PENDAHULUAN
Dunia sastra Indonesia yang sempat terhenti untuk sementara karena tidak
adanya penerus para sastrawan Indonesia. Namun, ketika novel yang berjudul
Saman diterbitkan dunia sastra Indonesia yang seakan terbangun dari tidurnya
yang panjang. Novel Saman ini merupakan novel yang dibuat oleh seorang
sebagai fragmen dari novel pertama yang akan berjudul Laila tak Mampir di
rencana. Pada tahun 2001, lanjutannya terbit sebagai novel terpisah berjudul
Larung. Kini novel Saman dan Larung merupakan dwilogi yang masing-masing
berdiri sendiri.
1
1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan karya tulis ini, maka penulis akan
Penulisan karya tulis ini dibuat supaya pembaca dapat lebih mengerti
mengenai novel Saman ini dan juga sebagai apresiasi sastra dari penulis. Selain
itu karya tulis ini dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
studi kepustakaan dilakukan dengan membaca novel Saman secara pribadi dan
2
1.5 Sistematika penyajian
1. BAB I PENDAHULUAN
2. BAB II PEMBAHASAN
telah dibatasai dibagian pendahuluan. Bab ini juga merupakan isi dari
Dalam bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan dan saran dari
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sinopsis
tentang kehidupan seorang pria yang bernama Saman. Saman merupakan nama
lain pria tersebut, sebelum Saman nama pria itu adalah Athanasius Wissanggeni.
Pria ini biasa dipanggil Pater Wissanggeni atau Romo Wis karena dulu Saman
merupakan pastor yang kemudian meminta izin untuk berkarya diluar gereja.
Romo Wis meminta izin untuk berkarya di luar gereja karena pada saat Romo Wis
Romo Wis merasa iba terhadap Upi dan keluarganya karena kehidupan
berkarya di luar gereja dan tinggal bersama keluarga Upi. Di desa Lubukrantu
Namun pada suatu hari, terdapat orang-orang yang ingin mengubah kebun
karet desa ini dengan kebun kelapa sawit yang memiliki nilai jual lebih tinggi
Romo Wis ada di sana maka Romo meminta agar setiap orang menerima kopian
isi perjanjian. Karena tidak bisa memenuhi permintaan Romo Wis maka orang-
4
orang itu tidak datang ke desa lagi. Tetapi mereka mulai membuat teror didalam
desa yang diawali dengan pada pagi hari semakin sering orang menemukan pohon
karet muda roboh seperti diterjang babi hutan. Ternak hilang seekor demi seekor.
orang desa di bakar. Saat rumah-rumah dibakar Anson dan para pria desa sedang
pergi ke pos jaga perkebunan kelapa sawit dan ingin membakarnya karena salah
Romo Wis yang tetap tinggal di desa bersama beberapa orang pria lainnya
ditangkap, ditahan dan disiksa, ditanyai dimana orang-orang desa yang lainnya.
Tiga hari Romo Wis disiksa pada malamnya Romo Wis diselamatkan oleh Anson
dan orang-orang yang pergi bersamanya yang akan membakar tempat Romo Wis
suster-suster Boromeus di Lahat. Di sana Romo Wis di rawat oleh para sister,
kemudian dibawa ke sebuah tempat yang hanya diketahui lima orang suster dan
pabrik. Di sana Wis dirawat sampai sembuh, kira-kira tiga bulan lamanya.
kira-kira dua tahun kemudian. Setahun kemudian setelah dia mengganti namanya
Wis membantu Sihar teman dan orang yang disukai Laila, kenalannya saat Wis
menjadi frater dulu. Dalam kasus Sihar tuntutan Sihar kepada Rosano (orang
perusahaan yang meminta sumur kilang minyak cepat-cepat dibuka belum pada
5
waktunya, sehingga terjadi kecelakaan yang menewaskan teman Sihar)
Wis pindah ke Amerika menjadi imigran yang dibantu oleh Yasmin dan Cok,
kenalannya dan juga merupakan teman Laila. Yasmin dan Cok memiliki berbagai
koneksi sehingga dapat membuat Wis masuk ke Amerika tanpa tertangkap polisi.
sastra terdiri dari tokoh, perwatakan, alur cerita, latar, dan sudut pandang
penceritaan.
2.2.1 Tokoh
2.2.1.1 Protagonis
karya. Tokoh protagonis dalam Saman adalah Saman sendiri karena Saman
6
2.2.1.2 Antagonis
2.2.1.3 Tritagonis
sebagai tokoh yang netral. Tokoh tritagonis dalam Saman adalah Shakuntala
2.2.2 Perwatakan
sang tokoh dan lain-lain. Berikut merupakan watak-watak beberapa tokoh antara
lain.
Laila : baik, rela berkorban demi cinta, setia, rendah hati, suka berkhayal.
7
Sihar : baik, setia kawan, tegas terhadap apapun kecuali cinta, pintar, tidak
dengan maju kemudian mundur kembali ke masa lalu, lalu maju lagi ke masa
depan dan mundur lagi ke cerita masa lalu kemudian maju lagi ke masa depan
2.2.4 Latar
Saman diambil dalam latar pada abad ke-20 saat-saat akhir dari Orde Baru.
diberikan dalam novel ini sama dan menyerupai keadaan pada masa yang
sesungguhnya.
Dalam Saman ini pengarang menggunakan gaya aku tetapi akunya bukan
8
2.3 Relevasi Novel Ini Dengan Kehidupan Sehari-Hari
antara lain sulit seorang frater lulus menjadi seorang pater atau pastur dan saat
kelulusan itu ada yang gembira, heran dan khawatir. Hidup di pastoran setiap hari
akan menerima makanan dari para ibu-ibu yang merupakan umat. Pada masa
ditunjukan dalam novel ini dengan diterimanya Rosano dalam perusahaan dan
menjadi superviser dalam kilang itu karena ayah Rosano merupakan seorang
Selain itu pada pemerintahan Soeharto yang kaya berkuasa yang miskin
yang menjadi salah satu relevasi novel ini dengan kehidupan sehari-hari. Karena
pinggiran kota.
9
BAB III
PENUTUP
Pada bab yang terakhir ini, penulis akan mengulas pembahasan yang terdapat
di bab-bab sebelumnya dalam bentuk kesimpulan akhir dari karya tulis ini dan
3.1 Kesimpulan
dalam suatu novel memiliki relevasi dengan kehidupan sehari-hari dan unsur-
unsur intrisik.
3.2 Saran
Penulis memberi saran kepada pangarang novel agar membuat novel dengan
baik dan menarik. Sebuah novel yang terlalu bagus menyulitkan seseorang
10