajari dan dialami oleh seseorang di rumah, sekolah, komunitas, dan
organisasi-organisasi civil society
Warga negara yang baik dan cerdas (smart and good citizen), merupakan
titik temu antara civic confidence, civic competence dan civic commitment.
Civic confidence merupakan irisan dari civic knowledge dan civic
dispositions, civic competence merupakan irisan dari civic knowledge dan
civic skill dan civic commitment merupakan irisan dari civic dispositions dan
civic skill. Warga negara yang memiliki civic knowledge, civic dispositions
dan civic skill adalah warga negara yang confidence, competence dan
commitment yang selanjutnya disebut sebagai smart and good citizen
13
14
B. Saran
Sebagai bagian dari negara demokrasi kita harus menjadi warga negara
yang demokratis. Untuk menjadi warga negara yang demokratis kita
memerlukan sejumlah kompetensi. Kompetensi yang perlu kita kembangkan
yaitu pengetahuan kewarganegaraan, keterampilan kewarganegaraan, dan
karakter kewarganegaraan. Untuk itu kita harus sungguh-sungguh dalam
belajar terutama materi Pendidikan Kewarganegaraan. Karena PKn
sesungguhnya mengandung kompetesi yang kita perlukan untuk menjadi
warga negara demokratis.
15
DAFTAR PUSTAKA
Branson, M. S., (1998). Center for Civic Education, Washinton DC: The
Communitarian Network.
Branson, M.S. (1999). The Role of Civic Education. Calabasas: CCE.
Cogan, J & Derricott, Ray. (Eds). 1998. Citizenship Education For 21 st Century;
Setting the Contex. London: Kogan Page
Will Kymlicka. 2001. Politics in the Vernacular: Nationalism, Multiculturalism,
and Citizenship. Oxford: Oxford University Press.
Winarno. 2011. Pembelajaran PKn : Isi, Strategi dan Penilaian. Solo. Tidak
diterbitkan
Winataputra, U. S. dan Budimansyah, D. 2007. Civic Education. Bandung :
Program Studi PKn SPs UPI